Anda di halaman 1dari 35

BAB I

PENGERTIAN

1.1 Sistem ekonomi

Gregory Grossman (1984) mengatakan bahwa yang dimaksud dengan sistem


ekonomi adalah sekumpulan komponen-komponen atau unsur-usnru yang terdiri dari atas
unit-unit dan agen-agen ekonomi, serta lembaga-lembaga ekonomi yang bukan saja saling
berhubungan dan berinteraksi melainkan juga sampai tingkat tertentu yang saling menopang
dan memengaruhi.

Menurut Dumairy sistem ekonomi adalah suatu sistem yang dapat mengatur serta
menjalin hubungan ekonomi antar manusia dengan seperangkat kelembagaan dalam suatu
tatanan kehidupan kemudian menurut beliau sistem ekonomi tidak harus berdiri sendiri tetapi
berkaitan dengan falsafah padangan serta pola hidup masyarakat tempatnya berpijak.
Dimana sistem ekonomi adalah salah satu unsur dalam supra kehidupan masyarakat.

Ekonomi ini lahir karena adanya tujuan utuk mengalokasikan dan penggunaan dalam
sumberdaya yang memiliki batasan. Dengan adanya kelangkaan pada sumberdaya ini
membuat tiap individu menghadapi berbagai pilihan tentang apa yang akan diciptakan dan
memiliki nilai jual, siapa yang akan memproduksi, cara produksi dan tujuan pasar hingga pola
pikir untuk produk dijual akan tetap bertahan pada masa ke masa.

“sistem perekonomian adalah sistem sosial atau kemasyarakatan dilihat dalam rangka
usaha keseluruhan untuk mencapai kemakmuran”. Dalam sistem perekonomian yang
berdasar pada sosial ini terkandung beberapa unsur seperti berikut ini,

1. Tujuan bersama dengan harapan. Dimana dalam hal ini tujuan bersama dan harapan
yang diinginkan dalam perekonomian adalah kemakmuran masyarakat.
2. Seperangkat nilai yang melekat pada tujuan bersama dan menciptakan pengikat yang
mempersatuan anggota dalam usaha bersama.
3. Sikap dasar dan pengertian menganai hak dan kewajiban mementuk pola perilaku dan
tindakan individu maupun kelompok
4. Otoritas, kepemimpinan, struktur kekuasaan untuk mengarahkan usaha
bersama,memilih atau menetapkan alternatif bagi alat yang akan dipergunakan dan
mempersatukan anggota masyarakat dalam berinovasi dan dalam pemanfaatan alat
tersebut.

Ekonomi yang lahir karena adanya tujuan untuk mengalokasikan penggunaan


sumberdaya, dimana dalam hal ini perekonomian berperan dalam menciptkan orde ekonomi
yang sesuai dengan suatu negara. Menurut Hatta, orde ekonomi adalah bangunan organisasi
dari kehidupan ekonomi yang sifat dasarnya relatif lestari. Dan terdapat 6 faktor yang
membentuk orde ekonomi sebagai berikut,
1. Kebutuhan hidup manusia
2. Pemberian alam dan keadaannya pada suatu tempat atau sumber daya alam
3. Tenaga kerja
4. Persedaiaan barang
5. Pengetahuan teknik atau penguasaan teknologi
6. Organisasi yuridis dan sosial untuk memberikan arahan kepada tindakan subjek
ekonomi dengan menentukan batasan.

Orde ekonomi ini adalah konstitusi ekonomi dari suatu negara sedangkan sistem
perekonomian adalah kehidupan ekonomi ang mencangkup seluruh kegiatan dan proses
pada masyarakat dimana mereka dapat mencukupi kebutuhan masyarakat. Dalam hal ini
maka dalam sistem ekonomi ini terikat dengan kaidah yang berlaku sesuai dengan tindakan
atau perilaku manusia.

Dalam sistem ekonomi terdapat beberapa macam-macam di dalamnya seperti


Ekonomi Kapitalis, Ekonomi Sosialis, Ekonomi Islam.

1.1.1 Sistem Kapitalis


Kapitalisme berasal dari kata capital yang berarti modal dapat diartikan sebagai alat
poduksi yang bentuknya berupa tanah dan uang. Sedangkan untuk kata isme berarti
paham atau ajaran. Sehingga kapitalisme adalah sistem ekonomi politik yang
cenderung ke arah pengumpulan kekayaan individu tanpa adanya gangguan dari
pemerintahan atau kerajaan. Dengan kata lain bahawa kapitalisme adalah paham atau
ajaran mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan modal.

Dalam dunai ekonomi modal adalah pemegang peran besar dan bahkan pemilik modal
dapat menguasai pasar serta menentuan harga untuk mendapat keuntungan besar,
dalam hal ini industrialisasi dapat bergerak dengan maju dan baik bila melalui
kapitalisme.

Sistem ekonomi kapitalis adalah sistem ekonomi dengan aset-aset produktif atau
faktor produksinya sebagian besar dimiliki oleh sektor individu atau sektor swasta.
Dalam sistem ekonomi ini menunjukkan bahwa dalam sistem ekonomi kapitalis
memberikan dampak manfaat atau kelebihan pada masing-masing individu atau unit-
unit perekonomian untuk melakukan yang terbaik bagi kepentingan masing-masing
individu. Dalam sistem ekonomi kapialis alat utama dalam ekonomi adalah berada
dalam sektor swasta, ekonomi kapitalis didistribusikan kepada unit yang lebih kecil
dibawahnya yaitu kepada masyarakat.

Senada dengan hal tersebut bahwa hubungan-hubungan atas kepemlikikan pribadi


yang bersifat non pribadi seperti tanah,tambang, instalasi industri disesbut dengan
modal atau kapital dengan para pekerja yang meskipun para pekerja memiliki
kebebasan namun ta punya modal ia tetaplah menjadi pekerja atau tenaga kerja kepada
para majikan.

Menurut Winardi pada tahun 1990 sistem kapitalis adalah sistem ekonomi dimana hak
milik pribadi atas alat-alat produksi, kegiatan distribusi serta pemanfaatan untuk
mencapai laba dalam kondisi perekonomian yang kompetitif.

Menurut Ayn Rand, kapitalisme adalah suatusistem yang berbasiskan kepada


pengakuan atas hak-hak individu, termasuk hak milik dimana semua pemilikan adalah
milik privat.

Serta Fernand Braudel pernah menyatakan bahwa kaum kapitalis adalah spekulator
dan pemegang monopoli yang berada dalam posisi memperoleh keuntunga besar tanpa
menanggung banyak risiko didalamnya.

Pengertian lain menyebutkan bahwa kapitalisme mengakui kekuasaan kaum pemodal


sebagai motor dalam perekonomian yang menanamkan modalnya dalam mengambil
resiko kerugian atas usahanya. Pasar yang dikehendaki sebagai alokator interaksi
supply dan demand yang sempurna dalam perekonomian adalah pasar bebas.
Maksudnya jikaperekonomia dibiarkan berjalan tanpa campur tangan pemerintah
nantinya akan ada tangan-tangan yang tidak terlihat membawa perekonomian tersebut
dalam arah keseimbangan. Dalm hal ini kapitalisme membawa kebebasan bagi
warganya untu mengelola semua sumber daya dan kekayaan ang dimiliki namun tetap
monopoli dalam perekonomian tidakdiperbolehkan. Sehingga Adam Smith pelopor
dalam sistem ekonomi ini menganjurkan peran negara seminimal mungkin dan
mengusahakan seluas-luasnya kebebasan bagi para pelaku ekonomi mengandalkan
self-interestnya.

1.1.2 Ekonomi Sosialis


Sistem ekonomi sosialis adalah suatu sistem perekonomian yang dapat memberikan
kebebasan yang cukup kepada setiap orang dalam melakukan kegiatan ekonomi.
masyarakatnya memiliki kesetaraan dalam kepemilikan atas faktor-faktor produksi,
namun dengan campur tangan pemerintah . Pemerintah sangat berperan penuh dalam
mengatur distribusi dari hasil produksi. Terdapat faktor produksi dalam sistem sosialis
yang diantaranya adalah pekerja, pengusaha, modal, dan sumber daya alam. Semua
faktor tersebut dimiliki oleh masyarakat dan diatur sepenuhnya oleh
negara. Pemerintah juga masuk ke dalam perekonomian untuk mengatur tentang tata
kehidupan perekonomian negara, serta jenis-jenis perekonomian yang menguasai hajat
hidup orang banyak dan dikuasai oleh negara, seperti contoh air, listrik, telekomunikasi,
gas, dan lain lain.

Sistem ekonomi sosialis ini merupakan bentuk resistensi atau ketahanan dari sistem
ekonomi sebelumnya yaitu sistem ekonomi kapitalis. Dikarenakan sistem ekonomi
kapitalis ini sendiri dituduh menjadi penyebab tidak tercapainya suatu kesejahteraan
masyarakat yang merata. Sistem ekonomi sosialis ini menjadi kebalikan dari sistem
ekonomi kapitalis, yang mana menyerahkan segala siklus ekonomi sepenuhnya kepada
mekanisme pasar yang ada dan memberikan kebebasan berinovasi yang penuh
terhadap rakyatnya. Sedangkan untuk sistem ekonomi sosialis sendiri, pemerintah
sangat memiliki peran yang sangat besar dalam mengelola roda perekonomian
negaranya di dalam rantai perekonomian masyarakat (Dani, 2017) Sistem ekonomi
sosialis bukan berarti juga tidak memberikan sama sekali bentuk kebebasan tiap
individu dalam melakukan kegiatan ekonomi, justru individu tetap diberikan kebebasan
dalam melakukan aktivitas ekonomi, namun dengan sangat terbatas sekali, serta
terdapat adanya campur tangan pemerintah yang sangat besar didalamnya. Tujuan
pemerintah melakukan campur tangan ini sejatinya demi terwujudnya kemakmuran
masyarakat bersama, namun di sisi lain hak kepemilikan tiap individu yang dibatasi
menyebabkan kreativitas tiap individu menurun karena semangat untuk berinovasi di
bayang bayangi oleh kebijakan pemerintah. Dikarenakan sistem ekonomi sosialis ini
memiliki pandangan bahwa suatu kemakmuran individu hanya akan dapat terwujud jika
berlandaskan kemakmuran bersama. Sehingga konsekuensi yang diambil adalah
kepemilikan atas aset-aset ekonomi baik produksi ataupun yang lainnya ataupun faktor-
faktor produksi yang ada, sebagian besarnya adalah kepemilikan untuk sosial atau
bersama.

