Anda di halaman 1dari 11

PERTEMUAN 2

PERAN PEMERINTAH DALAM BIDANG EKONOMI

A. Capaian Pembelajaran
Setelah menyelesaikan materi pada pertemuan ini, mahasiswa mampu
memahami dan menjelaskan pasar dan peran pemerintah dalam bidang ekonomi,
jenis sistem ekonomi, sumber penerimaan negara dan eksternalitas, serta mampu
menganalisis kebijakan publik untuk mengatasi eksternalitas.

B. Uraian Materi
1. Pasar dan Peran Pemerintah
A. Pasar
Dalam pengertian sederhana, pasar adalah tempat bertemunya
pembeli dan penjual untuk melakukan transaksi jual-beli barang dan jasa.
Adapun definsi pasar adalah sebagai mekanisme ( bukan hanya sekedar
tempat ) yang dapat menata kepentingan pihak pembeli terhadap
kepentingan pihak penjual. Mekanisme tersebut tidak hanya dimengerti
sebagai cara pembeli dan penjual bertemu dan kemudian berpisah, tetapi
lebih dari itu, dimaknai sebagai tatanan atas berbagai bagian, yaitu para
pelaku seperti pembeli dan penjual, komoditas yang diperjualbelikan, aturan
main yang tertulis maupun tidak tertulis yang disepakati oleh para pelakunya,
serta regulasi pemerintah yang saling terkait, berinteraksi, dan secara
serentak bergerak bagaikan suatu mesin.
Pasar dimana para pembeli dan para penjual melakukan interaksi dapat
dibedakan menjadi pasar komoditas dan pasar faktor. Pasar komoditas
adalah interaksi antara para pembeli dan para penjual dari suatu komoditas
dalam menentukan jumlah dan harga barang atau jasa yang diperjualbelikan.
Sedangkan pasar faktor adalah interaksi antara para pengusaha ( pembeli
faktor-faktor produksi ) dengan para pemilik faktor produksi untuk
menentukan harga ( pendapatan ) dan jumlah faktor-faktor produksi yang
akan digunakan dalam menghasilkan barang dan jasa yang diminta
masyarakat.
Pasar sendiri memiliki tiga fungsi, yaitu: fungsi distribusi, fungsi
pembentukan harga, dan fungsi promosi. Sedangkan menurut fisiknya, jenis
pasar dibedakan ke dalam pasar konkret dan pasar abstrak. Pasar konkret
merupakan tempat pertemuan antara pembeli dan penjual untuk melakukan
transaksi secara langsung. Barang yang dijualbelikan juga tersedia di pasar
tersebut. Sedangkan pasar abstrak merupakan pasar tidak nyata dimana
transaksi antar penjual dan pembeli hanya dilakukan melalui telepon,
internet, dan lain-lain.
Interaksi yang terjadi antara penjual dan pembeli akan menentukan
tingkat harga suatu komoditas ( barang atau jasa ) dan jumlah komoditas
yang diperjualbelikan. Sehingga dalam ilmu ekonomi bila kita berbicara
tentang pasar, maka secara otomatis kita akan membicarakan mengenai
pertemuan antara penjual dan pembeli, barang/jasa yang dijual, serta harga
tertentu atas barang/jasa yang dijual tersebut.

B. Peran Pemerintan

Dalam setiap sistem perekonomian, apakah sistem perekonomian


kapitalis atau sistem perekonomian sosialis, pemerintah senantiasa
mempunyai peranan yang penting.Peranan pemerintah yang sangat besar
dalam sistem perekonomian sosialis dan sangat terbatas dalam sistem
perekonomian kapitalis murni seperti dalam sistem kapitalis yang
dikemukakan oleh Adam Smith. Adam Smith mengemukakan teori bahwa
pemerintah hanya mempunyai tiga fungsi:

1) Fungsi pemerintah untuk memelihara keamanan dalam negeri dan

pertahanan.

2) Fungsi pemerintah untuk meyelenggarakan peradilan.


