PENGERTIAN
Menurut Dumairy sistem ekonomi adalah suatu sistem yang dapat mengatur serta
menjalin hubungan ekonomi antar manusia dengan seperangkat kelembagaan dalam suatu
tatanan kehidupan kemudian menurut beliau sistem ekonomi tidak harus berdiri sendiri tetapi
berkaitan dengan falsafah padangan serta pola hidup masyarakat tempatnya berpijak.
Dimana sistem ekonomi adalah salah satu unsur dalam supra kehidupan masyarakat.
Ekonomi ini lahir karena adanya tujuan utuk mengalokasikan dan penggunaan dalam
sumberdaya yang memiliki batasan. Dengan adanya kelangkaan pada sumberdaya ini
membuat tiap individu menghadapi berbagai pilihan tentang apa yang akan diciptakan dan
memiliki nilai jual, siapa yang akan memproduksi, cara produksi dan tujuan pasar hingga pola
pikir untuk produk dijual akan tetap bertahan pada masa ke masa.
“sistem perekonomian adalah sistem sosial atau kemasyarakatan dilihat dalam rangka
usaha keseluruhan untuk mencapai kemakmuran”. Dalam sistem perekonomian yang
berdasar pada sosial ini terkandung beberapa unsur seperti berikut ini,
1. Tujuan bersama dengan harapan. Dimana dalam hal ini tujuan bersama dan harapan
yang diinginkan dalam perekonomian adalah kemakmuran masyarakat.
2. Seperangkat nilai yang melekat pada tujuan bersama dan menciptakan pengikat yang
mempersatuan anggota dalam usaha bersama.
3. Sikap dasar dan pengertian menganai hak dan kewajiban mementuk pola perilaku dan
tindakan individu maupun kelompok
4. Otoritas, kepemimpinan, struktur kekuasaan untuk mengarahkan usaha
bersama,memilih atau menetapkan alternatif bagi alat yang akan dipergunakan dan
mempersatukan anggota masyarakat dalam berinovasi dan dalam pemanfaatan alat
tersebut.
Orde ekonomi ini adalah konstitusi ekonomi dari suatu negara sedangkan sistem
perekonomian adalah kehidupan ekonomi ang mencangkup seluruh kegiatan dan proses
pada masyarakat dimana mereka dapat mencukupi kebutuhan masyarakat. Dalam hal ini
maka dalam sistem ekonomi ini terikat dengan kaidah yang berlaku sesuai dengan tindakan
atau perilaku manusia.
Dalam dunai ekonomi modal adalah pemegang peran besar dan bahkan pemilik modal
dapat menguasai pasar serta menentuan harga untuk mendapat keuntungan besar,
dalam hal ini industrialisasi dapat bergerak dengan maju dan baik bila melalui
kapitalisme.
Sistem ekonomi kapitalis adalah sistem ekonomi dengan aset-aset produktif atau
faktor produksinya sebagian besar dimiliki oleh sektor individu atau sektor swasta.
Dalam sistem ekonomi ini menunjukkan bahwa dalam sistem ekonomi kapitalis
memberikan dampak manfaat atau kelebihan pada masing-masing individu atau unit-
unit perekonomian untuk melakukan yang terbaik bagi kepentingan masing-masing
individu. Dalam sistem ekonomi kapialis alat utama dalam ekonomi adalah berada
dalam sektor swasta, ekonomi kapitalis didistribusikan kepada unit yang lebih kecil
dibawahnya yaitu kepada masyarakat.
Menurut Winardi pada tahun 1990 sistem kapitalis adalah sistem ekonomi dimana hak
milik pribadi atas alat-alat produksi, kegiatan distribusi serta pemanfaatan untuk
mencapai laba dalam kondisi perekonomian yang kompetitif.
Serta Fernand Braudel pernah menyatakan bahwa kaum kapitalis adalah spekulator
dan pemegang monopoli yang berada dalam posisi memperoleh keuntunga besar tanpa
menanggung banyak risiko didalamnya.
Sistem ekonomi sosialis ini merupakan bentuk resistensi atau ketahanan dari sistem
ekonomi sebelumnya yaitu sistem ekonomi kapitalis. Dikarenakan sistem ekonomi
kapitalis ini sendiri dituduh menjadi penyebab tidak tercapainya suatu kesejahteraan
masyarakat yang merata. Sistem ekonomi sosialis ini menjadi kebalikan dari sistem
ekonomi kapitalis, yang mana menyerahkan segala siklus ekonomi sepenuhnya kepada
mekanisme pasar yang ada dan memberikan kebebasan berinovasi yang penuh
terhadap rakyatnya. Sedangkan untuk sistem ekonomi sosialis sendiri, pemerintah
sangat memiliki peran yang sangat besar dalam mengelola roda perekonomian
negaranya di dalam rantai perekonomian masyarakat (Dani, 2017) Sistem ekonomi
sosialis bukan berarti juga tidak memberikan sama sekali bentuk kebebasan tiap
individu dalam melakukan kegiatan ekonomi, justru individu tetap diberikan kebebasan
dalam melakukan aktivitas ekonomi, namun dengan sangat terbatas sekali, serta
terdapat adanya campur tangan pemerintah yang sangat besar didalamnya. Tujuan
pemerintah melakukan campur tangan ini sejatinya demi terwujudnya kemakmuran
masyarakat bersama, namun di sisi lain hak kepemilikan tiap individu yang dibatasi
menyebabkan kreativitas tiap individu menurun karena semangat untuk berinovasi di
bayang bayangi oleh kebijakan pemerintah. Dikarenakan sistem ekonomi sosialis ini
memiliki pandangan bahwa suatu kemakmuran individu hanya akan dapat terwujud jika
berlandaskan kemakmuran bersama. Sehingga konsekuensi yang diambil adalah
kepemilikan atas aset-aset ekonomi baik produksi ataupun yang lainnya ataupun faktor-
faktor produksi yang ada, sebagian besarnya adalah kepemilikan untuk sosial atau
bersama.
