Oleh:
Kelompok 13
FAHMI DAWA 43119010065
MUHAMAD RESKHAN 43123010256
SYEKHI ALFI MALIK 43123010378
DOSEN
ARIEF BOWO PRAYOGA KASMO, SE, MM, Ph.D
Sistem perekonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk mengatur dan
mengalokasikan sumber daya, jasa dan barang yang dimilikinya baik kepada individu
maupun organisasi di negara tersebut. Perbedaan mendasar antara suatu sistem ekonomi
dengan sistem ekonomi lainnya adalah bagaimana cara sistem itu mengatur faktor
produksinya. Dalam beberapa sistem, seorang individu dapat memiliki semua faktor
produksi. Sementara dalam sistem lainnya, semua faktor tersebut dipegang oleh
pemerintah. Kebanyakan sistem ekonomi di dunia berada di antara dua sistem ekstrem
tersebut. Penelitian ini mencakup perekonomian nasional dengan objek yang diteliti adalah
sistem ekonomi liberal, radikal, heterodoks dan ekonomi pancasila serta pengaruh sistem
perekonomian terhadap kondisi bisnis suatu negara.
PENDAHULUAN
Masalah ekonomi merupakan masalah mendasar yang terjadi disemua negara. Oleh
karena itu, dalam menyikapi permasalahan ekonomi tiap negara, masing-masing negara
menganut sistem ekonomi yang sesuai dengan kondisi dan ideologi negara yang
bersangkutan. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka
berkembang pula perilaku ekonomi suatu negara.
Sistem ekonomi adalah suatu cara yang diambil dalam rangka mengatur sekaligus
mengorganisasi seluruh kegiatan ekonomi, mulai dari ekonomi rumah tangga, negara dan
pemerintah, serta swasta. pada dasarnya kegiatan ekonomi yang dimaksud meliputi
kegiatan produksi, konsumsi, dan distribusi yang dilakukan berdasarkan prinsip tertentu
untuk mencapai kesejahteraan.
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
Dalam suatu negara adanya sistem ekonomi sangat penting karena berfungsi sebagai
pendorong sistem produksi. Selain itu, sistem ekonomi juga berfungsi untuk menciptakan
suatu mekanisme agar proses distribusi barang dan jasa berjalan dengan baik.
KAJIAN PUSTAKA
Sistem ekonomi menurut Dumairy, Sistem ekonomi adalah suatu sistem yang
mengatur serta menjalin hubungan ekonomi antarmanusia dengan seperangkat
kelembagaan dalam suatu tatanan kehidupan. Sedangkan menurut Gregory Grossman dan
M. Manu, Sistem ekonomi adalah sekumpulan unsur yang terdiri dari atas unit-unit, agen-
agen, serta lembaga-lembaga ekonomi yang bukan saja saling berhubungan dan
berinteraksi melainkan juga sampai tingkat tertentu yang saling menopang dan
memengaruhi. Pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem ekonomi merupakan
sesuatu yang mencakup seluruh kegiatan-kegiatan dan proses yang bertujuan agar
masyarakat dapat tercukupi kebutuhannya.
Sistem perekonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk mengatur dan
mengalokasikan sumber daya, jasa dan barang yang dimilikinya baik kepada individu
maupun organisasi di negara tersebut. Perbedaan mendasar antara sebuah sistem ekonomi
dengan sistem ekonomi lainnya adalah bagaimana cara sistem itu mengatur faktor
produksinya. Dalam beberapa sistem, seorang individu boleh memiliki semua faktor
produksi. Sementara dalam sistem lainnya, semua faktor tersebut dipegang oleh
pemerintah. Kebanyakan sistem ekonomi di dunia berada di antara dua sistem ekstrem
tersebut.
Selain faktor produksi, sistem ekonomi juga dapat dibedakan dari cara sistem tersebut
mengatur produksi dan alokasi. Sebuah perekonomian terencana memberikan hak kepada
pemerintah untuk mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi hasil produksi. Sementara
pada perekonomian pasar, pasar lah yang mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi
barang maupun jasa melalui penawaran dan permintaan.