3) Fungsi pemerintah untuk menyediakan barang-barang yang tidak
disediakan oleh pihak swasta, seperti halnya dengan jalan, dam-dam dan
sebagainya.
Dapat dipahami bahwa dengan kemajuan-kemajuan dan
perkembangan di setiap negara, tidak ada satu pun negara kapitalis di dunia
ini yang melaksanakan sistem kapitalis murni. Dalam dunia modern,
pemerintah diharapkan peranannnya semakin besar mengatur jalannya
perekonomian.
Adam Smith, konseptor sistem kapitalis murni, mengemukakan
ideologinya karena dia menganggap bahwa dalam perekonomian kapitalis,
setiap individu yang paling tahu apa yang paling baik bagi dirinya, sehingga
dia akan melaksanakan apa yang dianggap terbaik bagi dirinya sendiri.
Prinsip kebebasan ekonomi dalam prakek menghadapi perbenturan
kepentingan, karena tidak adanya koordinasi yang menimbulkan harmonis
dalam kepentingan masing-masing individu. Dalam hal ini pemerintah
mempunyai peranan untuk mengatur, memperbaiki atau mengarahkan
aktivitas sektor swasta. Dalam perekonomain moden, peranan pemerintah
dapat diklasifikasikan dalam 3 golongan besar, yaitu:
1) Peranan alokasi
2) Peranan distribusi, dan
3) Peranan stabilisasi.
Sementara itu, Barton (2000) menyebutkan peran utama pemerintah
secara garis besar adalah:

1) Peran alokasi sumber daya,


Dalam peran alokasi sumber daya tercakup soal penentuan ukuran
absolut dan relatif pemerintah dalam perekonomian ( keseimbangan
sektor publik dan sektor swasta ) dan penyediaan barang-barang publik
serta pelayanan kesejahteraan sosial bagi masyarakat.
2) Peran regulator,
Hal ini mencakup undang-undang dan tata tertib yang dibutuhkan
masyarakat termasuk undang-undang yang mengatur dunia bisnis yang
memadai untuk memfasilitasi aktivitas bisnis dan hak-hak kepemilikan
pribadi.
3) Peran kesejahteraan sosial,
Mencakup kebijakan-kebijakan yang mendorong pemerataan sosial di
negara yang bersangkutan seperti perpajakan, jaminan sosial ( transfer
payment ) dan penyediaan sejumlah barang publik campuran bagi
masyarakat.
4) Peran mengelola ekonomi makro.
Peran mengelola ekonomi makro yang memfasilitasi stabilitas secara
umum dan kemakmuran ekonomi negara melalui kebijakan-kebijakan
yang didesain untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang stabil, full
employment, inflasi yang rendah, dan stabilitas neraca pembayaran.

2. Jenis Sistem Ekonomi


Sistem ekonomi adalah perangkat yang digunakan suatu negara untuk
mengelola faktor ekonomi dan mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya
melalui unit-unit dan lembaga-lembaga ekonomi guna menghindari kekacauan di
bidang ekonomi. Pada dasarnya, masalah ekonomi yang dihadapi oleh negara-
negara di dunia itu sama. Tetapi, karena sistem pemerintahan, sumber daya alam,
serta teknologinya tidak sama, membuat masing-masing negara memiliki sistem
ekonominya sendiri.
Berikut ini merupakan jenis sistem ekonomi beserta ciri-cirinya:

1. Sistem Ekonomi Tradisional


Sistem ekonomi tradisional merupakan sistem yang berlandaskan suatu budaya
serta adat istiadat yang ada di masyarakat. Biasanya, sistem ekonomi
tradisional bergantung kepada sumber daya alam.
Ciri dari negara yang menggunakan sistem ekonomi tradisional seperti:
A. Kegiatan perekonomian dilakukan hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup
sehari-hari dan hanya untuk jangka pendek.
B. Bergantung pada sektor pertanian.
C. Roda perekonimian bertumpu pada budaya serta adat istiadat yang ada.
D. Belum ada pembagian kerja sesuai spesialis bidangnya. Bersifat

kekeluargaan.

