“Peran Bank Syariah Mandiri Manis Mata Dalam Membangun Istem Ekonomi Islam”
“study kasus pembiayaan yang dilakukan bank mandiri Syariah cabang manis mata ke UMKM dalam hal ini usaha pak asan”
Dosen pengampu :
NURHAYATI, SE.,MM
Disusunoleh :
Tulus Saktiawan E2A019147
Islam adalah suatu keyakinan universal yang sederhana, mudah dan logis
untuk dipahami, serta applicable. Hal ini karena selain memiliki postulat iman, juga
memiliki postulat ibadah yang berisi interaksi vertikal antara manusia dengan
Penciptanya. Dan interaksi horizontal antarsesama manusia, serta postulat akhlak
yang menjadi built in control dalam diri seorang Muslim.
Kita telah mengenal beberapa sistem ekonomi di dunia antara lain sistem
ekonomi kapitalis, sosialis maupun sistem ekonomi campuran. Akan tetapi semua
sistem ekonomi yang ada dinilai telah gagal dalam menyelesaikan persoalam ekonomi
modern pada masa kini. Sehingga apa yang salah dalam sistem ekonominya.
Maka dari itu Islamisasi ilmu pengetahuan dalam membangun ekonomi Islam,
harus dilakukan sistem ekonomi yang berbasis pada masyarakat atau umat dengan
melalui sistem perbankan Islam atau ekonomi Islam yang dikembangkan di dalam
masyarakat. Sistem ekonomi Islam dalam kehidupan umat, merupakan salah satu
piranti dan paling banyak digunakan dalam praktik perekonomian manusia saat ini.
sekarang ini, umat Islam tentunya tak bisa lepas begitu saja dari sistem
ekonomi maupun perbankan konvensional yang telah eksis. Akan tetapi, dengan
memahami sistem ekonomi Islam ini diharapkan dapat menjadi solusi terbaik bagi
umat Islam, paling bisa mengambil sikap secara tepat dan bijak ketika harus
bersinggungan dengan masalah-masalah kehidupan ekonomi global saat ini.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Tauhid
Tauhid merupakan pondasi utama seluruh ajaran Islam, dengan demikian tauhid
menjadi dasar seluruh konsep dan aktivitas umat Islam, baik di bidang ekonomi,
politik, sosial maupun budaya. Tauhid menekankan bahwa:
a. Harta benda yang kita miliki adalah sebagai amanah dari Allah sebagai pemilik
hakiki. Kita harus memperoleh dan mengelolanya dengan baik (at-thayyibat) dan
mencari karunia Allah (ibtigha min fadhlillah).
b. Manusia dapat berhubungan langsung dengan Allah. Ekonomi Islam adalah
ekonomi yang berdasarkan ketuhanan. Sistem ini bertitik tolak dari Allah,
bertujuan akhir kepada Allah, dan menggunakan sarana yang tidak lepas dari
syari’at Allah.
2. Keadilan
Prinsip keadilan merupakan pilar penting dalam ekonomi Islam, penegakkan keadilan
telah ditekankan oleh Al-Qur’an sebagai misi utama para nabi yang diutus oleh Allah.
Tujuan keadilan sosiol ekonomi dan pemerataan pendapatan atau kesejahteraan,
dianggap sebagai bagian tak terpisahkan dari moral Islam.
3. Kebebasan dan tanggung jawab
Islam menjunjung tinggi hak-hak individu, namun tidak dalam pengertian yang
sebebas-bebasnya. Kebebasam individu diatur oleh syariat islam, dimana ia memiliki
batasan-batasan yang harus ditaati. Kebebasan individu akan ditempatkan dalam
kerangka harmoni sosial, dan inilah salah satu dari pengertian keadilan. Kebebasan
yang diberikan Allah kepada manusia akan dimintai pertanggungjawabannya di akhirat
kelak. Jadi, kebebasan membawa implikasi kepada pertanggungjawaban.
