Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

“ Dasar-Dasar Ekonomi “

Disusun oleh :

Nama : Afiqoh Sabina Guseynova

NIM : 20812144014

Kelas : C20

PRODI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2020


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ekonomi merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan masyarakat
pada suatu negara. Ekonomi menurut Lionel Robbins adalah ilmu yang mempelajari perilaku
manusia sebagai hubungan antara tujuan dan sarana langka yang memiliki kegunaan
alternatif. Sedangkan menurut John Adam Smith merupakan penyelidikan tentang sifat dan
penyebab kekayaan negara. Di dalam sebuah perekonomian juga terdapat kegiatan yang
disebut dengan kegiatan ekonomi. Kegiatan yang dijalankan dengan prinsip ekonomi dan
motif ekonomi.

Keterkaitan antar berbagai aspek kegiatan ekonomi sehingga terjadi proses


pemenuhan kebutuhan masyarakat itu akan membentuk suatu sistem yang disebut dengan
sistem ekonomi. Setiap negara pastilah memiliki sistem ekonomi yang berbeda – beda.
Menurut Gilarso (1992:486) sistem ekonomi adalah keseluruhan tata cara untuk
mengkoordinasikan perilaku masyarakat mencakup produsen, konsumen, pemerintah, bank,
dan lainnya dalam menjalankan kegiatan ekonomi baik produksi, distribusi, dan konsumsi
maupun investasi yang membentuk suatu kesatuan utuh yang teratur dan dinamis sehingga
mampu menghindari kekacauan di bidang ekonomi.

Sedangkan Mc. Eachern mendefinisikan sistem ekonomi adalah seperangkat


mekanisme dan institusi untuk menjawab pertanyaan tentang apa, bagaimana, dan untuk
siapa barang dan jasa diproduksi. Lalu menurut Chester A Bemand sistem ekonomi adalah
suatu kesatuan yang terpadu yang secara kolestik yang di dalamnya ada bagian – bagian dan
masing – masing bagian itu memiliki ciri dan batas sendiri. Sehingga secara sederhana dapat
diartikan sistem ekonomi merupakan suatu cara untuk mengatur dan mengelola segala
aktivitas ekonomi di setiap lapisan masyarakat.

1.2 Rumusan Masalah

a) Apa yang dimaksud dengan Kegiatan Ekonomi?


b) Apa saja Prinsip Ekonomi?
c) Apa saja Motif Ekonomi?
d) Bagaimana penerapan Sistem Ekonomi Sosialis?

1.3 Tujuan

a) Mengetahui pengertian ekonomi.


b) Mengetahui prinsip ekonomi.
c) Mengetahui motif ekonomi.
d) Memahami penerapan Sistem Ekonomi Sosialis.


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Kegiatan Ekonomi

Kegiatan ekonomi adalah kegiatan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Manusia mengenal kegiatan ekonomi sebagai kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi.
Tujuan dari kegiatan ekonomi sendiri yaitu sebagai sarana pemenuhan kebutuhan dan
menghasilkan keuntungan bagi umat manusia. Berikut penjabaran lengkap mengenai
kegiatan ekonomi yang meliputi kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi.

1. Kegiatan Produksi

Kegiatan produksi adalah kegiatan yang bertujuan menghasilkan dan/atau menambah


nilai guna dari barang atau jasa. Tujuan dari kegiatan produksi adalah menghasilkan barang
atau jasa yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Pelaku dari kegiatan produksi disebut
sebagai produsen. Contoh dari kegiatan produksi diantaranya adalah penjahit merubah kain
menjadi pakaian siap pakai, pengrajin kayu menghasilkan meja, kursi, almari.

Contoh lain kegiatan produksi yaitu pihak penerbit buku, mereka melakukan kegiatan
produksi menambah nilai guna kertas dengan mencetak buku. Barang cetak sebagai buku
yang berisi pengetahuan termasuk fungsi penambahan nilai guna kertas yang mulanya kosong
dapat dimanfaatkan lebih luas jika dicetak dalam bentuk buku. Dalam kegiatan produksi,
dikenal istilah input dan output. Berikut penjelasan lanjut mengenai input dan output dalam
kegiatan produksi.

 Input Produksi terdiri dari :


- Barang mentah

Barang mentah adalah barang yang sama sekali belum melalui proses pengolahan.
Beberapa contoh yang termasuk ke dalam bahan mentah yaitu hasil pertambangan (minyak
bumi, emas, alumunium, dan sebagainya), pertanian (jagung, padi, kacang), perkebunan (teh,
kopi, tembakau), hasil hutan (kayu, karet, rotan).

- Barang setengah jadi


Barang setengah jadi adalah barang yang telah mengalami beberapa proses pengolahan
tapi belum bisa dijadikan sebagai produk akhir untuk konsumen. Oleh sebab itu, barang
setengah jadi termasuk dalam pengolahan produksi sehingga dapat menghasilkan barang jadi
untuk konsumen. Contoh barang setengah jadi adalah benang yang dapat diolah menjadi kain,
lalu kain diolah menjadi pakaian yang dapat digunakan oleh konsumen.

 Output Produksi terdiri dari :


- Barang setengah jadi

Sebagaimana pengertian barang setengah jadi dalam input produksi, dalam ouput
produksi barang setengah jadi dihasilkan untuk selanjutnya diproses pihak produsen lain.
Sehingga, barang jadi yang kemudian dihasilkan dapat dimanfaatkan oleh konsumen.

