A. Capaian Pembelajaran
Setelah menyelesaikan materi pada pertemuan ini, mahasiswa mampu
memahami dan menjelaskan pasar dan peran pemerintah dalam bidang ekonomi,
jenis sistem ekonomi, sumber penerimaan negara dan eksternalitas, serta mampu
menganalisis kebijakan publik untuk mengatasi eksternalitas.
B. Uraian Materi
1. Pasar dan Peran Pemerintah
A. Pasar
Dalam pengertian sederhana, pasar adalah tempat bertemunya
pembeli dan penjual untuk melakukan transaksi jual-beli barang dan jasa.
Adapun definsi pasar adalah sebagai mekanisme ( bukan hanya sekedar
tempat ) yang dapat menata kepentingan pihak pembeli terhadap
kepentingan pihak penjual. Mekanisme tersebut tidak hanya dimengerti
sebagai cara pembeli dan penjual bertemu dan kemudian berpisah, tetapi
lebih dari itu, dimaknai sebagai tatanan atas berbagai bagian, yaitu para
pelaku seperti pembeli dan penjual, komoditas yang diperjualbelikan, aturan
main yang tertulis maupun tidak tertulis yang disepakati oleh para pelakunya,
serta regulasi pemerintah yang saling terkait, berinteraksi, dan secara
serentak bergerak bagaikan suatu mesin.
Pasar dimana para pembeli dan para penjual melakukan interaksi dapat
dibedakan menjadi pasar komoditas dan pasar faktor. Pasar komoditas
adalah interaksi antara para pembeli dan para penjual dari suatu komoditas
dalam menentukan jumlah dan harga barang atau jasa yang diperjualbelikan.
Sedangkan pasar faktor adalah interaksi antara para pengusaha ( pembeli
faktor-faktor produksi ) dengan para pemilik faktor produksi untuk
menentukan harga ( pendapatan ) dan jumlah faktor-faktor produksi yang
akan digunakan dalam menghasilkan barang dan jasa yang diminta
masyarakat.
Pasar sendiri memiliki tiga fungsi, yaitu: fungsi distribusi, fungsi
pembentukan harga, dan fungsi promosi. Sedangkan menurut fisiknya, jenis
pasar dibedakan ke dalam pasar konkret dan pasar abstrak. Pasar konkret
merupakan tempat pertemuan antara pembeli dan penjual untuk melakukan
transaksi secara langsung. Barang yang dijualbelikan juga tersedia di pasar
tersebut. Sedangkan pasar abstrak merupakan pasar tidak nyata dimana
transaksi antar penjual dan pembeli hanya dilakukan melalui telepon,
internet, dan lain-lain.
Interaksi yang terjadi antara penjual dan pembeli akan menentukan
tingkat harga suatu komoditas ( barang atau jasa ) dan jumlah komoditas
yang diperjualbelikan. Sehingga dalam ilmu ekonomi bila kita berbicara
tentang pasar, maka secara otomatis kita akan membicarakan mengenai
pertemuan antara penjual dan pembeli, barang/jasa yang dijual, serta harga
tertentu atas barang/jasa yang dijual tersebut.
B. Peran Pemerintan
pertahanan.
kekeluargaan.
d. Hibah
Penerimaan hibah adalah semua penerimaan negara yang berasal dari
sumbangan swasta dalam negeri, sumbangan swasta dan pemerintah
luar negeri.
B. Eksternalitas
Keterkaitan suatu kegiatan dengan kegiatan lain yang tidak melalui
mekanisme pasar disebut dengan eksternalitas. Secara umum dapat
dikatakan bahwa eksternalitas adalah suatu efek samping dari suatu
tindakan pihak tertentu terhadap pihak lain, baik dampak yang
menguntungkan maupun yang merugikan. Atau dengan kata lain
eksternalitas adalah biaya atau manfaat yang didapatkan oleh pihak ketiga
yang tidak dapat memilih untuk mendapatkan atau tidak dampak
tersebut. Contoh nyata dari eksternalitas adalah pada perusahaan listrik
yang membangun pembangkit listriknya dekat dengan pemukiman
penduduk. Biaya yang harus ditanggung oleh perusahaan tersebut hanya
meliputi biaya operasional dan pembelian bahan bakar pembangkit.
Namun, penduduk yang tinggal di sekitar pembangkit mengalami penyakit
pernafasan karena polusi yang disebabkan oleh pembangkit tersebut.
Para ekonom umumnya memandang eksternalitas sebagai penyebab
pasar yang tidak efisien (kegagalan pasar). Dua jenis eksternalitas
adalah eksternalitas negatif dan eksternalitas positif. Negatif berarti yang
memunculkan biaya, sedangkan positif memberikan manfaat.
Eksternalitas seringkali muncul karena penegakan hak properti yang
tidak jelas. Untuk beberapa barang seperti tanah, bangunan dan uang,
penegakan hak kepemilikan adalah mudah. Namun, tidak untuk yang
lainnya seperti udara dan air. Air dan udara mengalir bebas melintasi batas
kepemilikan pribadi. Itu membuat jauh lebih sulit untuk menetapkan
kepemilikan.
Secara umum, eksternalitas terbagi ke dalam dua kelompok:
1. Eksternalitas negatif
Eksternalitas negatif mewakili konsekuensi negatif dari aktivitas
ekonomi (konsumsi atau produksi) ke pihak ketiga yang tidak terkait.
