Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH SEJARAH FISIKA

PERKEMBANGAN FISIKA KLASIK


Laporan ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sejarah Fisika

Disusun oleh:
Willy Ferdiansyah 222153017
Andina Putri 222153023
Dita Anggraeni 222153007

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SILIWANGI
TAHUN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
hidayahnya kami dapat menyelesaikan tugas kami mata kuliah Sejarah Fisika yang berjudul “
Perkembangan Fisika Klasik “ dengan baik. Makalah ini kami kerjakan dengan penuh
kesungguhan dan keseriusan dengan mengerahkan segala kemampuan kami. Namun kami
sadar bahwa makalah tidak sempurna dan mempunyai banyak kelemahan dan kesalahan.
Oleh karena itu kami sangat menerima masukan serta kritik dari semua pihak terutama Dosen
Mata Kuliah Sejarah Fisika dan semua pihak yang terkait. Akhir kata kami segenap
kelompok 5 yang menyusun makalah ini mengucapkan terimakasih dan semoga teks ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Fisika klasik Dimulai dari tahun 1800an sampai 1890an. Pada saat periode ini
diformulasikan konsep-konsep fisika yang mendasar yang saat ini kita kenal dengan nama
Fisika Klasik. Saat periode ini Fisika berkembang dengan pesat terutama dalam
mendapatkan formulasi-formulasi umum dalam Mekanika, Fisika Panas, Listrik-Magnet
dan Gelombang, yang masih terpakai sampai saat ini. Fisika Klasik adalah fisika yang
didasari prinsip-prinsip yang dikembangkan sebelum bangkitnya teori kuantum, biasanya
termasuk teori relativitas khusus dan teori relativitas umum. Pada fisika klasik
pendekatan terhadap pemecahan persoalan pada umumnya lebih didasarkan pada
pengetahuan mekanika gerak. Disamping itu dalam penanganan solusi secara tegas
dilakukan perbedaan antara benda partikel dan fenomena gelombang dan begitu juga
mengenai tanggapan: tidak ada pembatasan-pembatasan dalam besarnya energi (energi
dapat bertambah atau berkurang dengan besaran nilai yang tidak dibatasi dengan satuan
tertentu).
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana Perkembangan Fisika Klasik Saat Galileo ?
2. Bagaimana Perkembangan Fisika Klasik Saat Newton ?
3. Siapakah Tokoh Ilmuwan Fisika Yang Berpengaruh Besar Pada Perkembangan Fisika
Klasik ?
1.3 Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah agar Mahasiswa Fisika Khusus nya Mahasiswa
Pendidikan Fisika dan khalayak umum dapat mengetahui dan memahami tentang sejarah
Perkembangan Fisika Klasik, baik saat Galileo ataupun Newton. Juga dapat mengetahui
siapa saja Tokoh Ilmuwan Fisika yang berpengaruh pada masa Perkembangan Fisika
Klasik.

BAB II
ISI PEMBAHASAN
Fisika klasik adalah fisika yang didasari dari prinsip-prinsip yang dikembangkan
sebelum munculnya teori kuantum, dari abad 17 hingga 19. Cabang-cabang yang termasuk
fisika klasik antara lain: mekanika klasik (hukum gerak Newton serta mekanika
Hamiltonian), elektrodinamika klasik, termodinamika klasik, dan teori relativitas.
