Anda di halaman 1dari 16

TUGAS INDIVIDU

DASAR
DASAR-DASAR EKONOMIKA

SISTEM EKONOMI LIBERAL

DOSEN PENGAMPU : Dr. Maimum Sholeh M.Si.

Disusun oleh:
Aulia Mila Husna 20812144033
Program Studi Akuntansi

Fakultas Ekonomi

Universitas
niversitas Negeri Yogyakarta

2020
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sistem perkonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara


dalam memecahkan berbagai permasalahan ekonomi yang dialami oleh
negara tersebut,misalnya pengalokasian sumber daya yang dimilikinya,
pelaksanaan produksi, distribusi dan konsumsi baik kepada individu maupun
organisasi di negara tersebut. Perbedaan yang mendasar antara sebuah sistem
ekonomi dengan sistem ekonomi lainnya adalah bagaimana cara sistem itu
mengatur faktor produksinya. Dalam beberapa sistem, seorang individu boleh
memiliki semua faktor produksi. Sementara dalam sistem lainnya, semua
faktor tersebut di pegang oleh pemerintah.

Masalah ekonomi adalah masalah mendasar yang terjadi disemua


negara. Oleh karena itu, dalam menyikapi permasalahan ekonomi ditiap
negara, masing-masing negara menganut sistem ekonomi yang sesuai dengan
kondisi dan ideologi negara tersebut. Pada makalah ini, saya ingin
menjelaskan salah satu sistem perekonomian, yaitu sistem ekonomi liberal.

Sistem Ekonomi Liberal merupakan salah satu bentuk sistem ekonomi


yang memberikan kebebasan sebesar-besarnya kepada setiap individu dalam
kegiatan perekonomian untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya.
Arti Sistem Ekonomi menurut pendapat beberapa ahli, yaitu sebagai berikut:

1. Menurut L. James Havery sistem ekonomi adalah prosedur logis dan


rasional untuk merancang suatu rangkaian komponen yang berhubungan
satu dengan yang lainnya dengan maksud untuk berfungsi sebagai suatu
kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan.
2. Menurut John Mc Manama sistem ekonomi adalah sebuah struktur
konseptual yang tersusun dari fungsi-fungsi yang saling berhubungan
yang bekerja sebagai suatu kesatuan organik untuk mencapai suatu hasil
yang diinginkan secara efektif dan efesien.
3. Menurut C.W. Churchman sistem ekonomi adalah seperangkat bagian-
bagian yang di koordinasikan untuk melaksanakan seperangkat tujuan.
4. Menurut J.C. Hinggins sistem ekonomi adalah seperangkat bagian-bagian
yang saling berhubungan.
5. Menurut Edgar F. Huse dan James L. Bowdict sistem ekonomi adalah
suatu seri atau rangkaian bagian-bagian yang saling berhubungan dan
bergantung sedemikian rupa sehingga interaksi dan saling pengaruh dari
satu bagian akan memengaruhi keseluruhan.
6. Menurut M. Hatta sistem ekonomi adalah sistem ekonomi yang baik
untuk diterapkan di Indonesia harus berdasarkan atas asas kekeluargaan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu ekonomi liberal ?

