Anda di halaman 1dari 11

PERBEDAAN SISTEM EKONOMI KAPITALIS DAN SISTEM EKONOMI ISLAM

MAKALAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Ekonomi Bisnis Syariah

Dosen Pengampu:
Prof. Dr. H. Syamsul Hadi Senen, M.M.

Andareina Agusti Perwirani 2106338


Muhammad Muhsin Salim 2105766

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BISNIS


FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2023
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Dalam studi ekonomi, ada berbagai sistem ekonomi yang diterapkan di seluruh dunia.
Sistem ekonomi merupakan elemen kunci dalam membentuk struktur ekonomi suatu
negara dan mengatur alokasi sumber daya yang terbatas. Dua sistem ekonomi yang sering
dibandingkan dan menjadi fokus perdebatan adalah sistem ekonomi kapitalis dan sistem
ekonomi Islam. Sistem ekonomi kapitalis didasarkan pada prinsip-prinsip pasar bebas,
kepemilikan pribadi, dan keuntungan individual, sementara sistem ekonomi Islam
didasarkan pada prinsip-prinsip syariah Islam yang meliputi keadilan, keseimbangan, dan
kesejahteraan sosial. Dua sistem ekonomi yang sering menjadi perbandingan adalah
sistem ekonomi kapitalis dan sistem ekonomi Islam. Sistem ekonomi kapitalis, yang
didasarkan pada prinsip pasar bebas, kepemilikan pribadi, dan keuntungan individual,
telah menjadi kerangka utama bagi sebagian besar ekonomi global. Di sisi lain, sistem
ekonomi Islam didasarkan pada prinsip-prinsip syariah Islam, yang mencakup keadilan,
keseimbangan, dan kesejahteraan sosial.

Perbandingan antara sistem ekonomi kapitalis dan sistem ekonomi Islam menarik
perhatian karena mereka menawarkan pandangan yang berbeda tentang distribusi
kekayaan, peran pemerintah, dan tujuan ekonomi. Sistem ekonomi kapitalis telah
berkembang selama berabad-abad dan ditemukan dalam berbagai bentuk di berbagai
negara di dunia. Di sisi lain, sistem ekonomi islam berakar dalam ajaran agama islam dan
telah diterapkan secara luas di negara-negara dengan mayoritas penduduk Muslim.
Setelah itu perbandingan antara sistem ekonomi kapitalis dan sistem ekonomi islam yang
juga menarik perhatian karena mereka memiliki pendekatan dan prinsip yang berbeda
dalam mengatur alokasi sumber daya, distribusi kekayaan, tujuan ekonomi, dan peran
pemerintah. Sistem ekonomi kapitalis memiliki sejarah panjang dan telah menjadi dasar
dari banyak ekonomi global, sementara sistem ekonomi islam telah diterapkan secara luas
di negara-negara dengan mayoritas penduduk Muslim.

Pemahaman mendalam tentang perbedaan dan persamaan antara sistem ekonomi


kapitalis dan sistem ekonomi Islam sangat penting dalam konteks ekonomi global saat ini.
Dalam konteks sistem ekonomi kapitalis, penting untuk menganalisis efisiensi pasar,
perlindungan hak milik, dan peran pemerintah dalam menjaga keadilan. Di sisi lain,
dalam sistem ekonomi Islam, fokusnya adalah pada keadilan sosial, penghindaran riba
(bunga), dan berbagi risiko dalam transaksi ekonomi. Dalam paragraf latar belakang ini,
penelitian akan menganalisis karakteristik utama dari kedua sistem ekonomi tersebut,
seperti kepemilikan pribadi, alokasi sumber daya, peran pemerintah, dan tujuan ekonomi.
Melalui analisis ini, diharapkan dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang
perbedaan mendasar dan implikasi praktis dari sistem ekonomi kapitalis dan sistem
ekonomi Islam. Hal ini akan membantu dalam mempromosikan dialog yang konstruktif
dan penelitian yang lebih mendalam tentang dua sistem ekonomi yang memiliki pengaruh
yang signifikan dalam konteks global saat ini.

B. RUMUSAN MASALAH

a. Bagaimana karakteristik sistem ekonomi kapitalis?


b. Bagaimana perbedaan sistem ekonomi islam dan ekonomi kapitalis?