2.1 Perkembangan Fisika Klasik Galileo
Upaya Galileo untuk mengecek kebenaran teori fisika melalui eksperimen, kunci
metode ilmiah, dimulai pada awal abad ke-17. Galileo mengembangkan dan berhasil menguji
beberapa hasil dinamika mekanik, terutama inersia. Pada tahun 1687, Isaac Newton
menerbitkan bukunya yang luar biasa, Principia, yang memberikan penjelasan yang jelas dan
teori fisika yang sukses. Hukum gerak Newton adalah sumber mekanika klasik, dan hukum
gravitasi Newton menjelaskan aksi dasar gravitasi. Kedua teori sangat cocok untuk
eksperimen. Prinsip juga mencakup beberapa teori dalam dinamika fluida. Joseph-Louis de
Lagrange mengembangkan mekanika klasik secara ekstensif. William Rowan Hamilton dan
lainnya, yang menciptakan formula, prinsip, dan hasil baru. Hukum gravitasi membuka
bidang astrofisika, yang menggunakan fisika teoretis untuk menggambarkan fenomena
astronomi. 
Sejak abad 18 dan seterusnya, termodinamika dikembangkan oleh Robert Boyle,
Charles, gay-lussac, dkk. Pada 1733, Daniel Bernoulli menggunakan pendapatnya mengenai
statistika dalam mekanika klasik untuk menurunkan hasil termodinamika, memulai bidang
mekanika statistic. Pada 1798, Benjamin Thompson menunjukan perubahan kerja mekanik ke
dalam panas. Pada 1847 james joule menyatakan hukum konservasi energy, dalm bentuk
panas dan juga dalam energy mekanik. 
Sifat listrik dan magnetisme dipelajari oleh Michael faraday, George ohm, dan
lainnya. Pada 1855, james Clerk Maxwell menyatukan kedua fenomena menjadi satu teori
elektromagnetisme, dijelaskan oleh persamaan Maxwell. Perkiraan dari teori ini adalah
cahaya gelombang electromagnet. 
Saat Galileo Galilei belajar di universitas Pisa untuk mempelajari ilmu kedokteran ia
memperhatikan gerak ayunan yang teratur dari lampu besar yang tergantung pada dinding
aula cathedral Pisa. Galileo mengamati bahwa walaupun amplitudo mengalami sedikit
perubahan namun ternyata waktu getarnya senantiasa tetap sama. Pada saat itu belum ada
stopwatch, karena itu untuk mengukur waktu ayun lampu tersebut ia mempergunakan denyut
nadi pada pergelangan tangannya.
Dengan memperhatikan proses yang terjadi, ia kemudian membuat alat penghitung
frekuensi denyutan nadi yang disebut pulsometer. Alat ini terdiri dari sebuah bandul yang
digantungkan pada sebuah tali yang lemas; dengan mengatur panjang tali yang disesuaikan
dengan denyutan nadi maka frekuensi denyutan dapat ditentukan besarnya. Karena itulah
selanjutnya Galileo tertarik dengan dunia fisika dan matematika dan meninggalkan study
kedokteran nya, kemudian di usia 26 tahun ia menjadi seorang profesor matematika di
universitas Pisa.
Pada bulan januari 1610 Galileo telah berhasil membuat suatu teleskop yang
berkekuatan 30 kali diameter teleskop pertama. Dengan alat ini ia berhasil membuat
penemuan-penemuan yang penting. Beliau melihat bahwa sejumlah bintang pada
kenyataannya jauh lebih banyak dari pada yang dapat dilihat dengan mata telanjang. Dari sini
ia dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang Milky Way.
2.2 Pekembangan Fisika Klasik Newton
Isaac Newton (1642-1727), lahir di Woolsthrope, Inggris. Dia lahir di tahun kematian
Galileo. Ia belajar di Universitas Cambridge dan pada usia awal 20-an ketika dia membuat
tiga penemuan besarnya teori matematikanya yang sekarang dikenal dengan kalkulus, teori
gravitasi, dan tentang komposisi cahaya. Karya besarnya, Mathematical Principles of Natural
Philosophy (biasa disebut Principia) diterbitkan pada 1687.
Penemuan-penemuan Newton yang terpenting adalah di bidang mekanika,
pengetahuan sekitar bergeraknya sesuatu benda didasarkan pada tiga hukum fundamental.
