PENDAHULUAN
gaya penyebab dari gerak tersebut dinamakan dinamika gerak. Seperti yang telah
disebutkan tadi bahwa orang yang sangat berjasa dalam kajian Fisika tentang
dinamika adalah Sir Isaac Newton.Newton menyadari bahwa pengalaman seharihari membuat kita sukar memahami hubungan antara gaya dan gerak. Kita
terbiasa melihat benda yangbergerak menjadi lambat dan kemudian berhenti tanpa
terlihat adanya gaya yang bekerja pada benda tersebut. Oleh karena itu kita perlu
mengetahui bagaimana gaya dapat menghasilkan gerak.Dalam percobaan kali ini
pun kita akan menyelidiki apakah hukumNewton tersebut dapat diaplikasikan
terhadap alat peraga berupa pesawatatwood dengan menghubungkan gejala-gejala
yang terjadi dengan hukumhukum Newton.
Dari penjelasan di atas, maka kami dalam makalah fisika dasar ini akan
membahas secara khusus tentang pesawat atwood dengan melakukan percobaan
secara langsung. Alasan kami melakukan percobaan ini untuk membuktikan
tentang hukum newton I dan hukum newton II.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan-tujuan dari praktikum ini adalah :
1. Mengenal hukum Newton dan penerapannya
2. Menghitung percepatan gravitasi
3. Mengenal sistem katrol dan kegunaanya
4. Menyelesaikan soal-soal tentang gerak translasi dan rotasi dengan
menggunakan Hukum Newton.
5. Melakukan percobaan Atwood untuk memeperlihatkan berlakunya hukum
Newton dan menghitung momen Inersia katrol.
1.3 Manfaat
Dari tujuan praktikum ini banyak manfaat yang dapat diperoleh dari
pesewat atwood diantaranya kita dapt menhitung Gerak Lurus Beraturan (GLB)
yaitu gerak suatu benda yang kecepatannya tetap sehingga percepatan bernilai 0.
Selain GLB kita juga dapat menentukan Gerak Lurus Berubah Beraturan
(GLBB). Dalam makalah ini kita akan mempelajari mengenai Pesawat Atwood
lebih mendalam lagi,terutama dalam kaitannya dengan mata kuliah yang diampuh
dalam jurusan Teknik Pertambangan.
1.4 Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah diatas, ada beberapa rumusan masalah yang akan
menjadi pokok bahasan, yaitu :
1. Apakah yang dimaksud dengan Pesawat Atwood?
2. Bagaimanakah tetapan gaya gravitasi dan keterkaitannya dengan Hukum
Newton?
3. Aspek apa saja kah yang berkaitan dengan Pesawat Atwood ?
4. Bagaimanakah penerapan prinsip Pesawat Atwood dalam kehidupan
5. mahasiswa terhadap keterkaitaanya dengan permata kuliahan dijurusan
Teknik Pertambangan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
kosep-konsep
fisis
ini
dengan
besaran
kinematika,
kehormatan
dimakamkan
di
Westminster
Abbey.
tempat
Galileo, analitikal geometri dari Descartes dan hukum Kepler tentang gerakan
planet yang ada di otak. Ketiga orang inilah yang disebut Newton dengan
raksasa-raksasa yang menggendongnya. Newton memformulasikan tiga
hukum yang mengatur semua gerakan (fenomena) dalam alam semesta dari
galaksi di jagad raya sampai elektron berputar mengelilingi nukleus. Hukum
gerak Newton mampu bertahan tiga abad.. Tidaklah lengkap apabila tidak
menampilkan hukum Newton yang menjadi legenda sampai sekarang.
