Anda di halaman 1dari 10

TUGAS 2

Pengembangan Kepribadian

MK : Etika Profesi

Nama : Abdullah Ghullam Rafliansyah

NIM : 44419002

Kelas : 3A Mekatronika

A. Pengertian Pengembangan Kepribadian

Pengembangan Diri atau kepribadian adalah ilmu yang berhubungan dengan cara
mengembangkan potensi diri sendiri. pengembangan diri ini berhubungan dengan diri sendiri
bukan dengan orang lain. Potensi diri maksudnya adalah sesuatu yang kita punya yang
merupakan kekuatan dan belum tergali secara maksimal. Proses pencerahan adalah salah satu
istilah yang biasa dipakai untuk menggambarkan sesuatu yang sebelumnya kita tidak mengerti
menjadi paham kemudian. Pengembangan diri bukan hanya pelajaran tentang sikap perilaku
atau budi pekerti yang biasa diajarkan di sekolah kepribadian, tetapi lebih dalam dari semua itu
yaitu kemampuan mengenal diri dan tuhannya sehingga mengerti makna untuk apa mereka
hidup. Sikap perilaku adalah ahlaq dalam istilah lain. Sikap perilaku ini berhubungan dengan
paradigma seseorang atau cara pandang seseorang tentang sesuatu. Bagaimana Individu dapat
memahami diri sendiri, meningkatkan karakteristik yang dinilai positif serta mewujudkan dan
mengembangkan tingkah laku yang sesuai agar dapat berpartisifasi dalam masyarakat,
Pengembangan diri juga mencakup aspek : kognitif, sikap,perasaan dan perilaku

1. Kepribadian
Menurut orang awam Kepribadian adalah integrasi sikap / sifat warisan ataupun yang di
dapatkan dari lingkungan sehingga menimbulkan kesan bagi orang lain Menurut ilmu
psikologi

Gordon Allport : suatu organisasi dinamis dari system psychofisik yang menentukan
karakteristik, tingkah laku dan pemikiran individu secara khas dalam menyesuaikan diri
terhadap lingkungannya

Faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya kepribadian :


1. Pengaruh herediter
2. Pengaruh hubungan dalam keluarga
3. Pengaruh budaya
4. Pengaruh kelas social

10 standar kepribadian yang baik, antara lain :


1. sikap/sifat individu {mawas diri}
2. Pengetahuan {wawasan luas}
3. Keterampilan {keterampilan berbicara}
4. Kesehatan {olah raga}
5. Penampilan {berbusana,etika}
6. Kecerdasan {mengasah kemampuan diri}
7. Sikap terhadap orang lain [toleransi}
8. Pengendalian diri/emosi [iri hati, rendah diri]
9. Nilai dan keyakinan {cita-cita/tujuan hidup}
10. Peranan atau kedudukkan [berperan sesuai dengan keadaan lingkungan sekitarnya]

Faktor-faktor pendukung pengembangan kepribadian :


1. Internal : memiliki tujuan, visi hidup yang jelas, memiliki motivasi dalam hidup,
mengenal diri, kelemahan dan kelebihan, usia, memiliki kreativitas dan inovasi
2. Eksternal : tradisi budaya, penerimaan di lingkungan social

2. Pengenalan diri
Siapakah saya? “identitas diri” untuk mengetahui identitas diri dapat dilihat
dari teori motivasi Maslow, Motivasi : keadaan dalam pribadi seseorang yang
mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan guna pencapaian
tujuan, Mengenal identitas diri dapat digunakan untuk menyesuaikan dengan
tuntutan atau tekanan sosial.
Langkah awal dalam pengenalan diri bisa dilihat dari kebutuhan individu.yang
dapat dilihat dengan melihat teory motivasi Maslow
Kebutuhan dan kegunaannya :
1. Dengan memahami kebutuhan {need} pada diri kita maka dengan
sendirinya kita dapat memahami apa dan bagaimana serta siapa diri kita
sebenarnya
2. Untuk membantu agar lebih mudah menyesuaikan diri dan sangat
membantu untuk memahami orang lain dari berbagai lingkungan sosial
3. Identitas diri sangat membantu mempertebal keyakinan serta rasa percaya
diri dalam pengembangan kepribadian

3. Mengenali Potensi Diri

Potensi diri mencakup ranah/aspek:


