Anda di halaman 1dari 25

Transformator

3
3
TRANSFORMATOR TANPA BEBAN

Bila kumparan primer suatu transformator dihubungkan dengan sumber tegangan


V1 yang sinusoid, akan mengalirlah arus primer I0 yang juga sinusoid dan terdiri
dari dua komonen.
Komponen arus pemagnetan Im, yang menghasilkan fluks (). Karena
sifat besi yang non linier maka arus pemagnetan Im dan juga fluks ()

Im akan tertinggal 90o dari E1

Komponen arus rugi tembaga IC, akan menyatakan daya yang hilang
akibat adanya rugi histeris dan ‘arus eddy’. IC sefasa dengan E1.

ic  i cos  c
im  i sin  c
2
i  ic2  im2

Rugi-rugi inti dapat ditentukan dengan


Example 4

Solution
a. Iron loss current

2
i  ic2  im2
im  i2  ic2  0,6 2  0,1822  0,572 A

b. i  0,5 A
cos c  0,3
ic  i cos  c  0,5  0,3  0,15 A
im  i2  ic2  0,52  0,152  0,477 A
Dimana a adalah rasio lilitan
   max sin t
Fluks yang sinusoida ini akan menghasilkan tegangan induksi E1
(Hukum Faraday).

d
E1  N 1
dt
d ( max sin t )
 N1  N1 max cos t
dt
Harga efektifnya
Contoh 5 :
Belitan primer dari sebuah transformator 50 Hz mendapat tegangan 6600 V
dan memiliki 520 belitan. Tentukan:
a. Besarnya fluks maksimum
b. Tegangan sekunder, jika kumparan tersebut memiliki 25 belitan

Solusi:
Diketahui
fp= 50 Hz E1 = 6600 V Np = 520 belitan
a.
E1  4,44 N1 fmax
E1 6600
max    0,057Wb
4,44 N1 f 4,44  520  50

b.

N2 25
E2  E1   6600   317,308V
N1 520
Contoh 6:

Sebuah transformator memiliki 90 lilitan primer dan 2250


lilitan sekunder dihubungkan dengan sumber tegangan
120V 60Hz. Tentukan tegangan efektif pada sekunder trafo
dan tentukan juga nilai puncaknya.

Solusi
N 2 / N1  2250 / 90  25
N2
E2  E1  25 x120  3000V
N1

Tegangan puncak di sekunder adalah

E2 peak  E2 2  3000 x 2  4242,641V


Transformator IDEAL berbeban (With load)

Karena inti dari sebuah transformator ideal


adalah permeable tak hingga, net fluks ggl
akan selalu menjadi nol

di mana R adalah Reluctance inti


magnetik. Reluctance inti magnetik
transformator modern yang didesain
dengan baik sangat kecil (hampir nol)
sebelum inti jenuh /saturasi,
Pada rangkaian sekunder
d
E2  N 2
dt
d ( max sin t )
 N2  N 2 max cos t
dt

Sehingga perbandingannya adalah


Apabila kumparan sekunder dihubungkan dengan beban Z2, maka I2
mengalir pada kumparan sekunder, di mana I2 = V2/Z2 dengan cos 2 =
faktor kerja beban.
Contoh 7:
Asumsikan bahwa transformator distribusi 60 Hz, 250
kVA, 2400/240 V adalah transformator ideal dan
tentukan hal berikut:
a.Rasio belitan.
b.Nilai arus beban (yaitu, I2), jika impedansi beban yang
terhubung pada terminal sekunder (yaitu, sisi tegangan
rendah) membuat transformator dalam keadaan
berbeban penuh (full load).
c.Nilai arus pada sisi primer (yaitu sisi tegangan tinggi).
d.Nilai impedansi beban dilihat dari sisi primer
transformator.
a. Rasio belitan

b.
maka

c.

atau

d.

sehingga
8:
b.

 1,16  76,0830 A

Anda mungkin juga menyukai