Anda di halaman 1dari 12

MATERI PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN

NAMA: MUHAMMAD PADIL


KELAS: A/9
DOSEN : MUHAMMAD IRVAN, S.KOM,M.M

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) MUJAHIDIN


TOLITOLI SULAWESI TENGAH
MATERI 1
KONSEP PENGEMBANGAN DIRI
Pengembangan diri mulai dikaitkan dengan dunia psikologi pertama kali oleh Carl Jung dan
Alfred Adler. Pengembangan diri adalah segala kegiatan atau aktivitas yang berhubungan dengan
identitas diri, serta pengembangan bakat dan potensi seseorang.
Adapun kegiatan serta tujuan pengembangan diri mencakup meningkatkan kesadaran dan
pengetahuan diri serta mempelajari atau meningkatkan keterampilan. Selain itu,
mengembangkan diri juga berarti mengenali potensi diri, mengembangkan bakat, membangun
harga diri dan identitas, serta meningkatkan kualitas hidup dan sosial, kesehatan, sekaligus
menyalurkan aspirasi.

Definisi Konsep Diri dan Komponennya

Kontribusi yang dibuat Carl Jung untuk pengembangan diri ialah konsep individuasi atau disebut
juga dengan konsep diri. Definisi dari konsep diri adalah suatu model internal yang
menggunakan penilaian diri dalam rangka menentukan skema diri seseorang. Sekumpulan dari
skema diri itulah yang akan membentuk konsep diri Anda sebagai individu secara keseluruhan. 

Konsep diri dalam psikologi dibagi dalam 3 jenis, yaitu: 

1. Konsep diri akademik.


2. Konsep diri terkait perbedaan kultural.
3. Konsep diri terkait gender.

Konsep diri pada seseorang mulai berkembang pada usia 7 sampai 8 tahun. Pada usia ini, anak-
anak sedang dalam kondisi di mana sudah siap menginterpretasikan kemampuan serta
perasaan yang dimiliki. Mereka juga telah siap menerima feedback dari orang-orang di
sekelilingnya, seperti teman sebaya, orangtua dan guru. 

Konsep diri akan sangat berpengaruh terhadap kekuatan membangun perilaku, ekspresi


kognitif, serta emosi, baik konsep diri positif maupun negatif. Di saat yang sama, konsep diri
juga dipengaruhi oleh pencapaian akademik, harga diri, integrasi sosial, tingkat kebahagiaan
dan kegelisahan, serta terhadap kepuasan hidup. Konsep diri terdiri dari 3 komponen menurut
Carl Rogers. 

MATERI 2
TUJUAN ARTI SERTA FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG PENGEMBANGAN
KEPRIBADIAN
Menurut Yusuf dan Nurihsan (2008), ada dua faktor yang mempengaruhi perkembangan
kepribadian yaitu :

1. Faktor Genetik (pembawaan)


Masa dalam kandungan dipandang sebagai saat yang kritis dalam perkembangan kepribadian,
sebab tidak hanya sebagai saat pembentukan pola-pola kepribadian, tetapi juga sebagai masa
pembentukan kemapuankemampuan yang menentukan jenis penyesuaian individu terhadap
kehidupan setelah kelahiran.

2. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan ini dibagi menjadi 3:
1) Keluarga
Keluarga dipandang sebagai penentu utama pembentukan kepribadian anak. Alasannya adalah
kelurga merupakan kelompok sosial pertama yang menjadi pusat identifikasi anak, anak banyak
menghabiskan waktunya dilingkungan keluarga dan keluarga merupakan orang yang penting
bagi pembentukan kepribadian anak. Disamping itu keluarga juga dipandang dapat memenuhi
kebutuhan manusiawi, terutama bagi pengembangan kepribadiannya dan pengembangan ras
manusia. Apabila anak dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasarnya maka anak cenderung
berkembang menjadi pribadi yang sehat. Suasana keluarga sangat penting bagi perkembangan
kepribadian anak. Seorang anak yang dibesarkan dalam lingkungan keluarga harmonis dan
agamais maka perkembangan anaktersebut cenderung positif.
2) Faktor kebudayaan
Kebudayaan suatu masyarakat memberikan pengaruh terhadap setiap warganya, baik yang
menyangkut cara berpikir, cara bersikap atau cara berprilaku. Pengaruh kebudayaan terhadap
keperibadian dapat dilihat dari perbedaan masyarakat modern yang budayanya maju dengan
masyarakat primitive yang budayanya masih sederhana. Perbedaan itu tampak dalam gaya
hidupnya seperti dalam cara makan, berpakaian, memelihara kesehatan, berinteraksi,
pencaharian, dan cara berpikir. Linton (1945, cit. Yusuf dan Nurihsan, 2008) mengemukakan
ada tiga prinsip tipe dasar kepribadian yaitu pengalaman awal kehidupan dalam keluarga, pola
asuh orangtua terhadap anak dan pengalaman awal kehidupan anak dalam masyarakat.
3) Sekolah
Faktor-faktor yang dipandang berpengaruh dalam pembentukan kepribadian anak diantaranya
sebagai berikut :
1. Iklim emosional kelas Ruang kelas dengan guru yang bersikap ramah dan respek
terhadap siswa memberikan dampak yang positif bagi perkembangan psikis anak,
seperti merasa nyaman, bahagia, mau bekerjasama, termotivasi untuk belajar, dan
mau menaati peraturan. Sedangkan ruang kelas dengan guru yang bersikap otoriter
dan tidak menghargai siswa berdampak kurang baik bagi anak, seperti merasa
tegang, sangat kritis, mudah marah, malas untuk belajar dan berprilaku yang
menggangu ketertiban.
2. Disiplin Disiplin yang otoriter cenderung mengembangkan sifat-sifat pribadi siswa
yang tegang, cemas dan antagonistik. Disiplin yang permisif, cenderung membentuk
sifat siswa yang kurang bertanggungjawab, kurang menghargai otoritas dan
egosentris. Sementara displin yang demokratis, cenderung mengembangkan
perasaan berharga, merasa bahagia, perasaan tenang dan sikap bekerjasama.
3. Prestasi belajar Perolehan prestasi belajar atau peringkat kelas dapat
mempengaruhi peningkatan harga diri dan sikap percaya diri siswa.
4. Penerimaan teman sebaya Siswa yang diterima oleh teman-temannya, dia akan
mengembangkan sikap positif terhadap dirinya dan juga orang lain. Dia merasa
menjadi orang yang berharga.

MATERI 3
ETIKA DAN ETIKET

Pengertian Etika dan Etiket

Etika berasal dari kata Yunani yang artinya adat istiadat atau kebiasaan. Etika disini berkaitan
dengan dengan kebiasaan hidup yang baik kepada orang lain maupun etika di masyarakat.

Secara harfiah, etika adalah sistem nilai tentang bagaimana manusia harus hidup baik sebagai
manusia sosial dalam sebuah adat kebiasaan yang kemudian terwujud dalam pola perilaku yang
baik dan terulang dalam kurun waktu yang lama.

Etiket, menurut Kasmir adalah tata cara berhubungan dengan manusia lainnya. Etiket sendiri
berasal dari Bahasa Perancis “etiquette” yang artinya suatu undangan yang biasa digunakan raja
bila mengadakan pesta resepsi untuk mengundang tamu dari kalangan tertentu.

Perbedaan Etika dan Etiket

Menurut Bartens, etika da etiket memiliki perbedaan yang mendasar :

