Anda di halaman 1dari 15

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

“PERBANDINGAN PRINSIP-PRINSIP EKONOMI”

Disusun oleh :
Wildan Nurdiana (0219203020)
Nurmelitasari (0219203003)
Ratna Juwita (0219203002)

UNIVERSITAS WIDYATAMA
FAKULTAS BISNIS DAN MANAJEMEN
PROGRAM STUDI MANAJEMEN REGULER B1
TAHUN 2020
I. Pendahuluan

Krisi ekonomi yang sering terjadi dalam dunia perekonomian adalah ulah ekonomi
konvesional dimana sistem ekonomi konvesional ini sistemnya lebih mengedepankan
sistem bunga sebagai instrumen profitnya. Berbeda jauh dengan ekonomi islam atau yang
sering disebut dengan ekonomi syariah dimana sistem ini menawarkan profitnya,yaitu
sistem bagi hasil.

Ekonomi islam ini sangat dibutuhkan pada era milenial seperti sekarang karena
ekonomi islam mempunyai tujuan memberikan keselarasan bagi kehidupandunia. Hal ini
karena islam tidak hanya kehidupan muslim, tetapi untuk seluruh makhluk di muka bumi.
Dalam pandangan Al-Qur'an, filsafat fundamental ekonomi islam adalah tauhid.

Ekonomi islam sendri mempunyai dua bagian yakni, pertama bagian yang tetap (tsabit)
yang berhubungan dengan prinsip ekonomi islam yang disampaikan melalui nash-nash Al-
Qur'an dan sunah. Bagian kedua ialah bagian yang berubah (al-mutaghaiyar), pada bagian
kedua inilah yang berkaitan dengan langkah-langkah praktis yang disampaikan oleh para
ulama dari sumber pokok dan prinsip ekonomi islam yang ada dilam Al-Qur'an.

Dalam ekonomi islam juga dijelaskan bahwa dalam persoalan praktik ekonomi yang
dinilai mengandung riba atau keuntungan yang diharamkan seperti yang sudah dijelaskan
dalam surah Al-Baqarah ayat 275. Ekonomi islam juga sangat menekankan empat sifat
yaitu, kesatuan, keseimbangan, kebebsan, tanggung jawab.
II. Sistem Ekonomi Kapitalis

Sistem ekonomi kapitalis, merupakan sistem yang memberikan kebebasan untuk


mengatur dan menentukan sendiri kegiatan ekonomi kepada masyarakatnya yang ingin
mereka lakukan sesuai dengan kemampuannya masing-masing.

Awal mula berkembangnya sistem ini adalah pada pertengahan abad XIX di Inggris
dengan semboyan “laissez faire” yang artinya “Biarlah”. Artinya yaitu biarlah pasar
bekerja dan membentuk sistemnya dan harganya sendiri. Maka dari itu, sistem ekonomi ini
sangat menekankan kebebasan pasar dalam membentuk sistem ekonomi untuk
masyarakatnya. Atau bisa dikatakan bahwa pemerintah atau penguasa tidak mempunyai
andil dalam membentuk dan mengatur sistem ekonomi.

A. Ciri-ciri Sistem Ekonomi Kapitalis

1) Terdapat pembagian kelas dalam mayarakat kelas pekerja buruh dan pemilik
modal. Umumnya, kaum pekerja akan bergantung pada keberadaan pemilik
modal dimana pemilik modallah yang menggerakan roda perekonomian
dengan mendirikan usaha dalam system pasar bebas. Sehingga tercipta kelas
antara pekerja buruh dengan pemilik modal.

2) Persaingan antar pengusaha sangat sulit untuk memperoleh keuntungan yang


sebesar-besarnya (profit motive). Karena sistemnya adalah pengumpulan
modal, maka berbeda dengan yang membangun usaha dengan modal sendiri
dimana keuntungan meningkat dapat dinikmati sendiri. Pada sistem akumulasi
modal, setiap pengusaha akan menerima hasil sesuai dengan modal yang
diakumulasikannya.

