1. Perkembangan Ekonomi: Jelaskan sistem ekonomi dunia yang ada secara lengkap,
termasuk makna, ciri dan perbedaan-perbedaannya dengan memberikan analisis dan
contoh.
2. Paradigma ekonomi Islam menyangkut beberapa hal yaitu: Cara Pandang Hidup Islam,
Islam sebagai Jalan Hidup Paradigma Ekonomi Islam, dan Pendekatan Islam terhadap
Masalah Ekonomi. Coba anda jelaskan dan berikan contoh bagaimana
mengimplementasikan dalam kegiatan ekonomi kita.
4. Jelaskan dan berikan analisis tentang ekonomi Islam, yang menyangkut: masalah
Pokok Ekonomi Islam, karakteristik, dan Fondasi Ekonomi Islam.
5. Apa saja yang menjadi pilar, Tujuan, Nilai-Nilai, dan Prinsip Dasar dalam Ekonomi
Islam. Berikan pandangan, konsep anda dan contoh untuk menerapkannya dalam
berekonomi.
6. Jelskan konsep dan pengelolaan harta dalam Islam dengan berbagai aspeknya (
seperti yang dijelaskan dalam buku Ekonomi Islam yang telah di bahas. Berikan analisis
dan contoh-contoh.
Contoh: Dalam sistem ekonomi Islam, bank syariah adalah contoh yang relevan. Bank
ini beroperasi tanpa menggunakan bunga, dan keuntungannya dihasilkan dari investasi
dalam proyek-proyek yang berpotensi menguntungkan bagi masyarakat secara
keseluruhan. Contoh negara yang menerapkan sistem ekonomi Islam adalah: Iran,
Saudi Arabia.
Contoh: Uni Soviet adalah contoh klasik dari sistem ekonomi sosialis. Di sana,
pemerintah memiliki kontrol atas sebagian besar industri utama dan sektor ekonomi
lainnya. Contoh lain negara yang menerapkan sistem ekonomi sosialis adalah: Korea
Utara
2. Paradigma ekonomi Islam mencakup cara pandang hidup Islam, pemahaman bahwa
Islam adalah jalan hidup, dan pendekatan Islam terhadap masalah ekonomi. Berikut
penjelasan singkat dan contoh implementasinya dalam kegiatan ekonomi:
a. Cara Pandang Hidup Islam
Islam adalah agama yang mengatur seluruh aspek kehidupan manusia,
termasuk ekonomi. Islam memandang bahwa ekonomi adalah bagian dari
ibadah kepada Allah SWT. Oleh karena itu, kegiatan ekonomi harus dilakukan
sesuai dengan ajaran Islam agar dapat memperoleh keberkahan dari Allah
SWT. Islam mengajarkan bahwa kegiatan ekonomi harus dilakukan dengan
cara yang jujur, adil, dan transparan. Islam juga melarang kegiatan ekonomi
yang bersifat spekulatif, riba, dan judi.
Contoh Implementasi:
Seorang pebisnis Muslim akan menjalankan bisnisnya dengan memastikan
praktik bisnisnya sesuai dengan prinsip-prinsip Islam. Misalnya, ia akan
menghindari praktek riba (bunga) dalam transaksi keuangan dan berusaha
untuk memberikan produk dan layanan yang halal dan bermanfaat bagi
masyarakat.
3. Sejarah perkembangan ekonomi Islam dapat diuraikan melalui empat fase utama, yaitu
fase formatif, fase perkembangan, fase stagnasi, dan fase kebangkitan. Berikut adalah
penjelasan dan analisis terhadap masing-masing fase hingga saat ini:
Analisis: Fase formatif ini merupakan fondasi bagi pengembangan sistem ekonomi
Islam. Prinsip-prinsip ekonomi yang muncul pada masa ini menjadi landasan bagi
fase-fase berikutnya dan membentuk inti dari pandangan ekonomi Islam.
Analisis: Fase ini merupakan masa keemasan intelektual di bidang ekonomi Islam, di
mana banyak teori dan konsep ekonomi Islam diuraikan secara sistematis. Pemikiran
ekonomi Islam semakin mendalam dan beragam, mencakup bidang-bidang seperti
etika bisnis, perdagangan, dan keuangan.
Tokoh-tokoh penting pada fase ini antara lain Mawlana Mawdudi, Umar Chapra,
Nejatullah ash-Sidqi, dan Baqir as-Sadr, yang memiliki peran penting dalam
mengembangkan pemikiran ekonomi Islam modern.
Analisis: Fase kebangkitan ini menandai revitalisasi pemikiran ekonomi Islam dalam
konteks modern. Tokoh-tokoh ekonomi Islam terkemuka telah berusaha untuk
menyelaraskan prinsip-prinsip Islam dengan tantangan dan kesempatan ekonomi
kontemporer. Dalam era globalisasi, ekonomi Islam menjadi semakin relevan sebagai
alternatif dalam menciptakan keadilan sosial dan kesejahteraan bagi masyarakat.