b. M. Umer Chapra
Menurut Chapra ekonomi islam adalah sebuah pengetahuan yang menciptakan
terealisasikannya kebahagiaan manusia, dengan cara mengalokasikan serta
menyalurkan sumber daya yang terbatas yang ada pada wilayah tertentu. Menurut
beliau ekonomi islam memiliki dasar yang mengacu kepada pengajaran islam
berkontinuitas serta memiliki kesetimbangan lingkungan.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa ekonomi Islam adalah suatu
cabang ilmu pengetahuan yang berupaya untuk memandang, menganalisis, dan akhirnya
menyelesaikan permasalahan-permasalahan ekonomi dengan cara-cara yang Islami.
Menurut Abdul Mannan, ilmu ekonomi Islam tidak hanya mempelajari individu sosial
melainkan juga manusia dengan bakat religius manusia itu sendiri. Ilmu Ekonomi Syari‟ah
adalah ilmu yang mempelajari aktivitas atau perilaku manusia secara aktual dan empirikal,
baik dalam produksi, distribusi, maupun konsumsi berdasarkan Syari‟at Islam yang
bersumber Al-Qur‟an dan As-Sunnah serta Ijma‟ para ulama dengan tujuan untuk mencapai
kebahagiaan dunia dan akhirat.
BAB II
PEMBAHASAN
Kapitalisme muncul di Eropa pada bad ke 16. Secara sosiologis kapitalisme ini berawal
dari perjuangan terhadap kaum feodal. Kapitalisme di Eropa ini muncul dari pemikiran kaum
ilmiah yang pada awalnya berpikir untuk mensejahterakan kaum buruh. Max Weber
mengatakan bahwa kemunculan kaitalisme ini berhubungan erat dengan adanya semangat
religius dalam kaum protestan. Dengan dukungan teori yang mengatakan bahwa lewat
perbuatan dan karya yang lebiha baik manusia dapat menyelamatkan diri dari kutukan abadi
dimana manusia hidup bekerja keras serta memupuk kekayaan.
Menurut Dudley Dillard sejarah kapitalisme melewati tiga fase, yaitu kapitalisme awal,
kapitalisme klasik dan kapitalisme lanjut.
Kapitalisme awal ini dimulai pada tahun 1500-1750 dimana lahir institusi pasar pada
abad ke 16 dan dilanjutkan dengan perkembangan perdagangan jarak jauh anatar pusat-
pusat kapitalisme dunia. Pada abad pertengahan abad 16 hingga abad 18 Industri sandang
di Inggris menjadi industri sandang terbesar di Eropa meskipun terjadi banyak masalah yang
dihadapi namun industri ini menjadi pelopor lahirnya kapitalisme di Eropa ada suatu sistem
sosial dan ekonomi. Kemudian industri berkembang menjadi usaha perkapalan,
pergudangan, bahan-bahan mentah, barang jadi dan variasi kekayaan lainnya yang berubah
menjadi perluasan kapasitas produksi.
Kapitalisme Klasik pada tahun 1750-1914 ini merupakan fase dimana kapitalisme
mulai masuk dan terjadi pergeseran dalam perdagangan publik. Hal ini ditandai dengan
adanya revolusi industri di Inggris. Di Inggris sudah mulai banyak diciptakan mesin-mesin
besar untuk menunjang industri. Ini menunjukkan periode peralihan dari dominasi modal
perdagangan atas modal industri ke dominasi modal industri atas modal perdagangan.
Beberapa kejadian dan juga faktor lingkungan mempengaruhi erpa barat pada awal
terbentuknya kapitalisme yang diantaranya
Tujuan adanya sistem ekonomi kapitalis adalah memperoleh pada besaran uang.
Dalam gagasan ini bermaksud untuk memperoleh keuntungan. Hingga saat ini sistem
ekonomi kapitalis masih mendominasi pada sistem perekonomian di negara-negara lain,
namun dengan berbagai perkembangan dalam bidang teknologi dan informasi sehingga
dapat dikatan bahwa saat ini tidak ada sistem ekonomi kapitalis secara murni yang diterapkan
hal ini dikarenakan pada negara-negara kapitalis lebih mengarah ke sosialis dibandingkan
dengan negara-negara yang menggunakan sistem ekonomi sosialis sendiri.