C. TUJUAN
a. Mengetahui gambaran mengenai karakteristik sistem ekonomi kapitalis.
b. Mengetahui secara garis besar dalam perbedaan sistem ekonomi islam dan ekonomi
kapitalis.
PEMBAHASAN

A. Sistem Ekonomi

Sistem ekonomi adalah cara di mana masyarakat mengatur dan mengalokasikan sumber
daya yang terbatas untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka. Ada beberapa jenis
sistem ekonomi yang berbeda yang digunakan di seluruh dunia, termasuk ekonomi pasar,
ekonomi terencana, dan campuran ekonomi. Terdapat 5 macam bentuk kelembagaan yang
dapat membedakan antara satu sistem ekonomi dengan ekonomi lainnya:

1) Hak atas kepemilikan


2) Proses/mekanisme pengambilan keputusan
3) Antara pasar dan terencana: dalam penyediaan informasi dan koordinasi
4) Mekanisme insentif dalam mengatur tujuan dan mendorong manusianya untuk meraih
tujuan tersebut.
5) prosedur dalam menentukan pilihan yang bersifat public.

Penjelasan mengenai sistem ekonomi, termasuk mengenai ekonomi pasar, ekonomi terencana,
dan campuran ekonomi:

 Ekonomi Pasar: Dalam sistem ekonomi pasar, keputusan ekonomi diambil oleh kekuatan
pasar, yaitu penawaran dan permintaan. Pemerintah biasanya memiliki peran yang terbatas
dan intervensi minimal dalam kegiatan ekonomi. Harga ditentukan oleh pasar, dan pelaku
ekonomi bertindak berdasarkan keuntungan pribadi mereka. Contoh negara dengan sistem
ekonomi pasar yang kuat adalah Amerika Serikat.

 Ekonomi Terencana: Dalam sistem ekonomi terencana, keputusan ekonomi diambil oleh
pemerintah atau otoritas pusat. Pemerintah mengatur dan mengendalikan sebagian besar
aktivitas ekonomi, termasuk alokasi sumber daya dan penetapan harga. Model yang ekstrem
dari ekonomi terencana adalah sosialisme, di mana semua sumber daya dimiliki dan diatur
oleh negara. Contoh negara dengan sistem ekonomi terencana adalah Korea Utara (Korea
Utara mengadopsi model sosialis).
 Campuran Ekonomi: Banyak negara menerapkan sistem ekonomi campuran, yang
merupakan kombinasi dari ekonomi pasar dan terencana. Di sini, keputusan ekonomi diambil
oleh pasar dalam beberapa sektor, sementara pemerintah campur tangan dalam sektor-sektor
tertentu untuk mengatur dan mempromosikan kesejahteraan masyarakat. Mayoritas negara di
dunia saat ini mengadopsi sistem ekonomi campuran, termasuk Amerika Serikat, Kanada,
Inggris, dan Australia.

Setiap sistem ekonomi memiliki kelebihan dan kelemahan sendiri, dan pengaruhnya
dapat dirasakan dalam aspek-aspek seperti alokasi sumber daya, distribusi pendapatan,
kebebasan ekonomi, dan efisiensi. Pilihan sistem ekonomi sering kali dipengaruhi oleh nilai-
nilai budaya, sejarah, dan tujuan masyarakat suatu negara. Ekonomi juga masih berada
didalam batasan batasan tertentu, maka dari itu dinamakan sebagai rules of behaviour yang
artinya memengaruhi bagaima kapatilisme dan sosialisme yang menjadikan logika sebagai
sumber utama penyusunan aturan, ekonomi islam mempunyai aturan-aturan yang bersumber
pada wahyu tuhan.

