Anda di halaman 1dari 46

SISTEM EKONOMI DAN PEMBANGUNAN

INDONESIA
IDEOLOGI KEPEMERINTAHAN
 PEMERINTAH SEBAGAI ORGANISASI MASYARAKAT
 Masyarakat= organisme alamiah yang terdiri dari individu-individu dengan masing-
masing pemikiran dan kebutuhan (Rosen dan Gayer, 2014)
 Tujuan terbentuknya masyarakat: mewujudkan keinginan dan memenuhi kebutuhan
umum
 Negara hadir untuk mewujudkan hal tersebut
 Pemerintah merupakan bagian dari satu badan utuh kemasyarakatan.
 Pertanyaan: bagaimana kondisi masyarakat jika tidak ada pemerintah?
Pemerintah sebagai sebuah sistem
 Pemerintah hadir karena individu merasa akan lebih baik jika masyarakat diatur
oleh sebuah institusi yang bersifat netral dalam mengakomodasi kepentingan
masyarakat (Rosen dan Gayer 2014)
 Menurut Adam Smith, pemerintah tetap perlu ada dalam masyarakat, tapi
peran pemerintah tidak harus menyeluruh dalam kehidupan bermasyarakat
Pemerintah sebagai institusi politik
 Organisasi yang dibentuk dengan fungsi menyediakan pelayanan bagi
masyarakat melalui pendanaan dari masyarakat (pajak)
 Segala aktivitas pemerintah, berapa anggaran yang dialokasikan, dan bagaimana
pemerintah mampu mengalokasikan anggaran dengan baik mencerminkan
interaksi politik pemerintah dengan masyarakat (Hyman 2013)
 Dalam bentuk pemerintahan yang demokratis, Sebagian besar aturan dan
anggota pemerintahan merupakan cerminan dari preferensi masyarakat.
Pengertian Sistem
 Sistem menurut Chester A. Bernard, adalah suatu kesatuan yang terpadu
secara holistik, yang di dalamnya terdiri atas bagian-bagian dan masing-
masing bagian memiliki ciri dan batas tersendiri.
 Suatu sistem pada dasarnya adalah “organisasi besar” yang menjalin
berbagai subjek (atau objek) serta perangkat kelembagaan dalam suatu
tatanan tertentu
 Subjek atau objek pembentuk sebuah sistem dapat berupa orang-orang
atau masyarakat, untuk suatu sistem sosial atau sistem kemasyarakatan
dapat berupa makhluk-makhluk hidup dan benda alam, untuk suatu
sistem kehidupan atau kumpulan fakta, dan untuk sistem informasi atau
bahkan kombinasi dari subjek-subjek tersebut.
 Perangkat kelembagaan dimaksud meliputi lembaga atau wadah tempat
subjek (objek) itu berhubungan, cara kerja dan mekanisme yang menjalin
hubungan subjek (objek) tadi, serta kaidah atau norma yang mengatur
hubungan subjek (objek) tersebut agar serasi
 Kegiatan ekonomi adalah kegiatan yang berkaitan dengn usaha(bisnis),
dengan pasar, transaksi jual-beli, dan pembayaran dengan uang.
 Pengertian ekonomi secara lembaga yaitu produk-produk hukum tertulis,
seperti Tap MPR, Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan
Daerah, ARD/ART suatu organisasi dan lain-lain.
 Kaidah atau norma yang dimaksud bisa berupa aturan atau peraturan, baik yang
tertulis maupun yang tidak tertulis, untuk suatu sistem yang menjalin hubungan antar
manusia.
 Contohnya; aturan-aturan dalam suatu sistem kekerabatan. Secara toritis pengertian
sistem ekonomi dapat dikatakan sebagai keseluruhan lembaga-lembaga ekonomi yang
dilaksanakan atau dipergunakan oleh suatu bangsa atau negara dalam mencapai cita-
cita yang telah ditetapkan.
 Pengertian lembaga atau institusi ekonomi adalah suatu pedoman atau, atauran atau
kaidah yang digunakan seseorang atau masyarakat dalam melakukan kegiatan-kegiatan
ekonomi untuk memenuhi kebutuhannya.
SISTEM EKONOMI

