Anda di halaman 1dari 14

Pengertian Sistem Perekonomian Indonesia

Sistem Perekonomian Indonesia


Pengertian Sistem
Sistem berasal dari kata “systēma” (dalam Bahasa Yunani) yang mengandung arti “keseluruhan dari
bermacam-macam bagian “.
Sistem perekonomian merupakan sistem yang digunakan oleh suatu Negara dalam mengolah
sumber daya yang terdapat dalam negaranya baik kepada individu ataupun kepada lembaga yang
berdiri dalam negara tersebut. Ada bermacam-macam sistem perekonomian yang dipergunakan
berbagai negara dalam bumi ini. Perbedaan mendasarnya yaitu pada cara mereka mengolah sumber
daya negara mereka agar meningkatkan perekonomian negara mereka. Ada juga sistem yang tidak
memperbolehkamn individu memiliki sumber daya negaranya. Itu semua tergantung dari sistem
perekonomian yang dipergunakan oleh negara tersebut.
Perkembangan Sistem Perekonomian
1. Sistem Ekonomi Kapitalisme atau Pasar
Sistem perekonomian ini Menjanjikan kebebasan kepada semua elemen untuk melakukan
kegiatan perekonomian. Pada sistem ini semua berhak bersaing secara bebeas tanpa diatur
oleh pemerintah ataupun lembaga lain. Hal ini tentu memberikan efek bagi pasar yaitu Harga
barang yang tersedia dipasaran terbentuk karena adanya tarik menarik harga alias Bargain
atau Tawar menawar, sesuai dengan teori ekonomi mikro. Menurut peulis dalam sistem ini
yang memiliki modal lah yang bisa menguasai pasar namun pembeli masih memegang peran
penting dalam menciptakan harga. Sistem ekonomi ini mempenyai ciri-ciri sebagai berikut:

1. Kebebasan Penuh dalam Pasar


2. Persaingan bebas
3. Harga ditentukan mekanisme pasar(Bargain)
4. Peran pemerintah sedikit atau terbatas
5. Tingginya egois yaitu mementingkan pihak sendiri
6. Adanya jaminan hak milik
7. Sistem Ekonomi SOSIALISME atau TERENCANA

2. Sistem Ekonomi Sosialis atau Terpusat


Sistem ekonomi terpusat yang disebut juga sistem ekonomi sosialis adalah suatu sistem
ekonomi yang seluruh sumber daya dan pengolahannya direncanakan dan dikendalikan oleh
pemerintah.
Sistem ekonomi terpusat memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

 Negara menguasai semua alat produksi


 Produksi dilakukan untuk kebutuhan masyarakat
 Kegiatan ekonomi direncanakan oleh negara dan diatur pemerintah secara terpusat
 Hak milik individu tidak diakui
 Pemerintah mengatur kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi **

3. Sistem Ekonomi Campuran


Sistem ekonomi campuran adalah sistem ekonomi yang berusaha mengurangi kelemahan-
kelemahan yang timbul dalam sistem ekonomi terpusat dan sistem ekonomi pasar. Dalam
sistem ekonomi campuran pemerintah bekerja sama dengan pihak swasta dalam menjalankan
kegiatan perekonomian.
Ciri-ciri dari sistem ekonomi campuran sebagai berikut :
 Adanya campur tangan pemerintah dalam perekonomian
 Adanya pihak swasta yang ikut berperan dalam kegiatan perekonomian

Sistem Perekonomian Indonesia


Sistem perekonomian di Indonesia mengalami kegundahan yang mengakibatkan para tokoh
negara berusaha merumuskan sistem perekonomian yang tepat bagi bangsa indonesia, baik
secara individu maupun diskusi kelompok. Tokoh ekonomi indonesia saat itu, Sumitro
Djojohadikusumo, dalam pidatonya di negara Amerika tahun 1949, menegaskan bahwa
sistem yang dicita-citakan adalah ekonomi semacam campuran tetapi dalam proses
perkembanganya telah disepakati suatu bentuk ekonomi baru yang dinamakan sebagai Sistem
Ekonomi Pancasila yang didalamnya mengandung unsur penting yang disebut Demokrasi
Ekonomi.
Sistem Demokrasi Ekonomi dipilih karena memiliki ciri-ciri yang positif bagi Indonesia,
diantaranya adalah :

 Perekonomian disusun sebagai usaha bersama atas asas kekeluargaan.


 Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang
banyak dikuasai oleh negara.
 Warga negara memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan yang dikehendakinya
serta mempunyai hak akan pekerjaan dan penghidupan yang layak.
 Hak milik perorangan diakui dan pemanfaatannya tidak boleh bertentangan dengan
kepentingan masyarakat.
 Potensi, inisiatif dan daya kreasi setiap warga negara dikembangkan sepenuhnya
dalam batas-batas yang tidak merugikan kepentingan umum.
 Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara.

Dengan demikian perkonomian Indonesia tidak mengizinkan adanya :

1. Free fight liberalism, yaitu adanya suatu kebebasan usaha yang tidak terkendali
sehingga memungkinkan terjadinya eksploitasi kaum ekonomi yang lemah dan
terjajah dengan akibat semakin bertambah luasnya jurang pemisah si kaya dan si
miskin.
2. Etatisme, yaitu keikutsetaan pemerintah yang terlalu dominan sehingga mematikan
motivasi dan kreasi masyarakat untuk berkembang dan bersaing secara sehat. Jadi
masyarakat hanya bersikap pasif saja
3. Monopoli,suatu bentuk pemusatan kekuatan ekonomi pada satu kelompok tertentu,
sehingga tidak memberikan pilihan lain pada konsumen untuk tidak mengikuti
keingian sang monopoli. Disini konsumen seperti robot yang diatur untuk mengikuti
jalannya permainan.

Meskipun awal perkembangan perekonomian indonesia menganut sistem ekonomi pancasila.


Ekonomi demokrasi dan mungkin ‘campuran’ namun bukan berarti sistem perokonomian
liberalis dan etatisme tidak pernah terjadi di Indonesia. Awal tahun 1950-an sampai dengan
tahun 1957-an merupakan bukti sejarah adanya corak liberalis dalam perekonomian
Indonesia. Demikian juga dengan sistem etatisme, pernah juga mewarnai corak
perekonomian di tahun 1960-an sampai masa orde baru. Faktor-faktor penyebab beberapa
sistem perekonomian Indonesia adalah :
 Program tersebut disusun oleh tokoh yang relatif bukan bidangnya, namun oleh tokoh
politik, sehingga keputusan yaang dibuat cenderung menitikberatkan pada masalah
politik bukan masalah ekonomi.
 Akibat lanjutan dari kegagalan diatas dana negara yang seharusnya di alokasikan
untuk kepentingan kegiatan ekonomi justru di alokasikan untuk kepentingan politik
dan perang.
 Adanya kecenderungan terpengaruh untuk mennggunakan sistem perekonomian yang
tidak sesuai dengan kondisi masyarakat Indonesia.

Akibat yang ditimbulkan dari sistem etatisme yang pernah terjadi di indonesia pada periode
tersebut dapat dilihat pada bukti berikut :

1. Semakin rusaknya sarana produksi dan komunikasi yang membawa dampak


menurunnya nilai eksport kita.
2. Hutang luar negeri yang justru dipergunakan untuk proyek ‘Mercu Suar’

Para Pelaku Ekonomi


Sistem ekonomi kerakyatan sendi utamanya adalah UUD 1945 pasal 33 ayat (1), (2), dan (3).
Bentuk usaha yang sesuai dengan ayat (1) adalah koperasi, dan bentuk usaha yang sesuai
dengan ayat (2) dan (3) adalah perusahaan negara. Adapun dalam penjelasan pasal 33 UUD
1945 yang berbunyi “hanya perusahaan yang tidak menguasai hajat hidup orang banyak
boleh di tangan seorang”. Hal itu berarti perusahaan swasta juga mempunyai andil di dalam
sistem perekonomian Indonesia. Dengan demikian terdapat tiga pelaku utama yang menjadi
kekuatan sistem perekonomian di Indonesia, yaitu perusahaan negara (pemerintah),
perusahaan swasta, dan koperasi. Ketiga pelaku ekonomi tersebut akan menjalankan
kegiatan-kegiatan ekonomi dalam sistem ekonomi kerakyatan. Sebuah sistem ekonomi akan
berjalan dengan baik jika pelaku-pelakunya dapat saling bekerja sama dengan baik pula
dalam mencapai tujuannya. Dengan demikian sikap saling mendukung di antara pelaku
ekonomi sangat dibutuhkan dalam rangka mewujudkan ekonomi kerakyatan.
Lalu dalam ekonomi makro kita mengenal empat pelaku ekonomi :
1. Sektor rumah tangga
2. Sektor swasta
3. Sektor pemerintah, dan
4. Sektor luar negeri
Dalam perekonomian indonesia dikenal tiga pelaku ekonomi pokok yaitu :
koperasi —–> sektor swasta ——> sektor pemerintah