2.2 Hukum Newton I
Galileo melakukan pengamatan mengenai benda-benda jatuh bebas. Ia
menyimpulkan dari pengamatan-pengamatan yang dia lakukan bahwa bendabenda berat jatuh dengan cara yang sama dengan benda-benda ringan. Tiga puluh
tahun kemudian, Robert Boyle, dalam sederetan eksperimen yang dimungkinkan
oleh pompa vakum barunya, menunjukan bahwa pengamatan ini tepat benar untuk
benda-benda jatuh tanpa adanya hambatan dari gesekan udara. Galileo
mengetahui bahwa ada pengaruh hambatan udara pada gerak jatuh. Tetapi
pernyataannya walaupun mengabaikan hambatan udara, masih cukup sesuai
dengan hasil pengukuran dan pengamatannya dibandingkan dengan yang
dipercayai orang pada saat itu (tetapi tidak diuji dengan eksperimen) yaitu
kesimpulan Aristoteles yang menyatakan bahwa, Benda yang beratnya sepuluh
kali benda lain akan sampai ke tanah sepersepuluh waktu dari waktu benda yang
lebih ringan.
Sir
pertamanya tentang gerak, yang sekarang kita kenal sebagai Hukum I Newton
Hukum I Newton menyatakan Sebuah benda akan berada dalam keadaan diam
atau bergerak lurus beraturan apabila resultan gaya yang bekerja pada benda sama
dengan nol. Secara matematis, Hukum I Newton dinyatakan dengan persamaan
(Terlampir)Hukum di atas menyatakan bahwa jika suatu benda mula-mula diam
maka benda selamanya akan diam. Benda hanya akan bergerak jika pada suatu
benda itu diberi gaya luar. Sebaliknya, jika benda sedang bergerak maka benda
selamanya akan bergerak, kecuali bila ada gaya yang menghentikannya. Konsep
Gaya dan Massa yang dijelaskan oleh Hukum Newton yaitu Hukum I Newton
mengungkap tentang sifat benda yang cenderung mempertahankan keadaannya
atau dengan kata lain sifat kemalasan benda untuk mengubah keadaannya. Sifat
ini kita ini kita sebut kelembaman atau inersia. Oleh karena itu, Hukum I Newton
disebut juga Hukum Kelembaman.
2. berlawanan arah
3. bekerja pada satu garis kerja gaya yang sama
4. tidak saling meniadakan
5. bekerja pada benda yang berbeda
Secara matematis dinyatakan dengan persamaan (rumus 1.4). Tanda negatif
menjelaskan arah gaya. F aksi bertanda positif, sedangkan F reaksi bertanda
negatif. Hal ini menunjukkan bahwa gaya aksi dan gaya reaksi berlawanan
arah.
Lakukan percobaan agar anda lebih memahami hukum III Newton. Jika
anda mempunyai papan luncur, doronglah tembok sambil berdiri di atas papan
luncur. Setelah anda mendorong tembok, papan luncur bergerak mundur
menjauhi tembok. Arah dorongan anda ke depan, arah gerakan papan luncur
ke belakang. Hal ini menunjukan bahwa tembok juga mendorong anda. Ketika
anda mendorong tembok, pada saat yang sama tembok juga mendorong anda.
Gaya dorong anda bekerja pada tembok, sedangkan gaya dorong tembok
bekerja pada anda. Besar kedua gaya sama tetapi berlawanan arah. Anda dapat
menyebut salah satu gaya sebagai aksi dan gaya lain sebagai reaksi.
Percobaan lain yang dapat dilakukan adalah meniup sebuah balon karet
lalu setelah balon karet mengembang karena terisi udara, lepaskan balon.
Setelah dilepaskan, balon tersebut terbang. Arah gerakan balon berlawanan
dengan arah keluarnya udara dari balon. Bagaimana menjelaskan hal ini ?
Ketika mulut balon terbuka, balon mendorong udara keluar dan pada saat yang
sama, udara juga mendorong balon. Gaya dorong udara menyebabkan balon
terbang. Gaya dorong udara bekerja pada balok dan gaya dorong balon bekerja
pada udara. Kedua gaya mempunyai besar sama tetapi berlawanan arah.