Hukum pertamanya adalah hukum inersia Galileo, Galileo merupakan penemu pertama
hukum yang melukiskan gerak sesuatu obyek apabila tidak dipengaruhi oleh kekuatan luar.
Tentu saja pada dasarnya semua obyek dipengaruhi oleh kekuatan luar dan persoalan yang
paling penting dalam ihwal mekanik adalah bagaimana obyek bergerak dalam keadaan itu.
Permasalahan ini dipecahkan oleh Newton dalam hukum geraknya yang keduadan
dapat dianggap sebagai hukum fisika klasik yang paling utama. Hukum kedua (secara
matematik dijabarkan dengan persamaan F = m.a atau a = F/m) menetapkan bahwa
percepatan obyek adalah sama dengan gaya netto dibagi massa benda. Hukum kedua Newton
memiliki bentuk sama seperti hukum dinamika Aristoteles, v = kF/R, dengan dua perbedaan
penting. Yang pertama adalah bahwa gaya menghasilkan percepatan dari pada kecepatan,
sehingga dalam ketidak hadiran gaya, kecepatan tetap konstan (hukum pertama). Perbedaan
yang lain adalah bahwa hambatan terhadap gerak adalah disebabkan oleh massa benda itu
sendiri,  terhadap medium di mana ia bergerak. Terhadap kedua hukum itu Newton
menambah hukum ketiganya yang masyhur tentang gerak (menegaskan bahwa pada tiap aksi,
misalnya kekuatan fisik, terdapat reaksi yang sama dengan yang bertentangan) serta yang
paling termasyhur penemuannya tentang kaidah ilmiah hukum gaya berat universal.
Newton juga membedakan antara massa dan berat. Massa adalah sifat intrinsik suatu
benda yang mengukur resistansinya terhadap percepatan, sedangkan  berat adalah
sesungguhnya suatu gaya, yaitu gaya berat yang bekerja pada sebuah benda. Jadi berat W
sebuah benda adalah W = mag, di mana ag adalah percepatan karena gravitasi. Keempat
perangkat hukum ini, jika digabungkan, akan membentuk suatu kesatuan sistem yang berlaku
buat seluruh makro sistem mekanika, mulai dari ayunan pendulum hingga gerak planet-planet
dalam orbitnya mengelilingi matahari. Newton tidak cuma menetapkan hukum-hukum
mekanika, tetapi dia sendiri juga menggunakan alat kalkulus matematik, dan menunjukkan
bahwa rumus-rumus fundamental ini dapat dipergunakan bagi pemecahan masalah fisika.
Diantara banyak prestasi Newton, ada satu  yang merupakan penemuan terbesar ialah
‘Hukum Gravitasi’. Pada penemuan ini, Newton menggunakan dengan baik penemuan
penting sebelumnya tentang pergerakan angkasa yang dibuat oleh Kepler dan yang lainnya.
Newton menyadari hukum semacam ini pada pertengahan 1660. Pada masa kreatif ini, ia
menulis hampir satu abad kemudian bahwa,“Saya menarik kesimpulan bahwa kekuatan yang
menjaga planet-planet pada orbitnya pasti berbanding terbalik sama dengan kuadrat dari jarak
mereka dengan pusat dimana mereka berevolusi”. Diungkapkan sebagai sebuah persamaan di
mana F gaya gravitasi diantara dua benda bermassa m1 dan m2, r adalah jarak antara pusat-
pusatnya, dan G adalah tetapan gravitasi . Gerak sebuah planet mengelilingi matahari adalah
suatu kombinasi gerak garis lurus yang ia harus miliki jika tak ada gaya yang bekerja
kepadanya dan percepatannya karena gaya gravitasi matahari. 
