1
Baharuddin, Samuel Jie,
murah dan mudah pemeliharaannya. Motor induksi 2) Celah : Merupakan celah udara: Tempat berpindahnya
memiliki beberapa parameter yang bersifat non-linear, energi dari stator ke rotor.
terutama resistansi rotor yang memiliki nilai bervariasi 3) Rotor : Merupakan bagian yang bergerak akibat adanya
untuk operasi yang berbeda.[2] interaksi medan magnet dari kumparan stator yang
diinduksikan kepada kumparan rotor.
2.2. Prinsip Kerja Motor Induksi Tiga Fasa
Dalam motor induksi, tidak ada hubungan listrik ke rotor, 2.4. Rotor
arus rotor merupakan hasil induksi dari stator. Tetapi ada Ada dua jenis motor induksi berdasarkan rotornya yaitu :
kondisi yang sama seperti motor dc, yaitu konduktor rotor 1) Motor induksi tiga fasa rotor sangkar
mengalirkan arus dalam medan magnetik sehingga terjadi 2) Motor induksi tiga fasa rotor lilit
gaya padanya yang berusaha menggerakkannya dalam arah
tegak lurus medan. Jika lilitan stator diberi energi dari catu A. Motor induksi tiga fasa rotor sangkar
tiga fasa, dibangkitkan medan magnetik putar yang berputar Penampang motor rotor sangkar memiliki konstruksi yang
pada kepesatan sinkron. Ketika medan melewati konduktor sederhana. Inti stator pada rotor sangkar tiga fasa terbuat
rotor, dalam konduktor ini di induksikan ggl yang sama dari lapisan-lapisan plat baja yang dipabrikasi. Lilitan-lilitan
seperti ggl yang diinduksikan dalam lilitan sekunder kumparan stator diletakkan dalam alur stator yang terpisah
transformator oleh fluks arus primer. Rangkaian rotor adalah 120 derajat listrik. Lilitan fasa ini dapat tersambung dalam
lengkap, baik melalui cincin-ujung atau tahanan luar, ggl hubungan delta (Δ) ataupun bintang (Υ). Rotor jenis rotor
induksi menyebabkan arus mengalir dalam konduktor rotor. sangkar dapat ditunjukkan pada gambar di bawah ini :
Jadi konduktor rotor yang mengalirkan arus dalam medan
stator mempunyai gaya yang bekerja padanya. [4]
Menurut Muhammad Sarjan (Jurnal Foristek, maret 2011)
bahwa terdapat 4 prinsip dasar yang menjelaskan bagaimana
medan magnet dimanfaatkan dalam mesin-mesin listrik,
baik untuk transformator, generator maupun motor listrik
yaitu:
1) Suatu konduktor yang beraliran listrik akan
membangkitkan medan magnet disekitar penghantar
tersebut, yang arahnya ditentukan menurut hukum Gambar 1. Rotor Sangkar
Ampere.
2) Medan magnet yang berubah-ubah terhadap waktu, B. Motor induksi tiga fasa rotor belitan/lilit
jika melalui kawat belitan tersebut. Hal ini sesuai Motor rotor belitan/lilit berbeda dengan motor rotor
dengan hukum Faraday dan menjadi prinsip dasar sangkar dalam hal konstruksi rotornya. Seprti namanya,
transformator. rotor dililit dengan lilitan terisolasi serupa dengan lilitan
3) Suatu konduktor beraliran listrik yang berada di dalam stator. Lilitan fasa rotor di hubungkan secara Y dan masing-
medan magnet akan mengalami suatu gaya. Hal ini masing fasa ujung terbuka yang dikeluarkan ke cincin slip
dijelaskan oleh Lorentz dan menjadi prinsip dasar yang terpasang pada poros rotor. Pada motor ini, cincin slip
motor listrik. yang terhubung ke sebuah tahanan variabel eksternal yang
4) Suatu kawat belitan yang bergerak memotong garis berfungsi membatasi arus pengasutan dan yang bertanggung
gaya magnet, akan menghasilkan gaya gerak listrik jawab terhadap peningkatan torsi rotor. Selama pengasutan,
(GGL) induksi pada kawat belitan tersebut. Demikian penambahan tahanan eksternal pada rangkaian rotor belitan
pula jika suatu garis gaya magnet bergerak memotong menghasilkan torsi pengasutan yang lebih besar dari arus
kawat belitan akan menginduksi gaya gerak lstrik (ggl) pengasutan yang lebih kecil dibanding motor rotor sangkar.
pada kawat belitan tersebut. Hal ini dijelaskan oleh Konstruksi motor induksi tiga fasa rotor belitan ditunjukkan
hukum Faraday dan menjadi prinsip dasar generator pada gambar dibawah ini.[5]
listrik.
2
Jurnal Fokus Elektroda : Energi Listrik, Telekomunikasi, Komputer, Elektronika dan
Kendali) Volume 02 No 03, Tahun 2017
Baharuddin, Samuel Jie,
3
Jurnal Fokus Elektroda : Energi Listrik, Telekomunikasi, Komputer, Elektronika dan
Kendali) Volume 02 No 03, Tahun 2017
Baharuddin, Samuel Jie,
fr = S fs
fs =
= 0.009 50
= 0.045 Hz =
= 50 Hz
4.2 Analisa data hasil pengujian pengaturan kecepatan
Pada data tabel hasil pengujian motor induksi pengaturan
fr = S fs
kecepatan didapatkan nilai arus (I), daya input (Pin), dan
kecepatan putar untuk berbagai besar torsi (Nm), didapatkan = 0.013 50
dari hasil pengamatan pada alat ukur. Sedangkan daya = 0.5 Hz
output, daya input, efisiensi, factor daya (cos phi), slip (S),
frekuensi stator (fs) dan frekuensi rotor (fr) didapatkan 4.3 Grafik analisa data
dengan analisa deskriptif sebagai berikut.
Kurva karakteristik yang menggambarkan relasi setiap
B. Untuk kecepatan 2960 rpm variabel motor disajikan pada diagram berikut.
S =
=
= 263.272 VA
Cos =
= 0.593
= 43.374 watt
Ƞ = x 100%
= x 100% Gambar 4.2 Kurva Karakteristik Torsi (Nm) terhadap Arus (I)
= 27.803 %
V. KESIPULAN DAN SARAN
4
Jurnal Fokus Elektroda : Energi Listrik, Telekomunikasi, Komputer, Elektronika dan
Kendali) Volume 02 No 03, Tahun 2017
Baharuddin, Samuel Jie,
5
Jurnal Fokus Elektroda : Energi Listrik, Telekomunikasi, Komputer, Elektronika dan
Kendali) Volume 02 No 03, Tahun 2017