 Definisi
sistem ekonomi adalah cara atau strategi suatu
bangsa atau negara dalam mengatur kehidupan
ekonominya dalam rangka mencapai kemakmuran
masyarakatnya.
SISTEM EKONOMI

1. SISTEM EKONOMI PASAR BEBAS


(KAPITALIS/LIBERAL)
2. SISTEM EKONOMI KOMANDO
(SOSIALIS/ETHATISME)
3. SISTEM EKONOMI CAMPURAN
1. Sistem ekonomi pasar
bebas/liberal
 Sistem ekonomi liberal disebut juga sistem ekonomi pasar bebas atau sistem ekonomi laissez faire.
 Sistem ekonomi liberal adalah sistem perekonomian yang memberikan kebebasan sepenuhnya dalam
segala bidang perekonomian kepada masing-masing individu untuk memperoleh keuntungan yang
sebesar-besarnya.
Ciri-ciri sistem ekonomi liberal

 Setiap orang bebas memiliki alat-alat produksi, baik perorangan maupun kelompok
 Harga-harga dibentuk di pasar bebas.
 Kegiatan ekonomi sebagian besar dilakukan oleh swasta
 Campur tangan pemerintah sangat sedikit/terbatas
 Modal mempunyai peraran yang penting alam kegiatan ekonomi
 Adanya kebebasan berusaha dan kebebasan bersaing.
 Didorong oleh motif memperoleh laba sebesar-besarnya
Kebaikan Sistem Ekonoami Liberal
 Setiap individu diberi kebebasan dan kesempatan untuk berusaha
 Setiap individu bebas memiliki alat-alat produksi
 Setiap individu bebas memilih bidang usaha yang disukai
 Persaingan dapat menyebabkan adanya dorongan untuk maju
 Produksi barang/jasa berdasarkan pada kebutuhan pasar (kebutuhan masyarakat)
Keburukan Sistem Ekonomi Liberal
 Kebebasan berusaha menyebabkan adanya kelompok yang sangat dominan sementara
ada kelompok yang lemahn
 Menimbulkan monopoli yang merugikan masyarakat
 Menimbulkan penindasan (Eksploitasi) terhadap manusia karena mengejar
keuntungan yang sebesar-besarnya
 Tidak ada pemerataan pendapatan karena setiap individu berlomba-lomba mencari
keuntungan

Catatan
Untuk mengurangi kelemahan sistem ekonomi liberal, pemerintah dapat
melakukan peran serta dalam
Kegiatan ekonomi tersebut
1. Membuat peraturan-peraturan dibidang ekonomi
2. Menguasai sektor-sektor ekonomi yang penting
3. Menetapkan pajak yang progresif
2. SISTEM EKONOMI KOMANDO/ETATISME

 Sistem perekonomian sosialis merupakan sistem perekonomian yang


menghendaki kemakmuran masyarakat secara merata dan tidak adanya
penindasan ekonomi. Untuk mewujudkan kemakmuran yang merata
pemerintah harus ikut campur dalam perekonomian. Oleh karena itu hal
tersebut mengakibatkan potensi dan daya kreasi masyarakat akan mati
dan tidak adanya kebebasan individu dalam melakukan kegiatan ekonomi.
Karl Heinrich Marx (1818-1883),
seorang filsuf, sejarawan, sosiologiwan, sekaligus ahli ekonomi
CIRI-CIRI SISTEM EKONOMI
SOSIALIS
 Semua sumber daya ekonomi dimiliki dan dikuasai oleh negara.
 Seluruh kegiatan ekonomi harus diusahakan bersama.
 Semua perusahaan milik negara sehingga tidak ada perusahaan swasta.
 Segala keputusan mengenai jumlah dan jenis barang ditentukan oleh
pemerintah.
 Harga-harga dan penyaluran barang dikendalikan oleh negara.
 Semua warga masyarakat adalah karyawan bagi negara.
KELEBIHAN SISTEM EKONOMI SOSIALIS

