Kontribusi yang dibuat Carl Jung untuk pengembangan diri ialah konsep individuasi atau disebut
juga dengan konsep diri. Definisi dari konsep diri adalah suatu model internal yang
menggunakan penilaian diri dalam rangka menentukan skema diri seseorang. Sekumpulan dari
skema diri itulah yang akan membentuk konsep diri Anda sebagai individu secara keseluruhan.
Konsep diri pada seseorang mulai berkembang pada usia 7 sampai 8 tahun. Pada usia ini, anak-
anak sedang dalam kondisi di mana sudah siap menginterpretasikan kemampuan serta
perasaan yang dimiliki. Mereka juga telah siap menerima feedback dari orang-orang di
sekelilingnya, seperti teman sebaya, orangtua dan guru.
MATERI 2
TUJUAN ARTI SERTA FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG PENGEMBANGAN
KEPRIBADIAN
Menurut Yusuf dan Nurihsan (2008), ada dua faktor yang mempengaruhi perkembangan
kepribadian yaitu :
2. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan ini dibagi menjadi 3:
1) Keluarga
Keluarga dipandang sebagai penentu utama pembentukan kepribadian anak. Alasannya adalah
kelurga merupakan kelompok sosial pertama yang menjadi pusat identifikasi anak, anak banyak
menghabiskan waktunya dilingkungan keluarga dan keluarga merupakan orang yang penting
bagi pembentukan kepribadian anak. Disamping itu keluarga juga dipandang dapat memenuhi
kebutuhan manusiawi, terutama bagi pengembangan kepribadiannya dan pengembangan ras
manusia. Apabila anak dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasarnya maka anak cenderung
berkembang menjadi pribadi yang sehat. Suasana keluarga sangat penting bagi perkembangan
kepribadian anak. Seorang anak yang dibesarkan dalam lingkungan keluarga harmonis dan
agamais maka perkembangan anaktersebut cenderung positif.
2) Faktor kebudayaan
Kebudayaan suatu masyarakat memberikan pengaruh terhadap setiap warganya, baik yang
menyangkut cara berpikir, cara bersikap atau cara berprilaku. Pengaruh kebudayaan terhadap
keperibadian dapat dilihat dari perbedaan masyarakat modern yang budayanya maju dengan
masyarakat primitive yang budayanya masih sederhana. Perbedaan itu tampak dalam gaya
hidupnya seperti dalam cara makan, berpakaian, memelihara kesehatan, berinteraksi,
pencaharian, dan cara berpikir. Linton (1945, cit. Yusuf dan Nurihsan, 2008) mengemukakan
ada tiga prinsip tipe dasar kepribadian yaitu pengalaman awal kehidupan dalam keluarga, pola
asuh orangtua terhadap anak dan pengalaman awal kehidupan anak dalam masyarakat.
3) Sekolah
Faktor-faktor yang dipandang berpengaruh dalam pembentukan kepribadian anak diantaranya
sebagai berikut :
1. Iklim emosional kelas Ruang kelas dengan guru yang bersikap ramah dan respek
terhadap siswa memberikan dampak yang positif bagi perkembangan psikis anak,
seperti merasa nyaman, bahagia, mau bekerjasama, termotivasi untuk belajar, dan
mau menaati peraturan. Sedangkan ruang kelas dengan guru yang bersikap otoriter
dan tidak menghargai siswa berdampak kurang baik bagi anak, seperti merasa
tegang, sangat kritis, mudah marah, malas untuk belajar dan berprilaku yang
menggangu ketertiban.
2. Disiplin Disiplin yang otoriter cenderung mengembangkan sifat-sifat pribadi siswa
yang tegang, cemas dan antagonistik. Disiplin yang permisif, cenderung membentuk
sifat siswa yang kurang bertanggungjawab, kurang menghargai otoritas dan
egosentris. Sementara displin yang demokratis, cenderung mengembangkan
perasaan berharga, merasa bahagia, perasaan tenang dan sikap bekerjasama.
