Anda di halaman 1dari 13

Aryo Sheftian Molok

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar BeLakang

Pernahkah Anda berpikir; mengapa kita bisa begitu mudah berjalan diatas lantai
keramik yang kering, tetapi akan begitu kesulitan jika lantai tersebut berubah menjadi
basah? Mengapa diperlukan jarak yang jauh untuk menghentikan kapal laut begitu kapal
tersebut berjalan? Mengapa kaki kita terasa lebih sakit manakala menendang batu besar
daripada ketika menendang batu kerikil? Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut
menghantarkan kita pada kajian tentang dinamika, cabang mekanika yang mempelajari
gerak dan gaya yang menyebabkannya. Pada bagian ini, kita akan menggunakan besaran
besaran dasar kinematika, yaitu jarak/perpindahan, kecepatan, dan percepatan yang
dihubungkan dengan dua konsep baru, yaitu gaya dan massa.
Hukum tentang gerak dan penyebabnya sudah mulai dikaji sejak zaman Aristoteles
(384-322 SM). Aristoteles menganggap bahwa suatu gaya, baik berupa tarikan maupun
dorongan diperlukan untuk menjaga suatu benda bergerak. Pandangan ini meskipun
agaknya logis dan sesuai dengan apa yang diamatai secara awam, namun pada saatnya
nanti (ketika kita mempelajari Hukum Pertama Newton) kita akan melihat adanya
kesalahan fatal pada pandangan Aristoteles tersebut. Pada generasi berikutnya lahir
ilmuan seperti Copernikus, brahe dan kepler yang banyak menawarkan model analisis
gerak benda-benda langit. Galelio bahkan telah memperkenalkan suatu besaran yang ia
namai sebagai kuantitas gerak. Besaran inilah yang kini dikenal sebagai momentum. Pada
tahun meninggalnya Galileo lahirlah Issac Newton yang kemudian menjadi orang
pertama yang berhasil memberikan penjelasan secara mendasar tentang hukum-hukum
gerak melalui ketiga hukumnya yang terkenal.
Hukum newton, meskipun tampak sangat sempurna, kini kita juga mendapati bahwa
hukum-hukum tersebut tidak berlaku universal, namun masih membutuhkan modifikasi
untuk benda pada kecepatan sangat tinggi (mendekati kecepatan cahaya) dan untuk benda
dengan ukuran yang sangat kecil (atom).

B. Tujuan Makalah
1. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas dari mata kuliah fisika dasar 1
2. Makalah ini di buat untuk mengetahui dan mendeskripsikan Dinamika Partikel :
Hukum Newton

Dinamika Partikel : Hukum Newton Page 1


Aryo Sheftian Molok

BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Dinamika
Cabang dari ilmu mekanika yang meninjau gerak partikel dengan meninjau
penyebab geraknya dikenal sebagai dinamika. Dalam bagian ini kita akan membahas
konsep-konsep yang menghubungkan kondisi gerak benda dengan keadaan-keadaan luar
yang menyebabkan perubahan keadaan gerak benda.
Dinamika partikel adalah cabang mekanika yang mempelajari gerak suatu partikel
dengan meninjau penyebab geraknya. Gerak dari suatu partikel dipengaruhi oleh sifat-
sifat dan susunan benda lain yang ada disekitarnya. Persoalan pengaruh lingkungan yang
mempengaruhi gerak suatu partikel telah dipecahkan oleh Issac Newton (1642-1727)
yang digambarkan dengan menggunakan hanya tiga hukum sederhana yang dinamakan
dengan hukum Newton tentang gerak..
Gaya (force) dalam bahasa sehari-hari berarti dorongan atau tarikan. Konsep gaya
memberikan gambaran kuantitatif tentang interaksi antara dua benda atau antara benda
dengan lingkungannya. Tarikan atau dorongan tersebut dapat melalui suatu kontak
langsung (gaya kontak/ contact force) atau melalui suatu jarak tertentu (gaya jarak
jauh/long-range force). Ketika kita mendorong meja, menarik balok dengan tali, dan gaya
gesek yang dikerahkan oleh tanah pada kaki kita merupakan beberapa contoh gaya
kontak. Sedangkan besi yang tertarik oleh magnet atau apel yang jatuh ke permukaan
tanah merupakan contoh gaya jarak jauh.
Gaya adalah besaran vektor, karena itu mempunyai besar dan arah serta memenuhi
aturan-aturan operasi vektor. Satuan untuk gaya adalah newton, dan disingkat dengan N.
Besar dan arah gaya bergantung kepada macam sistem dan lingkungan yang sedang
ditinjau dan diungkapkan lewat hukum gaya. Hukum gaya ini mempunyai bentuk yang
khas bagi sebuah sistem dan lingkungannya; sistem yang berbeda dan/atau lingkugan
yang berbeda mempunyai hukum gaya yang berbeda.