Sistem ekonomi juga bisa diartikan sebagai suatu cara untuk menjalankan serta mengatasi
masalah perekonomian. Dengan begitu, terdapat aturan dan tata cara untuk mengatur
perilaku masyarakat dalam melaksanakan kegiatan ekonomi demi meraih suatu tujuan.
Jenis-jenis sistem ekonomi Secara umum, sistem ekonomi terbagi ke dalam empat macam.
Berikut jenis-jenis ekonomi.Sistem Ekonomi Tradisional.
Semua orang yang ada di dalam sistem ekonomi ini berhak memutuskan segala hal yang
berkaitan dengan ekonomi mereka sendiri. Sedangkan dalam pelaksanaanya, sistem
ekonomi liberal menganut pada sistem ekonomi pasar dan sangat menjunjung tinggi hak
milik pribadi. Selain disebut juga sebagai sistem ekonomi kapitalis, sistem ekonomi ini juga
dikenal sebagai sistem ekonomi pasar bebas, dan juga sistem ekonomi laissez faire. Setiap
negara memiliki hukum ekonomi yang mengaturnya masing-masing.
Suatu negara yang menerapkan sistem ekonomi liberal tentu akan mempunyai ciri-ciri
tertentu. Di bawah ini adalah beberapa ciri-ciri yang dimiliki oleh sistem ekonomi liberal atau
ekonomi pasar bebas.
B. Ekonomi Radikal
Hasil penelitian ECLA yang dipimpin Prebisch membawa dampak dengan muncul berbagai
kritik terhadap teori teori yang berasal dari Barat, yang paling terasa di negara Amerika
Latin. Kritik kritik tersebut kemudian membawa paradigma baru ekonomi politik radikal, yang
mencakup pendekatan strukturalisme dan Dependensia. Kelompok radikal di Amerika Latin
yang dipermasalahkan tentang keterbelakangan dan yang dibahas adalah berbagai faktor
yang menyebabkan keterbelakangan dan ketergantungan yang dialami Amerika Latin.
Dalam kelompok strukturalisme memanfaatkan perjuangan kelas internasional antara para
pemilik modal dan kaum buruh. Untuk memperbaiki nasib dan kedudukan mereka, kaum
buruh dunia perlu mengambil inisiatif untuk mengembangkan kekuasaan golongan
kelaspemerintah yang hanya menjadi alat dari pusat metropolitan. Sedangkan teori
dependensia menganut aliran Non Marxis, kelompok ini lebih melihat ketergantungan dari
perspektifnasional dengan melihat keadaan di dalam dan di luar negara. Stuktur dan kondisi
internsebagai faktor endogen, walau struktur intern ini baik di masa lalu maupun sekarang
dipengaruhi oleh faktor faktor eksternal. Kelompok Non Marxis lebih melihat masalah
nasional yang perlu diperhatikan adalah bangsa rakyat yang terhimpun dalam suatu wilayah.
C. Ekonomi Heterodoks
Ekonomi heterodoks adalah analisis dan studi prinsip-prinsip ekonomi yang dianggap di luar
aliran pemikiran ekonomi arus utama atau ortodoks. Aliran ekonomi heterodoks sangat
bervariasi dan memiliki sedikit karakteristik umum selain teori, asumsi, atau metodologi yang
dikemukakan yang berada di luar atau bertentangan dengan arus utama
gerakan Keynesian dan neoklasik.
