Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PERKEMBANGAN FISIKA MODERN

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK V

MUH.ILHAM ASY’ARI HO417309


RUSDAN H0417317

PENDIDIKAN FISIKA A
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
2018
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Dengan mengucapkan rasa syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
kesehatan dan nikmat yang tiada tara sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini dengan judul “ Perkembangan Fisika Modern “.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan dan penyusunan makalah ini.
Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan dan penyusunan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami selaku penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih
ada kekurangan baik dari susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka Kami menerima segala saran dan kritik yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Semoga dengan adanya makalah ini dapat
membantu kami dalam mengembangkan pengetahuan mengenai pekembagan fisika
modern.

Wassalamualaikum

Majene, 30 Agustus 2018

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ii

DAFTAR ISI .....................................................................................................................iii

BABI.PENDAHULUAN ...................................................................................................1
A.Latar Belakang ..................................................................................................1
B.Rumusan Masalah .............................................................................................1
C.Tujuan…………... ............................................................................................1
BABII.PEMBAHASAN ....................................................................................................2

A.Munculnya Fisika Modern................................................................................2

B.Fenomena-fenomena pada Era Fisika Modern..................................................4

C.Tokoh dan Teori Fisika Modern........................................................................4

D.Dampak Fisika Modern……………………………………………………….7

BABIII.PENUTUP .............................................................................................................8

A.Kesimpulan ......................................................................................................8
B.Saran.................................................................................................................8
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Fisika modern merupakan salah satu bagian dari ilmu Fisika yang
mempelajari perilaku materi dan energi pada skala atomik dan partikel-partikel
subatomik atau gelombang. Pada prinsipnya sama seperti dalam fisika klasik, namun
materi yang dibahas dalam fisika modern adalah skala atomik atau subatomik dan
partikel bergerak dalam kecepatan tinggi. Untuk partikel yang bergerak dengan
kecepatan mendekati atau sama dengan kecepatan cahaya, perilakunya dibahas secara
terpisah dalam teori relativitas khusus. Ilmu Fisika Modern dikembangkan pada awal
abad 20, dimana perumusan-perumusan dalam Fisika Klasik tidak lagi mampu
menjelaskan fenomena fenomena yang terjadi pada materi yang sangat kecil. Fisika
Modern diawali oleh hipotesa Planck yang menyatakan bahwa besaran energi suatu
benda yang beosilasi (osilator) tidak lagi bersifat kontinu, namun bersifat diskrit
(kuanta), sehingga muncullah istilah Fisika Kuantum dan ditemukannya konsep
dualisme partikel-gelombang. Konsep dualisme dan besaran kuanta ini merupakan
dasar dari Fisika Modern. Dalam makalah ini dibahas konsep, hipotesa dan
eksperimen yang menjadikan landasan pengembangan fisika modern serta penerapan
fisika modern, dalam berbagai bidang seperti kedokteran, telekomikasi, dan industri.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana munculnya fisika modern?


2. Fenomena-fenomena apa saja yang terjadi di era fisika modern?
3. Tokoh dan teori fisika modern serta bagaimanakah dampaknya?

C. Tujuan

1. Mengetahui bagaimana munculnya fisika modern


2. Mengetahui fenomena-fenomena apa saja yang terjadi di era fisika modern
3. Mengetahui tokoh dan teori fisika modern serta dampaknya
BAB II
PEMBAHASAN
A. Munculnya Fisika Modern

Kemajuan teori kinetik tidak memuaskan bagi kebanyakan para ahli fisika,
karena model atom seperti bola kecil itu dianggap masih belum cukup kelihatannya
menentang anggapan mengenai struktur dibagian dalam atom tersebut. Kenyataannya
memang demikian, beberapa ilmuwan menolak untuk mengakui adanya, sebab atom
berarti tidak dapat dibagi-bagi lagi dan tidak mungkin dibentuk atau tersusun dari
partikel lain. Pendirian begini tidak dapat dirubah lagi dan telah cukup memuaskan
pada periode ini. Mekanika, bunyi, panas, dan mekanika statistika, elektromagnetik,
dan optik semuanya telah mendapat perumusan yang baik dan akibat-akibatnya telah
dikuatkan dengan bermacam-macam cara. Beberapa ahli memperlihatkan bahwa
fisika telah selesai sama sekali, hanya tinggal cara memberi pengukuran yang lebih
teliti dengan bermacam- macam konstanta fisika.