1. Mekanika Klasik (Mekanika Newtonian)
Mekanika klasik menggambarkan dinamika partikel atau sistem partikel. Dinamika
partikel demikian, diperlihatkan oleh hukum-hukum Newton mengenai gerak, terutama oleh
hukum kedua Newton. Hukum ini menyatakan, "Sebuah benda yang memperoleh pengaruh
gaya atau interaksi akan bergerak sedemikian rupa sehingga laju perubahan waktu dari
momentum sama dengan gaya tersebut". Hukum-hukum gerak Newton baru memiliki arti
fisis, jika hukum-hukum tersebut diacukan terhadap suatu kerangka tertentu, yakni kerangka
acuan inersia (suatu kerangka acuan yang bergerak serba sama - tak mengalami percepatan).
Prinsip Relativitas Newtonian menyatakan bahwa, "Jika hukum-hukum Newton berlaku
dalam suatu kerangka acuan maka hukum-hukum tersebut juga berlaku dalam kerangka
acuan lain yang bergerak serba sama relatif terhadap kerangka acuan pertama".
Konsep partikel bebas diperkenalkan ketika suatu partikel bebas dari pengaruh gaya
atau interaksi dari luar sistem fisis yang ditinjau (idealisasi fakta fisis yang sebenarnya).
Gerak partikel terhadap suatu kerangka acuan inersia tak gayut (independen) posisi titik asal
sistem koordinat dan tak gayut arah gerak sistem koordinat tersebut dalam ruang. Dikatakan,
dalam kerangka acuan inersia, ruang bersifat homogen dan isotropik. Ketika partikel bebas
bergerak dengan kecepatan konstan dalam suatu sistem koordinat selama interval waktu
tertentu tidak mengalami perubahan kecepatan, konsekuensinya adalah waktu bersifat
homogen.
2. .Elektrodinamika Klasik
Elekrodinamika, sesuai dengan namanya adalah kajian yang menganalisis fenomena
akibat gerak elektron. Fenomena ini berkaitan dengan kelistrikan dan kemagnetan.
Elektrodinamika adalah salah satu bagian dari fisika klasik, hukum-hukum elektrodinamika
yang dikompilasi oleh Maxwell ternyata sesuai dengan teori Relativitas, salah satu pilar dari
fisika modern. Teori elektromagnet membahas tentang medan elektromagnet, yaitu
medan listrik dan medan magnet . Kedua besaran ini berhubungan dengan rapat muatan dan
rapat arus.
Persamaan ini mengungkapkan bahwa medan elektromagnet merambat dalam ruang
dalam bentuk gelombang dengan kecepatan tetap v. Maxwell merupakan orang pertama yang
mengungkapkan bahwa gelombang EM pada jangkauan frekuensi tertentu adalah gelombang
cahaya. Sejak saat itu orang kemudian memahami bahwa gelombang EM meliputi frekuensi
sangat rendah seperti sinar tampak (frekuensi berkisar 4000 A - 7000A), hingga radiasi
frekuensi tinggi seperti Sinar-X. Dalam kajian optika dipahami bahwa cahaya memiliki
berbagai sifat yang menunjukkan bahwa konsep cahaya sebagai gelombang tidak esensial.
Akan tetapi guna menjelaskan secara lebih tepat mengenai gejala interferensi, khususnya
difraksi, konsep cahaya sebagai gelombang adalah mutlak.
Pada prinsipnya fisika klasik berpandangan bahwa materi terdiri atas partikel dan
radiasi terdiri atas gelombang. Pandangan ini menjadi acuan dalam menjelaskan gejala alam.
Contohnya, gaya yang dialami oleh partikel bermuatan seperti, elektron dan proton, dengan
massa masing-masing muatan listrik satu satuan, berinteraksi melalui interaksi gravitasi
(massa) dan elektromagnetik. Geraknya dapat dijelaskan oleh Hukum Lorentz. Akan tetapi,
teori klasik tidak mampu menjelaskan bagaimana interaksi partikel ini dengan cahaya
(radiasi).
