Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sistem ekonomi sangat beragam, Sistem ekonomi sendiri dapat diartikan sebagai
susunan organisasi ekonomi yang mantap dan teratur. Maka peran penting pemerintahan
dalam memperhatikan ekonomi negara dalam berbagai hal seperti cara mengatur anggaran
penerimaan negara, kemudian kebijakan dalan mengatasi eksternalitas negatif, dan berbagai
hal yang lainPada umumnya keberadaan Pemerintah memiliki pengaruh perekonomian pada
tingkat yang berbeda-beda. Ada pemerintahan yang mengatur perekonomiannya secara ketat
atau intensif dan ada pula yang membatasi sebagai pendukung saja dalam suatu
perekonomian. Beberapa peran pemerintah dalam perekonomian adalah pemerintah
membantu perkembangan bisnis secara umum, mendorong persaingan usaha yang sehat,
membanatu kelompok ekonomi lemah, dan sebagai stabilizer.
Kondisi perekonomian suatu negara dapat dilihat baik dari sisi internal maupun
eksternal. Kondisi internal antara lain tercermin pada perkembangan sektor riil, seperti
produksi, konsumsi, dan investasi, dan perkembangan sektor moneter, seperti inflasi dan
jumlah uang beredar. Sementara itu, kondisi eksternal tercermin pada perkembangan neraca
pembayaran. Perkembangan neraca pembayaran memiliki keterkaitan yang erat dengan
perkembangan sektor riil, fiskal, dan moneter. Secara umum, transaksi-transaksi di sektor
eksternal yang tercatat dalam neraca pembayaran merupakan gambaran dari seluruh aliran
sumber daya (resource flows) baik berupa aliran uang maupun barang dan jasa, yang
kepemilikannya berpindah dari suatu negara ke negara lainnya. Perpindahan kepemilikan
tersebut dapat terjadi karena pertukaran (exchange) atau tanpa pertukaran (unrequited
transfer).

1.2 Rumusan Masalah


Adapun beberapa rumusan masalah dari latar belakang diatas diantaranya :
1. Bagaimana peran pemerintah dalam kegiatan ekonomi?
2. Apa saja fungsi pemerintah?
3. Apa definisi dari neraca pembayaran?
4. Apa tujuan penyusunan neraca pembayaran?
5. Bagaimana metode pencatatan dan penyajian neraca pembayaran?
6. Bagaimana Kinerja neraca pembayaran di Indonesia?

1
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini diantaranya :
1. Untuk mengetahui peran pemerintah dalam kegiatan ekonomi
2. Unutuk mengetahui fungsi pemerintah
3. Untuk mengetahui definisi dari neraca pembayaran.
4. Untuk mengetahui tujuan penyusunan neraca pembayaran.
5. Untuk mengetahui metode pencatatan dan penyajian neraca pembayaran.
6. Untuk mengetahui tentang kinerja neraca pembayaran di Indonesia.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Peran Pemerintah dalam Kegiatan Ekonomi