Akan tetapi kepuasan ini belum waktunya, karena praktis tiap-tiap cabang
ilmu fisika itu diperlihatkan dalam abad ke-20 yang memerlukan peninjauan
fundamental kembali. Pembatasan- pembatasan yang diberikan ternyata telah
membukakan jalan kepada seseorang untuk memperoleh fenomena-fenomena dalam
skala atom yang memberikan indikasi bahwa atom itu lebih kompleks daripada yang
dipikirkan selama abad ke-19. misalnya spektrum atom menunjukkan kebingungan
yang kompleks. Garis-garis dalam spektrum itu telah dapat diukur dengan teliti.
Tidak seorangpun dalam tahun 1900-an mempunyai ide, mengapa atom-atom itu
mempunyai spektrum semacam itu, meskipun beberapa ahli fisika mencoba tanpa
berhasil untuk menerangkannya dengan model klasik. Beberapa observasi selama
abad ke-19 menyatakan bahwa atom itu mempunyai struktur dalam yang bersifat
listrik.

Percobaan Michelson-Morley, salah satu percobaan paling penting dan


masyhur dalam sejarah fisika, dilakukan pada tahun 1887 oleh Albert Michelson dan
Edward Morley di tempat yang sekarang menjadi kampus Case Western Reserve
University. Percobaan ini dianggap sebagai petunjuk pertama terkuat untuk
menyangkal keberadaan eter sebagai medium gelombang cahaya. Percobaan ini juga
telah disebut sebagai titik tolak untuk aspek teoretis revolusi ilmiah kedua. Albert
Michelson dianugerahi hadiah Nobel fisika tahun 1907 terutama untuk melaksanakan
percobaan ini. Dalam percobaan ini Michelson dan Morley berusaha mengukur
kecepatan planet Bumi terhadap eter, yang pada waktu itu dianggap sebagai medium
perambatan gelombang cahaya. Analisis terhadap hasil percobaan menunjukkan
kegagalan pengamatan pergerakan bumi terhadap eter.
Ekperimen Michelson-Morley yang sangat peka tidak mendapatkan gerak
bumi terhadap eter. Ini berarti tidak mungkin ada eter dan tidak ada pengertian gerak
absolut. Setiap gerak adalah relatif terhadap kerangka acuan khusus yang bukan
merupakan kerangka acuan universal. Dalam eksperimen yang pada hakikatnya
membandingkan kelajuan cahaya sejajar dengan dan tegak lurus pada gerak bumi
mengelilingi matahari, juga eksperimen ini memperlihatkan bahwa kelajuan cahaya
sama bagi setiap pengamat, suatu hal yang tidak benar bagi gelombang memerlukan
medium material untuk merambat. Eksperimen ini telah meletakkan dasar bagi teori
relativitas khusus Einstein yang dikemukakan pada tahun 1905, suatu teori yang sukar
diterima pada waktu itu, bahkan Michelson sendiri enggan untuk menerimanya.

Istilah fisika modern diperkenalkan karena banyaknya fenomena-fenomena


mikroskopis dan hukum-hukum baru yang ditemukan sejak tahun 1890. Fenomena
mikroskopis yaitu fenomena-fenomena yang tidak dapat dilihat secara langsung,
seperti elektron, proton, neutron, atom, dan sebagainya. Ahli fisika telah mencoba
memecahkan persoalan tentang struktur atom, elektron, radiasi dengan fisika klasik.
Namun, tidak berhasil menerangkan fenomena-fenomena tersebut. Karena itu para
ahli fisika mencari ilmu dan model-model lain yang baru. Dengan didapatnya teori-
teori baru yang daat menerangkan fenomena-fenomena mikroskopis itu, maka fisika
telah memperluas ilmu ke arah yang lebih jauh lagi.

Meskipun mekanika klasik hampir cocok dengan teori klasik lainnya seperti
elektrodinamika dan termodinamika klasik, ada beberapa ketidaksamaan ditemukan
di akhir abad 19 yang hanya bisa diselesaikan dengan fisika modern. Khususnya,
elektrodinamika klasik tanpa relativitas memperkirakan bahwa kecepatan cahaya
adalah relatif konstan dengan Luminiferous aether, perkiraan yang sulit diselesaikan
dengan mekanik klasik dan yang menuju kepada pengembangan relativitas khusus.
Ketika digabungkan dengan termodinamika klasik, mekanika klasik menuju ke
paradoks Gibbs yang menjelaskan entropi bukan kuantitas yang jelas dan ke
penghancuran ultraviolet yang memperkirakan benda hitam mengeluarkan energi
yang sangat besar. Usaha untuk menyelesaikan permasalahan ini menuju ke
pengembangan mekanika kuantum.

