Disusun oleh
1. Achmad Rifa’i (G92219077)
2. Aida Lutfah (G92219079)
3. Assyifa Rahma Tanti (G92219082)
4. Nurul Hidayah (G72219063)
5. Rika Nur Safitri (G72219067)
Dosen Pembimbing
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Beradasarkan latar belakang diatas dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut
1. Apa yang dimaksud sistem ekonomi?
2. Apa saja macam-macam sistem ekonomi?
3. Bagaimana sistem ekonomi di Indonesia?
4. Apa yang dimaksud sistem ekonomi islam?
5. Bagaimana pelaksanaan sistem ekonomi islam di Indonesia?
C. Tujuan
Memahami definisi dari sistem ekonomi dan sistem ekonomi islam, menjelaskan sistem
ekonomi yang berlaku di dunia dan Indonesia, dan mengetahui pelaksanaan sistem
ekonomi islam di Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
Jika menengok sejarah, sistem ekonomi negara-negara di dunia ini secara garis
besar telah didominasi oleh dua sistem ekonomi, yaitu sistem ekonomi sosialis dan sistem
ekonomi kapitalis.
B. Macam-Macam Sistem Ekonomi
1. Sistem Ekonomi Kapitalisme
a. Pengertian sistem ekonomi kapitalis
Kapitalisme (capitalism) adalah sebuah sistem ekonomi dimana individu
didalamnya memiliki dan mengendalikan sebagian besar bisnis yang menyediakan
barang dan jasa. Dalam buku wealth of nations, Adam Smith berpendapat bahwa
kepentingan suatu masyarakat tersaji paling baik ketika individu dalam
masyarakat diizinkan untuk mengejar kepentingan diri mereka. Dengan kata lain,
orang akan bekerja keras dan berinvestasi untuk menghasilkan suatu barang dan
jasa jika mereka dapat mengambil manfaat dari para pekerja.
Adapun beberapa kelemahan dari sistem ekonomi ini, yaitu sebagai berikut
Dari pengertian di atas dapat di simpulkan ekonomi syariah atau ekonomi islam
adalah suatu cabang ilmu pengetahuan yang berupaya untuk memandang,
menganalisa, dan dan akhirnya menyelesaikan permasalahan-permasalahan ekonomi
dengan cara-cara islami. Cara-cara yang islami yang di sandarkan pada sumber islam
yakni al-qur’an dan hadist.2
Pada awal tahun 1997, terjadi krisis ekonomi di Indonesia yang berdampak
besar terhadap goncangan lembaga perbankan yang berakhir likuidasi pada sejumlah
bank, Bank islam atau Bank Syariah malah bertambah semakin pesat. Pada tahun
1998, sistem perbankan islam dan gerakan ekonomi islam di Indonesia mengalami
kemajuan yang sangat pesat.3
Berdasarkan UU No.7 Tahun 1992 bank syariah dipahami sebagai bank bagi
hasil. Selebihnya bank syariah harus tunduk kepada peraturan perbankan umum yang
berbasis konvensional. Karena itu, manajemen bank syariah cenderung mengadopsi
produk-produk perbankan konvensional yang “disyariatkan” produk-produknya
terbatas. Akibatnya tidak semua keperluan masyarakat terakomodasi dan produk yang
ada tidak kompetitif terhadap semua produk bank konvesional.
Sampai saat ini yang seharusnya sistem ekonomi islam lebih identik dengan
pemerataan, kesejahteraan, serta keadilan namun ternyata keadaannya terbalik.
Ekonomi islam dihadapkan pada dua hal yang menjadi pekerjaan rumah yang sangat
besar yaitu “kemiskinan dan kebodohan”. Kemiskinan menjadi tantangan yang sangat
berat bagi setiap negara dalam melakukan penyelesaiannya. Islam menganjurkan agar
menghindarkan diri dari kemiskinan sebagaimana sabda Rasulullah SAW sebagai
berikut:
“hampir-hampir saja kefakiran akan menjadi kekufuran dan hampir saja hasad
mendahului takdir”
Sebuah hasil penelitian melalui survey Sam Mountford melalui BBC pada
tanggal 17 Januari 2012 menempatkan dalam hal ini adalah kemiskinan sebagai
masalah yang dianggap paling serius serta krusial yang dihadapi oleh seluruh
masyarakat di dunia jika dibandingkan dengan masalah-masalah yang lain, seperti
terorisme, perubahan iklim, dan perang. Hasil survey ini dapat di prosentasi besaran
adalah sebagai berikut: kemiskinan ekstrim 71%; lingkungan 64%; meningkatnya
harga pangan dan energy 63%; terorisme dan HAM serta penyakit 59%; ekonomi
dunia 58%; perang 57%. Penelitian ini dilakukan terhadap 25 ribu orang lebih dari 23
negara. Dalam konteks ini, bangsa Indonesia salat satu permasalahan serta
problematika mendasar yang saat ini tengah dihadapi adalah kemiskinan.5
5
Muhammad Tho’in, Konsep Ekonomi Islam Jalan Tengah, STIE-AAS Surakarta:2015, vol.01, hal.129-130.