Sejarah perkembangan ekonomi Islam mengalami beberapa fase, dari formatif hingga
kebangkitan saat ini. Melalui perjalanan tersebut, pemikiran ekonomi Islam
mengalami evolusi dan adaptasi untuk mengatasi perubahan zaman dan tantangan
ekonomi global. Dalam fase kebangkitan saat ini, ekonomi Islam menunjukkan
potensi untuk menjadi alternatif yang berarti dalam menciptakan keadilan sosial dan
menghasilkan perekonomian yang berkelanjutan.
4. Ekonomi Islam memiliki pendekatan yang unik dalam menghadapi tantangan ekonomi
dan memberikan solusi berdasarkan nilai-nilai Islam. Berikut penjelasan dan analisis
tentang masalah pokok ekonomi Islam, karakteristik, dan fondasi ekonomi Islam:
Analisis: Pendekatan ekonomi Islam memberikan perhatian yang kuat pada aspek
keadilan sosial dan distribusi yang adil. Hal ini merupakan reaksi terhadap
kesenjangan ekonomi yang umum terjadi dalam sistem ekonomi kapitalis, di mana
sebagian kecil orang kaya memiliki kontrol atas sebagian besar kekayaan dan sumber
daya.
c. Bertransaksi produktif dan berbagi hasil: Prinsip ini mendorong transaksi ekonomi
yang produktif dan berorientasi pada berbagi hasil dan risiko dengan adil.
d. Transaksi keuangan terkait erat sektor riil: Ekonomi Islam menghindari praktik
finansial yang bersifat spekulatif dan tidak berbasis pada kegiatan riil yang produktif.
f. Bertransaksi atas kerja sama dan keadilan: Setiap transaksi ekonomi harus dilakukan
dengan sikap kerjasama, kejujuran, dan keadilan.
Contoh Penerapan:
Misalnya, dalam transaksi bisnis, seorang pebisnis Muslim harus memastikan bahwa
transaksi tersebut berada dalam batasan syariah dan tidak melibatkan praktik riba atau
perdagangan barang haram. Selain itu, pebisnis juga harus memperhatikan adil dalam
pembagian keuntungan dan risiko dengan mitra bisnis atau karyawan.
Penerapan prinsip berbagi hasil juga dapat dilihat dalam skema pembiayaan
mudharabah di bank syariah, di mana bank berperan sebagai modalis dan nasabah
sebagai pengelola usaha. Keuntungan dibagi berdasarkan kesepakatan awal dan risiko
juga dibagi di antara kedua belah pihak.
Dengan menerapkan prinsip-prinsip ini, ekonomi Islam dapat menciptakan lingkungan
bisnis yang berorientasi pada kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan dan
mengedepankan nilai-nilai keadilan dan kemaslahatan.
6. Islam adalah agama yang mengatur seluruh aspek kehidupan manusia, termasuk
ekonomi. Dalam Islam, harta adalah milik Allah SWT dan manusia hanya sebagai
pengelolanya. Oleh karena itu, Islam mengajarkan umatnya untuk mengelola harta
dengan cara yang baik dan bermanfaat bagi diri sendiri, keluarga, dan masyarakat.
Ada banyak konsep dan prinsip pengelolaan harta dalam Islam. Salah satu konsep
yang paling penting adalah konsep zakat. Zakat adalah salah satu rukun Islam yang
wajib ditunaikan oleh setiap muslim yang memiliki harta yang memenuhi syarat.
Zakat berfungsi untuk membersihkan harta, mendistribusikan kekayaan secara merata,
dan membantu orang yang membutuhkan.
Konsep lain yang penting dalam pengelolaan harta dalam Islam adalah konsep wakaf.
Wakaf adalah sedekah yang tidak akan terputus pahalanya sampai hari kiamat. Wakaf
dapat berupa tanah, bangunan, uang, atau benda lainnya yang bermanfaat untuk
masyarakat umum.
Selain zakat dan wakaf, ada banyak konsep dan prinsip pengelolaan harta lainnya
dalam Islam. Konsep-konsep tersebut semuanya bertujuan untuk menciptakan
masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera.
Seorang muslim yang memiliki uang lebih dapat menyisihkan sebagiannya untuk
zakat. Zakat dapat diberikan kepada fakir miskin, orang yang berhutang, orang yang
terlantar, dan orang yang berjuang di jalan Allah SWT.
Seorang muslim yang memiliki tanah dapat mewakafkannya untuk kepentingan
umum. Wakaf dapat digunakan untuk membangun masjid, sekolah, rumah sakit, atau
fasilitas umum lainnya.
Seorang muslim yang memiliki usaha dapat menerapkan prinsip-prinsip ekonomi
Islam dalam kegiatan usahanya. Prinsip-prinsip tersebut antara lain menghindari riba,
menyeimbangkan kepentingan individu dan masyarakat, dan menjaga lingkungan
hidup.
Dengan menerapkan konsep dan prinsip pengelolaan harta dalam Islam, kita dapat
menciptakan masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera.
7. Masyarakat memiliki peran penting dalam membangun ekonomi Islam. Berikut adalah
beberapa peran masyarakat dalam membangun ekonomi Islam: