INDONESIA
Dalam kontek Indonesia, pernyataan
mengenai tujuan koperasi dapat ditemukan
dalam pasal 3 UU No. 25 tahun 1992 menurut
pasal itu, tujuan koperasi Indonesia adalah :
Yang dimaksud sistem ekonomi adalah suatu cara untuk mengatur dan
mengorganisasi segala aktivitas ekonomi dalam masyarakat baik yang dilakukan
oleh pemerintah atau swasta berdasarkan prinsip tertentu dalam rangka mencapai
kemakmuran atau kesejahteraan.
Sistem ekonomi di dunia saling berbeda satu sama lain. Timbulnya berbagai macam sistem
ekonomi yang berbeda tersebut dalam suatu negara disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor-
faktor tersebut adalah sebagai berikut:
Ada tidaknya campur tangan pemerintah dalam kegiatan ekonomi.
Sistem pemerintahan yang dianut suatu negara.
Kepemilikan negara terhadap faktor-faktor produksi.
Sumber daya yang ada dalam suatu negara, baik sumber daya manusia maupun
sumber daya alam yang dimiliki
Sistem Ekonomi Tradisional
Sistem ekonomi tradisional adalah suatu sistem ekonomi di mana organisasi kehidupan
ekonomi dijalankan menurut kebiasaan, tradisi masyarakat secara turun-temurun
dengan mengandalkan faktor produksi apa adanya.
Ciri-ciri sistem ekonomi tradisional :
1) Belum adanya pembagian kerja yang jelas.
2) Ketergantungan pada sektor pertanian/agraris.
3) Ikatan tradisi bersifat kekeluargaan sehingga kurang dinamis.
4) Teknologi produksi sederhana.
Kebaikan sistem ekonomi tradisonal :
5) Menimbulkan rasa kekeluargaan dan kegotongroyongan masing-masing
individu dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
6) Pertukaran secara barter dilandasi rasa kejujuran daripada mencari
keuntungan.
Keburukan sistem ekonomi tradisional :
7) Pola pikir masyarakat secara umum yang masih statis.
8) Hasil produksi terbatas sebab hanya menggantungkan faktor produksi alam
dan tenaga kerja secara apa adanya.
Sistem Ekonomi Terpusat/Komando (Sosialis)
Sistem ekonomi campuran yaitu suatu sistem ekonomi di mana di satu sisi pemerintah
memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk berusaha dalam melakukan kegiatan
ekonomi, tetapi disisi lain pemerintah ikut campur tangan dalam perekonomian yang
bertujuan menghindari penguasaan secara penuh dari segolongan masyarakat terhadap
sumber daya ekonomi.
Ekonomi Koperasi terdiri dari dua kata yaitu “ekonomi” dan “koperasi”. Kata
“ekonomi” berasal dari bahasa Yunani yaitu “oikos” yang berarti keluarga atau
rumah dan “nomos” yang berarti aturan. Jadi secara ekonomi dapat diartikan
sebagai “aturan rumah tangga”, Sehingga ekonomi adalah suatu ilmu yang
mempelajari tentang perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan
kemakmuran.
Koperasi merupakan suatu organisasi yang bersifat terbuka dan sukarela. Tujuan
koperasi yaitu meningkatkan kesejahteraan anggotanya dan untuk mencapai
tujuan tersebut anggota koperasi mempunyai kewajiban, yakni membayar iuran
simpanan pokok dan simpanan wajib.
Jadi bisa disimpulkan bahwa Ekonomi Koperasi adalah suatu organisasi bersama
yang berasaskan kekeluargaan yang bertujuan untuk mencari profit atau
keuntungan baik untuk anggota itu sendiri dan juga untuk masyarakat umum yang
ada disekitarnya
Ciri Khas Ekonomi Koperasi
Ada beberapa ciri khas yang di miliki koperasi yang tidak ada di perekonomian
umum adalah :
1) Sistem Permodalan Gotong Royong. Maksudnya adalah setiap anggota
koperasi di berikan suatu kewajiban untuk membayar simpanan wajib dan
simpanan pokok yang sudah di tentukan bersama;
2) Sistem Pengelolaan dan Operasional Dilaksanakan dan
Dipertanggungjawabkan Pada Anggota Artinya kepemilikan koperasi adalah
milik semua anggota, bukan hanya milik anggota tertentu saja, sehingga
memiliki kesetaraan dalam kedudukan pengelolaan dalam pengelolaan
kegiatan operasional koperasi.
3) Diperuntukkan dan Diprioritaskan Untuk Kepentingan Anggotanya Maksudnya
adalah dalam rangka untuk memenuhi kepentingan anggotanya.
Koperasi dalam ekonomi makro
Pembentukan organisasi koperasi yang mandiri dan otonom dapat diterima di
berbagai Negara dengan alasan – alasan sebagai berikut
1. Organisasi koperasi relatif terbuka dan demokratis, mempunyai
perusahaan yang dimiliki bersama dan dapat mewujudkan keuntungan-
keuntungan yang bersifat sosial/ekonomis dari kerja sama bermanfaat bagi
para anggotanya.
2. Melalui pembentukan perusahaan yang dimiliki secara bersama, para
anggota memperoleh peningkatan pelayanan dengan pengadaan secara
langsung barang dan jasa yang dibutuhkannya atas dasar persyaratan
yang lebih baik dibandingkan dengan yang didapat dari pasar umum atau
disediakan negara.
3. Stuktur dasar dari tipe organisasi koperasi yang bersifat sosial ekonomis
cukup fleksibel untuk diterapkan pada berbagai kondisi sosial ekonomis
tertentu
4. Para anggota yang termasuk golongan penduduk yang sosial ekonominya
“lemah”, dapat memanfaatkan sarana swadaya yang terdapat pada
organisasi koperasi untuk memperbaiki situasi ekonomi/sosialnya, dan
untuk mengintegrasikan dirinya dalam proses pembangunan sosial
ekonomis.
DAMPAK KOPERASI TERHADAP PROSES PEMBANGUNAN SOSIAL EKONOMI
a. Perubahan secara bertahap perilaku para petani dan pengusaha kecil dan
menengah yang semula berpikir tradisional menjadi termotivasi dan akan
memperoleh kesempatan untuk memanfaatkan sumber dayanya sendiri
b. Diversivikasi struktur produksi, perluasan usaha pengadaan bahan makanan dari
bahan mentah
c. Peningkatan pendapatan dan perbaikan situasi ekonomi para petani, pengrajin,
dan pekerja lepas dapat mengurangi kemiskinan di pedesaan.
d. Peningkatan kegiatan pembentukan modal dan perbaikan “modal Manusia”
melalui pendidikan latihan manajer, karyawan, adan anggota.
e. Transformasi secara bertahap para petani yang orientasinya pada pemenuhan
kebutuhan dasar ke dalam suatu system ekonomi yang semakin berkembang,
melalui pembagian kerja dan spesialisai yang semakin meningkat.
f. Pengembangan pasar, perbaikan struktur pasar, perilaku pasar dan prestasi
pasar, dan persaingan semakin efektif akan memperrbaiki koordinasi yang saling
membantu dari berbagai rencaana ekonomi konsumen dan produsen berbagai
barang dan jasa.
Koperasi adalah soko guru perekonomian Indonesia
Makna dari istilah koperasi sebagai sokoguru perekonomian dapat diartikan bahwa
koperasi sebagai pilar atau ”penyangga utama” atau ”tulang punggung”
perekonomian. Dengan demikian koperasi diperankan dan difungsikan sebagai pilar
utama dalam sistem perekonomian nasional.
Pemerataan Koperasi
Stabilitas BUMN
The and