3) Penentuan harga murni terjadi karena mekanisme pasar yaitu hubungan antara
jumlah permintaan (demand) dan jumlah penawaran (supply). Karena dalam
sistem ini pemerintah tidak ikut campur untuk kegiatan pasar, atau hanya
terbatas pada hal-hal yang tidak mempengaruhi harga pasar, maka harga
ditentukan murni oleh mekanisme pasar yaitu hubungan antara permintaan
dengan penawaran.
B. Kelebihan Sistem Ekonomi Kapitalis

1) Setiap individu (perorangan/perusahaan) memiliki kebebasan dan mempuyai


hak untuk memiliki kekayaan dan sumber daya produksi pribadi atau tidak
dibatasi seperti halnya sistem ekonomi sosialisme.

2) Inisiatif dan kreativitas masyarakat dalam kegiatan ekonomi dapat


dikembangkan.

3) Tindakannya selalu berdasarkan pada prinsip ekonomi sehingga efesiensi dan


efektivitas tinggi.

4) Karena setiap individu bebas melakukan kegiatannya maka akan ada


persaingan antar produsen (perusahaan) untuk menghasilkan barang yang
bermutu.

C. Kelemahan Sistem Ekonomi Kapitalis

1) Kebebasan dalam melakukan kegiatan ekonomi ini seringkali disalah


gunakan oleh pihak yang dari segi ekonomi nya kuat untuk memeras pihak
yang lemah.

2) Kebebasan pasar menyebabkan persaingan untuk merebut pasar. Hal ini dapat
menimbulkan mendorong terbentuknya monopoli, kolusi usaha dan
konglomerasi sehingga mengancam pengusaha yang lemah.

3) Mendorong semakin terlihatnya kesenjangan antara golongan ekonomi kuat


dengan ekonomi yang lemah semakin besar.

4) Perekonomian mudah terguncang ketidakstabilan.


III. Sistem Ekonomi Sosialis
Sistem ekonomi sosialis yaitu sistem ekonomi yang diatur oleh negara, didalam
sistem ini berlangsungnya perekonomian sepenuhnya menjadi tanggung jawab suatu
negara atau pemerintah pusat. Sistem ini telah banyak digunakan oleh negara-negara di
Eropa Timur yang menganut paham komunis.

Sistem ekonomi sosialis dapat disebut juga dengan sistem ekonomi yang terpusat,
Kenapa disebut dengan terpusat? Karena segala sesuatunya harus diatur oleh negara dan
juga segala urusannya dikomandokan dari pusat. Pemerintahlah yang menjadi penguasa
dari seluruh kegiatan ekonomi ini. Sistem perekonomian sosialis adalah sistem
perekonomian yang menginginkan kemakmuran dari masyarakatnya dan terlaksanan
merata sehingga tidak ada lagi penindasan ekonomi yang terjadi.

A. Prinsip Dasar Sistem Ekonomi Sosialis

1) Disiplin politik di negara yang menganut sistem ini, yang mana parlemen
sebagai lembaga yang berhak untuk membuat konstitusi dan regulasi dikuasai
oleh kaum proletarian atau kaum buruh. Mereka diposisikan oleh partai-partai
agar membuat regulasi yang cenderung berpihak pada kaum buruh sebagai
representasi kaum sosialis.

2) Otoritas suatu negara untuk dapat menguasai semua aset masyarakat, Yang
artinya regulasi seputar ekonomi serta kepemilikan harta dilakukan oleh
pemerintah.

3) Keseteraan ekonomi dimana masyarakat tidak bekerja untuk kepentingan


pribadi, melainkan mereka hanyalah pegawai pemerintah yang gajinya dari
keringat mereka sendiri.

B. Ciri-ciri Sistem Ekonomi Sosialis

1) Produksi dilakukan hanya untuk kebutuhan masyarakat.

2) Kebijakan perekonomian dirancang dan dikerjakan pemerintah.

3) Hak milik individu tidak diakui pemerintah.