 Semua kegiatan dan masalah ekonomi dikendalikan pemerintah


sehingga pemerintah mudah melakukan pengawasan terhadap jalannya
perekonomian.
 Tidak ada kesenjangan ekonomi antara si kaya dan si miskin, karena
distribusi pemerintah dapat dilakukan dengan merata.
 Pemerintah bisa lebih mudah melakukan pengaturan terhadap barang
dan jasa yang akan diproduksi sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
 Pemerintah lebih mudah ikut campur dalam pembentukan harga.
KEKURANGAN SISTEM EKONOMI SOSIALIS
 Mematikan kreativitas dan inovasi setiap individu.
 Tidak ada kebebasan untuk memiliki sumber daya.
 Kurang adanya variasi dalam memproduksi barang, karena hanya terbatas pada
ketentuan pemerintah.
3. Sistem Ekonomi Campuran

 Sistem ekonomi campuran merupakan campuran atau perpaduan antara sistem


ekonomi liberal dengan sistem ekonomi sosialis.
 Masalah-masalah pokok ekonomi mengenai barang apa yang akan diproduksi,
bagaimana barang itu dihasilkan, dan untuk siapa barang itu dihasilkan, akan diatasi
bersama-sama oleh pemerintah dan swasta.
 sistem ekonomi campuran pemerintah melakukan pengawasan dan pengendalian
dalam perekonomian, namun pihak swasta (masyarakat) masih diberi kebebasan
untuk menentukan kegiatan-kegiatan ekonomi yang ingin mereka jalankan.
Ciri-ciri dari Sistem Ekonomi Campuran
 Sumber-sumber daya yang vital dikuasai oleh pemerintah.
 Pemerintah menyusun peraturan, perencanaan, dan menetapkan kebijaksanaan-kebijaksanaan
di bidang ekonomi.
 Swasta diberi kebebasan di bidang-bidang ekonomi dalam batas kebijaksanaan ekonomi yang
ditetapkan pemerintah.
 Hak milik swasta atas alat produksi diakui, asalkan penggunaannya tidak merugikan
kepentingan umum.
 Pemerintah bertanggung jawab atas jaminan sosial dan
 pemerataan pendapatan.
 Jenis dan jumlah barang diproduksi ditentukan oleh mekanisme pasar.
Perkembangan Sistem Ekonomi Indonesia
Masa Sebelum Kemerdekaan
 Daya tarik Indonesia akan sumber daya alam dan rempah-rempah membuat bangsa-
bangsa Eropa berbondong-bondong datang untuk menguasai Indonesia. Sebelum
merdeka setidaknya ada 4 negara yang pernah menjajah Indonesia, diantaranya adalah
Portugis, Belanda, Inggris, dan Jepang.
 Pada masa penjajahan Portugis, perekonomian Indonesia tidak banyak mengalami
perubahan dikarenakan waktu Portugis menjajah tidaklah lama disebabkan
kekalahannya oleh Belanda untuk menguasai Indonesia, sehingga belum banyak yang
dapat diberlakukan kebijakan.
 Dalam masa penjajahan Belanda selama 350 tahun Belanda melakukan berbagai
perubahan kebijakan dalam hal ekonomi, salah satunya dengan dibentuknya
Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC). Belanda memberikan wewenang
untuk mengatur Hindia Belanda dengan tujuan menghindari persaingan antar sesama
pedagang Belanda, sekaligus untuk menyaingi perusahaan imperialis lain seperti EIC
milik Inggris.
 Untuk mempermudah aksinya di Hindia Belanda,VOC diberi hak Octrooi, yang antara lain
meliputi :
a. Hak mencetak uang
b. Hak mengangkat dan memberhentikan pegawai
c. Hak menyatakan perang dan damai
d. Hak untuk membuat angkatan bersenjata sendiri
e. Hak untuk membuat perjanjian dengan raja-raja
 Hak-hak itu seakan melegalkan keberadaan VOC sebagai “penguasa” Hindia Belanda. Namun
walau demikian, tidak berarti bahwa seluruh ekonomi Nusantara telah dikuasai VOC.
Kenyataannya, sejak tahun 1620, VOC hanya menguasai komoditi-komoditi ekspor sesuai
permintaan pasar di Eropa, yaitu rempah-rempah.
 Namun pada tahun 1795, VOC dibubarkan karena dianggap gagal dalam mengeksplorasi
kekayaan Hindia Belanda. Kegagalan itu nampak pada defisitnya kas VOC, yang antara lain
disebabkan oleh :