B. Hukum Newton
Newton merupakan ilmuwan Inggris yang mendalami Dinamika, yaitu cabang fisika
yang mempelajari tentang gerak. Hukum gerak Newton, bersama dengan hukum
gravitasi universal dan teknik matematika kalkulus, memberikan untuk pertama kalinya
sebuah kesatuan penjelasan kuantitatif untuk fenomena fisika yang luas seperti: gerak
berputar benda, gerak benda dalam cairan; projektil; gerak dalam bidang miring; gerak

Dinamika Partikel : Hukum Newton Page 2


Aryo Sheftian Molok

pendulum; pasang-surut; orbit bulan dan planet. Hukum konservasi momentum, yang
Newton kembangkan dari hukum kedua dan ketiganya, adalah hukum konservasi
pertama yang ditemukan. Hukum Newton dipastikan dalam eksperimen dan observasi
selama 200 tahun.Newton mengemukakan tiga hukum tentang gerak :
1. Hukum pertama Newton : Hukum Inertia
Sebuah balok yang berada dalam keadaan diam, jika dibiarkan begitu saja (tidak
diberi pengaruh luar) maka balok tersebut akan tetap diam. Balok dapat mengalami
perubahan keadaan geraknya jika kepada balok tersebut bekerja suatu pengaruh luar
yang disebut dengan gaya. Pada dasarnya setiap benda memiliki sifat inert (lembam),
artinya bila tidak ada ganguan dari luar benda cenderung mempertahankan keadaan
geraknya. Newton mengartikan keadaan gerak ini sebagai kecepatan benda. Bila resultan
pengaruh luar sama dengan nol, maka kecepatan benda tetap dan benda bergerak lurus
beraturan atau diam jika awalnya memang diam. Dengan demikian pernyataan
Aristoteles bahwa gaya diperlukan untuk mempertahankan gerak tidaklah tepat. Benda
bisa saja tetap bergerak lurus beraturan meskipun tidak ada gaya yang bekerja padanya.
Pernyataan terakhir seolah aneh. Barangkali selama ini kita menganggap bahwa
benda akan bergerak jika kepadanya diberi gaya, dan jika gaya tersebut dihilangkan

maka benda akan kembali berhenti. Kita tergoda menyimpulkan hal tersebut

(sebagaimana yang dilakukan oleh Aristoteles) karena pengalaman sehari-hari yang tidak

diobservasi secara menyeluruh. Misalnya, ketika kita mendorong sebuah kursi dan kursi

tersebut berhasil bergerak ke suatu arah tertentu, lalu kita melepaskan kursi, maka kursi

akan segera berhenti. Berdasarkan keadaan ini kita buru-buru menyimpulkan bahwa

benda dapat bergerak terus-menerus jika dikenai gaya terus-menerus, dan akan segera

berhenti jika tidak diberi gaya lagi. Sekarang bayangkan apa yang akan terjadi jika lantai

cukup licin dan permukaan kursi juga licin, atau bayangkan apa yang akan terjadi jika

lantai dan kursi super licin (benar-benar tidak terjadi gesekan)? Jika hal itu terpenuhi,

maka kursi akan terus bergerak dengan kecepatan tetap pada lintasan lurus.
Karena kecepatan adalah besaran relatif, artinya kecepatan bergantung kepada
kerangka acuan yang dipakai, maka pernyataan bahwa kecepatan benda tidak berubah
juga bergantung kepada kerangka acuan. Kerangka acuan di mana penalaran Newton di

Dinamika Partikel : Hukum Newton Page 3


Aryo Sheftian Molok

atas berlaku disebut kerangka acuan inersial, yaitu suatu kerangka acuan yang benar-
benar diam atau benar-benar bergerak dengan kecepatan tetap.