1. Memperlakukan independensi per orang yang tidak ada batasan dalam mendapatkan
harta perorangan
2. Adanya percepatan perbendaharaan yang sangat cepat, memaksimumkan pabrikasi
dan tersedianya pemenuhan kebutuhan yang sesuai dengan selera perorangan.
Dengan tujuan untuk mensejahterakan sesam manusia
3. Perkiraan gagasan perorangan dan telah menjadi syarat supaya bersamaan dengan
pengambilan hasil yang terdesentralisasi dalam mekanisme pasar bebas
4. Adanya pernytaan kepuasan terhadap personal dari semua kalangan dengan begini
kebutuhan sosial bersama dapat terpenuhi
5. Tidak percaya pada peranan pihak pemerintah dalam efisensi dan keadilan distribusi.
Dalam sejarahnya dasar pemikiran ekonomi kapitalis ini dikeluarkan oleh Adam Smith
dan dapat bertahan hingga taun 1929 dimana pada saat itu terjadi depressi ekonomi, namun
dalam pemikiran Keyyesh yang mengutarakan pada sistem perkonomian membutuhkan
campur tangan pemerintahan didalamnya mengantarkan ekonomi kapitalis pada jurang
keruntuhan, namun setelah berjalan selama lebih kurang 30 tahun terjadi krisis dalam dunia
berupa krisis minyak pada tahun 973 dimana hal ini membuat ekonomi kapitalis tampil kembali
ke sistem perekonomian dunia dengan nama baru dengan nama neoliberalisme.
Dalam ekonomi kapitalis terdapat beberapa pilar yang menyadarkan diri secara penuh
seperti,
Kebebasan memiliki harta secara perorangan atau hak milik swasta dalam ekonomi
kapitalis, individu memiliki kuasa penuh terhadap harta dan bebas menggunakan sumber
ekonomi menurut cara yang dikehendaki tiap individu. Setiap individu berhak menikmati
manfaat yang diperoleh dari hasil produksi dan distribusi serta bebas untuk melakukan
pekerjaan. Teori yang menjadi dasar dari landasan kebebasan hak milik perorangan adalag
individu merupakan milik satu-satunya apa yang telah ia hasilkan sedangkan orang lain tidak
memiliki hak atas hasil kerja kerasnya. Individu berhak memonopoli semua alat produksi yang
digunakan, berhak untuk tidak mengeluarkan kecuali pada sektor yang menguntungkan untuk
dirinya.
Dalam ekonomi kapitalis juga menganut kebebasan ekonomi dan persaingan dimana
negara tidak boleh ikut campur tangan dalam semua kegiatan yang dilakukan karena sah dan
sesuai dengan peraturan berlaku. Dimana dalam hal ini mendatangkan kelebihan berupa
kebebasan ekonomi yang dianut meningkatkan produktifitas dalam masyarakat,dimana dalam
hal ini juga terdapat kebebasan persaingan kebebasan persaingan ini mewujudkan tahap
produktivitas dan tingkat harga yang wajar da sesuai dengan masyarakat sehingga
mempertahankan penyesuaian rasional dan sederhana dalam upah dan keuntungan. Hal ini
menegaskan bahwa persaingan bebas akan menghalangi sikap egoism individu dan
melampaui batas dalam perekonomian liberal. Dengan ini tiap individu sendiri yang
mempertahankan atau menegakkan keseimbangan dan keadilan diantara mereka. Serta
motivasi dalam memperoleh keuntungan adalah tujuan yang terbaik dimana dalam motivasi
ini mempertahankan individu unutk bekerja keras dengan maksimum sehingga kuantitas dan
kualitas produksi akan terjaga dan semakin terus diperbaiki.
Penganut ekonomi kapitalis percaya bahwa dengan ungkapan tidak mungkin akan ada
suatu dorongan untuk meningkatkan produktivitas bila tida diiringi dengan adanya
keterbukaan peluang untuk membuka usaha. Karena dengan sempitnya peluang untuk
melakukan usahaakan semakin rendah keinginan dan kesungguhan untuk meningkatkan
produktivitas. Namun dengan hal ini juga persaingan bebas menimbulkan pengumpulan
kekayaan berlebihan pada sutau individu yang mengakibatkan distribusi kekayaan tidak
seimbang dalam masyarakat yang merusak sistem ekonomi. Persaingan bebas ini
mengakibatkan adanya semangat persaingan antar indivisu yang menimbulkan ketidak
selarasan dalam masyarakat karena kekayaan hanya dimiliki oleh sebagian kecil individu, hal
ini diakibatkan karena hanya menggunakan untuk kepentingan diri sendiri dan mengorbankan
kepentingan bersama atau kepentingan masyarakat.