2. Sistem Ekonomi Komando/Terpusat Sistem ekonomi ini bertumpu kepada


komando atau perintah dari pemerintah/pusat yang mengatur secara
keseluruhan perekonomian di suatu negara. Pemerintah memiliki hak penuh
atas kegiatan-kegiatan ekonomi, baik itu dalam proses produksi, industri yang
bisa beroperasi, dan hampir secara keseluruhan merupakan hak dari
pemerintah sebagai pemegang tertinggi perpuratan roda perekonomian di suatu
negara.
Ciri-ciri dari sistem ekonomi komando/terpusat yaitu: Hampir secara
keseluruhan yang termasuk dalam kegiatan perekonomian (produksi, konsumsi,
distribusi) diatur oleh pemerintah. Kegiatan perekonomian yang dilakukan oleh
masyarakat seperti kegiatan swasta tidak diakui sehingga kebebasan dalam
berekonomi menjadi terbatas. Pembagian kerja serta jenis pekerjaan diatur oleh
pemerintah, dan regulasi yang ada diatur oleh pemerintah.
3. Sistem Ekonomi Pasar/Liberal
Dalam sistem ekonomi pasar/liberal, masyarakat diberi kebebasan untuk
menciptakan kegiatan perekonomian tanpa adanya campur tangan oleh
pemerintah.
Ciri-ciri dari sistem ekonomi pasar/liberal seperti: Pihak swasta dapat
mengatur sumber daya ekonomi secara bebas. Terdapat pembagian status
antara masyarakat sebagai pekerja dan masyarakat sebagai pemilik modal.
Terdapat persaingan usaha yang ketat. Tidak ada campur tangan
pemerintah. Pemilik modal dapat mengatur secara bebas kegiatan produksi
yang dilakukan.
4. Sistem Ekonomi Campuran
Pada sistem ekonomi campuran, terdapat gabungan sistem ekonomi seperti
sistem ekonomi komando dan pasar. Dalam sistem ekonomi campuran,
terdapat interaksi terjadi antara pemerintah dan pihak swasta (masyarakat)
yang menciptakan kegiatan perekonomian. Pada sistem ekonomi
campuran, pemerintah berperan sebagai pengawas yang mengendalikan
kegiatan perekonomian. Sedangkan swasta sebagai pihak yang memiliki
kebebasan dalam menentukan kegiatan perekonomian yang ingin
dilakukan.
Ciri-ciri dari sistem ekonomi campuran yaitu: Terdapat pembagian peran
yang seimbang antara pemerintah dan swasta dalam kegiatan
perekonomian. Terdapat campur pemerintah terkait mekanisme dan
kebijakan dalam kegiatan perekonomian. Hak milik perseorangan diakui
dengan syarat tidak memberikan kerugian untuk kepentingan umum.

3. Sumber Penerimaan Negara dan Eksternalitas


A. Sumber Penerimaan Negara
Negara maupun daerah memerlukan dana untuk bisa
melangsungkan pembangunan dan berbagai hal lainnya yang bertujuan
untuk kemakmuran rakyat. Negara dan daerah memiliki beberapa sumber
pendapatan yang keberadaannya sudah diatur oleh undang-undang.
Sumber penerimaan atau pendapatan negara merupakan semua
penerimaan dalam negeri dan penerimaan lain yang digunakan untuk
membiayai belanja negara.
Pendapatan yang diperoleh negara berasal dari dalam negeri ataupun luar
negeri. Pendapatan negara tersebut sangat berpengaruh bagi keberhasilan
proses pembangunan nasional. Berikut ini sumber-sumber pendapatan
negara, yaitu :
a. Penerimaan dalam negeri
Penerimaan dalam negeri adalah semua penerimaan yang diterima oleh
negara dalam bentuk penerimaan perpajakan dan penerimaan bukan
pajak. Penerimaan pemerintah dari dalam negeri berasal dari minyak bumi,
gas alam (migas) dan nonmigas. Penerimaan dari sektor tersebut
digunakan pemerintah untuk menutup pengeluaran rutin pemerintah.
Penerimaan pemerintahan dari sektor nonmigas terdiri atas pajak dan
nonpajak.
b. Penerimaan perpajakan
Penerimaan perpajakan adalah semua bentuk penerimaan yang terdiri dari
pajak dalam negeri dan pajak perdagangan internasional. Pajak dalam
negeri, terdiri atas:
1. Pajak Penghasilan yang terdiri atas migas dan nonmigas
2. Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
3. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
4. Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB)
5. Cukai
6. Pajak Lainnya

Pajak perdagangan internasional, terdiri atas:


1. Bea masuk
2. Pajak / pungutan ekspor

c. Penerimaan bukan pajak


Penerimaan bukan pajak adalah semua bentuk penerimaan yang diterima
negara dalam bentuk penerimaan dari sumber daya alam, bagian
pemerintah dari laba Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan penerimaan
negara bukan pajak lainnya. Penerimaan bukan pajak yang berasal dari:
1) Penerimaan sumber daya alam, antara lain:
a) Minyak bumi
b) Gas alam
c) Pertambangan umum
d) Perikanan
2) Bagian Laba BUMN
3) Penerimaan bukan pajak Lainnya

d. Hibah
Penerimaan hibah adalah semua penerimaan negara yang berasal dari
sumbangan swasta dalam negeri, sumbangan swasta dan pemerintah
luar negeri.