Hukum pertama Newton dirumuskan sebagai berikut:


Dalam kerangka inersial, setiap benda akan tetap dalam keadaan diam atau bergerak lurus
beraturan, kecuali jika ia terpaksa mengubah keadaan tersebut oleh gaya-gaya dari
lingkungan tempat benda berada.
Dapat dikatakan bahwa hukum Newton pertama ini merupakan definisi bagi kerangka
inersial. Kerangka acuan inersia yang digunakan untuk menganalisis gerak di atas permukaan
bumi adalah bumi itu sendiri. Hukum pertama Newton lebih presisi dibanding dengan apa
yang diusulkan Aristoteles. Tanpa adanya gaya luar, sebuah benda yang bergerak akan tetap
terjaga bergerak. Dengan kata lain kecepatannya tidak akan berubah baik besar maupun arah.
Ketahanan sebuah benda untuk merubah gerakan disebut inersia. Hukum pertama Newton
ekivalen dengan mengatakan sebuah benda mempunyai inersia.
Setiap pusat massa benda tetap berada dalam keadaan istirahat, atau gerak seragam lurus
ke kanan, kecuali dipaksa berubah dengan menerapkan gaya ke benda tersebut. Sebuah pusat
massa benda tetap diam, atau bergerak dalam garis lurus (dengan kecepatan, v, sama), kecuali
diberi gaya luar. Dalam notasi kalkulus, dapat dikemukakan dengan:
d
v=0
dt
Hukum pertama menjelaskan frame referensi di mana kedua hukum lainnya dapat
dibuktikan benar. Frame referensi ini disebut referensi frame inertial atau Galilean referensi
frame dan bergerak dengan kecepatan konstan, yaitu, tanpa
percepatan.
Hukum pertama Newton menyatakan bahwa sebuah benda dalam keadaan diam atau
bergerak dengan kecepatan konstan akan tetap diam atau bergerak dengan kecepatan konstan
kecuali ada gaya eksternal yang berpengaruh pada benda tersebut.

Kecenderungan dari sifat benda seperti itu disebutkan bahwa benda mempunyai
kelembaman, sehubungan dengan itu, hukum I Newton sering disebut hukum
kelembaman/inersia.

Dinamika Partikel : Hukum Newton Page 4


Aryo Sheftian Molok

Hukum pertama Newton tidak membuat perbedaan antara benda yang diam dengan benda
yang bergerak dengan kecepatan konstan, pertanyaan apakah suatu benda sedang diam atau
bergerak denan kecepatan konstan bergantung pada kerangka dimana benda tersebut diamati.
Hukum pertama Newton berlaku pada kerangka acuan yang inersial, yaitu kerangka acuan
yang bergerak dengan kecepatan konstan atau diam.