1.1.3 Ekonomi Islam


Ekonomi Islam adalah sebuah sistem ilmu pengetahuan yang menyoroti masalah
perekonomian. Sama seperti konsep ekonomi konvensional lainnya. Hanya dalam
sistem ekonomi ini, nilai-nilai Islam menjadi landasan dan dasar dalam setiap
aktifitasnya. Beberapa ahli mendefinisikan ekonomi islam sebagai suatu ilmu yang
mempelajari perilaku manusia dalam usaha untuk memenuhi kebutuhan dengan alat
pemenuhan kebutuhan yang terbatas dalam kerangka syariah. Namun, definisi
tersebut mengandung kelemahan karena menghasilkan konsep yang tidak kompatibel
dan tidak universal. Karena dari definisi tersebut mendorong seseorang terperangkap
dalam keputusan yang apriori (apriory judgement) benar atau salah tetap harus
diterima. Definisi yang lebih lengkap harus mengakomodasikan sejumlah prasyarat
yaitu karakteristik dari pandangan hidup islam. Syarat utama adalah memasukkan
nilai-nilai syariah dalam ilmu ekonomi. Ilmu ekonomi islam adalah ilmu sosial yang
tentu saja tidak bebas dari nilainilai moral. Nilai-nilai moral merupakan aspek normatif
yang harus dimasukkan dalam analisis fenomena ekonomi serta dalam pengambilan
keputusan yang dibingkai syariah.
Ekonomi islam adalah suatu ilmu yang telah dikaji bertahun – tahun silam, pada
awalnya eksistensi ekonomi islam menimbulkan pemikiran yang pesimis, hal ini terjadi
karena pemikiran masyarakat terhadap ilmu dan agama harus saling berlawanan,
dalam kaitannya termasuk ilmu ekonomi. Namun, saat ini pandangan buruk mengenai
ekonomi islam kian terkikis. Pasalnya , saat ini ekonomi islam sudah mendapat
pengakuan dari ekonom barat, bahwa ekonomi islam adalah system ekonomi yang
dapat menjadi alternative sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat,
disamping system ekonomi soaialis dan system ekonomi kapitalis yang sudah terbukti
tidak dapat menyejahterahkan masyarakat.
Pengertian dan ruang lingkup dalam ekonomi islam sendiri memiliki banyak
pendapat. Ada pihak yang berpendapat bahwa ekonomi islam adalah system ekonomi
alternative, makna alternative sendiri kurang tepat untuk mendefinisikan ekonomi
islam, karena ekonomi islam bukanlah ekonomi yang hanya digunakan sebagai
pengganti atas kegagalan system ekonomi sosialis dan kapitalis. Lalu ada pula yang
berpendapat bahwa ekonomi islam adalah system ekonomi pertengahan antara
ekonomi sosialis dan kapitalis, namun pernyataan tersebut juga kurang tepat, karena
artinya ekonomi islam hanya sebagai pengganti dari kegagalan 2 sistem ekonomi
konvensional, yaitu ekonomi kapitalis dan sosialis.
Yang terakhir adalah pendapat ekonomi islam sebagai system ekonomi yang
solutif, pendapat tersebut benar sebab memposisikan ekonomi islam sebagai system
yang menjawab kegagalan yang terjadi pada ekonomi konvensional, yaitu ekonomi
sosialis dan ekonomi kapitalis. Jadi ekonomi islam tidak hanya sekedar menjadi
pengganti dari kegagalan, namun juga sebagai penjawab dari semua kegagalan
system ekonomi, sehingga dapat menciptakan kesejahteraan kepada masyarakat
tanpa menyakiti pihak lain.
Ada tiga istilah yang dipilih oleh Dawam Rahardjo yang digunakan untuk
memaknai ekonomi islam. Pertama, ekonomi islah yang dimaksud adalah ekonomi
yang dasarnya atau acuannya menggunakan ajaran islam. Kedua, islam adalah
sebuah system ekonomi. Makna system disini adalah cara yang mengatur ekonomi
masyarakat dengan metode tertentu. Dan yang terakhir adalah ekonomi islam dalam
pengertian perekonomia umat islam.

a. Muhammad Abdul Manan


Mannan mengartikan ekonomi islam sebagai sebuah ilmu yang mempelajari
masalah ekonomi yang terjadi di masyarakat yang diilhami oleh nilai – nilai
keislaman. Dalam pandangan beliau ekonomi islam bukan hanya mempelajari
individu sosial namun juga manusia dengan bakat religius manusia itu sendiri.
Dari seluruh pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa ekonomi islam adalah
suatu system perekonomian yang berdasarkan Al-Qur’an, As sunnah dan ijtihad
dalam rangka mewujudkan dan menjaga maqashid syariah (agama, jiwa, akal,
nasab, dan harta).

b. M. Umer Chapra
Menurut Chapra ekonomi islam adalah sebuah pengetahuan yang menciptakan
terealisasikannya kebahagiaan manusia, dengan cara mengalokasikan serta
menyalurkan sumber daya yang terbatas yang ada pada wilayah tertentu. Menurut
beliau ekonomi islam memiliki dasar yang mengacu kepada pengajaran islam
berkontinuitas serta memiliki kesetimbangan lingkungan.

c. Syed Nawab Haider Naqvi


Pemikiran ekonomi islam menurut Syed Nawab Haider Naqvi didominasi oleh 3
tema besar. Pertama, menciptakan masyarakat yang adil dengan acuan prinsip
etika ilahiyah, artinya Naqvi menegaskan bahwa perilaku etika harus dilakukan
secara terang-terangan, hal tersebutlah yang membedakan antara ekonomi islam
dengan ekonomi kapitalis dan sosialis. Kedua, pandangan egalitarianisme artinya
ekonomi islam memandang kesamaan derajat manusia, sehingga dalam ekonomi
ini dibutuhkan kebijakan yang memihak kaum fakir miskin atau kaum yang memiliki
kesulitan ekonomi. Ketiga, negara sebagai peran utama pelaku ekonomi, artinya
negara tidak hanya berperan sebagai fasilitator namun negara juga harus menjadi
partisipan dalam proses produksi dan distribusi.
Menurut Naviq harus ada instrument kebijakan, tidak hanya penghapusan riba dan
pemberlakuan zakat. Pandangan Naviq mengenai penghapusan riba bukan hanya
penghapusan bunga, melainkan penghapusan semua bentuk eksploitasi dan
penolakan seluruh sistem feodalistik-kapitalistik yang menurutnya mau melakukan
eksploitasi untuk meningkatkan pertumbuhan. Zakat bukan hanya pajak
keagamaan dan juga bukan basis keuangan negara, melainkan suatu tanda filsafat
ekonomi Islam yang amat egalitarian.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa ekonomi Islam adalah suatu
cabang ilmu pengetahuan yang berupaya untuk memandang, menganalisis, dan akhirnya
menyelesaikan permasalahan-permasalahan ekonomi dengan cara-cara yang Islami.
Menurut Abdul Mannan, ilmu ekonomi Islam tidak hanya mempelajari individu sosial
melainkan juga manusia dengan bakat religius manusia itu sendiri. Ilmu Ekonomi Syari‟ah
adalah ilmu yang mempelajari aktivitas atau perilaku manusia secara aktual dan empirikal,
baik dalam produksi, distribusi, maupun konsumsi berdasarkan Syari‟at Islam yang
bersumber Al-Qur‟an dan As-Sunnah serta Ijma‟ para ulama dengan tujuan untuk mencapai
kebahagiaan dunia dan akhirat.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Ekonomi Kapitalisme

Kapitalisme muncul di Eropa pada bad ke 16. Secara sosiologis kapitalisme ini berawal
dari perjuangan terhadap kaum feodal. Kapitalisme di Eropa ini muncul dari pemikiran kaum
ilmiah yang pada awalnya berpikir untuk mensejahterakan kaum buruh. Max Weber
mengatakan bahwa kemunculan kaitalisme ini berhubungan erat dengan adanya semangat
religius dalam kaum protestan. Dengan dukungan teori yang mengatakan bahwa lewat
perbuatan dan karya yang lebiha baik manusia dapat menyelamatkan diri dari kutukan abadi
dimana manusia hidup bekerja keras serta memupuk kekayaan.

Menurut Dudley Dillard sejarah kapitalisme melewati tiga fase, yaitu kapitalisme awal,
kapitalisme klasik dan kapitalisme lanjut.

Kapitalisme awal ini dimulai pada tahun 1500-1750 dimana lahir institusi pasar pada
abad ke 16 dan dilanjutkan dengan perkembangan perdagangan jarak jauh anatar pusat-
pusat kapitalisme dunia. Pada abad pertengahan abad 16 hingga abad 18 Industri sandang
di Inggris menjadi industri sandang terbesar di Eropa meskipun terjadi banyak masalah yang
dihadapi namun industri ini menjadi pelopor lahirnya kapitalisme di Eropa ada suatu sistem
sosial dan ekonomi. Kemudian industri berkembang menjadi usaha perkapalan,
pergudangan, bahan-bahan mentah, barang jadi dan variasi kekayaan lainnya yang berubah
menjadi perluasan kapasitas produksi.