Peran penting pemerintah di bidang ekonomi adalah bagaimana mendorong
penyediaan barang dan jasa yang dibutuhkan dan diinginkan masyarakat, serta pembukaan
lapangan pekerjaan sebagai sumber nafkah bagi masyarakat.
a) Terjaminnya penyediaan barang dan jasa untuk masyarakat
Berbagai kebutuhan masyarakat dapat dikelompokan pada dua kelompok
besar, yaitu kebutuhan berbentuk barang, seperti makanan dan minuman, pakaian,
rumah, kendaraan, dan sebagainya, serta kebutuhan berbentuk jasa, seperti penawaran
kesehatan, perlindungan keamaanan dan sebagainya. Untuk memenuhi berbagai
kebutuhan di atas diperlukan beraneka ragam barang dan jasa, yang pengadaannya
memerlukan berbagai tahap dan proses. Tahap awal dari pengadaan barang dan jasa,
yang dibutuhkan untuk kelangsungan kehidupan masyarakat di masa mendatang,
adalah melakukan melakukan investasi saat ini. Tanpa ada investasi saat ini sulit
membayangkan kebutuhan barang dan jasa untuk kelangsungan kehidupan di masa
datang dapat terpenuhi. Pada hakikatnya setiap pemerintaha berfungsi mewakili
negara dalam mencapai tujuannya. Misi utama dari dibentuknya suatu pemerintahan
adalah menjalankan fungsi dan tugas negara. Pemerintahan sebagai
penyelenggara  negara bertugas melayani kebutuhan dan melindungi kepentingan
masyarakat (publik).
b) Tersedianya lapangan pekerjaan sebagai sumber nafkah bagi masyarakat.
Keberhasilan suatu pemerintah, baik pemerintah pusat maupun pemerintah
daerah, sangat ditentukan oleh kemampunnya untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakatnya. Maka dari itu pemerintahan seyogianya perlu memikirkan
kesejahtraan rakyat secara keseluruan, melalui penciptaan lapangan pekerjaan bagi
rakyatnya.Tugas pemerintahan di bidang ekonomi adalah meningkatkan dan
melindungi kesejahtraan masyarakat secara berkelanjutan, yang diindikasikan oleh
peningkatan Pendapatan Asli Masyarakat (PAM) dan Peningkatan Asli Negara
melalui pengelolaan sumber daya ekonomi nasional yang tergambar dalam APBN,
khusunya pada bagian penerimaan negara yang bukan dari utang. Sedangkan tugas di
luar ekonomi adalah meningkatkan efisiensi dan efektifitas pelayanan kepada
masyarakat, sekaligus peningkatan kesejahtraan masyarakat.

3
2.2 Fungsi Pemerintah
Adapun Fungsi pemerintah adalah sebagai berikut.
1. Fungsi Reguler
Adalah fungsi pemerintah dalam menjalankan fungsi utamanya, yaitu
melaksanakan tugas yang mempunyai akibat langsung dan dirasakan oleh seluruh
masyarakat, antara lain :
a) Fungsi Political state, meliputi segi-segi sebagai berikut :
 Pemeliharaan ketenangan dan ketertiban.
 Pertahanan dan keamanan.
b) Fungsi diplomatic, pemerintah menjalankan fungsi ini dimaksud agar adanya
persahabatan dengan Negara-negara lainnya terutama Negara-tetangga.
c) Fungsi sebagai sumber hukum, fungsi Negara sebagai sumber hokum adalah
pemerintah harus bertindak adil terhadap warga negaranya dan melindungi
hak/harta benda setiap warganya terhadap gangguan anggota masyarakat
lainnya.
d) Fungsi administrasi (administrative), Negara sebagai administrative pada
hakikatnya menitikberatkan pada kekuatan ditangan rakyat dan pemerintah
hanyalah menerima pendelegasian yang diberikan rakyat melalui wakil-
wakilnya di MPR dan DPR.
2. Fungsi sebagai Agent Of Development
a) Pemerintah sebagai stabilitator Pemerintah wajib melaksanakan fungsi
stabilitator antara lain dilakukan dalam hal sebagai berikut :
 Standar Politik, pemerintah menciptakan suasana politik yang aman
dan tentram dan menghilangkan rongrongan, baik yang berasal dari
factor ekonomi maupun idiologi.
 Stabilitas ekonomi, pemerintah menstabilkan perekonomian melalui :
- Penekanan laju inflasi,
- Peningkatan pendapatan masyarakat,
- Peningkatan produktivitas masyarakat,
- Stabilisasi harga, dan
- Penciptaan lapangan kerja.
 Stabilitas Sosial Budaya, pemerintah menghilangkan kebiasaan/
kebudayaan yang dapat menghambat pembangunan dan
menggantikannya tetapi tidak mengurangi kepribadian bangsa
Indonesia.
b) Pemerintah sebagai Inovator, peranan pemerintah sebagai Inovator sangat
diperlukan, baik secara makro maupun mikro. Melalui peranan inilah dapat
diciptakan ide-ide baru terutama yang berhubungan dengan pembangunan.
Dalam pemerintahan modern, fungsi Pemerintah dapat diklasifikasikan dalam
tiga golongan besar :