1. Kognitif: pengayaan /pengasahan otak, berpengetahuan, menguasain
teknologi
2. Afektif:mengendalikan rasa takut dan kuatir, penyesuaian diri
3. Psikomotorik: keterampilan mengetik komputer dan keterampilan diri
4. Interaktif : kemampuan beradaptasi,berkomunikasi dan negosiasi
B. Tujuan Pengembangan diri
Tujuan umum : Seseorang dapat mengembangkan potensi-potensi baik secara internal maupun
eksternal serta dapat tumbuhnya pengembangan diri agar dapat berinterkasi dengan
lingkungannya. Tujuan khusus :
1. Untuk memahami dinamika kepribadian agar tercapainya pengembangan diri secara
optimal.
2. Dapat memahami diri sendiri serta menerima umpan balik dari lingkungan.
3. Memahami etika, mengembangkan sikap positif, mampu berinteraksi dan
berkomunikasi secara efektif dalam upaya pengembangan kualitas diri.
4. Mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja dan sukses dalam wawancara kerja.

C. Manfaat Pengembangan Diri


Pengembangan diri bukan suatu ilmu pengetahuan tetapi suatu pendekatan humanis yang
membantu individu agar menyadari keberadaan dirinya secara utuh dan berupaya untuk
mengoptimalisasikannya hingga tercapai kemandirian dalam bentuk aktualisasi yang bermakna.
1. Agar di peroleh pemahaman yang lebih baik mengenai kekuatan –kekuatan
2. Agar kita dapat memahami kelemahan-kelemahan yang ada di dalam diri kita
3. Agar kita memahami dan menyadari bahwa kita memiliki inner nature
4. Memahami makna motivasi yang merupakan kekuatan internal di dalam diri
5. Agar memahami makna disiplin
6. Agar kita mau dan mampu bersaing dengan diri kita sendiri atau secara sadar
mengoptimalkan atau meningkatkan potensi, bakat dan kemampuan yang kita miliki

D. Pentingnya Pengembangan Diri


Kepribadian merupakan aset yang tidak ternilai dan menjadi salah satu penentu kesuksesan
individu di masa depan karena itu diperlukannya pengembangan kepribadian, yaitu bagaimana
cara individu mengembangkan diri secara optimal baik dari sisi internal dan eksternal.

A. Sisi Internal : - Konsep diri


- Perilaku
- Komunikasi
- Sikap

B. Sisi Eksternal : - Pengetahuan


- Busana
- Penampilan
- Etika
E. Perkembangan Kepribadian Menurut Para Ahli

 Gordon Allport
Sesuatu yang bisa berubah secara teratur,bertumbuh dan berkembang.

 Koenndjaraningrat
Merupakan ciri dari dari watak yang diperlihatkan seseorang dari lahir sampai lanjut usia.

 George Herbert Mead


Tingkah laku manusia dalam berkembang dan berlangsung seumur hidup,dengan berinteraksi
dengan anggota masyarakat.

 Theodore M.Newcombe
Merupakan organisasi sikap-sikap yang dimiliki oleh seseorang,sebagai latar belakang terhadap
perilaku

 Krech dan Crutchfield


Integritas dari semua karakteristik individu dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang
berubah-ubah dan terus menerus.

 Adolf Heuken S.J.dkk


Pola menyeluruh semua kemampuan,perbuatan,serta kebiasaan seseorang,baik
jasmani,mental,rohani,emosional maupun yang sosial.

 Yinger
Merupakan keseluruhan dari seseorang dan sistem kecendrungan tertentu yang berinteraksi
dengan serangkaian situasi.

 Horton
Merupakan keseluruhan sikap,perasaan,ekspresi dan tempramen seseorang.

 Robert Sutherland
Merupakan suatu hubungan interaksi antara lingkungan masyarakat dan kebudayaan.

 Atkinson
Merupakan pola dari perilaku dan cara berpikir khas yang menentukan penyesuaian diri individu
dengan lingkungan.

F. Teori Pengembangan Kepribadian


Teoretisi terkemuka banyak dikembangkan teori tahap untuk menggambarkan berbagai langkah
dan tahapan yang terjadi di jalan pengembangan kepribadian. Teori-Teori Pengembangan
Kepribadian ini berfokus pada berbagai aspek pengembangan kepribadian, termasuk kognitif,
perkembangan sosial dan moral.