Kapitalisme Klasik pada tahun 1750-1914 ini merupakan fase dimana kapitalisme
mulai masuk dan terjadi pergeseran dalam perdagangan publik. Hal ini ditandai dengan
adanya revolusi industri di Inggris. Di Inggris sudah mulai banyak diciptakan mesin-mesin
besar untuk menunjang industri. Ini menunjukkan periode peralihan dari dominasi modal
perdagangan atas modal industri ke dominasi modal industri atas modal perdagangan.

Kapitalisme mulai menjadi penggerak untuk perubahan teknologi karena adanya


akumulasi modal yang memungkinkan penggunaan temuan-temuan baru digunakan oleh
masyarakat miskin. Pada fase ini Adam Smith memunculkan poin ajarannya yaitu laissez faire
yang mencangkup ajaran perdagangan bebas,keuangan kuat, anggaran belanja seimbang,
bantuan kemisinan minimum.
Kapitalisme lanjut pada tahun 1914 – sekarang, pada peristiwa ketika terjadi Perang
Dunia I yang ditandai dengan adanya 3 momentum yaitu dominasi modal dari Eropa ke
Amerika, bangkitnya kesadaran bangsa-bangsa di Asia dan Afrika sebagai askes dari
kapitalisme klasik yang kemudian memanifestasikan kesadaran dengan perlawanan, lalu
revolusi Bolshevik Rusia yang berhasrat meluluhlantakkan institusi fundamental kapitalise
yang berupa pemilikan secara individu atas penguasaan sarana produksi,struktur kelas sosial,
bentuk pemerintahan dan agama dengan ini munculnya pesaing dalam Ekonomi Kapitalis
yaitu Ekonomi Komunis.

Beberapa kejadian dan juga faktor lingkungan mempengaruhi erpa barat pada awal
terbentuknya kapitalisme yang diantaranya

1) Dukungan agama bagi kerja keras dan hemat


2) Pengaruh logam-logam mulia dan dunia baru terhadap perkembangan pendaatan atas
upah,laba dan sewa
3) Peranan negara dalam membantu langsung melakukan pembentukan dalam bentuk
benda-benda modal aneka guna
Evolusi harga di dunia baru membawa dampak mendalam pada kapitalisme eropa
pada kelas ekonomis dan distribusi pendapatan di Mexico, Peru, dan Bolivia

Tujuan adanya sistem ekonomi kapitalis adalah memperoleh pada besaran uang.
Dalam gagasan ini bermaksud untuk memperoleh keuntungan. Hingga saat ini sistem
ekonomi kapitalis masih mendominasi pada sistem perekonomian di negara-negara lain,
namun dengan berbagai perkembangan dalam bidang teknologi dan informasi sehingga
dapat dikatan bahwa saat ini tidak ada sistem ekonomi kapitalis secara murni yang diterapkan
hal ini dikarenakan pada negara-negara kapitalis lebih mengarah ke sosialis dibandingkan
dengan negara-negara yang menggunakan sistem ekonomi sosialis sendiri.

Ciri-ciri sistem kapitalisme yaitu,

1. Memperlakukan independensi per orang yang tidak ada batasan dalam mendapatkan
harta perorangan
2. Adanya percepatan perbendaharaan yang sangat cepat, memaksimumkan pabrikasi
dan tersedianya pemenuhan kebutuhan yang sesuai dengan selera perorangan.
Dengan tujuan untuk mensejahterakan sesam manusia
3. Perkiraan gagasan perorangan dan telah menjadi syarat supaya bersamaan dengan
pengambilan hasil yang terdesentralisasi dalam mekanisme pasar bebas
4. Adanya pernytaan kepuasan terhadap personal dari semua kalangan dengan begini
kebutuhan sosial bersama dapat terpenuhi
5. Tidak percaya pada peranan pihak pemerintah dalam efisensi dan keadilan distribusi.

Dalam sejarahnya dasar pemikiran ekonomi kapitalis ini dikeluarkan oleh Adam Smith
dan dapat bertahan hingga taun 1929 dimana pada saat itu terjadi depressi ekonomi, namun
dalam pemikiran Keyyesh yang mengutarakan pada sistem perkonomian membutuhkan
campur tangan pemerintahan didalamnya mengantarkan ekonomi kapitalis pada jurang
keruntuhan, namun setelah berjalan selama lebih kurang 30 tahun terjadi krisis dalam dunia
berupa krisis minyak pada tahun 973 dimana hal ini membuat ekonomi kapitalis tampil kembali
ke sistem perekonomian dunia dengan nama baru dengan nama neoliberalisme.

Dalam ekonomi kapitalis terdapat beberapa pilar yang menyadarkan diri secara penuh
seperti,

1. Hak milik swasta


2. Dibina oleh tangan tak terlihat
3. Individualisme ekonomi
4. Persaingan dan pasar bebas

Kebebasan memiliki harta secara perorangan atau hak milik swasta dalam ekonomi
kapitalis, individu memiliki kuasa penuh terhadap harta dan bebas menggunakan sumber
ekonomi menurut cara yang dikehendaki tiap individu. Setiap individu berhak menikmati
manfaat yang diperoleh dari hasil produksi dan distribusi serta bebas untuk melakukan
pekerjaan. Teori yang menjadi dasar dari landasan kebebasan hak milik perorangan adalag
individu merupakan milik satu-satunya apa yang telah ia hasilkan sedangkan orang lain tidak
memiliki hak atas hasil kerja kerasnya. Individu berhak memonopoli semua alat produksi yang
digunakan, berhak untuk tidak mengeluarkan kecuali pada sektor yang menguntungkan untuk
dirinya.
Dalam ekonomi kapitalis juga menganut kebebasan ekonomi dan persaingan dimana
negara tidak boleh ikut campur tangan dalam semua kegiatan yang dilakukan karena sah dan
sesuai dengan peraturan berlaku. Dimana dalam hal ini mendatangkan kelebihan berupa
kebebasan ekonomi yang dianut meningkatkan produktifitas dalam masyarakat,dimana dalam
hal ini juga terdapat kebebasan persaingan kebebasan persaingan ini mewujudkan tahap
produktivitas dan tingkat harga yang wajar da sesuai dengan masyarakat sehingga
mempertahankan penyesuaian rasional dan sederhana dalam upah dan keuntungan. Hal ini
menegaskan bahwa persaingan bebas akan menghalangi sikap egoism individu dan
melampaui batas dalam perekonomian liberal. Dengan ini tiap individu sendiri yang
mempertahankan atau menegakkan keseimbangan dan keadilan diantara mereka. Serta
motivasi dalam memperoleh keuntungan adalah tujuan yang terbaik dimana dalam motivasi
ini mempertahankan individu unutk bekerja keras dengan maksimum sehingga kuantitas dan
kualitas produksi akan terjaga dan semakin terus diperbaiki.
Penganut ekonomi kapitalis percaya bahwa dengan ungkapan tidak mungkin akan ada
suatu dorongan untuk meningkatkan produktivitas bila tida diiringi dengan adanya
keterbukaan peluang untuk membuka usaha. Karena dengan sempitnya peluang untuk
melakukan usahaakan semakin rendah keinginan dan kesungguhan untuk meningkatkan
produktivitas. Namun dengan hal ini juga persaingan bebas menimbulkan pengumpulan
kekayaan berlebihan pada sutau individu yang mengakibatkan distribusi kekayaan tidak
seimbang dalam masyarakat yang merusak sistem ekonomi. Persaingan bebas ini
mengakibatkan adanya semangat persaingan antar indivisu yang menimbulkan ketidak
selarasan dalam masyarakat karena kekayaan hanya dimiliki oleh sebagian kecil individu, hal
ini diakibatkan karena hanya menggunakan untuk kepentingan diri sendiri dan mengorbankan
kepentingan bersama atau kepentingan masyarakat.
Dalam tinjauan ekonomi inii berpengaruh terhadap rusaknya keseimbangan distribusi
kekayaan dalam masyarakat. kekayaan dan alat produksi menumpuk pada kelompok tertenu
yaitu pada orang yang memiliki modal besar serta memiliki kekuasaan. Kondisi yang tercipta
dalam masyarakat adalah masyarakat dengan kelas hartawan dan masyarakat fakir atau
miskin. Dalam kehidupakan kelas hartawan mereka memiiliki kuasa Serta menguasai seluruh
sumber-sumber produksi dan bertindak sekehendak hati. Dalam keadaan ini menutup
tpeluang erhadap kelas fakir atau miskin untuk memperoleh sumber-sumber produksi, dimana
dalam kehidupan mereka hanya dihabiskan untuk melayani kepentingan kaum hartawan
karena itu adalah sumber pendapatan mereka. Dalam hal ini masyarakat hanya akan memiliki
motivasi untuk kepentingan sendiri tidak untuk kepentingan masyarakat atau kepentingan
bersama dimana ini merusak moral persaudaraan, kerja sama saling membantu.
Dalam Ekonomi Kapitalis ini terjadi perbedaan mencolok didalamnya dimana hak-hak
majikan dan pekerja akan menyebabkan persaingan dan memiliki kepentingan dalam
menjatuhkan satu sama lain. Buruh tidak memiliki kesempatan dalam mengenyam pendidikan
yang lebih baik dimana hal ini menyebabkan ketimpangan yang makin tajam anatara si kaya
dan si miskin. Dalam mendapatkan keuntungan atau mengumpulkan kekayaan dalam
ekonomi kapitalis sendiri menggunakan beberapa cara yang curang dan tidak bermoral
karena hal ini didukung dengan prinsip atau konsep ekonomi kapitalis yang menagnut
kebebasan serta pemikiran atas mementingkan dirinya sendiri tanpa memperhatikan cara
yang digunakan. Para individu yang kaya menjadi jutawan dengan menggunakan cara menipu
dan memperoleh kekayaan dengan cara yang tidak adil.
Modal dalam ekonomi kapitalis adalah salah satu hal yang penting hal ini dikarenakan
modal merupakan sumber kebebasan dan sumber produsi, dimana orang yang memiliki
modal lebih banyak akan semakin mendapatkan hak kebebasan yang lebih baik dengan hasil
yang lebih maksimal. Hal ini maka pemberian manfaat dalam produksi dan distribusi hanya
kepada kelompok tertentu saja.
Dalam kerangka dasar sistem ekonomi kapitalis salah satunya adalah kelangkaan
sumber-sumber ekonomi, terbatasnya barang-barang ekonomi yang tersedia dalam usaha,
jawaban dari permasalahan ini adalah tingkat permintaan konsumen dimana dalam tingkatan
permintaan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor. Dalam produksi yang terlalu banyak
tanpamemperhatikan permintaan konsumen dapat mengakibatkan inefisiensi ekonomi dan
ketidak seimbangan pasar aan tetapi filosofi dalam pemecahan masalah ekonomi ini dalah
diatasi dengan cara menentukan bagaimana hakekat permasalahan ekonomi. Dengan
berpandangan seperti ini, maka solusi yang ditempuh dalam ekonomi kapitalis dengan 2 cara
yaitu mikro dan makro. Dalam mikro ekonom kapitalis dengan melaukan cara melakukan
peningkatan produksi dan secara makro dengan mengejar pertumbuhan ekonomi setinggi-
tngginya.
Pandangan tentang nilai barang dalam ekonomi kapitalis adalah sesuatu yang penting
dimana nilai merupakan sarana untuk melihat faedah atau kegunaan suatu barang dan jasa,
juga untuk menentukan kemampuan produsen dan konsumen.
Harga dalam kegiatan perekonomian kapitalis, dimana dalam peran harga dalam
komsumsi, harga adalah sebagai tolak ukur atau alat pengendali untuk menentukan
konsumen dalam memenuhi berbagai kebutuhan dan keinginan. Dengan begini harga adalah
mekanisme dimana menentukan siapa saja yang berhak dan tidak berhak, dimana sebagai
salah satu contoh dimana bila tidak terdapat subsidi dalam bidang pendidian,kesehatan dan
lainnya, dengan biaya tinggi yang diperlukan mengakibatkan makin sulitnya masyarakat
golongan menengah hingga kebawah untuk menjangkau. Dalam kegiatan perekonomian
kapitalis peran harga dalam peran produksi menyaring mana produsen yang pantas untuk
masuk kedalam dunia perekonomian dalam artian produsen yang mampu atau pantas adalah
produsen yang kuat dalam segi modal. Maka dalam arti ini adalah masyarakt yang lemah
dalam segi modal tidak layak untuk memasuki area produksi. Harga dalam distribusi struktur
harga adalah sebagai titik pertemuan antara penawaran konsumen produsen dan permintaan
konsumen yang merupakan metode distribusi. Keputusan konsumen untuk membeli barang
atau jasa merupakan sebagai penyaring barang mana yang laku atau tidak laku. Dalam
konsekuensi penyaringan ini ada 2 yaitu pertama pada barang yang laku maka kemungkinan
produsen akan mendapatkan keuntungan dengan memperhatikan potensi tingkat permintaan
produsen akan menciptakan atau akan membuat barang itu dengan jumlah yang lebih besar
atau dengan kata lain meningkatkan hasil produksi, konsekuensi kedua adalah dimana
barang yang tidak laku akan mendatangkan kerugian terhadap produsen dan produsen dapat
merendahkan hasil produksi barang terebut bila produsen sudah tidak dapat menanggung
beban kerugian maka produsen akan dengan segera menutup atau menghentikan produksi.
Dari kedua konsekuensi ini menghasilkan dan mengubah laju produksi. Laju produk ini
menyakut 3 hal yaitu barang yang diproduksi, jumlah produksi dan untuk siapa.