Seperti kata Newton dalam Makna Fisika Baru dalam Kehidupan:


“Menciptakan teori baru bukan berarti merobohkan gudang tua untuk dibangun
gedung pencakar langit diatasnya. Ini lebih seperti mendaki gunung, makin ke atas
makin luas pandangannya, makin menemukan hubungan antara titik awal pendakian
dengan hal-hal disekelilingnya yang ternyata sangat kaya raya dan tak terduga
sebelumnya. Namun titik awal tersebut tetap ada dan dapat dilihat, meskipun tampak
lebih kecil dari pemandangan luas yang kita peroleh dari hasil perjuangan mengatasi
rintangan selama mendaki ke atas”.
B. Fenomena-fenomena pada Era Fisika Modern

1. Radiasi Benda Hitam

Hitam Benda hitam adalah benda ideal yang mampu menyerap atau
mengabsorbsi semua radiasi yang mengenainya, serta tidak bergantung pada
frekuensi radiasi tersebut. Bisa dikatakan benda hitam merupakan penyerap dan
pemancar yang sempurna. Benda hitam pada temperatur tertentu meradiasi energi
dengan laju lebih besar dari benda lain.Model yang dapat digunakan untuk
mengamati sifat radiasi benda hitam adalah model rongga.

2. Efek Fotolistrik

Efek Fotolistrik adalah peristiwa lepasnya elektron dari permukaan logam


yang tembaki oleh foton. Jika logam mengkilat di radiasi, maka akan terjadi
pancaran electron pada logam tersebut. Cahahya dengan frekuensi lebih besar dari
frekuensi ambang yang akan menghasilkan arus electron foton.

3. Spektrum Cahaya Oleh Atom Hydrogen

Atom hydrogen jika dipanaskan pada suhu tinggi, akan mengeluarkan


cahaya. Namun cahaya yang dipancarkan tidak meliputi semua warna, melinkan
hanya cahaya dengan frekuensi tertentu.

C. Tokoh dan Teori Fisika Modern

1. Albert Einstein (1879-1955)

Einstein, lahir di Ulm, Jerman. Ia sangat tidak senang pada sekolah-sekolah


di Jerman yang disiplin secara kaku pada waktu itu, karena itu pada usia 16 tahun
ia pergi ke negara Swiss untuk menyelesaikan pelajarannya, kemudian ia
memperoleh pekerjaan yaitu sebagai orang yang memeriksa pemohon paten (hak
paten) pada Swiss Patent Office (Kantor Paten Swiss) di Berne. Kemudian, dalam
tahun 1905, gagasannya yang sudah ada dalam pikirannya bertahun-tahun ketika
ia harus memusatkan perhatiannya untuk pekerjaan lain berbua menjadi tiga
makalah pendek.

Gagasan ini telah mengubah pikiran bukan hanya dalam bidang fisika
melainkan juga dalam peradaban modern ini. Makalah yang pertama,
mengungkapkan sifat cahaya, ia menyatakan bahwa cahaya mempunyai sifat dual,
yaitu partikel dan gelombang. Makalah yang kedua, ialah mengenai gerak
Brownian, gerak zigzag dari sebintik bahan yang terapung dalam fluida, misalnya
serbuk sari dalam air. Einstein mendapatkan rumus yang mengaitkan gerak
brownian dengan gerak partikel yang ditumbuk oleh molekul fluida dimana
partikel itu terapung. Walaupun teori molekular telah dikemukakan bertahun-
tahun sebelumnya, ini merupakan eksperimen yang meyakinkan yang
memperlihatkan kaitan pasti yang sudah lama dinantikan orang.

