Anda di halaman 1dari 16

Sistem Ekonomi dan Sistem Ekonomi Islam

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Pengantar Bisnis

Disusun oleh
1. Achmad Rifa’i (G92219077)
2. Aida Lutfah (G92219079)
3. Assyifa Rahma Tanti (G92219082)
4. Nurul Hidayah (G72219063)
5. Rika Nur Safitri (G72219067)

Dosen Pembimbing

Program Studi Akuntansi


Fakultas Ekonomi dan Bisnis islam
UIN Sunan Ampel Surabaya
2019
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah
Beradasarkan latar belakang diatas dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut
1. Apa yang dimaksud sistem ekonomi?
2. Apa saja macam-macam sistem ekonomi?
3. Bagaimana sistem ekonomi di Indonesia?
4. Apa yang dimaksud sistem ekonomi islam?
5. Bagaimana pelaksanaan sistem ekonomi islam di Indonesia?

C. Tujuan

Memahami definisi dari sistem ekonomi dan sistem ekonomi islam, menjelaskan sistem
ekonomi yang berlaku di dunia dan Indonesia, dan mengetahui pelaksanaan sistem
ekonomi islam di Indonesia.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Ekonomi


Suatu sistem muncul karena adanya usaha manusia untuk memenuhi kebutuhan-
kebutuhannya. Kebutuhan manusia yang bersifat dasar (pangan, pakaian, papan) akan
memunculkan suatu system ekonomi.
Berikut ini pengertian Sistem ekonomi menurut para ahli
1. Gregory Grossman, sistem ekonomi adalah adalah Sekumpulan komponen-komponen
atau unsur-unsur yang terdiri dari atas unit-unit dan agen-agen ekonomi, serta
lembaga-lembaga ekonomi yang bukan saja saling berhubungan dan berinteraksi
melainkan juga sampai tingkat tertentu yang saling menopang dan memengaruhi.
2. Gilarso, sistem ekonomi adalah sebagai keseluruhan tata cara untuk
mengoordinasikan perilaku masyarakat (para produse, konsumen, pemerintah, bank,
dan sebagainya) dalam menjalankan kegiatan ekonomi (produksi, distribusi,
konsumsi, investasi, dan sebagainya) sehingga terbentuk satu kesatuan yang teratur
dan dinamis, dan kekacauan dapat dihindari.
3. Dumatry, sistem ekonomi adalah suatu sistem yang mengatur dan terjalin hubungan
ekonomi antar sesama manusia dengan seperangkat kelembagaan dalam suatu
ketahanan.

Sistem ekonomi adalah keseluruhan tata cara, aturan, dan kebiasaan-kebiasaan


yang umum diterima dalam masyarakat yang mengatur dan mengoordinasikan perilaku
warga masyarakat (para konsumen, produsen, pemerintah, dan sebagainya) dalam
menjalankan kegiatan ekonomi (produksi, perdagangan, konsumsi, dan sebagainya)
sedemikian rupa sehingga menjadi satu kesatuan yang teratur dan dinamis.

Jika menengok sejarah, sistem ekonomi negara-negara di dunia ini secara garis
besar telah didominasi oleh dua sistem ekonomi, yaitu sistem ekonomi sosialis dan sistem
ekonomi kapitalis.
B. Macam-Macam Sistem Ekonomi
1. Sistem Ekonomi Kapitalisme
a. Pengertian sistem ekonomi kapitalis
Kapitalisme (capitalism) adalah sebuah sistem ekonomi dimana individu
didalamnya memiliki dan mengendalikan sebagian besar bisnis yang menyediakan
barang dan jasa. Dalam buku wealth of nations, Adam Smith berpendapat bahwa
kepentingan suatu masyarakat tersaji paling baik ketika individu dalam
masyarakat diizinkan untuk mengejar kepentingan diri mereka. Dengan kata lain,
orang akan bekerja keras dan berinvestasi untuk menghasilkan suatu barang dan
jasa jika mereka dapat mengambil manfaat dari para pekerja.

b. Tokoh pendiri sistem ekonomi kapitalis


Adam Smith (1723-1790) Lahir di Kirkcaldy, Skotlandia. Ayahnya adalah
pengacara dan pengawas keuangan bea nasabah. Di usianya yang ke-14, Adam
Smith belajar di Universitas Glasgow. Adam Smith memandang bahwa ada
sebuah kekuatan tersembunyi yang akan mengatur pasar (invisible hand), maka
pasar harus memiliki laissez-faire atau kebebasan dari intervensi pemerintah.
Pemerintah hanya bertugas sebagai pengawas dari semua pekerjaan yang
dilakukan oleh rakyatnya.