Kelebihan Ekonomi Kapitalis


a. Penganut ekonomi kapitalis ini percaya bahwa dengan adanya kebebasan dalam
ekonomi dapat membuat msarakat semakin banyak memiliki peluang untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya sendiri.
b. Persaingan bebas di antara individu akan mewujudkan tahap “produksi” dan tingkat
”harga” pada tingkat yang wajar dan akan membantu mempertahankan enyesuaian
rasional dalam kedua variabel. Dimana dalam hal ini dipercaya dapat
mempertahankan keuntungan dan upah dalam tingkat sederhana.
c. Para ahli menyatakan bahwa motivasi mendapatkan keuntungan adalah seuah tujuan
baik yang sebanding dengan hasil maksimum yang dikerjakan.
d. Praktik dalam ekonomi terdesentralisasi
e. Individu semakin banya pilihan dalam berbisnis
f. Kekuatan terbesar dalam ekonomi kapitalis adalah konsumen yang bisa menguasaai
pasar

Kelemahan Ekonomi Kapitalis


a. Persaingan bebas menjadi makin tidak terbatas dengan hal ini menyebabakan
banyaknya keburukan yang timbul dalam masyarakat dimana ini menganggu
kapasitas kerja dan sistem ekonomi serta memunculkan semangat persaingan antar
individu yang menggebu. Dengan hal ini mengakibatkan distribus kekayaan yang tidak
stabil dan seimbang dan pada akhirnya merusak sistem perekonomian
b. Adanya perbedaan radikal anatara hak-hak majikan dengan pekerja, diaman penerima
upah tidak memiliki kesempatan dalam persaingan hal ini menyebabkan ketidakadilan
yang memperdalam jurang anatara kaya dan miskin.
c. Sistem ekonomi kapitalis, disatu pihak memberikan seluruh manfaat produksi dan
distribusi dibawah penguasaan para ahli, dimana mengesampingkan kesejahteraan
masyarakat banyak dan membatasi aliran kekayaan di kalangan tertentu saja.
d. Adanya penindasan terhadap UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) kesulitan
untuk ersaing dengan industri besar yang pada akhirnya usaha kecil dan menengah
ini tidak dapat bertahan melawan usaha yang sudah membesar.
e. Produsen mengungunkan produksi dengan efisien sehingga bila pekerja tidak mampu
akan segera disingkirkan dimana akan menaikkan tigkat pengangguran
f. Laba menjadi tujuan utama dimana pada raksasa isnis ini bisa mematikan usaha-
usaha kecil disekelilingnya.

2.2 Ekonomi Sosialis

Sejak awal dikembangkannya ajaran liberalisme-kapitalisme telah banyak


mengundang banyak reaksi yg kritis dari aneka macam pihak. Reaksi tidak hanya pada bentuk
perdebatan secara teoritis, melainkan pula pada bentuk gerakan politik. Tahap awal
kapitalisme di Eropa, golongan borjuis mulai menguasai negara. Oleh kaum borjuis negara
dijadikan menjadi kekuatan & indera pemaksa untuk mengatur organisai ekonomi-politik &
kemasyarakatan guna memenuhi aneka macam kepentingan mereka. Tentu tidak seluruh
orang bahagia dengan apa yg dilakukan oleh kaum borjuis diatas. Mereka yg tidak bahagia
ini kenudian berusaha melakukan balas dendam. Dibanyak pabrik banyak pekerja mengamuk
& melekukan pengrusakan terhadap pabrik & mesin-mesin sebagai bentuk ketidakbahagiaan.
Mereka melapiaskan sebagai akibat ditindas oleh kaum borjuis yg hanya mementingkan diri
mereka saja, & tidak peduli dengan nasib kaum proletar.
Kondisi masyarakat dibawah kaum borjuis bisa dilihat didalam buku ”England green
and pleasant land” yg di tulis oleh William Blake ( 1775-1827 ). Buku tadi berisi sindiran sangat
getir mengenai dampak-dampak yg disebabkan oleh liberalisme-kapitalisme bagii rakyat
Inggris. Dalam buku dikisahkan mengenai masa lalu inggris yg indah, damai, setiap orang
hidup serasi di wilayah yg hijau subur. Kemudian keadaan berubah seratus delapan puluh
derajat sesudah dikembangkannya ajaran liberalisme-kapitalisme oleh pemikir-pemikir klasik.
Ajaran kapitalisme sudah membawa masyaratkat kearah hidup yg penuuh persaingan &
perkelahian. Sebagai wujud dari reaksi liberalism maka timbul pemikiran-pemikiran baru yg
disebut sosialisme. Sosialisme timbul pada akhir abad ke-18 & awal abad ke-19 sebagai
reaksi dari perubahan ekonomi & sosial yg diakibatkan oleh revolusi industri. Revolusi industri
ini memang dapat memberikan keberkahan untuk para pemilik pabrik pada saat itu, namun di
lain pihak para pekerja justru malah semakin miskin atau bisa dikatakan yang kaya akan
semakin kaya, yang miskin akan semakin miskin. Semakin menyebarnya ide dari sistem
industri kapitalis, maka reaksi dari bentuk pemikiran-pemikiran sosialis pun semakin
meningkat. Pemikiran-pemikiran ekonomi sosialis secara garis besar dapat dilihat terdapat 3
kelompok:
1. Dari kelompok pemikir sebelum Marx
2. Pandangan Marx & Engels
3. Kelompok pemikir sosialis setelah Marx

1. Dari kelompok pemikir sebelum Marx


Aliran sosialisme sebelum Marx lebih bersifat utopis atau memimpikan tatanan
politik dan masyarakat yang ideal namun susah untuk mewujudkannya dan kelompok
pemikir mencoba untuk merealisasikan gagasan mereka dengan membentuk komunitas
bersama.
Tokohnya yang paling terkenal adalah Sir Thomas More (1478-1535). Bahkan
More pernah menulis tentang sebuah ‘negara impian’ dalam sebuah tulisannya yang
sangat terkenal “utopia”. Dalam buku tersebut More menjelaskan bahwa di sebuah pulau
khayal bernama utopia atau dapat juga ditafsirkan sebagai sebuah negara, semua milik
merupakan milik bersama. Semua orang yang tinggal dalam satu tempat bersama,
makanan dan kebutuhan lainnya disediakan juga secara bersama-sama juga.
Tulisan lain yang senada dengan More cukup banyak, antara lain dari karangan
Thomasso Champanell, Freanciss Bacon, dan James Hurrington. Tulisan mereka diatas
bersifat utopis, atau istilah lainnya hanya mengkhayalkan bentuk suatu komunitas ideal.
Di lain pihak terdapat beberapa tokoh-tokoh sosialis yang merealisasi cita-cita mereka. Di
antaranya Robert Owen, Charles Fourier, dan Louis Blanc, dengan mendirikan banyak
komunitas. Namun, komunitas tersebut kebanyakan segera layu sebelum berkembang.
Barulah di tangan Karl Marx, ide sosialisme telah mendapat ‘landasan ilmiah’, paling tidak
menurut anggapan Marx sendiri.

