Anda di halaman 1dari 6

A.

Sistem Ekonomi Islam


Sistem ekonomi islam adalah suatu sistem ekonomi yang
didasarkan pada ajaran dan nilai-nilai islam, dimana keseluruhan
nilai tersebut sudah tentu berasal dari Al-Quran, As-Sunnah,
Ijmak, dan Qiyas. Secara umum, lahirnya ide tentang sistem
ekonomi islam didasarkan pada pemikiran bahwa sebagai agama
yang lengkap dan sempurna, islam tentulah tidak hanya
memberikan penganutnya aturan-aturan soal ketentuan dan
iman, melainkan juga jawaban atas berbagai masalah yang
dihadapai oleh manusia, termasuk ekonomi.
Sistem ekonomi Islam hadir jauh lebih dahulu dari sistem
ekonomi konvensional, yaitu pada abad ke 6, sedangkan sistem
konvensional hadir pada abad 17-18. Dalam sistem ekonomi
Islam, yang ditekankan adalah terciptanya pemerataan distribusi
pendapatan.
Dalam hal ini, kita tidak berada pada posisi untuk
mendistribusikan sumber daya sesuai keinginan, melainkan kita
ditunutut untuk mengalokasikan sumber daya

ekonomi sesuai

tuntunan syariat.
Adapun
mencapai

tujuan

kebahagiaan

kegiatan
hidup

ekonomi
dunia

dan

dalam

islamyaitu

akhirat,

dengan

berupaya mengwujudkan keadilan sosial ekonomi.


Karakteristik ekonomi Islam seperti disebut dalam Al Mawsuah,
Al Ilmiah wa Al-Amaliyah Al-Islamiyah, yaitu:
1. Harta kepunyaan Allah dan manusia merupakan khalifah
atas harta.
Dalam hal ini Allah memberikan hak pada manusia untuk
memanfaatkan harta yang diamanahkan dalam koridor
keislaman.
2. Ekonomi terikat dengan akidah, syariah dan moral.
Setiap kegiatan ekonomi akan bernilai ibadah dengan
mengikuti aturan yang telah ditetapkan dalam Islam.
3. Keseimbangan antara kerohanian dan kebendaan.
Apa saja yang kita lakukan di dunia ini hakikatnya adalah
untuk mencapai kebahagiaan akhirat.

4. Ekonomi Islam menciptakan keseimbangan antara


kepentingan individu dengan kepentingan umum.
Kegiatan ekonomi yang dilakukan seseorang untuk
mensejahterakan dirinya tidak boleh dilakukan dengan
mengabaikan dan mengorbankan kepentingan orang lain
dan masyarakat umum.
5. Kebebasan individu dijamin dalam Islam.
Dalam Islam diberikan kebebasan individu namun tidak
boleh melanggar aturan-aturan Allah, dengan kata lain
kebebasan tersebut sifatnya tidak mutlak.
6. Negara diberi wewenang turut campur dalam
perekonomian.
Dalam
Islam
Negara
berkewajiban
melindungi
kepentingan masyarakat dari ketidakadilan yang dilakukan
oleh seseorang atau kelompok. Negara berkewajiban
memberikan jaminan sosial agar seluruh masyarakat
7.

dapat hidup secara layak.


Bimbingan konsumsi
Artinya didalam Islam ada ketentuan mana yang halal dan
haram untuk dikonsumsi dan juga perilaku yang baik dan

8.

tidak baik.
Petunjuk Investasi.
Dalam Islam ada kriteria untuk dapat melakukan investasi
yaitu:
- Proyek yang baik menurut Islam
- Memberikan rezeki seluas mungkin kepada masyarakat
- Memberantas kekafiran, memperbaiki pendapatan dan

9.

kekayaan
- Memelihara dan mengembangkan harta
- Melindungi kepentingan anggota masyarakat
Zakat.
Adalah karakteristik yang paling istimewa, karena tidak
dimiliki oleh sistem ekonomi konvensional. Dalam hal ini
ada konsep dalam harta kita ada hak orang lain dan

hukumnya harus kita sisihkan.


