Anda di halaman 1dari 55

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Aristoteles(384-322 SM) sebagai ilmuan yang pertama mengemukakan


cabang mekanika yang berhubungan dengan timbal balik antara gerak dan gaya
yaitu bidang dinamika. Ia mengemukakan suatu argumen tentang sifat bawaan
dari berbagai benda yang memberikan alasan untuk berbagai sifat tersebut dalam
daya intrinsik khusus dari benda itu sendiri.

Aristoteles membedakan dua jenis gerak yaitu gerak alamiah (pure motion)
dan gerak paksa (violent motion). Selain itu, beliau juga percaya bahwa
diperlukan sebuah gaya untuk menjaga agar sebuah benda tetap
bergeraksepanjang bidang horizontal. Menurut beliau keadaan alami sebuah benda
adalah diam dan dianggap perlu adanya gaya untuk menjaga agar benda tetap
bergerak. Lebih jauh lagi Aris toteles mengemukakan, makin besar gaya pada
benda, makin besar pula lajunya.

Kira-kira 2000 tahun kemudian, Galileo mempertanyakan pandangan-


pandangan Aristoteles ini dan menemukan kesimpulan yang sangat berbeda.
Galileo mempertahankan bahwa sama aliminya bagi sebuah benda untuk bergerak
horizontal dengan kecepatan tetap, seperti benda tersebut berada dalam keadaan
diam. Galileo berkesipulan bahwa jika tidak ada gaya yang diberikan kepada
benda yang bergerak, benda itu akan terus bergerak dengan laju konstant dalam
lintasan yang lurus.

Perbedaan antara sudut pandang Aristoteles dan Galileo bukan berarti ada
salah satu yang benar dan yang lain salah. Pengalaman kita sehari-hari
menunjukkan bahwa pandangan Aristoteles tidak sepenuhnya salah bahwa benda
yang bergerak cenderung berhenti jika tidak didorong terus-menerus. Berbeda
dengan analisis Galileo memperluas dan menjelaskan lebih banyak fenomena,
sekaligus memberikan teori kuantitatif yang memungkinkan predikisan dan
pembuktiannya. Dengan kata lain, Galileo berkesimpulan bahwa sebuah benda

1
akan bergerak dengan kecepatan konstan jika tidak ada gaya yang bekerja untuk
merubah gaya ini.

Berdasarkan penemuan ini, Isaac Newton membangun teori geraknya yang


terkenal. Analisis Newton tentang gerak dirangkum dalam tiga hukum geraknya
yang akan menjadi topik pembahasan kami dalam makalah ini. Selain itu, energi
kinetik dan energi potensial juga masuk ke dalam cakupan pembahasan kami
dalam makalah ini.

1.2.RUMUSAN MASALAH
1.Apa itu hukum Newton Pertama?
2.Apa itu hukum Newton Kedua?
3.Apa itu hukum Newton Ketiga?
4.Bagaimana penerapan Hukum Newton I, II, III?
5. Contoh soal dan penyelesaian dari Hukum I, II, III ?
6. Apa yang dimaksud dengan energi kinetik?
7. Apa saja contoh-contoh energi kinetik dalam kehidupan sehari-hari?
8. Bagaimana rumus dan penurunan dari energi kinetik?
9. Apa definisi energi potensial?
10. Apa prinsip utama energi potensial?
11. Apa saja jenis dan bentuk energi potensial
12. Bagaimana penerapannya dalam kehidupan sehari-hari?

1.3.TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui Hukum Newton Pertama
2. Untuk mengetahui Hukum Newton Kedua
3. Untuk mengetahui Hukum Newton Ketiga
4. Untuk mengetahui penerapan Hukum Newton I, II, III
5. Untuk mengetahui dari contoh dan penyelesaian dari Hukum I, II, III
6. Untuk dapat memahami usaha dan energi dalam fisika yang erat kaitannya
dengan energi kinetik
7. Untuk memahami energi potensial .

2
8. Untuk memahami prinsip dasar energi potensial
9. Untuk memahami penggolongan bentuk dan jenis energi potensial
10. Untuk memahami aplikasi energi potensial dalam kehidupan sehari-hari

1.4.LANDASAN TEORI
1. Hukum pertama Newton : Setiap benda tetap berada dalam keadaan diam
atau bergerak dengan laju tetap sepanjang garis lurus kecuali diberi gaya
total yang tidak nol.
2. Hukum kedua Newton : Percepatan sebuah benda berbanding lurus
dengan gaya total yang bekerja padanya dan berbanding terbalik dengan
massanya. Arah percepatan sama dengan arah gaya total yang bekerja
padanya
3. Hukum ketiga Newton : Ketika suatu benda memberikan gaya pada
benda kedua, benda kedua tersebut memberikan gaya yang sama besar
tetapi berlawanan arah terhadap benda yang pertama
4. Hukum kekekalan energi yang merupakan prinsip dari energi kinetik dan
energi potensial : Energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan,
energi hanya dapat diubah dari 1 bentuk energi ke bentuk energi yang
lain. Energi alam semesta adalah tetap, sehingga energi yang terlibat
dalam suatu proses kimia dan fisika hanya merupakan perpindahan atau
perubahan bentuk energi.

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Biografi Sir Issac Newton

Sir Issac Newton lahir pada tanggal 4 Januari 1643 di Woolsthrope,


Lincolnshire, Inggris. Newton disebut sebagai bapak modern science. Beliau
membrikan kepada dunia Hukum Gravitasi dan Gerak Planet dan Hukum Light.

Newton dibesarkan oleh neneknya yang memainkan peran sebagai ayahnya


karena ayahnya telah meninggal tiga bulan sebelum beliau lahir. Ketika Newton
berusia dua belas tahun, beliau bergabung dengan sekolah Kings di Grantham
dan tinggal dengan seorang apoteker bernama Clarke. Selama waktu ini, beliau
mulai tertarik dengan perangkat mekanik dan hukum ilmiah. Salah satu hasil
karya beliau saat itu adalah sundials dan perangkat serupa untuk mengesankan
orang-orang di sekelilingnya.

Berawal dari karya ini, Newton mendapat apresiasi yang luar biasa
sehingga beliau akhirnya bergabung dengan Trinity College di Cambridge
University pada tahun 1661 sebagai seorang sizar (mahasiswa yang belajar
sambil bekerja). Pada masa itu, ajaran Universitas didasarkan pada ajaran
Aristoteles. Namun Newton lebih memilih untuk membaca gagasan-gagasan filsuf
modern yang lebih maju seperti Descartes dan astronom seperti Copernicus,
Galileo, dan Kepler. Pada tahun 1665, beliau menemukan teorima Bionial dan
mulai mengembangkan teori Matematika yang pada akhirnya berkembang
menjadi kalkulus.

Segera setelah Newton mendapatkan gelarnya pada Agustus 1665,


Universitas Cambridge ditutup oleh karena adanya wabah besar. Sehingga
walaupun dalam studinya di Cambridge biasa-biasa saja, namun studi privat yang
dilakukan di rumahnya di Woolsthorpe selama dua tahun mendorongnya
mengembangkan teori kalkulus, optika, dan hukum Gravitasi. Pada tahun 1667,
beliau kembali ke Cambridge sebagai pengajar di Trinity. Beliau terpilih

4
menduduki jabatan Lucasian Professor of Mathematics pada tahun 1669. Pada
saat itu, para pengajar Cambridge ataupun pengajar Oxford haruslah seorang
pastur Anglikan yang telah ditahbiskan. Namun, jabatan Professor Lucasian
mengharuskan pula pejabatnya tidak aktif dalam gereja. Oleh karena itu, Newton
berargumen bahwa ia seharusnyalah dibebaskan dari penahbisan. Raja Charles II
menerima argumen ini dan memberikan persetujuan, sehingga konflik antara
pendangan keagamaan Newton dengan gereja Anglikan dapat dihindari.

Dari tahun 1670 sampai dengan 1672, Newton mengajar di bidang optik.
Beliau berpengalaman tidak hanya dalam bidang bidang Fisika, namun belaiu
juga memeliki pengetahuan luas di bidang lain seperti Teologi dan Astrologi.

Newton meninggal pada tanggal 31 Maret 1727 di Westminster Abbey.


Salah satu insiden yang paling berkesan dari biografi Newton adalah bahwa dari
buah apel yang jatuh dari pohon yang mengilhami beliau konsep hukum Gravitasi.
Belaiu dikenal sebagai ilmuan yang paling berpengaruh dan seorang
matematikawa dalam sejarah ilmu pengetahuan.