1. Pemerintah (BUMN)
a. Pemerintah sebagai Pelaku Kegiatan Ekonomi
Peran pemerintah sebagai pelaku kegiatan ekonomi berarti pemerintah melakukan kegiatan
konsumsi, produksi, dan distribusi.
Secara umum, peran BUMN dapat dilihat pada hal-hal berikut ini.
a) Mengelola cabang-cabang produksi yang menguasai hajat hidup orang banyak.
b) Sebagai pengelola bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya secara
efektif dan efisien.
c) Sebagai alat bagi pemerintah untuk menunjang kebijaksanaan di bidang ekonomi.
d) Menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat sehingga dapat menyerap tenaga kerja.

2. Swasta (BUMS)
BUMS adalah salah satu kekuatan ekonomi di Indonesia. BUMS merupakan badan usaha
yang didirikan dan dimiliki oleh pihak swasta. Tujuan BUMS adalah untuk memperoleh laba
sebesar-besarnya.

3. Koperasi
Pengertian Koperasi
Adapun penjelasan dalam UU No. 25 Tahun 1992, menyebutkan bahwa koperasi adalah
badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan
melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi
rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan.
Fungsi dan Peran Koperasi
Sesuai dengan UU No. 25 Tahun 1992 pasal 4 menyatakan bahwa fungsi dan peran koperasi
seperti berikut ini.
1) Membangun dan mengembangkan potensi serta kemampuan ekonomi anggota pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan
sosial mereka.
2) Turut serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan
masyarakat.
3) Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian
nasional dengan koperasi sebagai soko gurunya.
4) Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang
merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi

Pengertian Sistem

Sistem berasal dari kata “systēma” (dalam Bahasa Yunani) yang mengandung arti
“keseluruhan dari bermacam-macam bagian “. Pengertian sistem menurut beberapa ahli :
L. James Havery
“Menurut dia sistem adalah prosedur logis dan rasional untuk merancang suatu rangkaian
komponen yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan maksud untuk berfungsi
sebagai suatu kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan.“
C.W. Churchman.
“Menurutnya sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang dikoordinasikan untuk
melaksanakan seperangkat tujuan.

Sistem Ekonomi

Pengertian Sistem ekonomi adalah suatu proses penerapan yang saling behubungan dan
berinteraksi yang dikembangkan oleh masyarakat dengan ciri dan identitas tersendiri.

Ada 4 sistem dalam ekonomi, berikut adalah macam-macam sistem ekonomi :

 Sistem Ekonomi Tradisional


 Sistem Ekonomi Sosialis/Terpusat
 Sistem Ekonomi Bebas/Liberal
 Sistem Ekonomi Campuran

Sistem Ekonomi Tradisional


Sistem ini memiliki tradisi aktivitas ekonomi yang dilakukan secara turun-temurun. Dan
masyarakatnya tetap menjaga nilai budaya setempat, sehingga kegiatan perekonomiannya
masih bergotong-royong dan kekeluargaan.

Adapun ciri-ciri dari sistem ekonomi tradisional antara lain adalah sebagai berikut :

 Pembagian struktur kerja belum ada


 Masih menggunakan tukar-menukar barang/barter
 Sifat kekeluargaan tergolong tinggi
 Proses produksinya tergantung pada alam,misalnya bertani, berladang, berkebun dan
sebagainya
 Alat untuk memproduksi sangat sederhana.