Ilmu ekonomi heterodoks adalah istilah umum yang mengacu pada banyak cabang atau
pendekatan berbeda dalam mempelajari ilmu ekonomi, yang kesemuanya berada di luar
arus utama pemikiran ekonomi saat ini. Tidak ada kesamaan khusus di antara berbagai
pendekatan ini selain tidak sepakatan mereka dengan pendekatan arus utama, dan
pendekatan-pendekatan tersebut seringkali bertentangan satu sama lain dalam asumsi,
program penelitian, dan kesimpulan mereka, sama atau bahkan lebih bertentangan dengan
Pada pertengahan abad ke-19, para pemikir seperti Auguste Comte , Thomas Carlyle , John
Ruskin , dan Karl Marx memberikan kritik awal terhadap ekonomi ortodoks. Sejumlah aliran
pemikiran ekonomi heterodoks menantang dominasi ekonomi neoklasik setelah revolusi
neoklasik pada tahun 1870-an. Selain kritik sosialis terhadap kapitalisme, aliran heterodoks
pada periode ini mencakup pendukung berbagai bentuk merkantilisme, seperti aliran
Amerika yang tidak setuju dengan metodologi neoklasik seperti aliran sejarah, dan
pendukung teori moneter yang tidak ortodoks seperti teori moneter Kredit sosial . Aliran
heterodoks lainnya yang aktif sebelum dan selama depresi hebat termasuk teknokrasi dan
georgisme
Hingga tahun 1980, tema-tema ekonomi heterodoks yang paling menonjol dalam berbagai
bentuknya meliputi:
perekonomian heterodoks pasca-1980 adalah struktur yang kompleks, yang terdiri dari dua
jenis pekerjaan heterodoks yang sangat berbeda, masing-masing dibedakan secara internal
dengan sejumlah program penelitian yang memiliki asal usul dan orientasi sejarah yang
berbeda: heterodoksi kiri tradisional yang paling dikenal dan 'heterodoksi baru' yang
dihasilkan dari impor ilmu pengetahuan lainnya.
Ekonomi Pancasila adalah sebuah sistem perekonomian yang didasarkan pada lima sila
dalam Pancasila. Istilah Ekonomi Pancasila baru muncul pada tahun 1967 dalam suatu
artikel Dr. Emil Salim. Ketika itu belum begitu jelas apa yang dimaksud dengan istilah itu.
Istilah itu menjadi lebih jelas ketika pada tahun 1979, Emil Salim membahas kembali yang
dimaksud dengan "Ekonomi Pancasila". Pada esensinya, Ekonomi Pancasila adalah suatu
konsep kebijaksanaan ekonomi, setelah mengalami pergerakan seperti bandul jam dari kiri
ke kanan, hingga mencapai titik keseimbangan. Ke kanan artinya bebas mengikuti aturan
pasar, sedangkan ke kiri artinya mengalami intervensi negara dalam bentuk perencanaan
terpusat.
Secara sederhana, Ekonomi Pancasila dapat disebut sebagai sebuah sistem ekonomi pasar
dengan pengendalian pemerintah atau "ekonomi pasar terkendali". Mungkin ada istilah-
istilah lain yang mendekati pengertian "Ekonomi Pancasila", yaitu sistem ekonomi
campuran, maksudnya campuran antara sistem kapitalisme dan sosialisme atau sistem
ekonomi jalan ketiga.
Roda kegiatan ekonomi bangsa digerakkan oleh rangsangan ekonomi, moral, dan
sosial.
Muncul kehendak kuat dari masyarakat untuk mewujudkan pemerataan sosial,
dengan tidak membiarkan berkembangnya ketimpangan ekonomi dan kesenjangan
sosial.
Semangat nasionalisme ekonomi untuk mewujudkan perekonomian nasional yang
kuat, tangguh, serta mandiri.
Demokrasi ekonomi yang didasarkan pada kerakyatan dan kekeluargaan.
Keseimbangan yang harmonis, efisien, dan adil antara perencanaan nasional
dengan desentralisasi ekonomi serta otonomi yang luas, bebas, dan bertanggung
jawab.
Negara menguasai hajat hidup orang banyak Artinya sumber daya alam yang
ditujukan untuk kepentingan masyarakat luas dikuasai negara. Misalnya batu
bara, air, hasil tambang, dan sebagainya.
Pemerintah dan swasta saling mendukung untuk membangun perekonomian ke
arah yang lebih baik.
Perekonomian digerakkan melalui rangsangan ekonomi, sosial, dan moral.
Sementara masyarakat bertugas untuk mengawasi seluruh kegiatan
produksinya.
