EKONOMI ISLAM, SOLUSI KEGAGALAN EKONOMI KAPITALIS & SOSIALIS
SISTEM EKONOMI KAPITALIS
Sistem ekonomi kapitalis didefinisikan sebagai suatu Sistem ekonomi yang dimana semua asset produktif dan faktor produksinya sebagian besar dikuasai dan dimiliki oleh sektor individu/swasta yang memiliki keleluasaan bagi semua individu untuk memiliki sumber daya tersebut dan tanpa ada campur tangan pemerintah yang hanya berposisi sebagai pengamat dan pelindung dalam perjalanan perekonomiannya. Tokoh yang memperkenalkan Sistem ekonomi kapitalis ini ialah Adam Smith (1723- 1790), mengemukakan bahwa pasar harus memiliki kebebasan untuk mengatur dan tidak ada campur tangan pemerintah dan pemerintah hanya sebagai pengawas dari aktivitas yang dilakukan rakyatnya. Prinsip Dasar Ekonomi Kapitallis 1. Kebebasan memiliki harta secara perorangan Setiap individu yang memiliki kekayaan atau harta diberikan kebebasan untuk menggunakan harta yang dimilikinya baik untuk membeli atau menjual harta yang dimiliki tanpa ada batasan sesuai apa yang diinginkannya. 2. Kebebasan ekonomi dan persaingan Setiap individu diberikan hak untuk mendirikan, mengoranisasikan dan atau mengelola usaha yang diinginkan dan setiap individu tanpa ada batasann untuk ikut andil dalam semua bidang perniagaan dan mendapatkan profit yang sebesar-besarnya. Pemerintah dalam hal ini tidak boleh mengintervensi semua kegiatan aktivitas ekonomi masyarakat. Kegagalan Sistem Ekonomi Kapitalis Berdasarkan beberapa penelusuran penulis mengenai kegagalan Sistem ekonomi kapitalis yang mendera dunia, maka diperoleh beberapa faktor kegagalan Sistem ekonomi kapitalis seperti berikut : 1. Kesenjangan ekonomi dunia yang gagal menciptakan keadilan dan pemerataan ekonomi dunia. Sebagai contoh ketimpangan yang terjadi antara kelompok kaya dan kelompok miskin yang menjadi bukti kegagalan Sistem kapitalis 2. Sistem kapitalisme berlandaskan pada Sistem ribawi, sehingga menciptakan ketimpangan pendapatan yang hebat dan ketidakadilan ekonomi pada masyarakat 3. Sistem ini menciptakan krisis moneter dan ekonomi di banyak negara, tercatat krisis yang terjadi sejak tahun 1923, 1930, 1940, 1970, 1990, 1997 bahkan sampai sekarang dan negara yang masih menerapkan Sistem ini terancam akan mengalami krisis susulan di masa depan. Terlihat bagaimana system ekonomi kapitalis telah mengalami kegagalan dalam pelaksanaan system ekonomi di suatu negara. Lalu apa solusinya ? Ekonomi syariah sudah pasti menjadi solusi untuk mengatasi masalah tersebut.
SISTEM EKONOMI SOSIALIS
Sistem ekonomi sosialis adalah suatu system ekonomi yang dimana pemerintah memegang peranan besar dalam mengelola dan mengatur perekonomian di sebuah negara. Dari proses perencanaan, pelaksanaan hingga pengawasan terhadap aktivitas ekonomi masyarakat. System ini membuat pemerintah sebagai pengelola utama dalam perekonomian, pemilihan semua alat produksi yang digunakan dan menghilangkan kepemilikan individu atau swasta. Tokoh yang mendirikan system ekonomi sosialis ini ialah Karl Marx dan St Simon. Karl Max berpandangan bahwa semua hak individual/swasta harus dihapuskan termasuk pada hak kepemilikan tanah. Kemudian St Simon menggaungkan perlunya kepemilikan sarana prasarana produksi harus semuanya dimiliki oleh pemerintah negara. Prinsip Dasar Sistem Ekonomi Sosialis 1. Kepemilikan harta dimiliki Negara Seluruh hal yang berkaitan alat-alat produksi dan sumber pemasukan menjadi milik seluruh masyarakat yang dikelola negara. Setiap individu secara perorangan tidak memiliki hak untuk mempunyai dan menggunakan sumber-sumber produksi. System ekonomi sosialis tidak mengenal yang namanya “Hak Milik Perorangan”. 