2. Apakah sistem ekonomi liberal pernah diterapkan di Indonesia ?

3. Apa yang dimaksud dengan tindakan, motif, dan prinsip ekonomi?

C. Tujuan
1. Mengetahui dan memahami bagaimana sistem ekonomi liberal.

2. Untuk mengetahui contoh praktik perekonomian liberal.

3. Mengetahui tindakan, motif, dan prinsip ekonomi.


BAB II

PEMBAHASAN

A. Ekonomi Liberal
Ekonomi liberal adalah teori ekonomi yang diuraikan oleh tokoh-tokoh
penemu ekonomi klasik seperti Adam Smith. Sistem ekonomi klasik tersebut
mempunyai kaitan dengan “kebebasan (proses) alami” yang dipahami oleh sementara
tokoh-tokoh ekonomi sebagai ekonomi liberal klasik. Meskipun demikian, Adam
Smith tidak pernah mengunakan penamaan paham tersebut sedangkan konsep
kebijakan dari ekonomi (globalisasi) liberal ialah sistem ekonomi bergerak menuju
pasar bebas dan sistem ekonomi berpaham.
Perdagangan bebas dalam era globalisasi yang bertujuan menghilangkan
kebijakan ekonomi proteksionisme. Garis paham ekonomi liberal telah dipraktikan
oleh sekolah-sekolah di Australia dengan demokrasi di masyarakat yang terbuka.
Paham liberal kebanyakan digunakan oleh negara-negara di benua Eropa dan
Amerika, seperti di Amerika Serikat, paham liberal dikenali dengan sebutan mild
leftism estabilished.
B. Sejarah Ekonomi Liberal
Teori dasar ekonomi liberal telah dikembangkan sejak awal abad ke-19 untuk
melawan merkantilisme dan feodalisme. Teori ini pertama kali dikembangkan oleh
Adam Smith yang menganjurkan agar pemerintah tidak terlalu mengintervensi pasar.
Adam Smith berpendapat bahwa jika semua orang dibiarkan melakukan kegiatan
ekonominya sendiri dan bukan dikendalikan oleh negara, maka hasilnya akan
menjadi harmonis dan lebih bermasyarakat dalam rangka peningkatan kesejahteraan.
Teori tersebut didukung oleh sistem ekonomi kapitalis pada akhir abad ke-18 dan
runtuhnya sistem merkantilisme.
C. Dasar Ideologi Ekonomi Liberal
Properti pribadi dan kontrak individu membentuk dasar dari ekonomi liberal.
Teori awal berdasarkan asumsi atas kegiatan ekonomi individu yang lebih banyak
berasal dari kepentingan sendiri dan kebutuhan akan kebebasan untuk bertindak
tanpa batas untuk menghasilkan hasil terbaik untuk semua orang, asalkan tidak
melewati standar dan tetap menjunjung asas keadilan. Contohnya, tidak boleh
melakukan pemaksaan, pencurian, dan penipuan serta terdapat kebebasan berbicara
dan pers.
Awalnya, para pendukung ekonomi liberal harus bersaing dengan pendukung
feodalisme yang kebanyakan adalah orang kaya dan kaum bangsawan. Namun, pada
akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, pendukung feodalisme kalah.
 Posisi Investasi Negara
Ekonomi liberal menentang intervensi pemerintah dengan alasan
bahwa negara sering berfungsi sebagai tempat untuk mewadahi kepentingan
bisnis dengan mendistorsi pasar untuk menguntungkan pihak tertentu.
Dengan demikian, hasil yang didapatkan oleh rakyat menjadi tidak
maksimal. Ordoliberalisme dan berbagai sistem liberalisme sosial
berdasarkan pada liberalisme klasik yang meliputi peran yang lebih banyak
bagi negara, namun tidak berusaha untuk menggantikan perusahaan swasta
dan pasar bebas dengan perusahaan pemerintah dan perencaan ekonomi.
Misalnya, ekonomi pasar sosial adalah ekonomi yang sebagian besar
pasarnya berdasarkan sistem harga bebas dan kepemilikan pribadi, tetap tetap
mendukung kegiatan pemerintah untuk mempromosikan pasar yang