Beberapa eksternalitas negatif sangat berbahaya seperti limbah, polusi
dan pencemaran lingkungan.
Contoh eksternalitas negatif:
a. Polusi udara akibat asap kendaraan bermotor atau pabrik yang
menggunakan bahan bakar fosil.
b. Polusi air, misalnya, akibat tumpahan minyak kapal tanker. Polusi
semacam ini dapat menghancurkan ekosistem di laut dan
mempengaruhi orang-orang yang tinggal di daerah pesisir.
c. Polusi suara, misalnya, akibat kebisingan pesawat. Masyarakat
yang tinggal di dekat bandara besar.
d. Merokok menghasilkan efek negatif tidak hanya bagi perokok tetapi
tetapi juga bagi kesehatan orang lain di sekitar perokok (perokok
pasif).
2. Eksternalitas positif
Eksternalitas positif adalah manfaat dari kegiatan ekonomi bagi pihak
ketiga yang tidak terlibat. Meskipun memberikan manfaat, namun
eksternalitas semacam ini juga menciptakan inefisiensi pasar.
Contoh eksternalitas positif, baik yang terkait dengan produksi dan
konsumsi:
a. Riset dan pengembangan.
Perusahaan yang menemukan teknologi baru sebagai hasil dari
kegiatan penelitian dan pengembangan (R&D) menciptakan
manfaat yang membantu masyarakat secara keseluruhan.
Penelitian semikonduktor misalnya, tidak hanya bermanfaat bagi
produsen semikonduktor, tetapi juga bagi industri telekomunikasi
modern, stereo dan perangkat komputer.
b. Pembangunan infrastruktur.
Pembangunan jalan dan jaringan transportasi lainnya bermanfaat
bagi mobilitas barang dan orang. Tidak hanya itu, agen real estat
juga mendapatkan keuntungan. Harga real estat naik karena
pembangunan membuat aksesibilitas yang lebih baik. Agen real
estate memperoleh komisi yang lebih tinggi.
c. Pendidikan dan pelatihan.
Perbaikan sistem pendidikan dan pelatihan tidak hanya bermanfaat
bagi pekerja dan perusahaan. Tetapi, itu juga bermanfaat bagi
perekonomian secara keseluruhan. Dengan pendidikan dan
pelatihan yang lebih baik, pekerja mendapat gaji yang lebih tinggi
dan perusahaan dapat meningkatkan produktivitas. Bagi
perekonomian, itu merangsang pertumbuhan ekonomi, penurunan
tingkat pengangguran, peningkatan pendapatan masyarakat,
barang lebih murah dan bervariasi, dan berkurangnya angka
kejahatan.
d. Vaksinasi.
Manfaatnya tidak hanya bagi orang yang divaksinasi tetapi juga
orang lain karena risiko penularan menurun.
Pemerintah dapat mengenakan pajak atas barang atau jasa untuk membatasi
eksternalitas, terutama yang merugikan seperti polusi dan limbah. Pemerintah
mengenakan sanksi pajak yang tinggi bagi produsen yang membuang limbah
berbahaya. Atau, pemerintah juga dapat memberi keringanan pajak bagi
perusahaan yang mengolah limbah lebih lanjut sehingga tidak membahayakan
lingkungan.
Dalam kasus ini, salah satu konsep yang muncul adalah pajak Pigovian. Dalam
hal ini, pemerintah mengenakan pajak sebesar dampak dari eksternalitas negatif.
Jenis pajak ini membantu pasar mencapai hasil yang optimal karena
menjembatani kesenjangan antara biaya sosial marjinal dan biaya pribadi
marjinal.
c. Peraturan
Selain pajak, jalan lain bagi pemerintah untuk membatasi eksternalitas adalah
melalui peraturan. Misalnya, pemerintah dapat mengatur batas maksimum polusi
karbondioksida atau limbah. Regulasi dianggap sebagai solusi yang paling
umum. Anda dapat menjumpainya pada beberapa aturan, seperti peraturan
lingkungan dan peraturan kesehatan makanan dan minuman.
d. Subsidi
C. LATIHAN SOAL
1. Jelaskan apa saja penyebab terjadinya kegagalan pasar sehingga diperlukan
peran pemerintah dalam perekonomian !
2. Sistem ekonomi manakah yang dianggap paling bisa mensejahterakan
masyarakat dan relatif memiliki ketahanan dalam menghadapi krisis ekonomi ?
3. Bagaimana peran pemerintah dalam menanggulangi eksternalitas ?
D. DAFTAR PUSTAKA
Hasoloan, Jimmy., 2010. Pengantar Ilmu Ekonomi. Deepublish, Sleman.
Mankiw, N.Gregory., Quash., Euston., Wilson., Peter. 2014. Mikroekonomi.
Salemba Empat, Jakarta.
Mankiw, N.Gregory., 2007. Makroekonomi. Erlangga, Jakarta.
Priyono., Ismail, Zainuddin., 2012. Teori Ekonomi. Dharma Ilmu, Surabaya.
Sukirno, Sadono., 2014. Mikroekonomi: Teori Pengantar. Rajawali Press,
Jakarta. Edisi ke III cetakan ke 29.
Sukirno, Sadono., 2015. Makroekonomi: Teori Pengantar. Rajawali Press,
Jakarta. Edisi ke III cetakan ke 23.