Anda di halaman 1dari 5

Jurnal Fokus Elektroda : Energi Listrik, Telekomunikasi, Komputer, Elektronika dan Kendali)

Volume 02 No 03, Tahun 2017


e-ISSN: 2502-5562. Open Access at:
Penerbit : Jurusan Teknik Elektro Universitas Halu Oleo Kendari Sulawesi Tenggara,

ANALISIS PENGARUH PEMBEBANAN TERHADAP


KARAKTERISTIK (UNJUK KERJA) MOTOR
INDUKSI TIGA FASA
Baharudin1 , Samuel Jie2, Mustamin3
1,2
Teknik Elektro, Universitas Halu Oleo, 3 Teknik Elektronika, Universitas Halu Oleo
Email Coprespondent Author :must.ray@gmail.com

Abstract — Three-phase induction motor is an electric


motor that runs on the basis of rotation of the electromagnetic
field caused the rotor to the stator windings. Speed rotation of
I. PENDAHULUAN
the magnetic field is influenced by the frequency responses
received engine. This study examines the effect of load on the Motor induksi merupakan motor listrik yang paling luas
characteristics (performance) three-phase induction motor. digunakan dalam penerapan industri, komersil, dan rumah
This study aims to determine the effect of loading on the speed, tangga. Oleh karena konstruksi yang sederhana dan kokoh,
efficiency, power factor and put three-phase induction motor. pemeliharaan yang tidak rumit, dan karakteristik operasi
The method used in this study is the method of calculation, the yang andal, motor induksi, khususnya tiga fasa, sangat
author calculates the output, input power, efficiency, and total populer dalam kehidupan sehari-hari. Perkiraan kasar,
work load of data collection results inserted in the work of the
hampir 80% motor yang digunakan dalam kehidupan sehari-
induction motor. From the results of this calculation shows
that at the time of the engine and a load of 0.1 Nm, the motor hari adalah motor induksi, motor inilah yang digunakan
rotates at a speed of 2973 rpm. Then raised to 1.8 Nm of untuk memutar beban yang ada diperindustrian.
torque, the engine speed drops to 2806 rpm. engine speed Motor induksi tiga fasa besaran keluarannya berupa torsi
decreases with increasing load torque given. At the time of the untuk menggerakkan beban. Jika torsi beban yang dipikul
engine and a load of 0.1 Nm and an efficiency of 21.609%, motor induksi tiga fasa lebih besar, maka motor induksi tiga
Cos Phi was 0.729, slip 0.009. Then slide raised to 1.8 Nm of fasa tidak akan berputar. Dan jika torsi beban yang dipikul
torque, in the amount of 77,063% efficiency, power factor for motor induksi tiga fasa terlalu kecil, maka ini dianggap
0,906, slip 0,066. The efficiency, power factor, and slip in an suatu hal yang berlebihan. Motor ini biasanya mempunyai
induction motor will increase with increasing load torque
arus start yang besar hingga mencapai 6 kali lipat dari arus
given.
Keywords: characteristics, induction motor and load. nominalnya. Oleh karena itu perlu dicari suatu cara untuk
memperkecil arus start motor agar tidak mengganggu sistem
Abstrak — Motor induksi tiga fasa merupakan motor listrik yang berada disekitarnya. Salah satu cara untuk melihat
yang bekerja berdasarkan perputaran medan elektromagnetik yang karakteristik motor saat start ini bisa dilakukan dengan
di induksikan dari kumparan stator ke rotornya. Kecepatan putaran menganalisa kondisi motor dengan beban yang bervariasi
medan magnet ini dipengaruhi oleh frekuensi sumber yang masuk mulai dari kondisi beban rendah hingga kondisi beban
ke motor. Penelitian ini membahas tentang analisis efek maksimum yang membuat motor berhenti.
pembebanan terhadap karakteristik (unjuk kerja) motor induksi tiga Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui pengaruh
fasa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
pembebanan terhadap kecepatan, terhadap efisiensi, faktor
pembebanan terhadap kecepatan, efisiensi, faktor daya dan slip
motor induksi tiga fasa. Adapun metode yang digunakan dalam kerja dan slip motor induksi tiga fasa
penelitian ini yaitu metode perhitungan, dimana penulis
menghitung daya output, daya input, efisiensi, faktor daya serta II. TINJUAN PUSTAKA
slip dari hasil pengambilan data pembebanan terhadap faktor kerja
motor induksi. Dari hasil perhitungan tersebut didapat bahwa pada 2.1. Pengertian motor induksi tiga fasa
saat torsi motor dan beban 0.1 Nm, motor berputar dengan
kecepatan 2973 rpm. Kemudian Torsi dinaikkan menjadi 1.8 Nm, Motor induksi tiga fasa merupakan motor listrik yang
kecepatan motor turun menjadi 2806 rpm. Kecepatan motor akan bekerja berdasarkan perputaran medan elektromagnetik
mengalami penurunan seiring dengan meningkatnya beban torsi yang diinduksikan dari kumparan stator ke rotornya.
yang diberikan. Pada saat torsi motor dan beban 0.1 Nm, Kecepatan putaran medan magnet ini dipengaruhi oleh
efisiensinya sebesar 21.609 %, cos phi sebesar 0.729, slip 0.009,
frekuensi sumber yang masuk ke motor.[1], selain itu
lalu torsi dinaikkan menjadi 1.8 Nm, diperoleh efisiensinya sebesar
77.063 %, faktor daya menjadi 0.906, slip menjadi 0.066. Dengan putaran motor induksi juga dipengaruhi oleh jumlah kutub
demikian efisiensi, faktor daya, serta slip pada motor induksi akan kuparan medan stator
meningkat seiring dengan meningkatnya beban torsi yang Motor induksi tiga fasa adalah jenis motor yang paling
diberikan. umum dijumpai dan digunakan di industri. Karena motor ini
Kata Kunci: karakteristik, motor induksi, pembebanan mempunyai kontruksi yang sederhana, kuat, harganya relatif