4
 Fungsi Alokasi, yaitu fungsi pemerintah dalam alokasi sumber-sumber
ekonomi.
 Fungsi Distribusi, dan
 Fungsi Stabilisasi.
3. Fungsi Alokasi
Pada dasarnya sumber daya yang dimiliki suatu Negara adalah terbatas.
Pemerintah harus menentukan seberapa besar dari sumber daya yang dimiliki
akan dipergunakan untuk memproduksi barang-barang publiK, dan seberapa besar
akan digunakan untuk memproduksi barang-barang individu. Pemerintah harus
menentukan dari barang-barang public yang diperlukan warganya, seberapa besar
harus disediakan oleh pemerintah, dan seberapa besar yang dapat disediakan oleh
rumah tangga perusahaan. Tidak semua barang dan jasa yang ada dapat
disediakan oleh sektor swasta. Barang dan jasa yang tidak dapat disediakan oleh
system pasar ini disebut barang public, yaitu barang yang tidak dapat disediakan
melalui transaksi antara penjual dan pembeli.sistem pasar tidak dapat
menyediakan barang/jasa tertentu oleh karena manfaat dari adanya barang
tersebut tidak hanya dirasakan secara pribadi akan tetapi dinikmati oleh orang
lain. Barang public adalah barang yang baik secara teknis maupun secara
ekonomis tidak dapat ditetapkan prinsip pengecualian, atas barang tersebut.
Barang yang termasuk dalam barang publik walaupun mempunyai sifat
pengecualian, misalnya jalan-jalan dpat disediakan melalui sistem pasar.
4. Fungsi Distribusi
Pemerintah berupaya untuk mendistribusikan pendapatan atau kekayaan
agar supaya masyarakat sejahtera. Tetapi bagaimanapun juga upaya ini tidaklah
mudah karena banyak factor yang mempengaruhi perolehan pendapatan, misalnya
kepemilikan factor produksi, permintaan dan penawaran faktor produksi, system
warisan dan kemampuan seseorang. Distribusi pendapatan dan kekayaan melalui
pasar walau efisien namun tidak adil. Oleh karena itu pemerintah harus campur
tangan. Untuk itu Pemerintah harus membuat kebijakan-kebijakan agar alokasi
sumber daya ekonomi dilaksanakan secara efisien. Pemerintah harus membuat
kebijakan-kebijakan agar kekayaan terdistribusi secara baik dalam masyarakat,
misalnya melalui:
 Perpajakan,
 Subsidi,
 Pengentasan kemiskinan,
 Transfer penghsilan dari daerah kaya ke daerah miskin,
 Bantuan pendidikan,
 Bantuan kesehatan, dll
Distribusi pendapatan tergantung dari pemilikan factor-faktor produksi
permintaan dan penawaran factor produksi system warisan dan kepemampuan

