Anda di halaman 1dari 6

Nama : Senna Ibrahim Al Jabar

NIM : 1410010028

BENTUK DAN PERBANDINGAN SISTEM EKONOMI

Secara umum ada 3 macam sistem ekonomi yang dikenal di dunia ini, yaitu sistem
ekonomi liberal/kapitalis, sistem ekonomi sosialis, dan sistem ekonomi campuran, yakni sistem
ekonomi yang tidak 100% kapitalis dan tidak 100% sosialis, atau sistem ekonomi yang
mengandung elemen-elemen dari sistem ekonomi kapitalis maupun sistem ekonomi sosialis. Ada
satu lagi sistem ekonomi yang sekarang banyak digunakan yaitu sistem ekonomi Islam. Berikut
ini penjelasan ke-4 sistem ekonomi yaitu :

1. Sistem Ekonomi Liberal/Kapitalis


Sistem Ekonomi Kapitalis adalah suatu sistem ekonomi di mana kekayaan yang produktif
terutama dimiliki secara pribadi dan produksi terutama dilakukan untuk dijual. Adapun tujuan
pemilikan secara pribadi yakni untuk memperoleh suatu keuntungan/laba yang cukup besar dari
hasil menggunakan kekayaan yang produktif. Jelas sekali, motif mencari keuntungan/laba,
bersama-sama dengan lembaga warisan serta dipupuk oleh hukum perjanjian sebagai mesin
kapitalisme yang besar.

Prinsip Dasar Sistem Ekonomi Kapitalis


a) Kebebasan memiliki harta secara perseorangan atau Hak milik pribadi.
Setiap negara mengetahui hak kebebasan individu untuk memiliki harta perseorangan. Setiap
individu dapat memiliki, membeli dan menjual hartanya menurut yang dikehendaki tanpa
hambatan. Individu mempunyai kuasa penuh terhadap hartanya dan bebas menggunakan sumber-
sumber ekonomi menurut cara yang dikehendaki. Setiap individu berhak menikmati manfaat
yang diperoleh dari produksi dan distribusi serta bebas untuk melakukan pekerjaan.

b) Kebebasan ekonomi dan persaingan bebas/kebebasan berusaha dan kebebasan memilih.


Setiap individu berhak untuk mendirikan, mengorganisasi dan mengelola perusahaan yang
diinginkan. Individu juga berhak terjun dalam semua bidang perniagaan dan memperoleh
sebanyak-banyaknya keuntungan. Negara tidak boleh campur tangan dalam semua kegiatan
ekonomi yang bertujuan untuk mencari keuntungan, selagi aktivitas yang dilakukan itu sah dan
menurut peraturan negara tersebut.
Berdasarkan prinsip ekonomi dan tuntunannya yaitu persaingan bebas maka untuk itu tiap
individu dapat menggunakan potensi fisiknya, mental dan sumber-sumber yang tersedia untuk
dimanfaatkan bagi kepentingan individu tersebut.

c) Ketimpangan ekonomi.
Dalam sistem ekonomi kapitalis, modal merupakan sumber produksi dan sumber kebebasan.
Individu-individu yang dimiliki modal lebih besar akan menikmati hak kebebasan yang lebih
baik untuk mendapatkan hasil yang sempurna.
Ketidaksamaan kesempatan mewujudkan jurang perbedaan diantara golongan kaya
bertambah kaya dan miskin semakin miskin.

d) Persaingan.
Sistem persaingan bebas dari sistem ekonomi kapitalis adalah motivasi individu untuk
memenuhi kepentingan/keuntungan diri sendiri.

e) Harga ditentukan oleh mekanisme pasar.


Segala keputusan yang diambil oleh pengusaha (penjual) dan konsumen (pembeli) dilakukan
melalui sistem pasar. Dalam kata lain, tingkat harga dan jumlah produksi yang terjual ditentukan
sepenuhnya oleh kekuatan permintaan dan penawaran.

f) Peranan terbatas pemerintah.


Dalam sistem ekonomi kapitalis, pemerintah masih mempunyai peran yang dapat membatasi
berbagai kebebasan individu, misalnya mengeluarkan peraturan-peraturan yang melarang
praktek-praktek monopoli dan melindungi hak-hak konsumen dan pekerja.