1
Baharuddin, Samuel Jie,

murah dan mudah pemeliharaannya. Motor induksi 2) Celah : Merupakan celah udara: Tempat berpindahnya
memiliki beberapa parameter yang bersifat non-linear, energi dari stator ke rotor.
terutama resistansi rotor yang memiliki nilai bervariasi 3) Rotor : Merupakan bagian yang bergerak akibat adanya
untuk operasi yang berbeda.[2] interaksi medan magnet dari kumparan stator yang
diinduksikan kepada kumparan rotor.
2.2. Prinsip Kerja Motor Induksi Tiga Fasa
Dalam motor induksi, tidak ada hubungan listrik ke rotor, 2.4. Rotor
arus rotor merupakan hasil induksi dari stator. Tetapi ada Ada dua jenis motor induksi berdasarkan rotornya yaitu :
kondisi yang sama seperti motor dc, yaitu konduktor rotor 1) Motor induksi tiga fasa rotor sangkar
mengalirkan arus dalam medan magnetik sehingga terjadi 2) Motor induksi tiga fasa rotor lilit
gaya padanya yang berusaha menggerakkannya dalam arah
tegak lurus medan. Jika lilitan stator diberi energi dari catu A. Motor induksi tiga fasa rotor sangkar
tiga fasa, dibangkitkan medan magnetik putar yang berputar Penampang motor rotor sangkar memiliki konstruksi yang
pada kepesatan sinkron. Ketika medan melewati konduktor sederhana. Inti stator pada rotor sangkar tiga fasa terbuat
rotor, dalam konduktor ini di induksikan ggl yang sama dari lapisan-lapisan plat baja yang dipabrikasi. Lilitan-lilitan
seperti ggl yang diinduksikan dalam lilitan sekunder kumparan stator diletakkan dalam alur stator yang terpisah
transformator oleh fluks arus primer. Rangkaian rotor adalah 120 derajat listrik. Lilitan fasa ini dapat tersambung dalam
lengkap, baik melalui cincin-ujung atau tahanan luar, ggl hubungan delta (Δ) ataupun bintang (Υ). Rotor jenis rotor
induksi menyebabkan arus mengalir dalam konduktor rotor. sangkar dapat ditunjukkan pada gambar di bawah ini :
Jadi konduktor rotor yang mengalirkan arus dalam medan
stator mempunyai gaya yang bekerja padanya. [4]
Menurut Muhammad Sarjan (Jurnal Foristek, maret 2011)
bahwa terdapat 4 prinsip dasar yang menjelaskan bagaimana
medan magnet dimanfaatkan dalam mesin-mesin listrik,
baik untuk transformator, generator maupun motor listrik
yaitu:
1) Suatu konduktor yang beraliran listrik akan
membangkitkan medan magnet disekitar penghantar
tersebut, yang arahnya ditentukan menurut hukum Gambar 1. Rotor Sangkar
Ampere.
2) Medan magnet yang berubah-ubah terhadap waktu, B. Motor induksi tiga fasa rotor belitan/lilit
jika melalui kawat belitan tersebut. Hal ini sesuai Motor rotor belitan/lilit berbeda dengan motor rotor
dengan hukum Faraday dan menjadi prinsip dasar sangkar dalam hal konstruksi rotornya. Seprti namanya,
transformator. rotor dililit dengan lilitan terisolasi serupa dengan lilitan
3) Suatu konduktor beraliran listrik yang berada di dalam stator. Lilitan fasa rotor di hubungkan secara Y dan masing-
medan magnet akan mengalami suatu gaya. Hal ini masing fasa ujung terbuka yang dikeluarkan ke cincin slip
dijelaskan oleh Lorentz dan menjadi prinsip dasar yang terpasang pada poros rotor. Pada motor ini, cincin slip
motor listrik. yang terhubung ke sebuah tahanan variabel eksternal yang
4) Suatu kawat belitan yang bergerak memotong garis berfungsi membatasi arus pengasutan dan yang bertanggung
gaya magnet, akan menghasilkan gaya gerak listrik jawab terhadap peningkatan torsi rotor. Selama pengasutan,
(GGL) induksi pada kawat belitan tersebut. Demikian penambahan tahanan eksternal pada rangkaian rotor belitan
pula jika suatu garis gaya magnet bergerak memotong menghasilkan torsi pengasutan yang lebih besar dari arus
kawat belitan akan menginduksi gaya gerak lstrik (ggl) pengasutan yang lebih kecil dibanding motor rotor sangkar.
pada kawat belitan tersebut. Hal ini dijelaskan oleh Konstruksi motor induksi tiga fasa rotor belitan ditunjukkan
hukum Faraday dan menjadi prinsip dasar generator pada gambar dibawah ini.[5]
listrik.