5
memperoleh pendapatan. Kemampuan memperoleh pendapatan tergantung dari
pendidikan, bakat dan sebagainya sedangkan warisan tergantung dari hukum yang
berlaku. Distribusi pendapatan dan kekayaan yang ditimbulkan oleh sistem pasar
mungkin dianggap oleh masyarakat sebagai tidak adil. Masalah keadilan dalam
distribusi pendapatan merupakan masalah yang rumit dalam ilmu ekonomi. Ada
sebagian ahli ekonomi yang berpendapat bahwa masalah efisiensi harus
dipisahkan dari masalah keadilan, atau arti kata lain, masalah keadilan dan
masalah efisiensi merupakan kebalikan. Pemerintah berupaya untuk
mendistribusikan pendapatan atau kekayaan agar supaya masyarakat sejahtera.
Tetapi bagaimanapun juga upaya ini tidaklah mudah karena banyak factor yang
mempengaruhi perolehan pendapatan, misalnya kepemilikan factor produksi,
permintaan dan penawaran factor produksi, system warisan dan kemampuan
seseorang. Distribusi pendapatan dan kekayaan melalui pasar walau efisien
namun tidak adil. Oleh karena itu pemerintah harus campur tangan. Efisiensi
adalah objek ekonomi namun keadilan merupakan objek politik. Efisiensi terjadi
apabila perubahan tidak memperburuk keadaan golongan lain namun ini mustahil
dilakukan di dalam dunia nyata, kecuali bila yang terkena pengaruh memperoleh
kompensasi. Dengan demikian pemerintah harus mengambil kebijaksanaan untuk
membantu mereka yang menghadapi ketidakadilan ini dengan (progresif),
memberikan subsidi yang dananya diambilkan dari pajak yang dikenakan pada
mereka yang memperoleh pendapatan atau kekayaan tertentu.
5. Fungsi Stabilitas
Pemerintah dengan kebijaksanaan fiscal perlu mempertahankan atau
mencapai tujuan seperti kesempatan kerja yang tinggi, stabilitas tingkat harga,
rekening luar negeri yang baik serta tingakt pertumbuhan yang memadai. Pada
pemerintahan modern saat ini, hamper semua Negara menyerahkan roda
perekonomian kepada pihak swasta/ perusahaan. Pemerintah lebih berperan
sebagai stabilisator, untuk menjaga agar perekonomian berjalan normal yaitu
dengan cara:
a) Menjaga agar permasalahan yang terjadi pada satu sektor perekonomian tidak
merembet ke sektor lain.
b) Menjaga agar perekonomian kondusif (inflasi terkendali, sistem keamanan
terjamin, dan kepastian hukum terjaga )

6
2.3 Definisi Neraca Pembayaran
Hady Hamdi mendefinisikan neraca pembayaran atau balance of payment (BOP)
adalah suatu catatan yang disusun secara sistematis tentang seluruh transaksi ekonomi yang
meliputi perdagangan barang/jasa, transfer keuangan dan moneter antara penduduk
(resident) suatu negara dan penduduk luar negeri (rest of the world) untuk suatu periode
waktu tertentu, biasanya satu tahun. Neraca pembayaran adalah suatu catatan yang sistematis
mengenai transaksi ekonomi yang dilakukan oleh penduduk (residen) suatu negara dengan
penduduk negara lainnya (non residen) dalam jangka waktu tertentu. Dengan kata lain neraca
pembayaran mencatat nilai barang dan jasa serta volume modal netto yang masuk dan keluar
dari suatu negara untuk suatu periode tertentu, biasanya dua belas bulan. Aplikasi serta
interpretasi dari neraca pembayaran berpokok pada dua hal: Pertama, neraca pembayaran
mencakup baik barang dan jasa akhir maupun antara (intermediate). Kedua,
ketidakseimbangan dalam neraca pembayaran mencerminkan surplus dan defisit, bukannya
untung dan rugi. Hal ini ukuran neraca pembayaran mencatat arus masuk keluar barang, jasa
dan kapital untuk satu negara, bukannya syarat – syarat mengenai arus barang, jasa dan
kapital tersebut.

2.4 Tujuan Penyusunan Neraca Pembayaran


Tujuan penyusunan neraca pembayaran antara lain adalah untuk:
a. Mengetahui peranan sektor eksternal dalam perekonomian suatu negara
Peranan sektor eksternal tercermin antara lain dari besarnya jumlah permintaan
produk domestik oleh bukan penduduk, atau sebaliknya. Semakin besar permintaan
terhadap produk domestik oleh bukan penduduk, yang tercermin dari nilai ekspor
negara bersangkutan, semakin besar pula peranan sektor eksternal dalam
pembentukan produk domestik.
b. Mengetahui aliran sumber daya antarnegara
Dari NP dapat diketahui seberapa besar aliran sumber daya antara suatu negara
dengan negara-negara lainnya sehingga terlihat apakah negara tersebut merupakan
pengekspor barang dan atau modal, atau sebaliknya sebagai pengimpor barang dan
atau modal.
c. Mengetahui struktur ekonomi dan perdagangan suatu negara
Dengan mengamati perkembangan NP, dapat diketahui pola umum kegiatan
perekonomian suatu negara dalam berinteraksi dengan negara lain, seperti
ketergantungan sumber pendapatan nasional dari hasil ekspor produk pertanian dan
ketergantungan sumber pembiayaan investasi dari negara lain.
d. Mengetahui permasalahan utang luar negeri suatu negara
Dari catatan transaksi modal dan keuangan di NP, dapat diketahui seberapa jauh suatu
negara dapat memenuhi kewajibannya terhadap negara lain.
e. Mengetahui perubahan posisi cadangan devisa suatu negara