2.2 Hukum Newton I


BUNYI HUKUM
Setiap benda tetap berada dalam keadaan diam atau bergerak dengan laju
tetap sepanjang garis lurus kecuali diberi gaya total yang tidak nol.

Hukum pertama Newton menyatakan bahwa sebuah benda dalam keadaan


diam atau bergerak dengan kecepatan konstan akan tetap diam atau akan terus
bergerak dengan kecepatan konstan kecuali ada gaya eksternal yang bekerja pada
benda itu. Kecenderungan ini digambarkan dengan mengatakan bahwa benda
mempunyai kelembaman. Benda yang mula-mula diam akan mempertahankan
keadaan diamnya (malas bergerak), dan benda yang mula-mula bergerak akan
mempertahankan keadaan bergeraknya (malas berhenti). Sifat benda yang
cenderung mempertahankan keadaan geraknya (diam atau bergerak) inilah yang

5
disebutkelembaman atauinersia(kemalasan). Oleh karena itu hukum pertama
Newton disebut juga Hukum Kelembaman atau Hukum inersia.

Jika resultan dari gaya-gaya yang bekerja pada sebuah benda sama dengan nol

(F = 0), maka benda tersebut :

- Jika dalam keadaan diam akan tetap diam, atau

- Jika dalam keadaan bergerak lurus beraturan akan tetap bergerak lurus beraturan.

Keadaan tersebut di atas disebut juga Hukum KELEMBAMAN.

Kesimpulan : F = 0 dan a = 0

Karena benda bergerak translasi, maka pada sistem koordinat Cartesius dapat
dituliskan Fx = 0 dan Fy = 0.

2.3 Hukum Newton II


BUNYI HUKUM
Percepatan sebuah benda berbanding lurus dengan gaya total yang bekerja
padanya dan berbanding terbalik dengan massanya. Arah percepatan sama
dengan arah gaya total yang bekerja padanya a = F / m

Hukum kedua Newton menetapkan hubungan antara besaran dinamika gaya


dan massa dan besaran kinematika percepatan, kecepatan, dan perpindahan. Gaya
adalah suatu pengaruh pada sebuah benda yang menyebabkan benda mengubah
kecepatannya, artinya dipercepat. Arah gaya adalah arah percepatan yang
disebabkannya jika gaya itu adalah satu-satunya gaya yang bekerja pada benda
tersebut. Besarnya gaya adalah hasil kali massa benda dan besarnya percepatan
yang dihasilkan gaya. Massa adalah sifat intrinsik sebuah benda mengukur
resistensinya terhadap percepatan.

6
Jika gaya F dikerjakan pada benda bermassa m, dan menghasilkan percepatan
a maka F = m.a . Dengan demikian konsep ini dijelaskan dalam hukum kedua
Newton.
Percepatan yang ditimbulkan oleh gaya yang bekerja pada suatu benda berbanding
lurus dan searah dengan gaya itu dan berbanding terbalik dengan massa benda.

F
a atau F m .a
m

F=k.m.a

dalam S I konstanta k = 1 maka : F = m .a

Satuan :

BESARAN NOTAS I MKS CGS

Gaya F newton (N) dyne

Massa m kg gram

Percepatan a m/det2 cm/det2

MASSA DAN BERAT.

Berat suatu benda (w) adalah besarnya gaya tarik bumi terhadap benda tersebut
dan arahnya menuju pusat bumi. ( vertikal ke bawah ).

Hubungan massa dan berat :

w=m.g

w = gaya berat.

m = massa benda.

g = percepatan grafitasi.

7
Satuan :

BESARAN NOTAS I MKS CGS

Gaya berat W newton (N) dyne

Massa M kg gram

Grafitasi G m/det2 cm/det2

Perbedaan massa dan berat :

* Massa (m) merupakan besaran skalar di mana besarnya di sembarang tempat


untuk suatu benda yang sama selalu TETAP.

* Berat (w) merupakan besaran vektor di mana besarnya tergantung pada


tempatnya ( percepatan grafitasi pada tempat benda berada ).

Hubungan antara satuan yang dipakai :

1 newton = 1 kg.m/det2

1 dyne = 1 gr.cm/det2

1 newton = 105 dyne

1 kgf = g newton ( g = 9,8 m/det2 atau 10 m/det2 )

1 gf = g dyne ( g = 980 cm/det2 atau 1000 cm/det2 )

1 smsb = 10 smsk

Smsb = satuan massa statis besar.

smsk = satuan massa statis kecil.

8
Pengembangan :

1. Jika pada benda bekerja banyak gaya yang horisontal maka berlaku : F = m
.a

F1 + F2 - F3 = m . a

Arah gerak benda sama dengan F1 dan F2 jika F1 + F2> F3

Arah gerak benda sama dengan F3 jika F1 + F2< F3 ( tanda a = - )

2. Jika pada beberapa benda bekerja banyak gaya yang horisontal maka berlaku :

F = m . a

F1 + F2 - F3 = ( m1 + m2 ) . a

3. Jika pada benda bekerja gaya yang membentuk sudut dengan arah mendatar
maka

berlaku : F cos = m . a

9
2.4 Hukum Newton III
BUNYI HUKUM
Ketika suatu benda memberikan gaya pada benda kedua, benda kedua
tersebut memberikan gaya yang sama besar tetapi berlawanan arah terhadap
benda yang pertama
F aksi = - F reaksi

Hukum ketiga Newton menggambarkan sifat penting dari gaya, yaitu


bahwa gaya-gaya selalu terjadi berpasangan. Jika sebuah gaya dikerjakan pada
sebuah benda A, maka harus ada benda lain B yang mengerjakan gaya itu.
Selanjutnya, jika B mengerjakan gaya pada A, maka A harus mengerjakan gaya
pada B yang sama besar dan berlawanan arahnya. Sebagai contoh, bumi
mengerjakan gaya gravitasional Fg pada sebuah benda proyektil, yang
menyebabkannya dipercepat ke bumi. Menurut hukum ketiga Newton, proyektil
mengerjakan gaya pada bumi yang sama besar dan berlawanan arahnya. Jadi,
proyektil mengerjakan gaya Fg = -Fg pada bumi ke arah proyektil. Jika gaya
adalah satu-satunya gaya yang bekerja pada bumi, bumi akan dipercepat ke
proyektil. Karena bumi mempunyai massa yang sangat besar, percepatan yang
dialami akibat gaya yang dihasilkan proyektil ini sangat kecil dan teramati.

Dalam pembahasan tentang hukum ketiga Newton, kata aksi dan


reaksi seringkali digunakan. Jika gaya yang dikerjakan pada benda A
dinamakan aksi benda B pada A, maka gaya A yang dikerjakan balik pada B
dinamakan reaksi A pada B. Bila sebuah benda A melakukan gaya pada benda B,
maka benda juga akan melakukan gaya pada benda A yang besarnya sama tetapi
berlawanan arah.
Gaya yang dilakukan A pada B disebut :gaya aksi.

Gaya yang dilakukan B pada A disebut : gaya reaksi.

maka ditulis : Faksi = - Freaksi

Hukum Newton I I I disebut juga Hukum Aksi - Reaksi.

10
1. Pasangan aksi reaksi.

Pada sebuah benda yang diam di atas lantai berlaku :

w = gaya berat benda memberikan gaya aksi pada lantai.

N = gaya normal ( gaya yang tegak lurus permukaan


tempat di mana benda berada ).

Hal ini bukan pasangan Aksi - Reaksi.


w=-N
( tanda - hanya menjelaskan arah berlawanan )

Macam - macam keadan ( besar ) gaya normal.

N = w cos N = w - F sin N = w + F sin

2. Pasangan aksi - reaksi pada benda yang digantung.

Balok digantung dalam keadaan diam pada tali vertikal. Gaya w1 dan T1
BUKANLAH PASANGAN AKSI - REAKSI, meskipun besarnya sama,
berlawanan arah dan segaris kerja. Sedangkan yang merupakan PASANGAN
AKSI - REAKSI adalah gaya :

Demikian juga gaya T2 dan T2 merupakan pasangan aksi - reaksi.

