SISTEM EKONOMI
KELOMPOK 3
GEUBRINA RIZKI ANANDA
HAURA SALSABILA NURI
SISTEM EKONOMI
KAPITALIS
Sistem ekonomi kapitalis memandang bahwa manusia
adalah pemilik satu – satunya terhadap harta yang telah
diusahakan. Tidak ada hak orang lain didalamnya, ia
memiliki hak mutlak untuk membelanjakan sesuai dengan
keinginannya. Singkatnya kepemilikan aset – aset produktif
dan atau faktor – faktor produksinya dimiliki oleh sektor
individu (pribadi) dan pemanfaatannya untuk mencapai laba
dalam kondisi yang kompetitif.
CIRI – CIRI SISTEM EKONOMI
KAPITALIS
1. Kebebasan memiliki harta
secara perorangan
2. Persaingan bebas
3. Kebebasan penuh
4. Mementingkan diri sendiri
5. Harga sebagai penentu
KELEBIHAN SISTEM EKONOMI KAPITALIS
● Penganut mazhab kapitalis menyatakan bahwa kebebasan ekonomi dapat
membuat masyarakat memiliki banyak peluang untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya.
2. Setiap individu mendapat pekerjaan dan orang yang lemah serta orang
yang cacat fisik dan mental berada dalam pengawasan negara
● Sifat kepemilikan
Sistem ekonomi kapitalisme dan sosialisme berpegang pada prinsip kepemilikan mutlak oleh
manusia. Sistem ekonomi islam berpegang teguh pada prinsip bahwa Allah adalah pemilik
mutlak, manusia hanya memiliki hak pakai dan hak kepemilikan terbatas sehingga manusia
akan memanfaatkan harta yang dimiliki dengan sebaik-baiknya karena mereka sadar bahwa
mereka hanya memiliki hak pakai bukan hak mutlak.
● Hak pemanfaatan
Sistem ekonomi kapitalisme dan sosialisme berprinsip bahwa manusia bebas memanfaatkan
harta mereka. Sedangkan sistem ekonomi islam berprinsip bahwa pemanfaatan harta oleh
manusia mengikuti ketentuan Allah.
● Prioritas kepemilikan
Dalam sistem ekonomi kapitalisme, hak milik individu dijunjung tinggi sehingga berakibat
persaingan bebas dan sifat individualisyang menyebabkan kesenjangan sosial yang tinggi.
Berbeda dengan sistem ekonomi sosialisme yang sangat menjunjung tinggi hak milik
kolektif/sosial sehingga mengabaikan hak milik dan kebebasan pribadi. Sedangkan dalam
ekonomi islam, hak milik individu dan kolektif diatur oleh agama sehingga terdapat batasan
antara hal-hal apa saja yang boleh menjadi hak milik pribadi dan hal-hal apa saja yang menjadi
hak kolektif(harta bersama).