kompetitif serta program kesejahteraan sosial untuk mengatasi kesenjangan
sosial yang dihasilkan dari pasar bebas. Ekonomi liberal juga mendukung
kesetaraan kesempatan (juga dikenal sebagai mobilitas sosial), karena
mereka yakin bahwa kurangnya kesetaraan kesempatan akan menyebabkan
terjadinya peningkatan monopoli yang dilakukan oleh swasta yang sangat
melanggar kebebasan individu.
 Posisi perubahan politik
Ekonomi liberal dapat mendukung adanya perusahaan publik untuk
menyediakan barang publik. Misalnya, Adam Smith berpendapat bahwa
negara memiliki peran dalam perbaikan jalan, sungai, sekolah, dan jembatan
yang tidak efisien jika itu dilaksanakan oleh pihak swasta. Namun, Smith
lebih menginginkan infrastruktur pemerintah tersebut harus dikenakan biaya
secara proporsional (misalnya tarif tol, tarif listrik, dan SPP sekolah). Selain
itu, ia juga menganjurkan adanya tarif dalam dukungan penyelenggaraan
perdagangan bebas serta melindungi hak cipta dan hak paten untuk
mendorong inovasi. Penelitian lebih lanjut dilakukan oleh Robert Cox dan ia
menyoroti pentingnya inovasi dan peranannya dalam pasar bebas.
D. Tindakan, Motif, dan Prinsip Ekonomi
Setiap orang memiliki keinginan untuk memenuhi kebutuhannya
semaksimal mungkin yang dapat dilakukannya. Pemenuhan kebutuhan
tersebut memerlukan langkah-langkah dan tindakan. Tindakan yang dilakukan
oleh manusia untuk memenuhi kebutuhannyaa disebut sebagai tindakan
ekonomi. Tindakan yang dilakukan seseorang pasti mempunyai alasan jelas
atau karena ada dorongan yang kuat untuk melakukan tindakan ekonomi.
Alasan yang mendorong seseorang melakukan tindakan ekonomi dinamakan
motif ekonomi.
Alasan tersebut bermacam-macam diantara untuk memenuhi kebutuhan,
memperoleh keuntungan, kekuasaan ekonomi, dan sebagainya. Kebutuhan
setiap orang tidak ada batasnya. Setelah kebutuhan yang satu terpenuhi, akan
muncul kebutuhan lainnya. Sedangkan alat pemuas kebutuhan terbatas. Oleh
karena itu, tindakan yang dilakukan oleh seseorang yang berpedoman pada
prinsip ekonomi yaitu dengan pengorbanan tertentu untuk memperoleh hasil
maksimal. Jadi, tindakan ekonomi harus didorong oleh motif ekonomi dan
didasari oleh prinsip ekonomi.
1. Motif Ekonomi
Motif dapat disamakan pengertiannya dengan dorongan atau alasan. Motif
atau dorongan dalam banyak hal tergantung dari beberapa faktor. Ada faktor dari
dalam dan ada faktor dari luar. Faktor pendorong dari dalam tergantung dari
kepribadian seseorng. Ada orang yang motivasinya tinggi untuk melalukan
sesuatu tidak cepat merasa puas, selalu ingin melakukan sesuatu tidak cepat
merasa puas, selalu ingin menemukan hal- hal baru dan berani mengambil resiko.
Tipe manusia seperti ini adalah tipe manusia wirausahawan.
Sementara itu, faktor pendorong dari luar muncul dari lingkungan sekitar
individu, seperti keluarga, teman, suami/ istri, atau relasi. Misalnya dorongan
dari keluarga yang menyarankan seseorng untuk mencari pekerjaan yang layak
atau membuka usaha yang lain untuk meningkatkan taraf hidup.
Motif ekonomi adalah dorongan untuk melakukan tindakan ekonomi dalam
rangka mencapai kemakmuran. Dengan motif ekonomi orang melakukan
kegiatan ekonomi, misalnya memproduksi suatu barang atau menjalankan sebuah
perusahaan.
Motif ekonomi terbagi dalam dua aspek:
 Motif intrinsik
Disebut sebagai suatu keinginan untuk melakukan tindakan ekonomi atas
kemauan sendiri
 Motif ekstrinsik