2. Persamaan ekonomi Hak-hak individu dalam sektor ekonomi ditentukan dengan prinsip kesamaan dan kebutuhan setiap individu berbeda-beda. Oleh karenanya, seluruh usuran Negara yang berkaitan dengan peraturan produksi dan distribusi dibawah peraturan kaum buruh, namun kebebasan ekonomi dan hak kepemilikan harta perindividu dihapuskan. 3. Disiplin politik Kegagalan Sistem Ekonomi Sosialis Mark J. Perry, dalam artikelnya yang berjudul “Why Socialism Failed” mengungkapkan penyebab kegagalan : 1. Sosialisme menghapuskan insentif bagi individu untuk berimajinasi dan berinovasi 2. Peran harga dalam pasar yang dihapuskan system ekonomi sosialis 3. Tidak adanya keuntungan dan kerugian mengapresiasi dan menghukum para pelaku ekonomi yang melakukan kegiatan ekonomi 4. Tidak adanya perlindungan atas hak kepemilikan Sosialisme terbukti suatu system yang telah gagal dalam mengaplikasikan janji-janjinya dan system ini memaksa seluruh masyarakat hidup dibawah kekuasaan dictator pemimpin partai dan negara. Rakyat tidak memiliki kebebasan politik, berbicara dan mengeluarkan pendapat. SOLUSINYA : SISTEM EKONOMI ISLAM Ekonomi islam merupakan suatu system yang menerapkan prinsip ekonomi yang sesuai dengan syariah atau ajaran islam yang berlandaskan Alquran dan al-Sunnah serta ijma’dan qiyas., yang menjadi panduan dalam menjalani kehidupan. Karena didasarkan dengan syariah, tentu banyak perbedaan dengan system ekonomi kapitalis dengan dasar ajaran Kapitalisme serta berbeda juga dengan system ekonomi sosialis yang berdasar pada ajaran sosialisme. Tokoh yang menjadi pemikir ekonomi islam ini ialah Ibnu Khaldun (732-808 H) dan Abu Yusuf (113-182 H). Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam Nilai-nilai universal : Teori Ekonomi 1. Tauhid (Keesaan Tuhan) Merupakan fondasi ajaran islam yang memiliki makna segala apa yang diciptakan Allah SWT bukan tanpa sengaja, melainkan memiliki tujuan, yakni beribadah kepada-Nya termasuk aktivitas ekonomi dan bisnis. 2. ‘Adl (Keadilan) Allah memerintahkan agar manusia untuk berbuat adil, sehingga pelaku ekonomi harus berbuat adil tanpa merugikan orang lain untuk kepentingan dirinya. 3. Nubuwwah (Kenabian) Rasulullah SAW sebagai role model dengan sifat yang dimilikinya yakni Siddiq (benar, jujur), Amanah (tanggung jawab), Fathanah (Cerdas), dan Tabligh (menyampaikan). 4. Khilafah (Pemerintah) Manusia diciptkan oleh Allah sebagai Khalifah di muka bumi, sehingga sebagai pemimpin harus menciptakan kemakmuran untuk seluruh rakyatnya, termasuk dalam perkenomian. 5. Ma’ad (Hasil) Ma‟ad diartikan juga sebagai imbalan/ganjaran, Imam Al-Ghazali yang menyatakan bahwa motivasi para pelaku bisnis adalah untuk mendapatkan laba dunia dan akhirat. Ciri-ciri Ekonomi Islam 1. Aqidah sebagai substansi (inti) yang menggerakkan dan mengarahhkan kegiatan ekonomi 2. Syari‟ah sebagai batasan untuk memformulasi keputusan ekonomi. 3. Akhlak berfungsi sebagai parameter dalam proses optimalisasi kegiatan ekonomi. Ekonomi Islam Menjamin Kesejahteraan Umat Manusia Menurut Abul Hasan (1987) dan Rahman (1995) : 1. Pengaturan atas Kepemilikan 2. Penetapan Sistem Mata Uang Emas dan Perak 3. Penghapusan Sistem Ribawi 4. Pengharaman Sistem Perdagangan di Pasar Non-Riil. Dari beberapa hal diiatas, tentu ekonomi islam menjadi solusi untuk menjawab kegagalan system ekonomi kapitalis dan sosialis. Dari segi prinsip yang diberikan system ekonomi islam berlandaskan sumber hukum islam yakni Al-Qur’an dan Hadis. Segala hal yang berlandaskan sumber hukum islam tersebut, sudah tak diragukan lagi kebenaran didalamnya.
Ekonomi makro menjadi sederhana, berinvestasi dengan menafsirkan pasar keuangan: Cara membaca dan memahami pasar keuangan agar dapat berinvestasi secara sadar berkat data yang disediakan oleh ekonomi makro