Anda di halaman 1dari 12

MEKANIKA KLASIK

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia

Dosen Pengampu : Surahmat, S.Pd.

Oleh:
Laela Ulfa

4201413023

Rombel : 17

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG


2014

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL

DAFTAR ISI

ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat

1
1
1
1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Fisika Klasik

2.2 Mekanika Klasik dan Hukum Newton tentang Gerak

2.3 Hukum Pertama Newton

2.4 Hukum Kedua Newton

2.5 Hukum Ketiga Newton

2.6 Penerapan Hukum Newton

2.6.1 Penerapan Hukum Pertama Newton

2.6.2 Penerapan Hukum Kedua Newton

2.6.3 Penerapan Hukum Ketiga Newton

BAB III PENUTUP

3.1 Simpulan

3.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA

10

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Fisika merupakan suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang materi tak hidup di
alam semesta serta fenomena-fenomena alam di dalamnya. Fisika adalah ilmu yang terus
berkembang dari waktu ke waktu. Sejarah fisikapun menjadi suatu hal yang menarik untuk
dicermati. Namun, belum banyak orang yang tahu tentang Fisika. Orang-orang sebagian
besar berpikiran bahwa Fisika merupakan mata pelajaran yang sulit ketika mereka
mempelajari Fisika baik di SMP(Sekolah Menengah Pertama) atau SMA(Sekolah Menengah
Atas). Padahal, fenomena-fenomena yang ada di sekitar kita erat hubungannya dengan fisika.
Misalnya, fenomena gelombang pada air laut. Fisika merupakan ilmu yang memiliki banyak
cabang ilmu tetapi secara umum orang-orang tidak mengetahui dan memahami cabang ilmu
Fisika tersebut. Salah satunya adalah cabang ilmu Fisika mekanika tentang hukum Newton.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dari penyusunan makalah ini
adalah sebagai berikut
1. Apa yang dimaksud dengan mekanika klasik?
2. Bagaimana konsep dan penjelasan hukum pertama Newton, hukum kedua Newton, dan
hukum ketiga Newton?
3. Peristiwa apa saja yang ada dalam kehidupan kita sehari-hari yang berkaitan dengan
hukum Newton?
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penyusunan makalah ini adalah
sebagai berikut
1. Mengetahui dan memahami pengertian mekanika klasik.
2. Mengetahui dan memahami mengenai hukum pertama Newton, hukum kedua Newton,
dan hukum ketiga Newton.
3. Mengetahui penerapan hukum Newton tentang gerak dalam kehidupan sehari-hari.
1.4 Manfaat
Manfaat dari penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut
1. Memberikan pengetahuan tentang mekanika klasik.
2. Meningkatkan pengetahuan tentang hukum Newton tentang gerak yaitu hukum pertama
Newton, hukum kedua Newton, dan hukum ketiga Newton.
3. Meningkatkan pengetahuan penerapan hukum Newton tentang gerak dalam kehidupan
sehari-hari.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Fisika Klasik

Fisika klasik dikembangkan sebelum tahun 1900 yang kebanyakan mengacu kepada
mekanika Newton. Mekanika Newton dirumuskan oleh Isaac Newton pada abad ke
17 dan 18. Mekanika Newton dapat diterapkan untuk objek yang bergerak dengan kecepatan
dibawah kecepatan cahaya. Teori relativitas yang dirumuskan oleh Albert Einstein pada tahun
1904 digunakan untuk objek dengan kecepatan mendekati kecepatan cahaya. Newton juga
merumuskan teori gravitasi selain teori tentang gerak yang dapat menjelaskan fenomena
sehari-hari seperti benda jatuh dan lintasan pelanet. Namun teori gravitasi Newton gagal
untuk menjelaskan lintasan orbit planet merkurius yang ternyata tidak benar-benar elips.
Teori gravitasi Newton digantikan oleh teori relativitas Einstein tahun 1915. Sebuah teori
yang lengkap dan dapat menghimpun semua teori fisika saat ini. Ide dasarnya adalah
menyatukan semua interaksi yang ada di alam ini yaitu interaksi elektromagnet, interaksi
lemah, interaksi kuat, dan interaksi gravitasi. Interaksi elektromegnet berperan dalam
interaksi antar partikel bermuatan, misalnya elektron dan proton dalam atom. Interaksi lemah
berperan dalam peluruhan radioaktif dan interaksi kuat berperan mengikat neutron dan proton
dalam inti atom. Interaksi alam yang lain adalah interaksi gravitasi yang berperan dalam
membentuk galaksi, tata surya, dan bumi.
Mencari satu teori yang mampu mejelaskan segala sesuatu termasuk menjelaskan
bagaimana alam semesta ini diciptakan, bagaimana awalnya, dan bagaimana alam
semesta ini nanti berakhir menjadi obesesi terbesar umat manusia. Melalui fisika
kita

dapat

menyusun

sejarah

alam

semesta

dari

ia

dilahirkan

hingga

seperti

sekarang ini. Walau secara teori semua hukum fisika menuju ke satu teori tetapi secara
eksperimen belum dapat dibuktikan. Pembuktian itu terutama menggabung relativitas umum
ke dalam teori kuantum. Teori dan eksperimen harus saling mendukung dan melengkapi.
Ketika

terjadi

diformulasikan.