Disebut sebagai suatu keinginan untuk melakukan tindakan ekonomi atas
dorongan orang lain.
Berbagai motif ekonomi
 Motif ekonomi individu/ perorangan
a. Motif mencapai kemakmuran (meningkatkan taraf hidup)
Manusia berusaha memenuhi kebuhuhan hidupnya baik jasmani
maupun rohani dengan tujuan mencapai kemakmuran (keseimbangan
antara kebutuhan dengan alat pemenuhan kebutuhan). Dalam kedaan
makmur manusia dapat memenuhi kebutuhan makanan yang bergizi,
tempat tinggal yang layak, pendidikan yang tinggi dsb.
b. Motif memperoleh penghargaan (aktualisasi diri/ harga diri)
Motif menunjukan gengsi atau prestis dan harga diri manusia melalui
dorongan ekonomi guna memperoleh penghargaan. Misalnya: orang
yang kaya selalu berkendaraan mobil mewah agar terlihat terpandang
oleh orang-orang di sekitarnya.
c. Motif mencapai kekuasaan ekonomi
Seorang pelaku bisnis yang sudah bersekala besar ingin lebih
menguasai pasar secara nasional dengan mendirikan cabang-cabang di
setiap kota. Motif pelaku bisnis tersebut didasari dorongan untuk
mencapai kekuasaan.
d. Motif sosial / membantu sesama
Tidak semua manusia dalam bertindak ekonomi di dorong untuk
kepentingan diri sendiri, tetapi ada pula yang berorientasi
kepadakepentingan sosial guna membantu sesama, misalya memberi
sumbangn pada panti asuhan, yayasan tuna netra dll.
 Motif ekonomi perusahaan
a. Motif memproduksi barang dengan harga murah
Dalam rangka menang dalam persaingan, perusahaan memiliki motif
untuk memproduksi barang dengan harga murah tetapi mempunyai mutu
tinggi.
b. Motif mencari keuntungan
Setiap perusahaan termotivasi melakukan kegiatan adalah dalam
rangkamencari keuntungan. Dengan kata lain, perusahaan selalu
berorientasi pada keuntungan. Keuntungan inilah yang menjadi motor
penggerak dalam menjalankan usaha. Efisiensi dan efektivitas
penggunaan faktor-faktor produksi dalam system ekonomi liberal
dapat tercapai dengan baik karena tindakan ekonomi yang
dilakukan didasarkan kepada motif pencarian keuntungan yang
sebesar-besarnya.
c. Motif menjaga kontinuitas perusahaan
Perusahaan didirikan dalam waktu yang tidak terbatas, tetapi
perusahaan tetap ada jika kesinambungannya dijaga yaitu tetap memiliki
laba. Dengan demikian, pihak-pihak yang ada diperusahaan tetap dapat
melakukan aktivitasnya.
2. Prinsip Ekonomi
Pengertian prinsip ekonomi manusia dihadapkan pada pilihan atau alternatif.
Dalam menghadapi pilihan tersebut kita harus memilih mana yang paling
menguntungkan. Perlu ada pedoman dalam memilih alternatif tersebut. Dalam
ekonomi, pedoman bertindak ekonomi adalah prinsip ekonomi. Prinsip ekonomi
dapat diartikan dengan tindakan untuk mendapatkan hasil yang maksimum
dengan pemanfaatan biaya tertentu. Atau dengan faktor produksi tertentu
berusaha untuk mendapatkan hasil produksi yang maksimal. Prinsip ekonomi
harus diberlakukan sesuai denan faktor kelangkaan yang telah kita bicarakan
sebelumnya. Didorong dengan faktor kelangkaan, maka faktor faktor produksi
yang ada harus digunakan semaksimal mungkin dalam rangka menghasilkan
barang dan jasa.
Ciri- ciri prinsip ekonomi
 Selalu bersikap hemat
 Selalau menentukan skala prioritas (kebutuhan yang mendesak atau penting
didahulukan dan diurutkan sampai kebutuhan yang tidak penting dan tidak
mendesak)
 Selalu bertindak dengan rasional dan ekonomis (melalui perencanaan yang
matang)
 Selalu bertindak dengan prinsip cost and benefit (pengeluaran biaya diikuti