 Etiket hanya berlaku jika ada orang yang hadir, apabila tidak ada orang etiket tidak
berlaku. Etika berlaku tidak bergantung ada atau tidaknya orang lain yang hadir
 Etiket adalah cara untuk melakukan perbuatan benar sesuai dengan yang
diharapkan. Etika adalah niat, perbuatan itu boleh dilakukan atau tidak, seseuai
dengan pertimbangan niat baik atau buruknya.
 Etiket bersifat relatif. Mungkin bisa dianggap tidak sopan salah satu kebudayaan,
tapi dianggap sopan di kebudayaan lain. Misalnya makan menggunakan tangan
atau bersendawa waktu makan. Etika jauh lebih absolut atau bersifat mutlak
misalnya “aturan jangan mencuri” yang mana meenjadi etika yang tidak bisa
ditawar-tawar.
 Etiket adalah formalitas (lahiriah),  tampak dari sikap luarnya penuh dengan sopan
santun dan kebaikan. Etika adalah nurani (batiniah), bagaimana harus bersikap
etis dan baik

MATERI 4

PERSONAL BRANDING
Pengertian personal branding adalah strategi untuk membentuk citra diri sendiri sehingga
masyarakat atau orang lain dapat menilainya dari prestasi dan pencapaian yang dimiliki. Bisa
dibilang ini merupakan kesempatan Anda menampilkan keunikan serta ciri khas diri Anda.

Farco Siswiyanto Raharjo dalam buku The Master Book of Personal Branding menyatakan
bahwa arti personal branding adalah cara seseorang mengambil kendali penilaian orang lain atas
diri individu tersebut.

Jadi, pada dasarnya siapapun membutuhkan branding, baik itu pengusaha, peneliti, programmer,
penulis, influencer, bahkan mahasiswa sekalipun.

Pentingnya personal branding


Tujuan personal branding adalah memikat serta meningkatkan kepercayaan orang lain
terhadap diri individu tersebut. Selain itu, beberapa alasan berikut juga menjelaskan betapa
pentingnya personal branding dibangun.

1. Pengembangan kepercayaan
Pentingnya membangun branding pada diri sendiri yakni dapat menciptakan kepercayaan
terhadap orang lain. Orang akan merasa lebih nyaman dan percaya pada Anda walaupun belum
pernah bertemu sebelumnya secara langsung, sebab Anda sudah dikenal baik oleh banyak
orang.

2. Membangun kredibilitas
Manfaat personal branding adalah membangun kredibilitas diri sendiri. Dengan memiliki
branding yang bagus, maka secara tidak langsung rasa hormat, kekaguman, dan kepercayaan
publik akan muncul dengan sendirinya.

3. Membangun rasa percaya diri


Salah satu alasan mengapa membangun branding pada diri sendiri itu penting adalah karena
dapat meningkatkan rasa percaya diri pada individu tersebut. Ini dikarenakan Anda lebih
semangat, percaya dengan keahlian yang dimiliki, dan maksimal dalam mengerjakan sesuatu.

4. Memperluas koneksi
Dengan membangun citra diri yang baik, maka Anda bisa lebih mudah meningkatkan exposure,
lho! Terlebih jika Anda aktif melakukan networking. Alhasil koneksi Anda makin luas, bahkan
hingga ke luar bidang yang Anda tekuni.

5. Menunjukkan diri sendiri apa adanya


Tujuan personal branding adalah untuk menunjukkan Anda apa adanya. Sebab Anda
membangun branding diri sendiri, bukan orang lain. Anda tidak bisa membuat kepribadian
palsu yang sebenarnya sama sekali bukan Anda. Branding membantu seseorang menjadi
otentik, sehingga lebih mudah dalam memenuhi hal-hal dalam hidupnya.

Cara membangun personal branding yang baik


Nah, setelah Anda mengenal pentingnya branding pada diri sendiri, kini Anda juga perlu tahu
bagaimana cara membangun personal branding yang baik.

1. Cari tahu siapa Anda


Pertama-tama Anda perlu tahu siapa diri Anda, apa kelebihan dan keunikan yang Anda miliki
dibanding orang lain. Buatlah daftar pertanyaan untuk ditanyakan pada diri sendiri, misalnya:
 Bidang pekerjaan apa yang Anda kuasai

 Apa motivasi Anda


 Apa yang orang lain puji tentang Anda
 Proyek apa yang berulang-ulang membutuhkan bantuan Anda
 Peran apa yang sekiranya menguras energi Anda
 Proyek mana yang memerlukan waktu berjam-jam tanpa Anda merasa lelah
Apabila Anda kesulitan menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas, coba tanyakan pada
keluarga, teman, atau rekan kerja bagaimana mereka menggambarkan diri Anda. Dengan
begitu, Anda bisa lebih paham tentang berbagai aspek kepribadian diri dan mengambil
keputusan yang tepat untuk membangun branding.