c. Prinsip dasar sistem ekonomi kapitalis


1) Kebebasan memiliki harta secara perorangan
Setiap individu mempunyai kuasa yang penuh terhadap harta yang dimilikinya
dan bebas untuk menggunakan sumber-sumber daya ekonomi sesuai dengan
kehendaknya. Setiap individu bebas untuk menikmati manfaat yang ia peroleh
dari produkai dan distribusi serta bebas untuk melakukan suatu pekerjaan.
2) Kebebasan ekonomi dan persaingan
Setiap Individu berhak untuk mendirikan, mengorganisir dan mengelola
perusahaan yang diinginkan. Individu juga berhak ikut langsung dalam semua
bidang perniagaan dan memperoleh suatu keuntungan. Negara tidak boleh ikut
campur tangan dalam semua kegiatan ekonomi yang bertujuan untuk mencari
keuntungan selagi kegiatan tersebut sah dan sesuai dengan peraturan yang
berlaku.

d. Kerangka dasar sistem ekonomi kapitalis


a) Kelangkaan sumber-sumber ekonomi
Benturan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan terbatasnya
(langkanya) barang-barang ekonomi yang tersedia dalam usaha menjembatani
hal tersebut adalah dengan jalan menambah jumlah produksi barang dan jasa
sebanyak banyaknya agar kebutuhan manusia yang tidak terbatas dapat
diperkecil, adanya kelangkan sumber-sumber ekonomi maka para ekonomi
kapitalis melihat 3 pokok permasalahan ekonomi yang harus dipecahkan, yaitu
1. Apa yang harus diproduksi dan dalam jumlah berapa?
2. Bagaimana cara memproduksinya?
3. Untuk siapa barang tersebut di produksi; atau bagaimana barang-barang
tersebut di bagikan di antara warga masyarakat?
b) Pandangan tentang nilai barang Dalam sistem ekonomi kapitalis
Nilai merupakan suatu sarana untuk melihat faedah atau kegunaan suatu
barang dan jasa, juga untuk menentukan kemampuan produsen dan konsumen.
Ada dua kategori tentang nilai barang dan jasa yaitu yang berkaitan dengan
nilai kegunaan suatu barang bagi individu yang disebut nilai guna (utility
value), dan yang berkaitan dengan nilai suatu barang terhadap barang lainnya
disebut nilai tukar (exchange value).
c) Peranan harga dalam sistem ekonomi kapitalis
Harga di dalam sistem ekonomi kapitalis mempunyai peranan dalamkegiatan
produksi, kegiatan konsumsi, serta kegiatan distribusi melalui struktur harga.
 Peranan harga dalam kegiatan produksi
Peranan harga dalam bidang produksi, harga menentukan siapa saja
produsen yang boleh masuk dalam area produksi dan siapa saja yang tidak
boleh masuk atau keluar dari area produksi.
 Peranan harga dalam kegiatan konsumsi Peranan harga dalam kegiatan
konsumsi
Harga merupakan alat pengendali yang menentukan kemampuan
konsumen dalam memenuhi berbagai kebutuhan dan keinginannya.
 Peranan harga dalam kegiatan distribusi
Stuktur harga sebagai titik pertemuan antara penawaran produsen dan
permintaan konsumen merupakan metode distribusi dalam sistem ekonomi
kapitalis.³

e. Ciri-ciri sistem ekonomi kapitalis


(1) Adanya pengakuan terhadap hak individu
(2) Kedaulatan konsumen dan kebebasan dalam konsumsi
(3) Menerapkan sistem persaingan bebas
(4) Peranan modal sangat penting
(5) Peranan pemerintah dibatasi
(6) Motif mencari laba terpusat pada kepentingan individu

f. Kelebihan sistem ekonomi kapitalis


Adapun beberapa kelebihan dari sistem ekonomi kapitalis, diantaranya sebagai
berikut
1) Kapitalisme mendorong pertumbuhan ekonomi dengan memfasilitasi
kompetisi terbuka di pasar.
2) Para ahli ekonomi kapitalis menyatakan bahwa motivasi untuk mendapatkan
keuntungan merupakan tujuan yang terbaik, sebanding dengan tujuan untuk
memaksimumkan hasil.
3) Penganut mazhab kapitalis menyatakan bahwa kebebasan ekonomi dapat
membuat masyarakat memiliki banyak peluang untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya.
4) Kerja keras amat dihargai dalam ekonomi kapitalis. Pengusaha yang memiliki
kinerja baik dan mampu terus berinovasi akan memenangkan persaingan.