Pertanggungjawaban meliputi beragam aspek, yakni: pertanggungjawaban antara
individu dengan individu (mas’uliyah al-afrad), pertanggungjawaban dengan
masyarakat (mas’uliyah al-mujtama’). Manusia dalam masyarakat diwajibkan
melaksanakan kewajibannya demi terciptanya kesejahteraan anggota masyarakat
secara keseluruhan serta tanggung jawab pemerintah (mas’uliyah ad-daulah).
Tanggung jawab ini berkaitan dengan baitul mal.
4. Maslahah
Maslahah adalah tujuan syariah Islam dan menjadi inti utama syariah Islam itu
sendiri. Secara umum maslahah diartikan sebagai kebaikan (kesejahtraan) dunia dan
akhirat. Para ahli ushul fiqh mendefinisikannya sebagai segala sesuatu yang
mengandung manfaat, kegunaan, kebaikan dan menghindarkan mudharat, kerusakan
dan mafsadah. Imam Al-Ghazali menyimpukan bahwa maslahah adalah upaya
mewujudkan dan memelihara lima kebutuhan dasar, yakni agama (hifdzu ad-ddin),
jiwa (hifdzu an-nafs), akal (hifdzu al-aql), keturunan (hifdzu an-nasl) dan harta (hifdzu
al-mal). Maslahah sebagai salah satu model pendekatan dalam ijtihad menjadi sangat
vital dalam pengembangan ekonomi Islam dan kebijakan ekonomi. Maslahah adalah
tujuan yang ingin diwujudkan oleh syariat. Maslahah merupakan esensi dari kebijakan-
kebijakan syariah dalam merespon dinamika sosial, politik, dan ekonomi. Maslahah al-
`ammah (kemaslahatan umum) merupakan landasan muamalah, yaitu kemaslahatan
yang dibingkai secara syar’i, bukan semata-mata profit oriented dan material
rentability sebagaimana dalam ekonomi konvensional.
5. Keseimbangan (Al-Wasathiyyah)
Syariat Islam mengakui hak pribadi dengan batas-batas tertentu. Syari’at menentukan
keseimbangan kepentingan individu dan kepentingan masyarakat. Hal ini tampak dari
beberapa firman Allah:
َو اَل تَ ْج َع ْل يَ َد كَ َم ْغ لُ ول ًَة إِ ل َٰى ُع ُن ِق كَ َو اَل تَ ْب ُس ْط هَ ا ُك لَّ ْال بَ سْ طِ فَتَ ْق ُع دَ َم لُ و ًم ا َم ْح ُس وا
Artinya: “Dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan
janganlah kamu terlalu mengulurkannya karena itu kamu menjadi tercela dan
menyesal” (Qs. Alisra>’: 29)
ان ال َّشي ْٰطنُ ل َِربِّهٖ َكفُ ْورً ا َ اِنَّ ْال ُم َب ِّذ ِري َْن َكا ُن ْٓوا ا ِْخ َو
ِ ان ال َّش ٰيطِ ي
َ ْن َۗو َك
Artinya “Dan Dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang tidak
berjunjung, pohon kurma, tanam-tanaman yang bermacam-macam buahnya, zaitun dan
delima yang serupa (bentuk dan warnanya), dan tidak sama (rasanya). Makanlah dari
buahnya (yang bermacam-macam itu) bila dia berbuah, dan tunaikanlah haknya di hari
memetik hasilnya (dengan dikeluarkan zakatnya); dan janganlah kamu berlebih-
lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan”
(Qs.Al-An’am: 141)
2.2 Perbedaaan System Ekonomi Syariah Dengan System Ekonomi Yang Lain
Pada dasarnya sistem ekonomi islam berbeda dengan sistem ekonomi kapitalis dan
sosialis. Dan dalam beberapa hal merupakan pertentangan antara keduanya dan berada
diantara kedua sistem yang ekstrim tersebut. Sistem ekonomi islam memiliki
kebaikankebaikan yang ada pada sistem ekonomi kapitalis dan sosialis, tetapi bebas dari
pada kelemahan yang terdapat pada kedua sistem tersebut.Islam memandang masalah