2. Tentukan tujuan yang jelas


Menentukan tujuan yang jelas adalah cara membangun citra diri berikutnya. Setelah berhasil
menemukan kelebihan dan keunikan diri sendiri, Anda perlu menentukan tujuan yang hendak
dicapai. Seperti apa Anda ingin dilihat oleh orang lain nantinya? Sebagai seorang yang dapat
dipercaya dalam segala hal, sebagai seorang expert dalam bidang Anda, atau yang lain?

Dengan begitu, Anda bisa menentukan strategi tepat untuk membentuk persepsi masyarakat
atas diri Anda.

3. Jaga konsistensi
Membangun personal branding artinya Anda ingin orang lain mengenal Anda sebagai pribadi
yang unik. Untuk bisa mewujudkannya, Anda perlu membangun kepercayaan publik dengan
cara bersikap konsisten dalam menunjukkan citra diri tersebut.

4. Buat konten yang sesuai dengan style Anda


Bagi Anda yang gemar bermain media sosial, ada baiknya memanfaatkan platform tersebut
untuk membangun branding diri sendiri. Misalnya buatlah konten yang sesuai dengan style
Anda.

Tunjukkan kreativitas atau kemampuan Anda melalui media sosial, seperti public speaking,
mendesain, dan lain sebagainya. Dengan begitu orang lain akan impress terhadap Anda.
Contoh personal branding yang bisa Anda jadikan inspirasi, misalnya Gari Cruze.

Ia adalah seorang copywriter asal Amerika Serikat. Untuk memperkuat brandingnya, Gari
membuat blog tentang hasil kerjanya selama ini dengan berbagai brand seperti P&G dan Slack.

MATERI 5
MANAJEMEN EMOSI
Pengertian Manajemen Emosi , Emosi merupakan keadaan atau perasaan yang menjadikan
perubahan perilaku yang mengarah, perilaku tersebut dapat timbul karena situasi tertentu
membuat perilaku menjadi tampak. Bentuk emosi yang dirasakan oleh manusia tersebut dapat
berbentuk emosi yang positif atau negative

. Contoh emosi yang negatif diantaranya adalah rasa marah atau rasa benci sedangkan emosi
yang negatif dapat berupa rasa senang, bahagia, dllNamun bila seseorang tidak dapat
mengelola emosi dengan baik maka dapat berakibat yang tidak yang baik.Dari sinilah
pentingnya seseorang harus memahami tentang manajemen emosi.

Pengertian manajemen emosi secara umum adalah kemampuan seseorang untuk melakukan
pikiran, perasaan, nafsu amarah dengan cara yang tepat dan positif serta bisa diterima oleh
lingkungan sehingga dapat mencegah hal yang buruk dan merugikan diri sendiri dan orang lain.
Pengertian Manajemen Emosi Menurut Para Ahli
Berikut adalah beberapa pengertian manajemen emosi menurut para ahli :

Goleman (dalam Robikananwardani 2011: 4)


Pengertian manajemen emosi adalah kemampuan atau teknik untuk mengatur perasaan,
menenangkan diri, melepaskan diri dari kecemasan, kemurungan, atau ketersinggungan,
dengan tujuan untuk keseimbangan emosi (keseimbangan antara perasaan dan lingkungan).

Freud (dalam Shapiro, 1999)


Menurut teori yang dikembangkan oleh Freud, manajemen emosi adalah pengelolaan terhadap
dorongan-dorongan id.

Pengelolaan dorongan ini dijalankan dengan cara pengembangan ego sebagai penengah antara
id dan super ego.