2. Pandangan Marx dan Engels


Diantara sekian banyak pakar sosialis, pandangan Karl Marx (1818-1883)
dianggap paling berpengaruh, banyak pakar dan pemikir ekonomi yang lain mengakui
bahwa argumentasi Marx sangat dalam dan luas dan dapat diterima. Teori-teorinya tidak
hanya berdasar pada pandangan ekonomi saja, namun juga melibatkan moral, etika,
social, politik, sejarah, dan falsafah dan lain sebagainya.
Karl marx sangat membenci sistem perekonomian liberal yang digagas oleh Adam
smith dan teman temannya. Argumen yang telah disusun oleh Marx dapat dilihat dari
berbagai segi, baik dari moral, sosiologi serta ekonomi.
Salah satu buku yang ditulis Marx dan Engels yang sangat berpengaruh adalah
“Manifesto Komunis” yang terbit tahun 1848. Dalam bukunya, dapat diikuti dan ditelaah
bagaimana teori dari Marx mengenai pertentangan kelas. Menurutnya, pada hakikatnya
sejarah masyarakat yang ada hingga sekarang adalah sejarah pertentangan kelas.
Terdapat masyarakat dengan kelas kaya dan terdapat pula masyarakat dengan kelas tak
berpunya.

3. Kelompok pemikir sosialis sesudah Marx


Pengaruh dari ajaran Marx dan Engels tersebut berpengaruh sangat luar biasa.
Pada abad ke-20 pemikiran Marx dan Engels mengalami modifikasi oleh Lenin. Dengan
teori yang telah dimodifikasi tersebut, Lenin mempunyai cukup alasan untuk melakukan
revolusi di Rusia atau yang dikenal sebagai revolusi Bolshevik di tahun 1917. Sementara
itu, kaum Revisionis yang dipimpin oleh Bernstein dan Kautsky juga ingin melakukan
perubahan-perubahan social. Akan tetapi bukan melalui revolusi kekerasan seperti yang
dilaksanakan Lenin, melainkan secara damai.
Hingga pertengahan tahun 60-an munculah Aliran Kiri Baru (the New Left) atau
yang secara sederhana dapat diartikan sebagai kombinasi dari Marxisme-Leninisme
Ortodoks dengan pemikiran-pemikiran radikal baru.

Tujuan ekonomi sosialis sejatinya untuk menghilangkan sistem kapitalisme


(mengubah ekonomi yang awalnya berbasis investasi dan kapital menjadi ekonomi yang
berbasis perencanaan sosial) untuk mengkoordinasikan produksi barang dan jasa agar
langsung dapat memenuhi permintaan dan juga untuk menghilangkan siklus bisnis serta
overproduksi yang terjadi sebagai akibat dari akumulasi modal dan kepemilikan pribadi di
dalam alat produksi.
Sosialisme umumnya juga bertujuan untuk mencapai kesetaraan yang lebih besar
didalam pengambilan keputusan serta didalam urusan ekonomi, memberikan kontrol yang
lebih besar kepada para pekerja terhadap alat produksi dan tempat kerjanya, dan untuk
menghilangkan eksploitasi dengan mengarahkan nilai lebih kepada para karyawan
Pada kenyataannya, sulit untuk menentukan negara manakah yang menerapkan
sistem ekonomi sosialis secara penuh. Seringkali didapati sistem sosialis ini digabungkan
dengan sistem lain seperti liberal dan komunis menjadi komunis-sosialis dan sebagainya.
Ciri-ciri Ekonomi Sosialis sebagai berikut,

1. Lebih mengutamakan kebersamaan (kolektivisme).


Masyarakat dianggap sebagai satu-satunya kenyataan sosial, sedangkan individu-
individu adalah sebagai fiksi belaka dan tidak ada pengakuan atas hak-hak pribadi
(individu) dalam sistem sosialis.

2. Peran pemerintah sangat kuat


Pemerintah bertindak aktif mulai dari perencanaan ekoomi, pelaksanaannya hingga
pada tahap pengawasan. Dan juga alat-alat produksinya dan kebijaksanaan
ekonominya pun semuanya diatur oleh negara.

3. Sifat manusia yang ditentukan oleh pola produksi


 Pola produksi (aset yang dikuasai masyarakat) melahirkan kesadaran
kolektivisme (masyarakat sosialis)
 Pola produksi (aset yang dikuasai individu) melahirkan kesadaran
individualisme (masyarakat kapitalis).

Pada kenyataannya, sulit untuk menentukan bahwa satu negara menerapkan ekonomi
sosialis secara penuh. Seringkali sistem ini digabungkan dengan sistem lain seperti liberal
dan komunis.

Prinsip Dasar dalam Ekonomi Sosialis sebagai berikut,


1. Pemilikan harta oleh negara
Seluruh bentuk produksi dan sumber pendapatan menjadi milik masyarakat secara
keseluruhan. Hak individu untuk memiliki harta atau memanfaatkan produksi tidak
diperbolehkan.
2. Kesamaan ekonomi
Sistem ekonomi sosialis menyatakan, (walaupun sulit ditemui disemua Negara
komunis) bahwa hak-hak individu dalam suatu bidang ekonomi ditentukan oelh prinsip
kesamaan. Setiap individu disediakan kebutuhan hidup menurut keperluan masing-
masing.
3. Disiplin Politik
Untuk mencapai tujuan diatas, keseluruhan Negara diletakkan dibawah peraturan
kaum buruh, yang mengambil alih semua aturan produksi dan distribusi. Kebebasan
ekonomi serta hak kepemilikan harta dihapus. Aturan yang diperlakukan sangat ketat
untuk lebih menggefektifkan praktek sosialisme. Hal ini yang menunjukkan tanpa
adanya upaya yang lebih ketat mengatur kehidupan rakyat, maka keberlangsungan
system sosialis ini tidak akan berlaku ideal sebagaimana dicita-citakan oleh Marx,
Lenin dan Stalin.

Kelebihan Ekonomi Sosialis

Kelebihan dari sistem perekonomian ini adalah sebagai berikut:


1. Di bawah sistem sosialis ini, para pekerja tidak mengalami eksploitasi. Hal ini dapat
terjadi karena mereka akan mendapatkan hasil sesuai dengan apa yang mereka
kerjakan.
2. Sistem ini juga dapat menghilangkan penderitaan rakyat dikarenakan seluruh akses
terhadap pendidikan, kesehatan, dan fasilitas lainnya telah diatur dan disediakan oleh
negara. Ketersediaan tersebut memungkinkan masyarakat tidak perlu pusing serta
memikirkan lagi dan bisa fokus dengan apa yang ingin mereka raih.
3. Dikarenakan kontrol negaranya yang kuat, pengelolaan sumber daya alam bisa
dilakukan dengan lebih bijak.

Kelemahan Ekonomi Sosialis

Adapun untuk kekurangan yang dimiliki oleh sistem ekonomi sosialis seperti berikut ini:
1. Sistem ekonomi sosialis mempercayai bahwa pada dasarnya manusia memiliki
kecenderungan untuk bekerjasama, namun, kepercayaan ini dapat menihilkan fakta
bahwa terdapat persaingan yang dapat timbul diantara manusia. Keadaan seperti itulah
yang bisa mengakibatkan sistem ekonomi sosialis menjadi sulit untuk diterapkan secara
penuh kepada setiap negara.
2. Dikarenakan setiap anggota masyarakat telah memiliki peran yang tentunya telah diatur
oleh negara, keinginan untuk menjadi wirausaha pun berpotensi menurun. Dampaknya
adalah tingkat inovasi yang cenderung lebih rendah jika dibandingkan dengan sistem
kapitalis.
3. Peran negara yang terlalu besar ini juga dapat menjadi berbahaya bagi masyarakat jika
pemimpin yang terpilih ternyata menyalahgunakan kekuasaannya.