Kebaikan-kebaikan Sistem Ekonomi Kapitalis :

a) Para pendukung sistem ekonomi kapitalis menyatakan bahwa kebebasan ekonomi sangat
bermanfaat untuk masyarakat. Mereka menyebutkan Dasar Hukum ekonomi dan menegaskan
bahwa jika dasar hukum diterapkan dengan bebas, ia akan meningkatkan produktifitas
masyarakat. Ini bukan saja berupaya meningkatkan kekayaan negara tetapi dapat mewujudkan
distribusi kekayaan yang rasional dalam masyarakat.

b) Persaingan bebas di antara individu akan mewujudkan tahap produksi dan tingkat harga
pada tingkat yang wajar dan akan membantu mempertahankan penyesuaian yang rasional di
antara diantara kedua variable tersebut. Persaingan akan mempertahankan tahap keuntungan dan
upah pada tingkat yang sederhana dan rasional. Untuk itu dasar hukum akan mempertahankan
semua perkara pada tahap yang mendasar.

c) Para ahli ekonomi kapitalis menyatakan bahwa motivasi untuk mendapatkan keuntungan
merupakan tujuan yang terbaik, sebanding dengan tujuan untuk memaksimumkan produksi.
Semakin sedikit kesempatan untuk memperoleh keuntungan semakin kecil semangat untuk giat
bekerja dan meningkatkan produksi. Sebaliknya jika kita mempertahankan motivasi
mendapatkan setiap individu untuk memperoleh pendapatan sebanyak mungkin, setiap orang
akan berupaya bekerja keras dengan tenaga yang maksimum serta berusaha untuk melakukan
produksi maksimum.

Kelemahan Sistem Ekonomi Kapitalis :

a) Persaingan bebas yang tak terbatas mengakibatkan banyak keburukan dalam masyarakat apabila
ia menganggu kapasitas kerja dan sistem ekonomi, sebagai contoh hak individu yang tidak
terbatas untuk memiliki harta mengakibatkan pengumpulan kekayaan secara berlebih-lebih oleh
beberapa individu. Ini mengakibakan distribusi kekayaan yang tidak seimbang dalam masyarakat
dan seterusnya menyebabkan rusaknya sistem ekonomi.

b) Persaingan bebas mengakibatkan munculnya semangat persaingan di antara individu-individu


untuk kepentingan individu dan kepentingan umum akan menimbulkan bahaya dan ketidak
selarasan dalam masyarakat. Apabila kekayaan hanya dimiliki oleh sebagian kecil individu,
mereka akan menggunakannya untuk kepentingan dirinya sendiri, yang jelas mereka akan
mengorbankan kepentingan utama masyarakat, semata-mata untuk memenuhi kepentingan
individu. Persaingan di antara kepentingan individu dengan masyarakat secara perlahan
merupakan bagian terpenting dalam masyarakat keseluruhan, di mana hal tersebut sangat
mengganggu sistem ekonomi.

c) Nilai-nilai moral yang tinggi seperti persaudaraan, kerjasama, saling membantu, kasih sayang
dan murah hati tidak lagi berharga dan tidak dipedulikan lagi dalam masyarakat. Nilai-nilai itu
akan digantikan oleh nilai-nilai seperti sifat mementingkan diri sendiri, pendendam dan
permusuhan pada sesama. Semua orang bekerja untuk mencapai motivasi pribadi dan tidak
terdapat tujuan yang mendorong mereka bekerja untuk kepentingan yang lebih manfaat bagi
masyarakat. Seringkali terdapat individu yang mengesampingkan kepentingan masyarakat umum
demi mencapai keinginan pribadi masing-masing.

d) Perbedaan yang menyolok antara hak-hak majikan dan pekerja akan menyebabkan masyarakat
terbelah menjadi 2 kelompok yang bersaing yang mempunyai kepentingan-kepentingan saling
menjatuhkan antara satu dengan yang lainnya. Penerima upah tidak menikmati kesempatan yang
sama dengan saingannya yaitu seorang majikan kapitalis tadi, yang mempunyai segala
kesempatan untuk mendapatkan pendidikan yang lebih baik, ketrampilan teknik yag sempurna,
dan pekerjaan yang baik. Ketidakadilan ini semakin memperdalam jurang antara yang kaya
dengan yang miskin.