B. Eksternalitas
Keterkaitan suatu kegiatan dengan kegiatan lain yang tidak melalui
mekanisme pasar disebut dengan eksternalitas. Secara umum dapat
dikatakan bahwa eksternalitas adalah suatu efek samping dari suatu
tindakan pihak tertentu terhadap pihak lain, baik dampak yang
menguntungkan maupun yang merugikan. Atau dengan kata lain
eksternalitas adalah biaya atau manfaat yang didapatkan oleh pihak ketiga
yang tidak dapat memilih untuk mendapatkan atau tidak dampak
tersebut. Contoh nyata dari eksternalitas adalah pada perusahaan listrik
yang membangun pembangkit listriknya dekat dengan pemukiman
penduduk. Biaya yang harus ditanggung oleh perusahaan tersebut hanya
meliputi biaya operasional dan pembelian bahan bakar pembangkit.
Namun, penduduk yang tinggal di sekitar pembangkit mengalami penyakit
pernafasan karena polusi yang disebabkan oleh pembangkit tersebut.
Para ekonom umumnya memandang eksternalitas sebagai penyebab
pasar yang tidak efisien (kegagalan pasar). Dua jenis eksternalitas
adalah eksternalitas negatif dan eksternalitas positif. Negatif berarti yang
memunculkan biaya, sedangkan positif memberikan manfaat.
Eksternalitas seringkali muncul karena penegakan hak properti yang
tidak jelas. Untuk beberapa barang seperti tanah, bangunan dan uang,
penegakan hak kepemilikan adalah mudah. Namun, tidak untuk yang
lainnya seperti udara dan air. Air dan udara mengalir bebas melintasi batas
kepemilikan pribadi. Itu membuat jauh lebih sulit untuk menetapkan
kepemilikan.
Secara umum, eksternalitas terbagi ke dalam dua kelompok:
1. Eksternalitas negatif
Eksternalitas negatif mewakili konsekuensi negatif dari aktivitas
ekonomi (konsumsi atau produksi) ke pihak ketiga yang tidak terkait.
Beberapa eksternalitas negatif sangat berbahaya seperti limbah, polusi
dan pencemaran lingkungan.
Contoh eksternalitas negatif:
a. Polusi udara akibat asap kendaraan bermotor atau pabrik yang
menggunakan bahan bakar fosil.
b. Polusi air, misalnya, akibat tumpahan minyak kapal tanker. Polusi
semacam ini dapat menghancurkan ekosistem di laut dan
mempengaruhi orang-orang yang tinggal di daerah pesisir.
c. Polusi suara, misalnya, akibat kebisingan pesawat. Masyarakat
yang tinggal di dekat bandara besar.
d. Merokok menghasilkan efek negatif tidak hanya bagi perokok tetapi
tetapi juga bagi kesehatan orang lain di sekitar perokok (perokok
pasif).

2. Eksternalitas positif
Eksternalitas positif adalah manfaat dari kegiatan ekonomi bagi pihak
ketiga yang tidak terlibat. Meskipun memberikan manfaat, namun
eksternalitas semacam ini juga menciptakan inefisiensi pasar.
Contoh eksternalitas positif, baik yang terkait dengan produksi dan
konsumsi:
a. Riset dan pengembangan.
Perusahaan yang menemukan teknologi baru sebagai hasil dari
kegiatan penelitian dan pengembangan (R&D) menciptakan
manfaat yang membantu masyarakat secara keseluruhan.
Penelitian semikonduktor misalnya, tidak hanya bermanfaat bagi
produsen semikonduktor, tetapi juga bagi industri telekomunikasi
modern, stereo dan perangkat komputer.
b. Pembangunan infrastruktur.
Pembangunan jalan dan jaringan transportasi lainnya bermanfaat
bagi mobilitas barang dan orang. Tidak hanya itu, agen real estat
juga mendapatkan keuntungan. Harga real estat naik karena
pembangunan membuat aksesibilitas yang lebih baik. Agen real
estate memperoleh komisi yang lebih tinggi.
c. Pendidikan dan pelatihan.
Perbaikan sistem pendidikan dan pelatihan tidak hanya bermanfaat
bagi pekerja dan perusahaan. Tetapi, itu juga bermanfaat bagi
perekonomian secara keseluruhan. Dengan pendidikan dan
pelatihan yang lebih baik, pekerja mendapat gaji yang lebih tinggi
dan perusahaan dapat meningkatkan produktivitas. Bagi
perekonomian, itu merangsang pertumbuhan ekonomi, penurunan
tingkat pengangguran, peningkatan pendapatan masyarakat,
barang lebih murah dan bervariasi, dan berkurangnya angka
kejahatan.
d. Vaksinasi.
Manfaatnya tidak hanya bagi orang yang divaksinasi tetapi juga
orang lain karena risiko penularan menurun.