2.3 Ekonomi Islam


Ekonomi Islam ini muncul pada jaman adanya Rasulullah. Ekonomi islam ini muncul
atas dasar pemikiran bahwa harus terdapat aturan yang mendasari pada setiap kegiatan
jalannya ekonomi agar sesuai dengan syariat.
Secara umum, ekonomi islam dapat dibagi menjadi 3 periode, berikut ini rinciannya :
1. Periode pertama (periode klasik ekonomi islam)
Pada periode terjadi selama 9 abad, yaitu dimulai sejak masa Rosulullah SAW
hingga tahun 1500 M lebih tepatnya saat Andalusia mengalami keruntuhan. Pada
tahap ini tokoh ulama tidak disebut sebagai tokoh ekonom, tetapi sebenarnya
pembahasan mengenai perekonomian konvensional saat ini telah dibahas saat
itu oleh para tokoh ulama. Adapun tokoh ulama pada periode ini adalah Al-Ghazali,
Abu Yusuf, Inmu Taimiyyah, Al-Maqrizi dan lain sebagainya.
2. Periode kedua (periode stagnasi dan transisi)
Periode ini dimulai dari tahun 1500 M hingga tahun 1950 M dimana pada masa ini
perkembangan ekonomi islam mengalami stagnasi. Bisa dikatakan hampir tidak
ada perkembangan. Di periode ini para ulama merepresentasikan kepada khilafah
Turki Usmani. Adapun kontribusi terpentingnya adalah wakaf tunai yang dijadikan
sebagai mesin pertumbuhan ekonomi dan adanya konsep taakaful atau asuransi
syariah. Awal abad 19 untuk pertama kali secara eksplisit dibahas definisi, konsep
serta pola asuransi sesuai syariat islam oleh seorang fuqoha bernama Ibnu Abidin,
kemudian pembahasan tersebut diperkuat oleh Muhammad Abduh pada abad ke
20. Pada periode ini ilmu ekonomi konvensional berkembang pesat di Eropa.
3. Periode ketiga (periode resurgnsi atau kebangkitan)
Periode ini dimulai sejak tahun 1950 M sampai saat ini. Saat ini para ekonom islam
masih terus melakukan pembaruan mengenai ilmu ekonomi islam.

Ekonomi islam ini merpakn sistem ekonomi yang tergolongpada sistemekonomi baru
meskipun sistem ekonomi yang dijalankan sudah muncul ketika jaman Rasulullah, hal ini
dikarenakan ekonomi islam ini baru dilirik atau diteliti oleh para ahli ekonom dibandingkan
dengan sistem ekonomi lainnya.

Prinsip-prinsip yang dimiliki oleh Ekonomi Islam yaitu,


1. Prinsip Tauhid dan Persaudaraan
Tauhid adalah konsep dalam islam yang menggambarkan hubungan antara
manusia dengan Allah. Kegiatan yang dilakukan seorang muslim akan selalu
terjaga karena ia merasa Allah akan mengawasi semua perbuatannya. Sedangkan
persaudaraan dalam islam dikenal dengan ukhwah islamiyah artinya dalam
kegiatan perekonomian harus ada kerja sama yang tulus.
2. Prinsip Bekerja dan Produktivitas
Pada prinsip ini ekonomi islam menuntut tiap individu untuk bekerja secara
maksimal dengan produktivitas kerja yang tinggi, tujuannya adalah memberikan
hasil kerja yang memuaskan bagi kemaslahatan bersma. Lalu, hasil pekerjaan
yang telah dilakukan harus diberi kompensasi yang sesuai dengan usahanya.
3. Prinsip Distribusi Kekayaan yang Adil
Prinsip ekonomi islam yang terakhir adalah pengakuan atsa hak masyarakat dan
penyaluran kekayaan. Penyaluran kekayaan tersebut dilakukan melalui
mekanisme zakat. Melamisme tersebut dapat melakukan penyaluran kekayaan
dari pihak yang mampu secara ekonomi kepada pihak yang lemah ekonominya.

Ekonomi Islam mempunyai tujuan untuk:

1. Menciptakan keharmonisan umat manusia


2. Nilai keislaman tidak hanya diperuntukkan bagi kaum muslimin melainkan untuk
seluruh umat manusia
3. Memenuhi kebutuhan dasar manusia meliputi pangan, sandang, papan,
kesehatan, dan pendidikan untuk setiap lapisan masyarakat.
4. Menjamin kesetaraan kesempatan untuk seluruh manusia
5. Mencegah adanya kekuasaan yang terpusat serta meminimalkan ketimpangan
distribusi pendapatan dan kekayaan di masyarakat.
6. Memastikan kepada setiap orang kebebasan untuk mematuhi nilai-nilai moral.
7. Memastikan stabilitas dan pertumbuhan ekonomi.

Ekonomi Islam menjadi rahmat seluruh alam, yang tidak terbatas oleh ekonomi, sosial,
budaya, dan politik dari bangsa. Ekonomi Islam mampu mampu menangkap nilai fenomena
masyarakat sehingga dalam perjalanannya tanpa meninggalkan sumber teori Ekonomi
Islam

Ciri- ciri atau Karakteristik dari Ekonomi Islam ini tidak banyak yang dikemukakan
dalam alquran dan banyak prinsip-prinsip yang mendasar saja, karena dasar-dasar yag
sangat tepat, alquran dan sunah banyak sekali membahas tentang bagaimana seharusnya
kaum muslimin berprilaku sebagai konsumen produsen dan pemilik modal, tetapi hanya
sedikit system ekonomi. Ekonomi syariah menekankan kepada 4 sifat, antara lain:
a. Kesatuan (unity)
b. Keseimbangan (equilibrium)
c. Kebebasan (free will)
d. Tanggung Jawab (responsibility)

Al-Qur’an mendorong umat Islam untuk mengusai dan memanfaatkan sektor-sektor


dan kegiatan ekonomi dalam skala yang lebih luas dan komprehensif, seperti perdagangan,
industri, pertanian, keuangan jasa, dan sebagainya, yang ditujukan untuk kemaslahatan dan
kepentingan bersama. Dalam melakukan kegiatan ekonomi, Al-Qur‟an melarang Umat Islam
mempergunakan cara-cara yang batil seperti dengan melakukan kegiatan riba, melakukan
penipuan, mempermainkan takaran, dan timbangan, berjudi, melakukan praktik suap-
menyuap, dan cara-cara batil lainnya.

Dalam Ekonomi Islam ini memiliki Dasar Hukum di dalamnya, dasar hukum Ekonomi
Islam adalah sebagai berikut,

a. Al-Qur’an
Al-Qur’an memberikan ketentuan-ketentuan hukum muamalat yang sebagian
besar berbentuk kaidah-kaidah umum; kecuali itu jumlahnya pun sedikit. Misalnya,
dalam Q.S. Al-Baqarah ayat 188 terdapat larangan makan harta dengan cara yang
tidak sah, antara lain melalui suap, Dalam Q.S. An-Nisa ayat 29 terdapat ketentuan
bahwa perdagangan atas dasar suka rela merupakan salah satu bentuk Muamalat
yang halal.

b. As sunnah
Hadist memberikan ketentuan-ketentuan hukum muamalat yang lebih terperinci
dari pada Al-Qur’an, hadis Nabi SAW yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah, Ad-
Daruquthni, dan lain – lain dari Sa’id Al-khudri ra. Bahwa Rasulullah SAW
bersabda “Janganlah merugikan diri sendiri dan janganlah merugikan orang lain”.

Mahzab yang ada dalam ekonomi islam ini terjadi karena perbedaan pemikiran
mengenai konsep ekonomi islam. Pemikiran ekonom islam tersebut dikatakan mazhab
karena adanya pemikiran yang tersususn dan sistematis. Ada 3 mazhab pada
ekonomi islam, diantaranya :
1. Iqtishaduna
Dipelopori oleh Baqir as-Sadr dengan bukunya “Iqtishaduna”. Menurut mazhab
iqtishaduna ilmu ekonomi tidak bisa berjalan seirama dengan islam, karena
berasal dari pengertian dan filosofi yang berbeda. Dalam ilmu ekonomi masalah
ekonomi terjadi karena keinginan manusia yang tek terbatas untuk mendapatkan
sesuatu, akan tetapi di sisi lain sumber daya tersebut sifatnya terbatas yang pada
akhirnya akan menyebabakan kelangkaan. Sedangkan mazhab Iqtishaduna
dengan menggunakan dasar pada dalil QS.Al Qamar ayat 49 menentang
pernyataan di atas karena Mazhab ini memandang permasalahan ekonomi terjadi
karena adanya distribusi yang tidak merata serta tidak adil dan masalah dapat
timbul akibat system ekonomi yang memperbolehkan untuk mengeksploitasi pihak
yang lemah.
2. Mainstream
Pada mazhab Mainstream berbeda pendapat dengan mazhab Iqtishaduna,
mazhab ini menggunakan dasar dalil QS. Al Baqarah ayat 155 dan QS. At-
Takaatsur ayat 1-5, mazhab ini percaya bahwa permasalahan ekonomi dapat
terjadi karena kelangkaan. Hal yang membedakan mazhab ini dengan ekonomi
konvensional adalah jalan yang dilakukan saat melakukan pilihan, dalam ekonomi
konvensional pilihan didasarkan atas keinginan atau nafsu, sedangkan menurut
mazhab ini dalam ekonomi islam pilihan didasarkan dengan Al-Qur’an, As sunnah
serta ijtihad. Adapun tokoh dalam mazhab ini adalah :
Umer Chapra, Metwally, M.A. Mannan, M.N. Siddiqi, dan lain-lain.
3. Alternatif-kritis.
Dipelopori oleh Timur Kuran, Jomo, Muhammad Arif, dan lain-lain. mazhab ketiga
ini mengkritik dua mazhab diatas, mazhab pertama dikritik karena mazhab tersebut
berusaha mengganti teori lama dengan yang baru yangmana teori lama tersebut
sebenarnya sudah ditemukan. Mazhab kedua dikritik karena dinilai sebagai
plagiasi karena menggunakan konsep yang sama hanya saja menghilangkan
variable riba dan menggantinya dengan zakat. Sedangkan mazhab Alternatif-kritis
berperan sebagai krtikus karena menurut mereka tidak hanya ekonomi
konvensional saja yang perlu dikritik, ekonomi islam juga perlu ka rena ekonomi
islam muncul dari tafsiran Al-Qur’an dan As sunnah yang mana pasti akan
menimbulkan penafsiran atau pemikiran yang berbeda.