11
2.5 Penerapan Hukum Newton I, II, III
Hukum Newton I
Pena yang berada di atas kertas di meja akan tetap disana ketika kertas
ditarik secara cepat.
Ketika kita berdiri dalam bus yang sedang melaju kencang, tiba-tiba bus
direm, para penumpang akan terdorong ke depan.
Demikian juga saat tiba-tiba bus dipercepat (di gas), para penumpang
terlempar ke belakang. Karena tubuh penumpang sedang mempertahankan
posisi diamnya.
Ayunan bandul sederhana. Bandul jika tanpa gaya dari luar akan tetap
bergerak , dgn percepatan nol.
Pada lift diam atau bergerak dengan kecepatan tetap, maka percepatannya
nol. Oleh karena itu, berlaku keseimbangan gaya (hukum I Newton).
Saat kita salah memasang taplak padahal makanan sudah di taruh di
atasnya. Tenang, ketika kita tarik taplak tersebut lurus dan cepat, makanan
tidak akan bergeser.
Benda diam yang ditaruh di meja tidak akan jatuh kecuali ada gaya luar
yang bekerja pada benda itu.
Pemakaian roda gila pada mesin mobil.
Bola Tolak peluru : akan diam jika tidak diberikan gaya dari luar. Dalam
tolak peluru, sifat kekekalan sebuah benda terdapat pada peluru itu sendiri.
Pada saat peluru dilempar, peluru akan terus bergerak secara beraturan
setelah itu akan jatuh dan berhenti, titik dimana peluru itu akan berhenti,
dan akan terus diam jika tidak digerakkan.
Pada saat Dribbling : bola akan terus bergerak beraturan, dan berhenti jika
bola di pegang kedua tangan.
Seseorang yang turun dari sebuah bis yang masih melaju akan terjerembab
mengikuti arah gerak bis.
Kardus diatas mobil akan terlempar ketika mobil tiba-tiba membelok.

12
Hukum Newton II
Benda yang melaju jika melakukan percepatan akan dirinya maka gaya
akan bertambah besar.
Pada gerakan di dalam lift. Ketika kita berada di dalam lift yang sedang
bergerak, gaya berat kita akan berubah sesuai pergerakan lift. Saat lift
bergerak ke atas, kita akan merasakan gaya berat yang lebih besar
dibandingkan saat lift dalam keadaan diam. Hal yang sebaliknya terjadi
ketika lift yang kita tumpangi bergerak ke bawah. Saat lift bergerak ke
bawah, kita akan merasakan gaya berat yang lebih kecil daripada saat lift
dalam keadaan diam.
Bus yang melaju dijalan raya akan mendapatkan percepatan yang
sebanding dengan gaya dan berbading terbalik dengan massa busl tersebut.
Permainan Kelereng. Kelereng yang kecil saat dimainkan akan lebih cepat
menggelinding, sedangkan kelereng yang lebih besar relatif lebih lama
(percepatan berbanding terbalik dengan massanya).
Menggeser barang pada bidang miring.
Berat badan kita ( W= m g ).
Saat melakukan lemparan tolak peluru : bola akan lebih jauh dan cepat jika
diberikan lemparan yang kuat begitu sebaliknya.
Pada saat berlari : Menambah gaya kecepatan agar menghasilkan
percepatan yang maksimal. Semakin besar gaya yang dikeluarkan oleh
seorang atlit, maka akan semakin besar percepatannya.
Mobil yang mogok akan lebih mudah didorong oleh dua
orang,dibandingkan diorong oleh satu orang.
Jika terjadi tabrakan antara sebuah mobil dengan kereta api, biasanya
mobil akan terseret puluhan bahkan ratusan meter dari lokasi tabrakan
sebelum akhirnya berhenti. Terseretnya mobil menunjukkan terjadinya
perubahan kecepatan pada mobil, karena massa mobil jauh lebih kecil dari
pada massa kereta api, maka dengan gaya yang sama mobil medapan
percepatan yang sangat besar, sedangkan kereta api tidak mengalami
percepatan.

13
Pada saat shooting : cepat dan lambat pergerakan bola basket
mempengaruhi jarak bola. Saat melakukan shooting, seorang atlet harus
menentukan kekuatan gaya yang dibutuhkan untuk memasukkan sebuah
bola ke dalam ring, tergantung jarak antara atlet dan ring.

Hukum Newton III


Seseorang memakai sepatu roda dan berdiri menghadap tembok. Jika
orang tersebut mendorong tembok (aksi), maka tembok mendorongnya
dengan arah gaya yang berlawanan(reaksi).
Ketika menekan ujung meja dengan tangan, tangan kita mengerjakan gaya
pada meja(aksi). Dan sebaliknya ujung meja pun menekan tangan
kita(reaksi).
Ketika kaki pelari menolak papan start ke belakang(aksi), papan start
mendorong pelari ke depan(reaksi) sehingga pelari dapat melaju ke depan.
Ketika seorang perenang menggunakan kaki dan tangannya untuk
mendorong air ke belakang(aksi), air juga akan mendorong kaki dan
tangan perenang ke depan(reaksi).
Ketika kita berjalan di atas tanah, telapak kaki kita mendorong tanah ke
belakang. Sebagai reaksi, tanah mendorong kaki kita ke depan sehingga
kita dapat berjalan.
Ketika kita menembak, senapan mendorong peluru ke depan(aksi).
Sebagai reaksi, peluru pun mendorong senapan ke belakang.
Ketika mendayung perahu, pada waktu mengayunkan dayung, pendayung
mendorong air ke belakang(aksi). Sebagai reaksi, air memberi gaya pada
dayung ke depan, sehingga perahu bergerak ke depan.
Ketika seseorang membenturkan kepalanya ke tiang(aksi), dia akan merasa
sakit karena tiang memberikan gaya pada dia(reaksi).
Ketika orang menendang bola, kaki memberikan gaya ke bola(aksi).Reaksi
: bola memberikan gaya ke kaki.

14
Ketika peluncuran roket, roket mendorong asap ke belakang(aksi). Reaksi
: asap mendorong roket ke atas.
Ketika mobil berjalan, ban mobil berputar ke belakang(aksi). Reaksi :
mobil bergerak ke depan.
Ketika Anda duduk di kursi Anda, tubuh Anda memberikan gaya ke
bawah pada kursi dan kursi mengerahkan gaya ke atas pada tubuh Anda.
Seekor ikan menggunakan sirip untuk mendorong air ke belakang. Karena
hasil dari kekuatan interaksi timbal balik, air juga harus mendorong ikan
ke depan, mendorong ikan melalui air.
Seekor burung terbang dengan menggunakan sayapnya. Sayap burung
mendorong ke bawah udara. Karena hasil dari kekuatan interaksi timbal
balik, udara juga harus mendorong ke atas burung. Aksi-reaksi pasangan
kekuatan memungkinkan burung untuk terbang.
Ketika kita meniup balon sampai mengembang, dan kemudian
melepaskannya. Ketika mulut balon dilepaskan, balon mendorong udara
keluar. Pada saat yang sama, udara juga mendorong balon. Gaya dorong
udara menyebabkan balon terbang.
Ketika melakukan percobaan dengan menaiki perahu dan melemparkan
sesuatu, entah batu atau benda lain ke luar dari perahu. Ini dilakukan
ketika perahu sedang diam. Maka perahu akan bergerak ke belakang jika
anda melempar ke depan, dan sebaliknya.
Ketika ikan gurita bergerak ke depan dengan menyemprotkan air ke
belakang (gaya aksi); air yang disemprotkan tersebut mendorong ikan
gurita ke depan (gaya reaksi), sehingga ikan gurita bisa berenang bebas di
dalam air laut.
Peristiwa gaya magnet.
Adanya gaya gravitasi.
Gaya listrik.

15
Pantulan bola basket saat dribbling : Saat bola didribbling, pasti
memanfaatkan lantai sebagai tempat untuk memantulkan bola tersebut ke
atas.
Sebuah lokomotif menarik gerbong, gaya diberikan lokomotif kepada
gerbong.

Contoh-Contoh Hukum Newton


Contoh Hukum I Newton adalah:

meja yang diam selamanya akan diam (tidak bergerak) selama tidak ada
gaya yang bekerja padanya.
karung di atas mobil terlempar ke depan ketika mobilnya tiba-tiba berhenti
karena tabrakan.