Prioritas utama ialah menciptakan perekonomian yang tangguh Ciri sistem
ekonomi Pancasila ialah kebijakan pembangunan ekonominya diprioritaskan
untuk menciptakan atau membangun perekonomian nasional yang tangguh.
Sehingga tiap kebijakan yang dibuat selalu dijiwai oleh sikap nasionalisme.
1. Bebas dalam berkreasi dan inovasi, diman setiap warga negara diberi kebebasan
untuk membentuk dan menjalankan usahanya sendiri selama tidak menggangu
kepentingan negara dan bangsa.
2. SEP lebih ditujukan dan diutamakan untuk kepentingan masyarakat luas.
3. Pengelolaan kegiatan ekonomi dilakukan secara bersama-sama untuk kepentingan
bersama.
4. Negara mengakui hak milik individu selama tidak bertentangan dengan hajat hidup
orang banyak.
Sistem perekonomian memiliki pengaruh yang sangat signifikan terhadap kondisi suatu
negara. Berikut adalah beberapa pengaruh utama sistem perekonomian terhadap kondisi
negara:
Penting untuk diingat bahwa setiap negara memiliki sistem perekonomian yang berbeda,
seperti kapitalisme, sosialisme, atau campuran dari keduanya. Pengaruh sistem ini dapat
bervariasi tergantung pada bagaimana mereka diterapkan dan dijalankan dalam praktiknya.
KESIMPULAN
Sistem perekonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk mengatur dan
mengalokasikan sumber daya, jasa dan barang yang dimilikinya baik kepada individu
maupun organisasi di negara tersebut. Selain faktor produksi, sistem ekonomi juga dapat
dibedakan dari cara sistem tersebut mengatur produksi dan alokasi. Sistem ekonomi juga
bisa diartikan sebagai suatu cara untuk menjalankan serta mengatasi masalah
perekonomian.
Sistem ekonomi tradisional Sistem ekonomi tradisional adalah suatu sistem ekonomi
yang diterapkan oleh masyarakat tradisional secara turun temurun.
Selain disebut juga sebagai sistem ekonomi kapitalis, sistem ekonomi ini juga dikenal
sebagai sistem ekonomi pasar bebas, dan juga sistem ekonomi laissez faire.
Perekonomian heterodoks pasca-1980 adalah struktur yang kompleks, yang terdiri dari dua
jenis pekerjaan heterodoks yang sangat berbeda, masing-masing dibedakan secara internal
dengan sejumlah program penelitian yang memiliki asal usul dan orientasi sejarah yang
berbeda: heterodoksi kiri tradisional yang paling dikenal dan 'heterodoksi baru' yang
dihasilkan dari impor ilmu pengetahuan lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Disha, A., Syifa, A. A., Syahra, D. F., & Aziziah, V. A. (2022). IMPLEMENTASI MATRIKS
PADA SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA. Berajah Journal: Jurnal Ilmiah
Pembelajaran dan Pengembangan Diri, 2(4), 949-960.
Fikriansyah, Ilham. 2023. “Pengertian Sistem Ekonomi Beserta Jenis dan Fungsinya”,
https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-6818434/pengertian-sistem-
ekonomi-beserta-jenis-dan-fungsinya, diakses 12 september 2023 pukul 14:18.
Marsudi, K. E. R., & Purbasari, V. A. (2022). Implementasi Sistem Ekonomi Pancasila dalam
Kebijakan Pemerintah Indonesia. Indonesian Journal of Islamic Economics and
Finance, 2(1), 27-42.
Media, K. (2022). Sistem Ekonomi Pancasila: Pengertian, Prinsip, dan Ciri-cirinya Halaman
all - Kompas.com. Diakses 12 September 2023, dari
https://www.kompas.com/skola/read/2022/05/18/073000869/sistem-ekonomi-
pancasila--pengertian-prinsip-dan-ciri-cirinya?page=all
Sistem Ekonomi Liberal: Pengertian, Ciri, Tujuan & Dampaknya. (2021). diakses 12
September 2023, dari https://www.gramedia.com/literasi/sistem-ekonomi-liberal/