a. Peperangan yang terus-menerus dilakukan oleh VOC dan memakan biaya besar
b.Penggunaan tentara sewaan membutuhkan biaya besar
c.Korupsi yang dilakukan pegawai VOC sendiri
d.Pembagian dividen kepada para pemegang saham, walaupun kas defisit
Masa Orde Lama
Masa Pasca Kemerdekaan (1945-1950)
 Keadaan ekonomi keuangan pada masa awal kemerdekaan amat buruk karena inflasi yang disebabkan oleh beredarnya
lebih dari satu mata uang secara tidak terkendali. Pada Oktober 1946 pemerintah RI mengeluarkan ORI (Oeang Republik
Indonesia) sebagai pengganti uang Jepang. Namun adanya blokade ekonomi oleh Belanda dengan menutup pintu
perdagangan luar negeri mengakibatkan kekosongan kas negara.
 Dalam menghadapi krisis ekonomi-keuangan, pemerintah menempuh berbagai kegiatan, diantaranya :
a. Pinjaman Nasional, menteri keuangan Ir. Soerachman dengan persetujuan Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia
Pusat (BPKNIP) mengadakan pinjaman nasional yang akan dikembalikan dalam jangka waktu 40 tahun.
b. Hubungan dengan Amerika, Banking and Trade Coorporation (BTC) berhasil mendatangkan Kapal Martin Behrman di
pelabuhan Ciberon yang mengangkut kebutuhan rakyat, namun semua muatan dirampas oleh angkatan laut Belanda.
c. Konferensi Ekonomi, Konferensi yang membahas mengenai peningkatan hasil produksi pangan, distribusi bahan
makanan, sandang, serta status dan administrasi perkebunan asing.
d. Rencana Lima Tahunan (Kasimo Plan), memberikan anjuran memperbanyak kebun bibit dan padi ungul, mencegah
penyembelihan hewan-hewan yang membantu dalam pertanian, menanami tanah terlantar di Sumatra, dan mengadakan
transmigrasi.
e. Keikutsertaan Swasta dalam Pengembangan Ekonomi Nasional, mengaktifkan dan mengajak partisipasi swasta dalam
upaya menegakkan ekonomi pada awal kemerdekaan.
f. Nasionalisasi de Javasche Bank menjadi Bank Negara Indonesia,
g. Sistem Ekonomi Gerakan Benteng (Benteng Group)
h. Sistem Ekonomi Ali-Baba
Masa Demokrasi Liberal (1950-1957)
 Perekonomian diserahkan sepenuhnya pada pasar, padahal pengusaha pribumi
masih belum mampu bersaing dengan pengusaha non-pribumi. Pada akhirnya
hanya memperburuk kondisi perekonomian Indonesia.
 Usaha-usaha yang dilakukan untuk mengatasinya antara lain:
 Gunting Syarifuddin, yaitu pemotongan nilai uang untuk mengurangi jumlah
uang yang beredar agar tingkat harga turun
 Program Benteng (Kabinet Natsir), yaitu menumbuhkan wiraswasta pribumi
agar bisa berpartisipasi dalam perkembangan ekonomi nasional
 Pembatalan sepihak atas hasil-hasil KMB, termasuk pembubaran Uni Indonesia-
Belanda.
Masa Demokrasi Terpimpin (1959-1967)
 Sebagai akibat Dekrit Presiden 5 Juli 1959, maka Indonesia menjalankan sistem
demokrasi terpimpin dan struktur ekonomi Indonesia menjurus pada sistem
etatisme (segalanya diatur pemerintah). Namun lagi-lagi sistem ini belum
mampu memperbaiki keadaan ekonomi Indonesia. Akibatnya adalah :
 Devaluasi menurunkan nilai uang dan semua simpanan di bank diatas 25.000
dibekukan
 Pembentukan Deklarasi Ekonomi (Dekon) untuk mencapai tahap ekonomi
sosialis Indonesia dengan cara terpimpin