Perhatikan gambar balok yang sedang diam di atas permukaan
lantai.(gambar 1.1 terlampir). Gaya normal yang bekerja pada balok (N)
adalah gaya normal yang diberikan oleh permukaan lantai pada balok. Pada
saat yang sama, balok juga memberikan gaya normal pada permukaan lantai
(N). Kedua gaya normal ini (N dan N) mempunyai besar yang sama tetapi
berlawanan arah dan kedua gaya ini juga bekerja pada benda yang berbeda.
Berbeda dengan N dan w yang bekerja pada benda yang sama, yakni bekerja
pada balok. Jadi N dan N merupakan gaya aksi reaksi. Konsep Hukum III
Newton sebenarnya sering kita alami dalam kehidupan sehari-hari, walau
kadang tidak kita sadari.
Hal apa saja dalam kehidupan sehari-hari yang menggunakan konsep
hukum ketiga Newton ? hukum ketiga Newton berlaku ketika kita berjalan
atau berlari. Ketika berjalan, telapak kaki kita memberikan gaya aksi dengan
mendorong permukaan tanah atau lantai ke belakang. Permukaan tanah atau
lantai memberikan gaya reaksi kepada kita dengan mendorong telapak kaki
kita ke depan, sehingga kita berjalan ke depan. Ketika berjalan mundur,
telapak kaki kita mendorong permukaan tanah atau lantai ke depan. Sebagai
reaksi, permukaan tanah atau lantai mendorong telapak kaki kita ke belakang
sehingga kita bisa berjalan mundur. Besarnya gaya aksi dan reaksi sama, tetapi
arahnya berlawanan. Telapak kaki kita mendorong lantai ke belakang, lantai
mendorong telapak kaki kita ke depan. Ketika kita berjalan lambat, gaya yang
kita berikan kecil, sehingga gaya reaksi yang diberikan oleh lantai juga kecil,
akibatnya kita berjalan pelan. Pada saat kita berjalan cepat, telapak kaki kita
menekan lantai lebih kuat, akibatnya gaya reaksi yang diberikan lantai juga
besar sehingga kita didorong dengan kuat ke depan. Dirimu dapat melakukan
percobaan ini untuk membuktikannya. Ketika kita berlari, gaya aksi berupa
dorongan yang diberikan oleh telapak kaki kita kepada permukaan tanah
sangat besar sehingga gaya reaksi yang diberikan oleh permukaan tanah
kepada telapak kaki kita juga sangat besar. Akibatnya kita bisa berlari dengan
kencang. Jadi besarnya gaya reaksi yang diberikan oleh permukaan tanah atau
lantai kepada telapak kaki kita sebanding alias sama besar dengan gaya aksi
yang kita berikan dan arahnya berlawanan.
Hukum ketiga Newton berlaku ketika kita berenang. Ketika kita berenang,
kaki dan tangan kita mendorong air ke belakang. Sebagai reaksi, air
mendorong kaki dan tangan kita ke depan, sehingga kita berenang ke depan.
Hukum ketiga Newton berlaku pada pistol atau senapan yang ditembakan.
Ketika sebuah peluru ditembakan, pistol atau senapan memberikan gaya aksi
10
11
translasi. Sedangkan gaya pada gerak translasi dapat dianalogikan dengan momen
gaya pada gerak translasi. Jika gaya menyebabkan timbulnya percepatan pada
gerak translasi maka momen gaya itulah yang menyebabkan timbulnya percepatan
sudut pada gerak rotasi. Saat kita memutar sebuah roda atau membuka daun pintu,
saat itu kita sedang memberikan momen gaya pada benda-benda tersebut. Dengan
memanfaatkan pengertian momen gaya, kita dapat mengadaptasi Hukum II
Newton untuk diterapkan pada gerak rotasi. Bentuk persamaan Hukum II Newton
adalah: (terlampir)
Dengan menganalogikan gaya dengan momen gaya, massa dengan
momen inersia, dan percepatan dengan percepatan sudut, akan kita temukan
hasil adaptasi dari Hukum II Newton dalam gerak rotasi sebagai berikut:
(terlampir)
Untuk memudahkan pemahaman mengenai besaran-besaran pada gerak
rotasi, kita bisa menganalogikannya dengan besaran-besaran pada gerak lurus.
