Anggaran Berbasis
Aktivitas
Pertemuan 6
TUJUAN PEMBELAJARAN
► Tujuan Umum
Memahami tentang manajemen berbasis aktivitas dan
penghargapokokan berbasis aktivitas yang menjadi menjadi
dasar dalam penganggaran berbasis aktivitas.
► Tujuan Khusus
1. Memahami tentang manajemen berbasis aktivitas yang
meliputi analisis penghargapokokan produk dan analisis
nilai proses.
2. Memahami tentang penganggaran berbasis aktivitas dan
mampu membedakan antara metode penghargapokokan
tradisional dengan metode penghargapokokan berbasis
aktivitas.
3. Menyusun ukuran kinerja keuangan dalam manajemen
berbasis aktivitas.
4. Menyususn anggaran tetap berbasis aktivitas dan mampu
membedakan antara anggaran berbasis aktivitas dengan
anggaran tradisional.
MANAJEMEN BERBASIS
AKTIVITAS
► Manajemen berbasis aktivitas adalah sistem disiplin yang
memfokuskan perhatian manajemen pada aktivitas atau
agar dapat dilakukan perbaikan yang berkesinambungan,
baik pada nilai yang diterima oleh pelanggan maupun
laba yang diperoleh dengan memberikan nilai tersebut.
► Manajemen berbasis aktivitas terdiri atas analisis pemicu
biaya, analisis aktivitas, dan analisis kinerja
Analisis Penghargapokokan
Produk
► Adalah metode untuk mengukur biaya dan kinerja dari
aktivitas yang terkait dengan proses dan objek biaya,
membedakan biaya aktivitas berdasarkan besarnya pemakaian
sumber daya, dan membebankan biaya pada objek biaya
(seperti produk atau pelanggan) berdasarkan besarnya
pemakaian aktivitas, serta mengenali hubungan sebab akibat
antara pemacu biaya dengan aktivitas.
► Ada tiga hal yang memungkinkan metode penghargapokokan
berbasis aktivitas digunakan:
1. Biaya berbasis non-unit merupakan persentase signifikan
dari biaya overhead pabrik.
2. Berbagai produk menggunakan semua aktivitas dengan
rasio konsumsi yang berbeda
3. Perusahaan dengan produk yang homogen atau
diversifikasi produk tinggi.
Sumber Daya (Resources)
► Contoh:
Saat ini harga jual (harga target) per unit produk Rp10
dengan pangsa pasar 12%. Kemudian pangsa pasar naik
30%, bila harga target turun menjadi Rp8 dan laba
memadai diinginkan Rp2 per unit. Maka harga pokok
target adalah … …?
Bila diketahui harga pokok saat ini adalah Rp7 maka
pengurangan biaya yang mungkin dilakukan adalah … …?
► Contoh:
Untuk menghasilkan 100 unit keluaran diperlukan 20kg
masukan. Oleh karena itu, efisiensi proses tersebut
adalah 20% (20 ÷ 100) dan produktifitas prosesnya adalah
5 (100 ÷ 20). Untuk menghasilkan 100 unit keluaran
tersebut diperlukan waktu daur 10 jam yang terdiri atas,
waktu pemrosesan 4 jam waktu pemeriksaan 3 jam,
waktu pemindahan 2 jam dan waktu penyimpanan 1 jam.
► Contoh
anggaran
variabel
aktifitas,
Tabel 18-3
► Tabel 18-4
Laporan
kinerja Biaya
Aktivitas
Penganggaran Daur Hidup
Produk
► Daur hidup produk adalah waktu keberadaan produk, dari
konsep hingga menjadi produk. Biaya daur hidup produk
adalah semua biaya yang berkaitan dengan produk
selama umur hidupnya.
► Biaya purnajual pelanggan adalah biaya yang ditanggung
pelanggan untuk memelihara produk yang dibeli/dipakai
oleh pelanggan.
Lanjutan
► Contoh:
PT. Pabrik sepatu yang membuat dan memasarkan satu
jenis sepatu. Produk tersebut telah di desain dan
dikembangkan pada kuartal terakhir 2011. Diperkirakan
produk sepatu tersebut akan memiliki daur hidup 2 tahun.
Anggaran biaya dan harga per unit sebagai berikut:
Biaya produk per pasang Rp6
Biaya daur hidup per pasang Rp10
Biaya keseluruhan hidup per pasang Rp12
Harga jual target per unit Rp15
Biaya pengembangan tahun 2011 dianggarkan Rp1.800
Jumlah unit yang diproduksi tahun 2012 sebanyak 500
pasang, dan tahun 2013 sebanyak 400 pasang.