B. Karakteristik Sistem Ekonomi Kapitalis

Menurut Max Weber, sistem ekonomi kapitalis adalah sistem ekonomi yang
digunakan untuk pasar supaya bisa menghasilkan keuntungan dengan adanya
transaksi di pasar tersebut. Sistem ekonomi kapitalis memiliki beberapa karakteristik utama
yang membedakannya dari sistem ekonomi lainnya. Berikut adalah beberapa karakteristik
sistem ekonomi kapitalis:

1. Kepemilikan Pribadi: Salah satu karakteristik utama dari sistem ekonomi kapitalis adalah
adanya kepemilikan pribadi atas sumber daya ekonomi. Individu, perusahaan, dan lembaga
memiliki hak untuk memiliki, mengontrol, dan menggunakan aset ekonomi seperti tanah,
modal, dan peralatan sesuai dengan kepentingan mereka sendiri. Kepemilikan pribadi
memberikan insentif bagi individu untuk bekerja keras dan mengoptimalkan penggunaan
sumber daya yang mereka miliki.

2. Pasar Bebas: Sistem ekonomi kapitalis beroperasi melalui mekanisme pasar yang
didasarkan pada interaksi penawaran dan permintaan. Harga barang dan jasa ditentukan oleh
kekuatan pasar, dan transaksi ekonomi terjadi secara sukarela antara pembeli dan penjual.
Kebebasan berdagang dan persaingan di pasar memberikan insentif bagi efisiensi dan inovasi.
3. Peran Terbatas Pemerintah: Dalam sistem ekonomi kapitalis, peran pemerintah dalam
mengatur dan mengintervensi kegiatan ekonomi cenderung lebih terbatas dibandingkan
dengan sistem ekonomi lainnya. Pemerintah biasanya terlibat dalam menyediakan kerangka
hukum, menjaga keadilan, dan melindungi hak milik pribadi. Namun, campur tangan
pemerintah dalam operasi pasar cenderung di minimalisasi.

4. Kebebasan Ekonomi: Sistem ekonomi kapitalis memberikan kebebasan ekonomi kepada


individu dan perusahaan untuk mengambil keputusan ekonomi mereka sendiri. Individu
memiliki kebebasan untuk memilih pekerjaan, berinvestasi, berdagang, dan memulai bisnis
sesuai dengan kepentingan mereka. Kebebasan ekonomi ini dianggap sebagai faktor penting
dalam meningkatkan inovasi dan produktivitas.

5. Profitabilitas dan Motivasi Keuntungan: Sistem ekonomi kapitalis didorong oleh motivasi
mencari keuntungan. Tujuan utama perusahaan dalam sistem ini adalah untuk mencapai laba
dan pertumbuhan. Keuntungan dianggap sebagai insentif yang mendorong inovasi, efisiensi,
dan pengembangan ekonomi.

6. Kekuatan Pasar: Dalam sistem ekonomi kapitalis, kekuatan pasar berperan penting dalam
mengatur alokasi sumber daya dan menentukan harga. Permintaan dan penawaran secara
relatif menentukan harga dan kuantitas barang dan jasa. Persaingan antara penjual mendorong
efisiensi dan peningkatan kualitas produk.

Dapat diketahui bahwa karakteristik-karakteristik ini memberikan kerangka umum


untuk sistem ekonomi kapitalis, namun implementasinya dapat bervariasi di berbagai negara
dan tergantung pada tingkat campur tangan pemerintah yang berbeda.

Menggunakan teori menurut adam smith yang terkenal adalah teori division of labor,
invisible hand, self-interest, dan juga free trade. Dari beberapa teori tersebut dapat
disimpulkan bahwa pelaku ekonomi dapat fokus pada keinginan sendiri tetapi disisi ingin
mengejar keinginan, secara tidak langsung kepentingan sosial dapat terwujud melalui proses
yang tidak terlihat. Peran pemerintah dalam pandangan Smith hanya terbatas pada tiga tugas
utama, yakni menjamin keamanan eksternal, keamanan internal dan beberapa tugas publik
sejumlah institusi publik. (Smith: 1976, p. 687). Sebuah pemikiran yang dibuat oleh adam
smith tersebut didukung oleh para ahli lainnya, antara lain: David Ricardo (1772-1823),
Thomas Robert Malthus (1766-1834), John Stuart Mill (1806-1873), dan Jeremy Bentham.