- Barang jadi

Pada umumnya output produksi termasuk dalam barang jadi yang langsung digunakan
oleh konsumen. Contoh barang jadi diantaranya adalah kipas, TV, kasur, karpet, dan lain
sebagainya.

 Faktor Produksi

Faktor produksi adalah segala sesuatu yang dibutuhkan untuk memproduksi barang dan
jasa. Faktor produksi terdiri atas sumber daya fisik, tenaga kerja, modal, kewirausahaan dan
juga sumber daya informasi.

- Sumber daya fisik

Faktor sumber daya fisik meliputi semua kekayaan yang terdapat di alam meliputi barang
mentah yang digunakan dalam proses produksi. Didalamnya termasuk tanah, air, dan bahan
mentah.

- Tenaga kerja

Kegiatan produksi sangat dipengaruhi oleh faktor tenaga kerja secara langsung maupun
tidak langsung. Dalam faktor tenaga kerja terdapat unsur fisik, pikiran, serta kemampuan
yang dimiliki untuk menopang proses produksi.
- Modal

Faktor modal merupakan salah satu faktor penting dalam kegiatan produksi. Modal
diartikan sebagai barang atau peralatan yang digunakan dalam proses produksi.

- Kewirausahaan

Faktor kewirausahaan merupakan keahlian yang digunakan seseorang dalam mengatur


faktor-faktor dari produksi.

- Sumber daya informasi

Faktor ini sangat penting demi berjalannya sebuah kegiatan produksi. Sumber daya
informasi membutuhkan data kebutuhan pasar, kondisi pasar, dan data ekonomi lainnya.

Berdasarkan bidang usaha pengolahan sumber dayanya, kegiatan produksi juga dapat
dibagi menjadi:

 Bidang usaha ekstratif

Bidang usaha ekstratif mencakup kegiatan produksi yang bergerak di bidang pengambilan
atau pemanfaatan sumber daya alam yang diambil secara langsung dari alam, tanpa
mengalami proses pengolahan lebih lanjut. Contohnya kegiatan penambangan, penangkapan
hasil laut dan lain sebagainya

 Bidang usaha agraris

Bidang usaha agraris mencakup kegiatan produksi yang melakukan pengolahan lahan,
baik untuk perkebunan atau pertanian.

 Bidang usaha industri

Bidang usaha industri mencakup kegiatan produksi yang bergerak di bidang mengolahan
barang mentah atau barang setengah jadi menjadi barang setengah jadi atau barang jadi.
Misalnya industri kertas mengubah pulp menjadi kertas, dan lainnya

 Bidang usaha perdagangan

Bidang usaha perdagangan mencakup kegiatan produksi yang berusaha untuk menambah


nilai guna barang dan jasa dengan menjadi perantara antara produsen dengan konsumen.
Contohnya toko kelontong, warung, agen majalah dan lainnya.
2. Kegiatan Distribusi

Distribusi adalah kegiatan menyalurkan barang dari pihak produsen kepada konsumen.
Tujuan dari kegiatan distribusi adalah supaya barang atau jasa yang disalurkan dapat tersebar
luas ke konsumen yang membutuhkan. Pelaku dalam kegiatan distribusi disebut sebagai
distributor.

Dalam kegiatan ekonomi, peran distribusi sangat penting sehingga tercapai kesesuaian
ketersediaan barang dengan kebutuhan konsumen. Pelaku distribusi menyalurkan barang
produksi dari tempat jauh ke berbagai agen atau pengecer di pasar maupun toko-toko.
Dengan demikian, barang produksi dapat secara luas tersebar di seluruh wilayah.

Kegiatan distribusi mencakup pengangkutan barang, pengemasan barang, penjualan ke


pedagang pasar dalam bentuk grosir, pembelian dari produsen, penyimpanan di gudang,
standarisasi mutu barang, dan lain sebagainya.

Dalam menjalankan tugasnya, pelaku distribusi melibatkan banyak rantai penghubung. Oleh
karena itu, barang yang dibutuhkan dapat tiba di tempat sehingga dapat dimanfaatkan oleh
konsumen.

3. Kegiatan Konsumsi

Konsumsi adalah kegiatan menghabiskan atau mengurangi nilai guna barang untuk
memenuhi kebutuhan. Tujuan dari kegiatan konsumsi adalah memenuhi kebutuhan umat
manusia. Pelaku dari kegiatan konsumsi adalah konsumen.

Contoh dari kegiatan konsumsi adalah makanan sehari-hari, pakaian, tempat tinggal, dan lain
sebagainya..

 Pelaku Konsumsi diantaranya ada :


- Rumah tangga

Rumah tangga atau keluarga adalah suatu unit kecil yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak
dengan berbagai kebutuhan. Pola konsumsi tiap anggota keluarga berbeda-beda. Ayah biasa
suka baca koran, ibu suka memasak di dapur, dan anak-anak suka bermacam mainan. Dalam
rangka pemenuhan kebutuhan, pola konsumsi keluarga disesuaikan dengan berbagai
pertimbangan berikut:
1. Pemenuhan kebutuhan pokok sebelum pemenuhan kebutuhan lainnya

2. Penyesuaian konsumsi dengan jumlah pendapatan yang diperoleh

3. Menghindari kegiatan konsumtif yang tidak perlu

- Pemerintah

Dalam kegiatan ekonomi, pemerintah bertindak sebagai pelaku konsumsi dalam


memenuhi kebutuhan rakyatnya. Contoh dari kegiatan konsumsi pemerintah adalah belanja
negara di berbagai sektor, pengadaan ekspor dan impor, pengadaan perumahan rumah,
pengadaan pegawai sipil, dan masih banyak lagi.