Dalam tinjauan ekonomi inii berpengaruh terhadap rusaknya keseimbangan distribusi
kekayaan dalam masyarakat. kekayaan dan alat produksi menumpuk pada kelompok tertenu
yaitu pada orang yang memiliki modal besar serta memiliki kekuasaan. Kondisi yang tercipta
dalam masyarakat adalah masyarakat dengan kelas hartawan dan masyarakat fakir atau
miskin. Dalam kehidupakan kelas hartawan mereka memiiliki kuasa Serta menguasai seluruh
sumber-sumber produksi dan bertindak sekehendak hati. Dalam keadaan ini menutup
tpeluang erhadap kelas fakir atau miskin untuk memperoleh sumber-sumber produksi, dimana
dalam kehidupan mereka hanya dihabiskan untuk melayani kepentingan kaum hartawan
karena itu adalah sumber pendapatan mereka. Dalam hal ini masyarakat hanya akan memiliki
motivasi untuk kepentingan sendiri tidak untuk kepentingan masyarakat atau kepentingan
bersama dimana ini merusak moral persaudaraan, kerja sama saling membantu.
Dalam Ekonomi Kapitalis ini terjadi perbedaan mencolok didalamnya dimana hak-hak
majikan dan pekerja akan menyebabkan persaingan dan memiliki kepentingan dalam
menjatuhkan satu sama lain. Buruh tidak memiliki kesempatan dalam mengenyam pendidikan
yang lebih baik dimana hal ini menyebabkan ketimpangan yang makin tajam anatara si kaya
dan si miskin. Dalam mendapatkan keuntungan atau mengumpulkan kekayaan dalam
ekonomi kapitalis sendiri menggunakan beberapa cara yang curang dan tidak bermoral
karena hal ini didukung dengan prinsip atau konsep ekonomi kapitalis yang menagnut
kebebasan serta pemikiran atas mementingkan dirinya sendiri tanpa memperhatikan cara
yang digunakan. Para individu yang kaya menjadi jutawan dengan menggunakan cara menipu
dan memperoleh kekayaan dengan cara yang tidak adil.
Modal dalam ekonomi kapitalis adalah salah satu hal yang penting hal ini dikarenakan
modal merupakan sumber kebebasan dan sumber produsi, dimana orang yang memiliki
modal lebih banyak akan semakin mendapatkan hak kebebasan yang lebih baik dengan hasil
yang lebih maksimal. Hal ini maka pemberian manfaat dalam produksi dan distribusi hanya
kepada kelompok tertentu saja.
Dalam kerangka dasar sistem ekonomi kapitalis salah satunya adalah kelangkaan
sumber-sumber ekonomi, terbatasnya barang-barang ekonomi yang tersedia dalam usaha,
jawaban dari permasalahan ini adalah tingkat permintaan konsumen dimana dalam tingkatan
permintaan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor. Dalam produksi yang terlalu banyak
tanpamemperhatikan permintaan konsumen dapat mengakibatkan inefisiensi ekonomi dan
ketidak seimbangan pasar aan tetapi filosofi dalam pemecahan masalah ekonomi ini dalah
diatasi dengan cara menentukan bagaimana hakekat permasalahan ekonomi. Dengan
berpandangan seperti ini, maka solusi yang ditempuh dalam ekonomi kapitalis dengan 2 cara
yaitu mikro dan makro. Dalam mikro ekonom kapitalis dengan melaukan cara melakukan
peningkatan produksi dan secara makro dengan mengejar pertumbuhan ekonomi setinggi-
tngginya.
Pandangan tentang nilai barang dalam ekonomi kapitalis adalah sesuatu yang penting
dimana nilai merupakan sarana untuk melihat faedah atau kegunaan suatu barang dan jasa,
juga untuk menentukan kemampuan produsen dan konsumen.
Harga dalam kegiatan perekonomian kapitalis, dimana dalam peran harga dalam
komsumsi, harga adalah sebagai tolak ukur atau alat pengendali untuk menentukan
konsumen dalam memenuhi berbagai kebutuhan dan keinginan. Dengan begini harga adalah
mekanisme dimana menentukan siapa saja yang berhak dan tidak berhak, dimana sebagai
salah satu contoh dimana bila tidak terdapat subsidi dalam bidang pendidian,kesehatan dan
lainnya, dengan biaya tinggi yang diperlukan mengakibatkan makin sulitnya masyarakat
golongan menengah hingga kebawah untuk menjangkau. Dalam kegiatan perekonomian
kapitalis peran harga dalam peran produksi menyaring mana produsen yang pantas untuk
masuk kedalam dunia perekonomian dalam artian produsen yang mampu atau pantas adalah
produsen yang kuat dalam segi modal. Maka dalam arti ini adalah masyarakt yang lemah
dalam segi modal tidak layak untuk memasuki area produksi. Harga dalam distribusi struktur
harga adalah sebagai titik pertemuan antara penawaran konsumen produsen dan permintaan
konsumen yang merupakan metode distribusi. Keputusan konsumen untuk membeli barang
atau jasa merupakan sebagai penyaring barang mana yang laku atau tidak laku. Dalam
konsekuensi penyaringan ini ada 2 yaitu pertama pada barang yang laku maka kemungkinan
produsen akan mendapatkan keuntungan dengan memperhatikan potensi tingkat permintaan
produsen akan menciptakan atau akan membuat barang itu dengan jumlah yang lebih besar
atau dengan kata lain meningkatkan hasil produksi, konsekuensi kedua adalah dimana
barang yang tidak laku akan mendatangkan kerugian terhadap produsen dan produsen dapat
merendahkan hasil produksi barang terebut bila produsen sudah tidak dapat menanggung
beban kerugian maka produsen akan dengan segera menutup atau menghentikan produksi.