Contoh Hukum II Newton

Jika ditarik dengan gaya yang sama mobil-mobilan yang massanya lebih
besar (ada beban) percepatannya lebih kecil
Mobil-mobilan yang sama (massa sama) jika ditarik dengan gaya yang
lebih besar akan mengalami percepatan yang lebih besar pula

Contoh Hukum III Newton

duduk di atas kursi berat badan tubuh mendorong kursi ke bawah


sedangkan kursi menahan (mendorong) badan ke atas.
Jika seseorang memakai sepatu roda dan mendorong dinding, maka
dinding akan mendorong sebesar sama dengan gaya yang kamu keluarkan
tetapi arahnya berlawanan, sehingga orang tersebut terdorong menjauhi
dinding

16
2.6 Contoh Soal dan Penyelesaian dari Hukum Newton I, II, III
1. Benda bermassa 1 kg bergerak dengan percepatan konstan 5 m/s2. Berapa
besar resultan gaya yang menggerakan benda tersebut ?mm

Pembahasan
Diketahui :
Massa benda (m) = 1 kg
Percepatan (a) = 5 m/s2
Ditanya : resultan gaya yang menggerakan benda
Jawab :
Hukum II Newton menyatakan bahwa jika terdapat resultan gaya yang bekerja
pada suatu benda maka benda akan mengalami percepatan, di mana besar
percepatan berbanding lurus dengan besar resultan gaya dan berbanding
terbalik dengan massa benda. Arah percepatan benda sama dengan arah
resultan gaya. Secara matematis :
Keterangan rumus :
Sigma F = resultan gaya alias gaya total (satuan internasionalnya adalah kg
m/s2alias Newton)
m = massa benda (satuan internasionalnya adalah kilogram, disingkat kg)
a = percepatan (satuan internasionalnya adalah meter per sekon kuadrat,
disingkat m/s2)
Jadi resultan gaya yang menggerakan benda adalah :

2. Massa balok = 1 kg, F = 2


Newton. Besar dan arah percepatan balok adalah

Pembahasan
Diketahui :
Massa balok (m) = 1 kg
Gaya (F) = 2 Newton
Ditanya : besar dan arah percepatan balok (a)

17
Jawab :

Arah percepatan balok = arah gaya F

2. Massa balok = 2 kg, F1 = 5 Newton, F2 = 3 Newton. Besar dan arah


percepatan balok adalah

Pembahasan
Diketahui :
Massa balok (m) = 2 kg
F1 = 5 Newton
F2 = 3 Newton
Ditanya : besar dan arah percepatan balok (a)
Jawab :

4. Massa balok = 2 kg,


F1 = 10 Newton, F2 = 1 Newton. Besar dan arah percepatan balok adalah

Pembahasan

Diketahui :
Massa balok (m) = 2 kg

18
F2 = 1 Newton
F1 = 10 Newton
F1x = F1 cos 60o = (10)(0,5) = 5 Newton
Ditanya : besar dan arah percepatan balok (a)
Jawab :

Arah percepatan balok = arah


resultan gaya = arah F1x

3. F1 = 10 Newton, F2 = 1 Newton, m1 = 1 kg, m2 = 2 kg. Besar dan arah


percepatan balok adalah

Pembahasan
Diketahui :
Massa balok 1 (m1) = 1 kg
Massa balok 2 (m2) = 2 kg
F1 = 10 Newton
F2 = 1 Newton
Ditanya : besar dan arah percepatan balok (a)
Jawab :

Arah percepatan balok = arah resultan gaya = arah F1

19
4.Perhatikan gambar berikut!

Benda bermassa m = 10 kg berada di atas lantai kasar ditarik oleh gaya F = 12 N


ke arah kanan. Jika koefisien gesekan statis antara benda dan lantai adalah 0,2
dengan koefisien gesekan kinetis 0,1 tentukan besarnya :
a) Gaya normal
b) Gaya gesek antara benda dan lantai
c) Percepatan gerak benda

Pembahasan
Gaya-gaya pada benda diperlihatkan gambar berikut:

a) Gaya normal
Fy = 0
NW=0
N mg = 0
N (10)(10) = 0
N = 100 N

b) Gaya gesek antara benda dan lantai


Cek terlebih dahulu gaya gesek statis maksimum yang bisa terjadi antara benda
dan lantai:
fsmaks = s N

20
fsmaks = (0,2)(100) = 20 N
Ternyata gaya gesek statis maksimum masih lebih besar dari gaya yang menarik
benda (F) sehingga benda masih berada dalam keadaan diam. Sesuai dengan
hukum Newton untuk benda diam :
Fx = 0
F fges = 0
12 fges = 0
fges = 12 N

c) Percepatan gerak benda


Benda dalam keadaan diam, percepatan benda NOL

5.Perhatikan gambar berikut, benda mula-mula dalam kondisi rehat!

Benda bermassa m = 10 kg berada di atas lantai kasar ditarik oleh gaya F = 25 N


ke arah kanan. Jika koefisien gesekan statis antara benda dan lantai adalah 0,2
dengan koefisien gesekan kinetis 0,1 tentukan besarnya :
a) Gaya normal
b) Gaya gesek antara benda dan lantai
c) Percepatan gerak benda
d) Jarak yang ditempuh benda setelah 2 sekon

Pembahasan
Gaya-gaya pada benda diperlihatkan gambar berikut:

21
a) Gaya normal
Fy = 0
NW=0
N mg = 0
N (10)(10) = 0
N = 100 N
b) Gaya gesek antara benda dan lantai
Cek terlebih dahulu gaya gesek statis maksimum yang bisa terjadi antara benda
dan lantai:
fsmaks = s N
fsmaks = (0,2)(100) = 20 N
Ternyata gaya yang gesek statis maksimum (20 N) lebih kecil dari gaya yang
menarik benda (25 N), Sehingga benda bergerak. Untuk benda yang bergerak
gaya geseknya adalah gaya gesek dengan koefisien gesek kinetis :
fges = fk = k N
fges = (0,1)(100) = 10 N
c) Percepatan gerak benda
Hukum Newton II :
Fx = ma
F fges = ma
25 10 = 10a
a = 15/10 = 1,5 m/s2
d) Jarak yang ditempuh benda setelah 2 sekon
S = Vo t + 1/2 at2
S = 0 + 1/2(1,5)(22)
S = 3 meter

6.Perhatikan gambar berikut, benda 5 kg mula-mula dalam kondisi tidak bergerak!

22
Jika sudut yang terbentuk antara gaya F = 25 N dengan garis mendatar adalah 37o,
koefisien gesek kinetis permukaan lantai adalah 0,1 dan percepatan gravitasi bumi
10 m/s2 tentukan nilai:
a) Gaya normal
b) Gaya gesek
c) Percepatan gerak benda
(sin 37o = 0,6 dan cos 37o = 0,8)

Pembahasan
Gaya-gaya pada benda diperlihatkan gambar berikut:

a) Gaya normal
Fy = 0
N + F sin W = 0
N = W F sin = (5)(10) (25)(0,6) = 35 N

b) Gaya gesek
Jika dalam soal hanya diketahui koefisien gesek kinetis, maka dipastikan benda
bisa bergerak, sehingga fges = fk :
fges = k N
fges = (0,1)(35) = 3,5 N

c) Percepatan gerak benda


Fx = ma
F cos fges = ma

23
(25)(0,8) 3,5 = 5a
5a = 16,5
a = 3,3 m/s2

7.Perhatikan gambar berikut, balok 100 kg diluncurkan dari sebuah bukit!

Anggap lereng bukit rata dan memiliki koefisien gesek 0,125. Percepatan gravitasi
bumi 10 m/s2 dan sin 53o = 0,8, cos 53o = 0,6. Tentukan nilai dari :
a) Gaya normal pada balok
b) Gaya gesek antara lereng dan balok
c) Percepatan gerak balok

Pembahasan
Gaya-gaya pada balok diperlihatkan gambar berikut:

a) Gaya normal pada balok


Fy = 0
N W cos = 0
N mg cos 53o = 0

24
N (100)(10)(0,6) = 0
N = 600 Newton

b) Gaya gesek antara lereng dan balok


fges = k N
fges = (0,125)(600) = 75 newton

c) Percepatan gerak balok


Fx = ma
W sin fges = ma
mg sin 53o fges = ma
(100)(10)(0,8) 75 = 100a
a = 725/100 = 7,25 m/s2

8.Balok A massa 40 kg dan balok B massa 20 kg berada di atas permukaan licin


didorong oleh gaya F sebesar 120 N seperti diperlihatkan gambar berikut!