- Perusahaan

Pihak perusahaan atau industri harus memenuhi kebutuhan perusahan dalam kegiatan
konsumsinya. Kebutuhan akan bahan pasokan, karyawan, lokasi pabrik, mesin, gudang, serta
perawatan dan berbagai keperluan industri perkantoran lainnya.

2.2 Prinsip Sistem Ekonomi

Prinsip ekonomi adalah panduan dalam kegiatan ekonomi untuk mencapai


perbandingan rasional antara pengorbanan yang dikeluarkan dan hasil yang diperoleh. Prinsip
ekonomi adalah berusaha dengan pengorbanan sekecil-kecilnya untuk memperoleh hasil
tertentu atau dengan pengorbanan tertentu ingin memperoleh hasil maksimal. Prinsip
ekonomi berlaku dalam tiga kegiatan ekonomi yaitu produksi, distribusi dan konsumsi.

 Ciri-ciri prinsip ekonomi :

Ciri-ciri orang yang menerapkan prinsip ekonomi antara lain:

1. Bersikap hemat Seseorang dalam melakukan tindakan ekonomi selalu menghindari


pemborosan dengan membeli barang-barang yang memang benar-benar dibutuhkan.
2. Menyusun skala prioritas Dalam memenuhi kebutuhannya, seseorang membuat urutan
pemenuhan kebutuhan berdasarkan tingkat kepentingan. Skala prioritas dimulai dari
pemenuhan kebutuhan yang paling mendesak sampai kebutuhan yang pemenuhannya
bisa ditangguhkan.
3. Bertindak rasional Dalam melakukan kegiatan atau tindakan ekonomi selalu
menggunakan akal sehat, bukan berdasarkan emosi atau hawa nafsu.
4. Memperhitungkan untung rugi Dalam melakukan kegiatan ekonomi selalu
memperhitungkan keuntungan dan kerugian yang akan didapat.

 Manfaat prinsip ekonomi :

Berikut ini manfaat dari penerapan prinsip ekonomi:

- Mengoptimalkan sumber daya yang ada untuk memperoleh keuntungan maksimal.


- Bekerja hemat, cepat dan tepat untuk memperkecil risiko kerugian atau kerusakan.
- Mencapai tujuan dengan tepat waktu dan berhasil untuk mencapai tingkat
kemakmuran yang diinginkan.
- Mencapai hasil kerja yang terjamin mutunya untuk memenuhi tingkat kepuasan
pelaku ekonomi. Hidup lebih maju dalam persaingan sehat.

 Tujuan prinsip ekonomi Secara umum :


- Memaksimalkan keuntungan di mana kita mendapatkan hasil yang sebesar-
besarnya.
- Meminimalkan kerugian dengan pengorbanan yang sekecil-kecilnya.
-
 10 prinsip ekonomi Dilansir dari New World Economics,

Nicholas Gregory Mankiw dalam Principles of Economics (1998) menjabarkan


terdapat 10 prinsip ekonomi. Kesepuluh prinsip ekonomi tersebut dinilai
merepresentasikan inti kebijakan ekonomi zaman sekarang. 10 prinsip ekonomi menurut
Gregory Mankiw meliputi:

- Orang-orang menghadapi trade-off.


- Biaya adalah apa yang orang korbankan untuk mendapatkan sesuatu.
- Orang rasional berpikir pada batas-batas.
- Orang tanggap terhadap insentif.
- Perdagangan menguntungkan semua pihak.
- Pasar adalah tempat yang baik untuk mengorganisasikan kegiatan ekonomi.
- Pemerintah terkadang mampu meningkatkan hasil-hasil dari pasar.
- Standar hidup suatu negara bergantung pada kemampuannya menghasilkan barang
dan jasa.
- Harga-harga meningkat jika pemerintah mencetak uang terlalu banyak.
- Masyarakat menghadapi trade-off jangka pendek antara inflasi dan pengangguran.

2.3 Motif Sistem Ekonomi

Motif ekonomi adalah setiap alasan, dorongan, dan kegiatan yang dilakukan
seseorang atau badan untuk melakukan tindakan ekonomi. Motif berasal ari kata motive
(bahasa inggris) yang mempunyai arti alasan atau penggerak. Setiap alasan akan mendorong
manusia dalam melakukan kegiatan, perbuatan atau tindakan. Setiap kegiatan, tindakan
maupun perbuatan seseorang didorong oleh suatu keinginan/motif untuk mencapai tujuan
tertentu.

 Contoh motif dalam ekonomi adalah sebagai berikut:


- Seorang petani tekun dan rajin agar panennya berhasil dengan baik.
- Seorang pemulung bekerja hingga malam, agar penghasilannya bertambah.
- Seorang pengusaha mempromosikan produknya di televisi agar produknya laku.
- Portugis menjajah Timor-Timur agar dapat menguasai kekayaan alamnya.

