KONVENSIONAL KELOMPOK 1 Motor Induksi Disebut motor induksi, karena motor ini bekerja dengan adanya arus yang terinduksi sebagai akibat dari adanya perbedaan relative antara putaran rotor dengan medan magnet berputar yang dihasilkan oleh arus stator. Belitan stator yang dihubungkan dengan satu sumber tegangan tiga fasa akan menghasilkan medan magnet yang berputar dengan kecepatan sinkron (ns=120f/2p). Medan putar pada stator tersebut akan memotong konduktor-konduktor pada rotor, sehingga terinduksi arus, dan sesuai dengan hukum lentz, rotor pun akan turut berputar mengikuti medan putar stator. Konstruksi Motor Induksi Stator mempunyai bagian : Gandar, fungsinya sebagai penopang dan sebagai pelindung bagian dalam mesin. Inti stator, terbuat dari laminasi logam yang disusun berlapis. Kumparan stator. Konstruksi Motor Induksi . Rotor terdiri dari : Inti rotor Rotor terdiri dari : •Inti rotor Kumparan rotor •Kumparan rotor Prinsip Kerja Motor induksi Tegangan sumber diberikan pada kumparan stator, sehingga inti besi di stator menjadi magnet, kemudian menginduksikan magnet tersebut ke rotor. di kumparan rotor akan terinduksi tegangan
maka akan mengalir arus di kumparan rotor
tersebut yang berinteraksi dengan medan magnet di stator, sehingga timbullah gaya putar pada rotor yang mendorong rotor untuk berputar dengan kecepatan sinkron Sistem Starting Pengasutan DOL (direct on line) Metode : Menggunakan rangkaian kontrol listrik yang berfungsi memberikan sebuah arus kepada motor listrik atau elmot secara penuh melalau kontaktor.
Karakteristik penghasutan DOL :
1. Arus meningkat 5 s/d 7 kali arus beban penuh
2. Torsi hanya 1,5 s/d 2,5 kali torsi beban penuh. 3. Terjadi drop tegangan pada saat start awal 4. Untuk daya motor yang besar tidak disarankan untuk menggunakan pengasutan jenis ini. Sistem Pengasutan Pengasutan Bintang Segitiga Digunakan untuk menurunkan tegangan apit adalah dengan menggunakan saklar bintang segitiga. Hubungan bintang digunakan untuk menurunkan tegangan yang masuk ke kumparan stator, sedangkan pada saat motor berjalan normal, kumparan stator dihubung delta. Metode ini cocok digunakan untuk motor-motor diatas 5,5 KW sampai 15 KW. Sistem Pengasutan Pengasutan dengan Tahanan Primer Tegangan yang diturunkan diperoleh
menggunakan tahanan yang dihubungkan seri
dengan setiap belitan stator selam periode start. Penurunan tegangan dalam tahanan dilakukan
secara bertahap sesuai dengan kebutuhan.
Semakin banyak tingkatannya semakin halus pula percepatan yang dihasilkan sehingga gangguan tegangan pada saluran lebih kecil. Setelah periode start dengan tahanan selesai
maka motor akan dihubungsingkatkan sehingga
motor akan bekerja dengan tegangan penuh. Perpindahan ini dilakukan dengan kontrol otomatis dengan menggunakan timer. Keuntungan dari pengasutan ini adalah panas yang ditimbulkan relatif sedikit yaitu 5%-10% dari panas yang akan timbul Sistem Pengasutan Pengasutan dengan Auto transformator Metode : Menjalankan elektro motor dihubungan