PENDAHULUAN
1
B. Rumusan Masalah
1. Sistem Ekonomi Liberalis-Kapitalis.
2. Sistem Ekonomi Sosialis.
3. Sistem Ekonomi Campuran.
4. Sistem Ekonomi Islam.
C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui Sistem Ekonomi Liberalis-Kapitalis.
2. Mengetahui Sistem Ekonomi Sosialis.
3. Mengetahui Sistem Ekonomi Campuran.
4. Mengetahui Sistem Ekonomi Islam.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Diakuinya kebebasan memiliki barang modal (barang kapital).
4
B. Sistem Ekonomi Sosialis
Hak milik perorangan atau swasta tidak diakui, sehingga kebebasan individu
dalam berusaha tidak ada.
Kelebihan :
Kekurangan :
5
o Adanya pasar gelap yang diakibatkan adanya pembatasan yang terlalu
ketat oleh pemerintah.
6
Dalam sistem ekonomi campuran, pemerintah dan swasta dalam hal ini
masyarakat saling berinteraksi dalam memecahkan masalah ekonomi. Kegiatan
ekonomi masyarakat diserahkan kepada kekuatan pasar, namun sampai batas
tertentu pemerintah tetap melakukan kendali dan campur tangan dengan tujuan
agar perekonomian tidak lepas kendali dan tidak hanya menguntungkan pemilik
modal besar. Pada saat ini, kecenderungan untuk menerapkan sistem ekonomi
pada berbagai negara semakin meningkat karena pada dasarnya tidak ada negara
yang bisa dengan murni menerapkan sistem ekonomi pasar maupun sistem
ekonomi komando.
Sistem ekonomi campuran. Negara yang menganut sistem ekonomi
campuran. Contoh sistem ekonomi campuran. Contoh negara yang menganut
sistem ekonomi campuran. Sistem perekonomian campuran. Negara penganut
sistem ekonomi campuran. Negara negara yang menganut sistem ekonomi
campuran.
Sistem ekonomi campuran memiliki kelebihan dan kelemahan sebagai berikut:
a. Kelebihan Sistem Ekonomi Campuran
Hak milik individu atas alat-alat oproduksi diakui, walaupun ada
pembatasan.
Kebebasan individu untuk berusaha tetap ada sehingga individu dapat
mengembangkan inisiatif dan kreativitasnya.
Kepentingan umum lebih diutamakan daripada kepentingan pribadi.
Persaingan dapat dibatasi dan pengusaha kecil dapat meneruskan
usahanya karena dilindungi pemerintah.
7
Dari penjelasan-penjelasan di atas, sebetulnya hampir tidak ada satu
negarapun yang hanya menganut sistem ekonomi tertentu, baik itu sistem
ekonomi terpusat atau pasar (liberal). Adakalanya suatu negara menganut sistem
ekonomi terpusat.
Ekonomi Islam adalah suatu ilmu dan aplikasi petunjuk dan aturan
syari’ah yang mencegah ketidak adilan dalam memperoleh dan menggunakan
sumber daya material agar memnuhi kebutuhan manusia dan agar dapat
menjalankan kewajibannya kepada Allah dan masyarakat (Hasanuzzaman, 1986;
h.18)
8
Kehidupan orang-orang pra-Islam diwarnai dengan tajamnya stratifikasi
sosial dengan berbagai implikasi psikologis yang menyertainya. Ada sejumlah
kecil anggota masyarakat yang memiliki semua akses kekuatan, ekonomi,
politik, intelektual, dan religiokultural. Berbagai sisi kelebihan tersebut jalin-
menjalin yang menempatkan sekelompok kecil orang pada posisi yang sangat
penting dengan semua hak istimewa orang dimilikinya. Adapun sejumlah besar
lainnya berada paada posisi yang sangat kontras. Mereka hampir tidak memiliki
akses kekuatan apa pun, termasuk kemerdekaan pribadinya sebagai manusia,
serta hak-hak perdatanya yang sangat mendasar. Mereka adalah orang-orang
miskin dan budak-budak belian yang secara turun menurun mewarisi kodrat
hidupnya tanpa menyadari hak-hak dasarnya sebagai manusia.
