Anda di halaman 1dari 4

UJIAN AKHIR SEMESTER

Nama: Muhammad Fadhil


NPM: 41183402190147
Matakuliah : Manajemen Pemasaran
Dosen: Kurniawati  Mulyanti, se, mm
Kelas: Reguler  A Pararel 3

1. Jelaskan disertai contoh penerapan yang dimaksud dengan strategi differentiated marketing
yang dilakukan oleh suatu perusahaan agar dapat bertahan ditengah persaingan.
2. Jelaskan disertai contoh penerapan yang dimaksud dengan Product Life Cycle, apa yang harus
dilakukan oleh perusahaan pada masing – masing tahap? Apakah semua perusahaan melalui
tahap – tahap PLC tersebut? Jelaskan argumentasi anda.
3. Jelaskan yang dimaksud dengan pasar bisnis, dan mengapa permintaan dari pasar bisnis disebut
permintaan turunan. Berikan contoh konkritnya.
4. Jelaskan disertai contoh penerapan cara menentukan criteria daya tarik pasar suatu segmen
oleh suatu perusahaan.?
5. Jelaskan disertai contoh penerapan yang dimaksud dengan segmentasi apriori.

Jawaban

1. Strategi Differentiated Marketing adalah proses yang membedakan produk atau layanan kita
dengan pihak lain. Proses ini melibatkan detail karakteristik setiap produk yang dihargai oleh
konsumen  dan menjadikan hal ini unik. Ketika berhasil, diferensiasi produk menciptakan
keunggulan kompetitif dikarenakan pelanggan melihat produk kita sebagai yang superior.

Strategi pemasaran ini melayani kebutuhan beberapa kelompok tertentu dengan satu jenis
produk tertentu pula. Jadi produsen atau perusahaan menghasilkan produk yang berbeda sesuai
dengan segmen pasar.

Contoh: Perusahaan Coca–Cola tidak hanya memproduksi Coca-Cola, tapi mereka yang juga
memproduksi Fanta, Sprite, bahkan Lemon Tea.

2. Product Life Cycle atau daur hidup produk adalah proses perjalanan dari penjualan dan
keuntungan produk selama masa hidupnya, mulai produsen mengenalkan dan memasarkan
produknya hingga produk tersebut tergantikan oleh produk sejenis yang lebih user-friendly,
canggih dan terbaru.

Segala jenis produk mempunyai siklusnya masing-masing. Tidak mungkin selamanya seperti itu,
ada masanya berubah dan tidak ada lagi di pasaran.
Apakah semua perusahaan melalui tahap – tahap PLC tersebut? Jawaban saya: seharusnya IYA!
Oleh karena itu, setiap perusahaan perlu mengetahui tahapan siklus hidup produk yang
berbeda-beda dan memahami bahwa semua produk yang mereka jual memiliki batasan umur.
Mereka (Perusahaan) akan terus berinovasi dalam pengembangan produk baru dalam rangka
memastikan bahwa bisnis mereka terus tumbuh.

Pada umumnya, Siklus Hidup Produk atau Product Life Cycle memiliki 4 Tahapan yaitu
Perkenalan (Introduction), Perkembangan (Growth), Kedewasaan (Maturity), Penurunan
(Decline).

Sebagai contoh, disini saya akan memberikan contoh Product Life Cycle pada perusahaan
minuman Teh Botol Sosro.

1. Tahap Perkenalan

Teh botol sosro pertama kali dijual pada tahun 1940 di sebuah kota kecil yaitu Slawi, Jawa
Tengah dalam bentuk teh kering siap saji dengan cara diseduh. Pada tahun 1953, keluarga
Sosrodjojo mulai memperluas bisnisnya dengan merambah ke ibukota Jakarta untuk
memperkenalkan produk Teh Cap Botol yang sudah terkenal di Jawa Tengah. Strategi yang
digunakan oleh keluarga Sosrodjojo ialah dengan strategi cicip rasa, yaitu memberikan beberapa
sampling the untuk dicicipi oleh masyarakat di pasar Jakarta.