2.3. Konstruksi Motor Induksi


Motor induksi pada dasarnya mempunyai 3 bagian
penting seperti :
1) Stator : Merupakan bagian yang diam dan mempunyai
kumparan yang dapat menginduksikan medan
Gambar 2. Rotor Belitan/lilit
elektromagnetik kepada kumparan rotornya.

2
Jurnal Fokus Elektroda : Energi Listrik, Telekomunikasi, Komputer, Elektronika dan
Kendali) Volume 02 No 03, Tahun 2017
Baharuddin, Samuel Jie,

2.5. Slip IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


Selisih antara kecepatan rotor dan kecepatan sinkron
disebut slip (S). Slip dapat dinyatakan dalam putaran setiap 4.1 Analisa data hasil pengujian pengaturan torsi
menit, tetapi lebih umum dinyatakan sebagai persen dari Pada data tabel hasil pengujian motor induksi pengaturan
kecepatan sinkron. Torsi didapatkan nilai arus (I), daya input (Pin), dan
kecepatan putar untuk berbagai besar torsi (Nm), didapatkan
Slip (S) = x 100% (1)
dari hasil pengamatan pada alat ukur. Sedangkan daya
output, daya input, efisiensi, factor daya (cos phi), slip,
dimana: frekuensi stator dan frekuensi rotor didapatkan dengan
nr = kecepatan rotor, rpm analisa deskriptif sebagai berikut.
ns = kecepatan medan stator, rpm
A. Untuk torsi 0.1 Nm
2.6. Karakteristik motor induksi
S =
Karakteristik motor listrik menunjukkan kinerja motor
=
tersebut dalam berbagai kondisi operasi. Karakteristik motor
listrik yang utama, yang perlu diperhatikan adalah : = 197.454 VA
1) Karakteristik torsi-arus;
2) Karakteristik kecepatan-arus; Cos =
3) Karakteristik torsi-kecepatan
Kriteria yang penting untuk mengevaluasi dan memilih =
sebuah motor listrik adalah faktor daya (Cos ϕ), Efisiensi η,
Kecepatan putaran n dan daya motor P. Hubungan antara = 0.729
variabel-variabel ini juga tidak kalah pentingnya. Untuk
motor 3 fasa, hubungan antar variabel ini diplot dalam suatu Pout =
grafik membentuk kurva beban dan kurva operasi.[2]
=
2.7. Pembebanan pada motor induksi
= 31.117 watt
Motor induksi 3-fasa merupakan motor listrik yang
bekerja berdasarkan perputaran medan elektromagnetik
yang diinduksikan dari kumparan stator ke rotornya.
Pin = x I x V x cos
Kecepatan putaran medan magnet ini dipengaruhi oleh
frekuensi sumber yang masuk ke motor dengan mengacu ke = x 0.3 x 380 x 0.729
persamaan berikut:[1]
= watt

ns = 120. f / p (2) Ƞ = x 100%


dimana : =
f = frekuensi sumber listrik (Hz) x 100%
p = jumlah kutup yang terbentuk pada stator = 21.609 %
ns = kecepatan putaran medan magnet stator
(putaran/menit, rpm) Slip =
Jika beban ditambah, komponen aktif atau komponen
daya dari arus bertambah, menghasilkan suatu faktor daya =
yng lebih tinggi. Tetapi karena besarnya arus pemagnetan,
yang ada tanpa mempedulikan beban, faktor daya motor = 0.009
induksi sekalipun pada beban penuh jarang melebihi 90 = 0.009 x 100%
persen.
= 0.9%
Cos ϕ = (3)
fs =
dimana:
Cos ϕ = faktor daya. =
P = daya aktif (Watt).
= 50 Hz