ekonomi tidak dari sudut pandang kapitalis yang memberikan kebebasan serta hak
pemilikan kepada individu dan menggalakkan usaha secara perorangan.Tidak pula dari
sudut pandang sosialis yang ingin menghapuskan semua hak individu dan menjadikan
mereka seperti budak ekonomi yang dikendalikan oleh negara.Tetapi islam membenarkan
sikap mementingkan diri sendiri tanpa membiarkannya merusak masyarakat.Untuk lebih
jelasnya bagaimana perbandingan antara sistem ekonomi islam dengan sistem ekonomi
kapitalis dan sosialis dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Islam mengakui hak individu Setiap individu dapat memiliki Individu secara perorangan
untuk memiliki harta. Islam harta secara perorangan, tidak mempunyai hak untuk
memberikan kepada individu membeli dan menjual hartanya memiliki dan memanfaatkan
hak kepemilikan perorangan dan menurut yang dikehendakinya sumber-sumber produksi. Di
hak untuk menikmati tanpa batas. Individu dalam sistem ini tidak ada
kekayaannya. Islam mengikat mempunyai kuasa penuh yang namanya hak milik
hak-hak tersebut dengan ikatan terhadap hartanya dan bebas perorangan. Hak individu
moral supaya kekayaan tidak menggunakan sumber-sumber untuk memiliki harta atau
menumpuk pada satu kelompok ekonomi menurut cara yang memanfaatkan hasil produksi
( kaya ). Misalnya kewajiban dikehendakinya tidak diperbolehkan.
mengeluarkan zakat.
Sistem ekonomi islam Kekayaan dan alat-alat Seluruh bentuk produksi dan
mencegah penumpukan produksi menumpuk pada sumber pendapatan
kekayaan pada kelompok sekelompok orang tertentu bertumpu pada Negara atau
tertentu ( orang kaya ), ia saja, yakni orang yang masyarakat keseluruhan.
menganjurkan distribusi memiliki kekuasaan dan
kekayaan kepada semua modal yang besar.
lapisan masyarakat. Misalnya
kewajiban mengeluarkan
zakat.
Kesejahteraan individu dan Persaingan bebas Perencanaan kegiatan
masyarakat ekonomi oleh pemerintah
Persaingan bebas di antara
Islam mengakui individu-individu akan Semua pekerjaan dalam
kesejahteraan individu dan mewujudkan tahap produksi bidang produksi dan
kesejahteraan social dan dan tingkat harga pada penggunaannya
masyarakat yang saling tingkat yang wajar. dilaksanakan berdasarkan
melengkapi satu dengan Persaingan bebas akan perencanaan yang
lainnnya bukan saling mempertahankan tahap sempurna.
bersaing dan bertentangan di keuntungan dan upah pada
antara mereka. Islam tingkat yang sederhana dan
meredakan konflik dan rasional.
mewujudkan kemaslahatan
bersama.
2.4 Peran bank mandiri Syariah dalam membangun istem ekonomi Syariah (study
kasus malakukan bembiayaan ke UMKM dalam hal ini usaha pak asan)
Bank Syariah Mandiri (nama dagang sebagai Mandiri Syariah) adalah lembaga
perbankan di Indonesia. Bank ini berdiri pada 1955 dengan nama Bank Industri
Nasional.
Visi dari bank mandiri Syariah :
“BSM merupakan bank pilihan yang memberikan manfaat, menenteramkan dan
memakmurkan”
Sedangkan tujuan dari didirikannya bank Syariah ini sendiri adalah Mengarahkan Kegiatan
ekonomi umat untuk bermuamalat secara Islam,khususnya Muamalah yang berhubungan
dengan perbankan, agar terhindar dari praktik-praktek riba atau jenis usaha lainnya yang
mengandung unsur Gharar (tipuan).