Setiap orang memiliki keinginan untuk memenuhi kebutuhannya semaksimal


mungkin yang dapat dilakukannya. Pemenuhan kebutuhan tersebut memerlukan langkah-
langkah tindakan. Tindakan yang dilakukan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhannya
dapat dikatakan sebagai tindakan ekonomi.

Tindakan yang dilakukan seseorang pasti mempunyai alasan yang jelas atau karena
ada dorongan yang kuat untuk melakukan tindakan ekonomi. Alasan yang mendorong
seseorang mendorong seseorang melakukan tindakan ekonomi dinamakan motif ekonomi.
Motif ekonomi adalah usaha atau upaya-upaya yang membuat manusia terdorong untuk
melakukan tindakan-tindakan ekonomi.

 Tujuan akhir dari motif ekonomi adalah untuk mencapai kemakmuran. Seseorang
melakukan tindakan ekonomi ini didorong oleh berbagai alasan yakni sebagai berikut:
- Untuk meningkatkan kemakmuran baik dengan adanya dorongan untuk mencari
laba maupun dengan adanya suatu prinsip perbaharuan atau innovator.
- Untuk memperoleh penghargaan dari masyarakat.
- Untuk memperoleh kekuasaan dalam masyarakat.
- Ingin melakukan hal yang bersifat sosial.
Kebutuhan setiap orang tidak ada batasnya. Setelah kebutuhan yang satu terpenuhi,
akan muncul kebutuhan lainnya. Sedangkan alat pemuas kebutuhan terbatas. Oleh karena itu,
tindakan yang dilakukan oleh seseorang berpedoman pada prinsip ekonomi yaitu dengan
pengorbanan tertentu untuk memperoleh hasil maksimal. Jadi, tindakan ekonomi harus
didorong oleh motif ekonomi dan didasari oleh prinsip ekonomi.

 Pengertian Motif Ekonomi Dan Contohnya Lengkap

Motif merupakan alasan seseorang untuk melakukan sesuatu atau dorongan dari dalam
diri manusia untuk berbuat atau bertindak. Dalam kehidupan sehari-hari dapat kita saksikan
seperti seorang pelajar mau pergi ke sekolah karena ada keinginan untuk mencari ilmu dan
menjadi orang yang pandai. Manusia bertindak karena didorong oleh suatu keinginan.
Apabila keinginan itu berkaitan dengan kegiatan ekonomi, maka disebut motif ekonomi.

Terkait dengan pengertian ekonomi, bahwa motif ekonomi dalam melakukan kegiatan
ekonomi bisa dating dari diri sendiri bisa pula dari lingkungannya. Motif yang datang dari
diri manusia sendiri disebut motif intrinsik, sedangkan motif yang dating dari lingkungan
disebut motif ekstrinsik.

- Motif Intrinsik

Motif intrinsik adalah dorongan melakukan tindakan ekonomi yang timbul atas keamanan
sendiri. Contoh tindakan ekonomi yang didorong motif intrinsik sebagai berikut: Agar dapat
menghilangkan rasa haus, Bob membeli sebotol air mineral. Nenek memakai tongkat apabila
berjalan, karena kakinya sakit perlu bantuan keseimbangan.

- Motif Ekstrinsik

Motif ekstrinsik adalah dorongan melakukan tindakan ekonomi yang didorong oleh
lingkungan atau orang lain. Contoh tindakan ekonomi yang didorong motif ekstrinsik sebagai
berikut: Karena sudah menjadi aturan sekolah, para siswa memakai sepatu warna hitam saat
sekolah. Ayah membeli sepeda motor, karena semua teman kantornya telah memakai motor.

2.4 Penerapan Sistem Ekonomi Sosialis

 Pengertian Sistem Ekonomi Sosialis

Sistem ekonomi sosialis merupakan bentuk resistensi dari sistem ekonomi kapitalis yang
dituding sebagai penyebab tidak tercapainya kesejahteraan yang merata. Jika sistem ekonomi
kapitalis sepenuhnya menyerahkan siklus ekonomi pada mekanisme pasar yang berkembang.
Maka dalam sistem ekonomi sosialis, pemerintah mempunyai andil besar dalam mengatur
roda perekonomian di sebuah negara. Mulai dari perencanaan, pelaksanaan, sampai
pengawasan terhadap rantai perekonomian masyarakat.

Dalam kehidupan sehari-hari istilah sosialisme digunakan banyak arti. Istilah sosialisme
selain bisa digunakan untuk menunjukkan sistem ekonomi. Selain itu juga, bisa digunakan
untuk menunjukkan aliran falsafah, idiologi, cita-cita, ajaran-ajaran atau gerakan. Sosialisme
oleh sementara orang juga diartikan sebagai bentuk perekonomian yang pemerintahannya
paling kurang bertindak sebagai pihak yang menasionalisasikan industri-industri besar seperti
pertambangan, jalan-jalan dan jembatan, kereta api, serta cabang-cabang produksi lain yang
menyangkut hidup orang banyak.

Dalam bentuk yang paling lengkap, sosialisme melibatkan pemilikan semua alat-alat
produksi, termasuk didalamnya tanah-tanah pertanian oleh negara dan menghilangkan milik
swasta. Dalam masyarakat sosialis yang menonjol adalah rasa kebersamaan atau
kolektivisme. Salah satu bentuk kolektivisme yang ektrem adalah komonisme. Keputusan
keputusan ekonomi itu disusun, direncanakan dan dikontrol oleh kekuasaan pusat.
Komonisme dapat dikatakan sebagai bentuk sistem paling ektrem dinatar golongan kiri
sosialis, sebab untuk mencapai masyarakat komonis yang dicita-citakan diperoleh melalui
suatu revolusi.