dengan hasil yang ingin diperoleh)
Penerapan prinsip ekonomi dalam kegiatan ekonomi
 Prinsip ekonomi produksi
Prinsip ekonomi produksi menghasilkan barang yang mendatangkan
keuntungan besar, melalui: memproduksi barang yang dibutuhkan
masyarakat, memproduksi barang dengan biaya semaksimal mungkin,
memproduksi barang yang berkualitas.
 Prinsip ekonomi penjual
Prinsip ekonomi penjual berusaha memperoleh keuntungan maksimal,
melalui: menjual barang yang dibutuhkan dan sesuai selera masyarakat,
memberi pelayangan yang baik, menjual barang yang terjangkau konsumen,
serta membeli barang semurah mungkin.
 Prinsip ekonomi konsumen
Prinsip ekonomi konsumen berusaha memenuhi kebutuhannya dengan
tingkat kemampuan yang maksimal, melalui: memilih barang yang benar-
benar diperlukan, dapat memilih barang dan jasa yang baik dan terjamin,
serta membeli barang yang sesuai dengan kemampuan.
E. Sistem Ekonomi Liberal
Sistem ekonomi liberal didasarkan pada ajaran Adam Smith (1729-
1790). Bukunya yang terkenal berjudul An Inquiry into the Nature and Causes
of the Wealth of Nation. Adam Smith menyatakan bahwa “perekonomian akan
berjalan dengan baik apabila pengaturannya diserahkan kepada mekanisme
pasar atau mekanisme harga”. Teori ini kemudian dikenal dengan sebutan The
Invisible Hands.
Sistem ekonomi liberal, teori yang dipopulerkan oleh Adam Smith ini
memiliki beberapa istilah, yaitu sistem ekonomi pasar, laissez-faire, dan
ekonomi kapitalis. Istilah sistem ekonomi liberal disebut juga sebagai
laissez-faire. Kata laissez-faire berasal dari bahasa Perancis yang artinya
“biarlah mereka melakukan pekerjaan yang sesuai dengan mereka”. Konsep
kebijakan dari ekonomi (globalisasi) liberal ialah sistem ekonomi bergerak
kearah menuju pasar bebas dan sistem ekonomi berpaham perdagangan bebas
dalam era globalisasi yang bertujuan menghilangkan kebijakan ekonomi
proteksionisme.
Sistem ekonomi pasar disebut sebagai sistem ekonomi kapitalis. Istilah
ini muncul dikarenakan dalam sistem ekonomi kapitalis berlaku “Free Fight
Liberalisme” (sistem persaingan bebas), yang artinya siapa yang memiliki dan
mampu menggunakan kekuatan modal secara efektif dan efisien akan dapat
memenangkan pertarungan dalam bisnis. Kapitalisme adalah suatu paham
yang meyakini bahwa pemilik modal bisa melakukan usahanya untuk meraih
keuntungan sebesar-besarnya.
Sistem ekonomi pasar merupakan suatu tata cara pengaturan
kehidupan pereekonomian yang didasarkan kepada Mekanisme pasar yaitu
interaksi antara permintaan dan penawaran suatu barang yang kegiatannya
tergantung pada kekuatan modal yang dimiliki oleh setiap individu. Sistem
ekonomi ini menghendaki adanya kebebasan individu dalam melakukan
kegiatan ekonomi. Artinya, setiap individu diakui keberadaannya dan mereka
bebas bersaing. Dilain pihak, pemerintah tidak boleh ikut campur dalam
kegiatan ekonomi. Peran pemerintah dalam sistem ekonomi pasar hanya
mengawasi, melindungi, menjaga, dan memberi fasilitas agar setiap individu
dapat menjalankan hak dan kebebasannya dengan sebaik-baiknya serta
melakukan kegiatan ekonomi yang berhubungan dengan penyelenggaraan
negara.
F. Institusi Pokok dalam Sistem Ekonomi Liberal
1) Hak Kepemilikan
Sebagian besar hak kepemilikan dalam sistem ekonomi liberal adalah
hak kepemilikan individu atau swasta sehingga masyarakatnya lebih
termotivasi untuk produktif.
2) Keuntungan
Keuntungan dianggap dapat memotivasi manusia untuk bekerja keras