9
ajaran-ajaran atau pesan-pesan moral universalnya, sesuai dengan semangat
dasar Al-Qur’an,yaitu semangat moral yang menekankan pada ide-ide keadilan
sosial dan ekonomi. Misalnya pandangan Islam tentang dunia kerja, prinsip
kebebasan dan kejujuran dalam berusaha, produktivitas kerja, serta pandangan
dunia (weltanschaung) islam yangg secara keseluruhan berhubungan erat
dengan konsep teologi dan eskatologi.
10
Sejarah Singkat ekonomi Islam
Sekalipun demikian, ekonomi Islam tidak lepas dari terpaan kritik yang
dilakukan oleh sejumlah ekonom. Pada umumnya, kritikan kritikan tersebut
dikelompokan oleh Arif, seperti yang dikutif oleh M. Husein Sawit, menjadi tiga
kelompok besar. Pertama, aliran yang mengatakan ekonomi Islam merupakan
penyesuaian sistem kapitalis atau disebut the adjusted capitalism school. Kedua,
kelompok konvensional atau the conventional school. Ketiga, kelompok
perbedaan paham atau the sectaria diversity school.
11
1. Menurut Muhammad Abdul Mannan, “ekonomi Islam merupakan ilmu
pengetahuan sosial yang mempelajari maslah-maslah ekonomi rakyat yang
diilhami oleh nilai-nilai Islam”.
Kedua, yaitu ekonomi Islam dalam arti “sistem ekonomi” (Islam). Sistem
menyangkut pengaturan, yaitu pengaturan kegiatanekonomi dalam suatu
masyarakat atau negara berdasarkan metode tertentu. Misalnya, bank Islam
dapat disebut sebagai unit (terbatas) dari beroperasinya sistem ekonomi Islam,
bisa dalam ruang lingkup makro atao mikro. Bank Islam disebut unit sistem
ekonomi Islam, khususnya doktrin larangan riba.
Prof. Volker Nienhaus dari jerman, dalam tulisannya, Islamic Economics: Policy
Between Pragmatism and Utopia, menyebutkan empat pendekatan utama dalam
kajian mengenai ekonomi Islam. Pertama, pragmatis; kecenderungan ini
ditandai dengan penolakan ideologi-ideologi ekonomi yang diikuti upaya
12
melakukan sintesis atau ekleksi, yaitu mencampur berbagai gagasan dan teori
yang dianggap paling praktis untuk dilaksankan. Menurut Nienhaus,
kecenderungan inilah yang banyak diambil. Kedua, resiatif; pendekatan yang
mengacu pada teks ajaran Islam. Pendekatan ini mengacu pada hukum fiqh,
teologi, dan etika ekonomi. Ketiga, pendekatan utopia. Utopia adalah gambaran
mengenai dunia yang kita inginkan. Pendekatan ini dikembangkan dengan
merumuskan model manusia, mislanya homo economicus, atau manusia
altruistis. Selanjutnya, dikembangkan model masyarakat yang dicita-
citakan,”Baladah Ath-Thayyibah Wa Rubbun Ghafur”. Pendekatan terakhir
adalah adaptif; berusaha melakukan penyesuaian diri berdasarkan kondisi
setempat dan sejarah tiap-tiap umat Islam, seperti gaagasan sosialisme Islam;
sosialisme kerakyatan; sosialisme demokrasi.
13
perkembangan pemikiran anatar para ekonomi islam, seperti yang dilakukan
oleh Mohamed Aslem Haneef (1995) dalam bukunya, Contemporary Islamic
Economic Thought: A selected comparative analysys.
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sistem ekonomi liberal-kapitalis adalah suatu sistem yang memberikan
kebebasan yang cukup besar bagi pelaku-pelaku ekonomi untuk melekukan
kegiatan yang terbaik bagi kepentingan individual atas sumber daya-sumber
daya ekonomi atau faktor produksi. Pada sistem ekonomi ini terdapat
keleluasaan bagi perseorangan untuk memiliki sumber daya, seperti kompetensi
antar individu dalam memenuhi kebutuhan hidup persaingan antar badan usaha
dalam mencari keuntungan.
Sistem ekonomi sosialis dikenal juga dengan sistem ekonomi terpusat.
Sistem ekonomi sosialis merupakan suatu sistem ekonomi di mana pemerintah
memegang peranan paling penting atau dominan dalam pengaturan kegiatan
ekonomi.
15
DAFTAR PUSTAKA
16