Jadi disini peran bank sayriah dalam hal ini adalah mandiri Syariah sanggat memiliki
pengaruh dalam hal mengembangkan system ekonomi islam, yaitu dalam menigkatkan
jumlah teransaksi masyarakat yang sesuai dengan perinsip-prinsip ke islaman, keberadaan
bank Syariah juga berpengaruh pada kegiatan ekonomi masyarakat, contohnya dalam hal
pembiayaan dan perantara masyarakat dalam berinvestasi dalam hal ini deposito Syariah,
bank Syariah juga mendorong adanya unit unit usaha yang menerapkan prinsip perinsip
Syariah dalam kegiatan usahanya, yaitu dalam hal ini bank memberikan pembiayaan pada
unit usaha yang berperinsip secara Syariah agar menigkatkan unit usahanya. Sehingga
mendorong masyarakat untuk meniggalkan unit usaha yang tidak perperinsip secara Syariah
dengan membuat unit usaha yang baru dalam hal ini yang sesuai dengan prinsip prinsip
ekonomi Syariah.
STUDY KASUS
Dalam Observasi / Penelitian ini saya sebagai penulis memilih bank Syariah mandiri
sebagai subyeknya.
Bank Syariah mandiri disini yang saya jadikan subyek adalah bank Syariah mandiri Manis
Mata, Manis Mata. 45.56 km. dari Sukamara, 57.17 km. dari Ketapang. 77.89 km. dari
Kotawaringin Barat.
Bagaimana prinsip oprasional yang dijalankan oleh bank Syariah mandiri cabang
manis mata :
Mengawali pembahasan tentang prinsip operasional Bank Syariah mandiri, Sistem
keuangan dan perbankan Islam sendiri adalah merupakan bagian dari konsep yang lebih luas
tentang ekonomi Islam, yang tujuannya memperkenalkan sistem nilai dan etika Islam ke
dalam lingkungan ekonomi. Karena dasar etika ini maka keuangan dan perbankan Islam bagi
kebanyakan muslim adalah bukan sekedar sistem transaksi komersial, tapi juga merupakan
wadah masyarakat muslim untuk menerapkan prinsip keislaman disemua aspek kehidupan
termasuk dalam kegiatan ekonomi mereka. Dibawah ini beberapa prinsip dari operasional
Bank Syariah mandiri.
Sistem Operasional Bank Syariah mandiri, sistem keuangan dan perbankan modern telah
berusaha memenuhi kebutuhan manusia untuk mendanai kegiatannya, bukan dengan dananya
sendiri, melainkan dengan dana orang lain, baik dalam bentuk penyertaan (equity financing)
maupun dalam bentuk pinjamanan (debt financing). Islam mempunyai hukum sendiri untuk
memenuhi kebutuhan tersebut, yaitu melalui akad-akad bagi hasil (Profit and Loss Sharing),
sebagai metode pemenuhan kebutuhan permodalan (equity financing), dan akad-akad jual-
beli (al bai’) untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan (debt financing) dengan produk produk
Bank Syariah yang sudah kita ketahui dan banyak kita kaji.