Sistem Ekonomi Sosialis/Terpusat

Sistem ekonomi terpusat yang disebut juga sistem ekonomi sosialis adalah suatu sistem
ekonomi yang seluruh sumber daya dan pengolahannya direncanakan dan dikendalikan oleh
pemerintah. Sistem ekonomi terpusat memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

 Negara menguasai semua alat produksi


 Produksi dilakukan untuk kebutuhan masyarakat
 Kegiatan ekonomi direncanakan oleh negara dan diatur pemerintah secara terpusat
 Hak milik individu tidak diakui
 Pemerintah mengatur kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi

Sistem Ekonomi Bebas/Liberal

Sistem ekonomi liberal yaitu sistem ekonomi di mana pengelolaan ekonomi diatur oleh
kekuatan pasar (permintaan dan penawaran). Sistem ekonomi ini menghendaki adanya
kebebasan individu dalam melakukan kegiatan ekonomi. Artinya, setiap individu diakui
keberadaanya dan mereka bebas bersaing. Ciri-cirinya :

 Harga barang ditentukan oleh pasar

 Timbulnya persaingan bebas

 Adanya pengakuan terhadap hak individu

 Setiap individu bebas mengejar keuntungan

 Modal memegang peranan sangat penting.

Sistem Ekonomi Campuran

Sistem ekonomi campuran adalah sistem ekonomi yang berusaha mengurangi kelemahan-
kelemahan yang timbul dalam sistem ekonomi terpusat dan sistem ekonomi pasar. Ciri-ciri
dari sistem ekonomi campuran :

 Adanya campur tangan pemerintah dalam perekonomian


 Adanya pihak swasta yang ikut berperan dalam kegiatan perekonomian
Sistem Ekonomi Indonesia

Sejak berdirinya negara Republik Indonesia, sudah banyak tokoh-tokoh negara pada saat itu
telah merumuskan sistem perekonomian yang tepat bagi bangsa indonesia, baik secara
individu maupun diskusi kelompok. Tokoh ekonomi indonesia saat itu, Sumitro
Djojohadikusumo, dalam pidatonya di negara Amerika tahun 1949, menegaskan bahwa
sistem yang dicita-citakan adalah ekonomi semacam campuran tetapi dalam proses
perkembanganya telah disepakati suatu bentuk ekonomi baru yang dinamakan sebagai Sistem
Ekonomi Pancasila yang didalamnya mengandung unsur penting yang disebut

Demokrasi Ekonomi.

Mengapa dipilih sistem Demokrasi ekonomi, karena menurut beliau sistem Demokrasi
Ekonomi memiliki ciri-ciri yang positif, diantaranya adalah :

 Perekonomian disusun sebagai usaha bersama atas asas kekeluargaan.


 Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak
dikuasai oleh negara.
 Warga negara memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan yang dikehendakinya serta
mempunyai hak akan pekerjaan dan penghidupan yang layak.
 Hak milik perorangan diakui dan pemanfaatannya tidak boleh bertentangan dengan
kepentingan masyarakat.
 Potensi, inisiatif dan daya kreasi setiap warga negara dikembangkan sepenuhnya dalam
batas-batas yang tidak merugikan kepentingan umum.
 Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara.

Dengan demikian perekonomian Indonesia tidak mengizinkan adanya : Free fiht liberalism,
yaitu adanya suatu kebebasan usaha yang tidak terkendali sehingga memungkinkan terjadinya
eksploitasi kaum ekonomi yang lemah dan terjajah dengan akibat semakin bertambah luasnya
jurang pemisah si kaya dan si miskin.

Etatisme, yaitu keikutsertaan pemerintah yang terlalu dominan sehingga mematikan motivasi
dan kreasi masyarakat untuk berkembang dan bersaing secara sehat. Jadi masyarakat hanya
bersikap pasif saja.

Monopoli, suatu bentuk pemusatan kekuatan ekonomi pada satu kelompok tertentu, sehingga
tidak memberikan pilihan lain pada konsumen untuk tidak mengikuti keinginan sang
monopoli. Disini konsumen seperti robot yang diatur untuk mengikuti jalannya permainan.