Makalah yang ketiga, memperkenalkan teori relativitas. Teori Relativitas


Umum Einstein yang diterbitkan dalam tahun 1915, mengaitkan gravitasi dengan
struktur ruang dan waktu. Dalam teori ini, gaya gravitasi dapat dipikirkan sebagai
ruang-waktu yang melengkung di sekitar benda sehingga massa yang berdekatan
cenderung untuk bergerak ke arahnya, sama seperti kelereng yang menggelinding
ke alas lubang yang berbentuk seperti mangkuk. dari teori teori relativitas umum
orang dapat membuat ramalan teoretis, misalnya cahaya harus dipengaruhi oleh
gaya gravitasi, dan ternyata semuanya terbukti secara eksperimental. Penemuan
berikutnya yang menyatakan bahwa semesta ini memuai ternyata cocok dengan
teori.

2. Max Planck (1882-1970)

Max Planck dilahirkan di Kiel dan belajar di Munich dan Berlin. Seperti
banyak ahli fisika, ia seorang pemain musik yang baik, selain itu ia juga senang
mendaki gunung. dalam tahun 1900, setelah 6 tahun ia bekerja di Universitas
Berlin, Planck mendapatkan bahwa kunci pemahaman radiasi benda hitam ialah
anggapan bahwa pemancaran dan penyerapan radiasi terjadi dalam kuantum
energi hv. Penemuan yang menghasilkan hadiah Nobel dalam tahun 1918 ini,
sekarang dianggap sebagai tonggak dari fisika modern. Selama bertahun-tahun
Max Planck sendiri menyangsikan kenyataan fisis dari kuantum energi ini.
Walaupun selama Hitler berkuasa Max Planck tetap ada di Jerman, ia memperotes
perlakuan Nazi pada ilmuwan Yahudi dan sebagai akibatnya ia harus melepaskan
kedudukannya sebagai Presiden Institute Kaiser Wilhelm. Setelah perang dunia
kedua, Institute itu diberi nama Planck dan ia kembali menjabat kedudukan
presiden sampai akhir hayatnya.

3. Arthur Holly Compton (1892-1962)

Ia dilahirkan di Ohio dan mengalami pendidikan di Wooster College dan


Princeton. Ketika ia bekerja di Washington University di St. Louis ia menemukan
bahwa panjang gelombng sinar-x bertambah jika mengalami hamburan, dan pada
tahun 1923 ia dapat menerangkan hal itu berdasarkan kuantum cahaya. Pekerjaan
ini telah meyakinkan orang akan kebenaran realitas foton, sebenarnya Compton
sendirilah yang mengajukan kata “foton”. Setelah ia menerima hadiah Nobel pada
tahun 1927, Compton bekerja di University of Chicago untuk mempelajari sinar
kosmik dan menolong menjelaskan bahwa sinar ini sebenarnya terdiri dari
partikel yang bergerak cepat (sekarang ternyata bahwa partikel itu adalah inti
atom, dan sebagian besar adalah proton) yang berputar dalam ruang dan bukan
sinar gamma. Ia membuktikan hal ini dengan memperlihatkan bahwa intensitas
sinar kosmik berubah terhadap lintang, dan hal ini hanya dapat diterima jika
partikel itu adalah ion yang lintasannya dipengaruhi oleh medan magnetik bumi.
Selama Perang Dunia II, Compton merupakan salah satu tokoh pimpinan yang
mengembangkan bom atom.

4. Louis de Broglie (1892-1987)

Louis-Victor-Pierre-Raymond, duc de Broglie, banyak dikenal sebagai


Louis de Broglie (15 Agustus 1892–19 Maret 1987), ialah fisikawan Perancis dan
pemenang hadiah Nobel. Berasal dari keluarga Prancis yang dikenal memiliki
diplomasi dan kemiliteran yang baik. Pada mulanya ia adalah siswa sejarah,
namun akhirnya ia mengikuti jejak kakaknya Maurice de Broglie untuk membina
karir dalam fisika. Pada 1924, tesis doktoralnya mengemukakan usulan bahwa
benda yang bergerak memiliki sifat gelombang yang melengkapi sifat partikelnya.
2 tahun kemudian Erwin Schrodinger menggunakan konsep gelombang de
Broglie untuk mengembangkan teori umum yang dipakai olehnya bersama
dengan ilmuwan lain untuk menjelaskan berbagai gejala atomik. Keberadaan
gelombang de Broglie dibuktikan dalam eksperimen difraksi berkas elektron pada
1927 dan pada 1929 ia menerima Hadiah Nobel Fisika.