Sistem ekonomi yang kapitalis itu memiliki dampak positif dan negatif, antara lain
dampak positif ekonomi kapitalis: Karena dasar dari sistem ekonomi kapitalis adalah
memberikan kebebasan kepada masyarakat sepenuhnya, maka tentunya masyarakat akan
terdorong untuk hidup mandiri dan kreatif untuk memperjuangkan hidupnya sendiri dan
Kesejahteraan masyarakat dapat meningkat dengan penerapan sistem ekonomi kapitalis
karena sistem ini sangat mengedepankan hak milik perseorangan. Sedangan dampak negative
dari ekonomi kapitalis: Hak perseorangan selain dapat mensejahterakan masyarakat itu
sendiri, tetapi juga dapat membuat masyarakat lebih individualis. Hal itu terjadi karena
masyarakat akan cenderung menimbun kekayaan secara maksimal untuk dirinya sendiri.

Contoh nyata mengenai keberadaan sistem ekonomi kapitalis adalah makin maraknya
keberadaan supermarket dan mall di kota-kota besar. Jenis pasar modern ini menawarkan
kenyamanan dan keamanan bagi konsumen dalam proses berbelanja. Kondisi itu membuat
masyarakat berbondong-bondong untuk membelanjakan uangnya di mall dan supermarket.
Hal itu terjadi karena pasar tradisional tidak menawarkan keamanan dan kenyamanan bagi
masyarakat. Hasilnya pun pasar tradisional perlahan mulai tergusur.

C. Perbandingan Sistem Ekonomi Kapitalis dan Sistem Ekonomi Islam

Ada beberapa perbedaan mendasar antara sistem ekonomi Islam dan sistem ekonomi
kapitalis yang dapat dilihat dari berbagai aspek:

1, Perbedaan Worldview: Pandangan hidup atau worldview merupakan hal yang mendasar
dalam mempengaruhi sistem ekonomi. Dalam kapitalisme, pandangan hidup yang dominan
adalah materialistik dan individualistik. Kebahagiaan dan kesuksesan diukur berdasarkan
akumulasi kekayaan dan pencapaian materi. Di sisi lain, dalam Islam, dunia bukanlah tujuan
akhir, tetapi ada kehidupan abadi setelah kematian. Islam menghendaki keuntungan dan
kebahagiaan baik di dunia maupun di akhirat. Pandangan hidup Islam mencakup pengetahuan
yang esensial dan penting bagi pemahaman manusia tentang hakikat dirinya dan sekitarnya.

Sistem ekonomi Islam didasarkan pada ajaran agama Islam dan pandangan hidup
yang holistik. Tujuan utamanya adalah mencapai kesejahteraan dan keadilan sosial, baik
dalam kehidupan dunia maupun akhirat. Dalam pandangan ini, kekayaan dan keuntungan
dilihat sebagai amanah dari Allah dan harus dikelola dengan penuh tanggung jawab.
Sedangkan ekonomi kapitalis didasarkan pada pandangan dunia yang lebih sekuler dan
materialistik. Tujuan utamanya adalah mencapai keuntungan finansial dan kebahagiaan materi
melalui kebebasan individu dalam bertransaksi di pasar. Fokusnya adalah pada pertumbuhan
ekonomi dan pencapaian kemakmuran material.
2, Pertimbangan Nilai atau Moral: Kapitalisme menekankan pertimbangan nilai atau moral
yang bersifat utilitarian, di mana tindakan dianggap benar jika menghasilkan kepuasan dan
salah jika menimbulkan penderitaan. Nilai-nilai agama dan moral tidak menjadi pertimbangan
utama dalam kapitalisme. Di sisi lain, dalam ekonomi Islam, pertimbangan nilai atau moral
sangat penting. Islam melarang praktik riba (bunga), gharar (ketidakpastian yang berlebihan),
dan maysir (perjudian). Islam juga mendorong keadilan sosial, persaudaraan, dan berbagi
kekayaan dengan orang yang membutuhkan.

3, Harmoni antara Kepentingan Individu dan Kepentingan Kolektif atau Sosial: Dalam
ekonomi kapitalis, kepentingan individu diutamakan dan dianggap dapat mencapai
kepentingan sosial secara otomatis melalui mekanisme pasar. Dalam pandangan ini, setiap
individu dibiarkan mengejar kepentingannya sendiri, dan kepentingan sosial diharapkan
terwujud secara alami. Di sisi lain, dalam ekonomi Islam, kepentingan sosial lebih
diutamakan daripada kepentingan individu. Prinsip-prinsip keadilan dan kesejahteraan sosial
ditekankan dalam sistem ekonomi Islam untuk mencegah ketidakadilan dan ketimpangan
ekonomi.