Meskipun awal perkembangan perekonomian indonesia menganut sistem ekonomi pancasila.


Ekonomi demokrasi dan mungkin ‘campuran’ namun bukan berarti sistem perekonomian
liberalis dan etatisme tidak pernah terjadi di Indonesia. Awal tahun 1950-an sampai dengan
tahun 1957-an merupakan bukti sejarah adanya corak liberalis dalam perekonomian
Indonesia. Demikian juga dengan sistem etatisme, pernah juga mewarnai corak
perekonomian di tahun 1960-an sampai masa orde baru.

Faktor-faktor penyebab kegagalan sistem perekonomian Indonesia adalah :


Program tersebut disusun oleh tokoh yang relatif bukan bidangnya, namun oleh tokoh politik,
sehingga keputusan yang dibuat cenderung menitikberatkan pada masalah politik bukan
masalah ekonomi.
Akibat lanjutan dari kegagalan diatas dana negara yang seharusnya dialokasikan untuk
kepentingan kegiatan ekonomi justru dialokasikan untuk kepentingan politik dan perang.
Adanya kecenderungan terpengaruh untuk menggunakan sistem perekonomian yang tidak
sesuai dengan kondisi masyarakat Indonesia.

Akibat yang ditimbulkan dari sistem etatisme yang pernah terjadi di indonesia pada periode
tersebut, yaitu :
Semakin rusaknya sarana produksi dan komunikasi yang membawa dampak menurunnya
nilai ekspor kita.
Hutang luar negeri yang justru dipergunakan untuk proyek ‘Mercu Suar’
Defisit anggaran negara yang makin besar
laju pertumbuhan penduduk yang lebih besar dari pertumbuhan ekonomi

Para Pelaku Ekonomi

Mungkin dalam ilmu ekonomi mikro kita mengenal tiga pelaku ekonomi, yaitu :

 Pemilik faktor produksi


 Konsumen
 Produsen

Dan dalam ilmu ekonomi makro ada :

 Sektor rumah tangga


 Sektor swasta
 Sektor pemerintah
 Sektor luar negeri

Maka dalam perekonomian indonesia sendiri dikenal tiga pelaku pokok :

 Koperasi
 Sektor Swasta, dan
 Sektor pemerintah

Sesuai dengan konsep trilogi pembangunan, yang masing-masing pelaku tersebut memiliki
fungsi sebagai berikut :

Koperasi

Sesuai dengan UU No. 25 Tahun 1992 pasal 4 menyatakan bahwa fungsi dan peran koperasi
seperti berikut ini.

 1) Membangun dan mengembangkan potensi serta kemampuan ekonomi anggota pada


khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan
sosial mereka.
 2) Turut serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan
masyarakat.
 3) Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan
perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko gurunya.
 4) Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang
merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.

Sektor Swasta

Peran yang diberikan sektor swasta dalam perekonomian Indonesia seperti berikut ini.

 1) Membantu meningkatkan produksi nasional.


 2) Menciptakan kesempatan dan lapangan kerja baru.
 3) Membantu pemerintah dalam usaha pemerataan pendapatan.
 4) Membantu pemerintah mengurangi pengangguran.
 5) Menambah sumber devisa bagi pemerintah.
 6) Meningkatkan sumber pendapatan negara melalui pajak.
 7) Membantu pemerintah memakmurkan bangsa.

Sektor Pemerintah

Secara umum sektor pemerintah memiliki fungsi :

 1) Mengelola cabang-cabang produksi yang menguasai hajat hidup orang banyak.


 2) Sebagai pengelola bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya secara
efektif dan efisien.
 3) Sebagai alat bagi pemerintah untuk menunjang kebijaksanaan di bidang ekonomi.
 4) Menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat sehingga dapat menyerap tenaga kerja.

Ekonomi Indonesia

Indonesia memiliki ekonomi berbasis-pasar di mana pemerintah memainkan peranan penting.


Pemerintah memiliki lebih dari 164 BUMN dan menetapkan harga beberapa barang pokok,
termasuk bahan bakar, beras, dan listrik. Setelah krisis finansial Asia yang dimulai pada
pertengahan 1997, pemerintah menjaga banyak porsi dari aset sektor swasta melalui
pengambilalihan pinjaman bank tak berjalan dan asset perusahaan melalui proses
penstrukturan hutang.

Pengertian Sistem Ekonomi, Fungsi, Macam-Macam & Ciri-Cirinya| Hai bro & sis, kali ini

mengenai sistem ekonomi yang dapat dikatakan akan dibahas secara menyeluruh. Pertama-tama

kita mulai dengan Pengertian Sistem Ekonomi. Secara umum, Pengertian sistem ekonomi

adalah suatu cara untuk mengatur dan mengorganisasi seluruh kegiatan perekonomian dalam

masyarakat yang dilakukan pemerintah atau swasta berlandaskan prinsip tertentu dalam rangka

meraih kemakmuran atau kesejahteraan.


A. Pengertian Sistem Ekonomi Menurut Pendapat Para Ahli - Terdapat pendapat para ahli

yang mendefinisikan pengertian sistem ekonomi yaitu sebagai berikut...

 Gilarso (1992: 486) : Menurut pendapat Gilarso, pengertian sistem ekonomi adalah

keseluruhan tata cara untuk mengoordinasikan perilaku masyarakat (para produse,

konsumen, pemerintah, bank, dan sebagainya) dalam menjalankan kegiatan ekonomi

(produksi, distribusi, konsumsi, investasi, dan sebagainya) sehingga terbentuk satu

kesatuan yang teratur dan dinamis, dan kekacauan dapat dihindari.

 Gregory Grossman dan M. Manu : Menurut Gregory Grossman dan M. Manu, pengertian

sistem ekonomi adalah sekumpulan komponen-komponen atau unsur-unsur yang terdiri

dari atas unit-unit dan agen-agen ekonomi, serta lembaga-lembaga ekonomi yang bukan

saja saling berhubungan dan berinteraksi melainkan juga sampai tingkat tertentu yang

saling menopang dan mempengaruhi.

 McEachern : Pengertian sistem ekonomi menurut McEachern adalah seperangkat

mekanisme dan institusi untuk menjawab pertanyaan apa, bagaimana , dan untuk siapa

barang dan jasa diproduksi (what, how, dan for whom).

 Chestesr A Bermand : Menurut Chester A Bermand, pengertian sistem ekonomi adalah

suatu kesatuan yang terpadu yang secara kolestik yang di dalamnya ada bagian-bagian

dan masing-masing bagian memiliki ciri dan batas tersendiri.

 Dumatry (1996) : Pengertian sistem ekonomi menurut Dumatry adalah suatu sistem

yang mengatur dan terjalin hubungan ekonomi antar sesama manusia dengan

seperangkat kelembagaan dalam suatu ketahanan.

B. Fungsi Sistem Ekonomi - Sistem ekonomi memiliki banyak kegunaan yang fungsi sangat vital

bagi perekonomian suatu negara di seluruh dunia ini. Fungsi sistem ekonomi adalah sebagai

berikut...

 Sebagai penyedia dorongan untuk berproduksi.

 Berfungsi dalam mengkoordinasi kegiatan individu dalam suatu perekonomian.

 Sebagai pengatur dalam pembagian hasil produksi di seluruh anggota masyarakat agar

dapat terlaksana seperti yang diharapkan

 Menciptakan mekanisme tertentu agar distribusi barang dan jasa berjalan dengan baik.

C. Macam-Macam Sistem Ekonomi - Terdapat berbagai macam sistem ekonomi yang dianut di

berbagai negara di dunia ini antara lain sebagai berikut...


1. Sistem Ekonomi Tradisional : Sistem ekonomi tradisional ialah suatu sistem ekonomi dalam

organisasi kehidupan ekonomi berdasarkan kebiasaan, tradisi masyarakat secara turun-temurun

yang mengandalkan faktor produksi apa adanya.

a. Ciri-ciri sistem ekonomi tradisional

 Belum terdapat pembagian kerja yang jelas.

 Bergantung pada sektor pertanian/agraris.

 Memiliki ikatan tradisi sifatnya kekeluargaan, sehingga bersifat kurang dinamis.

