Anda di halaman 1dari 8

AKTOR, KINERJA EKONOMI PUBLIK,

KEBIJAKAN EKONOMI NEGARA

Kinerja ekonomi publik suatu negara dipengaruhi oleh perilaku


aktor ekonomi di masyarakat.
Aktor yang dimaksud adalah para pelaku yang berperan
strategis pada kegiatan ekonomi yang mempengaruhi kesejahteraan
publik.

I. PELAKU/AKTOR EKONOMI PUBLIK


Secara umum aktor atau para pelaku ekonomi publik pada
negara yang demokratis dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga)
kelompok besar:

1. Penyelenggara Negara
Penyelenggara negara lazimnya terdiri dari 3 pilar yang
berinteraksi satu sama lain dalam mencapai tujuan negara:
a. Eksekutif atau Pemerintah
b. Legislatif atau Perlemen
c. Yudikatif atau Lembaga Peradilan
Sesuai dengan perkembangan budaya dan peradaban bangsa ini
maka pasca reformasi tahun 1988 penyelenggara negara di Indonesia
tidak hanya terdiri dari 3 lembaga di atas tetapi juga dilengakapi
dengan lembaga-lembaga lainnya (KPK, KPI, MK, KY).

2. Kelompok Dunia Usaha (Business Society)


Kelompok ini adalah para pengusaha yang berprofesi dan
berperan sebagai penghasil (produsen) barang dan jasa di
masyarakat, dengan tujuan mendapat laba usaha.
Kelompok bisnis ini adalah aktor atau pelaku kegiatan ekonomi
puplik yang secara nyata menggerakkan ekonomi puplik,
menghasilkan nilai tambah, membuka lapangan kerja, menghasilkan

1
barang dan jasa untuk masyarakat, membayar pajak/retribusi kepada
negara (sebagai sumber utama keuangan negara).
Dengan demikian peran pelaku usaha ini sangatlah penting
dalam menentukan perkembangan ekonomi publik. Dalam bekerja
kelompok usaha ini sangatlah tergantung dari iklim usaha yang
diciptakan oleh penyelenggara negara.

3. Kelompok Masyarakat Madani (Civil Society)


Kelompok ini adalah masyarakat yang peduli (concern, care)
terhadap hak-hak publik dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Kelompok ini lebih mewakili kepentingan masyarakat luas
sebagai konsumen barang dan jasa yang dihasilkan produsen
maupun konsumen dari pelayanan yang diselenggarakan negara dan
produsen dari faktor produksi seperti tenaga kerja, pemilik modal
dan pemilik faktor produksi lainnya.
Masyarakat madani terdiri dari berbagai kelompok (LSM,
asosiasi profesi, perguruan tinggi, organisasi masa). Kelompok ini
mewakili kepentingan masyarakat yang lebih luas, baik masyarakat
konsumen, pengguna barang dan jasa maupun sebagai pemilik faktor
produksi yang digunakan oleh produsen.

II. PERILAKU AKTOR EKONOMI PUBLIK


Seperti telah disinggung diatas kinerja ekonomi publik suatu
negara ditentukan oleh perilaku aktor ekonomi di masyarakat.
Perilaku masing-masing aktor tersebut dalam berinteraksi di
masyarakat diarahkan/dimotivasi oleh kepentingan (interest) dari
masing-masing aktor.
Oleh karena itu dalam prakteknya sangat mungkin terjadi
tabrakan (crashed) antar kepentingan yang menyebabkan aktivitas
ekonomi tidak berjalan dengan baik yang pada akhirnya
mempengaruhi kinerja ekonomi publik.
2
Perilaku Penyelenggara Negara (Pemerintah)
Walaupun pemerintah kelihatannya tidak terlihat secara
langsung dalam aktifitas ekonomi di masyarakat, namun pemerintah
adalah salah satu konsumen terbesar dari barang dan jasa.
Pemerintah juga sebagai produsen dari sebagain besar barang
dan jasa publik.
Oleh karena itu penyelenggara ini (pemerintah dan
penyelenggara negara lainnya) merupakan aktor penting yang
peranannya langsung terlihat dalam aktifikas ekonomi masyarakat.
Pemerintah harus berperilaku menjaga kepentingan dan
kesejahteraan masyarakat luas, atau lebih dikenal sebagai
kepentingan publik baik publik sebagai konsumen maupun sebagai
produsen.
Kepentingan antara konsumen dan produsen terkadang dapat
bertentangan. Produsen ingin menjual produksi dengan harga yang
mahal (setinggi mungkin), sementara itu konsumen ingin membeli
dengan harga yang murah.
Dalam hal ini penyelenggara negara (pemerintah) harus
bertindak untuk melindungi kepentingan kedua kelompok tersebut .
Dalam rangka menyelaraskan kepentingan kedua kelompok
tersebut penyelenggara negara (pemerintah dan penyelenggara
negara lainnya) haruslah menyiapkan dan menegakkan aturan main
(rule of the game) bagi semua pihak berupa peraturan perundang-
undangan dan kebiajakan ekonomi yang dapat mengakomodir dan
menyelaraskan kepentingan dari semua pihak.

