Anda di halaman 1dari 7

Praktikum Mesin-Mesin Listrik

UJI LOCK ROTOR TEST PADA MOTOR INDUKSI 1 FASA

Motor Induksi Satu Fasa


Motor listrik adalah sebuah perangkat elektromagnetis yang berfungsi sebagai
alat konversi untuk mengubah energy listrik menjadi energy mekanik. Pada era modern
saat ini kebutuhan motor induksi sebagai penggearak 2 utama banyak ditemukan dalam
peralatan rumah tangga, peralatan kantor bahkan di dunia industry sekalipun sebagian
besar menggunakan motor induksi.
Dalam aplikasinya motor induksi 3 fasa sering dijumpai di industry sekala besar
untuk meningkatkan jumlah produksi, efisensi waktu dan biaya produksi. Kemudian
untuk motor 1 fasa sering digunakan di peralatan rumah tangga yang menggunkan
motor listrik skala kecil seperti pompa air, kipas angin, mesin cuci, AC dan yang
lainnya. Namun motor induksi mempunyai kelebihan dan kekurangannya dalam
aplikasinya. Kelebihan motor induksi dibandingkan dengan motor lainnya yaitu harga
motor induksi murah, mudah dalam pengaplikasian, konstruksinya sederhana.
Kekurangan motor induksi adalah saat start, memerlukan arus yang besar dari pada arus
nominalnya yaitu hingga 3 sampai 5 kali arus nominal motor tersebut, serta kecepatan
putar motor sulit diatur begitu juga dengan torsinya tidak selalu konstan. Konstruksi
motor induksi satu fasa terdiri atas dua komponen yaitu stator dan rotor. Stator adalah
bagian dari motor yang tidak bergerak dan rotor adalah bagian yang bergerak yang
bertumpu pada bantalan poros terhadap stator. Motor induksi terdiri atas kumparan-
kumparan stator dan rotor yang berfungsi membangkitkan gaya gerak listrik akibat dari
adanya arus listrik bolak-balik satu fasa yang melewati kumparan-kumparan tersebut
sehingga terjadi suatu interaksi induksi medan magnet antara stator dan rotor.Untuk
kecepatan medan putar stator (rpm) dapat di cari dengan persamaan atau rumus di
bawah ini.[16]

Dimana :
Ns : kecepatan medan putar stator (rpm)

Laboratorium Mesin-Mesin Listrik


Praktikum Mesin-Mesin Listrik

F : frekuensi (Hz )
P : jumlah kutub motor
Ketika motor induksi diaplikasikan, perlu penyesuaian dan perhitungan antara
motor sebagai penggerak dengan beban yang akan digerakkan, kemudian harus
diketahui besar torsi motor jika dipakai untuk menggerakan dari beban tersebut
(Jirdehi& Rezaei, 2016). Maka dari itu besar torsi motor induksi ditentukan melalui
besar daya motor yang akan dipakai. Karena motor induksi bersifat elektris dapat
mengubah energy listrik ke energy mekanik yang berupa torsi dan kecepatan putar.
Maka dari itu dalam perencanaan dalam menentukan motor induksi sebagai penggerak
perlu diketahui beberapa hal tersebut dengan cara melakukan penelitian untuk
mengetahui daya, torsi dan kecepatan dari motor induksi.

PrinsipKerja Motor Induksi Satu Fasa


 Teori Medan Putar Silang
Prinsip kerja motor induksi satu fasa dapat dijelaskan dengan menggunakan teori
medan putar silang (cross-field theory). Jika motor induksi satu fasa diberikan tegangan
bolak-balik satu fasa maka arus bolak-balik akan mengalir pada kumparan stator. Arus
pada kumparan stator ini menghasilkan medan magnet seperti yang di tunjukkan oleh
garis putus-putus pada gambar berikut.

Gambar : Medan Putar Silang


Arus stator yang mengalir setengah periode pertama akan membentuk kutub utara di A
dan kutub selatan di C pada permukaan stator. Pada setengah periode berikutnya, arah
kutub-kutub stator menjadi terbalik. Meskipun kuat medan magnet stator berubah-ubah
yaitu maksimum pada saat arus maksimum dan nol pada saat arus nol serta polaritasnya

Laboratorium Mesin-Mesin Listrik


Praktikum Mesin-Mesin Listrik

terbalik secara periodik, aksi ini akan terjadi hanya sepanjang sumbu AC. Dengan
demikian, medan magnet ini tidak berputar tetapi hanya merupakan sebuah medan
magnet yang berpulsa pada posisi yang tetap (stationary). Seperti halnya pada
transformator, tegangan terinduksi pada belitan sekunder, dalam hal ini adalah
kumparan rotor. Karena rotor dari motor induksi satu fasa pada umumnya adalah rotor
sangkar dimana belitannya terhubung singkat, maka arus akan mengalir pada kumparan
rotor tersebut. Sesuai dengan hukum Lenz, arah dari arus ini (seperti yang ditunjukkan
pada gambar diatas) adalah sedemikian rupa sehingga medan magnet yang dihasilkan
melawan medan magnet yang menghasilkannya. Arus rotor ini akan menghasilkan
medan magnet rotor dan membentuk kutub-kutub pada permukaan rotor. Karena kutub-
kutub ini juga berada pada sumbu AC dengan arah yang berlawanan terhadap kutub-
kutub stator, maka tidak ada momen putar yang dihasilkan pada kedua arah sehingga
rotor tetap diam. Dengan demikian, motor induksi satu fasa tidak dapat diasut sendiri
dan membutuhkan rangkaian bantu untuk menjalankannya.[17]

