Ekonomi Publik
Kelompok 7
A. Kapitalisme
Kapitalisme merupakan sistem ekonomi dimana adanya pemberian kebebasan bagi semua
orang untuk melaksanakan dan mengendalikan kegiatan ekonomi. Seperti tujuan mendapat
keuntungan,sistem perdagangan, dan sektor industri yang dijalankan. Dalam artian disini seluruh
kegiatan ekonomi dilaksanakan oleh pihak swasta, pemerintah hanya sebagai pihak pengawas saja.
Adapun beberapa ciri-ciri dari kapitalisme, yakni:
- Adanya pengakuan hak milik pribadi masing-masing individu
- Pemilikan alat-alat produksi oleh pelaku ekonomi
- Individu diberi kebebasan mutlak
- Manusia dipandang sebagai homo-economicus, yakni pribadi yang selalu mengejar
keuntungan sendiri.
Tokoh kapitalisme dunia adalah Adam Smith. Ia berpendapat bahwa “Kapitalisme
merupakan suatu sistem yang bisa menciptakan kesejahteraan bagi masyarakat negara apabila
pemerintah tidak mengintervensi kebijakan dan mekanisme pasar.”
B. Anti Kapitalisme
Anti kapitalisme merupakan segala bentuk perlawanan terhadap kapitalisme. Anti
kapitalisme merupakan suatu upaya yang bekesinambungan dalam mencari sistem ekonomi-
politik, yang tidak berlandaskan persaingan dan tidak mengutamakan profit dalam pasar. Anti
kapitalisme bertujuan untuk menghilangkan hubungan dan pendayagunaan yang menghasilkan
kelas antagonism dan persaingan yang tidak sehat.
C. Sosialisme
Sistem ekonomi sosialis merupakan sistem perekonomian di mana pemerintah memegang
peranan yang sangat besar dalam rantai perekonomian di masyarakat. Dalam sistem ini, seluruh
kegiatan ekonomi sepenuhnya menjadi tanggung jawab pemerintah pusat. Sistem ekonomi sosialis
bukan berarti tidak memberikan kebebasan individu dalam kegiatan ekonomi, setiap individu tetap
diberikan kebebasan untuk melakukan aktivitas ekonomi namun sangat terbatas karena segala
sesutu harus dikomandokan oleh pusat.
Pemerintah melakukan campur tangan dengan tujuan untuk mewujudkan kemakmuran
masyarakat yang merata sehingga tidak ada lagi penindasan ekonomi yang terjadi. Sistem ekonomi
sosialis memiliki pandangan bahwa kemakmuran individu hanya dapat terwujud jika berlandaskan
kemakmuran untuk bersama. Akibatnya, penguasaan individu atas aset-aset ekonomi maupun
faktor-faktor produksi menjadi milik bersama. Selain itu, terbatasnya hak tiap individu untuk
melakukan aktivitas ekonomi menyebabkan potensi dan kreativitas masyarakat tidak berkembang.
Prinsip dasar ekonomi sosialis menurut Caporaso (2008), sebagai berikut :
1. Kepemilikan harta dilakukan oleh negara, seluruh bentuk produksi dan sumber pendapatan
menjadi milik masyarakat secara keseluruhan. Hak individu untuk memiliki harta atau
memanfaatkan produksi tidak diperbolehkan;
2. Sistem ekonomi sosialis menyatakan bahwa hak-hak individu dalam bidang ekonomi
ditentukan oleh prinsip kesamaan. Setiap individu disediakan kebutuhan hidup menurut
keperluan masing-masing;
3. Keseluruhan negara diletakkan di bawah peraturan kaum buruh, yang mengambil alih
semua aturan produksi dan distribusi.
Kelebihan sistem ekonomi sosialisme :
1. Seluruh kegiatan ekonomi dikendalikan oleh pemerintah, sehingga pemerintah mudah
melakukan pengelolaan dan pengawasan.
2. Pemerintah bebas menentukan harga barang dan jasa sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
3. Seluruh produksi dikelola oleh negara, di mana keuntungan yang diperoleh akan digunakan
untuk kepentingan bersama.
4. Pemerintah lebih mudah mengendalikan inflasi, pengangguran, dan permasalahan ekonomi
yang lain.
Kekurangan sistem ekonomi sosialisme :
1. Tidak memiliki sumber daya yang berkompeten karena potensi dan kreativitas individu
yang tidak berkembang.
2. Sering terjadi praktik monopoli yang merugikan masyarakat.
3. Segala kebijakan pemerintah harus dilaksanakan oleh masyarakat dan pemerintah bersifat
paternalisme yang berarti membatasi kebebasan hak tiap individu.
D. Liberalisme
Sistem ekonomi liberal adalah sistem ekonomi di mana seluruh kegiatan produksi
dilakukan oleh pihak swasta. Dalam hal ini pemerintah hanya mengawasi jalannya kegiatan
ekonomi dan melakukan kegiatan ekonomi yang berhubungan dengan penyelenggaraan negara
saja. Sehingga segala keputusan dalam perekonomian dilakukan oleh setiap individu, bukan
pemerintah maupun suatu lembaga atau organisasi.
Sistem ekonomi liberal memberikan kebebasan kepada setiap individu untuk melakukan
kegiatan perekonomian agar mendapatkan keuntungan yang besar. Hal ini sesuai dengan ajaran
yang dikemukakan oleh Adam Smith bahwa kegiatan ekonomi sebaiknya diserahkan kepada
masyarakat agar mereka menentukan kegiatan apa yang akan dilakukan untuk mencapai
kemakmuran, sehingga setiap individu akan berusaha meningkatkan kemampuan serta
keterampilan yang dimiliki agar dapat menguasi sektor ekonomi.
Kelebihan sistem ekonomi liberalisme :
1. Setiap individu berhak untuk memperoleh kekayaan dan sumber daya produksi.
2. Meningkatkan potensi dan kreativitas masyarakat karena tidak adanya batasan dan campur
tangan dari pemerintah.
3. Menciptakan lingkungan yang memiliki daya saing tinggi, karena setiap individu berperan
aktif dalam perekonomian.
4. Kebebasan berusaha dan persaingan yang tinggi akan menghasilkan produk-produk yang
inovatif dan berkualitas tinggi.
Kekurangan sistem ekonomi liberalisme :
1. Pemerintah sulit melakukan pemerataan pendapatan dan kesejahteraan di masyarakat
sehingga terjadi ketimpangan sosial.
2. Terjadi penyalahgunaan kebebasan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab dengan
mengeksploitasi sumber daya produksi secara berlebihan.
3. Terjadi monopoli terhadap sumber-sumber ekonomi karena persaingan yang tidak sehat di
masyarakat.
Selain itu, terdapat beberapa ciri sistem ekonomi Pancasila menurut Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 33. Di antaranya :
Daftar Pustaka
Hiariej,2004.Gerakan Anti Kapitalisme Global.Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politi,. Vol 8 (2), 139-
159.
Nurhadi. 2018. Paradigma Ideologi Sistem Ekonomi Dunia. Jurnal Ilmiah Keislaman. 17(1): 97-129.
Sumarsono, Dicky. 2016. Sistem Perekonomian Negara-Negara di Dunia. Jurnal Akuntansi dan Pajak.
16(2): 20-29.
Republik Indonesia. 2002. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 33
Tentang Perekonomian Nasional dan Kesejahteraan Sosial. Jakarta.