 Kegagalan dalam berbagai tindakan moneter
Masa Orde Baru
 Pada awal orde baru, stabilitas ekonomi dan politik menjadi prioritas utama. Program pemerintah berorintasi pada pengendalian
inflasi, penyelamatan keuangan negara dan pengamanan kebutuhan pokok rakyat. Setelah melihat pengalaman masa lalu, dimana
dalam sistem ekonomi liberal ternyata pengusaha pribumi kalah bersaing dengan pengusaha nonpribumi dan sistem etatisme tidak
memperbaiki keadaan, maka dipilihlah sistem ekonomi campuran dalam kerangka sistem ekonomi demokrasi pancasila. Ini
merupakan praktek dari salah satu teori Keynes tentang campur tangan pemerintah dalam perekonomian secara terbatas.
 Kebijakan ekonominya diarahkan pada pembangunan di segala bidang, tercermin dalam 8 jalur pemerataan : kebutuhan pokok,
pendidikan dan kesehatan, pembagian pendapatan, kesempatan kerja, kesempatan berusaha, partisipasi wanita dan generasi muda,
penyebaran pembangunan, dan peradilan. Semua itu dilakukan dengan pelaksanaan pola umum pembangunan jangka panjang (25-
30 tahun) secara periodik lima tahunan yang disebut Pelita.
 Hasilnya, pada tahun 1984 Indonesia berhasil swasembada beras, penurunan angka kemiskinan, perbaikan indikator kesejahteraan
rakyat seperti angka partisipasi pendidikan dan penurunan angka kematian bayi, dan industrialisasi yang meningkat pesat.
Pemerintah juga berhasil menggalakkan preventive checks untuk menekan jumlah kelahiran lewat KB.
 Namun dampak negatifnya adalah kerusakan serta pencemaran lingkungan hidup dan sumber-sumber daya alam, perbedaan
ekonomi antar daerah, antar golongan pekerjaan dan antar kelompok dalam masyarakat terasa semakin tajam, serta penumpukan
utang luar negeri. Disamping itu, pembangunan menimbulkan konglomerasi dan bisnis yang sarat korupsi, kolusi dan nepotisme.
Pembangunan hanya mengutamakan pertumbuhan ekonomi tanpa diimbangi kehidupan politik, ekonomi, dan sosial yang adil.
 Sehingga meskipun berhasil meningkatkan pertumbuhan ekonomi, tapi secara fundamental pembangunan nasional sangat rapuh.
Akibatnya, ketika terjadi krisis yang merupakan imbas dari ekonomi global, Indonesia merasakan dampak yang paling buruk.
Harga-harga meningkat secara drastis, nilai tukar rupiah melemah dengan cepat, dan menimbulkan berbagai kekacauan di segala
bidang, terutama ekonomi.
Masa Reformasi
 Orde reformasi dimulai saat kepemimpinan presiden BJ.Habibie, namun belum terjadi peningkatan ekonomi
yang cukup signifikan dikarenakan masih adanya persoalan-persoalan fundamental yang ditinggalkan pada
masa orde baru. Kebijakan yang menjadi perhatian adalah cara mengendalikan stabilitas politik. Sampai pada
masa kepemimipinan presiden Abdurrahman Wahit, Megawati Soekarnoputri, hingga sekarang masa
kepemimpinan presiden Susilo Bambang Yudhoyono pun masalah-masalah yang diwariskan dari masa orde
baru masih belum dapat diselesaikan secara sepenuhnya. Bisa dilihat dengan masih adanya KKN, inflasi,
pemulihan ekonomi, kinerja BUMN, dan melemahnya nilai tukar rupiah yang menjadi masalah polemik bagi
perekonomian Indonesia.

