Anda di halaman 1dari 5

Nama : Abdullah Ghullam Rafliansyah

NIM : 44419002

Kelas : 3A Mekatronika

TUGAS 5 MATKUL : MOTOR LISTRIK


Mesin Listrik memerlukan proteksi dan pengontrolan untuk mulai memutar motor (mengasut),
mengatur kecepatan motor dan menghentikan putaran motor (mengerem).Mesin Listrik memerlukan
pengontrolan untuk mulai memutar motor (mengasut), mengaturkecepatan motor dan menghentikan
putaran motor (mengerem). Motor listrik terdiri atas 3 bagian yaitu ; Mesin, Motor Listrik dan Sistem
Kontrol atau Pengendalinya.

A. Pengontrolan Motor Dengan Dua Arah Putaran


Dengan membalik polaritas tegangan input ke stator motor induksi 3 fasa maka medan
putar yang dihasilkannya juga berubah arah. Karena putaran rotor searah dengan medan putar
stator, oleh sebab itu dengan mengubah polaritas tegangan input maka putaran rotor juga
berubah arah.

B. Pengontrolan Motor dengan pengasut Y-Δ


Pengasutan Y-Δ bertujuan untuk menurunkan arus starting sebesar 33,33% dari arus
start DOL motor. Pengontrolan motor dengan pengasut Y-Δ secara otomatis.
A. Pengontrolan Motor Berurutan
Dalam mengontrol operasi motor berurutan ada dua buah motor atau lebih yang
diterapkan. Cara mengoperasikan beberapa motor harus dilaksanakan berurutan satu sama lain
dari motormotor tersebut. Diterapkan umumnya pada konveyor pembawa material produksi.
Dimana proses urutan starting motor adalah 74 | Motor-Motor Listrik dimulai dari hilir ke hulu,
dan sebaliknya proses stop dimulai dari hulu ke hilir. Diagram daya dan diagram kontrol dari
motor beroperasi berurutan.

Kinerjanya : Ada dua buah motor, pada start awal harus dimulai dari motor 1 (motor 2 tidak
bisa distart sebelum motor 1 beroperasi) dengan menekan tombol ON 1. Setelah motor 1 bekerja,
motor 2 dapat beroperasi dengan menekan ON 2. Untuk menghentikan motor beroperasi, harus
dimulai dengan menghentikan motor 2 terlebih dahulu.

B. Pengasut Dengan Tahanan Primer


Metode ini menggunakan memiliki sebuah resistor yang terhubung seri dengan jala-jala
pada motor. Hal ini menyebabkan penurunan arus dan kecepatan starting motor. Tahanan
tersebut dapat dilepaskan ketika motor mencapai kecepatan tertentu dan motor tersebut
bekerja pada tegangan total jala-jala. Pemakaian dan pelepasan tahanan pada rangkaian
pengasut motor dapat dilakukan secara manual maupun otomatis.Pengasut dengan tahanan
primer digunakan untuk mengasut motor rotor sangkar dimana suatu pembatasan torsi
diperlukan untuk menghindari kerusakan pada mesin tersebut. Starting semacam ini juga
digunakan pada inrush current yang terbatas untuk menghindari gangguan saluran tenaga yang
berlebihan.

C. Pengasut Autotransformator
Untuk mengurangi tegangan pada terminal motor selama periode percepatan, suatu
pengasut autotransformator umumnya memiliki dua autotransformator yang terhubung delta
terbuka. Selama starting dengan pereduksian tegangan, motor itu terhubung ke tap-tap pada
autotransformator. Dikarenakan tegangan starting yang rendah, motor tersebut menarik arus
yang lebih sedikit dan menghasilkan torsi yang lebih sedikit dibandingkan jika ia terhubung
langsung dengan tegangan jalajala.Suatu relay waktu yang dapat diatur mengendalikan
perpindahan dari keadaan tegangan yang dikurangi ke tegangan totalnya. Suatu relay yang
sensitif terhadap arus mungkin digunakan untuk mengendalikan perpindahan untuk
memperoleh percepatan yang terbatas-arus.
D. Pengasut Motor Dengan Lilitan Terpisah
Motor lilitan terpisah (part winding motor) memiliki kontsruksi yg serupa dengan
motorrotor sangkar standar. Tetapi, motor lilitan terpisah memiliki dua lilitan identik yang dapat
terhubung ke jala-jala secara berurutan untuk menghasilkan arus dan torsi starting yang lebih
kecil. Pengasut lilitan terpisah dirancang untuk digunakan pada motor rotor sangkar yang yang
memiliki dua lilitan stator yang paralel dan terpisah.

E. Pengasut Otomatis Untuk Motor Y-Δ


Motor Y-Δ memiliki konstruksi yang serupa dengan motor rotor sangkar standar, dengan
pengecualian bahwa kedua ujung dari masing-masing tiga lilitan dibawa menuju keterminalnya.
Jika suatu pengasut digunakan dimana ia memiliki jumlah kontakpengkawatan yang tepat, maka
motor tersebut dapat diasut secara hubungan bintang dan bekerja pada hubung delta. Syarat
awal dari skema ini adalah bahwa motor dibelit sedemikian rupa hingga ia akanbekerja dengan
belitan statornya terhubung delta. Ujung-ujung dari seluruh lilitan perluditarik keluar ke
terminal- terminal motor untuk menjamin hubungan mereka yang tepat di lapangan nanti.

Aplikasi utama dari motor Y-Δadalah untuk mengendalikan beban-beban sentrifugal


seperti kipas, blower, pompa, dan juga untuk situasi dimana suatu torsi pengasutan diperlukan.
F. Pengasutan Transisi Terbuka
Perpindahan otomatis dari Yke Δ oleh suatu pewaktu pneumatik, yang dioperasikan oleh
pergerakan jangkar darisalah satu kontaktor. Dengan mengoperasikan tombol tekan, tombol
START mengenergizekontaktor S yang ketiga kontak utamanya menghubungkan ketiga ujung
motorsecara bersamaan (T4, T5, dan T6) untuk membentuk suatu hubung bintang.Kontak
kontrol normally open S dari kontaktor yang sama menge-energize kontaktor lain, IM.
Dikarenakan pewaktu pneumatik terhubung dengan kontaktor IM, maka motor terhubung Δ ke
jala-jala dan dimulainya periode pewaktuan.

G. Pengasutan Transisi Terbuka

Dengan pengasutan transisi tertutup, perpindahan dari hubung Y ke Δ dilakukan tanpa


memutuskan motor dari jala-jala. Ketika perpindahan dari Y ke Δ dilakukan pada pengasutan
transisi terbuka, pengasut tersebut sesaat terputus dari motor dan tersambung kembali dalam
hubung Δ. Walaupun suatu transisi terbuka dianggap memuaskan dalam banyak kasus, namun
beberapa instalasi tertentu mungkin memrlukan pengasutan transisi tertutup untuk
menghindari gangguan saluran tenaga. Pengasutan transisi tertutup dicapai dengan menambah
suatu kontaktor 3 kutub dan tiga buah tahanan pada rangkaian pengasut, yang terhubung
sebagaimana dapat dilihat pada gambar di atas. Kontraktor tersebut hanya energized selama
transisi dari Y ke Δ.

Anda mungkin juga menyukai