4) Jalannya kegiatan perekonomian sepenuhnya ada di pemerintah.

5) Kegiatan ekonomi direncanakan dan diatur oleh pemerintah.


6) Seluruh sumber daya dikuasai oleh negara.

C. Kelebihan Sistem Ekonomi Sosialis

1) Sangat mudah dalam pengelolaan, pengendalian dan pengawasan.

2) Pelaksanaan dalam pembangunan lebih cepat.

3) Pemerintah bebas untuk menentukan produksi sesuai kebutuhan masyarakat.

4) Kebutuhan masyarakat bisa terpenuhi secara merata.

5) Pemerintah sepenuhnya bertanggung jawab terhadap perekonomian.

6) Pemerintah yang mengatur distribusi.

D. Kelemahan Sistem Ekonomi Sosialis

1) Tidak ada kebebasan memiliki sumber daya yang berkompeten.

2) Tidak mempunyai kebebasan dalam berusaha.

3) Jalur birokrasi yang terlalu panjang.

4) Dapat mematikan kreativitas dan inovasi setiap individu.

5) Hak yang dimiliki individu tidak diakui.

6) Potensi dan kreativitas masyarakat tidak dapat berkembang.


IV. Sistem Ekonomi Komunis
Sistem ekonomi komunis adalah sistem ekonomi di mana seluruh keputusan
ekonomi dibuat oleh masyarakat secara bersama-sama. Di dalam sistem ekonomi komunis,
perbedaan kelas dalam masyarakat dihilangkan dan masyarakat secara keseluruhan
memiliki faktor-faktor produksi. Istilah-istilah yang terkait dengan komunisme adalah
proletar dan borjuis. Proletar adalah istilah yang digunakan untuk mengidentifikasi kelas
sosial yang lebih rendah, biasanya kelas pekerja. Sedangkan, borjuis adalah kelas sosial
yang dicirikan oleh kepemilikan modal.

Dalam teori akademis kontemporer, istilah borjuis biasanya mengacu pada kelas
penguasa dalam masyarakat kapitalis. Dalam teori Marxis, karakteristik dari kelas ini
adalah kepemilikan mereka atas alat-alat produksi. Dalam sistem ekonomi komunis,
perekonomian diselenggarakan secara terpusat terencana atau disebut juga sistem ekonomi
komando. Sebagian besar ekonomi direncanakan oleh otoritas pemerintah pusat.

Ciri-ciri sistem ekonomi komando adalah kepemilikan faktor produksi secara


kolektif, properti dimiliki oleh Negara, tingkat produksi ditentukan oleh Negara melalui
mekanisme perencanaan, dan harga diatur dan dikendalikan oleh pemerintah. Sistem
ekonomi komunis sebenarnya hanya bisa dilakukan secara teoritis semata. Dalam teori,
semua keputusan ekonomi diambil secara bersama-sama. Faktanya, keputusan-keputusan
ekonomi diwakilkan oleh pemerintah. Seringkali, negara yang menganut komunisme jatuh
menjadi negara-negara otoriter yang dikendalikan oleh sekelompok elit politik yang tidak
akuntabel, yang semakin menjauhkan dari cita-cita masyarakat komunal.

A. Ciri-ciri Sistem Ekonomi Komunis

1) Menghapus hak kepemilikan ribadi atas tanah dan penghapusan sewa lahan
untuk kepentingan publik.

2) Pengenaan pajak penghasilan progresif atau tinggi.

3) Menghapus semua hak waris.

4) Menyita semua hak milik para emigran dan pemberontak.

5) Semua pekerja memiliki kewajiban yang setara. Negara membentuk “pasukan


industri” terutama untuk pertanian.
6) Pertanian dibangun selaras dengan industri manufaktur. Penghapusan secara
bertahap kesenjangan antara kota dan pedesaan. Hal ini akan tercapai dengan
cara distribusi penduduk yang merata di seluruh negeri.