10. Larangan riba.
Dalam Islam sangat tegas dikatakan bahwa riba adalah
haram. Untuk itu harus dihidupkan ekonomi pada sektor
riil.

Prinsip Dasar dalam Islam


Prinsip-prinsip dasar ekonomi Islam menurut Umar Chaptra
adalah:
1. Prinsip tauhid, tauhid adalah fondasi keimanan Islam.
Ini bermakna bahwa segala apa yang di alam semesta
ini didesain dan dicipta dengan sengaja oleh Allah SWT,
bukan kebetulan dan semuanya pasti memiliki tujuan.
Tujuan inilah yang memberikan signifikansi dan makana
pada eksistensi jagat raya, termasuk manusia yang
menjadi salah satu penghuni di didalamnya.
2. Prinsip khilafah. Manusia merupakan khalifah Allah SWT
di muka bumi dengan dibekali perangkat baik jasmani
maupun rohani untuk dapat berperan secara efektif
sebagai khalifah-Nya. Implikasi dari prinsip ini adalah:
- Persaudaraan yang universal
- Sumber daya adalah amanah
- Gaya hidup sederhana
- Kebebasan manusia
3. Prinsip keadilan, keadilan adalah salah satu misi utama
ajaran Islam, implikasi dari prinsip ini adalah:
- Pemenuhan kebutuhan pokok manusia
- Sumber-sumber pendapatan yang halal

dan

thayyib
- Distribusi pendapatan dan kekayaan yang merata
- Pertumbuhan dan stabilitas
B. Sistem Ekonimi Konvensional
Sistem ekonomi konvensional merupakan sistem ekonomi yang banyak
digunakan oleh berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia. Ekonomi
konvensional merupakan sistem perekonomian yang memberikan kebebasan
secara penuh kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan perekonomian.
Sistem ekonomi konvensional menyatakan bahwa pemerintah bisa turut ambil
bagian

untuk

memastikan

kelancaran

dan

keberlangsungan

kegiatan

perekonomian yang berjalan, tetapi bisa juga pemerintah tidak ikut campur dalam
ekonomi.

Dalam ekonomi konvensional, setiap warga dapat mengatur nasibnya


sendiri sesuai dengan kemampuannya. Semua orang bebas bersaing dalam bisnis
untuk memperoleh laba sebesar-besarnya, serta melakukan kompetisi untuk
memenangkan persaingan bebas dengan berbagai cara. Hal ini mengakibatkan
terbentuknya sekelompok orang yang kaya dan sekelompok orang yang miskin.
Kaum kaya akan semakin kaya dan kaum miskin akan semakin miskin. Di dalam
sejarah dunia, terdapat beberapa sistem ekonomi konvensional yang begitu
berpengaruh diantaranya:
1. Sistem Ekonomi Kapitalis
Ekonomi Kapitalis adalah sistem ekonomi yang memberikan kebebasan
secara penuh kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan perekonomian.
Dalam sistem ini pemerintah dapat ikut campur atau tidak sama sekali dalam
system ekonomi ini. Lembaga hak milik swasta merupakan elemen paling pokok
dari kapitalisme. Pemberian hak pemilikan atas harta kekayaan memliliki fungsi
ekonomi penting yaitu Para individu memperoleh perangsang agar aktiva mereka
dimanfaatkan seproduktif mungkin.
Dengan demikian sistem ekonomi kapitalis sangat erat hubungannya dengan
pengejaran kepentingan individu. Bagi Smith bila setiap individu diperbolehkan
mengejar kepentingannya sendiri tanpa adanya campur tangan pihak pemerintah,
maka ia seakan-akan dibimbing oleh tangan yang tak nampak (the invisible hand),
untuk mencapai yang terbaik pada masyarakat.
Dengan kata lain dalam sistem ekonomi kapitalis berlaku "Free Fight
Liberalism" (sistem persaingan bebas). Siapa yang memiliki dan mampu
menggunakan kekuatan modal (Capital) secara efektif dan efisien akan dapat
memenangkan pertarungan dalam bisnis.
Ciri-ciri sistem ekonomi kapitalis, sebagai berikut :
-

Pengakuan yang luas atas hak-hak pribadi dimana Pemilikan alat-alat


produksi di tangan individu dan Inidividu bebas memilih pekerjaan/

usaha yang dipandang baik bagi dirinya.