 Piaget : Tahapan Pengembangan Kognitif


Teori Jean Piaget tentang perkembangan kognitif tetap salah satu yang paling sering dikutip
dalam psikologi, meskipun menjadi subjek kritik yang cukup. Sementara banyak aspek teori tidak
teruji oleh waktu, namun ide intinya tetap penting hari ini: anak-anak berpikir berbeda daripada
orang dewasa. Pelajari lebih lanjut tentang teori Piaget terobosan dan kontribusi penting dibuat
untuk pemahaman kita tentang pengembangan kepribadian.

 Freud : Tahapan Pembangunan Psikoseksual


Selain menjadi salah satu terbaik tahu pemikir di bidang pengembangan kepribadian, Sigmund
Freud tetap salah satu yang paling kontroversial. Pada tahap teori terkenal tentang
perkembangan psikoseksual, Freud menyarankan bahwa kepribadian berkembang secara
bertahap yang berkaitan dengan zona erotis tertentu. Kegagalan untuk berhasil menyelesaikan
tahap ini, ia menyarankan, akan menyebabkan masalah kepribadian di masa dewasa.

 Freud : Struktural Model Kepribadian


Konsep Freud tentang id, ego dan superego telah menjadi terkenal dalam budaya populer,
meski kurangnya dukungan dan skeptisisme besar dari banyak peneliti. Menurut Freud, tiga
unsur dari kepribadian-yang dikenal sebagai id, ego, dan superego-bekerja sama untuk
menciptakan perilaku manusia yang kompleks.

 Erikson : Tahapan Pembangunan Psikososial


Teori Erik Erikson tentang delapan tahap perkembangan manusia adalah salah satu teori terbaik
yang dikenal dalam psikologi. Sementara teori didasarkan pada tahapan Freud tentang
perkembangan psikoseksual, Erikson memilih untuk fokus pada pentingnya hubungan sosial
pada pengembangan kepribadian. Teori ini juga melampaui masa kanak-kanak untuk melihat
perkembangan di seluruh umur.

 Kohlberg : Tahapan Pembangunan Moral


Lawrence Kohlberg mengembangkan teori pengembangan kepribadian yang berfokus pada
pertumbuhan pemikiran moral. Bangunan pada proses dua-tahap yang diusulkan oleh Piaget,
Kohlberg memperluas teori untuk meliputi enam tahapan yang berbeda. Sementara teori
tersebut telah dikritik karena beberapa alasan yang berbeda, termasuk kemungkinan bahwa ia
tidak mengakomodasi jenis kelamin yang berbeda dan budaya yang sama, teori Kohlberg tetap
penting dalam pemahaman kita tentang pengembangan kepribadian.

G. Fase Perkembangan Kepribadian

Dalam fase-fase perkembangan kepribadian di setiap individu tidak bisa disamakan satu dengan
yang lainnya, tetapi secara umum bisa dirumuskan sebagai berikut:
1. Fase Pertama
Fase awal atau pertama dimulai sejak anak mulai berusia satu hingga dua tahun, saat anak
tersebut mulai mengenal dirinya sendiri. Pada fase ini kita bisa membedakan kepribadian
seseorang menjadi dua bagian yang penting yaitu sebagai berikut :
 Bagian pertama berisi unsur-unsur dasar atas berbagai sikap yang disebut dengan
attitudes yang kurang lebih bersifat permanen dan tidak mudah berubah dikemudian
hari. Unsur-unsur itu ialah struktur dasar kepribadian ( basic personality structure ) dan
capital personality, kedua unsur tersebut merupakan sifat dasar dari manusia yang telah
dimiliki sebagai warisan biologis dari orang tuanya.
 Bagian kedua berisi unsur-unsur yang terdiri atas keyakinan-keyakinan atau anggapan-
anggapan yang lebih fleksibel yang sifatnya mudah berubah atau dapat ditinjau kembali
di kemudian hari.

2. Fase Kedua
Untuk fase ini merupakan fase yang sangat efektif dalam membentuk dan
mengembangkan bakat-bakat yang ada pada diri seorang anak. Fase ini diawali dari usia
dari usia dua hingga tiga tahun. Fase ini merupakan fase dalam perkembangan yang
dimana rasa aku yang telah dimiliki seorang anak mulia berkembang karakternya sesuai
dengan tipe pergaulan yang ada dilingkungannya, termasuk struktur tata nilai maupun
struktur budayanya.

Dalam fase ini berlangsung relatif panjang sampai anak menjelang masa kedewasaannya
hingga kepribadian tersebut mulai tampak dengan tipe-tipe perilaku yang khas yang
tampak dalam hal-hal berikut ini.