7) Pendidikan gratis untuk semua anak di sekolah umum. Melarang pekerja anak-
anak. Pendidikan selaras dengan kebutuhan industri.

8) Sentralisasi kredit di tangan negara. Negara akan membentuk Bank nasional


dengan modal negara dan monopoli eksklusif.

9) Negara mengontrol komunikasi dan transportasi.

10) Pabrik-pabrik dan instrumen produksi dimiliki oleh negara.

B. Kelebihan Sistem Ekonomi Komunis

1) Sistem ekonomi komunisme diselenggarakan secara terencana terpusat. Hal


ini memungkinkan untuk memobilisasi sumber daya ekonomi dalam skala
besar secara cepat. Negara komunis mampu membangun proyek-proyek besar
dan menciptakan kekuatan industri secara terkoordinasi.

2) Komunisme dapat bergerak sangat efektif karena mengesampingkan


kepentingan pribadi.

3) Masyarakat yang terkomando oleh pusat dapat berubah sepenuhnya sesuai


dengan visi perencana ekonomi.

4) Ketimpangan ekonomi tidak terjadi karena kepemilikan pribadi tidak


diijinkan.

C. Kekurangan Sistem Ekonomi Komunis

1) Kerugian komunisme yang paling signifikan berasal dari penghapusan pasar


bebas. Hukum penawaran dan permintaan tidak menetapkan harga,
pemerintah melakukannya. Para perencana kehilangan umpan balik yang
berharga yang diberikan harga-harga ini tentang apa yang diinginkan orang-
orang. Mereka tidak bisa mendapatkan informasi terkini tentang kebutuhan
konsumen. Akibatnya, sering terjadi kelebihan satu hal dan kekurangan orang
lain.

2) Karena harga dikendalikan sepenuhnya oleh pemerintah, bukan oleh hukum


penawaran dan permintaan, para perencana ekonomi tidak mendapatkan
feedback mengenai seberapa besar kebutuhan masyarakat terhadap barang
tertentu. Akibatnya, sering terjadi kelebihan produksi barang yang satu dan
kekurang pada barang yang lain.

3) Sering muncul pasar gelap, karena banyak barang kebutuhan masyarakat


justru tidak tersedia di pasar karena tidak diijinkan pemerintah.

V. Sistem Ekonomi Islam

Sistem ekonomi Islam merupakan suatu sistem ekonomi dimana dalam


pelaksanaannya berlandaskan syariat Islam dengan berpedoman kepada Al-Quran dan Al-
Hadis.

Dalam sistem ekonomi Islam mengatur berbagai kegiatan perekonomian seperti


jual-beli, simpan-pinjam, investari dan berbagai kegiatan ekonomi lainnya. Pada
pelaksanaan kegiatan ekonomi Islam, semuanya harus sesuai dengan syariat Islam dengan
menghindari semuanya yang sifatnya Maisyir, Gharar, Haram, Dzalim, Ikhtikar dan Riba.

Dan menurut berbagai sumber, sistem ekonomi Islam mengandung sifat-sifat baik
dari sistem ekonomi kapitalis dan sosialis, namun melepas sifat-sifat buruk dari kedua
sistem ekonomi tersebut.

A. Tujuan Sistem Ekonomi Islam

1) Pemenuhan kebutuhan dasar manusia yaitu papan, sandang, pangan kesehatan


dan pendidikan untuk setiap lapisan masyarakat.

2) Memastikan kesamaan kesempatan bagi semua orang

3) Mencegah terjadi pemusatan kekayaan dan meminimalkan ketimpangan dana


distribusi pendapatan dan kekayaan di masyarakat.

4) Memastikan untuk setiap orang kebebasan untuk mematuhi nilai-nilai moral.

5) Memastikan stabilitas dan juga pertumbuhan ekonomi.


B. Ciri-ciri Sistem Ekonomi Islam

Dari penjelasan singkat pengertian sistem ekonomi ini, kita dapat mengetahui
beberapa karakteristiknya. Adapun ciri-ciri sistem ekonomi Islam ialah sebagai
berikut:

1) Adanya pengakuan terhadap hak individu, namun dibatasi agar tidak terjadi
monopoli yang merugikan masyarakat umum.