3. Termodinamika Klasik
Thermodinamika merupakan cabang ilmu pengetahuan yang membahas antara panas
dan bentuk – bentuk energi lainnya. Thermodimika merupakan sains aksiomatik yang
berkenaan dengan transformasi energi dari satu bentuk ke bentuk lainnya . energi dan materi
sangat berhubungan dengan erat, eratnya sehingga perpindahan energi akan menyebabkan
perubahan keadaan materi tersebut.
Hukum pertama dari termodinamika menyatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan
dan tidak dapat dihilangkan namun berubah dari satu bentuk menjadi bentuk yang lainnya.
Hukum ini mengatur semua perubahan bentuk energi secara kuantitatif dan tidak membatasi
arah perubahan bentuk itu. Pada kenyataannya tidak ada kemungkinan terjadinya proses
dimana proses tersebut satu – satunya hasil dari perpindahan bersih panas dari suatu tempat
yang suhunya lebih rendah ke suatu tempat yang suhunya lebih tinggi.
Keterbatasan termodimika klasik. Termodinamika klasik menggarap keadaan sistem
dari sudut pandang makroskopik dan tidak memperhatikan mengenai struktur zat. Untuk
membuat analisa termodinamika klasik kita perlu menguraikan keadaan suatu sistem dengan
perincian mengenai karakteristik – karakteristik keseluruhannya seperti tekanan , volume dan
temperature yang bisa diukur secara lansung dan tidak menyangkut asumsi – asumsi tentang
struktur zat.Termodinamika klasik dapat menerangkan mengapa perpindahan panas dapat
terjadi, namun termodinamika klasik tidak menjelaskan bagaimana cara panas dapat
berpindah. Kita tahu bahwa panas dapat berpindah dengan tiga cara yaitu konduksi, konveksi
dan radiasi.
4. Teori Relativitas Umum
Einstein menyelesaikan teori relativitas umum pada 1915. Teori relativitas umum
menjelaskan bahwa gelombang elektromagnetik tidak sesuai dengan teori gerakan Newton.
Menurut Newton, gravitasi dianggap sebagai kekuatan penarik. Planet-planet bergerak
mengelilingi matahari dalam bentuk lingkaran elips karena matahari memiliki kekuatan
gravitasi yang amat besar. Tetapi menurut Einstein, gravitasi tidak dianggap sebagai kekuatan
penarik, tetapi lebih sebagai kekuatan eksterior yang merupakan konsekwensi dari ruang dan
waktu atau ruang-waktu. Einstein berkata: “materi memberitahu ruang bagaimana cara
melengkungkan/memelarkan dirinya; ruang memberitahu materi cara bergerak”. Teori
relativitas umum memprediksi dengan tepat sampai pada tingkatan apakah sebuah sinar
cahaya akan terbentang saat ia lewat di dekat matahari. Kalau dipaksa menyimpulkan teori
relativitas umum dalam satu kalimat: Keberadaan ruang, waktu, dan gravitasi tidak dapat
terpisahkan dari benda.
2.3 Tokoh – Tokoh Ilmuwan Fisika Yang Berpengaruh Dalam Perkembangan Fisika
Klasik
 Nicolas Léonard Sadi Carnot (lahir di Paris, 1 Juni 1796 –meninggal di Paris, 24 Agustus
1832 pada umur 36 tahun)
Penemuan : Teori tentang kalor, Rumus hukum kedua termodinamika, Karyanya yang
paling utama adalah "Réflexions Sur La puissance Motrice du Feu" (Refleksi Daya Gerak
Api); terbit tahun 1824. Di dalamnya termuat sejumlah asas seperti siklus Carnot, mesin
panas Carnot, teorema Carnot, efisiensi termodinamika.
 Julius Robert von Mayer (lahir di Heilbronn, BadenWürttemberg, Jerman, 25 November
1814 – meninggal di Heilbronn, Baden-Württemberg, Jerman, 20 Maret 1878 pada umur
63 tahun)
Penemuan : Termodinamika, Mayer mendeskripsikan proses kimia vital yang kini disebut
oksidasi.