Dari kedua konsekuensi ini menghasilkan dan mengubah laju produksi. Laju produk ini
menyakut 3 hal yaitu barang yang diproduksi, jumlah produksi dan untuk siapa.
Pada kenyataannya, sulit untuk menentukan bahwa satu negara menerapkan ekonomi
sosialis secara penuh. Seringkali sistem ini digabungkan dengan sistem lain seperti liberal
dan komunis.
Adapun untuk kekurangan yang dimiliki oleh sistem ekonomi sosialis seperti berikut ini:
1. Sistem ekonomi sosialis mempercayai bahwa pada dasarnya manusia memiliki
kecenderungan untuk bekerjasama, namun, kepercayaan ini dapat menihilkan fakta
bahwa terdapat persaingan yang dapat timbul diantara manusia. Keadaan seperti itulah
yang bisa mengakibatkan sistem ekonomi sosialis menjadi sulit untuk diterapkan secara
penuh kepada setiap negara.
2. Dikarenakan setiap anggota masyarakat telah memiliki peran yang tentunya telah diatur
oleh negara, keinginan untuk menjadi wirausaha pun berpotensi menurun. Dampaknya
adalah tingkat inovasi yang cenderung lebih rendah jika dibandingkan dengan sistem
kapitalis.
3. Peran negara yang terlalu besar ini juga dapat menjadi berbahaya bagi masyarakat jika
pemimpin yang terpilih ternyata menyalahgunakan kekuasaannya.
Ekonomi islam ini merpakn sistem ekonomi yang tergolongpada sistemekonomi baru
meskipun sistem ekonomi yang dijalankan sudah muncul ketika jaman Rasulullah, hal ini
dikarenakan ekonomi islam ini baru dilirik atau diteliti oleh para ahli ekonom dibandingkan
dengan sistem ekonomi lainnya.
Ekonomi Islam menjadi rahmat seluruh alam, yang tidak terbatas oleh ekonomi, sosial,
budaya, dan politik dari bangsa. Ekonomi Islam mampu mampu menangkap nilai fenomena
masyarakat sehingga dalam perjalanannya tanpa meninggalkan sumber teori Ekonomi
Islam
Ciri- ciri atau Karakteristik dari Ekonomi Islam ini tidak banyak yang dikemukakan
dalam alquran dan banyak prinsip-prinsip yang mendasar saja, karena dasar-dasar yag
sangat tepat, alquran dan sunah banyak sekali membahas tentang bagaimana seharusnya
kaum muslimin berprilaku sebagai konsumen produsen dan pemilik modal, tetapi hanya
sedikit system ekonomi. Ekonomi syariah menekankan kepada 4 sifat, antara lain:
a. Kesatuan (unity)
b. Keseimbangan (equilibrium)
c. Kebebasan (free will)
d. Tanggung Jawab (responsibility)
Dalam Ekonomi Islam ini memiliki Dasar Hukum di dalamnya, dasar hukum Ekonomi
Islam adalah sebagai berikut,
a. Al-Qur’an
Al-Qur’an memberikan ketentuan-ketentuan hukum muamalat yang sebagian
besar berbentuk kaidah-kaidah umum; kecuali itu jumlahnya pun sedikit. Misalnya,
dalam Q.S. Al-Baqarah ayat 188 terdapat larangan makan harta dengan cara yang
tidak sah, antara lain melalui suap, Dalam Q.S. An-Nisa ayat 29 terdapat ketentuan
bahwa perdagangan atas dasar suka rela merupakan salah satu bentuk Muamalat
yang halal.
b. As sunnah
Hadist memberikan ketentuan-ketentuan hukum muamalat yang lebih terperinci
dari pada Al-Qur’an, hadis Nabi SAW yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah, Ad-
Daruquthni, dan lain – lain dari Sa’id Al-khudri ra. Bahwa Rasulullah SAW
bersabda “Janganlah merugikan diri sendiri dan janganlah merugikan orang lain”.
Mahzab yang ada dalam ekonomi islam ini terjadi karena perbedaan pemikiran
mengenai konsep ekonomi islam. Pemikiran ekonom islam tersebut dikatakan mazhab
karena adanya pemikiran yang tersususn dan sistematis. Ada 3 mazhab pada
ekonomi islam, diantaranya :
1. Iqtishaduna
Dipelopori oleh Baqir as-Sadr dengan bukunya “Iqtishaduna”. Menurut mazhab
iqtishaduna ilmu ekonomi tidak bisa berjalan seirama dengan islam, karena
berasal dari pengertian dan filosofi yang berbeda. Dalam ilmu ekonomi masalah
ekonomi terjadi karena keinginan manusia yang tek terbatas untuk mendapatkan
sesuatu, akan tetapi di sisi lain sumber daya tersebut sifatnya terbatas yang pada
akhirnya akan menyebabakan kelangkaan. Sedangkan mazhab Iqtishaduna
dengan menggunakan dasar pada dalil QS.Al Qamar ayat 49 menentang
pernyataan di atas karena Mazhab ini memandang permasalahan ekonomi terjadi
karena adanya distribusi yang tidak merata serta tidak adil dan masalah dapat
timbul akibat system ekonomi yang memperbolehkan untuk mengeksploitasi pihak
yang lemah.