Kecepatan
Kecepatan (simbol: v) adalah pengukuran vektor dari besar dan arah gerakan. Nilai absolut
skalar(magnitudo) dari kecepatan disebut kelajuan. Kecepatan dinyatakan dengan jarak yang
ditempuh persatuan waktu.
Rumus kecepatan yang paling sederhana adalah :
"Kecepatan= Perpindahan/Waktu" atau v = s/t.
Dengan demikian, satuan SI kecepatan adalah m/s dan merupakan sebuah besaran
turunan. Beberapa satuan kecepatan lainnya adalah km/jam atau km/h mil/jam atau mph knot
Mach yang diambil dari kecepatan suara. Mach 1 adalah kecepatan suara. Perubahan
kecepatan tiap satuan waktu dikenal sebagai percepatan atau akselerasi.
Satuan kecepatan
c (konstanta kecepatan cahaya) | sentimeter per jam (cm/h) | sentimeter per menit (cm/m) |
sentimeter per detik (cm/s) | kaki per jam (foot/h) | kaki per menit (foot/m) | kaki per detik
(foot/s) | meter per jam (m/h) | meter per menit (m/m) | meter per detik (m/s) |kilometer per
jam (km/h) | kilometer per menit (km/m) | kilometerper detik (km/s) | knot | mach (laut) |
mach (SI) | mil per jam (mil/h)| mil per menit (mil/m) | mil per detik (mil/s) | yard per jam
(yard/h) |yard per menit (yard/m) | yard per detik (yard/s)
Jarak
Jarak adalah angka yang menunjukkan seberapa jauh suatu benda dengan benda lainnya.
Dalam fisika atau dalam pengertian sehari-hari, jarak dapat berupa jarak fisik, sebuah periode
waktu, atau estimasi/perkiraan berdasarkan kriteria tertentu (misalnya jarak tempuh antara
Jakarta-Bandung). Dalam matematika, jarak haruslah memenuhi kriteria tertentu.
Waktu
Waktu menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997) adalah seluruh rangkaian saat
ketika proses, perbuatan atau keadaan berada atau berlangsung. Berbeda dengan koordinat
posisi, jarak tidak mungkin bernilai negatif. Jarak merupakan besaran skalar, sedangkan
perpindahan merupakan besaran vektor.

Dinamika Partikel : Hukum Newton Page 5


Aryo Sheftian Molok

Jarak yang ditempuh oleh kendaraan (biasanya ditunjukkan dalam odometer), orang, atau
obyek, haruslah dibedakan dengan jarak antara titik satu dengan lainnya.
Percepatan
Dalam fisika, percepatan adalah besarnya perubahan (atau turunan terhadap waktu dari
kecepatan, yang merupakan vektor) dengan dimensi panjang/waktu². Dalam satuan SI adalah
meter/detik². Percepatan dilambangkan dengan a. Percepatan bisa bernilai positif dan negatif.
Bila nilai percepatan positif, hal ini menunjukkan bahwa kecepatan benda yang mengalami
percepatan positif ini bertambah (dipercepat). Sebaliknya bila negatif, hal ini menunjukkan
bahwa kecepatan benda menurun (diperlambat). Contoh percepatan positif adalah : jatuhnya
buah dari pohonnya yang dipengaruhi gravitasi. Sedangkan contoh percepatan negatif
adalah :mengerem mobil.
2. Hukum Kedua Newton

Hukum pertama Newton merupakan kasus khusus untuk benda dengan resultan gaya nol.
Apa yang terjadi jika terdapat gaya total yang bekerja pada suatu benda? Contoh: sebuah
balok dilempar di atas permukaan lantai kasar. Selama balok bergerak, bekerja suatu gaya
gesek yang menyebabkan kecepatan balok berkurang dan pada akhirnya berhenti. Ini adalah
kasus yang umum terjadi pada peristiwa gerak. Akan ada gaya luar yang bekerja pada suatu
benda yang menyebabkan kuantitas gerak suatu benda berubah. Pernyataan inilah yang
menjadi dasar Hukum Kedua Newton.
Berbagai pengamatan menunjukan bahwa untuk menghasilkan perubahan kecepatan
yang sama, pada benda yang berbeda dibutuhkan ‘besar’ pengaruh luar yang berbeda pula.
Sebaliknya dengan besar pengaruh luar yang sama, perubahan kecepatan pada benda-benda
ternyata berbeda-beda. Jadi ada suatu kuantitas intrinsik (diri) pada benda yang menentukan
ukuran seberapa besar sebuah pengaruh luar dapat mengubah kondisi gerak benda tersebut.
Kuantitas ini sebanding dengan jumlah dan jenis zat. Kuantitas intrinsik pada benda ini
kemudian disebut sebagai massa inersia, disimbulkan dengan m. Massa inersia (atau sering
disebut sebagai massa) memberikan ukuran derajat kelembaman atau derajat inersia sebuah
benda. Satuan dari massa adalah kilogram, dalam satuan SI. Makin besar massanya makin
sulit untuk menghasilkan perubahan kondisi gerak pada benda tersebut.
Pada hakikatnya, hukum pertama dan hukum kedua Newton dianggap sebagai definisi
gaya. Gaya adalah suatu pengaruh pada sebuah benda yang menyebabkan benda mengubah
kecepatannya atau mengalami percepatan. Arah gaya sama dengan arah pecepatan yang
ditimbulkan oleh gaya tersebut jika gaya itu adalah satu-satunya gaya yang bekerja pada

