Anda di halaman 1dari 5

Jelakan Ciri-Ciri Sistem Ekonomi Kapitalis, Liberal, Sosialis Dan Ekonomi Syariah :

1. Ciri-ciri sistem ekonomi Kapitalis :


 Pengakuan yang luas atas hak-hak pribadi.
Pemilikan alat-alat produksi di tangan individu. Inidividu bebas memilih pekerjaan/
usaha yang dipandang baik bagi dirinya.
 Perekonomian diatur oleh mekanisme pasar
Pasar berfungsi memberikan “signal” kepda produsen dan konsumen dalam bentuk
harga-harga. Campur tangan pemerintah diusahakan sekecil mungkin. “The Invisible
Hand” yang mengatur perekonomian menjadi efisien. Motif yang menggerakkan
perekonomian mencari laba.
 Manusia dipandang sebagai mahluk homo-economicus, yang selalu mengejar
kepentingann (keuntungan) sendiri.
Paham individualisme didasarkan materialisme, warisan zaman Yunani Kuno (disebut
hedonisme).
a) ciri sistem ekonomi Kapitalis dari segi kebaikan nya :

 Lebih efisien dalam memanfaatkan sumber-sumber daya dan distribusi barang-barang.


 Kreativitas masyarakat menjadi tinggi karena adanya kebebasan melakukan segala hal
yang terbaik dirinya.
 Pengawasan politik dan sosial minimal, karena tenaga waktu dan biaya yang diperlukan
lebih kecil.

b) ciri sistem ekonomi Kapitalis dari segi kelemahanya :

 Tidak ada persaingan sempurna. Yang ada persaingan tidak sempurna dan persaingan
monopolistik.
 Sistem harga gagal mengalokasikan sumber-sumber secara efisien, karena adanya faktor-
faktor eksternalitas (tidak memperhitungkan yang menekan upah buruh dan lain-lain).
2. Ciri-Ciri ekonomi liberal
 Semua sumber [produksi] adalah milik masyarakat individu.
 Masyarakat diberi kebebasan dalam memiliki sumber-sumber produksi.
 Pemerintah tidak ikut campur tangan secara langsung dalam kegiatan [[ekonomi]].
 Masyarakat terbagi menjadi dua golongan, yaitu golongan pemilik sumber daya produksi
dan masyarakat pekerja (buruh).
 Timbul persaingan dalam masyarakat, terutama dalam mencari keuntungan.
 Kegiatan selalu mempertimbangkan keadaan pasar.
 Pasar merupakan dasar setiap tindakan ekonomi.
 Biasanya barang-barang produksi yang dihasilkan bermutu tinggi.

a) Ciri sistem ekonomi liberal dari segi keuntungannya :


 Menumbuhkan inisiatif dan kreasi masyarakat dalam mengatur kegiatan ekonomi, karena
masyarakat tidak perlu lagi menunggu perintah/komando dari pemerintah.
 Setiap individu bebas memiliki untuk sumber-sumber daya produksi, yang nantinya akan
mendorong partisipasi masyarakat dalam perekonomian.
 Timbul persaingan semangat untuk maju dari masyarakat.
 Menghasilkan barang-barang bermutu tinggi, karena adanya persaingan semangat antar
masyarakat.
 Efisiensi dan efektivitas tinggi, karena setiap tindakan ekonomi didasarkan motif mencari
keuntungan.

b) Ciri sistem ekonomi liberal dari segi kelemahanya :


 Terjadinya persaingan bebas yang tidak sehat bilamana birokratnya korup.
 Masyarakat yang kaya semakin kaya, yang miskin semakin miskin.
 Banyak terjadinya monopoli masyarakat.
 Banyak terjadinya gejolak dalam perekonomian karena kesalahan alokasi sumber daya
oleh individu.
 Pemerataan pendapatan sulit dilakuka karena persaingan bebas tersebut.
3. Ciri-ciri sistem ekonomi Sosialis

 Lebih mengutamakan kebersamaan (kolektivisme).

Masyarakat dianggap sebagai satu-satunya kenyataan sosial, sedang individu-individu


fiksi belaka. Tidak ada pengakuan atas hak-hak pribadi (individu) dalam sistem sosialis.