 Masa Kepemimpinan Megawati Soekarnoputri

Masalah yang mendesak untuk dipecahkan adalalah pemulihan ekonomi dan penegakan hukum. Kebijakan
yang dilakukan untuk mengatasi persoalan ekonomi antara lain :
a. Meminta penundaan utang sebesar US$ 5,8 Milyar pada pertemuan paris Club ke-3 dan mengalokasikan
pemabayaran utang luar negri sebesar 116,3 Trilliun.
b. Kebijakan privatisasi BUMN. Privatisasi yaitu menjual perusahaan negara di dalam periode krisis dengan
tujuan melindungi perusahaan negara dari intervensi kekuatan-kekuatan politik dan mengurangi beban negara.
Penjaualan tersebut berhasil menaikan partumbuhan ekonomi Indonesia menajadi 4,1%. Namun kebijakan ini
menibulkan kontroversi yaitu BUMN yang di privatisasikan dijual pada perusahaan asing.
 Masa kepemimpinan Bapak Susilo Bambang Yudhoyono
Kebijakan kontroversial pertama Presiden Yudhoyono adalah mengurangi subsidi BBM, yang
dilatarbelakangi oleh naiknya harga minyak dunia. Anggaran subsidi BBM dialihkan ke subsidi
sektor pendidikan dan kesehatan, serta bidang-bidang yang mendukung peningkatan
kesejahteraan masyrakat. Kemudian muncul pula kebijakan kontroversial yang kedua yakni BLT
bantuan langsung tunai bagi masyarakat miskin. Namun kebanyakan BLT tidak sampai ke tangan
yang berhak, dan pembagaiannya juga banyak menimbulkan masalah sosial. Kebijkan yang
ditempuh untuk meningkatkan pendapatan perkapita adalah mengandalkan pembangunan
infrastruktur summit pada bulan 2006 lalu, yang mempertemukan para investor dengan kepala-
kepala daerah. Dengan semakin banyak investasi asing di Indonesia, diharapakan jumlah
kesempatan kerja juga akan bertambah. Pada pertengahan bulan oktober 2006 Indonesia
melunasi seluruh sisa hutang pada IMF sebesar 3,2 Miliar dolar AS. Harapan kedepannya adalah
Indonesia tidak lagi mengikuti agenda-agenda IMF dalam menentukan kebijakan dalam negeri.
SISTEM EKONOMI PANCASILA
 Sistem Ekonomi Pancasila memiliki empat ciri yang menonjol, yaitu :
1. Yang menguasai hajat hidup orang banyak adalah negara / pemerintah. Contoh
hajad hidup orang banyak yakni seperti air, bahan bakar minyak / BBM,
pertambangan / hasil bumi, dan lain sebagainya.
2. Peran negara adalah penting namun tidak dominan, dan begitu juga dengan peranan
pihak swasta yang posisinya penting namun tidak mendominasi. Sehingga tidak
terjadi kondisi sistem ekonomi liberal maupun sistem ekonomi komando. Kedua
pihak yakni pemerintah dan swasta hidup beriringan, berdampingan secara damai
dan saling mendukung.
3. Masyarakat adalah bagian yang penting di mana kegiatan produksi
dilakukan oleh semua untuk semua serta dipimpin dan diawasi
oleh anggota masyarakat.
4. Modal atau pun buruh tidak mendominasi perekonomian
karena didasari atas asas kekeluargaan antar sesama manusia.

Tambahan :
 Dalam sistem ekonomi pancasila perekonomian liberal maupun
komando harus dijauhkan karena terbukti hanya menyengsarakan
kaum yang lemah serta mematikan kreatifitas yang potensial.
Persaingan usaha pun harus selalu terus-menerus diawasi
pemerintah agar tidak merugikan pihak-pihak yang berkaitan.
Ciri-ciri Sistem Perekonomian Pancasila

 Koperasi sebagai soko guru perekonomian.