g. Kekurangan Sistem Ekonomi Kapitalis


Adapun beberapa kekurangan dari sistem ekonomi kapitalis, yaitu sebagai berikut
a) Kapitalisme membuat ekonomi yang berorientasi pada uang. Perusahaan
bisnis akan melihat ekonomi dengan titik pandang materialistik.
b) Adanya perbedaan yang radikal (jelas) antara hak-hak majikan dan pekerja,
penerima upah tidak mempunyai kesempatan yang sama dengan saingannya,
sehingga ketidakadilan ini memperdalam gap (jurang) antara yang kaya dan
miskin.
c) Tenaga kerja juga dikompensasi dengan tujuan tunggal agar memiliki
produktivitas lebih tinggi.

1. Sistem Ekonomi Sosialisme


a. Pengertian sistem ekonomi sosialis
Sistem ekonomi sosialis merupakan bentuk resistensi dari sistem ekonomi
kapitalis yang dituding sebagai penyebab tidak tercapainya kesejahteraan yang
merata. Dalam sistem ekonomi sosialis, pemerintah mempunyai andil besar dalam
mengatur roda perekonomian di sebuah negara. Mulai dari perencanaan,
pelaksanaan, sampai pengawasan terhadap rantai perekonomian masyarakat.

b. Tujuan sistem ekonomi sosialis


Tujuannya adalah pemerataan pendapatan, pengentasan kemiskinan dan distribusi
layanan sosial (seperti perawatan kesehatan) bagi semua orang yang
membutuhkannya.

c. Tokoh pendiri sistem ekonomi sosialis


1. Karl Marx Lahir di Trier, Jerman 5 Mei 1818. Karl Marx yang merupakan
sosialis radikal yang memiliki pandangan bahwa hak individual harus dihapus,
termasuk hak kepemilikan tanah. Di samping itu kaum tani bukan golongan
yang penting dalam masyarakat yang bergerak menuju masyarakat sosialis
sejati.
2. St. Simon Claude Henri de Rouvroy Comte de Saint Simon. Lebih dikenal
Henri de Saint Simon. Lahir 17 Oktober 1760 di Paris, Prancis. Dipandang
sebagai bapak sosialisme karena dialah orang pertama yang menyerukan
perlunya sarana¬sarana produksi dimiliki sepenuhnya oleh pemerintah/negara.

d. Prinsip dasar sistem ekonomi sosialis


a) Pemilikan harta oleh Negara
Seluruh bentuk produksi dan sumber pendapatan menjadi milik masyarakat
secara keseluruhan. Hak individu untuk memiliki harta atau memanfaatkan
produksi tidak diperbolehkan.
b) Kesamaan ekonomi
Sistem ekonomi sosialis menyatakan bahwa, hak-hak individu dalam suatu
bidang ekonomi ditentukan oleh prinsip kesamaan. Setiap individu disediakan
kebutuhan hidup menurut keperluan masing-masing.
c) Disiplin politik
Untuk mencapai tujuan diatas, keseluruhan Negara diletakkan dibawah
peraturan kaum buruh, yang mengambil alih semua aturan produksi dan
distribusi. Kebebasan ekonomi serta hak kepemilikan harta dihapus. Aturan
yang diperlakukan sangat ketat untuk lebih menggefektifkan praktek
sosialisme.

e. Ciri-ciri sistem ekonomi sosialis


1) Lebih mengutamakan kebersamaan atau kolektivitas.
2) Pemerintah memiliki peran sangat besar
3) Sifat manusia dalam sistem ini ditentukan oleh pola produksi
4) Hak milik individu tidak diakui

f. Kelebihan sistem ekonomi sosialis

Adapun beberapa kelebihan dari sistem ekonomi sosialis adalah

a. Semua kegiatan ekonomi dikendalikan oleh pemerintah, sehingga pemerintah


mudah melakukan control atau pengawasan.
b. Tidak ada kesenjangan ekonomi yang mencolok di antara anggota masyarakat.
c. Pemerintah mudah dalam mengatur dan melakukan pembentukan harga pasar
atas barang dan jasa.

g. Kelemahan sistem ekonomi sosialis


Adapun beberapa kelemahan dari sistem ekonomi sosialis, yaitu
1) Melemahkan bahkan mematikan inisiatif dan kreativitas individu.
2) Seringnya terjadi prakteik monopoli yang merugikan masyarakat.
3) Masyarakat tidak memiliki kebebasan di dalam memiliki sumber-sumber daya
yang ada.