 Peran pemerintah sangat kuat


Pemerintah bertindak aktif mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga tahap
pengawasan. Alat-alat produksi dan kebijaksanaan ekonomi semuanya diatur oleh negara.

 Sifat manusia ditentukan oleh pola produksi

Pola produksi (aset dikuasai masyarakat) melahirkan kesadaran kolektivisme (masyarakat


sosialis) dan Pola produksi (aset dikuasai individu) melahirkan kesadaran individualisme
(masyarakat kapitalis).

a) ciri sistem ekonomi Sosialis dari segi kelemahanya :

Teori pertentangan kelas tidak berlaku umum, Tidak banyak kasus, hanya terjadi pada saat
revolusi industri (abad pertengahan) dan revolusi Bolsevik tahun 1917). Di India banyak
kasta, tapi tidak pernah terjadi revolusi sosial.

 Tidak ada kebebasan memilih pekerjaan


Maka kreativitas masyarakat tehambat, produktivitas menurun, produksi dan
perekonomian akan berhenti.

 Tidak ada insentive untuk kerja keras


Maka tidak ada dorongan untuk bekerja lebih baik, prestasi dan produksi menurun,
ekonomi mundur.

 Tidak menjelaskan bagaimana mekanisme ekonomi

 Karl Marx hanya mengkritik keburukan kapitalisme, tapi tidak menjelaskann mekanisme
yang mengalokasikan sumber daya di bawah sosialisme.

4. Ciri-ciri sistem ekonomi syariah

Tidak banyak yang dikemukakan dalam Al Qur'an, dan hanya prinsip-prinsip yang mendasar
saja. Karena alasan-alasan yang sangat tepat, Al Qur'an dan Sunnah banyak sekali membahas
tentang bagaimana seharusnya kaum Muslim berprilaku sebagai produsen, konsumen dan
pemilik modal, tetapi hanya sedikit tentang sistem ekonomi [6]. Sebagaimana diungkapkan dalam
pembahasan diatas, ekonomi dalam Islam harus mampu memberikan kesempatan seluas-luasnya
kepada setiap pelaku usaha. Selain itu, ekonomi syariah menekankan empat sifat, antara lain:

1. Kesatuan (unity)
2. Keseimbangan (equilibrium)
3. Kebebasan (free will)
4. Tanggungjawab (responsibility)

Manusia sebagai wakil (khalifah) Tuhan di dunia tidak mungkin bersifat individualistik, karena
semua (kekayaan) yang ada di bumi adalah milik Allah semata, dan manusia adalah
kepercayaannya di bumi[2]. Didalam menjalankan kegiatan ekonominya, Islam sangat
mengharamkan kegiatan riba, yang dari segi bahasa berarti "kelebihan" [7]. Dalam Al Qur'an surat
Al Baqarah ayat 275[8] disebutkan bahwa Orang-orang yang makan (mengambil) riba. Riba itu
ada dua macam : nasiah dan fadhi. Riba nasiah ialah pembayaran lebih yang disyaratkan oleh
orang yang meminjamkan. Riba fadhi ialah penukaran suatu barang dengan barang yang
sejenis, tetapi lebih banyak jumlahnya karena orang yang menukarkan mensy

Tujuan Ekonomi Islam

Ekonomi Islam mempunyai tujuan untuk memberikan keselarasan bagi kehidupan di dunia. Nilai
Islam bukan semata-semata hanya untuk kehidupan muslim saja, tetapi seluruh mahluk hidup di
muka bumi. Esensi proses Ekonomi Islam adalah pemenuhan kebutuhan manusia yang
berlandaskan nilai-nilai Islam guna mencapai pada tujuan agama (falah). Ekonomi Islam menjadi
rahmat seluruh alam, yang tidak terbatas oleh ekonomi, sosial, budaya dan politik dari bangsa.
Ekonomi Islam mampu menangkap nilai fenomena masyarakat sehingga dalam perjalanannya
tanpa meninggalkan sumber hukum teori ekonomi Islam, bisa berubah[9].

Anda mungkin juga menyukai