Perekonomian yang didasarkan atas siatem yang segala sesuatunya serba dikomando ini
sering juga disebut sistem “Perekonomian Komando”. Begitu juga karena dalam sistem
komonis Negara merupakan penguasa mutlak, perekonomian komonis juga sering disebut
“sistem ekonomi Totaliter”. Istilah lain yang sering digunakan adalah “anarkisme” Istilah
tersebut merujuk pada suatu kondisi social pemerintahan yang tidak main paksa dalam
menjalankan kebijaksanaan-kebijaksanaannya, melainkan dipercayakan kepada asosiasi-
asosiasi individu secara bebas dalam sistem social kemasyarakatan yang ada.

 Tokoh Pendiri Sistem Ekonomi Sosialis

Suatu sistem pasti selalu berkaitan dengan pandangan ahli atau penemu dan biasanya
disebut sebagai pendiri. Sistem ekonomi sosialis pun seperti itu memiliki tokoh-tokoh
pemikir sosialisme diantaranya, Thomas Moore (1478-1535), Giovani Domenico Campanella
(1568-1639), James Harrington (1611-1677), Robert Owen (1771-1858), Charler Fourier
(1772-1837), Louis Blanc (1811-1882), dan Karl Marx (1818-1883) bahkan Henri de Saint
Simon. Namun, ada pemikir yang dianggap penting sekali bahkan disebut pendiri yang akan
kami jelaskan sebagai berikut:

1. Karl Marx Lahir di Trier, Jerman 5 Mei 1818. Berasal dari keluarga Yahudi kelas
menengah, Marx kuliah ilmu hukum di universitas Bonn. Setahun kemudian pindah
ke universitas Berlin untuk belajar filsafat. Pada usia 23 tahun ia meraih gelar doktor
filsafat. Gagal menjadi dosen, Marx muda kemudian menjadi wartawan dan akhirnya
lebih banyak menjadi aktivis politik dan penulis. Karl Marx yang merupakan sosialis
radikal yang memiliki pandangan bahwa hak individual harus dihapus, termasuk hak
kepemilikan tanah. Di samping itu kaum tani bukan golongan yang penting dalam
masyarakat yang bergerak menuju masyarakat sosialis sejati. Marx berpendapat
demikian karena faham dialekti materialismenya, yang menganggap bahwa sejarah
bisa berubah hanya disebabkan oleh factor-faktor produksi dan penguasaan sarana
produksi oleh kaum proletar yang selama ini diperas oleh kaum kapitalis.
2. St. Simon Claude Henri de Rouvroy Comte de Saint Simon. Lebih dikenal Henri de
Saint Simon. Lahir 17 Oktober 1760 di Paris, Prancis, daerah pinggiran miskin namun
dari keluarga terkemuka. Ayahnya putra kedua LouisFrancois de St. Simon seorang
tentara. Saint Simon dididik secara privat oleh para tutor pribadinya, dan belajar
otodidak. Usia 17 tahun ikut pendidikan militer kemudian bertugas koloni Perancis di
Amerika, sebagai kapten artileri di Yorktown tahun 1781. Dipandang sebagai bapak
sosialisme karena dialah orang pertama yang menyerukan perlunya sarana-sarana
produksi dimiliki sepenuhnya oleh pemerintah/negara.

 Prinsip Dasar Sistem Ekonomi Sosialis


Prinsip sangatlah penting karena dengan memiliki prinsip berarti kita
mempunyai ketegasan yang akan kita ambil atau mencapai tujuan kita. Prinsip
digunakan pada setiap aspek yaitu, hidup, organisasi, sebuah sistem, dan lain lain.
Begitu pula, sistem ekonomi sosialis pastinya memiliki prinsip. Prinsip dasar sistem
ekonomi sosialis menurut Caporaso (2008), adalah sebagai berikut:
1. Pemilikan harta oleh Negara Seluruh bentuk produksi dan sumber pendapatan
menjadi milik masyarakat secara keseluruhan. Hak individu untuk memiliki harta atau
memanfaatkan produksi tidak diperbolehkan. Sistem ini dibangun atas dasar bahwa
alat-alat produksi seluruhnya menjadi milik bersama antara anggota masyarakat.
Individu secara perorangan tidak mempunyai hak untuk memiliki dan memanfaatkan
sumber-sumber produksi. Apalagi bertindak atas kemauan pribadi. Individu-individu
tidak mungkin memperoleh sesuatu kecuali dari upah dan jasanya terhadap
masyarakat. Jadi masyarakatlah yang sebenarnya menyediakan kebutuhan hidup bagi
mereka-mereka yang sedang mengerjakan pekerjaanya. Didalam sistem ini tidak ada
yang namanya “hak milik perorangan”. Hal ini sangat berbeda dengan sistem
ekonomi kapitalis yang memberikan hak sepenuhnya kepada perorangan untuk
memiliki dan menikmati sumber-sumber produksi.
2. Kesamaan ekonomi Sistem ekonomi sosialis menyatakan bahwa, hak-hak individu
dalam suatu bidang ekonomi ditentukan oleh prinsip kesamaan. Setiap individu
disediakan kebutuhan hidup menurut keperluan masing-masing. Untuk mencapai
tujuan kesamaan ekonomi, seluruh urusan Negara diletakkan dibawah peraturan kaum
buruh yang mengambil alih semua aturan produksi dan distribusi. Sebaliknya,
kebebbasan ekonomi serta hak kepemilikan harta secara perorangan dihapuskan.
3. Disiplin politik Untuk mencapai tujuan diatas, keseluruhan Negara diletakkan
dibawah peraturan kaum buruh, yang mengambil alih semua aturan produksi dan
distribusi. Kebebasan ekonomi serta hak kepemilikan harta dihapus. Aturan yang
diperlakukan sangat ketat untuk lebih menggefektifkan praktek sosialisme.