A. Dorongan-Dorongan ( Drives )
Unsur ini merupakan pusat dari kehendak manusia untuk melakukan suatu aktivitas
yang selanjutnya akan membentuk motif-motif tertentu untuk mewujudkan suatu
keinginan. Drivers ini dibedakan atas kehendak dan nafsu-nafsu, kehendak merupakan
dorongan-dorongan yang bersifat cultural yang artinya sesuai dengan tingkat peradaban
dan tingkat perekonomian seseorang. Sedangkan nafsu-nafsu merupakan kehendak
yang terdorong oleh kebutuhan biologis misalnya nafsu makan, birahi ( seksual ),
amarah dan yang lainnya

B. Naluri ( Instinct )
Naluri merupakan suatu dorongan yang bersifat kodrati yang melekat dengan hakikat
makhluk hidup, misalnya seorang ibu memiliki naluri yang begitu kuat untuk memiliki
anak, mangsuh dan membesarkan sampai dewasa. Naluri ini bisa dilakukan pada setiap
makhluk hidup tanpa perlu belajar dahulu seolah-olah telah menyatu dengan hakikat
makhluk hidup.

C. Getaran Hati ( Emosi )


Emosi atau getaran hati merupakan sesuatu yang abstrak yang menjadi sumber
perasaan manusia. Emosi dapat menjadi pengukur segala sesuatu yang ada pada jiwa
manusia seperti senang, sedih, indah, serasi dan yang lainnya.

D. Perangai
Perangai merupakan perwujudan dari perpaduan antara hati dan pikiran manusia yang
tampak dari raut muka maupun gerak-gerik seseorang. Perangai ini merupakan salah
satu unsur dari kepribadian yang mulai riil, dapat dilihat dan diindentifikasi oleh orang
lain.

E. Inteligensi ( Intelligence Quetient-IQ )


Inteligensi ialah tingkat kemampuan berpikir yang dimiliki oleh seseorang, sesuatu yang
termasuk dalam intelegensi ialah IQ memori-memori pengetahuan, serta pengalaman-
pengalaman yang telah diperoleh seseorang melakukan sosialisasi.

F. Bakat ( Talent )
Bakat pada hakikatnya merupakan sesuatu yang abstrak yang diperoleh seseorang
karena warisan biologis yang diturunkan oleh leluhurnya, seperti bakat seni, olahraga,
berdagang, berpolitik dan lainnya. Bakat merupakan sesuatu yang sangat mendasar
dalam mengembangkan keterampilan-keterampilan yang ada pada seseorang. Setiap
orang memiliki bakat yang berbeda-beda walaupun berasal dari ayah dan ibu yang
sama.

3. Fase Ketiga
Dalam proses perkembangan kepribadian seseorang, fase ini merupakan terakhir yang
ditandai dengan semakin stabilnya perilaku-perilaku yang khas dari orang tersebut. Pada
fase ketiga ini terjadi perkembangan yang relative tetap yakni dengan terbentuknya
perilaku-perilaku yang khas sebagai kepribadian yang bersifat abstrak. Setelah
kepribadian terbentuk secara permanen, maka dapat diklasifikasikan tiga tipe
kepribadian yakni kepribadian normative, kepribadian otoriter dan kepribadian
perbatasan.

 Kepribadian Normatif ( Normative Man )


Kepribadian ini merupakan tipe kepribadian yang ideal, yang dimana seseorang memiliki
prinsip-prinsip yang kuat untuk menerapkan nilai-nilai sentral yang ada dalam dirinya
sebagai hasil sosialisasi pada masa sebelumnya. Seseorang memiliki kepribadian
normative apabila terjadi proses sosialisasi antara perlakuan terhadap dirinya dan
perlakukan terhadap orang lain sesuai dengan tata nilai yang ada didalam masyarakat.
Tipe ini ditandai dengan kemampuan menyesuaikan diri yang sangat tinggi dan dapat
menampung banyak aspirasi dari orang lain.
 Kepribadian Otoriter ( Otoriter Man )
Dalam tipe ini terbentuk melalui proses sosialisasi individu yang lebih mementingkan
kepentingan diri sendiri dari pada kepentingan orang lain. Situasi ini sering terjadi pada
anak tunggal, anak yang sejak kecil mendapat dukungan dan perlindungan yang lebih
dari lingkungan orang-orang disekitarnya serta anak yang sejak kecil memimpin
kelompoknya.