ketidakcocokan

maka

Model

dalam

standar

teori

dapat

fisika

dimodifikasi

partikel

ataupun

atau
dalam

teori

baru

kosmologi

adalah cara memetakan fisika mutahir yang masih dapat dibuktikan dengan eksperimen.
Sampai
pada

saat
karya

ini

model

penelitan

standar

Glashow,

dalam

fisika

Weinberg,

dan

kuantum
Salam

hanya
yang

sampai

batas

menggabungkan

interaksi elektromagnetik dengan interaksi lemah.


2.2 Mekanika Klasik dan Hukum Newton tentang Gerak
Mekanika klasik Newton menganalisis gerak benda dengan memandangnya sebagai
benda titik (partikel). Teori klasik memandang meteri sebagai partikel bermassa sedangkan
gerak partikel bebas didefinisikan menurut energi E dan momentumnya P. Mekanika klasik
5

atau mekanika Newton adalah teori tentang gerak yang didasarkan pada konsep massa dan
gaya serta hukum-hukum yang menghubungkan konsep-konsep fisis ini dengan besaran
kinematika perpindahan, kecepatan, dan percepatan.
Semua gejala dalam mekanika klasik dapat digambarkan dengan menggunakan tiga
hukum sederhana yang dinamakan hukum Newton tentang gerak. Hukum Newton
menghubungkan percepatan sebuah benda dengan massanya dan gaya-gaya yang bekerja
padanya. Hukum Newton tentang gerak ada tiga yaitu hukum pertama Newton, hukum kedua
Newton, dan hukum ketiga Newton.
Kelembaman erat kaitannya dengan hukum Newton. Tokoh yang mengamati tentang
kelembaman adalah Galileo dan pengamatan itu dilakukan sebelum ada hukum Newton.
Galileo menurunkan pengertian percepatan sebagai laju perubahan kecepatan terhadap waktu
tetapi ia belum mengaitkan percepatan dengan gaya. Oleh karena itu, Galileo tidak mencapai
pengertian lengkap untuk kelembaman.
Pada tahun 1592, Galileo melihat ketika bola menggelinding di permukaan yang licin dan
rata, bola tersebut tidak akan berhenti karena tidak mengalami gesekan. Dengan kata lain,
kelembaman benda kekal ketika tidak ada gaya perintang.
Kesimpulan tersebut bertolak belakang dengan pendapat pengikut Aristoteles. Mereka
menyatakan bahwa kecepatan akan bertambah ketika tidak ada gaya perintang. Meskipun
tidak pernah memberi sepatah definisi kelembaman, ia mengatakan bahwa benda memiliki
keengganan terhadap perubahan, baik dalam posisi diam atau sedang bergerak.
Keengganan itu dipahaminya sebagai hasil perkalian antara berat dan kecepatan. Hal ini
memperlihatkan bahwa kelembaman adalah turunan impetus.
Masalah kelembaman tidak berhenti sampai kesimpulan yang diberikan Galileo. Descartes
menyumbang gagasan dengan mengatakan bahwa benda cenderung bergerak terus mengikuti
garis lurus. Ia menganggap gerak melingkar memerlukan gaya untuk diteruskan.
Kelembaman berkaitan dengan percepatan. Pada mulanya, impetus adalah pengertian
dinamika, sementara aspek kinematika yang seharusnya dijadikan dasar untuk dinamika
belum mengalami penyempurnaan. Pengertian percepatan sebagai perubahan kecepatan
dengan waktu memang belum jelas pada masa itu karena orang cenderung berpikir geometris.
Hal ini menyebabkan mereka lebih banyak menghubungkan kecepatan dengan jarak bukan
dengan waktu. Namun, setelah Galileo menyadari hubungan erat kecepatan dan waktu,
persamaan-persamaan kinematika segera dapat ditemukan. Galileo belum mengaitkan
keduanya dengan pengertian gaya.