7
Bertambah atau berkurangnya posisi cadangan devisa terkait dengan surplus atau
defisit NP. Apabila terjadi surplus NP maka posisi cadangan devisa akan bertambah
sebesar surplus tersebut. Demikian pula sebaliknya apabila terjadi defisit NP.
f. Dipergunakan sebagai sumber data dan informasi dalam penyusunan anggaran devisa
(foreign exchange budget)
Dengan memperhatikan surplus atau defisit NP pada tahun tertentu, dapat
diperkirakan besarnya kebutuhan devisa untuk anggaran tahun berikutnya, sekaligus
dapat ditentukan besarnya pinjaman yang diperlukan.
g. Dipergunakan sebagai sumber data penyusunan statistik pendapatan nasional
(national account)
Statistik NP diperlukan dalam perhitungan pendapatan nasional mengingat salah satu
variabel pendapatan nasional adalah nilai eksporimpor barang dan jasa yang tercatat
dalam NP.

2.5 Kinerja Neraca Pembayaran Indonesia


Kinerja Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan IV 2022 tetap solid dan
mampu menopang ketahanan eksternal Indonesia. NPI pada triwulan IV 2022 mencatat
surplus 4,7 miliar dolar AS, meningkat dibandingkan dengan kinerja triwulan sebelumnya
yang tercatat defisit 1,3 miliar dolar AS. Kinerja NPI triwulan IV 2022 tersebut ditopang oleh
surplus transaksi berjalan yang tinggi dan perbaikan defisit transaksi modal dan finansial.
1. Transaksi berjalan kembali mencatat surplus, didukung oleh surplus neraca perdagangan
barang yang tetap tinggi.
Transaksi berjalan kembali mencatat surplus sebesar 4,3 miliar dolar AS (1,3% dari
PDB), melanjutkan capaian surplus pada triwulan sebelumnya sebesar 4,5 miliar dolar
AS (1,3% dari PDB). Kinerja transaksi berjalan tersebut bersumber dari surplus neraca
perdagangan nonmigas yang terjaga, didukung oleh harga komoditas ekspor yang tetap
tinggi. Selain itu, defisit neraca perdagangan migas menurun seiring dengan tren
penurunan harga minyak dunia, di tengah kecenderungan peningkatan kebutuhan bahan
bakar pada periode Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru.
Defisit neraca jasa membaik ditopang kenaikan jumlah kunjungan wisatawan
mancanegara sebagai dampak positif penyelenggaraan berbagai event internasional
selama periode laporan dan pola musiman akhir tahun. Surplus transaksi berjalan juga
ditopang oleh peningkatan surplus neraca pendapatan sekunder bersumber dari kenaikan
penerimaan hibah Pemerintah. Sementara itu, defisit neraca pendapatan primer
meningkat, dipengaruhi oleh pembayaran imbal hasil investasi kepada investor asing
yang meningkat sejalan dengan siklus bisnis dan tren kenaikan suku bunga.
2. Kinerja transaksi modal dan finansial membaik terutama ditopang oleh peningkatan
investasi langsung. Transaksi modal dan finansial mencatat perbaikan dari defisit 5,5
miliar dolar AS (1,6% dari PDB) pada triwulan III 2022 menjadi defisit 0,4 miliar dolar
AS (0,1% dari PDB) pada triwulan IV 2022. Kinerja positif ini terutama ditopang oleh
investasi langsung yang membukukan peningkatan surplus sejalan dengan optimisme
8
investor terhadap prospek perbaikan ekonomi dan iklim investasi domestik yang terjaga.
Tekanan aliran keluar neto investasi portofolio juga mulai berkurang seiring dengan arus
masuk di pasar Surat Berharga Negara (SBN) domestik yang mulai berlangsung sejak
pertengahan triwulan IV 2022. Selain itu, transaksi investasi lainnya mengalami
penurunan defisit antara lain disebabkan oleh penarikan penempatan swasta di tengah
peningkatan kewajiban pembayaran utang luar negeri.
3. Perkembangan NPI secara keseluruhan tahun 2022 mencatat surplus didorong oleh
kinerja ekspor yang makin kuat sehingga menopang ketahanan sektor eksternal. Surplus
transaksi berjalan tahun 2022 naik signifikan mencapai 13,2 miliar dolar AS (1,0% dari
PDB) dibandingkan dengan capaian surplus tahun 2021 sebesar 3,5 miliar dolar AS
(0,3% dari PDB). Kinerja tersebut terutama didukung oleh peningkatan ekspor sejalan
dengan harga komoditas global yang masih tinggi dan permintaan atas komoditas
Indonesia yang tetap baik, di tengah impor yang juga meningkat seiring perbaikan
ekonomi domestik. Sementara itu, transaksi modal dan finansial tahun 2022 mencatat
defisit 8,9 miliar dolar AS seiring dengan tingginya ketidakpastian pasar keuangan
global. Dengan perkembangan tersebut, NPI secara keseluruhan tahun 2022 kembali
membukukan surplus sebesar 4,0 miliar dolar AS, setelah pada tahun sebelumnya
mencatat surplus 13,5 miliar dolar AS. Posisi cadangan devisa pada akhir Desember 2022
tetap kuat yakni sebesar 137,2 miliar dolar AS atau setara dengan pembiayaan 5,9 bulan
impor dan utang luar negeri pemerintah serta berada di atas standar kecukupan
internasional.