Lalu mengenai prinsip dasar kegiatan usahanya Bank Syariah mempunyai batasan-
batasan yang harus menjalankan usahanya berdasarkan pada syariat Islam, akibatnya Bank
Syariah juga harus menetapkan dan menerapkan serta menjaga prinsip-prinsip yang tidak
bertentangan dengan syariat Islam.
a. Produk Pembiayaan
1. Musyarakah (Joint Venture Profit Sharing)
2. Mudharabah (Trustee Profit Sharing)
3. Al Murabahah
4. Al Bai’
5. Bai’ as Salam
6. Bai’ al Istishna’
7. Sewa dan Sewa-beli (Ijarah dan Ijarah wa Iqtina)
8. Al Qard al Hasan
b. Produk Penghimpunan Dana (Funding)
1. Rekening Koran
Sedikit kami singgung mengenai Rekening Koran yakni jasa simpanan dana dalam
bentuk Rekening Koran diberikan oleh bank Islam dengan prinsip Al Wadi’ah yad
Dhamanah, di mana penerima simpanan bertanggung jawab penuh atas segala
kehilangan atau kerusakan yang terjadi pada aset titipan tersebut. Dengan prinsip ini,
bank menerima simpanan dana dari nasabah yang memerlukan jasa penitipan dengan
kebebasan mutlak untuk menariknya kembali sewaktu-waktu.
1. Rekening Tabungan (prinsip Wadi’ah)
2. Rekening Investasi Umum (prinsip mudharabah mutlaqah)
3. Rekening investasi khusus (simpanan dari pemerintah, atau nasabah korporasi
dengan prinsip mudharabah)
c. Produk Jasa-jasa
1. Rahn
2. Wakalah
3. Kafalah
4. Hawalah
5. Sharf (transaksi pertukaran antara emas dengan perak atau pertukaran valuta asing)
Persyaratan Pembiayaan
Keterangan Badan Usaha Perorangan
Identitas diri dan pasangan - v
Kartu keluarga dan surat nikah - v
Copy rekening bank 3 bulan
v v
terakhir
Akte pendirian usaha v -
Identitas pengurus v -
Legalitas usaha v v
Laporan keuangan 2 tahun
v v
terakhir
Past performance 2 tahun
v v
terakhir
Rencana usaha 12 bulan yang
v v
akan datang
Data obyek pembiayaan v v
Persyaratan Pembiayaan
Keterangan Konsumer Produktif
Pegawai Wirausah Pegawai Wirausaha
a
Identitas diri dan
v v - v
pasangan
Kartu keluarga
v v - v
dan surat nikah
Slip gaji 2 bulan
v - - -
terakhir
SK pengangkatan
v - - v
terakhir
Copy rekening
bank 3 bulan v v - v
terakhir
Akte pendirian
- - v -
usaha
Identitas
- - v -
pengurus
Legalitas usaha - v v v
Laporan
keuangan 2 tahun - v v v
terakhir
Past performance
- v v v
2 tahun terakhir
Rencana usaha 12
bulan yang akan - v v v
dating
Data obyek
v v v v
pembiayaan
b. Mudharabah
Pembiayaan Mudharabah BSM adalah pembiayaan dimana seluruh modal kerja yang
dibutuhkan nasabah ditanggung oleh bank. Keuntungan yang diperoleh dibagi sesuai
dengan nisbah yang disepakati.
Manfaat:
a. Membiayai total kebutuhan modal usaha nasabah
b. Nisbah bagi hasil tetap antara Bank dan Nasabah
c. Angsuran berubah-ubah sesuai tingkat revenue atau realisasi usaha nasabah
(revenue sharing).
Fasilitas:
a. Pembiayaan dalam valuta rupiah atau US Dollar
b. Keuntungan dibagi sesuai kesepakatan
c. Mekanisme pengembalian pembiayaan yang fleksibel (bulanan atau sekaligus
diakhir periode)
d. Bagi hasil berdasarkan perhitungan revenue sharing
e. Pembiayaan dapat dalam berupa Rupiah dan US Dollar.
Persyaratan Pembiayaan
Badan
Keterangan Perorangan
Usaha
Identitas diri dan pasangan - v
Kartu keluarga dan surat nikah - v
Copy rekening bank 3 bulan
v v
terakhir
Akte pendirian usaha v -
Identitas pengurus v -
Legalitas usaha v v
Laporan keuangan 2 tahun terakhir v v
Past performance 2 tahun terakhir v v
Rencana usaha 12 bulan yang akan
v v
dating
Data obyek pembiayaan v v
c. Musyarakah
Pembiayaan khusus untuk modal kerja, dimana dana dari bank merupakan bagian dari
modal usaha nasabah dan keuntungan dibagi sesuai dengan nisbah yang disepakati.