 Teknologi produksi sederhana.

b. Kebaikan sistem ekonomi tradisonal

 Menimbulkan rasa kekeluargaan dan kegotongroyongan masing-masing individu dalam

memenuhi kebutuhan hidupnya.

 Pertukaran secara barter dilandasi rasa kejujuran daripada mencari keuntungan.

c. Keburukan sistem ekonomi tradisional

 Masyarakat dengan pola pikir statis

 Hasil produksi yang terbatas sebab hanya menggantungkan faktor produksi alam dan

tenaga kerja secara apa adanya.

2. Sistem Ekonomi Terpusat/Komando (Sosialis) : Sistem ekonomi terpusat adalah sistem

ekonomi di mana pemerintah memiliki kekuasaan yang dominan pada pengaturan kegiatan

ekonomi. Penguasaan dilakukan melalui pembatasan-pembatasan terhadap kegiatan ekonomi

yang dikerjakan oleh anggota masyarakat. Negara yang menganut sistem ekonomi terpusat

antara lain: Rusia, RRC, dan negara-negara Eropa Timur (bekas negara Uni Soviet).

a. Ciri-ciri sistem ekonomi terpusat

 Seluruh kegiatan perekonomian diatur dan ditetapkan oleh pemerintah baik dari produksi,

distribusi, dan konsumsi serta penepatan harga

 Tidak ada kebebabasan dalam berusaha karena hak milik perorangan atau swasta tidak

diakui
 Seluruh alat-alat produksi dikuasai oleh negara.

b. Kebaikan sistem ekonomi terpusat

 Pemerintah dapat melakukan pengawasan dan pengendalian dengan mudah

 Pemerintah bertanggung jawab sepenuhnya terhadap seluruh kegiatan perekonomian.

 Kemakmuran masyarakat merata.

 Terdapat perencanaan pembangunan yang lebih cepat direalisasikan.

c. Keburukan sistem ekonomi terpusat

 Terdapat penindasan daya kreasi masyarakat sehingga hampir semua inisiatif, inovasi

diprakarsai oleh pemerintah.

 Terdapat pasar gelap yang diakibatkan adanya pembatasan yang terlalu ketat oleh

pemerintah.

 Masyarakat tidak dijamin dalam memilih dan menentukan jenis pekerjaan serta memilih

barang konsumsi yang dikehendaki.

 Pemerintah bersifat paternalistis, artinya aturan ditetapkan oleh pemerintah seluruhnya

benar dan harus dipatuhi

3. Sistem Ekonomi Liberal (Kapitalis): Sistem ekonomi liberal ialah sistem ekonomi

berdasarkan kebebasan seluas-luasnya bagi seluruh masyarakat dalam kegiatan perekonomian

tanpa adanya campur tangan daripada pemerintah. Suatu kondisi dalam mana pemerintah benar-

benar lepas tangan dalam pengambilan keputusan ekonomi dalam istilah ekonomi disebut laissez-

faire. Negara-negara penganut sistem ekonomi liberal antara lain: Amerika Serikat, Inggris,

Perancis, Belgia, Irlandia, Swiss, Kanada, dan Indonesia {yang|dengan} pernah menganut sistem

ekonomi liberal pada tahun 1950-an.

a. Ciri-ciri sistem ekonomi liberal

 Swasta/masyarakat diberikan banyak kebebasan dalam melakukan kegiatan

perekonomian

 Memiliki kebebasan memiliki barang modal (barang kapital).

 Dalam melakukan tindakan ekonomi dilandasi atas semangat untuk mencari keuntungan

sendiri.

b. Kebaikan sistem ekonomi liberal


 Terdapat persaingan yang mendorong kemajuan usaha.

 Campur tangan pemerintah dalam kegiatan perekonomian ekonomi kecil sehingga

memberikan kesempatan lebih luas bagi pihak swasta.

 Produksi berdasar pada permintaan pasar ataupun kebutuhan masyarakat.

 Pengakuan hak milik oleh negara, memberikan mansyarakat semangat dalam berusaha.

c. Keburukan sistem ekonomi liberal

 Adanya praktik persaingan tidak sehat, yaitu penindasan bagi pihak lemah.