9
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Dengan adanya kegiatan ekonomi menyebabkan ada dampak kepada pihak yang
mendapatkan imbas yang biasa dinamakan eksternalitas, yang mana eksternalitas itu bisa
berdampak positif atau negatif. Maka apabila eksternalitas negatif maka pemerintah harus
berperan serta mengatasi eksternalitas negatif tersebut. Jadi perekonomian negara harus
dikembangkan sehingga bisa tercapai suatu kesejahtaraa untuk masyarakat dalam suatu
negara.
Neraca pembayaran adalah suatu catatan yang sistematis mengenai transaksi
ekonomi yang dilakukan oleh penduduk (residen) suatu negara dengan penduduk negara
lainnya (non residen) dalam jangka waktu tertentu. Tujuan penyusunan neraca pembayaran
adalah mengetahui peranan sektor eksternal dalam perekonomian suatu negara, mengetahui
aliran sumber daya antara negara, mengetahui struktur ekonomi dan perdagangan suatu
negara, mengetahui permasalahan utang luar negeri suatu negara, mengetahui perubahan
posisi cadangan devisa suatu negara, dipergunakan sebagai sumber data dan informasi dalam
penyusunan anggaran devisa (foreign exchange budget), dipergunakan sebagai sumber data
penyusunan statistik pendapatan nasional.

10
DAFTAR PUSTAKA

N. Gregory. 2003. Pengantar Ekonomi Edisi Kedua Jilid 1. Jakarta: Erlangga.


Noor, Henry Faizal. 2011. Ekonomi Manajerial. Jakarta: Rajawali Pres.
Mangkoesoebroto, Guritno. 1993. Ekonomi Publik. Yogyakarta :BPF3.
Mankiw, N. Gregory. 2012. PengantarEkonomiMikro. Jakarta: SalembaEmpat.
Reksohadiprodjo, Sukanto. 1999. Ekonomika Publik. Yogyakarta: BPFE.
Tambunan, Tulus T.H. 2012. Perekonomian Indonesia. Bogor: Ghalia Indonesia.
Wardani, dkk. 2008. Teknik menulis karya ilmiah. Jakarta: Universitas Terbuka.

11

Anda mungkin juga menyukai