Manfaat:
a. Lebih menguntungkan karena berdasarkan prinsip bagi hasil
b. Mekanisme pengembalian yang fleksibel sesuai dengan realisasi usaha.
Fasilitas:
c. Mekanisme pengembalian pembiayaan yang fleksibel (bulanan atau sekaligus
diakhir periode)
d. Bagi hasil berdasarkan perhitungan revenue sharing
e. Pembiayaan dapat dalam berupa Rupiah dan US Dollar.
Persyaratan Pembiayaan
Badan
Keterangan Perorangan
Usaha
Identitas diri dan pasangan - v
Kartu keluarga dan surat nikah - v
Copy rekening bank 3 bulan
v v
terakhir
Akte pendirian usaha v -
Identitas pengurus v -
Legalitas usaha v v
Laporan keuangan 2 tahun terakhir v v
Past performance 2 tahun terakhir v v
Rencana usaha 12 bulan yang akan
v v
datang
Data obyek pembiayaan v v
Dalam Observasi / Penelitian ini untuk lebih memperkuat study kasus saya sebagai
penulis ,juga mewawancarai Mantan Nasabah dari Jasa bank Syariah mandiri manis
mata yaitu pak asan sebagai Obyek.
Pak asan menuturkan bahwa beliau adalah mantan nasabah dari bank Syariah mandiri,
beliau menuturkan dulu ia penah mengajukan pinjaman, jadi disini pak asan melakukan
pengajuan pinjaman pada bank Syariah mandiri cabang manis mata, Ketapang untuk
mengembangkan usaha makanan dalam hal ini makanan bakso, mie ayam dan nasi goreng,
pak asan menuturkan pada saat itu ia inggin menambah jumlah unit usaha namun pak asan
keterbatasan modal untuk membeli barang barang yang dibutuhkan warung makannya
contohnya beliau belum memiliki gerobak sebagai tempat memasak nasi goreng, mie ayam
dan bakso sehingga membuat pak asan harus mengajukan pinjaman kepada bank Syariah
mandiri, lalu saya menanyakan kenapa pak asan memilih bank Syariah mandiri cabang manis
mata untuk memberikan pinjaman, beliau menuturkan bair lebih aman aja mas soalnya saya
pernah pinjam uang kepada bank keliling dan saya sangat tergangu dengan cara dan
perlakuannya terhadap saya terlalu kasar tutur pak asan. Setelah itu pak asan langsung dating
ke kantor bank Syariah mandiri caban manis mata untuk pengajuan pinjaman, disitu pak asan
disambut oleh pegawai bank Syariah mandiri cabang manis mata dengan ramah, setelah itu
pak asan menuju meja resepsionis lalu pegawai bank sayariah mandirimenanyakan maksut
dan tujuan pak asan datang, lalu pak asan menurutkan bahwa ia butuh modal untuk
mengembangkan unit usaha makanan yang ia jalankan, lalu resepsionis menanyakan pakah
pak asan pernah malakukan pinjaman sebelumnya pada bank Syariah mandiri cabang manis
mata sebelumnya, pak asan menjawab belum pernah sebelumnya, lalu pesepsionis
menjelaskan akad bembiayaan dan peroduk bembiayaan yang disediakan bank Syariah
cabang manis mata, jadi di bank Syariah mandiri cabang manis mata menyediakan dua
produk jasa pembiayaan bagi nasabah yaitu system bembiayaan Mudharabah beliau
menjelaskan kepada saya (pak asan) pembiayaan Mudharabah adalah bentuk kerja sama
anatara dua atau lebih pihak di mana pemilik modal kepada pengelola (mudharib) dengan
suatu perjanjian pembagian keuntungan. Bentuk ini menegaskan kerja sama dalam paduan
kontribusi 100% modal kas dari shahib al-maal (bank Syariah mandiri) dan keahlian