Newton mengubah pengamatan para pendahulunya seperti Galileo, Kepler, dan Descartes
ke dalam dalam bentuk matematis yang terpadu. Karya-karya Newton pada abad ke-17
bertepatan dengan pesatnya kemajuan ilmiah di berbagai bidang. Abad ke-17 sering dijuluki
sebagai Revolusi Ilmiah dan Newton diakui oleh semua pihak sebagai raja Revolusi Ilmiah.
Newton tidak banyak menyodorkan fakta baru tetapi mengubah temuan pendahulunya ke
dalam sistem pemikiran yang lengkap dan menyeluruh. Newton tidak memberi gambaran
alam yang serba mekanis dalam bentuk kualitatif. Dia menawarkan definisi untuk gaya yang
sederhana dan berguna (F = ma). Fisika tidak hanya mengetahui gerak-gerak benda tetapi
juga penyebab gerakan yaitu gaya. Kegemilangan Newton terlihat pada teori gravitasinya saat
ia menyatukan perubahan di bumi dan langit ke dalam satu persamaan.
2.3 Hukum Pertama Newton
Hukum pertama Newton berbunyi sebuah benda tetap pada keadaan awalnya yang diam
atau bergerak dengan kecepatan yang sama kecuali ia dipengaruhi oleh suatu gaya yang tidak
seimbang atau gaya eksternal neto (Fneto = F). Kecenderungan ini digambarkan dengan
mengatakan bahwa benda mempunyai kelembaman sehingga hukum pertama Newton disebut
juga hukum kelembaman. Hukum pertama Newton tidak membuat perbedaan antara benda
diam dan benda yang bergerak dengan kecepatan konstan. Sebuah benda sedang diam atau
bergerak dengan kecepatan konstan tergantung pada kerangka acuan dimana benda itu
diamati. Sebuah kerangka acuan di mana hukum pertama Newton berlaku dinamakan
kerangka acuan inersial.
Hukum pertama Newton juga berkaitan dengan pengamatan yang dilakukan oleh Galileo.
Sebelum Galileo, pada umumnya dipikirkan bahwa gaya seperti dorongan atau tarikan
diperlukan untuk mempertahankan benda agar terus bergerak dengan kecepatan konstan.
Galileo mempelajari gerakan dengan melakukan eksperimen dengan bola. Galileo
menggelindingkan bola naik dan turun bidang-bidang miring seperti gambar di bawah ini.

Gambar 2.3 Eksperimen Galileo

Galileo menemukan hasil eksperimen tersebut, hasilnya adalah jika sebuah bola
digelindingkan menuruni bidang miring, kelajuannya bertambah dengan jumlah yang sama
dalam selang waktu yang sama. Galileo menerangkan jika ia dapat mengeliminasi pengaruh
9

gesekan maka sebuah bola yang menggelinding pada bidang horizontal akan menggelinding
selamanya tanpa perubahan kelajuan. Newton menyatakan hasil ini sebagai hukumnya yang
pertama.
2.4 Hukum Kedua Newton
Hukum kedua Newton menyatakan bahwa percepatan sebuah benda berbanding terbalik
dengan massanya dan sebanding dengan gaya eksternal neto yang bekerja padanya:
a=

Fneto
m

atau
Fneto = ma

Gambar 2.4 Hukum Kedua Newton

Hukum pertama dan kedua Newton dapat dianggap sebagai definisi gaya. Gaya adalah
suatu pengaruh pada sebuah benda yang menyebabkan benda mengubah kecepatannya.
Besarnya gaya adalah hasil kali massa benda dan besarnya percepatan yang dihasilkan gaya.
Definisi gaya ini sesuai dengan konsep intuitif kita tentang gaya sebagai suatu dorongan atau
tarikan seperti yang dilakukan otot kita.
Massa adalah sifat intrinsik sebuah benda yang mengukur resistansinya terhadap
percepatan. Jika gaya F dikerjakan pada benda bermassa m 1 dan menghasilkan percepatan a1
maka:
F = m1a1
Jika gaya yang sama dikerjakan pada benda kedua yang massanya m 2 dan menghasilkan
percepatan a2 maka:
F = m2a2
dengan menggabungkan persamaan-persamaan ini, kita dapatkan:
F = m1a1 = m2a2
2.5 Hukum Ketiga Newton
Hukum ketiga Newton berbunyi gaya-gaya yang terjadi selalu berpasangan. Jika benda X
memberikan gaya pada benda Y, gaya yang besarnya sama tetapi arahnya berlawanan
11

diberikan oleh benda Y pada benda X. Hukum ketiga Newton kadang-kadang dinamakan
hukum interaksi atau hukum aksi reaksi. Hukum ini menggambarkan sifat penting dari
gaya, yaitu bahwa gaya-gaya selalu terjadi berpasangan.

