Anda di halaman 1dari 6

TUGAS INDIVIDU

MATERI KULIAH : DASAR MANAJEMEN PEMASARAN


Dosen : NOORMA YUNIA, S.E,MM

‘’MENANGGAPI IKLAN KOMPARATIF


BERMUATAN SINDIRAN PEPSI VS COCA COLA‘’

Disusun oleh :
Mas Shanu Satria Saftari
NPM : 17111096
Prodi : Manajemen 4 A Sore

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI LA TANSA MASHIRO


Rangkasbitung Tahun ajaran 2018
IKLAN KOMPARATIF PEPSI VS COCA COLA
Sifat komparatif iklan di Indonesia masih dalam jalur etika. Di luar negeri (USA) justru dilakukan
terang-terangan. Contohnya Coca cola Vs Pepsi. Berikut ini akan dipaparkan bagaimana dua merek
produk minuman katagori soft drink “berseteru” merebut pasar di USA.

Setelah sukses dengan bahasa kompanye iklan “It’s The Real Thing” pada tahun 1969 Kemudian
tahun 1990 memposisikan dirinya kembali sebagai “The Real Thing” dengan slogannya “You Can't
Beat the Real Thing” yang artinya bahwa Coca-Cola merupakan minuman cola yang asli dan original
alias klasik. Ini berarti selain Coca Cola pastilah tiruan. Menghadapi kampanye iklan ini Pepsi
membalasnya dengan menyatakan dirinya “Generation next” ada ekpresi artinya Coca-Cola sudah
terlalu kuno dan tua. Persaingan antara Coca-Cola dengan Pepsi sudah berlangsung lama. Untuk
penguasaan market share pada tahun 1980 di USA Coca-Cola menguasai 24,3% sedangkan Pepsi
18,0%. Sisanya dikuasai oleh 8 merek lainnya masing-masing dibawah 6 %. Termasuk didalamnya
Diet Pepsi sebesar 2,6% Untuk lebih jelasnya dapat dilihat table penguasaan market share Soft Drinks
di USA.
Nampaknya untuk mengatasi persaingan hampir setiap tahun Coca-Cola melakukan perubahan
slogan. Kita dapat membayangkan bagaimana ketatnya persaingan antara Coca-Cola melawan Pepsi
untuk memperoleh penguasaan market share. Gambar berikut ini merupakan contoh-contoh iklan
Coca-cola dengan berbagai slogannya.
Perang alias tarung bebas terbuka antara Pepsi dengan Coca-cola rupanya sangat seru dan menjadi
daya tarik public. Situs-situs diinternet banyak memanfaatkan peseteruan diantara mereka. Gambar-
gambar menarik yang menggambarkan pesan yang menjatuhkan baik dalam kata-kata maupun
bentuk visual. Tidak jelas apakah gambar-gambar di situs web yang banyak menekan Coca-Cola
tersebut bersumber dari Pepsi ataui hanya kreatifitas orang-orang saja. Seluruh public mencuraigai
bahwa semua itu datang dari kubui Pepsi sendiri, karena belakangan Pepsi lebih agresif
mengkompanyekan serangan terhadap Coca-Cola.
Gambar-gambar berikut ini merupakan gambar ilustrasi tentang serangan Pepsi terhadap Coca-Cola.

Ternyata merek memiliki sifat seperti manusia, cerdik dalam memanfaatkan keadaan. Serangan Pepsi
yang gencar belakangan rupanya tidak terlalu dibalas oleh Coca-Cola. Layaknya seperti manusia yang
teraniaya akhirnya justru memperoleh simpati dari masyarakat. Coca-Cola dianggap sebagai produk
yang lebih dewasa, tidak arogan dalam menangani keadaan. Disinilah Pepsi akhirnya kurang
memperoleh simpati. Perkembangan tersebut membuat Pepsi menjadi sadar, kemudian
menghentikan kampanye kerasnya, mulai dengan cara yang lembut dan berupaya merebut simpati
public. Pada bulan April 2000 diwujudkan oleh Pepsi dalam pesan iklannya sebagai “We Love Coca-
Cola” sebuah ending yang manis dan politis.
Kasus Iklan Komparatif Pepsi VS Coca Cola, dalam Dasar-Dasar Pengiklanan, 2003

Anda mungkin juga menyukai