2) Adanya pengakuan akan hak umat atau umum dimana hak umat lebih
diutamakan dibanding hak lainnya.

3) Adanya keyakinan bahwa manusia hanya memegang amanah dari yang Maha
Kuasa, segala kelimpahan harta yang dimiliki manusia ialah berasal dari Allah
sang maha segalanya.

4) Adanya pengakuan terhadap hak individu, namun dibatasi agar tidak terjadi
monopoli yang merugikan masyarakat umum.

5) Adanya pengakuan akan hak umat atau umum dimana hak umat lebih
diutamakan dibanding hak lainnya.

6) Adanya konsep halal dan haram dimana semua produk “barang dan jasa”
harus bebas dari unsur haram yang dilarang dalam Islam.

7) Adanya sistem sedekah yaitu distribusi kekayaan secara merata dari yang kaya
kepada yang kurang mampu.

8) Tidak memperbolehkan adanya bunga atau tambahan dari suatu pinjaman


sehingga hutang-piutang hanya memperbolehkan konsep bagi hasil.

9) Adanya larangan menimbun harta kepada umat Islam, hal ini dianggap
menghambat aliran harta dari yang kaya kepada yang miskin dan dianggap
sebagai kejahatan besar.
C. Prinsip Sistem Ekonomi Islam

Pada pelaksanaannya sistem ekonomi Islam mengedepankan prinsip-prinsip


ekonomi yang bertujuan untuk mensejahterakan manusia, adapun beberapa prinsip
ekonomi Islam ialah sebagai berikut:

1) Mencegah Kesenjangan Sosial : Dalam ekonomi Islam diutamakan untuk


memberikan bantuan kepada orang lain yang membutuhkan, meskipun tetap
memperbolehkan kompetisi, hal ini bukan berarti mengesampingkan
kepedulian terhadap orang lain dan lingkungan.

2) Tidak bergantung pada nasib atau keberuntungan : Segala yang berhubungan


dengan perjudian dan mengandalkan keberuntungan adalah sesuatu yang
dilarang dalam ekonomi Islam. Prinsip ekonomi Islam mengacu pada kejelasan
transaksi dan tidak bergantung pada keberuntungan yang tidak jelas, apalagi
sampai melalaikan kerja keras dan ikhtiar.

3) Mencari dan mengelola kekayaan alam : Dalam prinsip ekonomi Islam, setiap
manusia diharuskan mencari dan mengelola sumber daya alam sebaik-baiknya.
Hal ini termasuk dalam memaksimalkan hasil bumi, hubungan kerjasam
dengan orang lain dan lain-lain.

4) Melarang Praktik Riba : Seperti yang telah disebutkan diatas, sistem ekonomi
Islam melarang praktik riba dalam setiap kegiatan ekonomi karena dianggap
dapat menyengsarakan peminjam dana, khususnya mereka yang kurang
mampu.

5) Membuat Catatan Transaksi dengan Jelas : Dalam ekonomi Islam, setiap


transaksi yang terjadi harus dicatat dengan baik. Hal ini bertujuan untuk
mencegah terjadinya konflik atau masalah dimasa depan karena adanya potensi
kelalaian atau lupa.

6) Mengutamakan Keadilan dan Keseimbangan Dalam Berniaga : Dalam


ekonomi Islam juga memerintahkan agar kegiatan niaga berjalan secara adil
dan seimbang. Artinya setiap melakukan transaksi maka pembeli maupun
penjual tidak boleh melakukan hal-hal yang dapat merugikan satu sama lain,
misalnya menipu atau membohongi.
D. Sumber Sistem Ekonomi Islam

1) Al- Quran : Al-Quran adalah sumber pertama dan utama bagi ekonomi
syariah, di dalamnya dapat kita temui hal ihwal yang berkaitan dengan
ekonomi dan juga terdapat hukum-hukum dan undang-undang diharamkannya
riba, dan diperbolehkannya jual-beli yang tertera pada surat Al-Baqarah ayat
275: “…padahal Allah telah menghalalkan jual-beli dan mengharamkan riba.
Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu
terus berhenti (dari mengambil riba) maka baginya apa yang telah
diambilnya dahulu (sebelum datang larangan) dan urusannya, (terserah)
kepada Allah. Orang yang mengulangi (mengambil riba) maka orang itu
penghuni-penghuni neraka, mereka kekal didalamnya.”