Dinamika Partikel : Hukum Newton Page 6


Aryo Sheftian Molok

benda yang bermassa. Massa adalah sifat intrinsik sebuah benda yang mengukur resistansinya
terhadap percepatan.
Hukum Kedua Newton menyatakan hubungan antara gaya dan perubahan keadaan gerak
secara kuantitatif. Newton menyebutkan bahwa:
kecepatan perubahan kuantitas gerak suatu partikel sama dengan resultan gaya
yang bekerja pada partikel tersebut.

Jika gaya F dikerjakan pada benda bermassa m1, dan menghasilkan percepatan a1, maka
F = m1a1
Jika gaya yang sama dikerjakan pada benda kedua yang massanya m 2 dan menghasilkan
percepatan a2 maka
F = m2a2
Dengan menggabungkan kedua persamaan diatas kita dapatkan
F = m1a1= m2a2
Hubungan tersebut dapat digunakan untuk menentukan perbandingan massa-massa
partikel yang diukur dari pengukuran yang terjadi pada m1 dan m2. Jika m1 dipilih sebagai
satuan massa maka massa partikel lain dapat ditentukan. Massa dari benda yang ditentukan
dengan cara tersebut dinamakan dengan perbandingan massa Inersia
Dari definisi tentang gaya dan massa diatas, Newton menyatakan dalam hukum II
Newton, yaitu “laju perubahan momentum benda terhadap waktu berbanding lurus dengan
resultan gaya yang bekerja pada benda dan besarnya sama dengan gaya tersebut
Dari persamaan diatas dapat dilihat bahwa percepatan berbanding lurus dengan gaya yang
bekerja dan berbanding terbalik dengan massa benda. Atau dapat dikatakan besar percepatan
benda bila dikalikan dengan massanya akan sama dengan besar gaya yang bekerja pada
benda tersebut.
Momentum sebuah partikel secara matematis didefinisikan sebagai hasil kali massa
dengan kecepatan, sedangkan secara fisisnya momentum sebuah partikel dianggap sebagai
ukuran kesulitan untuk mendiamkan suatu benda.
Dalam bahasa kita sekarang kuantitas gerak yang dimaksudkan oleh Newton diartikan
sebagai momentum p yang didefinisikan sebagai: p=mv dengan m adalah massa partikel dan
v adalah kecepatannya. Dalam mekanika klasik pada umumnya massa partikel adalah tetap.
3. Hukum Ketiga Newton