2. Sistem Ekonomi Campuran


a. Pengertian sistem ekonomi campuran
Dalam perekonomian campuran, pemerintah merupakan pelaku ekonomi aktif
yang menyempurnakan mekanisme pasar jika terjadi kegagalan pasar dan
mengarahkan kembali proses pembangunan pada mekanisme pasar yang sehat dan
terbuka.
Sistem ekonomi campuran adalah suatu sistem ekonomi di mana di satu sisi
pemerintah memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk berusaha dalam
melakukan kegiatan ekonomi, tetapi di sisi lain pemerintah ikut campur tangan
dalam perekonomian yang bertujuan menghindari penguasaan secara penuh dari
segolongan masyarakat terhadap sumber daya ekonomi.

b. Ciri-ciri sistem ekonomi campuran


1. Pihak pemerintah dan swasta berperan aktif dan bekerja sama dalam roda
perekonomian.
2. Pemerintah memberikan kebebasan kepada pihak swasta untuk melakukan
kegiatan ekonomi.
3. Mekanisme pasar akan menentukan jenis dan jumlah barang yang di produksi.
4. Pemerintah ikut mengawasi kegiatan perekonomian.

c. Kelebihan sistem ekonomi campuran


Adapun kelebihan dari sistem ekonomi ini adalah
1) Hak milik atas barang konsumsi diserahkan kepada individu, tetapi pemilikan
terhadap sarana-sarana produksi yang vital cenderung kepada negara.
2) Apa dan berapa yang diproduksi memang dapat ditentukan oleh usaha swasta
berdasarkan pertimbangan pasar, tetapi sektor-sektor yang strategis diawasi,
diatur, bila perlu dikuasai oleh negara.
3) Harga tidak semata-mata ditentukan oleh kekuatan pasar, tetapi diawasi oleh
oleh campur tangan pemerintah.
4) Kesempatan kerja penuh dan jasa-jasa kolektif mendapat prioritas yang sangat
tinggi. Demikian juga dengan demokratisasi dunia usaha untuk menuju
kepemilikan bersama.
5) Pemerintah menyelenggarakan jaminan sosial dan berusaha agar distribusi
pendapatan lebih merata.

d. Kelemahan sistem ekonomi campuran

Adapun beberapa kelemahan dari sistem ekonomi ini, yaitu sebagai berikut

a) Sulit menentukan batas antara kegiatan ekonomi yang seharusnya dilakukan


pemerintah dan swasta
b) Sulit menentukan batas antara sumber produksi yang dapat dikuasai oleh
pemerintah dan swasta
c) Pihak swasta tidak bisa memaksimalkan keuntungannya karena ada intevensi
dari pemerintah.

3. Sistem Ekonomi Pancasila


a. Pengertian sistem ekonomi pancasila
Sistem Ekonomi Pancasila (SEP) menurut Mubyarto(2007) adalah “ekonomi yang
dijiwai oleh ideology Pancasila, yaitu sistem ekonomi yang merupakan usaha
bersama berasaskan kekeluargaan dan kegotong-royongan nasional”. Sistem
Ekonomi pancasila yang menjadi sumber ideologi Bangsa Indonesia yaitu
Pancasila membawa keharusan untuk dijadikan dasar atau pedoman dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara.

b. Ciri-ciri sistem ekonomi pancasila


1. Roda perekonomian digerakkan oleh rangsangan ekonomi, sosial dan moral
2. Kehendak kuat dari seluruh masyarakat ke arah keadaan kemerataan sosial
(egalitarianism), sesuai asas- asas kemanusiaan
3. Prioritas kebijakan ekonomi adalah penciptaan perekonomian nasional yang
tangguh yang berarti nasionalisme menjiwai tiap kebijaksanaan ekonomi
4. Koperasi merupakan soko guru perekonomian dan merupakan bentuk yang
paling konkrit dari usaha bersama
5. Adanya imbangan yang jelas dan tegas antara perencanaan di tingkat nasional
dengan desentralisasi dalam pelaksanaan kegiatan ekonomi untuk menjamin
keadilan sosial.