Perilaku Dunia Usaha


Dunia usaha atau pebisnis adalah aktor penting dalam
ekonomi. Para pebisni dalam ekonomi berfungsi sebagai produsen
barang dan jasa yang dibutuhkan oleh konsumen.

3
Sifat dasar dari produsen adalah mencari laba sebesar mungkin
dan selama maungkin sehingga dia akan berproduksi pada tingkat
laba maksimum.

Perilaku Masyarakat
Masyarakat adalah konsumen dari barang dan jasa yang
dihasilkan para produsen. Konsumen atau masyarakat adalah aktor
yang berpengaruh pada aktifitas ekonomi.
Sifat dasar konsumen adalah memuaskan kepentingan. Hal ini
tentu berpengaruh pada perilakunya. Perikaku konsumen ini akan
berpengaruh penting terhadap aktifitas ekonomi.
Secara umum konsumen berperilaku membeli barang dan jasa
yang murah dengan kualitas dan pelayanan yang terbaik.

III. INDIKATOR KINERJA EKONOM PUBLIK


(PERFORMANCE INDICATOR OF PUBLIC ECONOMIC)
Secara umum kinerja dari ekonomi publik ditunjukkan oleh
tingkat kesejahteraan yang dicapai oleh masyarakat secara
keseluruhan.
Kesejahteraan masyarakat tidak terlepas dari kegiatan ekonomi
yang terjadi di masyarakat. Kegiatan ekonomi akan menghasilkan
barang dan jasa serta nilai tambah ekonomi dan nilai tambah sosial
di masyarakat.
Nilai tambah (value added) tersebut antara lain timbulnya balas
jasa faktor produksi berupa balas jasa modal, kesempatan kerja,
sewa yang timbul dari pemanfataan faktor produksi, dan surplus
usaha.
Sehubungan dengan uraian diatas maka peningkatan
kesejahteraan masyarakat dilihat dari aspek ekonomi meliputi dua
aspek yaitu: 1) aspek pendapatan masyarakat yang memadai, dan 2)
aspek pelayanan negara.

4
Masyarakat akan memiliki pendapatan yang memadai jika
masyarakat memiliki pekerjaan, dan negara akan dapat memberikan
layanan yang memadai jika negara memiliki sumber-sumber
pendapatan yang tercermin dalam APBN yang memadai

Berikut Beberapa Indikator Kinerja Ekonomi Publik:


1. Pendapatan
- Tersedianya lapangan pekerjaan
- Stabilitas nilai tukar (baik internal-stabilitas harga, maupun
eksternal-stabilitas kurs)
2. Makin banyaknya pilihan konsumsi barang dan jasa
3. Meningkatnya aktifitas ekonomi di masyarakat
Kontribusi bisnis pada kesejahteraan masyarakat (menghasilkan
barang dan jasa, stabilitas nilai tukar, menghasilkan lapangan
pekerjaan)
4. Meningkatnya investasi di masyarakat, terutama oleh masyarakat
lokal (nasional) dan investasi asing hanya sebagai pelengkap.
5. Membaiknya iklim usaha (bussines and invesment Climate)
- Kepastian berusaha
- Tersedianya sumber daya investasi
- Tersedianya sarana dan prasarana yang dibutuhkan publik
(sarana fisik dan non fisik)
- Birokrasi yang fasilitatif, transparan, dan akuntabel
- Tersedianya insentif yang tepat dan adil
6. Negara makin berdaya (secara ekonomi, politik, dan sosial)
7. Konsistensi indikator mikro dan makro ekonomi
8. Makin kuatnya Ketahanan Ekonomi Masyarakat
- Rendahnya angka pengangguran
- Terciptanya ketahanan dan kedaulatan pangan yang
dibutuhkan masyarakat

5
- Terciptanya ketahanan dan kedaulatan energi yang dibutuhkan
masyarakat
- Tersedianya sistem jaringan penyelamat sosial masyarakat
(social safety net) yang memadai