Kelebihan

1. Adanya pengakuan kebebasan individu


2. Pengakuan hak individu terhadap harta
3. Jaminan social
4. Tercipta keadilan
5. Kesejahteraan individu dan masyarakat merata
6. Ketidaksamaan ekonomi dalam ambang normal

Kelemahan

1. Literature dalam ekonomi islam mengalami keterlambatan


2. Konsep ekonomi konvensional lebih matang dan penelitiannya lebih banyak
3. Belum ada percontohan negara yang ideal dalam menerapkan ekonomi islam
4. Kurangnya pengetahuan sejarah tentang ekonomi islam

2.4 Perbandingan Ekonomi Kapitalis, Ekonomi Sosialis, dan Ekonomi Islam

A. Dasar Pemikiran

Dasar Pemikiran dalam Ekonomi Kapitalis Permasalahan akan dapat diselesaikan


melalui pasar bebas, karena dengan masuk ke pasar bebas dan persaingan maka sumber
akan dapat berfungsi seoptimal mungkin. Dimana hal ini sangat berbeda dengan Ekonomi
Sosialis dimana Permasalahan akan terselesaikan melalui perancangan pusat yaitu
pemerintah menentukan semuanya. Sedangkan Ekonomi Islam Menurut ekonomi islam
permasalahan yang terjadi adalah karena masalah pendistribusian. Hal etika dan nilai-nilai
kerohanian sangat ditekankan dalam pendistribusian agar terlaksana secara adil, seksama
dan tanpa penyelewengan.

B. Jalannya Perekonomian
Dalam jalannya perekonomian, Ekonomi Kapitalis setiap individu berhak dalam
mendirikan, mengorganisir, dan mengelola perusahaan yang diinginkan tiap individu. Negara
tidak memiliki hak dalam melakukan intervensi atau campur tangan dalam semua kegiatan
ekonomi yang dijalankan oleh masyarakatnya karena dalam Ekonomi Kapitalis sendiri
menjunjung arau menjalankan kebebasan dalam usaha yang dilakukan, Ekonomi Kapitalis
juga mengakibatkan kemunculan dalam persaingan di antara individu, kekayaan juga hanya
dimiliki oleh sebagian kelompok saja sehingga menimbulkan ketimpangan sosial di dalamnya.
Hal ini dikarenakan dalam Ekonomi Kapitalis hanya mementingkan kepentingan individu dan
mengorbankan kepentingan bersama hal ini sesuai dengan dimana dalam Ekonomi Kapitalis
menganut adanya persaingan bebas diantara individu dalam mewujudkan produksi dan
tingkat harga dalam batas wajar meski dalam persaingan bebas hal ini tetap mempertahankan
tahap keuntungan dan upah pada tingkat sederhana dan rasional. Dalam Kegiatan Ekonomi
Sosiali sendiri Semua kegiatan yang berbentuk produksi dimiliki dan dikelola oleh Negara hal
ini berbanding terbalik dengan Ekonomi Kapitalis yang memegangkan semua haknya usaha
dalam tangan rakyat sedangkan dalam sosialis semuanya berada pada tangan negara namun
keuntungan yang didapatkan akan diperuntukkan untuk kepentingan masyarakat, dan
didalam Ekonomi sosialis ini menyatakan bahwa hak individu dalam ekonomi ditentukan
dalam prinsip kesamaan sehingga terjadinya kesamaan dalam bidang ekonomi karena dalam
semua pekerjaan bidang produksi dan penggunaannya sudah daitur dalam perencanaan
yang sempurna. Dalam Ekonomi Islam sendiri dalam menjalankan usahanya memberikan
kebebasan seperti pada ekonomi kapitalis dimana diberi kebebasan dalam melakukan
kegiatan ekonomi dan menikmati dari hasil kerja kerasnya namun dalam islam memberikan
aturan dalam usaha yang dilakukan seperti dalam produk yang ditawarkan haruslah halal dan
sah bukan usaha yang mengandung unsur eksploitasi terhadap orang lain. Dalm artian ini
dalam ekonomi islam memberikan kebebasan bukan kebebasan mutlak tetapi kebebasan
yang diiringi dengan nilai-nilai syariat. Dalam jalannya perekonomian Islam mengakui adanya
perbedaan dalam ekonomi adanya orang kaya dan orang miskin adalah hal yang wajar dan
sunnatullah dimana orang kaya memiliki kewajiban dalam menyerahkan hartanya kepada
orang miskin dalam bentuk zakat. Berbeda dari ekonomi kapitalis yang membebaskan adanya
persaingan didalam ekonomi dan berbeda dari ekonomi sosialis yang semua usaha diatur
langsung oleh negara dalam perencanaan negara, dalam ekonomi islam sendiri menyanjung
adanya kesejahteraan bersama bukan dalam persaingan, dalam ekonomi islam semuanya
ditujukan untuk kemaslahatan bersama tana adanya aturan yang keras didalamnya,
masyarakat boleh mengatur usahanya sendiri namun juga menghindari adanya persaingan
yang bertentang diantara masyarakat.

C. Hak-hak

Dalam permasalahan hak pada harta, Ekonomi Kapitalis tiap individu berhak memiliki
harta secara perorangan membeli dan menjal hartanya menurut dengan apa yang
dikehendaki tanpa adanya batasan yang mengikat. Individu mempunyai kekuasaan penuh
terhadap harta dan bebas menggunakan sumber ekonomi menruut dengan cara yang ingin
dikehendaki, dalam hal seperti ini Ekonomi Kapitalis memberikan kebebasan tanpa batas
kembali kepada individu yang memiliki usaha demi kepentingan dirinya sendiri. Dalam
jaminan sosial Ekonomi Kapitalis tidak terdapat aturan tentang jaminan sosial dimana itu
semua merupakan hasil dari kerja keras tiap individu itu sendiri, negara tidak memberikan
jaminan keada masyarakat dalam membantu mendapatkan haknya karena dalam ekonomi
kapitalis menjunjung atas usaha pada tiap individu itu sendiri. Sedangan dalam Ekonomi
Sosialis Pemasalahan hak dalam harta individu tidak memiliki hak untuk memiliki dan
memanfaatkan sumber-sumber produksi dikarenakan dalam ekonomi sosialis tidak mengenal
adanya kepemilikan individu, pada jaminan sosial setiap individu disediakan kebutuhan hidup
menurut keperluannya masing-masing dimana setiap warga negara juga disediakan
kebutuhan pokok oleh negara. Sedangkan dalam Ekonomi Islam mengakui adanya hak
kepemilikan individu namun dalam hal ini Islam mengikat dengan ikatan moral dimana tidak
menumpuk kekayaan pada satu kelompok saja sehingga ada aturan zakat. Dalam hal jaminan
sosisal Ekonomi Islam individu berhal untuk hidup dalam negara islam serta tiap warga dijamin
mendapatka kebutuhan pokoknya masing-masing karena merupakan tanggung jawab negara
islam dalam menjamin tiap warga negara untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan prinsip
hak untuk hidup.

D. Kekayaan

Dalam Ekonomi Kapitalis kekayaan hanya dimiliki oleh beberapa atau sebagian
kelompok saja dimana kelompok tersebut merupakan kelompok yang memiliki kekuasaan
serta modal besar yang mengakibatkan ketimpangan sosial pada sistem ekonomi kapitalis.
Sedangkan dalam sistem ekonomi sosialis semua bentuk produsi dan pendapatan
dikembalikan kepada negara dan negara akan menggunakan keuntungan tersebut untuk
kepentingan rakyatnya. Dalam ekonomi islam tidak memperbolehkan terjadinya penumpukan
kekayaan pada kelompok tertentu, serta menganjurkan untuk mendistribusikan kekayaannya
melalui zakat.

E. Mekanisme

Sistem pasar dalam Ekonomi kapitalis,tiap individu memiliki kebebasan yang sebebas-
bebasnya untuk melakukan persaingan, bahkan segala aturan yang dilarang tetap dilanggar
agar dikenal sebagai pesaing sempurna, dalam. Bahkan penyalahgunaan kekuasan
dilakukan sehingga melibatkan pemerintah. Kemudian dalam sistem intensif Ekonomi
Kapitalis Kebendaan merupakan system insentif yang utama dalam ekonomi kapitalisme
sehingga dalam proses mencapai cita-cita atau tujuannya segala upaya akan dilakukan
bahkan penindasan terhadap orang lain kerap dilakukan. Pertimbangan moral dan
kerohanian bukan menjadi perimbangan. Siapa yang kuat di yang berhasil. Berbeda dengan
Ekonomi Sosialis dalam Sistem pasar sosialis dimana tiap individu mendapatkan batasan
Menggunakan system sosialis pasar, artinya individu diberi batasan dalam memenuhi
kepuasannya dan dalam mendapat informasi. Segala sesuatunya diarahkan oleh pemerintah
pusat. Tiap individu tidak memiliki kebebasan untuk bersaing dan yang menentukan dasar
perencangan serta penyebaran informasi dilakukan oleh pemerintah. Dan dalam sistem
intensif Ekonomi Sosialis berbeda dengan yang ada dalam Ekonomi Islam dimana moral yang
berarti tindakan untuk memenuhi tanggung jawab kemasyarakatan. Bila Kapitalis dan Sosialis
hanya memiliki salah satu sistem, Ekonomi Islam adalah kombinasinya dimana sistem pasar
yang digunakan individu bebas melakukan persaingan namun harus tunduk pada peraturan.
Informsi transparan dan dapat diperoleh secara bebas oleg semua golongan. Pemerintah
bertugas sebagai pengawas, apabila terjadi pelanggaran mengenai etika atau aturan. Dan
dalam sistem insentif Ekonomi Islam Insentif pokok dalam ekonomi islam adalah segala
sesuatu yang dilakukan selalu berkaitan dengan pahala. Dalam System ekonomi islam tiap
melakukan suatu tindakan atau melakukan amalan yang melinatkan kebendaan maka tidak
akan lepas dari urusan keagamaan. Pada intinya semua tindakan terbatas pada syariat.