e) Sistem ekonomi kapitalis mengakibatkan sifat moral dalam masyarakat tidak membentuk moral
yang luhur di kalangan para ahli, penafsiran yang salah, ide-ide yang keji dan tidak bermoral.
Dalam usaha individu mengumpulkan kekayaan, mereka lebih mengutamakan cara yang curang
dan gaya hidup yang tidak bermoral, dan berupaya untuk menjadi jutawan dengan jalan menipu
orang lain dan memperoleh kekayaan dengan cara yang tidak adil.

f) Di satu pihak memberikan seluruh manfaat produktif dan distribusi di bawah penguasaan para
ahli, yang mengesampingkan masalah kesejahteraan masyarakat banyak dan membatasi
mengalirnya kekayaan hanya melalui saluran-saluran yang sangt sempit. Di pihak lain menjamin
kesejahteraan semua pekerja (yang merupakan sebagian faktor produksi) kepada beberapa orang
yang hanya mementingkan diri sendiri.
Ringkasnya semua analisa tadi merupakan akibat dari keinginan yang tak terbatas terhadap
harta benda dan persaingan bebas.
2. Sistem Ekonomi Sosialis
Prinsip Dasar Sistem Ekonomi Sosialis
a) Pemilikan harta oleh negara.
Seluruh bentuk produksi dan sumber pendapatan menjadi milik negara atau masyarakat
keseluruhan. Hak individu untuk memiliki harta atau memanfaatkan produksi tidak
diperbolehkan. Dengan demikian individu secara langsung tidak mempunyai hak pemilikan.

b) Kesamaan ekonomi.
Sistem ekonomi sosialis menyatakan (walaupun sulit ditemui di semua negara komunis) bahwa
hak-hak individu dalam suatu bidang ekonomi ditentukan oleh prinsip kesamaan. Setiap individu
disediakan kebutuhan hidup menurut keperluan masing-masing.

c) Disiplin politik.
Untuk mencapai tujuan diatas, keseluruhan negara diletakkan dibawah peraturan kaum buruh,
yang mengambil alih semua aturan produksi dan distribusi. Kebebasan ekonomi serta hak
pemilikan harta dihapuskan sama sekali.

Kebaikan-kebaikan Sistem Ekonomi Sosialis :

a) Setiap warga negara disediakan kebutuhan pokoknya termasuk makanan, pakaian, kesehatan
serta tempat tinggal.
b) Setiap individu mendapat pekerjaan dan orang yang lemah serta cacat fisik dan mental berada
dalam pengawasan negara.
c) Semua pekerjaan dilaksanakan berdasarkan perencanaan (Negara) yang sempurna di antara
produksi dengan penggunaannya. Dengan demikian kelebihan atau kekurangan produksi seperti
yang berlaku dalam sistem ekonomi kapitalis tidak akan terjadi.
d) Semua bentuk produksi dimiliki dan dikelola oleh Negara, dan keuntungan yang diperolehnya
akan digunakan untuk kepentingan masyarakat.

Kelemahan Sistem Ekonomi Sosialis :

a) Tawar menawar sangat sukar dilakukan oleh individu yang terpaksa mengorbankan kebebasan
pribadinya dan hak terhadap harta milik pribadi.
b) Sistem tersebut menolak sepenuhnya sifat mementingkan diri sendiri, kewibawaan individu yang
menghambatnya dalam memperoleh kebebasan berfikir serta bertindak. Ini menunjukkan secara
tidak langsung sistem ini terikat kepada sistem ekonomi diktator. Buruh dijadikan budak
masyarakat yang memaksanya bekerja seperti mesin.
c) Dalam sistem ini semua kegiatan diambil alih untuk mencapai tujuan ekonomi, sementara
pendidikan moral individu diabaikan. Seluruh kekuasaan akan berada di tangan golongan kaum
buruh yang kurang berpendidikan dan beradab, kezaliman, penindasan dan balas dendam
menjadi lebih berbahaya daripada sistem ekonomi kapitalis.
3. Sistem Ekonomi Campuran.
Adalah sistem yang mengandung beberapa elemen dari sistem ekonomi kapitalis dan sistem
ekonomi sosialis. Sekarang ini tidak ada satupun (terkecuali di Korea Utara) menerapkan sistem
ekonomi sosialis atau kapitalis 100%. Jadi sistem ini merupakan campuran antara kedua ekstrem
sistem ekonomi tersebut di atas.
Dalam sistem ekonomi campuran Sanusi menjelaskan (2000) dimana kekuasaaan serta
kebebasan berjalan secara bersamaan walau dalam kadar yang berbeda-beda. Ada sistem
ekonomi campuran yang mendekati sistem kapitalis/liberalis karena kadar kebebasan yang relatif
besar atau presentase dari sistem kapitalisnya sangat besar. Ada pula sistem ekonomi campuran
yang mendekati sistem ekonomi sosialis di mana peran kekuasaan pemerintah relatif besar
terutama dalam menjalankan berbagai kebijakan ekonomi, moneter/fiskal dan lain-lain.
Di dalam sistem ekonomi campuran adanya campur tangan pemerintah terutama untuk
mengendalikan kehidupan/pertumbuhan ekonomi, mencegah adanya konsentrasi yang terlalu
besar di tangan satu orang atau kelompok swasta, juga untuk melakukan stabilisasi
perekonomian, mengatur tata tertib serta membantu golongan ekonomi lemah.