 James Prescott Joule (lahir di Salford, Inggris, 24 Desember 1818 – meninggal di Greater
Manchester, Inggris, 11 Oktober 1889 pada umur 70 tahun)
Penemuan : Rumus hukum kekekalan energi, konsep fisika yaitu efek Joule, Thomson
yang berkembang menjadi ilmu kriogenik.
 Rudolf Julius Emanuel Clausius (lahir 2 Januari 1822 – 24 Agustus 1888)
Penemuan : konsep dasar sains termodinamika, memperkenalkan konsep entropi, teorema
virial yang digunakan pada panas.
 Thomas Alva Edison dilahirkan di Milan, Ohio pada tanggal 11 Februari 1847.Meninggal
pada tanggal 18 Oktober 1931 (umur 84) New Jersey West Orange, New Jersey, A.S.
Penemuan:Lampu pijar,telegraf cetak, pulpen elektrik, proses penambangan magnetik,
torpedo listrik, karet sintetis, baterai alkaline, pengaduk semen, mikrofon, transmiter
telepon karbon dan proyektor gambar bergerak.
 Michael Faraday Lahir pada tanggal 22 September 1791 Newington Butts, Inggris
Meninggal pada tanggal 25 Agustus 1867 (umur 75) Pengadilan Hampton, Middlesex,
Inggris
Penemuan:Hukum Induksi Faraday,Elektrokimia, Efek Faraday, Sangkar Faraday Konstan
Faraday, Cangkir Faraday, Hukum elektrolisis, Faraday Paradoks Faraday, Alat pemutar
Faraday.
BAB III
PENUTUPAN

3.1 Kesimpulan

Fisika klasik Dimulai dari tahun 1800an sampai 1890an. Pada saat periode ini
diformulasikan konsep-konsep fisika yang mendasar yang saat ini kita kenal dengan
nama Fisika Klasik. Saat periode ini Fisika berkembang dengan pesat terutama dalam
mendapatkan formulasi-formulasi umum dalam Mekanika, Fisika Panas, Listrik-
Magnet dan Gelombang. Fisika klasik adalah fisika yang didasari dari prinsip-prinsip
yang dikembangkan sebelum munculnya teori kuantum. Pada perkembangan Fisika
klasik Galileo ia mencoba memverifikasi kebenaran teori fisika melalui eksperimen
pada awal abad ke 17, Galileo juga berhasil mengembangkan beberapa hasil dinamika
mekanik terutama inersia. Pada tahun 1610 Galileo berhasil membuat teleskop yang
berkekuatan 30 kali diameter teleskop pertama dnegan alat ini ia berhasil menemukan
penemuan yang penting dan membuktikan bahwa jauh lebih banyak hewan yang tak
terlihat dari pada hewan yang dilihat dengan mata telanjang. Perkembangan fisika
klasik Newton membuat tiga penemuan besar yaitu: kalkulus,teori gravitasi,dan
tentang komposisi cahaya. Mekanika klasik menggambarkan dinamika partikel atau
sistem partikel. Elektrodinamika menganalisis fenomena akibat gerak elektron.
Termodinamika membahas antara panas dan bentuk bentuk energi lainnya. Dan
Ilmuwan yang berpengaruh diantaranya adalah Nicolas Léonard Sadi Carnot, Julius
Robert von Mayer, James Prescott Joule, Rudolf Julius Emanuel Clausius, Thomas
Alva Edison, Michael Faraday.

3.2 Saran
Demikian makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca
dan dapat menuntaskan tugas yang diberikan Dosen pengampu, apabila ada kritik dan
saran yang ingin disampaikan kepada kami silahkan sampaikan kepada kami. Apabila
ada terdapat kesalahan mohon dapat memaafkan dan memakluminya sekian Terima
kasih.

Anda mungkin juga menyukai