F. Kelebihan

Ekonomi Kapitalis Ekonomi Sosialis Ekonomi Islam


 Penganut ekonomi  Di bawah sistem  Adanya pengakuan
kapitalis ini percaya sosialis ini, para kebebasan individu
bahwa dengan pekerja tidak
adanya kebebasan mengalami
dalam ekonomi eksploitasi. Hal ini  Pengakuan hak
dapat membuat dapat terjadi karena individu terhadap
masyarakat semakin mereka akan harta
banyak memiliki mendapatkan hasil  Jaminan social
peluang untuk sesuai dengan apa  Tercipta keadilan
memenuhi yang mereka  Kesejahteraan
kebutuhan hidupnya kerjakan. individu dan
sendiri.  Sistem ini juga dapat masyarakat merata
 Persaingan bebas di menghilangkan  Ketidaksamaan
antara individu akan penderitaan rakyat ekonomi dalam
mewujudkan tahap dikarenakan seluruh ambang normal
“produksi” dan akses terhadap
tingkat ”harga” pada pendidikan,
tingkat yang wajar kesehatan, dan
dan akan membantu fasilitas lainnya telah
mempertahankan diatur dan
penyesuaian rasional disediakan oleh
dalam kedua negara.
variabel. Dimana Ketersediaan
dalam hal ini tersebut
dipercaya dapat memungkinkan
mempertahankan masyarakat tidak
keuntungan dan perlu pusing serta
upah dalam tingkat memikirkan lagi dan
sederhana. bisa fokus dengan
 Para ahli apa yang ingin
menyatakan bahwa mereka raih.
motivasi  Dikarenakan kontrol
mendapatkan negaranya yang
keuntungan adalah kuat, pengelolaan
seuah tujuan baik sumber daya alam
yang sebanding bisa dilakukan
dengan hasil dengan lebih bijak.
maksimum yang
dikerjakan.
 Praktik dalam
ekonomi
terdesentralisasi
 Individu semakin
banyak pilihan dalam
berbisnis
 Kekuatan terbesar
dalam ekonomi
kapitalis adalah
konsumen yang bisa
menguasaai pasar

Dalam ketiga sistem ekonomi tersebut memiliki kelebihannya masing-masing yang


dipandang dapat mengantarkan suatu wilayahatau negara menuju kedalam hal yang lebih
baik kembali sesuai dengan tujuan atau titik pencapaian yang ingin dicapai.

G. Kelemahan

Ekonomi Kapitalis Ekonomi Sosialis Ekonomi Islam


 Persaingan bebas  Sistem ekonomi  Literature dalam
menjadi makin tidak sosialis ekonomi islam
terbatas dengan hal mempercayai bahwa mengalami
ini menyebabakan pada dasarnya keterlambatan
banyaknya manusia memiliki  Konsep ekonomi
keburukan yang kecenderungan konvensional lebih
timbul dalam untuk bekerjasama, matang dan
masyarakat dimana namun, kepercayaan penelitiannya lebih
ini menganggu ini dapat menihilkan banyak
kapasitas kerja dan fakta bahwa terdapat  Belum ada
sistem ekonomi serta persaingan yang percontohan negara
memunculkan dapat timbul diantara yang ideal dalam
semangat manusia. Keadaan
persaingan antar seperti itulah yang menerapkan
individu yang bisa mengakibatkan ekonomi islam
menggebu. Dengan sistem ekonomi  Kurangnya
hal ini sosialis menjadi sulit pengetahuan
mengakibatkan untuk diterapkan sejarah tentang
distribus kekayaan secara penuh ekonomi islam
yang tidak stabil dan kepada setiap
seimbang dan pada negara.
akhirnya merusak  Dikarenakan setiap
sistem perekonomian anggota masyarakat
 Adanya perbedaan telah memiliki peran
radikal anatara hak- yang tentunya telah
hak majikan dengan diatur oleh negara,
pekerja, diaman keinginan untuk
penerima upah tidak menjadi wirausaha
memiliki kesempatan pun berpotensi
dalam persaingan hal menurun.
ini menyebabkan Dampaknya adalah
ketidakadilan yang tingkat inovasi yang
memperdalam jurang cenderung lebih
anatara kaya dan rendah jika
miskin. dibandingkan
 Sistem ekonomi dengan sistem
kapitalis, disatu pihak kapitalis.
memberikan seluruh  Peran negara yang
manfaat produksi terlalu besar ini juga
dan distribusi dapat menjadi
dibawah penguasaan berbahaya bagi
para ahli, dimana masyarakat jika
mengesampingkan pemimpin yang
kesejahteraan terpilih ternyata
masyarakat banyak menyalahgunakan
dan membatasi aliran kekuasaannya.
kekayaan di
kalangan tertentu
saja.
 Adanya penindasan
terhadap UMKM
(Usaha Mikro, Kecil,
dan Menengah)
kesulitan untuk
ersaing dengan
industri besar yang
pada akhirnya usaha
kecil dan menengah
ini tidak dapat
bertahan melawan
usaha yang sudah
membesar.
 Produsen
mengungunkan
produksi dengan
efisien sehingga bila
pekerja tidak mampu
akan segera
disingkirkan dimana
akan menaikkan
tigkat pengangguran
 Laba menjadi tujuan
utama dimana pada
raksasa isnis ini bisa
mematikan usaha-
usaha kecil
disekelilingnya.

Selain terdapat kelebihan yang menguntungkan pada sistem ekonomi, ketiga sistem
ekonomi memiliki kelemahan yang menjadi permasalahan atau risiko yang akan dihadapi bila
memutuskan untuk menggunakan salah satu dari ketiga sistem ekonomi tersebut. Kelemahan
yang berada pada ketiga sistem ekonomi tersebut berbeda-beda sesuai dengan jalannya
sistem ekonomi.
BAB III
Kesimpulan

Ekonomi Kapitalis adalah sistem ekonomi yang menjunjung atas kebebasan pada tiap
individu dalam mengelola usahanya dan memberi kebebasan pada pelaku usaha untuk
mendapatkan keuntungan sesuai yang diinginkan tanpa adanya batasan batasan yang
mengikat, dengan adanya kebebasan dalam hal seperti itulah ekonomi kapitalis dipercaya
dapat menumbuhkan semangat pada tiap individu untuk terus melakukan produktivitas.
Meski ekonomi kapitalis ini memang memacu individu untukterus melakukan produktivitas
namun, ketimpangan sosial yang terjadi sangatlah tajam diantara masyarakat hal ini
dikarenakan individu yang kayak tetaplah kaya karena mereka memiliki modal serta dapat
memonopoli sedangkan individu yang miskin mereka tidak dapat mengalahkan usaha yang
ada hal itu juga didukung dengan pendidikan yang hanya bisa didapatkan pada individu yang
kaya saja.
Pada intinya, ekonomi sosialis yang merupakan sistem dimana pemerintah juga
masuk ke dalam perekonomian untuk mengatur tentang tata kehidupan perekonomian
negara, serta jenis-jenis perekonomian yang menguasai hajat hidup orang banyak dan
dikuasai oleh negara, seperti contoh air, listrik, telekomunikasi, gas, dan lain lain bukan berarti
juga tidak memberikan sama sekali bentuk kebebasan tiap individu dalam melakukan
kegiatan ekonomi, justru individu tetap diberikan kebebasan dalam melakukan aktivitas
ekonomi, namun dengan sangat terbatas sekali. Dengan diterapkannya prinsip prinsip dasar
ekonomi sosialis dapat diharapkan terwujudnya tujuan yang di cita citakan Karl Marx dan
teman temannya.

Ekonomi islam adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusi untuk memnuhi
kebutuhan dengan tunduk pada nilai-nilai keislaman dan syariat. Berbeda dengan system
ekonomi lain yangmana merupakan hasil akal pikiran manusia sehingga dalah keputusnyya
didasarkan pada nafsu atau keinginan. Dalam pelaksanaannya ekonomi islam tidak
membatasi individu bersaing bahkan untuk mendapatkan informasi dilakukan secara
transparan. Kepemilikan hartanya tidak sepenuhnya milik individu melainkan ada milik orang
lain yang harus dikeluarkan dalam bentuk zakat maupun sedekah. Ekonomis islam
merupakan racikan dari AL-Qur’an dan hadist, oleh sebab itu sebagai seorang muslim kita
tidak boleh meragukan kandungan Al-Qur’an. Akan tetapi kita harus merumuskan praktik
ekonomi yang sesuai dengan keperluan masyarakat dengan tidak melanngar prinsip dalam
Al-Qur’an.

Dalam ketiga Sistem Ekonomi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa Ekonomi
Kapitalis merupakan sistem ekonomi dengan menjunjung kebebasan pada tiap individu tidak
ada batasan dalam menjalankan sistem ekonomi dengan tujuan agar dapat memperoleh
keuntungan. Ekonomi Sosialis dimana bahwa didalam jalannya diatur oleh pemerintahan
dimana individu memiliki batasan-batasan yang berkuasa adalah pemerintahan. Sedangkan
dalam Ekonomi Islam cenderung kombinasi kedua ekonomi tersebut yaitu ekonomi kapitalis
dan ekonomi sosialis, dimana Ekonomi Islam mendapatkan kebebasan pada tiap individu
untuk menjalankan ekonomi namun bukan kebebasan absolut yang tetap di batasi oleh
aturan-aturan yang berdasarkan hukum islam.

Anda mungkin juga menyukai