 Kepribadian Perbatasan ( Marginal Man )

Kepribadian ini merupakan tipe kepribadian yang relative labil dimana ciri khas dari prinsip-
prinsip dan perilakunya seringkali mengalami perubahan-perubahan sehingga seolah-olah
seseorang itu memiliki lebih dari satu corak kepribadian. Seseorang dikatakan memiliki
kepribadian perbatasan apabila orang ini memiliki dualism budaya, misalnya karena proses
perkawinan atau karena situasi tertentu hingga mereka harus mengabdi pada dua struktur
budaya masyarakat yang berbeda

H. Faktor Mempengaruhi Kepribadian


1. Lingkungan alam adalah pola perilaku masyarakat yang dipengaruhi lingkungan alam
contoh : Perbedaan iklim dan sumber daya alam yang menyebabkan manusia harus
menyesuaikan diri dengan alam.

2. Genetik merupakan manusia mempunyai biologis yang unik berbeda dengan orang lain
Contoh : Anak kembar sekalipun mempunyai karakteristik yang berbeda

3. Kebudayaan adalah nilai-nilai dan norma yang mengatur perilaku dan mempengaruhi
pembentukan kepribadian.
Conton :Negara bagian barat di perbolehkan menggunakan pakian terbuka,sedangkan
negara bagian timur tidak mengijinkan

4. Sifat merupakan perubahan perilaku yang baik dan buruk


Contoh :– Jujur,baik,berpikir posetif,suka menolong.
– Merasa iri, merasa paling pintar,malas kerja tugas,berbohong.

I. Perbuatan Yang Dilakukan Dalam Meningkatkan Kepribadian


1) Memupuk Kepercayaan Diri
Supaya diri sendiri bisa berkembang dengan mengikuti kursus,
pelatihan, seminar, dan kegiatan dari kampus. Maka penting sekali
untuk memulainya dengan memupuk rasa percaya diri.

Sebab tanpa rasa percaya diri biasanya seseorang enggan untuk


mencoba hal baru atau berbuat apapun diluar rutinitas harian. Sehingga
hal ini akan menghambat diri sendiri untuk berkembang.
Hal pertama yang harus dilakukan adalah yakin bahwa kamu bisa
melakukan kegiatan atau hal tertentu yang menarik minat dan
perhatian. Kemudian, berani tanpa takut akan sesuatu hal yang belum
terjadi di depan mata. Ketiga, adalah meminta dukungan agar lebih kuat
dan percaya diri.

2) Menggunakan Waktu dengan Baik


Langkah kedua di dalam pengembangan diri adalah memahami
bagaimana cara mengatur waktu dengan baik. Sehingga bisa
menghargai waktu dengan seksama dan menggunakannya untuk hal-hal
produktif dan bermanfaat.

Ketika kesadaran ini dimiliki maka setiap kali ada waktu luang akan
dimanfaatkan untuk hal berkualitas. Misalnya belajar, mencari jadwal
kegiatan seru, dan lain sebagainya.

3) Terbuka Terhadap Segala Hal


Menjadi katak dalam tempurung adalah dinding besar yang
menghalangi kamu untuk tumbuh lebih baik dan sukses. Maka penting
sekali untuk mau keluar dari zona nyaman dan dunia yang selama ini
ditekuni.

Mencoba hal baru dan mau mendengarkan ilmu baru akan membantu
mengembangkan diri dengan baik.

4) Belajar dari Pengalaman


Pengalaman dikatakan sebagai guru paling berharga, dan tidak pernah
salah. Pengalaman kadang bisa membuat kamu bahagia dan puas
namun bisa pula membuat kecewa dan menyesal.

Namun, semua pengalaman tersebut adalah media untuk belajar. Ketika


ada kesalahan maka kamu bisa menghindarinya dan memperbaikinya
ketika terulang lagi di masa mendatang.

5) Punya Ambisi atau Keinginan Berprestasi


Langkah berikutnya di dalam pengembangan diri adalah membangun
ambisi, mimpi, dan keinginan besar. Berhubung mimpi itu gratis maka
seseorang perlu memiliki mimpi besar dan berusaha mewujudkannya.

Lewat langkah ini maka keinginan untuk terus berkembang dan menjadi
lebih baik akan meningkat. Jadi, mulailah dengan membangun ambisi
atau keinginan untuk berprestasi, bisa di salah satu bidang, dua bidang,
dan seterusnya.
Sukses di masa mendatang menjadi lebih mudah diwujudkan ketika
mampu melakukan pengembangan diri. Jadi, silahkan menerapkan
langkah-langkah di atas sebagai permulaan.

Anda mungkin juga menyukai