 Ciri-ciri Sistem Ekonomi Kapitalis


Selayaknya sesuatu hal khususnya system eknomi, pasti memiliki ciri – ciri tersendiri.
Begitu pula, sistem ekonomi sosialis memiliki ciri – ciri sebagai berikut:
1. negara sangat berkuasa dalam pemilikan bersama (kolektivitas) semua faktor
produksi. Pemilikan bersama ini dimaksudkan agar semua faktor produksi diarahkan
untuk memenuhi kepentingan dan kebutuhan bersama bukan berorientasi terhadap
keuntungan pribadi.
2. produksi dilakukan sesuai dengan kebutuhan (production for needs). Negara akan
mengatur semua produksi barang-barang yang dibutuhkan oleh masyarakat, bukan
hanya barang dan jasa yang bernilai ekonomi saja karena seluruh kegiatan ekonomi
tidak diarahkan untuk menimbun kekayaan individu tetapi kesejahteraan bersama.
3. perencanaan ekonomi (economic planning). Negara melakukan perencanaan yang
ketat untuk memproduksi dan mendistribusikan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh
masyarakat. Dalam sistem ini mekanisme pasar tidak lagi berlaku karena negara yang
menentukan semua harga (price setter). Berdasarkan prinsip-prinsip tersebut, system
ini ingin melindungi semua pihak, terutama kelompok marjinal yang tidak memiliki
faktor produksi. Perlindungan tersebut dimaksudkan agar semua masyarakat
mendapatkan kesejahteraan yang setara.

Namun, secara umum sistem ini menghambat ekspresi dan mengurangi semangat
orang untuk bekerja dan berprestasi, yang pada akhirnya makin menurunkan kreativitas dan
produktivitas masyarakat. Negara dan perencanaan ekonomi yang sentralistik tidak dapat
menjamin bahwa produksi dan distribusi barang dan jasa sesuai kebutuhan masyarakat karena
pada tingkatan tertentu negara tidak memiliki kemampuan produksi dan distribusi sebesar
kebutuhan masyarakat.

Sosialis murni (sebagaimana kapitalis murni) juga sudah banyak ditinggalkan oleh
masyarakat ataupun negara sebagai dasar tata kelola ekonominya. Alasan yang sama menjadi
latar belakang mengapa sistem sosialis murni ditinggalkan yaitu ketidakmampuannya dalam
memberikan jaminan berupa kesejahteraan seluruh pihak. Sistem sosialis yang saat ini
berkembang adalah sistem ekonomi yang banyak/cenderung berpihak pada kepentingan
kaum marjinal dan membiarkan kaum elit berusaha sendiri karena dianggap memiliki
kemampuan untuk mencapai kesejahteraan.

Bahkan beberapa negara memberikan tekanan yang berlebihan kepada kaum elit
untuk membantu kepentingan negara terkait kewajibannya untuk menjamin kesejahteraan
masyarakatnya. Berbagai program pemerintah yang diterapkan dan sesuai dengan semangat
sosialis seperti subsidi, dukungan terhadap organisasi buruh, maraknya pembangunan
fasilitas publik dan lain sebagainya. Pada titik jenuh, Perekonomian Indonesia kebijakan yang
berlebihan terkadang membawa dampak merugikan bagi kaum elit sehingga banyak diantara
mereka kemudian berpindah ke wilayah lain dalam menjalankan aktivitas ekonominya. Hal
ini juga terjadi di banyak negara termasuk Indonesia.

 Cara sistem ekonomi sosialis menyelesaikan masalah ekonomi

Dalam ekonomi kapitalis, harga ditentukan oleh pasar melalui hukum penawaran dan
permintaan. Misalnya, ketika permintaan gula meningkat, sementara pasokan tetap, akan
mendorong harga naik sehingga menciptakan inflasi. Sebaliknya, jika permintaan gula
menurun, produsen akan menghadapi masalah harga yang lebih rendah, dan produksi agregat
akan menurun. Sementara itu, di bawah sistem ekonomi sosialis sejati, tingkat output dan
harga dikendalikan oleh pemerintah.

Tantangannya adalah menyinkronkan keputusan pemerintah dengan kebutuhan


konsumen. Ekonom sosialis berpendapat bahwa, dengan mengevaluasi tingkat stok,
pemerintah dapat menghindari inefisiensi produksi. Misalnya, ketika di pasaran mengalami
kelebihan pasokan gula, itu menandakan perlunya memotong harga, dan sebaliknya. Salah
satu kritik terhadap sistem ekonomi sosialis adalah bahwa intervensi pemerintah dalam
menyesuaikan harga menyebabkan kurangnya persaingan antara produsen, sehingga bisa
menurunkan kualitas produk. Pengkritik juga berpendapat bahwa kontrol pemerintah
terhadap produksi bisa menciptakan birokrasi yang lambat dan tidak efisien.