Dinamika Partikel : Hukum Newton Page 7


Aryo Sheftian Molok

Setiap gaya mekanik selalu muncul berpasangan sebagai akibat saling tindak antara dua
benda. Bila benda A dikenai gaya oleh gaya B, maka benda B akan dikenai gaya oleh benda
A. Pasangan gaya ini dikenal sebagai pasangan aksi-reaksi. Menurut hukum Ketiga Newton:
Setiap gaya mekanik selalu muncul berpasangan, yang satu disebut aksi
dan yang lain disebut reaksi, sedemikian rupa sehingga aksi = - reaksi.
Faksi = -Freaksi
Mana yang disebut aksi dan mana yang disebut reaksi tidaklah penting, yang penting kedua-
duanya ada.
Sifat pasangan gaya aksi-reaksi adalah sebagai berikut (1) sama besar, (2) arahnya
berlawanan, dan (3) bekerja pada benda yang berlainan (satu bekerja pada benda A, yang lain
bekerja pada benda B. Pasangan aksi-reaksi yang memenuhi ketiga sifat ini disebut
memenuhi bentuk lemah hukum Ketiga Newton. Banyak pula pasangan aksi-reaksi yang
memenuhi sifat tambahan yaitu (4) mereka terletak dalam satu garis lurus . Pasangan ini juga
memenuhi sifat terakhir disebut memenuhi bentuk kuat hukum Ketiga Newton.
Hukum ketiga Newton kadang-kadang dinamakan hukum interaksi atau aksi reaksi.
Hukum ini menggambarkan sifat penting dari gaya, yaitu bahwa gaya selalu terjadi bersama-
sama.
Misalkan F12 adalah gaya yang dikerjakan oleh partikel 1 pada partikel 2, dan F21 adalah
gaya oleh partikel 2 pada partikel 1.
Persamaan ini dikenal dengan Hukum kekekalan momentum, dengan penjelasan “jika
resultan gaya eksternal yag bekerja pada sistem sama dengan nol, maka vektor momentum
total sistem tetap konstan.
C. Beberapa Jenis Gaya
a. Gaya Berat
Semua benda yang berada dekat dengan permukaan bumi akan memperoleh suatu
percepatan yang sama menuju pusat bumi. Percepatan seperti ini dinamakan sebagai
percepatan gravitasi bumi. Dengan demikian, mengingat benda memiliki suatu massa
tertentu, maka pada benda yang berada dekat dengan permukaan bumi bekerja suatu gaya
(F=ma). Gaya semacam ini disebut sebagai gaya berat, dirumuskan:
w = mg
dengan g adalah percepatan gravitasi bumi, yang nilainya pada permukaan bumi sekitar 9,8
m/s2. Gaya berat untuk benda yang terletak jauh dari permukaan bumi, diselesaikan dengan

Dinamika Partikel : Hukum Newton Page 8


Aryo Sheftian Molok

perumusan percepatan gravitasi yang diperoleh dari hukum gravitasi universal. Hal ini akan
dibahas dalam bab tersendiri.
b. Gaya Pegas
Sebuah pegas ideal bila diregangkan atau ditekan akan memberikan gaya yang sebanding
dengan besar perubahan panjang pegas namun arahnya berlawanan dengan arah perubahan
panjang. Artinya, jika tangan kita menarik ke arah kiri suatu pegas, maka pegas akan menarik
kita ke arah kanan. Jadi gaya yang diberikan oleh pegas adalah:
F=-kx
x adalah vektor besar perubahan panjang pegas dan tanda negatif pada persamaan di atas
menunjukkan arah gayanya yang berlawanan dengan arah perubahan panjang pegas.
Konstanta kesebandingan k disebut juga sebagai konstanta pegas. Kebanyakan pegas real
akan mengikuti persamaan di atas untuk nilai x yang cukup kecil.
c. Gaya Normal/Gaya Kontak
Antara dua permukaan benda yang saling bersentuhan akan ada gaya dari permukaan
benda yang satu ke permukaan benda yang kedua, dan sebaliknya. Arah gaya normal tegak
lurus terhadap permukaan dan membentuk pasangan aksi-reaksi. Besar gaya normal dapat
diketahui dari persamaan-persamaan hukum Newton, bila besar gaya-gaya yang lain
diketahui.
d. Gaya Gesek
Gaya gesek adalah gaya yang terjadi antara dua permukaan yang bergerak relatif
berlawanan.

Antara permukaan lantai dan balok terdapat adhesi permukaan. Hal ini yang
menyebabkan mengapa balok terasa lebih berat di dorong pada saat sedang diam
dibandingkan ketika sudah mulai bergerak. Pada saat diam gaya ikat antar atom atau molekul
cukup besar, sehingga butuh gaya yang lebih besar untuk memecah ikatan tersebut. Tinjau
sebuah balok yang terletak pada bidang datar yang kasar.

Dinamika Partikel : Hukum Newton Page 9


Aryo Sheftian Molok

Gaya gesek yang terjadi selama benda diam disebut gaya gesek statik. Gaya gesek statik
maksimum merupakan gaya terkecil yang dibutuhkan agar benda mulai bergerak.