 Roda perekonomian tidak hanya digerakkan oleh rangsangan ekonomis, tetapi
juga pertimbangan sosial, dan moral.
 Pemerataan (misalnya dalam hal distribusi pendapatan dan kesempatan kerja)
sebagai perwujudan dari sikap solidaritas dan nasionalisme.
 Adanya keseimbangan yang jelas antar perencanaan di tingkat nasional dengan
 desentralisasi dalam pelaksanaan kegiatan ekonomi.
Perkembangan Pemikiran Sistem Ekonomi Indonesia
 Seperti yang kita ketahui bahwa yang menentukan bentuk suatu sistem ekonomi
kecuali dasar falsafah negara yang dijunjung tinggi, maka yang dijadikan kriteria adalah
lembaga-lembaga, khususnya lembaga ekonomi yang menjadi perwujudan atau
realisasi falsafah tersebut.
 Pergulatan pemikiran tentang sistim ekonomi apa yang sebaiknya di diterapkan
Indonesia telah dimulai sejak Indonesia belum mencapai kemerdekaannya. Sampai
sekarang pergulatan pemikiran tersebut masih terus berlangsung, hal ini tecermin dari
perkembangan pemikiran tentang sistim ekonomi pancasila SEP.
 Menurut Sri-Edi Suwasono (1985), pergulatan pemikiran tentang
SEP pada hakikatnya merupakan dinamika penafsiran tentang
pasal-pasal ekonomi dalam UUD 1945.
1.Pasal Ekonomi Dalam UUD 1945
 Pasal 33 UUD 1945, yang dimaksud dengan cabang-cabang
produksi yang menguasai hajat hidup orang banyak adalah
barang dan jasa yang vital bagi kehidupan manusia, dan tersedia
dalam jumlah yang terbatas. Tinjauan terhadap vital tidaknya
suatu barang tertentu terus mengalami perubahan sesuai
dengan dinamika pertumbuhan ekonomi, peningkatan taraf
hidup dan peningkatan permintaan.
 Dengan demikian penafsiran pasal-pasal di ataslah yang banyak mendominasi
pemikiran SEP. Pemikiran tentang ESP, sudah banyak, namun ada beberapa yang
perlu dibahas secara rinci karena mereka merupakan faunding father dan juga
tokoh-tokoh ekonomi yang ikut mewarnai sistem ekonomi kita, diantaranya :
a.Pemikiran Mohammad Hatta (Bung Hatta)
 Bung Hatta selain sebagai tokoh Proklamator bangsa Indonesia, juga dikenal
sebagai perumus pasal 33 UUD 1945. bung Hatta menyusun pasal 33 didasari
pada pengalaman pahit bangsa Indonesia yang selama berabad-abad dijajah oleh
bangsa asing yang menganut sitem ekonomi liberal-kapitalistik. Penerapan
sistem ini di Indonesia telah menimbulkan kesengsaraan dan kemelaratan, oleh
karena itu menurut Bung Hatta sistem ekonomi yang baik untuk diterapkan di
Indonesia harus berasakan kekeluargaan
b.Pemikiran Wipolo
 Pemikiran Wipolo disampaikan pada perdebatan dengan Wijoyo Nitisastro tentang
pasal 38 UUDS (pasal ini identik dengan pasal 33 UUD 1945), 23 september
1955.menurut Wilopo, pasal 33 memiliki arti SEP sangat menolak sistem liberal,
karena itu SEP juga menolak sector swasta yang merupakan penggerak utama sistem
ekonomi liberal-kapitalistik
c.Pemikiran Wijoyo Nitisastro
 Pemikiran Wijoyo Nitisastro ini merupakan tanggapan terhadap pemikiran Wilopo.
Menurut Wijoyo Nitisastro, pasal 33 UUD 1945 sangat ditafsirkan sebagai penolakan
terhadap sector swasta.
d.Pemikiran Mubyarto
 Menurut Mubyarto, SEP adalah sistem ekonomi yang bukan kapitalis
dan juga sosialis. Salah satu perbedaan SEP dengan kapitalis atau sosialis
adalah pandangan tentang manusia. Dalam sistem kapitalis atau sosialis,
manusia dipandang sebagai mahluk rasional yang memiliki
kecenderungan untuk memenuhi kebutuhan akan materi saja.
e.Pemikiran Emil Salim
 Konsep Emil Salim tentang SEP sangat sederhana, yaitu sistem ekonomi
pasar dengan perencanaan. Menurut Emil Salim, di dalam sistem
tersebutlah tercapai keseimbangan antara sistem komando dengan
sistem pasar. “lazimnya suatu sistem ekonomi bergantung erat dengan
paham-ideologi yang dianut suatu Negara
 Sumitro Djojohadikusumo dalam pidatonya di hadapan School of Advanced
International Studies di Wasington, AS Tanggal 22 Februari 1949, menegaskan bahwa
yang dicita-citakan bangsa Indonesia adalah suatu macam ekonomi campuran.
Lapangan-lapangan usaha tertentu akan dinasionalisasi dan dijalankan oleh
pemerintah, sedangkan yang lain-lain akan terus terletak dalam lingkungan usaha
swasta.
SISTEM PEREKONOMIAN
INDONESIA

Sistem Pasar
Bebas/Liberal
Sistem
Perekonomian Sistem
Sistem Sosialis Perekonomian
Indonesia
BUMN

BUMS Pelaku-pelaku
ekonomi
KOPERASI
Dalam UUD 1945, pasal yang menjadi dasar acuan dari segala kegiatan perekonomian di negara
kita adalah pasal 33, ayat 1, 2, 3, dan 4. Ayat 1 menyebutkan bahwa perekonomian disusun
sebagai usaha bersama yang berdasarkan atas asas kekeluargaan. Ayat 2 menegaskan bahwa
cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak
dikuasai negara. Sementara ayat 3 menyatakan bahwa bumi, air, dan kekayaan alam yang
terkandung di dalamnya dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran
rakyat.