Secara teori, tim perencanaan pusat harus bertanggung jawab menentukan harga ribuan
produk, sehingga sangat sulit untuk bereaksi cepat terhadap situasi pasar terkini. Selain itu,
politik kekuasaan dalam pemerintah dapat menciptakan situasi di mana motivasi politik
mengesampingkan kebutuhan dasar rakyat. Contohnya, ketika Uni Soviet justru mengalihkan
sumber daya yang besar untuk membangun kemampuan militernya, padahal penduduknya
mengalami kesulitan untuk mendapatkan berbagai kebutuhan pokok.

 Kekurangan dan Kelebihan Sistem Ekonomi Sosialis

Dalam hal apapun, pastinya kita dijumpai akan kekurangan dan kelebihannya masing-
masing. Sistem ekonomi sosialis pun juga memiliki kekurangan dan kelebihan.

Kekurangan Sistem ekonomi Sosialis sendiri, sebagai berikut:

1. sosialisme sangat percaya bahwa sifat dasar manusia adalah bekerja sama. padahal
pada kenyataannya banyak manusia selalu berkompetisi dalam berbagai hal. hal ini
adalah kekurangan terbesar sistem ekonomi sosialis. di negara-negara yang menganut
sistem ekonomi sosialis, orang yang kompetitif cenderung mencari cara untuk
menggulingkan dan mengacaukan masyarakat demi keuntungan mereka sendiri. hal
ini menyebabkan negara tidak stabil secara politik.
2. sistem ekonomi ini tidak mendukung kepemilikan swasta, akibatnya sama sekali tidak
mendorong kewirausahaan.
3. inovasi dalam masyarakat sosialis sangat rendah.
4. sering terjadi, pemerintah yang diberi wewenang untuk mengelola perekonomian
malah menyalahgunakan kekuasaan. pemimpin negara sosialis banyak yang kaya raya
sementara rakyatnya miskin.
5. aktivitas jual beli sangat terbatas, masalah harga barang juga ditentukan oleh
pemerintah, oleh karena itu stabilitas perekonomian lebih ditentukan oleh negara,
bukan ditentukan oleh mekanisme pasar.
6. kebebasan individu sangat dibatasi. tujuan awalnya menjadikan pekerja sebagai
pemilik faktor produksi, malah menjerumuskan pekerja sebagai budak negara yang
bekerja seperti mesin.

Sedangkan, kelebihan Sistem Ekonomi Sosialis sebagai berikut:

1. sistem ekonomi sosialis menentang eksploitasi pekerja. para pekerja adalah pemilik
alat produksi. semua keuntungan tersebar secara merata di antara semua pekerja,
sesuai dengan kontribusinya.
2. sistem ini bertujuan menghilangkan kemiskinan. setiap orang memiliki akses yang
sama terhadap perawatan kesehatan dan pendidikan. tidak ada yang didiskriminasi.
3. semua orang bekerja pada apa yang terbaik dan apa yang disukainya.
4. lingkungan/sumber daya alam dilestarikan untuk ekonomi berkelanjutan.
5. perekonomian bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pokok setiap warga negara,
seperti, makanan dan minuman, pakaian, rumah, kemudahan fasilitas kesehatan, serta
pendidikan.
6. orang yang lemah secara fisik atau penyandang disabilitas baik mental atau fisik
berada dalam pengawasan negara.
7. perekonomian dijalankan berdasarkan perencanaan negara yang terpusat. dengan cara
ini, masalah kelebihan dan kekurangan dalam produksi seperti yang terjadi dalam
sistem ekonomi kapitalis tidak akan terjadi.
8. semua bentuk produksi dimiliki dan dikelola oleh negara, sedangkan keuntungan yang
diperoleh akan digunakan untuk kepentingan-kepentingan seluruh rakyat.

 Negara Yang Menganut Sistem Ekonomi Sosialis

Hampir semua negara saat ini menerapkan sistem ekonomi campuran. Sistem ekonomi
campuran menggabungkan sosialisme dengan kapitalisme, komunisme, atau keduanya. Jika
kita mendengar kata “sosialisme”, mungkin akan langsung mengaitkan dengan negara-negara
seperti bekas Uni Soviet, Cina di bawah Mao Zedong, atau Kuba dan Korea Utara. Negara-
negara tersebut dipimpin oleh para pemimpin totaliter dan kontrol kepemilikan publik atas
hampir semua sumber daya produktif. Namun, istilah sosialis ternyata juga digunakan oleh
banyak negara lain, namun dengan praktek yang berbeda.

Misalnya, negara-negara Skandinavia – Swedia, Denmark, Norwegia, dan Finlandia –


menyebut sistem ekonomi mereka atau sistem politiknya sebagai sosial demokrat atau bahkan
sosialis saja. Tetapi alih-alih pemerintah menjalankan seluruh ekonomi, peran mereka adalah
untuk menyeimbangkan persaingan pasar yang keras dengan sistem sosial yang kuat sebagai
jaring pengaman.