4. Sistem Ekonomi Islam


Prinsip dasar Sistem Ekonomi Islam adalah :

Kebebasan Individu

Individu mempunyai hak kebebasan sepenuhnya untuk berpendapat atau membuat suatu
keputusan yang dianggap perlu dalam Negara Islam. Karena tanpa kebebasan tersebut individu
muslim tidak dapt melaksanakan kewajiban mendasar dan penting dalam kenikmatan
kesejahteraan dan menghindari terjadinya kekacauan dalam masyarakat.

Hak terhadap Harta

Islam mengakui hak individu untuk memiliki harta. Walaupun begitu ia memberikan
batasan tertentu supaya kebebasan itu tidak merugikan kepentingan masyarakat umum.

Ketidaksamaan Ekonomi dalam Batas yang Wajar

Islam mengakui adanya ketidaksamaan ekonomi diantara orang perorang tetapi tidak
membiarkannya menjadi bertambah luas, ia mencoba menjadikan perbedaan tersebut dalam
batas-batas yang wajar, adil dan tidak berlebihan.

Kesamaan Sosial

Islam tidak menganjurkan kesamaan ekonomi tetapi ia mendukung dan menggalakkan


kesamaan social sehingga sampai tahap bahwa kekayaan Negara yang dimiliki tidak hanya
dinikmati oleh sekelompok tertentu masyarakat saja. Di samping itu amat penting setiap individu
mempunyai peluang yang sama untuk berusaha mendapatkan pekerjaan atau menjalankan
berbagai aktivitas ekonomi.

Jaminan Sosial

Setiap warga Negara dijamin untuk memperoleh kebutuhan pokoknya masing-masing.


Dalam sebuah Negara Islam menjamin setiap warga Negara dalam memenuhi kebutuhannya
sesuai dengan prinsip hak untuk hidup.

Distribusi Kekayaan secara meluas

Islam mencegah pemupukan kekayaan pada kelompok tertentu dan menganjurkan


distribusi kekayaan kepada semua lapisan masyarakat. Seperti terdapat dalam surat Al Hasyr : 7
yang artinya supaya harta itu jangan hanya beredar di antara golongan kaya saja di kalangan
kamu.

Larangan menumpuk harta

Sistem ekonomi Islam melarang individu mengumpulkan harta kekayaan secara


berlebihan dan mengambil langkah-langkah yang perlu untuk mencegah perbuatan yang
tidak baik.

Larangan terhadap organisasi anti sosial

Sistem ekonomi Islam melarang semua praktek yang merusak dan antisosial yang
terdapat dalam masyarakat misalnya berjudi, minum arak, riba, pasar gelap, dsbnya. Seperti
terdapat dalam surat Al Maidah : 90 yang berbunyi Hai orang-orang yang beriman,
sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan
panah, adalah perbuatan keji termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu
agar kamu mendapat keberuntungan.

Kesejahteraan individu dan masyarakat

Islam mengakui kesejahteraan individu dan kesejahteraan sosial masyarakat yang saling
melengkapi satu dengan yang lain. Bukan saling bersaing dan bertentangan, sehingga sistem
ekonomi Islam mencoba meredakan konflik ini sehingga terwujud kemanfaatan bersama.

Anda mungkin juga menyukai