3. Prestasi belajar Perolehan prestasi belajar atau peringkat kelas dapat
mempengaruhi peningkatan harga diri dan sikap percaya diri siswa.
4. Penerimaan teman sebaya Siswa yang diterima oleh teman-temannya, dia akan
mengembangkan sikap positif terhadap dirinya dan juga orang lain. Dia merasa
menjadi orang yang berharga.
MATERI 3
ETIKA DAN ETIKET
Etika berasal dari kata Yunani yang artinya adat istiadat atau kebiasaan. Etika disini berkaitan
dengan dengan kebiasaan hidup yang baik kepada orang lain maupun etika di masyarakat.
Secara harfiah, etika adalah sistem nilai tentang bagaimana manusia harus hidup baik sebagai
manusia sosial dalam sebuah adat kebiasaan yang kemudian terwujud dalam pola perilaku yang
baik dan terulang dalam kurun waktu yang lama.
Etiket, menurut Kasmir adalah tata cara berhubungan dengan manusia lainnya. Etiket sendiri
berasal dari Bahasa Perancis “etiquette” yang artinya suatu undangan yang biasa digunakan raja
bila mengadakan pesta resepsi untuk mengundang tamu dari kalangan tertentu.
Etiket hanya berlaku jika ada orang yang hadir, apabila tidak ada orang etiket tidak
berlaku. Etika berlaku tidak bergantung ada atau tidaknya orang lain yang hadir
Etiket adalah cara untuk melakukan perbuatan benar sesuai dengan yang
diharapkan. Etika adalah niat, perbuatan itu boleh dilakukan atau tidak, seseuai
dengan pertimbangan niat baik atau buruknya.
Etiket bersifat relatif. Mungkin bisa dianggap tidak sopan salah satu kebudayaan,
tapi dianggap sopan di kebudayaan lain. Misalnya makan menggunakan tangan
atau bersendawa waktu makan. Etika jauh lebih absolut atau bersifat mutlak
misalnya “aturan jangan mencuri” yang mana meenjadi etika yang tidak bisa
ditawar-tawar.
Etiket adalah formalitas (lahiriah), tampak dari sikap luarnya penuh dengan sopan
santun dan kebaikan. Etika adalah nurani (batiniah), bagaimana harus bersikap
etis dan baik
MATERI 4
PERSONAL BRANDING
Pengertian personal branding adalah strategi untuk membentuk citra diri sendiri sehingga
masyarakat atau orang lain dapat menilainya dari prestasi dan pencapaian yang dimiliki. Bisa
dibilang ini merupakan kesempatan Anda menampilkan keunikan serta ciri khas diri Anda.
Farco Siswiyanto Raharjo dalam buku The Master Book of Personal Branding menyatakan
bahwa arti personal branding adalah cara seseorang mengambil kendali penilaian orang lain atas
diri individu tersebut.
Jadi, pada dasarnya siapapun membutuhkan branding, baik itu pengusaha, peneliti, programmer,
penulis, influencer, bahkan mahasiswa sekalipun.
1. Pengembangan kepercayaan
Pentingnya membangun branding pada diri sendiri yakni dapat menciptakan kepercayaan
terhadap orang lain. Orang akan merasa lebih nyaman dan percaya pada Anda walaupun belum
pernah bertemu sebelumnya secara langsung, sebab Anda sudah dikenal baik oleh banyak
orang.
2. Membangun kredibilitas
Manfaat personal branding adalah membangun kredibilitas diri sendiri. Dengan memiliki
branding yang bagus, maka secara tidak langsung rasa hormat, kekaguman, dan kepercayaan
publik akan muncul dengan sendirinya.
4. Memperluas koneksi
Dengan membangun citra diri yang baik, maka Anda bisa lebih mudah meningkatkan exposure,
lho! Terlebih jika Anda aktif melakukan networking. Alhasil koneksi Anda makin luas, bahkan
hingga ke luar bidang yang Anda tekuni.