c. Kelebihan sistem ekonomi pancasila


1) Ada beberapa kelebihan dari sistem ekonomi pancasila antara lain sebagai
berikut
2) Hak milik perorangan diakui dan digunakan dengan tidak bertentangan dengan
hajat masyarakat.
3) Warga negara mempunyai kebebasan dan menentukan pekerjaan yang sesuai
atau yang diinginkan.
4) Perekonomian dibuat sebagai upaya bersama terhadap asas kekeluargaan.

d. Kelemahan sistem ekonomi pancasila

Adapun kekurangan atau kelemahn dari sistem ekonomi pancasila, yaitu

a) Sistem Free Fight Liberalism, yang menumbuhkan eksploitasi manusia dan


bangsa lain.
b) Sistem Etatisme, negara sangat berperan dan juga mematikan potensi serta
daya kreasi unit ekonomi di luar sektor Negara.
c) Pemusatan kekuatan ekonomi di suatu kelompok dalam bentuk monopoli yang
merugikan masyarakat.

C. Sistem Ekonomi di Indonesia

D. Sistem Ekonomi Islam


1. Pengertian sistem ekonomi islam
Para ahli banyak yang mendefinisikan pengertian dari ekonomi islam,
a. M.A Manan, ekonomi islam atau di sebut juga ekonomi syariah adalah ilmu
pengetahuan sosial yang mempelajari masalah-masalah ekonomi rakyat yang
diilhami oleh nilai-nilai islam.
b. Muhammad Abdullah al-A’rabi, ekonomi muslim adalah sekumpulan dasar-dasar
umum ekonomi yang kita simpulkan dari al-qur’an dan sunnah, dimana
merupakan bangunan perekonomian yang didirikan di atas landasan dasar-dasar
tersebut sesuai tiap lingkungan dan masa.
c. Prof. Dr. Zainuddin Ali, ekonomi syariah adalah kumpulan norma hukum yang
bersumber dari al-qur’an dan hadits yang mengatur perekonomian umat manusia.
d. Dr. Mardani, ekonomi syariah atau ekonomi islam adalah usaha atau kegiatan
yang di lakukan oleh orang atau kelompok orang atau badan usaha yang berbadan
hukum atau tidak dalam rangka memenuhi kebutuhan yang bersifat komersial dan
tidak komersial menurut prinsip syariah.1

Dari pengertian di atas dapat di simpulkan ekonomi syariah atau ekonomi islam
adalah suatu cabang ilmu pengetahuan yang berupaya untuk memandang,
menganalisa, dan dan akhirnya menyelesaikan permasalahan-permasalahan ekonomi
dengan cara-cara islami. Cara-cara yang islami yang di sandarkan pada sumber islam
yakni al-qur’an dan hadist.2

2. Sejarah Berdirinya Ekonomi Islam


Pada sekitar tahun 1911 telah berdiri organisasi Syarikat Dagang Islam (SDI)
yang beranggotakan tokoh-tokoh atau intelektual muslim saat itu, serta ekonomi islam
ini sesuai dengan pedoman seluruh umat islam di dunia yaitu di dalam Al-Qur’an
yang mengatakan jika kamu akan bermuamalah hendaklah kamu menuliskannya
dengan benar, dan hendaklah orang yang berutang itu mengimlakannya, dan
janganlah orang itu mengurangi sedikit pun dari utangnya. Jika orang yang
mengutang itu lemah akalnya atau lemah keadaannya, maka hendaklah walinya yang
mengimlakannya. Selain itu juga harus didatangkan dua saksi dari orang laki-laki,
jika tidak ada maka dengan seorang laki-laki atau dua orang perempuan. Dan
1
Aan Ansori, Digitalisasi Ekonomi Syari’ah,IAIN Sultan Maulana Hasanuddin BANTEN, vol.7, Januari-Juni
2016 hal. 4-5.
2
Ali Ridlo, Zakat dalam Perspektif Ekonomi Syariah, UIN sunan kalijaga Yogyakarta:jurnal Al-;Adl, vol.7,
Januari 2014
janganlah saksi itu enggan memberikan keterangan apabila mereka dipanggil dan
janganlah engkau jemu menulis itu baik kecil maupun besar sampai waktu batas
pembayarannya, kecuali muamalah itu perdagangan tunai kamu maka tidak ada dosa
bagi kamu jika tidak menulisnya. Dan persaksikanlah apabila kau berjual beli, dan
janganlah penulis dan saksi saling menyulitkan (Q.S Al-Baqarah:282).