Di bawah ini adalah beberapa negara yang menerapkan sistem ekonomi sosialis yang kuat
(meskipun bercampur dengan sistem yang lain):

1. Norwegia, Swedia, dan Denmark. Negara-negara ini memberikan rakyatnya sistem


perawatan kesehatan, pendidikan, dan pensiun yang sangat bagus.
2. Kuba, Cina, Vietnam, Rusia, dan Korea Utara. Negara-negara ini menggabungkan
karakteristik sosialisme dan komunisme.
3. Aljazair, Angola, Bangladesh, Guyana, India, Mozambik, Portugal, Sri Lanka, dan
Tanzania. Negara-negara ini memiliki konstitusi yang mengamanatkan sistem
ekonomi sosialis. Artinya, perekonomian dikontrol pemerintah yang dipilih secara
demokratis.
4. Belarus, Laos, Suriah, Turkmenistan, Venezuela, dan Zambia. Layanan kesehatan,
media, atau program sosial di negara ini dijalankan oleh pemerintah.
5. Banyak negara lain, seperti Irlandia, Perancis, Inggris, Belanda, Selandia Baru, dan
Belgia, memiliki partai sosialis yang kuat dan pemerintahnya memiliki sistem
jaminan sosial yang sangat bagus.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kegiatan ekonomi adalah tindakan individu dalam menentukan pilihan untuk
memenuhi kebutuhannya. Kegiatan ekonomi meliputi tiga macam yaitu: produksi,
distribusi, dan konsumsi. Pada dasarnya prinsip ekonomi merupakan pedoman
bertindak bagi individu dalam kegiatan ekonomi untuk mencapai perbandingan yang
rasional antara pengorbanan dan hasil.
Ada dua prinsip ekonomi yaitu, mengeluarkan pengorbanan tertentu untuk
mendapatkan hasil semaksimal mungkin, dan mendapatkan hasil tertentu dengan
pengorbanan sekecil – kecilnya. Dorongan individu untuk melakukan kegiatan
ekonomi untuk memenuhi kebutuhannya disebut dengan motif ekonomi. Terdapat dua
motif ekonomi yaitu motif intrinsik dan ekstrinsik.
Sistem ekonomi sosialis merupakan bentuk resistensi dari sistem ekonomi
kapitalis yang dituding sebagai penyebab tidak tercapainya kesejahteraan yang
merata. Jika sistem ekonomi kapitalis sepenuhnya menyerahkan siklus ekonomi pada
mekanisme pasar yang berkembang. Maka dalam sistem ekonomi sosialis, pemerintah
mempunyai andil besar dalam mengatur roda perekonomian di sebuah negara.
Mulai dari perencanaan, pelaksanaan, sampai pengawasan terhadap rantai
perekonomian masyarakat. Dalam kehidupan sehari-hari istilah sosialisme digunakan
banyak arti. Istilah sosialisme selain bisa digunakan untuk menunjukkan sistem
ekonomi. Selain itu juga, bisa digunakan untuk menunjukkan aliran falsafah, idiologi,
cita-cita, ajaran-ajaran atau gerakan.
Sosialisme oleh sementara orang juga diartikan sebagai bentuk perekonomian
yang pemerintahannya paling kurang bertindak sebagai pihak yang
menasionalisasikan industri-industri besar seperti pertambangan, jalan-jalan dan
jembatan, kereta api, serta cabang-cabang produksi lain yang menyangkut hidup
orang banyak.
3.2 Saran

Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, kedepannya saya
akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber –
sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung jawabkan.

Untuk saran bisa berisi kritik atau saran terhadap penulisan juga bisa untuk
menanggapi terhadap kesimpulan dari bahasan makalah yang telah di jelaskan. Untuk bagian
terakhir dari makalah adalah daftar pustaka. Pada kesempatan lain akan kami jelaskan tentang
daftar pustaka makalah.
DAFTAR PUSTAKA

 Buku Itang dan Adib Daenuri. 2017. Sistem Ekonomi Kapitalis, Sosialis, dan Islam.
Jurnal Keislanan, Kemasyarakatan, dan Kebudayaan, 18(1): 67-91

 https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://repository.ut.ac.id/
3957/1/ESPA4314-
M1.pdf&ved=2ahUKEwiBtprd36zsAhVTILcAHXHjBoYQFjAAegQIAxAB&usg=A
OvVaw0G8Y1TL1HY5Ag2LNeLQ53Q

 https://www.katamasa.com/sistem-ekonomi-sosialis/?amp\

 http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/123188-PK%20IV%202130.8265-Pelaksanaan
%20kebijakan-Pendahuluan.pdf

 https://jojobafancech.wordpress.com/2012/01/04/makalah-sistem-ekonomi-sosisalis/

 https://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:tPFlJkCAy-8J:https://
jurnal.stie-aas.ac.id/index.php/jei/article/download/
34/33+&cd=11&hl=id&ct=clnk&gl=id

 https://saintif.com/kegiatan-ekonomi/

 https://www.kompas.com/skola/read/2020/01/06/160000369/prinsip-ekonomi--
pengertian-ciri-ciri-manfaat-dan-tujuan?page=all#:~:text=Prinsip%20ekonomi
%20adalah%20panduan%20dalam,tertentu%20ingin%20memperoleh%20hasil
%20maksimal

 https://www.seputarpengetahuan.co.id/2020/03/motif-ekonomi.htm!#:~:text=Motif
%20ekonomi%20adalah%20setiap%20alasan,melakukan%20kegiatan%2C
%perbuatan%20atau%20tindakan.

Anda mungkin juga menyukai