2) As-Sunnah An-Nabawiyah : As-Sunnah adalah sumber kedua dalam


perundang undangan Islam. Didalamnya dapat kita jumpai khazanah aturan
perekonomiann syariah. Diantaranya seperti sebuah hadis yang isinya
memerintahkan untuk menjaga dan melindungi harta, baik milik pribadi
maupun umum serta tidak boleh mengambil yang bukan miliknya,
“sesungguhnya (menumpahkan) darah kalian, (mengambil) harta kalian,
(mengganggu) kehormatan kalian haram sebagaimana haramnya hari kalian
saat ini, di bulan ini, di negeri ini,..”(HR. Bukhari).

3) Ijtihad : Menurut alSyaukani dalam kitabnya Irsyad al-Fuhuli, ijtihad adalah


mengerahkan kemampuan dalam memperoleh hukum syar’i yang
bersifat ‘amali melalui cara Istinbath. Menurut Ibnu Syubki, ijtihad adalah
pengerahan kemampuan seorang faqih untuk menghasilkan dugaan kuat
tentang hukum syar’i, sedangkan al-amidi memberikan definisi ijtihad
sebagai pengerahan kemampuan dalam memperoleh dugaan kuat tentang
hukum syara’ dalam bentuk yang dirinya merasa tidak mampu berbuat seperti
itu.
VI. Kesimpulan

Esensi Perbandingan Ekonomi islam dengan Ekonomi kapitalis , Ekonomi sosialis


dan Ekonomi Komunis. Perbandingan antara keempat sistem ekonomi itu diantaranya
adalah, Ekonomi islam dimana ekonomi ini dibawa oleh Nabi Muhammad Saw. Dalam
sistem ekonomi islam mengatur berbagai kegiatan perekonomian, seperti: jual beli,
investasi, simpan pinjam dan berbagai kegiatan lainnya.

Ekonomi islam sangat mengakui kesejahteraan individu dan kesejahteraan sosial


masyarakat yang saling melangkapi, bukan saling bertentangan satu sama lain.

Dalam pandangan agama islam, islam tidak memandang pemupukan kekayaan oleh
kaum kapitalis sebagai kebijakan absolut tanpa tanpa memperhatikan kosekuensi
sosialnya. Hal-hal berikut yang harus diperhatikan untuk mengetahui perbedaan
intersismetik.

Pertama, dari sudut pandang agama islam penekanan yang berlebihan oleh
kapitalisme terhadap nilai-nilai materil yang tipis antara perilaku ekonomi dan etik. Kedua,
dengan berlawanan sanlsi (moral) kapitalisme terhadap tindakan menimbun kekayaan
tanpa batas yang jelas, karena dalam islam dengan jelas sudah mengakui bahwa sebagian
kekayaan seseorang adalah milik orangmiskin.
PERTANYAAN TERKAIT PERBANDINGAN
PRINSIP-PRINSIP EKONOMI
1. Jelaskan sistem ekonomi menurut faham ekonomi kapitalis!
2. Jelaskan sistem ekonomi menurut faham ekonomi sosialis!
3. Jelaskan sistem ekonomi menurut faham ekonomi komunis!
4. Apa perbedaan sistem ekonomi Islam dengan sistem ekonomi kapitalis, komunis
dan sosialis?
5. Apa yang menjadi latar belakang lahirnya sistem ekonomi Islam?
6. Sebutkan lima karakteristik sistem ekonomi Islam!
7. Sebutkan lima tujuan sistem ekonomi Islam!
8. Menurut Anda, prinsip ekonomi manakah yang lebih tampak dilapangan
perekonmian Indonesia selama ini (sistem kapitalisme, sosialisme, komunisme
atau Islam)? Tunjukkan indikator-indikatornya!