Dengan begitu, Anda bisa menentukan strategi tepat untuk membentuk persepsi masyarakat
atas diri Anda.
3. Jaga konsistensi
Membangun personal branding artinya Anda ingin orang lain mengenal Anda sebagai pribadi
yang unik. Untuk bisa mewujudkannya, Anda perlu membangun kepercayaan publik dengan
cara bersikap konsisten dalam menunjukkan citra diri tersebut.
Tunjukkan kreativitas atau kemampuan Anda melalui media sosial, seperti public speaking,
mendesain, dan lain sebagainya. Dengan begitu orang lain akan impress terhadap Anda.
Contoh personal branding yang bisa Anda jadikan inspirasi, misalnya Gari Cruze.
Ia adalah seorang copywriter asal Amerika Serikat. Untuk memperkuat brandingnya, Gari
membuat blog tentang hasil kerjanya selama ini dengan berbagai brand seperti P&G dan Slack.
MATERI 5
MANAJEMEN EMOSI
Pengertian Manajemen Emosi , Emosi merupakan keadaan atau perasaan yang menjadikan
perubahan perilaku yang mengarah, perilaku tersebut dapat timbul karena situasi tertentu
membuat perilaku menjadi tampak. Bentuk emosi yang dirasakan oleh manusia tersebut dapat
berbentuk emosi yang positif atau negative
. Contoh emosi yang negatif diantaranya adalah rasa marah atau rasa benci sedangkan emosi
yang negatif dapat berupa rasa senang, bahagia, dllNamun bila seseorang tidak dapat
mengelola emosi dengan baik maka dapat berakibat yang tidak yang baik.Dari sinilah
pentingnya seseorang harus memahami tentang manajemen emosi.
Pengertian manajemen emosi secara umum adalah kemampuan seseorang untuk melakukan
pikiran, perasaan, nafsu amarah dengan cara yang tepat dan positif serta bisa diterima oleh
lingkungan sehingga dapat mencegah hal yang buruk dan merugikan diri sendiri dan orang lain.
Pengertian Manajemen Emosi Menurut Para Ahli
Berikut adalah beberapa pengertian manajemen emosi menurut para ahli :
Pengelolaan dorongan ini dijalankan dengan cara pengembangan ego sebagai penengah antara
id dan super ego.
Seseorang yang mampu untuk mengenali emosi marah maka dapat bereaksi dengan tepat dan
saat yang tepat pada kemarahan yang timbul.
2. Mengendalikan marah
Bila seseorang mampu untuk mengendalikan marahnya dan tidak membiarkan dirinya dikuasai
oleh rasa marak maka emosi marah yang timbul tersebut tidak akan berlebihan dan tidak akan
terjadi pada intensitas yang tinggi.
3. Meredakan Marah
Meredakan amarah adalah kemampuan dalam menenangkan diri sendiri setelah mereka
marah.
KESIMPULAN
Dari kesimpulan semua materi di atas Konsep diri akan sangat berpengaruh terhadap kekuatan
membangun perilaku, ekspresi kognitif, serta emosi, baik konsep diri positif maupun negatif.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.info.populix.co/post/personal-branding#:~:text=Pengertian%20personal
%20branding%20adalah%20strategi,serta%20ciri%20khas%20diri%20Anda.https://
saintif.com/etiket-adalah/ https://www.qubisa.com/article/pengembangan-dan-konsep-diri-
dalam-dunia-psikologi#:~:text=Pengembangan%20diri%20adalah%20segala
%20kegiatan,pengembangan%20bakat%20dan%20potensi%20seseorang.
https://www.academia.edu/40542948/FAKTOR_FAKTOR_YANG_MEMPENGARUHI_KEPRIBA
DIAN https://id.scribd.com/document/326026045/Makalah-Pengembangan-Kepribadian-Fix