2. Mainstream
Pada mazhab Mainstream berbeda pendapat dengan mazhab Iqtishaduna,
mazhab ini menggunakan dasar dalil QS. Al Baqarah ayat 155 dan QS. At-
Takaatsur ayat 1-5, mazhab ini percaya bahwa permasalahan ekonomi dapat
terjadi karena kelangkaan. Hal yang membedakan mazhab ini dengan ekonomi
konvensional adalah jalan yang dilakukan saat melakukan pilihan, dalam ekonomi
konvensional pilihan didasarkan atas keinginan atau nafsu, sedangkan menurut
mazhab ini dalam ekonomi islam pilihan didasarkan dengan Al-Qur’an, As sunnah
serta ijtihad. Adapun tokoh dalam mazhab ini adalah :
Umer Chapra, Metwally, M.A. Mannan, M.N. Siddiqi, dan lain-lain.
3. Alternatif-kritis.
Dipelopori oleh Timur Kuran, Jomo, Muhammad Arif, dan lain-lain. mazhab ketiga
ini mengkritik dua mazhab diatas, mazhab pertama dikritik karena mazhab tersebut
berusaha mengganti teori lama dengan yang baru yangmana teori lama tersebut
sebenarnya sudah ditemukan. Mazhab kedua dikritik karena dinilai sebagai
plagiasi karena menggunakan konsep yang sama hanya saja menghilangkan
variable riba dan menggantinya dengan zakat. Sedangkan mazhab Alternatif-kritis
berperan sebagai krtikus karena menurut mereka tidak hanya ekonomi
konvensional saja yang perlu dikritik, ekonomi islam juga perlu ka rena ekonomi
islam muncul dari tafsiran Al-Qur’an dan As sunnah yang mana pasti akan
menimbulkan penafsiran atau pemikiran yang berbeda.
Kelebihan
Kelemahan
A. Dasar Pemikiran
B. Jalannya Perekonomian
Dalam jalannya perekonomian, Ekonomi Kapitalis setiap individu berhak dalam
mendirikan, mengorganisir, dan mengelola perusahaan yang diinginkan tiap individu. Negara
tidak memiliki hak dalam melakukan intervensi atau campur tangan dalam semua kegiatan
ekonomi yang dijalankan oleh masyarakatnya karena dalam Ekonomi Kapitalis sendiri
menjunjung arau menjalankan kebebasan dalam usaha yang dilakukan, Ekonomi Kapitalis
juga mengakibatkan kemunculan dalam persaingan di antara individu, kekayaan juga hanya
dimiliki oleh sebagian kelompok saja sehingga menimbulkan ketimpangan sosial di dalamnya.
Hal ini dikarenakan dalam Ekonomi Kapitalis hanya mementingkan kepentingan individu dan
mengorbankan kepentingan bersama hal ini sesuai dengan dimana dalam Ekonomi Kapitalis
menganut adanya persaingan bebas diantara individu dalam mewujudkan produksi dan
tingkat harga dalam batas wajar meski dalam persaingan bebas hal ini tetap mempertahankan
tahap keuntungan dan upah pada tingkat sederhana dan rasional. Dalam Kegiatan Ekonomi
Sosiali sendiri Semua kegiatan yang berbentuk produksi dimiliki dan dikelola oleh Negara hal
ini berbanding terbalik dengan Ekonomi Kapitalis yang memegangkan semua haknya usaha
dalam tangan rakyat sedangkan dalam sosialis semuanya berada pada tangan negara namun
keuntungan yang didapatkan akan diperuntukkan untuk kepentingan masyarakat, dan
didalam Ekonomi sosialis ini menyatakan bahwa hak individu dalam ekonomi ditentukan
dalam prinsip kesamaan sehingga terjadinya kesamaan dalam bidang ekonomi karena dalam
semua pekerjaan bidang produksi dan penggunaannya sudah daitur dalam perencanaan
yang sempurna. Dalam Ekonomi Islam sendiri dalam menjalankan usahanya memberikan
kebebasan seperti pada ekonomi kapitalis dimana diberi kebebasan dalam melakukan
kegiatan ekonomi dan menikmati dari hasil kerja kerasnya namun dalam islam memberikan
aturan dalam usaha yang dilakukan seperti dalam produk yang ditawarkan haruslah halal dan
sah bukan usaha yang mengandung unsur eksploitasi terhadap orang lain. Dalm artian ini
dalam ekonomi islam memberikan kebebasan bukan kebebasan mutlak tetapi kebebasan
yang diiringi dengan nilai-nilai syariat. Dalam jalannya perekonomian Islam mengakui adanya
perbedaan dalam ekonomi adanya orang kaya dan orang miskin adalah hal yang wajar dan
sunnatullah dimana orang kaya memiliki kewajiban dalam menyerahkan hartanya kepada
orang miskin dalam bentuk zakat. Berbeda dari ekonomi kapitalis yang membebaskan adanya
persaingan didalam ekonomi dan berbeda dari ekonomi sosialis yang semua usaha diatur
langsung oleh negara dalam perencanaan negara, dalam ekonomi islam sendiri menyanjung
adanya kesejahteraan bersama bukan dalam persaingan, dalam ekonomi islam semuanya
ditujukan untuk kemaslahatan bersama tana adanya aturan yang keras didalamnya,
masyarakat boleh mengatur usahanya sendiri namun juga menghindari adanya persaingan
yang bertentang diantara masyarakat.