dari mudharib. Sedangkan bembiayaan musyarakah adalah pembiayaan Sebagian karena
pihak nasabah sudah memiliki Sebagian modal yang ada tapi belum mencukupi. Pihak
resepsionis juga menjelaskan pebedanaan dari dua pembiayaan yang ada, Perbedaan yang
essensial dari musyarakah dan mudharabah terletak pada besarnya kontribusi atas manajemen
dan keuangan atau salah satu di anatara itu. Dalam mudharabah, modal hanya berasal dari
satu pihak, sedangkan dalam musyarakah modal berasal dari dua pihak atau lebih. Setelah itu
pak asan juga menuturkan bahwa ia juga sudah memiliki Sebagian modal yang ada, dan
hanya belum memiliki bebera alat masak serta gerobak sebagi tempat memesak nantinya,
kemudia pihak bank menyarankan pak asan untuk mengambil pembiayaan musyarakah, lalu
pak asan menyetujuinya, pada saat itu saya (pak asan) belum membawa dokumen persyaratan
untuk mengajukan pembiyaaan dan teler bank menyarankan pak asan untuk datang pada
keesokan hari dengan membawa dokumen pelegkap seperti; Identitas diri dan pasangan,
Kartu keluarga dan surat nikah, Slip gaji 2 bulan terakhir atau pendapatan, Copy rekening
bank 3 bulan terakhir, Akte pendirian usaha, Identitas pengurus, Legalitas usaha, Laporan
keuangan 2 tahun terakhir, Past performance 2 tahun terakhir, Rencana usaha 12 bulan yang
akan dating. Kemudian pak asan datang pada keesokan harinya untuk memberikan dokumen
sebagai data pelegkap, kemudian pihak bank mengatakan pembiayaan yang bapak (pak asan )
ajukan akan dikaji terlebih dahulu, jika sudah memenuhi persyaratan lain akan kami kabari
secepatnya, dan pada akhirnya pengajuan pembiayaan yang diajukan pak asan disetujui dan
pihak bank Syariah mandiri memberikan barang-barang yang yang diajukan dalam proses
pembiayaan seperti gerobak dan alat masak.
Tujuan pihak bank Syariah madiri memberikan layanan produk pinjaman pada unit usaha
adalah karena :
a. Peningkatan eknomi umat
Artinya: masyarakat yang tidak dapat akses secara ekonomi, dengan adanya
pembiayaan mereka dapat melakukan akses ekonomi.
b. Tersedianya dana bagi peningkatan usaha
Artinya: untuk pengembangan usaha membutuhkan dana tambahan. Dana
tambahan ini dapat diperoleh melalui aktivitas pembiayaaan. Pihak yang surplus dana
menyalurkan kepada pihakyang kekurangan dana, sehingga dapat digulirkan
c. Meningkatkan produktivitas
Artinya: adanya pembiayaan memberikan peluang bagi masyarakat agar mampu
meningkatkan daya produksinya.
d. Membuka lapangan kerja baru
Artinya: dengan dibukanya sector-sektor usaha melalui penmbahan dana
pembiayaan, maka sector usaha tersebut akan menyerap tenaga kerja.
e. Terjadinya distribusi pendapatan
Artinya: masyarakat usaha produktif mampu melakuakan aktivitas kerja, berarti
mereka akan memperoleh pendapatan dari hasil usahanya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam study kasus pembiayaan kepada bapak asan yang dilakukan pihak bank
Syariah mandiri cabang manis mata, saya selaku penulis dapat mengatakan bahwa
kegiatan bembiayaan yang dilakukan pak asan dan pihak bank Syariah mandiri
cabang manis mata sudah sesuai dengan syariat islam dimana kegiatan pembiayaan
mengunakan akad musyarakah.