PUKUL BERAPA
BERANGKAT SEKOLAH?

Seorang siswa SMP sedang menunggui nasi untuk


sarapan.Sampai kapankah mereka harus menunggu kemakmuran
yang dijanjikan oleh UUD 1945?
Ciri-ciri positif Demokrasi ekonomi
 Perekonomian disusun sebagai usaha bersama yang didasarkan atas azas kekeluargaan
 (tercakup dalam ayat 1)
 Cabang-cabang produksi yang dianggap penting oleh negara, bersifat publik dan menguasai hajat hidup orang banyak harus
dikelola negara untuk kepentingan rakyat banyak (ayat 2)
 Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya, dikuasai oleh negara dan
 dipergunakan sepenuhnya untuk kepentingan, kemakmuran, dan kesejahteraan rakyat
 (ayat 3)
 Sumber-sumber kekayaan dan keuangan Negara digunakan sepenuhnya oleh pemerintah dengan kesepakatan-kesepakatan
lembaga permusyawaratan rakyat, dan pengawasan terhadap penggunaan kekayaan itu diserahkan lagi sepenuhnya kepada
lembaga permusyawaratan rakyat
 Adanya kebebasan bagi rakyat untuk memilih pekerjaan yang dikehendaki demi kelayakan hidupnya
 Pengakuan terhadap hak milik perorangan asalkan pemanfaatannya tidak mengganggu kepentingan orang banyak
 Potensi, inisiatif, dan daya kreasi setiap warga negara dikembangkan sepenuhnya dalam batas-batas yang tidak merugikan
kepentingan publik
 Fakir miskin dan anak-anak terlantar diberi penghidupan serta dipelihara negara.
Ciri-ciri negatif Demokrasi ekonomi
 Sistem “persaingan gontok-gontokan” (free fight liberalism) yang
menumbuhkan eksploitasi terhadap manusia dan bangsa lain
 Sistem dalam mana negara beserta aparatur ekonomi negara bersifat dominan
(etatisme) yang mendesak dan mematikan potensi dan daya kreasi unit-unit
ekonomi di luar sektor negara.
 Pemusatan kekuatan ekonomi pada suatu kelompok dalam bentuk monopoli
yang merugikan masyarakat.
POTRET DIANTARA KITA

Anak-anak ini harus mengemis untuk membayar sekolah. Dalam sistem perekonomian kita, fakir miskin seperti
mereka seharusnya diberi penghidupan dan dipelihara Negara
(Sumber www.swaramuslim.com ; www.tempointeraktif.com www.metrotvnews.com )
PARADIGMA PEMBANGUNAN
PEREKONOMIAN INDONESIA
 Paradigma pembangunan perekonomian adalah kerangka keyakinan yang digunakan sebagai
pedoman untuk melihat suatu persoalan dan bagaimana melaksanakan pembangunan
perekonomian.
 Di awali pada 1997, terjadi peristiwa reformasi yang menyebabkan perekonomian luluh lantak
hingga mencapai titik terendah dalam sejarah perekonomian bangsa. Luluh lantaknya
perekonomian pada masa ini, hampir menyebabkan terpecah Indonesia menjadi negara
Balkan.
 Sejalan dengan reformasi Indonesia, perekonomian Indonesia pun bereformasi dari sistem
perekonomian otoriter menjadi demokrasi, dari perekonomian sentralisasi menjadi
desentralisasi. Sampai 2004, walaupun belum menunjukkan kepulihan total, perekonomian
Indonesia mulai merangkak perlahan menuju kondisi yang lebih baik. Hampir seluruh
pendapatan negara pada waktu itu digunakan untuk membayar hutang. Tingkat kemiskinan
dan penganguran meningkat tajam.Visi 2025 sebagai paradigma baru perekonomian Indonesia,
akan lebih berkonsentrasi pada perekonomian yang berbasis nasional dan sumber daya alam.

Anda mungkin juga menyukai