Tentukan :
a) Percepatan gerak kedua balok
b) Gaya kontak yang terjadi antara balok A dan B

Pembahasan
a) Percepatan gerak kedua balok
Tinjau sistem :
F = ma
120 = (40 + 20) a
a = 120/60 m/s2

25
b) Gaya kontak yang terjadi antara balok A dan B
Cara pertama, Tinjau benda A :

F = ma
F Fkontak = mA a
120 Fkontak = 40(2)
Fkontak = 120 80 = 40 Newton

Cara kedua, Tinjau benda B :

F = ma
Fkontak = mB a
Fkontak = 20(2) = 40 Newton

9.Balok A dan B terletak pada permukaan bidang miring licin didorong oleh gaya
F sebesar 480 N seperti terlihat pada gambar berikut!

Tentukan :

26
a) Percepatan gerak kedua balok
b) Gaya kontak antara balok A dan B

Pembahasan
a) Percepatan gerak kedua balok
Tinjau Sistem :
Gaya-gaya pada kedua benda (disatukan A dan B) terlihat pada gambar berikut:

F = ma
F W sin 37o = ma
480 (40 + 20)(10)(0,6) = (40 + 20) a
a = 120/60 = 2 m/s2

b) Gaya kontak antara balok A dan B

Cara pertama, tinjau balok A


Gaya-gaya pada balok A terlihat pada gambar berikut :

27
F = ma
F WA sin 37o Fkontak = mA a
480 (40)(10) (0,6) Fkontak = (40)(2)
480 240 80 = Fkontak
Fkontak = 160 Newton

Cara kedua, tinjau benda B

F = ma
Fkontak WB sin 37o = mB a
Fkontak (20)(10)(0,6) =(20)(2)
Fkontak = 40 + 120 = 160 Newton

10.Balok A beratnya 100 N diikat dengan tali mendatar di C (lihat gambar). Balok
B beratnya 500 N. Koefisien gesekan antara A dan B = 0,2 dan koefisien gesekan
antara B dan lantai = 0,5. Besarnya gaya F minimal untuk menggeser balok B
adalah....newton
A. 950
B. 750

28
C. 600
D. 320
E. 100
(Sumber Soal : UMPTN 1993)

Pembahasan
fAB gaya gesek antara balok A dan B
fBL gaya gesek antara balok B dan lantai

fAB = AB N
fAB = (0,2)(100) = 20 N

fBL = BL N
fBL = (0,5)(100 + 500) = 300 N

Tinjau benda B

Fx = 0
F fAB fBL = 0
F 20 300 = 0
F = 320 Newton

11.Benda pertama dengan massa m1 = 6 kg dan benda kedua dengan massa m2 = 4


kg dihubungkan dengan katrol licin terlihat pada gambar berikut !

29
Jika lantai licin dan m2 ditarik gaya ke kanan F = 42 Newton, tentukan :
a) Percepatan benda pertama
b) Percepatan benda kedua
c) Tegangan tali T

Pembahasan
a) Percepatan benda pertama
Hubungan antara percepatan benda pertama (a1) dan percepatan benda kedua (a2)
adalah:
a1 = 2a2
atau
a2 = 1/2a1

Tinjau m2

F 2T = m2a2
42 2T = 4a2
42 2T = 4(1/2)a1
42 2T = 2a1 (Pers. 1)

Tinjau m1

30
T = m1a1
T = 6 a1 (Pers. 2)

Gabung Pers. 1 dan Pers. 2


42 2T = 2a1
42 2(6a1) = 2a1
42 = 14 a1
a1 = 42/14 = 3 m/s2

b) Percepatan benda kedua


a2 = 1/2a1
a2 = 1/2(3) = 1,5 m/s2

c) Tegangan tali T
T = 6a1 = 6(3) = 18 Newton

12.Massa A = 4 kg, massa B = 6 kg dihubungkan dengan tali dan ditarik gaya F =


40 N ke kanan dengan sudut 37o terhadap arah horizontal!

Jika koefisien gesekan kinetis kedua massa dengan lantai adalah 0,1 tentukan:
a) Percepatan gerak kedua massa
b) Tegangan tali penghubung antara kedua massa

Pembahasan

31
Tinjauan massa B :

Nilai gaya normal N :


Fy = 0
N + F sin 37o = W
N + (40)(0,6) = (6)(10)
N = 60 24 = 36 N

Besar gaya gesek :


fgesB = k N
fgesB = (0,1)(36) = 3,6 N

Hukum Newton II:


Fx = ma
F cos 37o fgesB T = ma
(40)(0,8) 3,6 T = 6 a
28,4 T = 6 a (persamaan 1)

Tinjauan gaya-gaya pada massa A

32
Fx = ma
T fgesA = ma
T k N = ma
T k mg = ma
T (0,1)(4)(10) = 4 a
T = 4a + 4 Persamaan 2

Gabung 1 dan 2
28,4 T = 6 a
28,4 ( 4a + 4) = 6 a
24,4 = 10a
a = 2,44 m/s2

b) Tegangan tali penghubung antara kedua massa


T = 4a + 4
T = 4(2,44) + 4
T = 13,76 Newton

13.Diberikan gambar sebagai berikut!

33
Jika massa katrol diabaikan, tentukan:
a) Percepatan gerak kedua benda
b) Tegangan tali penghubung kedua benda

Pembahasan
Tinjau A

Fx = ma
T WA sin 37o = mA a
T (5)(10)(0,6) = 5 a
T 30 = 5a (Persamaan 1)

Tinjau B

Fx = ma
WB sin 53o T = mB a
(10)(0,8) T = 10 a

34
T = 80 10 a (Persamaan 2)

Gabung 1 dan 2
T 30 = 5a
(80 10 a) 30 = 5 a
15 a = 50
a = 50/15 = 10/3 m/s2

b) Tegangan tali penghubung kedua benda


T 30 = 5a
T 30 = 5( 10/3)
T = 46,67 Newton

14.Perhatikan gambar dibawah ini!

Jika massa balok 4 kg dan antara balok dengan lantai tidak ada gesekan, maka
balok tersebut dalam keadaan...

a. Diam (tidak bergerak).

b. Bergerak lurus berubah beraturan ke kanan.

c. Bergerak lurus berubah beraturan ke kiri.

d. Bergerak lurus beraturan ke kanan.

35
e. Bergerak lurus beraturan ke kiri.

Pembahasan

15.Sebuah benda massanya 2 kg terletak diatas tanah. Benda tersebut ditarik ke


atas dengan gaya 30 N selama 2 sekon lalu dilepaskan. Jika percepatan gravitasi
10 m/s2 maka tinggi maksimum yang dicapai benda adalah...

a. 10 m

b. 12 m

c. 15 m

d. 18 m

e. 20 m

Pembahasan

36
2.7 Definisi energi kinetik

Energi kinetik adalah energi gerak yang diperoleh sebagai gerakan dari
obyek, partikel, atau seperangkat partikel. Sebuah obyek yang memiliki gerak,
apakah itu gerak vertikal atau horizontal, maka sebuah obyek tersebut berarti
memiliki energi kinetik. Faktor yang mempengaruhi energi kinetik adalah
semakin berat sebuah obyek tersebut dan semakin cepat pula obyek tersebut
bergerak maka energi kinetik yang yang dimiliki obyek tersebut semakin besar.

Ada banyak bentuk energi kinetik antara lain yaitu : getaran (energi
karena gerak getaran), rotasi (energi karena gerak rotasi atau berputar), dan
translasi (energi karena gerakan perpindahan dari satu lokasi ke lokasi lain).
Secara umum, energi kinetik adalah energi yang dipunyai suatu benda yang
sedang bergerak. Secara khusus, energi kinetik adalah energi yang dipunyai suatu
benda bermassa m yang sedang bergerak dengan kelajuan v.

Gambar Energi Kinetik

37
2.8 Contoh energi kinetik dalam kehidupan sehari-hari

1.Seekor gajah yang sedang berlari mempunyai energi kinetik lebih besar
daripada seorang atlet yang sedang berlari (dengan kelajuan yang sama)
karena gajah mempunyai massa yang lebih besar.

2.Mobil balap yang sedang bergerak mempunyai energi kinetik lebih besar
daripada mobil pada umumnya (dengan massa yang sama pula) karena mobil
balap mempunyai kelajuan yang lebih besar.

3. Bola menggelinding di lantai

4. Mobil sedang melaju di jalan

5. Benda yang dilempar

Dapat diambil kesimpulan bahwa faktor yang mempengaruhi energi


kinetik adalah massa dan kelajuan suatu benda.