Tujuan Manajemen Emosi


Tujuan Manajemen emosi adalah membentuk keseimbangan bukan menekan emosi setiap
perasaan memiliki nilai dan makna, menjaga agar emosi merisaukan tetap terkendali adalah
kunci kesejahteraan emosi (Goleman, 2002: 77).

Kemampuan manajemen emosi ini dapat membantu seseorang dalam self control terhadap


respon internal dan eksternal sebagai akibat dari emosi marah yang dirasakan dan memberikan
motivasi positif untuk memecahkan permasalahan sehingga dapat tumbuh dan beradaptasi
dengan lingkungan.
Aspek Pengelolaan Emosi Marah
Menurut Wade (2007), ada beberapa aspek penting dalam mengelola kemarahan :

1. Mengenali emosi marah :


Mengenali Emosi marah adalah kemampuan untuk mengendalikan perasaan marah ketika
perasaan marah itu timbul.

Seseorang yang mampu untuk mengenali emosi marah maka dapat bereaksi dengan tepat dan
saat yang tepat pada kemarahan yang timbul.

2. Mengendalikan marah
Bila seseorang mampu untuk mengendalikan marahnya dan tidak membiarkan dirinya dikuasai
oleh rasa marak maka emosi marah yang timbul tersebut tidak akan berlebihan dan tidak akan
terjadi pada intensitas yang tinggi.

3. Meredakan Marah
Meredakan amarah adalah kemampuan dalam menenangkan diri sendiri setelah mereka
marah.

4. Mengungkapkan kemarahan dengan asertif


Bila seseorang mengungkapkan rasa marah dengan asertif maka ia dapat mengungkapkannya
dengan cara tepat tanpa harus melukai perasaan orang lain.
Ciri-Ciri Emosi Marah
Blackburn (1994) menyatakan beberapa gejala marah diantaranya adalah :

a. Ciri-ciri dari aspek biologis :

 Tekanan darah meningkat


 Frekuensi denyut jantung meningkat
 Wajah memerah
 Pupil menjadi lebar
 Frekuensi pengeluaran pupil meningkat

b. Ciri-ciri dari aspek emosional :

 Merasa tidak nyaman


 Merasa tidak berdaya
 Jengkel
 Mengamuk

iManfaat Mengelola Emosi

Menurut Danil (1995) terdapat beberapa manfaat mengelola emosi, diantaranya :

 Toleransi menjadi tinggi terhadap frustasi dan pengelolaan kemarahaan


 Berkurangnya ejekan verbal
 Mampu mengungkapkan kemarahan dengan tepat tanpa berkelahi
 Berkurangnya larangan
 Berkurangnya perilaku agresif atau merusak diri sendiri
 Perasaan menjadi positif tentang diri sendiri dan keluarga
 Berkurangnya kesepian dan kecemasan dalam pergaulan

Menurut Goleman (1995), terdapat beberapa manfaat emosi secara produktif yaitu :


 Menjadi lebih bertanggung jawab
 Mampu memusatkan perhatian kepada tugas yagn dikerjakan
 Kurang impulksif
 Lebih menguasai diri sendiri
 Meningkatkan prestasi kerja
 Menyalahkan
 Menuntut

KESIMPULAN
Dari kesimpulan semua materi di atas Konsep diri akan sangat berpengaruh terhadap kekuatan
membangun perilaku, ekspresi kognitif, serta emosi, baik konsep diri positif maupun negatif.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.info.populix.co/post/personal-branding#:~:text=Pengertian%20personal
%20branding%20adalah%20strategi,serta%20ciri%20khas%20diri%20Anda.https://
saintif.com/etiket-adalah/ https://www.qubisa.com/article/pengembangan-dan-konsep-diri-
dalam-dunia-psikologi#:~:text=Pengembangan%20diri%20adalah%20segala
%20kegiatan,pengembangan%20bakat%20dan%20potensi%20seseorang.
https://www.academia.edu/40542948/FAKTOR_FAKTOR_YANG_MEMPENGARUHI_KEPRIBA
DIAN https://id.scribd.com/document/326026045/Makalah-Pengembangan-Kepribadian-Fix

Anda mungkin juga menyukai