dan produktif
3) Konsumerisme
Dalam artian positif, konsumerisme adalah gaya hidup yang sangat
menekankan pentingnya kualitas barang dan jasa yang digunakan, karena
tujuan akhir dari penggunaan barang dan jasa adalah meningkatkan nilai
kegunaan kehidupan. Sehingga masyarakat liberal terkenal dengan hasil
barang dan jasanya yang berkualitas.
4) Kompetisi
Melalui kompetisi akan tersaring individu atau perusahaan yang
mampu bekerja secara efektif dan efisien yang nantinya dapat
menguntungkan produsen maupun konsumen, juga yang membutuhkan
maupun menawarkan.
5) Harga
Harga merupakan indikator kelangkaan, jika harga meningkat maka
barang dan jasa semakin langka. Sehingga harga menjadi sinyal bagi
produsen untuk menambah jumlah produksi agar keuntungan juga
meningkat.
G. Karakteristik atau Ciri-ciri Sistem Ekonomi Liberal
1. Setiap individu memiliki kebebasan untuk memiliki faktor-faktor
produksi.
2. Adanya pengakuan terhadap hak individu.
3. Kedaulatan konsumen dan kebebasan dalam konsumsi
4. Peranan modal sangat penting
5. Sebagian besar modal dan kegiatan ekonomi di kuasai oleh swasta.
6. Perekonomian diatur oleh mekanisme pasar.
7. Peran pemerintah dalam perekonomian sangat kecil.
8. Setiap kegiatan ekonomi bersifat mencari keuntungan.
9. Motif mencari laba terpusat pada kepentingan sendiri.
10. Kegiatan perekonomian selalu didasarkan atas kondisi pasar.
11. Biasanya barang-barang produksi yang dihasilkan bermutu tinggi.
12. Terjadinya persaingan bebas antar pengusaha.
H. Kelebihan Sistem Ekonomi Liberal
1. Menumbuhkan kreativitas masyarakat dalam penyelenggaraan
perekonomian karena masyarakat diberi kebebasan dalam menentukan
kegiatan perekonomian.
2. Kualitas produk yang dihasilkan menjadi lebih baik karena terjadinya
persaingan yang ketat.
3. Efisiensi dan efektivitas penggunaan faktor-faktor produksi dapat tercapai
dengan baik karena tindakan ekonomi yang dilakukan didasarkan kepada
motif pencarian keuntungan yang sebesar-besarnya.
4. Setiap individu bebas memiliki untuk sumber-sumber daya produksi yang
nantinya akan mendorong partisipasi masyarakat dalam perekonomian.
5. Lebih adil karena mereka yang memiliki prestasi lebih dalam kegiatan
ekonominya, akan cenderung lebih mampu dan lebih leluasa
memenuhinya kebutuhannya disbanding dengan mereka yang prestasinya
kurang.
6. Pengembangan usaha yang dilakukan produsen dalam memaksimalkan
keuntungan memungkinkan dapat menyerap tenaga kerja lebih banyak.
I. Kelemahan Sistem Ekonomi Liberal
1. Sulitnya melakukan pemerataan pendapatan dikarenakan prinsip yang
belaku adalah free fight liberalism, dimana kunci untuk memenangkan
persaingan adalah modal.
2. Menimbulkan monopoli sehingga merugikan masyarakat.
3. Besar kemungkinannya terjadi jurang pemisah (gap) yang lebar antara
golongan kaya dan golongan miskin, karena ada peluang bagi yang kaya
makin kaya, yang miskin makin miskin. Hal ini akan berakibat timbulnya
kecemburuan social yang ada pada akhirnya akan mengganggu stabilitas
nasional.
4. Kemungkinan terjadinya pemenuhan kebutuhan masyarakat yang kurang
merata.
5. Persaingan mendorong orang untuk melakukan segala macam cara untuk
memperoleh kemauannya.
6. Lebih mengutamakan kepentingan pribadi dibandingkan daripada
kepentingan masyarakat.
7. Perusahaan yang tidak efesien bisa tersingkir dari pasar.
J. Negara-Negara yang Menganut Sistem Ekonomi Liberal
1. Di Benua Amerika