IV. PEMERINTAH DAN EKONOMI PUBLIK


1. Pemerintah sebagai Konsumen
Dalam menyelenggarakan tugas dan fungsinya pemerintah
melakukan konsumsi barang dan jasa yang digunakan dan habis
pasa tahun-tahun ybs.
2. Pemerintah sebagai Investor
Pemerintah sebagai investor dalam menyediakan berbagai
prasarana dan sarana yang dibutuhkan masyarakat.
3. Pemerintah melakukan Pemberdayaan kepada Masyarakat
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagai penyelenggara
negara pemerintah membiayai masyarakat yang kurang mampu
4. Pemerintah membuat Kebijakan Ekonomi Publik untuk
kepentingan nasional.
- Kepentingan ekonomi
- Kepentingan keamanan dan pertahanan
- Kepentingan politik

V. PEMERINTAH DAN KESEJAHTERAAN PUBLIK


Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan publik peran
pemerintah terkait dengan bagaimana mengarahkan aktifitas
ekonomi nasional agar bermanfaat sebesar-besarnya bagi
kesejahteraan rakyat.

1. Peran Pengarah
Adalah tugas dan peran pemerintah dalam mengalokasikan atau
mengarahkan pemanfaatan sumber daya nasional secara efisien dan
efektif.
6
Peran pengarah meliputi:
- Bidang usaha apa saja yang perlu dilindungi oleh negara
- Bidang usaha apa saja yang perlu dibantu
- Bidag usaha apa saja yag perlu didorong
- Bidang usaha apa saja yang harus dilarang

2. Peran Pengatur
Adalah peran pemerintah sebagai penyelenggara negara dalam
mengatur ekonomi nasional. Karena strategisnya fungsi pemerintah
sebagai penyelenggara negara, pemerintah perlu mengatur dan
menetapkan:
- Bidang usaha apa saja yang dapat dilakukan oleh asing
- Bidang usaha apa saja yang hanya boleh dilakukan oleh UMKM
dan Koperasi
- Bidang apa saja yang hanya boleh dilakukan oleh BUMN
- Bidan usaha apa saja yang harus ada kemitraan antara
BUMN/BUMN dan koperasi, dst

3. Peran Pengawas
Adalah peran dan tugas pemerintah dalam mengawasi
penggunaan sumber daya ekonomi nasional supaya dapat
dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat secara efektif dan
efisien.

VI. SKALA PRIORITAS KEBIJAKAN EKONOMI NEGARA


Agar kebijakan ekonomi negara dapat memberikan dampak yang
optimal bagi kegiatan ekonomi nasional dan kesejahteraan
masyarakat maka perlu perencanaan dan program ekonomi nasional
menggunakan skala prioritas sesuai dengan kepentingan baik
sektoral maupun regional.

7
Sehubungan dengan hal tersebut perlu diperhatikan hal-hal sbb:
a. Pertimbangan Parameter Prioritas
- Tingkat kegawatan (seriousness) dari besarnnya dampak negatif
jika kebijakan ekonomi negara tersebut ditunda (misalnya
kebijakan ekonomi menyangkut pembukaan kesempatan kerja,
kedaulatan dan ketahanan pangan, kedaulatan dan ketahanan
energi).
- Tingkat kemendesakan (urgency), suatu kebijakan untuk
mengatasi masalah ekonomi nasional (kebijakan ekonomi
negara menyanggkut pembangunan transportasi perkotaan,
pembangunan sarana/prasarana publik antar pulau, kebijakan
ekonomi negara menyangkut transportasi masal baik di
perkotaan ataupun antar kota, kebijakan transportasi laut antar
pulau)
- Perkembangan dampak negatif (trend) dari suatu masalah
(misal kebijakan ekonomi negara menyangkut perdagangan luar
negari untuk melindungi produk dalam negeri).
b. Kebijakan Negara di Bidang BUMN/BUMD untuk Kesejahteraan
Rakyat
Penyelenggara negara idealnya tidak ikut bermain dalam
kegiatan ekonomi (bila masyarakat telah mampu menghasilkan
barang dan jasa yang diperlukan).
Namun demikian untuk negara berkembang, dimana
masyarakatnya masih dalam proses berkembang, maka keterlibatan
negara dalam aktivitas ekonomi nasional, untuk menghasilkan
dampak optimal bagi kesejahteraan masyarakat adalah suatu yang
wajar.
Bila negara terpaksa ikut dalam aktivitas ekonomi publik, maka
hal tersebut diwujudkan melalui pembentukan BUMN/BUMD.

Anda mungkin juga menyukai