4, Permasalahan Ekonomi: Dalam ekonomi kapitalis, permasalahan ekonomi umumnya


dipahami sebagai ketidakmampuan memenuhi keinginan manusia yang tidak terbatas dengan
sumber daya yang terbatas. Pendekatan ini melibatkan mekanisme pasar untuk
mengalokasikan sumber daya dan menentukan harga. Dalam ekonomi Islam, permasalahan
ekonomi dipahami sebagai ujian yang diberikan oleh Allah SWT dan bukan semata-mata
akibat ketidakseimbangan antara keinginan dan sumber daya. Ekonomi Islam mengajarkan
adanya kewajiban sosial dan kepedulian terhadap kesejahteraan umum.

5, Kepemilikan Sumber Daya: Dalam ekonomi kapitalis, kepemilikan individu sangat


ditekankan dan individu bebas memiliki dan mengelola sumber daya sesuai keinginannya.
Sementara itu, dalam ekonomi Islam, kepemilikan sumber daya tidaklah mutlak. Allah SWT
dianggap sebagai pemilik sejati dari segala sumber daya, dan manusia dianggap sebagai
khalifah yang bertanggung jawab dalam mengelola sumber daya tersebut. Islam juga
mendorong konsep kepemilikan kolektif dan wakaf untuk kepentingan publik.

6, Mekanisme Pasar: Mekanisme pasar dalam ekonomi kapitalis didasarkan pada interaksi
permintaan dan penawaran untuk menentukan harga. Interaksi antara kurva permintaan dan
kurva penawaran menghasilkan titik keseimbangan yang menentukan harga dan kuantitas
barang atau jasa di pasar. Dalam ekonomi Islam, mekanisme pasar juga diakui, tetapi ada
aturan-aturan yang mengatur agar mekanisme pasar berjalan dengan adil dan tidak
menimbulkan eksploitasi. Islam melarang praktik-praktik riba dan praktik yang tidak adil.
7. Intervensi Pemerintah: Kapitalisme cenderung mendukung minimnya intervensi
pemerintah dalam ekonomi (doktrin Laissez-faire). Dalam Islam, pemerintah memiliki peran
penting dalam mengawasi dan mengatur ekonomi untuk mencapai keadilan sosial, melarang
praktik-praktik yang dilarang oleh syariah, dan memastikan distribusi yang adil.

D. Studi Kasus

Studi Kasus 1: Kemakmuran Ekonomi Berbasis Wakaf

Studi kasus ini membahas tentang pentingnya gerakan wakaf dalam mencerdaskan
masyarakat secara intelektual dan spiritual, serta potensi produktifnya dalam menghasilkan
nilai tambah secara ekonomi. Berikut ini adalah rangkuman dari studi kasus tersebut:

Pada masa Kesultanan Utsmaniyah, wakaf menjadi tulang punggung perekonomian


dan kesejahteraan masyarakat. Wakaf digunakan untuk membangun pemukiman, dapur
umum, lembaga pendidikan, tempat penginapan untuk musafir, dan lain-lain. Di Indonesia,
gerakan wakaf menjadi poin vital dalam mencerdaskan masyarakat. Ormas seperti
Muhammadiyah, NU, dan Ormas lainnya memainkan peran penting dalam membangun
ribuan sekolah/madrasah, pesantren, sarana ibadah, dan lain-lain melalui gerakan wakaf.

Saat ini, wakaf di Indonesia memasuki fase pengembangan ekonomi aset wakaf guna
menghasilkan nilai tambah. Banyak aset wakaf yang belum dioptimalkan, seperti tanah dan
bangunan. Pengembangan ekonomi aset wakaf diharapkan dapat mendukung pemeliharaan
dan pengembangan aset wakaf lainnya. Contoh konkretnya adalah pembangunan kantin di
atas tanah wakaf di area masjid yang dapat membantu operasional masjid dan memberikan
nilai tambah ekonomi.