Amerika serikat , Argentina , Bolivian , Brazil , Cili , Cuba , Kolombia


Ekuador , Honduras , Kanada , Meksiko , Nikaragua , Panama , Paraguay,
Peru , Uruguay, dan Venezuela.
2. Di Benua Eropa

Albania , Armenia , Austria , Belgia , Bulgaria , Kroasia , Cyprus,


Republik Cekoslovakia , Denmark , Estonia , Finlandia , Prancis , Jerman ,
Yunani , Hungaria , Islandia , Italia , Latvia , Lithuania , Luxembourg ,
Macedonia , Moldova , Netherland , Norwegia , Polandia , Portugal ,
Romania , Russia , Serbia Montonegro , Slovakia , Slovenia , Spanyol ,
Swedia , Switzerland , Ukrania dan United Kingdom.

3. Di Benua Asia

India , Iran , Israel , Jepang , Korea Selatan , Filifina , Thailand ,


Taiwan dan Turkey.

4. Di Benua Australia yaitu Australia dan Selandia Baru.


BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setiap negara tentunya memiliki kondisi atau ideologi yang berbeda,
sama halnya dengan sistem ekonomi. Sistem ekonomi liberal ini bisa disebut
dengan istilah sistem ekonomi pasar. Dimana yang menjadi peran utama, pilar
atau tiang utama adalah mekanisme pasar dan pihak swasta. Sistem ekonomi
liberal ini didasarkan pada ajaran Adam Smith pada bukunya yang berjudul
The Wealth Of Nation. Teori yang dikenal dengan sebutan The Invisible
Hands merupakan pernyataan dari Adam Smith yang menyatakan bahwa
“perekonomian akan berjalan dengan baik apabila pengaturannya diserahkan
kepada mekanisme pasar atau mekanisme harga”. Salah satu kebaikan dari
sistem ekonomi pasar ini adalah kreativitas masyarakat lebih berkembang dan
lebih efesien dalam memecahkan masalah ekonomi. Sedangkan keburukannya
adalah persaingan yang lebih mengutamakan kepentingan pribadi bukan
kepentingan rakyat.
Motif yang digunakan pada sistem perekonomian ini salah satunya
adalah untuk mencari keuntungan sebanyak-banyaknya. Pasar bebas untuk
menentukan harga jual belinya tanpa diawasi oleh pemerintah. Oleh sebab itu,
praktik penggunaan sistem ekonomi liberal ini sangat rawan menimbulkan
ketimpangan. Selain itu, jika perusahaan tidak kuat dalam permodalan, akan
terjadi banyak perusahaan yang bangkrut dan tersingkir dari pasar.
DAFTAR PUSTAKA
http://cahyopriastomo.blogspot.com/2014/04/sistem-ekonomi-
liberalismekapitalisme.html

https://kartikaimut69.blogspot.com/2017/08/makalah-sistem-ekonomi-
liberalkapitalis.html#:~:text=A.-
,Pengertian%20Sistem%20Ekonomi%20Liberal%2FKapitalis,adalah%2
0menjual%20untuk%20memperoleh%20laba.

Supriyanto, Didik. 2017. Ekonomi Islam VS Ekonomi Liberal. Jurnal STITNU


Al Hikmah Mojokerto

Anda mungkin juga menyukai