Dimana pengunaan akad dalam islam merupakan pertemuan atau keterkaitan
ijab dan kabul yang mendorong munculnya akibat hukum. Karena ijab merupakan
penawaran yang diajukan oleh satu pihak, sedangkan kabul adalah jawaban
persetujuan yang diberikan mitra akad sebagai tanggapan terhadap penawaran pihak
yang pertama.
akad merupakan tindakan hukum dua pihak, karena di dalam akad pertemuan
ijab yang merepresentasikan kehendak dari satu pihak sedangkan kabul yang
menyatakan kehendak pihak lain.
tujuan akad adalah untuk melahirkan suatu akibat hukum. Jelasnya, tujuan
akad adalah maksud bersama yang dituju dan yang hendak diwujudkan oleh para
pihak melalui perbuatan akad. Akibat hukum akad dalam hukum Islam disebut
“hukum akad.”
Dari sini pula saya juga dapat menyimpulkan bahwa kegiata usaha dari bank
Syariah mandiri cabang manis mata memiliki peran yang sangat besar untuk dapat
menigkatkan jumlah transaksi masyarakat yang sesuia dengan prinsip-prinsip islam,
bank Syariah mandiri cabang manis mata juga mendorong adanya unit-unit usaha
yang menerapkan system keislaman dalam kegiatan usaha, dengan memberikan
pembiayaan kepada unit-unit usaha yang ingin mengebangkan usahanya.
Secara singkatnya peran bank Syariah mandiri cabang manis mata inggin
memberitahu kepada masyarakat bahwa ada system ekonomi islam dimana tujuan dari
system ekonomi islam ini sendiri beoreientasi pada kesejahteraan bukan hanya kepada
umat tapi kepada masyarakat umum yang lain.
B. SARAN
Saran yang dapat saya sampaikan disini adalah kegiatan yang dilakukan oleh
bank Syariah mandiri cabang manis mata sudah sangat mengoptimalisasi atau
membangun system ekonomi islam dengan memperkenalkan system ini kepada
masyarakat umum tetapi dalam pengajuan pembiayaan mungkin pihak bank dapat
mempermudah dan meringkat dokumen yang harus dilegkapi oleh pihak nasabah
untuk mengajukan pembiayaan, hal ini agar jumlah pembiayaan pada unit usaha
sebagi banyak dan system ekonomi islam dapat diterapkan oleh seluruh masyarakat
manis mata.
DAFTAR ISI
https://uia.e-journal.id/alrisalah/article/view/396
https://id.scribd.com/doc/265283274/Makalah-Operasional-Bank-Syariah-dan-
Pembiayaan-di-Bank-Mandiri-Syariah-doc
https://www.ojk.go.id/id/kanal/syariah/tentang-syariah/Pages/Konsep-Operasional-
PBS.aspx#:~:text=Mudharabah%20adalah%20bentuk%20kerja%20sama,dengan
%20suatu%20perjanjian%20pembagian%20keuntungan.&text=Dalam
%20mudharabah%2C%20modal%20hanya%20berasal,dari%20dua%20pihak
%20atau%20lebih.
http://eprints.walisongo.ac.id/7216/3/BAB%20II.pdf
https://core.ac.uk/download/pdf/229360681.pdf
02-PERAN PEMERINTAH DALAM MEMBANGUN EKONOMI SYARIAH DI INDONESIA-Khusnul
Khotimah.pdf
308-Article Text-736-1-10-20200312 (1).pdf
142-434-1-PB.pdf
1521-2860-1-SP.pdf
26-Article Text-45-1-10-20151231 (3).pdf
5062-12010-1-SM.pdf
44-Article Text-84-1-10-20180417.pdf
26-Article Text-45-1-10-20151231 (2).pdf