Perkembangan ekonomi islam yang semakin marak ini merupakan cerminan


dan kerinduan umat islam di indonesia ini khususnya seorang pedagang berinvestasi
bahkan berbisnis yang secara islami dan di ridhoi oleh Allah swt. Dukungan serta
komitmen dari Bank Indonesia dalam perkembangan ekonomi islam merupakan
jawaban atas gairah dan kerinduan yang telah menjadi awal bergeraknya pemikiran
dan praktek ekonomi islam di dalam negeri, juga sebagai pembaharuan ekonomi
dalam negeri yang masih penuh kerusakan ini, misalnyadi Indonesia berdiri Bank
Muamalat tahun 1992.

Pada awal tahun 1997, terjadi krisis ekonomi di Indonesia yang berdampak
besar terhadap goncangan lembaga perbankan yang berakhir likuidasi pada sejumlah
bank, Bank islam atau Bank Syariah malah bertambah semakin pesat. Pada tahun
1998, sistem perbankan islam dan gerakan ekonomi islam di Indonesia mengalami
kemajuan yang sangat pesat.3

3. Perkembangan Ekonomi Islam di Indonesia

Berdasarkan UU No.7 Tahun 1992 bank syariah dipahami sebagai bank bagi
hasil. Selebihnya bank syariah harus tunduk kepada peraturan perbankan umum yang
berbasis konvensional. Karena itu, manajemen bank syariah cenderung mengadopsi
produk-produk perbankan konvensional yang “disyariatkan” produk-produknya
terbatas. Akibatnya tidak semua keperluan masyarakat terakomodasi dan produk yang
ada tidak kompetitif terhadap semua produk bank konvesional.

Perkembangan sistem ekonomi syariah di Indonesia sendiri belum sebegitu


pesat seperti di negara-negara lain, secara sederhana perkembangan itu
dikelompokkan menjadi 2 yaitu perkembangan industri keuangan syariah dan
perkembangan ekonomi syariah non keuangan. Industri keuangan syariah relatif dapat
3
Tira Nur Fitria, Kontribusi Ekonomi Islam dalam Pembangunan Ekonomi Nasional, STIE-AAS
Surakarta:2016, vol. 2, hal. 31-32.
di lihat dan di ukur perkembangannya melalui data-data keuangan yang ada,
sedangkan non keuangan perlu penelitian yang lebih dalam untuk mengetahuinya.
Aset perbankan syariah per Maret 2007 lebih dari Rp. 28 Triliun dengan jumlah DPK
hampir mencapai 22 Triliun. Industri keuangan syariah adalah salah satu bagian dari
bangunan ekonomi syariah, sama dengan ekonomi konvesional bangunan ekonomi
syariah juga mengenal aspek makro atau mikro ekonomi. Namun, yang lebih penting
adalah bagaimana masyarakat dapat berperilaku ekonomi secara syariah seperti dalam
hal perilaku konsumsi, giving behavior (kedemawaan), dan sebagainya. Perilaku
bisnis dari para pengusaha muslim pun termasuk dalam sasaran gerakan ekonomi
syariah di Indonesia. Walau terlihat agak lambat, tetapi sisi non keuangan ini semakin
berkembang. Hal tersebut di tandai dengan semakin meningkatnya kesadaran
masyarakat terhadap perilaku konsumsi yang islami, tingkat kedermewaan yang
semakin meningkat di tandai oleh dana zakat, infaq, waqaf, dan sedekah yang
meningkat berhasil dihimpun oleh badan pengola data tersebut.4