2.9 Rumus dan penurunan

Rumus umum dari energi kinetik adalah:

Ek=1/2.m.v2

Rumus tersebut diperoleh dari penurunan rumus usaha (W=F.s). Berikut


penurunannya:

Kita mulai dengan persamaan untuk jarak yang ditempuh benda dengan kelajuan
awal v0, percepatan a, dalam waktu t.

s = v0.t + 1/2.a.t2

38
Jika v0=0, maka didapatkan:

s = 1/2.a.t2 ...(1)

Untuk kelajuan benda vt dengan v0=0, didapatkan:

vt = v0 + a.t
vt = a.t
t = vt/a ...(2)

Subtitusikan persamaan (2) ke persamaan (1), sehingga:

s = 1/2.a.t2
=1/2.a.(vt/a)2
=vt2/2a ...(3)

Kita subtitusikan Hukum II Newton dan persamaan (3) ke rumus usaha (W=F.s)
sehingga diperoleh:

W = F.s
W = (m.a).vt2/2a
W = 1/2.m.vt2

maka rumus energi kinetik adalah:


Ek=.m.v2

39
2.10 Contoh Soal dan Pembahasan

1.Sebuah mobil bermassa 1 ton pada mulanya diam. Sesaat kemudian bergerak
dengan kelajuan 10 m/s. Besar usaha yang dilakukan oleh mesin mobil tersebut
adalah
A. 1.000 Joule
B. 10.500 Joule
C. 15.000 Joule
D. 25.000 Joule
E. 50.000 Joule
Pembahasan :
Diketahui :
m = 1 ton = 1000 kg, vo = 0 m/s, vt = 10 m/s
Ditanya :
Usaha (W) ?
Jawab :
Usaha = perubahan energi kinetik

Perubahan energi kinetik :


= m(vt2 vo2) = (1000)(100 0) = (1000)(100) = 50.000 kg m2/s2 = 50.000
Joule
Jadi W = 50.000 Joule
Jawaban yang benar adalah E.

2. Sebuah meja bermassa 10 kg mula-mula diam di atas lantai licin, lalu didorong
selama 10 sekon sehingga bergerak lurus dengan percepatan 2 m/s2. Besar
usaha yang terjadi adalah
A. 2000 Joule
B. 3000 Joule
C. 6000 Joule
D. 8000 Joule
E. 9000 Joule

40
Pembahasan :
Diketahui :
m = 10 kg, t = 10 sekon, vo = 0, a = 2 m/s2, vt = ?
Ditanya :
Usaha (W) ?
Jawab :
Hitung kelajuan akhir (vt) :
vt = vo + a t = 0 + (2)(10) = 20 m/s

Usaha = perubahan energi kinetik

Perubahan energi kinetik :


= m(vt2 vo2) = (10)(400 0) = (10)(400) = (4000) = 2000 Joule
Jadi W = 2000 Joule
Jawaban yang benar adalah A.

3.Mobil bermassa 5000 kg pada mulanya diam, sesaat kemudian bergerak dengan
kelajuan 20 m/s. Tentukan usaha total yang dilakukan pada mobil tersebut!

Pembahasan
Diketahui :
Massa (m) = 5000 kg
Kelajuan awal (vo) = 0 m/s (pada mulanya mobil diam)
Kelajuan akhir (vt) = 20 m/s
Ditanya : Usaha total
Jawab :
Teorema usaha-energi kinetik menyatakan bahwa usaha total sama dengan

41
perubahan energi kinetik. Secara matematis :

Usaha total :
Wtotal = m (vt2 vo2)
Wtotal = (5000)(202 02)
Wtotal = (2500)(400 0)
Wtotal = (2500)(400)
Wtotal = 1000.000
Usaha total adalah 1000.000 Joule

4.Benda bermassa 10 kg pada mulanya bergerakdengan kelajuan 5 m/s. Sesaat


kemudian benda itu bergerak dengan kelajuan 10 m/s. Tentukan usaha total yang
dikerjakan pada benda tersebut.
Pembahasan
Diketahui :
Massa benda (m) = 10 kg
Kelajuan awal (vo) = 5 m/s
Kelajuan akhir (vt) = 10 m/s
Ditanya : usaha total

42
Jawab :
Usaha total :

Usaha total adalah 375 Joule.

5. Sebuah mobil bermassa 2000 kg bergerak dengan kelajuan 10 m/s pada arah
mendatar. Tiba-tiba pengemudi mengurangi kelajuan mobil menjadi 5 m/s.
Usaha yang dilakukan pengemudi pada mobil adalah
Pembahasan
Diketahui :
Massa mobil (m) = 2000 kg
Kelajuan awal (vo) = 10 m/s
Kelajuan akhir (vt) = 5 m/s
Ditanya : usaha total
Jawab :
Usaha total :

Usaha total adalah 75.000 joule.

43
Tanda negatif artinya resultan gaya yang bekerja pada mobil berlawanan arah
dengan perpindahan mobil. Usaha negatif juga berarti energi kinetik mobil
berkurang.

6. Sebuah mobil bermassa 5.000 kg sedang bergerak dengan kelajuan 72 km/jam


mendekati lampu merah.

Tentukan besar gaya pengereman yang harus dilakukan agar mobil berhenti di
lampu merah yang saat itu berjarak 100 meter dari mobil! (72 km/jam = 20 m/s)

Pembahasan

2.11 Pengertian Energi Potensial

Energi potensial adalah energi yang memperngaruhi benda karena posisi


(ketinggian) benda tersebut yang mana kecenderungan tersebut menuju tak lain
terkait dengan arah dari gaya yang ditimbulkan dari energi potensial
tersebut. Satuan SI untuk mengukur usaha dan energi adalah Joule (simbol J).

Sebutan "energi potensial" pertama kali dikemukakan oleh seorang teknik dan
fisikawan berkebangsaan Skotlandia, William Rankine.

Contoh sederhana energi ini adalah jika seseorang membawa suatu batu ke atas
bukit dan meletakkannya di sana, batu tersebut akan mendapat energi

44
potensial gravitasi. Jika kita meregangkan suatu pegas, kita dapat mengatakan
bahwa pegas tersebut membesar & memanjang berarti pegas tersebut
mendapatkan energi potensial elastik.

Berbagai jenis energi dapat dikelompokkan sebagai energi potensial.


Setiap bentuk energi ini dihubungkan dengan suatu jenis gaya tertentu yang
bekerja terhadap sifat fisik tertentu suatu materi
(seperti massa, muatan, elastisitas, suhu, dll). Energi potensial gravitasi
dihubungkan dengan gaya gravitasi yang bekerja terhadap massa benda; energi
potensial elastik terhadap gaya elastik yang bekerja terhadap elastisitas objek yang
berubah bentuk; energi potensial listrik dengan gaya Coulomb; gaya nuklir
kuat atau gaya nuklir lemahyang bekerja terhadap muatan elektrik pada objek;
energi potensial kimia, dengan potensial kimia pada suatu konfigurasi atomik atau
molekular tertentu yang bekerja terhadap struktur atomik atau molekular zat
kimia yang membentuk objek dan juga energi potensial termal dengan gaya
elektromagnetik yang berhubungan dengan suhu objek.

Energi potensial adalah energi yang tersimpan karena posisi. Hal ini dapat
dianggap sebagai energi yang tersimpan oleh sistem fisik. Hal ini disebut
potensial karena, dalam bentuk yang sekarang, tidak melakukan pekerjaan apapun
atau menimbulkan perubahan dalam lingkungannya. Memang, bagaimanapun,
memiliki potensi untuk dikonversi menjadi berbagai bentuk energi, seperti energi
kinetik. Satuan standar untuk mengukur energi tersebut adalah dengan joule.

Ketika sebuah objek dipindahkan dari posisi semula dan ada energi
menariknya kembali ke posisi itu, energi potensial cenderung ada. Sebuah bola di
ujung pegas, misalnya, memiliki energi yang akan diubah menjadi energi kinetik
ketika diijinkan untuk kembali ke posisi semula. Sebuah berat diadakan atas
tanah, ketika dilepaskan, akan memiliki energi potensial karena gravitasi menarik
kembali ke posisi semula.

45
2.12 Prinsip Energi Potensial

Salah satu prinsip utama dari energi potensial adalah hukum kekekalan
energi, yang menyatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan maupun
dihancurkan. Energi yang dikeluarkan untuk mengangkat suatu objek atau
memampatkan pegas tidak hanya hilang, itu adalah disimpan sebagai energi
potensial. Hal ini kemudian dilepaskan sebagai energi kinetik oleh gaya pemulih.
Masukan energi sama dengan keluaran energi, tidak ada keuntungan atau kerugian
energi secara keseluruhan.

