Hal ini mengurangi dominasi pemerintah dan kemajuan serta inovasi bisa berkembang dengan
lebih cepat. Dengan adanya sistem ini, maka pebisnis juga harus dapat menyikapi dengan
cepat berbagai resiko dari pasar bebas seperti kemungkinan adanya inflasi dan pahami dengan
cepat penyebab dari inflasi tersebut.
Ekonomi syariah adalah salah satu sistem ekonomi yang berlandaskan nilai-nilai Islam. Cabang
ilmu ekonomi ini menganut syariat Islam berdasarkan Al-Qur’an, Hadis, Sunnah, Ijma’, dan
Qiyas. Sehubungan dengan itu, sering disebut bahwa ekonomi syariah adalah ekonomi Islam.
Pada dasarnya, beberapa ahli memiliki perbedaan definisi tentang pengertian ekonomi syariah.
Salah satunya adalah Monzer Kahf dengan pendapatnya bahwa ekonomi syariah adalah
bagian dari ilmu ekonomi yang tidak bisa berdiri sendiri serta membutuhkan penguasaan ilmu
mendalam. Dengan kata lain, sistem ekonomi syariah bersifat interdisipliner.
Sedangkan menurut Umar Chapra, ekonomi syariah adalah cakupan ilmu pengetahuan yang
membantu manusia mewujudkan ketentraman sosial melalui alokasi dan distribusi sumber daya
sesuai dengan tujuannya.
Selanjutnya, bagi Umar Chapra, ekonomi syariah adalah cabang ekonomi yang menciptakan
keseimbangan makro ekonomi dan ekologi serta menguatkan solidaritas sosial. Hal ini
disebabkan tidak adanya riba maupun eksploitasi kelas sosial pada aturannya.
Sehubungan dengan informasi tersebut, dapat dipahami bahwa ekonomi syariah adalah
metode yang mempertimbangkan dampak sosial, lingkungan, mental, dan spiritual. Oleh karena
itu, kesimpulannya, hukum ekonomi syariah berfokus untuk menciptakan kesejahteraan sosial.