Berikut merupakan analogi antara besaran-besaran pada gerak translasi dan
besaran-besaran pada gerak rotasi.
12
kelajuan tetap maka laju putaran roda juga tetap. Bila sebuah benda mengalami
gerak rotasi melalui porosnya, ternyata pada gerak ini akan berlaku persamaan
gerak yang ekivalen dengan persamaan gerak linier, dimana :
Kedudukan
Kecepatan
v = kecepatan sudut
Percepatan
a = percepatan sudut
Massa
m = momen inersia I
Gaya
F = momen gaya
Momentum
p = momentum sudut
13
digunakan baik dalam gerak lurus maupun dalam gerak melingkar. Selain itu
persamaan dari gerak-gerak lurus dapat diterapkan dalam gerak melingkar.
Semakin besar gaya yang diberikan, semakin besar percepatan gerak buku itu.
Jadi dalam gerak lurus, gaya sebanding dengan percepatan linear benda.
15
BAB III
DATA HASIL PENGAMATAN
87
gr
: m1 =
gr
m2 =
gr
m3 =
11
gr
2.925
cm
29,645
gr
m
(gr)
11
SBC
(cm)
30
SAB
(cm)
30
35
40
30
35
40
30
35
40
t1
1.15
1.37
1.56
1.18
1.41
0.99
0.78
1.12
1.03
tAB (detik)
t2
t3
1.25 1.28
1.38 1.96
1.45 1.52
1.18 0.98
1.09 0.95
1.15 1.20
0.78 0.76
0.95 0.96
1.03 1.03
t
1.23
1.57
1.51
1.113
1.15
1.113
0.77
1.01
1.03
t1
0.87
0.81
0.78
0.66
0.69
0.6
0.59
0.50
0.50
tBC (detik)
t2
t3
0.87 0.94
0.97 0.85
0.69 0.71
0.88 0.69
0.65 0.65
0.56 0.47
0.59 0.60
0.44 0.50
0.50 0.50
t
0.89
0.88
0.73
0.74
0.66
0.54
0.59
0.48
0.50
m
(gr)
11
SAB
(cm)
30
SBC
(cm)
30
35
40
30
35
40
30
35
40
t1
1.15
1.25
1.40
1.18
0.85
0.77
0.78
0.68
0.78
tAB (detik)
t2
t3
1.25 1.28
1.26 1.27
1.41 1.42
1.18 0.98
0.86 0.87
0.78 0.79
0.78 0,76
0.69 0.7
0.8 0.83
t
1.23
1.26
1.41
1.113
0.86
0.78
0.77
0.69
0.803
t1
0.87
0.88
1.11
0.66
0.75
0.97
0.59
0.56
0.72
tBC (detik)
t2
t3
0.87 0.94
0.86 0.85
1.19 1.17
0.88 0.69
0,76 0.79
0.98 0.99
0.59
0.6
0.59 0.57
0.74 0.75
t
0.89
0.86
1.18
0.74
0.77
0.98
0.59
0.57
0.74
16
BAB 4
PENGOLAHAN DATA
Dengan menggunakan formula St = S0 + V0t + at2 dan berdasarkan table
1 maka nilai percepatan benda pada jarakSAB adalah : a = 2 SAB/tAB2 , dari data
pada table di atas maka diperoleh percepatan sebagaiberikut :
SAB (m)
t (detik)
a (m/s2)
0.3
1.23
1.06
0.35
1.57
0.28
0.4
1.51
0.35
1.69
1.51
1.57
, sehingga
SAB (m)
0.3
0.35
0.4
(detik)
1.112
1.15
1.113
a (m/s2)
0.48
0.53
0.65
1.66
17
0.45 s
0.4
0.35
0.3
0.25
0.2
0.15
0.1
0.05
0
0.06
0.09
0.37
m/s2
a (m/s2)
SAB
(m)
0.3
0.77
1.012
0.35
1.01
0.686
0.4
1.03
0.754
No.