2.13 Penggolongan Bentuk dan Jenis Energi Potensial Serta Penerapannya


dalam Kehidupan Sehari-hari

Ada berbagai jenis energi potensial. Ada energi potensial elastis ketika
suatu objek elastis, seperti karet gelang atau busur, ditarik atau bentuknya di
tekan. Energi potensial kimia berkaitan dengan ikatan kimia dalam molekul.
Dalam reaksi kimia, energi potensial kimia berubah menjadi bentuk energi lain
seperti ikatan yang rusak dan direformasi. Energi listrik potensial mengambil tiga
bentuk utama: elektrostatik, elektrodinamik, dan nuklir.

Energi elektrostatik potensial terjadi ketika sebuah partikel bermuatan


berada pada posisi diam. Ini memiliki energi potensial karena posisinya dalam
kaitannya dengan partikel bermuatan lainnya. Energi potensial elektrodinamik ada
karena partikel bermuatan bergerak. Partikel-partikel ini dapat membentuk medan
elektromagnetik yang memiliki potensi untuk memindahkan objek lainnya.
Potensi energi nuklir ada karena hubungan antara partikel-partikel subatomik,
seperti proton, elektron, dan neutron, dalam inti atom.

Dalam semua berbagai bentuk, energi potensial selalu didefinisikan


sebagai energi yang tersimpan dalam sistem. Sementara ia bisa melakukan usaha
sendiri, dapat diubah menjadi bentuk energi lain yang dapat menyebabkan
perubahan dan melakukan usaha.

46
Mungkin ada kalanya putra atau putri anda sepulang dari sekolah
mencerca anda dengan berbagai pertanyaan tentang berbagai jenis energi
potensial, atau energi yang disimpan. Hal ini dapat cukup membuat anda menjadi
bingung karena beberapa contoh yang tidak stasioner pada tingkat molekuler.
Beberapa jenis sebenarnya Energi Potensial dan Kinetik (energi gerak) terjadi
secara bersamaan, seperti panas atau kimia. Anda dapat menjelaskan perbedaan
antara enam jenis energi potensial untuk anak anda menggunakan contoh yang
umum.

Energi Potensial, atau posisi energi yang disimpan. Artinya, bahwa objek tersebut
memiliki kapasitas untuk melakukan pekerjaan atau memindahkan sesuatu dalam
arti ilmiah. Ada banyak jenis energi potensial termasuk potensial gravitasi, listrik,
kimia, termal, magnetik, dan elastis yang akan kita bahas seperti di bawah ini :

47
Jenis Energi potensial (Gravitasi)# 1 - Ketika sebuah benda seperti bola
berada di lereng bukit, ia memiliki energi potensial gravitasi berdasarkan
ketinggian dari bawah bukit, massa, dan konstanta gravitasi yang di Bumi
9.8m/s2. Konstanta gravitasi adalah bentuk percepatan. Semakin tinggi sebuah
benda di atas permukaan bumi, maka akan semakin mempercepat karena jatuh
hingga mencapai kecepatan maksimal (atau kecepatan tercepat di mana ia akan
jatuh). Jika bola dengan massa 10 kilogram di jatuhkan dari tempat dengan
ketinggian 100 meter di atas permukaan bumi, energi potensial gravitasi akan
menjadi produk massa, konstanta gravitasi, dan tinggi, atau (10 kg) (9,8 m/s2)
(100m), yang adalah 9800 atau 9800 kgm2/s2 Newton-meter atau 9800 joule.
Adalah Joule, satuan metrik untuk energi. Sebuah bola potensial perubahan
energi kinetik untuk seperti gulungan atau jatuh menurun.

Jenis Energi potensial (Listrik)# 2 - Energi listrik disimpan dalam baterai


dalam unsur kimia baterai mengandung. Satu terminal baterai memiliki sebuah
elemen yang memungkinkan elektron mengalir dari itu, sementara terminal lain
memiliki unsur yang siap menerima elektron. Sebuah baterai akhirnya berhenti
bekerja karena bahan kimia bisa digunakan. Listrik statis melibatkan benda-benda
seperti balon atau kucing peliharaan keluarga yang memiliki elektron ekstra,
terutama dalam cuaca panas. Jika Anda menggosok balon pada rambut Anda dan
menempelkannya ke dinding, yang menggunakan listrik statis. Ketika hewan
peliharaan kucing pada musim kemarau, Anda mungkin mendengar suara
berderak atau melihat bunga api kecil yang juga listrik statis.

Jenis Energi potensial (Kimia)# 3 - Energi kimia terperangkap dalam


ikatan kimia. Ini adalah komponen dari energi yang dapat dilepaskan ketika
molekul berinteraksi selama reaksi kimia. Ini termasuk bahan bakar fosil seperti
batubara, minyak, gas alam dan kayu. Bahan kimia yang terdiri dari molekul,
yang terdiri dari atom, yang terdiri dari proton, neutron, dan elektron untuk tujuan
praktis. Elektron berada dalam gerakan konstan mengelilingi proton dan neutron
dalam inti. Gerak elektron yang terlibat dengan menciptakan ikatan kimia

48
molekul. Selama reaksi kimia energi ini akan disimpan. Sel-sel kita membutuhkan
energi kimia yang tersimpan dalam makanan yang kita makan agar dapat
berfungsi dengan baik. Pencernaan adalah proses yang lambat yang memecah
makanan yang kita makan, melepaskan energi untuk digunakan oleh tubuh. Energi
dari makanan menjadi panas, karbon dioksida dan air. Paket makanan daftar
jumlah kalori dalam produk. Satu Kalori energi makanan 4180 Joule.

Jenis Energi potensial (Panas)# 4 - Thermal atau energi panas dalam


segala hal. Bahkan sesuatu yang terasa dingin seperti es batu masih memiliki
panas. Molekul-molekul dari semua materi bergerak bahkan sebagai bagian dari
solid. Selama suhu material di atas nol mutlak, yaitu -459 derajat Fahrenheit,
memiliki panas. Jenis ini panas masih dianggap disimpan karena tidak melibatkan
gerakan yang dapat kita lihat.

Jenis Energi potensial (Magnetik)# 5 - energi Magnetic juga terkait dengan


atom dalam suatu objek. Sebuah magnet telah sangat kelompok besar atom
berbaris, di mana satu sisi kelompok menjadi kutub utara magnet dan sisi lain
menjadi kutub selatan. Medan magnet, atau ruang di sekitar magnet dimana gaya
magnet yang diberikan, diciptakan oleh berputar dan mengorbit elektron.
Kebanyakan bahan yang tidak magnetik karena medan magnet atom 'tidak
berbaris. Atom besi menghasilkan medan magnet terkuat karena itu banyak
mengandung zat besi magnet. Magnet dalam motor listrik dan mengerahkan
kekuatan yang mempengaruhi arus listrik di kabel. Hal ini menyebabkan
perkembangan listrik, radio, dan televisi.

Jenis Energi potensial (Elastis)# 6 - energi elastis adalah energi internal


cairan atau padat yang dapat dikonversi menjadi energi mekanik untuk melakukan
pekerjaan. Sebuah bola memantul, mata air, anyaman trampolin, dan piston

49
hidrolik semua memiliki energi elastis. Bola, musim semi, dan trampolin semua
padatan yang dapat menyimpan energi. Piston berisi udara baik dikompresi atau
cairan lain seperti minyak rem di rem mobil yang menyimpan energi.

