Dimana :
Ns : kecepatan medan putar stator (rpm)
F : frekuensi (Hz )
P : jumlah kutub motor
Ketika motor induksi diaplikasikan, perlu penyesuaian dan perhitungan antara
motor sebagai penggerak dengan beban yang akan digerakkan, kemudian harus
diketahui besar torsi motor jika dipakai untuk menggerakan dari beban tersebut
(Jirdehi& Rezaei, 2016). Maka dari itu besar torsi motor induksi ditentukan melalui
besar daya motor yang akan dipakai. Karena motor induksi bersifat elektris dapat
mengubah energy listrik ke energy mekanik yang berupa torsi dan kecepatan putar.
Maka dari itu dalam perencanaan dalam menentukan motor induksi sebagai penggerak
perlu diketahui beberapa hal tersebut dengan cara melakukan penelitian untuk
mengetahui daya, torsi dan kecepatan dari motor induksi.
terbalik secara periodik, aksi ini akan terjadi hanya sepanjang sumbu AC. Dengan
demikian, medan magnet ini tidak berputar tetapi hanya merupakan sebuah medan
magnet yang berpulsa pada posisi yang tetap (stationary). Seperti halnya pada
transformator, tegangan terinduksi pada belitan sekunder, dalam hal ini adalah
kumparan rotor. Karena rotor dari motor induksi satu fasa pada umumnya adalah rotor
sangkar dimana belitannya terhubung singkat, maka arus akan mengalir pada kumparan
rotor tersebut. Sesuai dengan hukum Lenz, arah dari arus ini (seperti yang ditunjukkan
pada gambar diatas) adalah sedemikian rupa sehingga medan magnet yang dihasilkan
melawan medan magnet yang menghasilkannya. Arus rotor ini akan menghasilkan
medan magnet rotor dan membentuk kutub-kutub pada permukaan rotor. Karena kutub-
kutub ini juga berada pada sumbu AC dengan arah yang berlawanan terhadap kutub-
kutub stator, maka tidak ada momen putar yang dihasilkan pada kedua arah sehingga
rotor tetap diam. Dengan demikian, motor induksi satu fasa tidak dapat diasut sendiri
dan membutuhkan rangkaian bantu untuk menjalankannya.[17]
maju mempunyai frekuensis.f, dimana f adalah frekuensi stator. Arus rotor ini akan
menghasilkan fluks yang bergerak maju pada kecepatan slip. Fluksi ini akan
membangkitkan ggl dengan arah maju pada kumparan utama stator.
Pengaruh pada rotor jika dilihat dari sisi stator dapat dinyatakan sebagai suatu
impedansi sebesar 0,5 R2/s + j 0,5 X2 paralel denganXm dan Rc. Seperti yang terlihat
pada dibawah ini dengan menggunakan simbol f. Pada arah medan putarmundur, rotor
tetap bergerak dengan slip s berpatokan pada medan maju dan besarnya kecepatan putar
medan maju adalah
n = 1 – s……………………………………..............................(2.1)
Kecepatan relative dari rotor dengan berpatokan pada medan mundur adalah 1+ n, Atau
besarnya slip terhadap medan mundur adalah
: 1 + n = 2 – s……………………………………......................(2.2)
Selanjutnya medan mundur mengimbaskan arus rotor dengan frekuensi (2 – s)f. Arus
rotor ini akan menghasilkan fluks yang bergerak mundur. Fluksi ini akan
mengimbaskan ggl pada medan mundur kumparan stator. Pengaruh tersebut dapat
diperlihatkan pada gambar dibawah ini.
Dengan menggunakan rangkaian ekivalen di atas, kita dapat menghitung arus stator,
arus rotor, daya masukan, dan faktor daya untuk sembarang harga slip apabila tegangan
yang diberikan dan impedansi motor diketahui.[20]
DAFTAR PUSTAKA
[1] Tim Asisten Laboratorium Mesin-Mesin Listrik. 2019. Petunjuk Praktikum Mesin-
Mesin Listrik. Universitas Sriwijaya : Laboratorium Konversi Energi Listrik
Teknik Elektro.
[16] Anthony, Z. (2014). “A Simple Method for Operating the Delta Connection
Standard of the 3-phase Induction Motor on Single Phase Supply, 15(9),
444–447”. (Diakses 13 September 2019)
[17] Palácios, R. H. C., Da Silva, I. N., Goedtel, A., & Godoy, W. F. (2013). “Neuro-
fuzzy approach to estimate the torque in three-phase induction motors with
unbalanced power. IFAC Proceedings Volumes (IFAC-PapersOnline)”,
(2010), 462–467. (Diakses 13 September 2019)
[18] Muchsin, I. 2014. “Elektronika dan Motor Listrik. Pusat Pengembangan Bahan
Ajar”.https://www.academia.edu/11030157/MOTOR_LISTRIK_1_and_3_F
ASA. (Diakses 13 September 2019)
[19] Khater, F. M. H., Abu El-Sebah, M. I., Osama, M., &Sakkoury, K. S. 2016.
“Proposed fault diagnostics of a broken rotor bar induction motor fed from
PWM inverter. Journal of Electrical Systems and Information Technology”.
http://doi.org/10.1016/j.jesit.2016.07.004.(Diakses 13 September 2019)