Jawaban:

1. Sistem ekonomi menurut faham ekonomi kapitalis adalah system ekonomi yang
memungkinkan swasta untuk memiliki seluruh faktor produksi seperti pengusaha,
modal, SDA dan pekerja.salah satu semboyan yag digunakan system ini adalah “GREED
IS GOOD” atau “Ketamakan itu baik” karena ketamakan membuat bisnis terus
berkembang.
2. Sistem ekonomi menurut faham ekonomi sosialis adalah sistem ekonomi yang
masyarakatnya memiliki kesetaraan dalam kepemilikan atas faktor-faktor produksi dan
pengelolaannya diatur oleh negara secara penuh. Faktor produksi sistem ekkonomi ini
adalah pekerja, pengusaha, modal, dan SDA.
3. Sistem ekonomi menurut faham ekonomi komunis adalah system ekonomi yang
memungkinkan peran pemerintah sebagai pengatur seluruh faktor-faktor dalam kegiatan
system ekonomi. Setiap orangnya tidak boleh memiliki kekayaan pribadi karena semua
di pegang pemerintah.
4. Perbedaan sistem ekonomi Islam dengan sistem ekonomi kapitalis, komunis dan sosialis
yakni :
 Proses ekonomi islam sangat sederhana
 System ekonomi islam menciptakan keseimbangan pada pembangunan
ekonomi
 System ekonomi islam bebas dari system ekonomi kapitalis dan sosialis
 System ekonomi islam menyediakan peluang yang sama pada tiap manusia
 System ekonomi isalam memberikan hak alami kepada semua manusia
seperti hak harta dan kebebasan dalam berusaha
5. Latar belakang lahirnya sistem ekonomi Islam berawal dari hancurnya system ekonomi
sosialis dan komunisme pada awal taun 90-an membuat system ekonomi komunis
menjadi system terbaik kala itu. Tapi nyatanya system ekonomi kapitalis malah
memperburuk keadaan dan hal itu menyebaban muncul pemikiran baru tentang system
ekonomi Syariah atau Islam. Sistem ekonomi islam ini didasarkan pada al-quran dan
hadist

6. Lima karakteristik sistem ekonomi Islam yaitu:


 Mengutamakan prinsip keadilan dan melarang praktek riba.
 Bertujuan untuk kemaslahatan bersama
 Menghadirkan kebebasan ekonomi sesuai akidah
 Menyeimbangkan motif material dan spiritual, rohani dan jasmani
 Mengakui kepemilikan multi jenis
7. Lima tujuan sistem ekonomi Islam yakni:
 Memastikan Kebutuhan Ummat Manusia
 Menjauhi Ketimpangan Sosial
 Pemenuhan Ekonomi yang Beretika dan Bermartabat
 Mengatur Keadilan dan Keseimbangan
 Terhindar dari Riba
8. Menurut kami prinsip ekonomi yang lebih tampak dilapangan perekonmian Indonesia
selama ini adalah prinsip ekonomi campuran. Indikator system ekonomi pada Indonesia
seperti
 Transaksi ekonomi terjadi melalui mekanisme pasar tetapi masih ada campur
tangan pemerintah
 Jenis dan jumlah barang yang diproduksi ditetapkan berdasarkan mekanisme
pasar
 Pihak swasta memiliki kebebasan pada batasan yang sudah ditetapkan
pemerintah
 Ada persaingan, tetapi masih ada kontrol pemerintah Perencanaan, peraturan
dan penetapan kebijakan pada bidang ekonomi disusun oleh pemerintah
 Kegiatan ekonomi dilakukan oleh pemerintah dan swasta

Anda mungkin juga menyukai