C. Hak-hak
Dalam permasalahan hak pada harta, Ekonomi Kapitalis tiap individu berhak memiliki
harta secara perorangan membeli dan menjal hartanya menurut dengan apa yang
dikehendaki tanpa adanya batasan yang mengikat. Individu mempunyai kekuasaan penuh
terhadap harta dan bebas menggunakan sumber ekonomi menruut dengan cara yang ingin
dikehendaki, dalam hal seperti ini Ekonomi Kapitalis memberikan kebebasan tanpa batas
kembali kepada individu yang memiliki usaha demi kepentingan dirinya sendiri. Dalam
jaminan sosial Ekonomi Kapitalis tidak terdapat aturan tentang jaminan sosial dimana itu
semua merupakan hasil dari kerja keras tiap individu itu sendiri, negara tidak memberikan
jaminan keada masyarakat dalam membantu mendapatkan haknya karena dalam ekonomi
kapitalis menjunjung atas usaha pada tiap individu itu sendiri. Sedangan dalam Ekonomi
Sosialis Pemasalahan hak dalam harta individu tidak memiliki hak untuk memiliki dan
memanfaatkan sumber-sumber produksi dikarenakan dalam ekonomi sosialis tidak mengenal
adanya kepemilikan individu, pada jaminan sosial setiap individu disediakan kebutuhan hidup
menurut keperluannya masing-masing dimana setiap warga negara juga disediakan
kebutuhan pokok oleh negara. Sedangkan dalam Ekonomi Islam mengakui adanya hak
kepemilikan individu namun dalam hal ini Islam mengikat dengan ikatan moral dimana tidak
menumpuk kekayaan pada satu kelompok saja sehingga ada aturan zakat. Dalam hal jaminan
sosisal Ekonomi Islam individu berhal untuk hidup dalam negara islam serta tiap warga dijamin
mendapatka kebutuhan pokoknya masing-masing karena merupakan tanggung jawab negara
islam dalam menjamin tiap warga negara untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan prinsip
hak untuk hidup.
D. Kekayaan
Dalam Ekonomi Kapitalis kekayaan hanya dimiliki oleh beberapa atau sebagian
kelompok saja dimana kelompok tersebut merupakan kelompok yang memiliki kekuasaan
serta modal besar yang mengakibatkan ketimpangan sosial pada sistem ekonomi kapitalis.
Sedangkan dalam sistem ekonomi sosialis semua bentuk produsi dan pendapatan
dikembalikan kepada negara dan negara akan menggunakan keuntungan tersebut untuk
kepentingan rakyatnya. Dalam ekonomi islam tidak memperbolehkan terjadinya penumpukan
kekayaan pada kelompok tertentu, serta menganjurkan untuk mendistribusikan kekayaannya
melalui zakat.
E. Mekanisme
Sistem pasar dalam Ekonomi kapitalis,tiap individu memiliki kebebasan yang sebebas-
bebasnya untuk melakukan persaingan, bahkan segala aturan yang dilarang tetap dilanggar
agar dikenal sebagai pesaing sempurna, dalam. Bahkan penyalahgunaan kekuasan
dilakukan sehingga melibatkan pemerintah. Kemudian dalam sistem intensif Ekonomi
Kapitalis Kebendaan merupakan system insentif yang utama dalam ekonomi kapitalisme
sehingga dalam proses mencapai cita-cita atau tujuannya segala upaya akan dilakukan
bahkan penindasan terhadap orang lain kerap dilakukan. Pertimbangan moral dan
kerohanian bukan menjadi perimbangan. Siapa yang kuat di yang berhasil. Berbeda dengan
Ekonomi Sosialis dalam Sistem pasar sosialis dimana tiap individu mendapatkan batasan
Menggunakan system sosialis pasar, artinya individu diberi batasan dalam memenuhi
kepuasannya dan dalam mendapat informasi. Segala sesuatunya diarahkan oleh pemerintah
pusat. Tiap individu tidak memiliki kebebasan untuk bersaing dan yang menentukan dasar
perencangan serta penyebaran informasi dilakukan oleh pemerintah. Dan dalam sistem
intensif Ekonomi Sosialis berbeda dengan yang ada dalam Ekonomi Islam dimana moral yang
berarti tindakan untuk memenuhi tanggung jawab kemasyarakatan. Bila Kapitalis dan Sosialis
hanya memiliki salah satu sistem, Ekonomi Islam adalah kombinasinya dimana sistem pasar
yang digunakan individu bebas melakukan persaingan namun harus tunduk pada peraturan.