Pertanyaan: Studi kasus di atas menjelaskan konsep wakaf yang memiliki haluan
berbeda dengan sistem kapitalisme. Konsep wakaf adalah konsep yang otentik berasal dari
Islam. Jelaskan bagaimana konsep wakaf dalam Islam dan bagaimana hal tersebut dapat
mewujudkan kesejahteraan bagi masyarakat!

Jawaban: Konsep wakaf dalam Islam memiliki potensi besar untuk mewujudkan
kesejahteraan masyarakat. Dengan memanfaatkan aset wakaf secara produktif, seperti
pendirian sekolah, rumah sakit, atau usaha komersial, masyarakat dapat memperoleh akses
terhadap pendidikan, layanan kesehatan, lapangan kerja, dan sumber pendapatan. Wakaf juga
dapat menjadi instrumen untuk mengatasi kesenjangan sosial dan ekonomi dengan
memberikan pelayanan dan manfaat kepada mereka yang membutuhkan.

Selain itu, pengembangan ekonomi aset wakaf melalui pemanfaatan yang produktif
dapat membantu meningkatkan pendapatan dan menciptakan lapangan kerja. Dengan
mengoptimalkan potensi aset wakaf, seperti tanah atau bangunan yang belum dioptimalkan,
masyarakat dapat memperoleh manfaat ekonomi yang berkelanjutan.

Dalam konteks Indonesia, gerakan wakaf telah memberikan kontribusi signifikan


dalam pencerdasan masyarakat secara intelektual dan spiritual. Dengan membangun sekolah,
pesantren, sarana ibadah, dan berbagai lembaga pendidikan lainnya melalui wakaf,
masyarakat dapat memperoleh akses pendidikan yang lebih baik dan meningkatkan kualitas
kehidupan mereka.

Secara keseluruhan, konsep wakaf dalam Islam mendorong pemanfaatan aset yang
diwakafkan secara produktif untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Dengan menjaga
prinsip-prinsip wakaf, seperti kepemilikan yang tetap, manfaat untuk kesejahteraan
masyarakat, karakteristik produktif, dan keberlanjutan, potensi wakaf dapat memberikan
dampak positif yang signifikan dalam memajukan masyarakat dan mencapai kesejahteraan
yang berkelanjutan.
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam makalah ini, telah dibahas perbedaan antara sistem ekonomi kapitalis dan
sistem ekonomi Islam. Sistem ekonomi kapitalis didasarkan pada prinsip pasar bebas,
kepemilikan pribadi, dan keuntungan individual, sedangkan sistem ekonomi Islam didasarkan
pada prinsip syariah Islam yang meliputi keadilan, keseimbangan, dan kesejahteraan sosial.
Perbandingan kedua sistem ini melibatkan karakteristik yang berbeda dalam distribusi
kekayaan, peran pemerintah, dan tujuan ekonomi.

Dalam konteks sistem ekonomi kapitalis, penting untuk memperhatikan efisiensi


pasar, perlindungan hak milik, dan peran pemerintah dalam menjaga keadilan. Di sisi lain,
dalam sistem ekonomi Islam, fokusnya adalah pada keadilan sosial, penghindaran riba, dan
berbagi risiko dalam transaksi ekonomi. Dalam analisis ini, pemahaman yang mendalam
tentang perbedaan dan persamaan antara kedua sistem ekonomi tersebut dapat membantu
mempromosikan dialog yang konstruktif dan penelitian yang lebih mendalam.

B. Saran

Untuk penelitian lebih lanjut, disarankan untuk menganalisis lebih rinci dampak
ekonomi kapitalis dan sistem ekonomi Islam dalam konteks sosial, budaya, dan politik yang
berbeda. Hal ini akan membantu memahami implikasi praktis dari masing-masing sistem
ekonomi dalam mencapai tujuan ekonomi dan kesejahteraan sosial.

Pemahaman yang mendalam tentang perbedaan dan persamaan antara sistem


ekonomi kapitalis dan sistem ekonomi Islam sangat penting dalam konteks ekonomi global
saat ini. Dengan terus mempelajari dan menganalisis kedua sistem ini, kita dapat mencari
solusi yang lebih efektif dan berkelanjutan untuk mencapai kesejahteraan ekonomi dan sosial
di seluruh dunia.

Anda mungkin juga menyukai