Energi Potensial Gravitasi


Contoh yang paling umum dari energi potensial adalah energi potensial
gravitasi. Buah mangga yang lezat dan ranum memiliki energi potensial gravitasi
ketika sedang menggelayut pada tangkainya. Demikian juga ketika anda berada
pada ketinggian tertentu dari permukaan tanah (misalnya di atap rumah ;) atau di
dalam pesawat). Energi potensial gravitasi dimiliki benda karena posisi relatifnya
terhadap bumi. Setiap benda yang memiliki energi potensial gravitasi dapat
melakukan kerja apabila benda tersebut bergerak menuju permukaan bumi
(misalnya buah mangga jatuh dari pohon). Untuk memudahkan pemahamanmu,
lakukan percobaan sederhana berikut ini. Pancangkan sebuah paku di tanah.
Angkatlah sebuah batu yang ukurannya agak besar dan jatuhkan batu tegak lurus
pada paku tersebut. Amati bahwa paku tersebut terpancang semakin dalam akibat
usaha alias kerja yang dilakukan oleh batu yang anda jatuhkan.
Sekarang mari kita tentukan besar energi potensial gravitasi sebuah benda
di dekat permukaan bumi. Misalnya kita mengangkat sebuah batu bermassa m.
gaya angkat yang kita berikan pada batu paling tidak sama dengan gaya berat
yang bekerja pada batu tersebut, yakni mg (massa kali percepatan gravitasi).
Untuk mengangkat batu dari permukaan tanah hingga mencapai ketinggian h,
maka kita harus melakukan usaha yang besarnya sama dengan hasil kali gaya
berat batu (W = mg) dengan ketinggian h. Ingat ya, arah gaya angkat kita sejajar
dengan arah perpindahan batu, yakni ke atas FA = gaya angkat
W = FA . s = (m)(-g) (s) = mg(h2-h1) persamaan 1
Tanda negatif menunjukkan bahwa arah percepatan gravitasi menuju ke
bawah.

50
Dengan demikian, energi potensial gravitasi sebuah benda merupakan hasil kali
gaya berat benda (mg) dan ketinggiannya (h). h = h2 h1
EP = mgh persamaan 2

Keterangan:

Ep: Energi potensial (J)


m: massa benda (kg)
g: percepatan gravitasi (m/s2)
h: tinggi benda dari permukaan tanah (meter)

Berdasarkan persamaan EP di atas, tampak bahwa makin tinggi (h) benda di


atas permukaan tanah, makin besar EP yang dimiliki benda tersebut. Ingat ya, EP
gravitasi bergantung pada jarak vertikal alias ketinggian benda di atas titik acuan
tertentu. Biasanya kita tetapkan tanah sebagai titik acuan jika benda mulai
bergerak dari permukaan tanah atau gerakan benda menuju permukaan tanah.
Apabila kita memegang sebuah buku pada ketinggian tertentu di atas meja,
kita bisa memilih meja sebagai titik acuan atau kita juga bisa menentukan
permukaan lantai sebagai titik acuan. Jika kita tetapkan permukaan meja sebagai
titik acuan maka h alias ketinggian buku kita ukur dari permukaan meja. Apabila
kita tetapkan tanah sebagai titik acuan maka ketinggian buku (h) kita ukur dari
permukaan lantai.

Jika kita gabungkan persamaan 1 dengan persamaan 2 :


Persamaan ini menyatakan bahwa usaha yang dilakukan oleh gaya yang
menggerakan benda dari h1 ke h2 (tanpa percepatan) sama dengan perubahan
energi potensial benda antara h1 dan h2. Setiap bentuk energi potensial memiliki
hubungan dengan suatu gaya tertentu dan dapat dinyatakan sama dengan EP
gravitasi. Secara umum, perubahan EP yang memiliki hubungan dengan suatu
gaya tertentu, sama dengan usaha yang dilakukan gaya jika benda dipindahkan

51
dari kedudukan pertama ke kedudukan kedua. Dalam makna yang lebih sempit,
bisa dinyatakan bahwa perubahan EP merupakan usaha yang diperlukan oleh
suatu gaya luar untuk memindahkan benda antara dua titik, tanpa percepatan.

2.14 Contoh Soal dan Pembahasan Energi Kinetik


Contoh soal 1 :
Buah mangga yang ranum dan mengundang selera menggelayut pada tangkai
pohon mangga yang berjarak 10 meter dari permukaan tanah. Jika massa buah
mangga tersebut 0,2 kg, berapakah energi potensialnya ? anggap saja percepatan
gravitasi 10 m/s2.
Panduan jawaban :
EP = mgh
EP = (0,2 kg) (10 m/s2) (10 m)
EP = 20 Kg m2/s2 = 20 N.m = 20 Joule

Contoh soal 2 :
Seekor monyet bermassa 5 kg berayun dari satu dahan ke dahan lain yang lebih
tinggi 2 meter. Berapakah perubahan energi potensial monyet tersebut ? g = 10
m/s2
Panduan jawaban :
kita tetapkan dahan pertama sebagai titik acuan, di mana h = 0. Kita hanya perlu
menghitung EP monyet ketika berada pada dahan kedua
EP = mgh = (5 kg) (10 m/s2) (2 m)
EP = 100 Joule
Dengan demikian, perubahan energi potensial monyet = 100 Joule.

52
Contoh soal 3 :
Seorang buruh pelabuhan yang tingginya 1,50 meter mengangkat sekarung beras
yang bermassa 50 kg dari permukaan tanah dan memberikan kepada seorang
temannya yang berdiri di atas kapal. Jika orang tersebut tersebut berada 0,5 meter
tepat di atas kepala buruh pelabuhan, hitunglah energi potensial karung berisi
beras relatif terhadap :
a. permukaan tanah
b. kepala buruh pelabuhan
Panduan jawaban :
a). EP karung berisi beras relatif terhadap permukaan tanah
Ketinggian total karung beras dari permukaan tanah = 1,5 m + 0,5 m = 2 meter
Dengan demikian,
EP = mgh = (50 kg) (10 m/s2) (2 m)
EP = 1000 Joule
b). EP karung berisi beras relatif terhadap kepala buruh pelabuhan
Kedudukan karung beras diukur dari kepala buruh pelabuhan adalah 0,5 meter.
EP = mgh = (50 kg) (10 m/s2) (0,5 m)
EP = 250 Joule

53
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Hukum-hukum Newton adalah hukum yang mengatur tentang gerak.


Hukum I Newton berbunyi Jika resultan dari gaya-gaya yang bekerja pada
benda sama dengan nol maka benda diam akan tetap diam dan benda bergerak
lurus beraturan akan tetap bergerak lurus beraturan. Dimana Hukum II Newton
berbunyi Percepatan yang ditimbulkan oleh gaya yang bekerja pada suatu benda
berbanding lurus dengan besar gaya itu dan berbanding terbalik dengan massa
benda itu . Dimana Hukum III Newton berbunyi bila suatu benda melakukan
gaya pada benda lainnya, maka akan menimbulkan gaya yang besarnya sama
dengan arah yang berlawanan.

Hukum-Hukum Newton adalah hukum yang mengatur tentang gerak.


Hukum pertama Newton disebut juga hukum kelembaman benda yang
relatif mempertahankan geraknya.
Hukum kedua Newton mengatur tentang gaya, F = ma.
Hukum ketiga Newton disebut juga hukum aksi-reaksi,di mana jika suatu
benda A memberikan aksi pada benda B maka benda B akan memberikan
reaksi yang arahnya berlawanan dengan aksi yang diberikan.

Energi kinetik adalah energi gerak yang diperoleh sebagai gerakan dari
obyek, partikel, atau seperangkat partikel. Sebuah obyek yang memiliki gerak,
apakah itu gerak vertikal atau horizontal, maka sebuah obyek tersebut berarti
memiliki energi kinetik. Faktor yang mempengaruhi energi kinetik adalah
semakin berat sebuah obyek tersebut dan semakin cepat pula obyek tersebut
bergerak maka energi kinetik yang yang dimiliki obyek tersebut semakin besar.
Ada banyak bentuk energi kinetik antara lain yaitu : getaran (energi karena gerak
getaran), rotasi (energi karena gerak rotasi atau berputar), dan translasi (energi
karena gerakan perpindahan dari satu lokasi ke lokasi lain).

54
Energi potensial adalah energi yang memperngaruhi benda karena posisi
(ketinggian) benda tersebut yang mana kecenderungan tersebut menuju tak lain
terkait dengan arah dari gaya yang ditimbulkan dari energi potensial
tersebut. Satuan SI untuk mengukur usaha dan energi adalah Joule (simbol J).
Energi yang dikeluarkan untuk mengangkat suatu objek atau memampatkan pegas
tidak hanya hilang, itu adalah disimpan sebagai energi potensial.

4.2 Saran

Sebagai insan yang berpengetahuan, alangkah bijak apabila segala sesuatu


yang kita pelajari tentang hukum Newton dan energi kinetik serta energi potensial
tidak hanya menjadi angin lalu, tetapi juga benar-benar kita terapkan dalam
kehidupan sehari-hari dalam upaya untuk membantu segala pekerjaan dan
sebagai alat bantu untuk mendukung kelancaran kegiatan. Karena sesungguhnya
kehidupan ini tidak lepas dari aplikasi fisika yang cakupannya sangat luas.

55

Anda mungkin juga menyukai