4.Kebijakan Publik untuk Mengatasi Eksternalitas

Para ekonom dan pembuat kebijakan mengajukan beberapa opsi untuk


mengurangi eksternalitas, terutama eksternalitas negatif. Beberapa diantara solusi
untuk eksternalitas adalah:

a. Penegakan hak kepemilikan property


Pendefinisian hak properti secara lebih ketat dapat membatasi pengaruh
kegiatan ekonomi pada pihak yang tidak terkait. Hal ini karena banyak
eksternalitas muncul karena penegakan hak properti yang tidak jelas. Namun,
penegakan hak kepemilikan bukan hal yang mudah. Tidak semua item dapat
didefinisikan secara jelas kepemilikannya. Contohnya air dan udara. Anda tentu
saja tidak dapat membagi ruang udara untuk rumah anda dan untuk tetangga
anda.
b. Pajak

Pemerintah dapat mengenakan pajak atas barang atau jasa untuk membatasi
eksternalitas, terutama yang merugikan seperti polusi dan limbah. Pemerintah
mengenakan sanksi pajak yang tinggi bagi produsen yang membuang limbah
berbahaya. Atau, pemerintah juga dapat memberi keringanan pajak bagi
perusahaan yang mengolah limbah lebih lanjut sehingga tidak membahayakan
lingkungan.
Dalam kasus ini, salah satu konsep yang muncul adalah pajak Pigovian. Dalam
hal ini, pemerintah mengenakan pajak sebesar dampak dari eksternalitas negatif.
Jenis pajak ini membantu pasar mencapai hasil yang optimal karena
menjembatani kesenjangan antara biaya sosial marjinal dan biaya pribadi
marjinal.

c. Peraturan

Selain pajak, jalan lain bagi pemerintah untuk membatasi eksternalitas adalah
melalui peraturan. Misalnya, pemerintah dapat mengatur batas maksimum polusi
karbondioksida atau limbah. Regulasi dianggap sebagai solusi yang paling
umum. Anda dapat menjumpainya pada beberapa aturan, seperti peraturan
lingkungan dan peraturan kesehatan makanan dan minuman.

d. Subsidi

Pemerintah juga dapat memberikan subsidi untuk merangsang kegiatan tertentu.


Subsidi biasanya untuk meningkatkan konsumsi barang dengan eksternalitas
positif. Misalnya, pemerintah memberikan subsidi kepada perusahaan yang
menggunakan bahan bakar ramah lingkungan. Atau, pemerintah dapat
memberikan subsidi pendidikan, memungkinkan lebih banyak orang mencapai
pendidikan yang lebih baik.

C. LATIHAN SOAL
1. Jelaskan apa saja penyebab terjadinya kegagalan pasar sehingga diperlukan
peran pemerintah dalam perekonomian !
2. Sistem ekonomi manakah yang dianggap paling bisa mensejahterakan
masyarakat dan relatif memiliki ketahanan dalam menghadapi krisis ekonomi ?
3. Bagaimana peran pemerintah dalam menanggulangi eksternalitas ?

D. DAFTAR PUSTAKA
Hasoloan, Jimmy., 2010. Pengantar Ilmu Ekonomi. Deepublish, Sleman.
Mankiw, N.Gregory., Quash., Euston., Wilson., Peter. 2014. Mikroekonomi.
Salemba Empat, Jakarta.
Mankiw, N.Gregory., 2007. Makroekonomi. Erlangga, Jakarta.
Priyono., Ismail, Zainuddin., 2012. Teori Ekonomi. Dharma Ilmu, Surabaya.
Sukirno, Sadono., 2014. Mikroekonomi: Teori Pengantar. Rajawali Press,
Jakarta. Edisi ke III cetakan ke 29.
Sukirno, Sadono., 2015. Makroekonomi: Teori Pengantar. Rajawali Press,
Jakarta. Edisi ke III cetakan ke 23.

Anda mungkin juga menyukai