3
Jurnal Fokus Elektroda : Energi Listrik, Telekomunikasi, Komputer, Elektronika dan
Kendali) Volume 02 No 03, Tahun 2017
Baharuddin, Samuel Jie,

fr = S fs
fs =
= 0.009 50
= 0.045 Hz =
= 50 Hz
4.2 Analisa data hasil pengujian pengaturan kecepatan
Pada data tabel hasil pengujian motor induksi pengaturan
fr = S fs
kecepatan didapatkan nilai arus (I), daya input (Pin), dan
kecepatan putar untuk berbagai besar torsi (Nm), didapatkan = 0.013 50
dari hasil pengamatan pada alat ukur. Sedangkan daya = 0.5 Hz
output, daya input, efisiensi, factor daya (cos phi), slip (S),
frekuensi stator (fs) dan frekuensi rotor (fr) didapatkan 4.3 Grafik analisa data
dengan analisa deskriptif sebagai berikut.
Kurva karakteristik yang menggambarkan relasi setiap
B. Untuk kecepatan 2960 rpm variabel motor disajikan pada diagram berikut.

S =
=
= 263.272 VA

Cos =

= 0.593

Gambar 3. Kurva karakteristik torsi (Nm) dan kecepatan (rpm)


Pout =

= 43.374 watt

Pin = IxV cos


= 0.40 380 0.593
= 156 watt

Ƞ = x 100%

= x 100% Gambar 4.2 Kurva Karakteristik Torsi (Nm) terhadap Arus (I)
= 27.803 %
V. KESIPULAN DAN SARAN

Slip = 5.1. Kesimpulan


Adapun kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai
= berikut :
1) Pada saat torsi motor dan beban 0.1 Nm, motor
= 0.013 berputar dengan kecepatan 2973 rpm. Kemudian Torsi
= 0.013 x 100% dinaikkan menjadi 1.8 Nm, kecepatan motor turun
= 1.3% menjadi 2806 rpm. Kecepatan motor akan mengalami

4
Jurnal Fokus Elektroda : Energi Listrik, Telekomunikasi, Komputer, Elektronika dan
Kendali) Volume 02 No 03, Tahun 2017
Baharuddin, Samuel Jie,

penurunan seiring dengan meningkatnya beban torsi


yang diberikan.
2) Pada saat torsi motor dan beban 0.1 Nm, efisiensinya DAFTAR PUSTAKA
sebesar 21.609 %, cos phi sebesar 0.729, slip 0.009. [1] Tjahjono, H., Yusnita. 2012. “Sistem Pengendali Arus Start
Lalu torsi dinaikkan dari 0.1 Nm menjadi 1.8 Nm, Motor Induksi Phasa Tiga Dengan Variasi Beban”, Jurnal
efisiensinya sebesar 77.063 %, faktor daya menjadi Teknik Elektro ITP. 1(2): 19-23.
0.906, slip menjadi 0.066. Diperoleh peningkatan [2] Sarjan, M.. 2011. “Perbandingan Karakteristik Motor
efisiensi, faktor daya, serta slip pada motor induksi Induksi Belitan Gelung Dengan Belitan Spiral”, Jurnal
seiring dengan meningkatnya beban torsi yang Ilmiah Foristek. 1(1):6-15.
diberikan. [3] Muchsin, I. “Elektronika dan Motor Listrik”, Pusat
Pengembangan Bahan Ajar. Universitas Mercu Buana.
5.2. Saran [4] Eugene C. Lister. “Mesin dan Rangkaian Listrik”. Jakarta.
Erlangga. 1993.
[5] Sirait H. David. “Analisis Starting Motor Induksi Tiga Phasa
1) Pada penelitian ini variabel yang digunakan yaitu
Pada PT. Berlian Unggas Sakti TJ. Morawa”. Medan.
pengaturn torsi dan pengaturan kecepatan pada motor, Universitas Sumatera Utara. 2008.
untuk penelitian selanjutnya diharapkan diikutsertakan
variabel pengaturan tegangan.
2) Pada penelitian ini digunakan motor daya kecil yang
berskala laboratorium, untuk penelitian berikutnya
diharapkan menggunakan motor berskala indutri.

5
Jurnal Fokus Elektroda : Energi Listrik, Telekomunikasi, Komputer, Elektronika dan
Kendali) Volume 02 No 03, Tahun 2017

Anda mungkin juga menyukai