2. Tahap Pertumbuhan

Pada tahun 1997 PT. Sinar Sosro mengeluarkan produk baru minuman Teh dengan berbagai
macam rasa buah dengan target kaum para remaja dengan berbagai rasa seperti apel,
blackcurrant, stoberi, dll.

3. Tahap Pendewasaan

Produk teh botol sosro pada masanya sangat dikenal oleh masyarakat. Hal ini dikarenakan
promosi dengan tagline “apapun makananannya, minumnya tetap teh botol sosro”. Sehingga
banyak menarik minat masyarakat. Sering dipakai untuk acara hajatan, rapat, seminar, konser
atau lainnya dalam jumlah besar.

Oleh karena itu, permintaan semakin meningkat. Produsen memperoleh banyak keuntungan di
sini. Tapi walaupun begitu, tidak serta merta meninggalkan promosi.

4. Tahap Kemunduran

Seiring berjalannya waktu ia mulai tergeser dengan adanya teh kotak. Jenis yang dijual
sama tetapi dengan bentuk yang berbeda.
Konsumen mulai tertarik, dan terjadi penurunan penjualan teh botol sosro. Untuk
mengatasi hal ini mereka menciptakan model dan rasa baru. Semata-mata untuk
menarik minat masyarakat kembali.

3. Pasar Bisnis (Business Market) adalah semua organisasi yang membeli barang dan jasa untuk
dipergunakan dalam memproduksi produk, atau dengan tujuan dijual lagi atau disewakan
kepada pihak lain dengan mengambil untung.

Salah satu karakteristik Pasar Bisnis adalah adanya Permintaan Turunan.


Yang dimaksud Permintaan turunan adalah Permintaan atas barang bisnis benar-benar berasal
dari permintaan atas barang konsumsi. Karena alasan itu, para pemasar bisnis harus secara
dekat memantau pola pembelian konsumen akhir.

Contoh Pasar Bisnis: Dalam proses produksi dan penjualan sepatu, penyalur kulit sepatu
mentah harus menjual kulit mentah ke penyamak, lalu penyamak menjual kulit sepatu yang
sudah disamak kepada pabrik sepatu, lalu pabrik sepatu menjualnya kepada pedagang grosir,
kemudian pedagang grosir menjual sepatu kepada pengecer, hingga pada akhirnya pengecer
menjual ke konsumen.

4. Setidaknya ada 3 kriteria dalam mengevaluasi dan menentukan segmen pasar yang akan
ditarget, yaitu:

1. Perusahaan harus memastikan bahwa segmen pasar yang dibidik itu cukupbesar dan akan
cukup menguntungkan bagi perusahaan
2. Strategi targeting harus didasarkan pada keunggulan kompetitif perusahaanyang
bersangkutan. Keunggulan kompetitif merupakan cara untuk mengukurapakah perusahaan
memiliki kekuatan dan keahlian yang memadai untukmenguasai segmen pasar yang dipilih
sehingga memberikan value bagikonsumen.
3. Ketiga adalah bahwa segmen pasar yang dibidik harus didasarkan pada situasi persaingannya
baik secara langsung atau tidak langsung yang dapatmempengaruhi daya tarik targeting
perusahaan.

Contoh penerapannya: Perusahaan harus Tentukan target pasar, Ketahui Masalah dan
Kebutuhan Konsumen, Ketahui Perilaku Konsumen, Olah dan Analisis Data, Tentukan strategi
pemasaran produk, dan Evaluasi respon pasar.
5. Segmentasi apriori mengacu pada teknik segmentasi yang didasarkan pada asumsi konvensional
dan bukan pada riset pasar. Pemasar mengelompokkan konsumen berdasarkan kriteria yang
telah ditentukan sebelumnya seperti demografi, perilaku, psikografis, dan gaya hidup.

Contoh: Pemasar pertama-tama memilih variabel segmentasi, seperti usia atau penghasilan; dan
mengklasifikasikan konsumen berdasarkan variabel-variabel tersebut.
Teknik ini kontras dengan segmentasi post hoc, di mana, setelah data konsumen yang ada
dianalisis, segmen kemudian dipilih berdasarkan kesamaan dan perbedaan yang terbentuk.

Anda mungkin juga menyukai