4. Prinsip Ekonomi Islam


a. Larangan Maisyir. Maisyir adalah suatu tindakan perjudian yang berarti seseorang
ingin mendapatkan harta tanpa harus bersusah payah bekerja atau suatu tindakan
memperkaya diri dengan cara merugikan orang lain.
b. Larangan Gharar. Gharar adalah suatu tindakan penipuan yang dapat merugikan
orang lain, dimana dalam transaksi terdapat unsur-unsur tersembunyi yang
dilakukan oleh salah satu pihak untuk mendapatkan keuntungan. Gharar berakibat
sangat buruk yaitu akan menimbulkan kebencian pada pihak yang bertransaksi.
c. Larangan melakukan hal Haram. Yaitu hukum yang di jatuhkan pada suatu dzat
atau benda yang di larang untuk digunakan karena dilarang oleh Allah baik dari
barang itu sendiri maupun cara memperolehnya.
d. Larangan Dzalim, yaitu tindakan yang merugikan orang lain maupun menyakiti
orang lain dengan maksud tertentu. Karena dalam islam ekonomi yang dilakukan
harus atas dasar saling ridho.
e. Larangan Ikhtikar, yaitu suatu kegiatan penimbunan barang untuk maksud
memperoleh keuntungan yang besar dengan cara menahan suatu barang dalam
suatu keadaan dan akan menjualnya kembali pada saat harga melonjak.
4
Ibid, hal.32-34.
f. Larangan Riba, ialah tambahan atas suatu transaksi yang dilakukan biasanya
dalam utang piutang yaitu dalam bentuk bunga. Islam tidak membenarkan riba
dalam bentuk apapun walaupun keduanya sama-sama rela, kecuali dalam bentuk
bonus atau bentuk terima kasih peminjam kepada yang meminjami.

5. Tantangan Sistem Ekonomi Islam

Sampai saat ini yang seharusnya sistem ekonomi islam lebih identik dengan
pemerataan, kesejahteraan, serta keadilan namun ternyata keadaannya terbalik.
Ekonomi islam dihadapkan pada dua hal yang menjadi pekerjaan rumah yang sangat
besar yaitu “kemiskinan dan kebodohan”. Kemiskinan menjadi tantangan yang sangat
berat bagi setiap negara dalam melakukan penyelesaiannya. Islam menganjurkan agar
menghindarkan diri dari kemiskinan sebagaimana sabda Rasulullah SAW sebagai
berikut:

‫كاد الفقر أن يكون كفرا وكاد الحسد أن يسبق القدر‬

“hampir-hampir saja kefakiran akan menjadi kekufuran dan hampir saja hasad
mendahului takdir”

Karena kefakiran satu sisi terkadang mendorong seseorang untuk senantiasa


melakukan tindakan yang tak dibenarkan oleh agama maupun hukum negara.
Dikhawatirkan kefakiran akan menyebabkan tindakan yang melanggar norma seperti:
mencopet, mencuri, merampok, melacur, dan menipu. Sebab itu, tidak dapat
disalahkan apabila ada ungkapan bahwa kefakiran atau kemiskinan dapat
mendekatkan seseorang kepada kekufuran. Kenyataannya permasalahan selain
kemiskinan adalah kebodohan, masyarakat akan terhindar dari kemiskinan kalau
mereka cerdas. Sehingga kebodohan sejalan dengan kemiskinan, oleh kareana itu
kebodohan sebagai sumber daya yang berupa SDM maka harus diatasi terlebih dahulu
agar nantinya masalah kemiskinan juga dapat terselesaikan.

Sebuah hasil penelitian melalui survey Sam Mountford melalui BBC pada
tanggal 17 Januari 2012 menempatkan dalam hal ini adalah kemiskinan sebagai
masalah yang dianggap paling serius serta krusial yang dihadapi oleh seluruh
masyarakat di dunia jika dibandingkan dengan masalah-masalah yang lain, seperti
terorisme, perubahan iklim, dan perang. Hasil survey ini dapat di prosentasi besaran
adalah sebagai berikut: kemiskinan ekstrim 71%; lingkungan 64%; meningkatnya
harga pangan dan energy 63%; terorisme dan HAM serta penyakit 59%; ekonomi
dunia 58%; perang 57%. Penelitian ini dilakukan terhadap 25 ribu orang lebih dari 23
negara. Dalam konteks ini, bangsa Indonesia salat satu permasalahan serta
problematika mendasar yang saat ini tengah dihadapi adalah kemiskinan.5

5
Muhammad Tho’in, Konsep Ekonomi Islam Jalan Tengah, STIE-AAS Surakarta:2015, vol.01, hal.129-130.

Anda mungkin juga menyukai