D. Penggunaan Hukum Newton


Hukum kedua Newton , F = m a, merupakan bagian yang penting di dalam
menyelesaikan masalah-masalah mekanika. Ada beberapa langkah yang berguna untuk
membantu menyelesaikan masalah-masalah mekanika.
a. Identifikasi obyek/benda yang menjadi pusat perhatian.
Pada sistem di bawah ini yang menjadi pusat perhatian adalah balok

b. Gambar gaya-gaya yang bekerja pada obyek/benda tersebut secara vektor.

c. Pilih sistem koordinat pada obyek/benda tersebut dan proyeksikan gaya gaya yang
bekerja pada sumbu koordinat.

Dinamika Partikel : Hukum Newton Page 10


Aryo Sheftian Molok

d. Tulis hukum keduan Newton dalam F = ma, dan jumlahkan F total yang bekerja pada
obyek/benda tersebut secara vektor.
Gaya-gaya pada komponen x
Fx = m ax
F cos q = m ax
Gaya-gaya pada Komponen y
Fy = m ay
F sin q + N - mg = m ay

E. Dinamika Gerak Melingkar

Suatu partikel dapat bergerak melingkar dengan besar kecepatan konstan, jika partikel
tersebut mengalami percepatan sentripetal, yaitu percepatan ke arah pusat lingkaran:
v2
a=
r
Berdasarkan Hukum kedua Newton, bahwa apabila sebuah benda bergerak dipercepat
maka pada benda tersebut bekerja suatu gaya. Maka pada kasus benda bergerak melingkar,
pada benda tersebut bekerja gaya yang arahnya juga ke pusat. Gaya tersebut dikenal sebagai
gaya sentripetal. Contoh : sebuah balok yang diputar vertikal dengan tali, pada posisi di A
gaya yang menuju ke pusat adalah tegangan tali T dan berat balok w, jadi Fc = T + w

Dinamika Partikel : Hukum Newton Page 11


Aryo Sheftian Molok

Pada posisi di bawah, gaya yang menuju ke pusat adalah tegangan tali T dan berat balok w
(arah menjauhi pusat). Jadi Fc = T – w

BAB III PENUTUP


Kesimpulan
Dinamika partikel adalah cabang mekanika yang mempelajari gerak suatu partikel dengan
meninjau penyebab geraknya. Gerak dari suatu partikel dipengaruhi oleh sifat-sifat dan
susunan benda lain yang ada disekitarnya.
Hukum pertama Newton dirumuskan Dalam kerangka inersial, setiap benda akan tetap dalam
keadaan diam atau bergerak lurus beraturan, kecuali jika ia terpaksa mengubah keadaan
tersebut oleh gaya-gaya dari lingkungan tempat benda berada.
Hukum Kedua Newton menyatakan hubungan antara gaya dan perubahan keadaan gerak
secara kuantitatif. kecepatan perubahan kuantitas gerak suatu partikel sama dengan resultan
gaya yang bekerja pada partikel tersebut.
hukum Ketiga Newton: Setiap gaya mekanik selalu muncul berpasangan, yang satu disebut
aksi dan yang lain disebut reaksi, sedemikian rupa sehingga. Faksi = -Freaksi

Dinamika Partikel : Hukum Newton Page 12


Aryo Sheftian Molok

Daftar Pustaka
Anonimus. 2010. Dinamika Partikel http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/ii-dinamika-
partikel.pdf
Anonimus. 2011. Hukum Newton. http://www.slideshare.net/thrisharsono11/hukum-newton-
14931860

Sisfo. 2012. Dinamika pertikel http:// sisfo.itp.ac. id/bahanajar/bahanajar/Asnal /Fisika/BAB


%203%20 DINAMIKA%20PARTIKEL.pdf
Wadhy.2013. Hukum newton http://wadhybelajar.blogspot.com/2013/02/dinamikahukum-
newtongaya-gesekgaya.html
Alan. 2012. Dinamika partikel. http://alansileo.blogspot.com/2012/09/makalah-dinamika-
partikel.html

Klaudy.2011. Dinamika partikel. http://www.scribd.com/doc/90645810/4-Kinematika-


DanDinamika-Rotasi-Compatibility-Modehttp://klaudya tamaleroh. blogspot. com/
2011 / 10/ dinamika - partikel.html

Dinamika Partikel : Hukum Newton Page 13

Anda mungkin juga menyukai