Perekonomian diatur oleh mekanisme pasar dimana Pasar berfungsi
memberikan signal kepada produsen dan konsumen dalam bentuk
harga-harga. Campur tangan pemerintah diusahakan sekecil mungkin.

The Invisible Hand yang mengatur perekonomian menjadi efisien


-

serta motif yang menggerakkan perekonomian mencari laba


Manusia dipandang sebagai mahluk homo-economicus, yang selalu
mengejar kepentingan sendiri.

2. Sistem Ekonomi Sosialis


gerakan ekonomi yang muncul sebagai perlawanan terhadap
ketidak-adilan yang timbul dari sistem kapitalisme. sebutan sosialisme
menunjukkan kegiatan untuk menolong orang-orang yang tidak beruntung
dan tertindas dengan sedikit tergantung dari bantuan pemerintah. Dalam
bentuk yang paling lengkap sosialisme melibatkan pemilikan semua alatalat produksi, termasuk di dalamnya tanah-tanah pertanian oleh negara,
dan menghilangkan milik swasta. Dalam masyarakat sosialis hal yang
menonjol adalah kolektivisme atau rasa kerbersamaan. Untuk mewujudkan
rasa kebersamaan ini, alokasi produksi dan cara pendistribusian semua
sumber-sumber ekonomi diatur oleh negara.
Dengan demikian sistem ekonomi sosialis merupakan suatu sistem
yang memberikan kebebasan yang cukup besar kepada setiap orang untuk
melaksanakan kegiatan ekonomi tetapi dengan campur tangan pemerintah.
Pemerintah mengatur berbagai hal dalam ekonomi untuk menjamin
kesejahteraan masyarakat.
Ciri-ciri sistem ekonomi sosialis, yaitu :
- Masyarakat dianggap sebagai satu-satunya kenyataan sosial,
-

sedang individu-individu fiksi belaka.


Tidak ada pengakuan atas hak-hak pribadi (individu) dalam sistem

sosialis.
Pemerintah bertindak aktif mulai dari perencanaan, pelaksanaan

hingga tahap pengawasan.


Alat-alat produksi dan kebijaksanaan ekonomi semuanya diatur

oleh negara.
Pola produksi (aset dikuasai masyarakat) melahirkan kesadaran

kolektivisme (masyarakat sosialis)


Pola produksi (aset dikuasai individu) melahirkan kesadaran

individualisme (masyarakat kapitalis).


Mengabaikan pendidikan moral

C. Perbedaan Sistem Ekonomi Islam dan Sistem Ekonomi Konvensional


No

Keterangan

Sistem Ekonomi Islam

Sistem Ekonomi
Konvensional

Sumber

Al-Quran

Motif

Ibadah

Rasional matearialism

Paradigma

Syariah

Pasar

Pondasi dasar

Muslim

Manusia ekonomi

Landasan fillosofi

Harta

7
8

Falah

Daya fikir manusia

Utilitarian individualism

Pokok kehidupan

Asset

Investasi

Bagi hasil

Bunga

Distribusi

Zakat, infak, shodaqoh,

kekayaan

hibah, hadiah, wakaf

Pajak dan tunjangan

dan warisan.
9

Konsumsiproduksi

10

Mekanisme pasar

Maslahah, kebutuhan
dan kewajiban
Bebas dan dalam
pengawasan

Egoism, materialism, dan


rasionalisme
Bebas

Anda mungkin juga menyukai