Gambar : Arah Putaran Motor

Rangkaian Ekivalen Motor Induksi Satu Fasa


Konsep medan putar ganda pada motor induksi satu fasa menjelaskan bahwa
fluks yang dihasilkan ekivalen dengan dua buah fluks yang mempunyai besar yang
sama dan berputar dalam arah yang berlawanan pada kecepatan sinkron. Masing-masing
fluks ini akan mengimbaskan komponen arus rotor dan menghasilkan gerak motor
induksi seperti pada motor induksi fasa banyak. Universitas Sumatera Utara Hal yang
sederhana dan penting bahwa motor induksi ini hanya beroperasi pada kumparan utama.
[18]

Laboratorium Mesin-Mesin Listrik


Praktikum Mesin-Mesin Listrik

 Pada Keadaan Diam


Pada saat keadaan diam, jika rangkaian stator dihubungkan dengan tegangan satu
fasa, maka motor induksi dapat dinyatakan sebagai transformator dengan kumparan
sekunder terhubung singkat. Rangkaian motor induksi satu fasa tersebut dapat dilihat
pada gambar berikut.

Gambar : Rangkain Rangkaian Motor Induksi Satu Fasa

Dengan menggunakan konsep medan putar fluks yang dihasilkan kumparan


stator dapat dipecah menjadi dua bagian yaitu : medan putar maju dan
medanputarmundur. Kedua medan putar ini akan mengimbaskan ggl pada kumparan
rotor sehingga tahanan dan reaktansi pada kumparan rotor di ekivalenkan masing-
masing adalah setengah dari nilai tahanan dan reaktansi kumparan rotor sesungguhnya,
yaitu R2/2 dan X2/2 seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini.[19]

Gambar : R2/2 dan X2/2 Tahanan dan reaktansikumparanrotor


 Pada SaatBeroperasi
Pada saat kecepatan motor induksi mulai bertambah dan bekerja hanya pada kumparan
utama. Pada arah medan maju menggunakan slip s, arus rotor yang diimbaskan medan
Laboratorium Mesin-Mesin Listrik
Praktikum Mesin-Mesin Listrik

maju mempunyai frekuensis.f, dimana f adalah frekuensi stator. Arus rotor ini akan
menghasilkan fluks yang bergerak maju pada kecepatan slip. Fluksi ini akan
membangkitkan ggl dengan arah maju pada kumparan utama stator.
Pengaruh pada rotor jika dilihat dari sisi stator dapat dinyatakan sebagai suatu
impedansi sebesar 0,5 R2/s + j 0,5 X2 paralel denganXm dan Rc. Seperti yang terlihat
pada dibawah ini dengan menggunakan simbol f. Pada arah medan putarmundur, rotor
tetap bergerak dengan slip s berpatokan pada medan maju dan besarnya kecepatan putar
medan maju adalah
n = 1 – s……………………………………..............................(2.1)
Kecepatan relative dari rotor dengan berpatokan pada medan mundur adalah 1+ n, Atau
besarnya slip terhadap medan mundur adalah
: 1 + n = 2 – s……………………………………......................(2.2)
Selanjutnya medan mundur mengimbaskan arus rotor dengan frekuensi (2 – s)f. Arus
rotor ini akan menghasilkan fluks yang bergerak mundur. Fluksi ini akan
mengimbaskan ggl pada medan mundur kumparan stator. Pengaruh tersebut dapat
diperlihatkan pada gambar dibawah ini.

Gambar : Pengaruhggl pada medanmundurkumparan stator

Dengan menggunakan rangkaian ekivalen di atas, kita dapat menghitung arus stator,
arus rotor, daya masukan, dan faktor daya untuk sembarang harga slip apabila tegangan
yang diberikan dan impedansi motor diketahui.[20]

Laboratorium Mesin-Mesin Listrik


Praktikum Mesin-Mesin Listrik

Laboratorium Mesin-Mesin Listrik


Praktikum Mesin-Mesin Listrik

DAFTAR PUSTAKA

[1] Tim Asisten Laboratorium Mesin-Mesin Listrik. 2019. Petunjuk Praktikum Mesin-
Mesin Listrik. Universitas Sriwijaya : Laboratorium Konversi Energi Listrik
Teknik Elektro.

[16] Anthony, Z. (2014). “A Simple Method for Operating the Delta Connection
Standard of the 3-phase Induction Motor on Single Phase Supply, 15(9),
444–447”. (Diakses 13 September 2019)

[17] Palácios, R. H. C., Da Silva, I. N., Goedtel, A., & Godoy, W. F. (2013). “Neuro-
fuzzy approach to estimate the torque in three-phase induction motors with
unbalanced power. IFAC Proceedings Volumes (IFAC-PapersOnline)”,
(2010), 462–467. (Diakses 13 September 2019)

[18] Muchsin, I. 2014. “Elektronika dan Motor Listrik. Pusat Pengembangan Bahan
Ajar”.https://www.academia.edu/11030157/MOTOR_LISTRIK_1_and_3_F
ASA. (Diakses 13 September 2019)

[19] Khater, F. M. H., Abu El-Sebah, M. I., Osama, M., &Sakkoury, K. S. 2016.
“Proposed fault diagnostics of a broken rotor bar induction motor fed from
PWM inverter. Journal of Electrical Systems and Information Technology”.
http://doi.org/10.1016/j.jesit.2016.07.004.(Diakses 13 September 2019)

[20] Jirdehi, M. A., & Rezaei, A. 2016. “Parameters estimation of squirrel-cage


induction motors using ANN and ANFIS. Alexandria Engineering Journal,
55(1),357– 368”. http://doi.org/10.1016/j.aej.2016.01.026. (Diakses 13
September 2019)

Laboratorium Mesin-Mesin Listrik

Anda mungkin juga menyukai