Jika dalam suatu tahun pajak didapat kerugian misalnya dari usaha,pelepasan aktiva,
atau selisih kurs dapat dikurangkan dari penghasilan bruto (kompensasi horizontal). Sesuai
dengan Pasal 6(1) UUPPh, besarnya PKP(penghasilan kena pajak) WPDN dan BUT
ditentukan berdasarkan pengjasilan bruto dikurangkan dengan biaya biaya untuk
mendapatkan,menagih dan memelihara penghasilan termasuk:
1. Biaya yang secara langsung atau tidak langsung berkaitan dengan kegiatan usaha, yakni
biaya pembelian bahan; biaya berkenaan dengan pekerjaan atau jasa termasuk upah, gaji,
honorarium, bonus, gratifikasi, dan tunjangan yang diberikan dalam bentuk uang; bunga,
sewa, dan royalti; biaya perjalanan; biaya pengolahan limbah; premi asuransi; biaya promosi
dan penjualan yang diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan;Seperti
halnya SE-29/PJ.42/1990 tanggal 2 Oktober 1990 tentang biaya promosi perusahaan rokok
kemudian tahun 2009 terbit PMK No.104/PMK.03/2009 yang mulai berlaku pada 1 Januari
2009. Lalu biaya administrasi; dan pajak kecuali Pajak Penghasilan.
2. Penyusutan atas pengeluaran untuk memperoleh harta berwujud dan amortisasi atas
pengeluaran untuk memperoleh hak dan atas biaya lain yang memiliki masa manfaat lebih
dari 1 (satu) tahun, sepanjang harta tersebut digunakan untuk mendapatkan,menagih dan
memelihara penghasilan yang menjadi objek pajak, selain pajak yang bersifat final.
3. Iuran kepada dana pension yang pendiriannya telah di sahkan oleh Menteri Keuangan.
4. Kerugian karena penjualan atau pengalihan harta yang dimiliki untuk mendapatkan,menagih
dan memelihara penghasilan. Dalam mewujudkan prinsip kemampuan membayar dengan
pemberlakuan asas netting effect,PPh Komprehensif mengenakan pajak atas keuntungan dari
pelepasan aset.
5. Kerugian selisih kurs mata uang asing (valas) diakui berdasarkan system pembukuan yang
dianut dan dilakukan secara taat asas sesuai dengan Standart Akuntansi Keuangan (SAK)
yang berlaku di Indonesia. Kerugian tentang selisih kurs valas dapat disebabkan oleh
depresiasi atau devaluasi dan krisis moneter.
6. Biaya penelitian dan pengembangan perusahaan yang dilakukan di Indonesia. Kemajuan
teknologi suatu bangsa dapat berasal dari penelitian baik dasar maupun terapan. Untuk
memajukan kegiatan penelitian di Indonesia , biaya Litbang yang di lakukan di Negara bisa
dikurangkan dari Penghasilan Kena Pajak.
7. Biaya Beasiswa, Magang dan pelatihan. Bertujuan untuk mendorong partisipasi khalayak
umum dalam mencerdaskan bangsa. Tidak hanya diberikan kepada pegawai tapi juga kepada
kaum pelajar.
8. Piutang Yang Nyata-Nyata Tidak Dapat Ditagih Dengan Syarat
a) Telah dibebankan sebagai biaya dalam laporan laba rugi komersial
b) Wajib Pajak harus menyerahkan daftar piutang yang tidak dapat ditagih kepada
Direktorat Jenderal Pajak
c) Telah diserahkan perkara penagihannya kepada Pengadilan Negeri atau instansi
pemerintah yang menangani piutang negara; atau adanya perjanjian tertulis mengenai
penghapusan piutang/pembebasan utang antara kreditur dan debitur yang bersangkutan;
atau telah dipublikasikan dalam penerbitan umum atau khusus; atau adanya pengakuan
dari debitur bahwa utangnya telah dihapuskan untuk jumlah utang tertentu.
d) Syarat telah dipublikasikan dalam penerbitan umum atau khusus; atau adanya pengakuan
dari debitur bahwa utangnya telah dihapuskan untuk jumlah utang tertentu tidak berlaku
untuk penghapusan piutang tak tertagih debitur kecil yang pelaksanaannya diatur lebih
lanjut dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan;
9. Dalam PP No.93 Tahun 2010 terdapat lima jenis sumbangan dan/atau biaya yang dapat
dikurangkan dari penghasilan bruto, yaitu sumbangan dalam rangka penanggulangan
bencana nasional, sumbangan dalam rangka penelitian dan pengembangan di wilayah
Indoensia, sumbangan fasilitas pendidikan, sumbangan dalam rangka pembinaan olahraga,
dan biaya pembangunan infrastruktur sosial.
10. Biaya biaya untuk mendapatkan, menagih, dan memlihara penghasilan di bidang usaha
pertambangan Minyak dan Gas Bumi dan Pertambangan umum yang diatur dalam PP No.
79 Tahun 2010. Biaya yang dapat dikurangkan terdiri dari :
a) Biaya eksplorasi (pengeboran, geologis dan geofisika, biaya umum dan administrasi
kegiatan eksplorasi dan penyusutan)
b) Biaya eksploitasi (biaya langsung,biaya pemrosesan, biaya utilitas, biaya umum dan
administrasi, kegiatan eksploitasi dan penyusutan)
c) Biaya lain (biaya pemindahan gas dari titik produksi ke titik penyerahan)
d) Biaya kegiatan pasca operasi kegiatan usaha hulu
11. Pajak Masukan (PM) yang tidak dapat dikreditkan sebagiman dimaksud dalam Pasan 9(8)
UU PPN menurut Pasal 10 PP 94 Tahun 2004 dapat dikurangkan dari penghasilan bruto jika
dapat dibuktikan bahwa PM tersebut telah benar-benar dibayar, dan berkenaan dengan
pengeluaran yang berhubungan dengan kegiatan untuk mendapatkan, menagih,dan
memelihara penghasilan.