5. Max Born (1882-1970)

Max Born dilahirkan pada 11 Desember 1882, di Breslau, Jerman (kini


Wroclaw, Polandia). Born belajar fisika di Universitas Breslau, Heidelberg, dan
Zürich. Pada 1909, ia ditunjuk sebagai dosen di Georg-August-Universitaet
Goettingen, di mana ia bekerja sampai 1912, saat ia pindah ke Universitas
Chicago. Pada 1915, ia kembali ke Jerman namun harus masuk Militer Jerman.
Pada 1919, ia menjadi guru besar di Universitas Frankfurt-am-Main, dan
kemudian profesor di Göttingen pada 1921. Selama masa inilah Born merumukan
penafsiran probabilitas fungsi kepadatan dalam persamaan mekanika kuantum
Schroedinger. Gagasannya menggantikan teori kuantum yang asli; kini,
persamaan matematika Born dimanfaatkan. Pada 1933, Born meninggalkan
Jerman untuk menghindari meningkatnya anti-Semitisme dan menerima posisi
dosen di University of Cambridge. Dari 1936 sampai 1953, ia adalah guru besar
Filsafat Alam di Universitas Edinburgh di Skotlandia. Selama masa ini, kerja
Born berfokus pada elektrodinamika nonlinear. Pada 1953, Born pensiun dan
kembali ke Jerman di Bad Pyrmont, dekat Gottingen. Ia menjadi warganegara
Inggris dan anggota Royal Society di London pada 1939. Pada 1954, Born
menerima Hadiah Nobel Fisika untuk karyanya pada fungsi kepadatan
probabilitas dan studinya pada fungsi gelombang. Selain memenangkan
Penghargaan Nobel, Born dianugerahi Stokes Medal dari Cambridge University
dan Hughes Medal (1950).

D. Dampak Fisika Modern

Dengan ditemukannya partikel subatom (partikel elementer), yaitu elektron,


proton, dan neutron) menjadikan penelitian fisika mengarah pada fenomena
mikroskopis. Kajian partikel inilah yang menyadarkan para fisikawan dengan
penemuan yang paling menggemparkan (kalangan fisikawan) ialah fisika Newton
tidak berlaku untuk realitas mikro. Pengaruh dari penemuan tersebut telah dan sedang
mengubah pandangan dunia (World view) kita. Eksperimen mekanika kuantum selalu
menghasilkan penemuan yang tidak dapat diprediksi atau dijelaskan oleh fisika
Newton. Tetapi meski fisika Newton tidak mampu menjelaskan fenomena realitas
mikroskopis, ia tetap dapat menjelaskan fenomena makroskopis dengan baik
(walalupun sesungguhnya realitas makroskopis tersusun oleh realitas mikroskopis).
Perbedaan fundamental antara fisika klasik dan kontemporer. Fisika klasik berasumsi
ada eksternal world yang terpisah dari diri kita. Fisika klasik kemudian juga
beranggapan bahwa kita dapat mengamati, mengkalkulasi, dan mengira-ngira dunia
luar tersebut tanpa merubahnya. Menurut fisika klasik, dunia luar tersebut tidak
berbeda dengan diri dan kebutuhan-kebutuhan kita.Kita juga dapat menunjukkan
bahwa cahaya mirip partikel sekaligus mirip gelombang dengan Hamburan
Compton.mirip. sebelumnya untuk mengetahui sifat partikel dari cahaya digunakan
efek fotolistrik, dan menunjukkan cahaya mirip gelombang dengan eksperimen celah
ganda- ganda. Teori relativitas memperkirakan bahwa kecepatan cahaya adalah relatif
konstan dan setiap gerak adalah relatif terhadap kerangka acuan khusus yang bukan
merupakan kerangka acuan universal.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Fisika modern merupakan salah satu bagian dari ilmu Fisika yang
mempelajari perilaku materi dan energi pada skala atomik dan partikel-partikel
subatomik atau gelombang.

Fenomena-fenomena pada Era Fisika Modern yaitu radiasi benda hitam,


efek fotolistrik dan spectrum cahaya oleh atom hydrogen. Adapun tokoh tokoh dan
teori dari fisika modern yaitu Albert Einstein (1879-1955), Max Planck (1882-1970),
Arthur Holly Compton (1892-1962), Louis de Broglie (1892-1987) dan Max Born
(1882-1970).

B. Saran

Dengan adanya makalah ini diharapkan mampu memahami dan tentunya


dapat menambah pengetahuan dan referensi kita mengeni pekembangan fisika
modern.

Anda mungkin juga menyukai