2.452
0.45 S
0.4
0.35
0.3
0.25
0.2
0.15
0.1
0.05
0
0.06
0.09
0.37
g - g
18
(m/s2)
1
18.28
2.707
13.6
1,973
14.84
0.733
46.72
5.413
= 15.573 m/s2
= 11.59
Nilai terbaik = g + g
= 17.3773m/s2
Percepatan tadi akan memberikan pengaruh terhadap kecepatan benda pada saat
menempuh jarak BC (SBC), dengan formula:
VBC = a.tBC + 2(SBC a.tAB.tBC)/tBC
m/s2
0.41
No.
SBC
VBC
0.3
0.17
0.35
0.30
0.4
0.100
0.09
0.37
19
m/s2
0.91
No.
SBC
VBC
0.3
0.2
0.35
0.13
0.4
0.11
0.45 S
0.4
0.35
0.3
0.25
0.2
0.15
0.1
0.05
0
0.06
0.09
0.37
m/s2
1.24
No.
SBC
VBC
0.3
0.06
0.35
0.37
0.4
0.09
0.09
0.37
20
BAB 5
PEMBAHASAN
21
22
terjadi saat melakukan percobaan pesawat atwood ini. Pada saat membuat grafik,
grafik yang dibuat berdasarkan data dari hasil percobaan atwood banyak yang
aneh dan tidak sesuai dengan teori yang sebenarnya. Data-data yang dimasukkan
menjadi tidak valid dan tidak akurat.
23
BAB 6
PENUTUP
6.1
Kesimpulan
Pada saat dalam keadaan seimbang, dan tidak bergerak sama sekali, ini
sesuai dengan hukum I Newton yang berbunyi: Jika sebuah benda atau
sistem benda tidak dipengaruhi gaya luar, maka benda atau sistem benda
tersebut akan selalu berada dalam keadaan keseimbangan.
Pada saat dalam keadaan seimbang dan tidak bergerak sama sekali. Dan
setelah diberi gaya, dan bergerak dari pelan semakin lama menjadi cepat
atau adanya percepatan yang timbul, karena adanya gaya tersebut. Ini
sesuai dengan hukum II Newton yang berbunyi: Jika sebuah benda atau
sistem benda dikerjakan gaya luar, maka percepatan yang ditimbulkan
besarnya berbanding lurus dengan resultan gaya itu dan searah dengan
arah gaya tersebut.
Gerak dari B ke C dalam keadaan gerak lurus beraturan (GLB), tapi dalam
percobaan ini terdapat percepatan dari B ke C walaupun kecil. Ini terjadi
dimungkinkan karena adanya gaya gesek pada katrol walaupun gaya
geseknya kecil.
24
6.2
Saran
Sebaiknya percobaan ini dilakukan dengan sangat teliti pada saat
pengukuran waktu dengan menggunakan stopwatch, agar didapat nilai
koefisien yang tepat. Karena jika tidak tepat saat pengumpulan data, maka
saat perhitungan akan terjadi beberapa kesalahan. Dimana kesalahan dalam
perhitungan akan mengakibatkan kesalahan dalam membuat grafik. Dimana
ketidak telitian dalam menggunakan stopwatch telah dialami oleh praktikan
yang melakukan percobaan pesawat atwood yang datanya saya gunakan,
sehinggan Grafik yang terbentuk meleset, tidak sesuai dengan teori yang
ada.
25
DAFTAR PUSTAKA
26
LAMPIRAN
A. RUMUS
-Hukum Newton I:
-Gerak Translasi :
-Untuk sebuah katrol dengan diberi beban, maka akan berlaku rumus :
Atau
(
27
-Gerak Rotasi :
28
-GLB dipercepat :
-GLBB diperlambat :
29
B. GAMBAR
-Pesawat Atwood
30