Gambar 2.5 Hukum Ketiga Newton

Contoh dari hukum ketiga Newton adalah bumi mengerjakan gaya gravitasional Fg pada
sebuah benda proyektil yang menyebabkannya dipercepat ke bumi. Menurut hukum ketiga
Newton, proyektil mengerjakan gaya pada bumi yang sama besar dan berlawanan arahnya.
Jadi, proyektil mengerjakan gaya Fg = -Fg pada bumi ke arah proyektil. Jika gaya adalah
satu-satunya gaya yang bekerja pada bumi, bumi akan dipercepat ke proyektil. Karena bumi
memiliki massa yang sangat besar, percepatan yang dialami akibat gaya yang dihasilkan
proyektil ini sangat kecil dan tak teramati.
2.6 Penerapan Hukum Newton
2.6.1 Penerapan Hukum Pertama Newton
Penerapan hukum pertama Newton dalam kehidupan sehari-hari adalah:
1. Penumpang akan terasa terdorong ke depan saat mobil yang bergerak cepat direm
mendadak.
2. Koin yang berada di atas kertas dan kertas tersebut terletak di atas meja akan tetap di sana
saat kertas ditarik cepat.
3. Ayunan bandul sederhana.
4. Pemakaian roda gila pada mesin mobil.
2.6.2 Penerapan Hukum Kedua Newton
Hukum kedua Newton juga dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Aplikasi
atau penerapan hukum kedua Newton dalam kehidupan sehari-hari yaitu mobil yang melaju
di jalan raya akan mendapatkan percepatan yang sebanding dengan gaya dan berbanding
terbalik dengan massa mobil tersebut.
2.6.3 Penerapan Hukum Ketiga Newton
13

Penerapan hukum ketiga Newton adalah:


1. Adanya gaya gravitasi.
2. Peristiwa gaya magnet.
3. Gaya listrik.

BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan

15

1. Mekanika klasik atau mekanika Newton adalah teori tentang gerak yang didasarkan pada
konsep massa dan gaya serta hukum-hukum yang menghubungkan konsep-konsep fisis
ini dengan besaran kinematika perpindahan, kecepatan, dan percepatan.
2. Hukum pertama Newton berbunyi sebuah benda tetap pada keadaan awalnya yang diam
atau bergerak dengan kecepatan yang sama kecuali ia dipengaruhi oleh suatu gaya yang
tidak seimbang atau gaya eksternal neto (Fneto = F). Hukum kedua Newton
menyatakan bahwa percepatan sebuah benda berbanding terbalik dengan massanya dan
sebanding dengan gaya eksternal neto yang bekerja padanya (F = ma) dan Hukum ketiga
Newton berbunyi gaya-gaya yang selalu terjadi berpasangan. Jika benda X memberikan
gaya pada benda Y, gaya yang besarnya sama tetapi arahnya berlawanan diberikan oleh
benda Y pada benda X.
3. Penerapan hukum pertama Newton dalam kehidupan sehari-hari adalah penumpang akan
terasa terdorong ke depan saat mobil yang bergerak cepat direm mendadak, koin yang
berada di atas kertas dan kertas tersebut terletak di atas meja akan tetap di sana saat
kertas ditarik cepat, ayunan bandul sederhana, dan pemakaian roda gila pada mesin
mobil. Aplikasi atau penerapan hukum kedua Newton dalam kehidupan sehari-hari yaitu
mobil yang melaju di jalan raya akan mendapatkan percepatan yang sebanding dengan
gaya dan berbanding terbalik dengan massa mobil tersebut dan penerapan hukum ketiga
Newton adalah adanya gaya gravitasi, peristiwa gaya magnet, dan gaya listrik.
3.2 Saran
1. Masyarakat lebih peka terhadap penerapan-penerapan hukum Newton tentang gerak
dalam kehidupan sehari-hari agar ilmu pengetahuan yang diperoleh bertambah.
2. Pembahasan mengenai mekanika klasik di atas dapat ditambah lagi dari berbagai sumber
agar semakin jelas.
3. Pembaca kritis dalam membaca makalah ini dan menambah referensi lain agar ruang
lingkup pengetahuan menjadi luas.
DAFTAR PUSTAKA
http://danilearn.wordpress.com/fisika/fisika-modern-vs-fisika-klasik/ (9 September 2014).
Klinken, Van Gerry. 2004. Revolusi Fisika dari Alam Gaib ke Alam Nyata. Jakarta:
Kepustakaan Populer Gramedia.
Tipler, Paul A. 1998. Fisika Terjemahan Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
http://www.slideshare.net/rezafadheli7/hukum-i-newton (9 September 2014).
http://www.unhas.ac.id/mkufisika/quantum/node3.html (9 September 2014).
17

19

Anda mungkin juga menyukai