 Dapat menimbulkan monopoli yang merugikan masyarakat.

 Timbulnya praktik yang tidak jujur yang dengan berlandas mengejar keuntungan sebesar-

besarnya, sehingga kepentingan umum biasa tidak diperhatikan atau dikesampingkan.

4. Sistem Ekonomi Campuran

Sistem ekonomi campuran adalah suatu sistem ekonomi yang di satu sisi pemerintah memberikan

kebebasan kepada masyarakat untuk berusaha melakukan kegiatan ekonomi, akan tetapi disisi

lain pemerintah memiliki campur tangan dalam perekonomian dengan tujuan menghindari

penguasaan secara penuh dari segolongan masyarakat pada sumber daya ekonomi.

a. Ciri-ciri sistem ekonomi campuran

 Adanya pembatasan pihak swasta oleh negara pada bidang-bidang yang menguasai hajat

hiduporang banyak yang dikuasai oleh negara.

 Terdapat campur tangan pemerintah terhadap mekanisme pasar melalui berbagai

kebijakan ekonomi

 Mekanisme kegiatan perekonomian teradalah campur tangan pemerintah dengan berbagai

kebijakan ekonomi.

 Hak milik perorangan diakui, asalkan penggunaannya tidak merugikan kepentinga umum.

b. Kebaikan sistem ekonomi campuran

 Sektor ekonomi dikuasai oleh pemerintah yang bertujuan untuk kepentingan masyarakat.

 Hak individu/swasta diakui dengan jelas.

 Harga lebih mudah untuk dikendalikan.

c. Keburukan sistem ekonomi campuran


 Peranan pemerintah lebih berat dibandingkan dengan swasta.

 Timbulnya KKN (korupsi, kolusi, dan nepotisme) dalam pemerintah karena banyak sektor-

sektor produksi yang lebih menguntungkan pihak pemerintah sedangkan sedikit sekali

pengawasannya

5. Sistem Ekonomi Pancasila: Sistem ekonomi Pancasila adalah sistem ekonomi yang didasari

dari jiwa ideologi Pancasila yang dalamnya terdapat makna demokrasi ekonomi yaitu kegiatan

ekonomi berdasarkan usaha bersama dengan asas kekeluargaan dan kegotong royongan dari, ole,

dan untuk rakyat dalam bimbingan dan pengawasan pemerintah.

a. Ciri-Ciri Sistem Ekonomi Pancasila - Ciri-ciri pokok sistem ekonomi Pancasila terdapat pada

UUD 1945 Pasal 33, dan GBHN Bab III B No. 14. Berikut ini ciri-ciri pokok sistem ekonomi

Pancasila.

Pasal Perkara 33 Setelah Amandemen 2002

 Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan.

 Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang

banyak dikuasai oleh negara.

 Bumi dan air serta kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan

dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat

 Perekonomian nasional diselenggarakan atas dasar demokrasi ekonomi secara prinsip

kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian,

serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.

 Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal diatur dalam undang-undang.

GBHN Bab III B No. 14

 Pembangunan ekonomi didasarkan kepada demokrasi ekonomi menentukan masyarakat

memegang peranan aktif dalam kegiatan pembangunan. Oleh karenanya maka pemerintah

berkewajiban memberikan pengarahan dan bimbingan terhadap pertumbuhan ekonomi

serta menciptakan iklim yang sehat untuk perkembangan dunia usaha; sebaliknya dunia

usaha perlu memberikan tanggapan terhadap pengarahan dan bimbingan serta penciptaan

iklim tersebut dengan kegiatan {yang|dengan} nyata.


D. Faktor Penyebab Macam-Macam Sistem Ekonmi - Timbulnya beragam sistem ekonomi

tersebut dalam suatu negaa disebabkan karena beberapa faktor penyebab antara lain sebagai

berikut...

 Ada tidaknya campur tangan pemerintah pada kegiatan ekonomi.

 Terdapat pada sistem pemerintahan yang dijalankan suatu negara

 Kepemilikan negara terhadap faktor-faktor produksi.

 Sumber daya yang dimiliki dalam negara tersebut.

Anda mungkin juga menyukai