Informsi transparan dan dapat diperoleh secara bebas oleg semua golongan. Pemerintah
bertugas sebagai pengawas, apabila terjadi pelanggaran mengenai etika atau aturan. Dan
dalam sistem insentif Ekonomi Islam Insentif pokok dalam ekonomi islam adalah segala
sesuatu yang dilakukan selalu berkaitan dengan pahala. Dalam System ekonomi islam tiap
melakukan suatu tindakan atau melakukan amalan yang melinatkan kebendaan maka tidak
akan lepas dari urusan keagamaan. Pada intinya semua tindakan terbatas pada syariat.
F. Kelebihan
G. Kelemahan
Selain terdapat kelebihan yang menguntungkan pada sistem ekonomi, ketiga sistem
ekonomi memiliki kelemahan yang menjadi permasalahan atau risiko yang akan dihadapi bila
memutuskan untuk menggunakan salah satu dari ketiga sistem ekonomi tersebut. Kelemahan
yang berada pada ketiga sistem ekonomi tersebut berbeda-beda sesuai dengan jalannya
sistem ekonomi.
BAB III
Kesimpulan
Ekonomi Kapitalis adalah sistem ekonomi yang menjunjung atas kebebasan pada tiap
individu dalam mengelola usahanya dan memberi kebebasan pada pelaku usaha untuk
mendapatkan keuntungan sesuai yang diinginkan tanpa adanya batasan batasan yang
mengikat, dengan adanya kebebasan dalam hal seperti itulah ekonomi kapitalis dipercaya
dapat menumbuhkan semangat pada tiap individu untuk terus melakukan produktivitas.
Meski ekonomi kapitalis ini memang memacu individu untukterus melakukan produktivitas
namun, ketimpangan sosial yang terjadi sangatlah tajam diantara masyarakat hal ini
dikarenakan individu yang kayak tetaplah kaya karena mereka memiliki modal serta dapat
memonopoli sedangkan individu yang miskin mereka tidak dapat mengalahkan usaha yang
ada hal itu juga didukung dengan pendidikan yang hanya bisa didapatkan pada individu yang
kaya saja.
Pada intinya, ekonomi sosialis yang merupakan sistem dimana pemerintah juga
masuk ke dalam perekonomian untuk mengatur tentang tata kehidupan perekonomian
negara, serta jenis-jenis perekonomian yang menguasai hajat hidup orang banyak dan
dikuasai oleh negara, seperti contoh air, listrik, telekomunikasi, gas, dan lain lain bukan berarti
juga tidak memberikan sama sekali bentuk kebebasan tiap individu dalam melakukan
kegiatan ekonomi, justru individu tetap diberikan kebebasan dalam melakukan aktivitas
ekonomi, namun dengan sangat terbatas sekali. Dengan diterapkannya prinsip prinsip dasar
ekonomi sosialis dapat diharapkan terwujudnya tujuan yang di cita citakan Karl Marx dan
teman temannya.
Ekonomi islam adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusi untuk memnuhi
kebutuhan dengan tunduk pada nilai-nilai keislaman dan syariat. Berbeda dengan system
ekonomi lain yangmana merupakan hasil akal pikiran manusia sehingga dalah keputusnyya
didasarkan pada nafsu atau keinginan. Dalam pelaksanaannya ekonomi islam tidak
membatasi individu bersaing bahkan untuk mendapatkan informasi dilakukan secara
transparan. Kepemilikan hartanya tidak sepenuhnya milik individu melainkan ada milik orang
lain yang harus dikeluarkan dalam bentuk zakat maupun sedekah. Ekonomis islam
merupakan racikan dari AL-Qur’an dan hadist, oleh sebab itu sebagai seorang muslim kita
tidak boleh meragukan kandungan Al-Qur’an. Akan tetapi kita harus merumuskan praktik
ekonomi yang sesuai dengan keperluan masyarakat dengan tidak melanngar prinsip dalam
Al-Qur’an.
Dalam ketiga Sistem Ekonomi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa Ekonomi
Kapitalis merupakan sistem ekonomi dengan menjunjung kebebasan pada tiap individu tidak
ada batasan dalam menjalankan sistem ekonomi dengan tujuan agar dapat memperoleh
keuntungan. Ekonomi Sosialis dimana bahwa didalam jalannya diatur oleh pemerintahan
dimana individu memiliki batasan-batasan yang berkuasa adalah pemerintahan. Sedangkan
dalam Ekonomi Islam cenderung kombinasi kedua ekonomi tersebut yaitu ekonomi kapitalis
dan ekonomi sosialis, dimana Ekonomi Islam mendapatkan kebebasan pada tiap individu
untuk menjalankan ekonomi namun bukan kebebasan absolut yang tetap di batasi oleh
aturan-aturan yang berdasarkan hukum islam.