Anda di halaman 1dari 19

FISIKA MODERN

By SUSILAWATI
PENGANTAR
FISIKA MODERN

1. Perbedaan Fisika Klasik dan Modern


2. Gerak Relatif Klasik
Apa yang sebenarnya menjadi perbedaan antara fisika klasik
dengan fisika modern ?

Jika pada fisika klasik sesuatu


sudahlah mutlak atau bersifat
deterministik

Di fisika modern suatu perhitungan


tidak bersifat deterministik melainkan
hanyalah nilai probabilitas, yang
artinya nilai dari perhitungan tersebut
hanyalah sebuah kemungkinan. Yang
sering disebut dengan nilai ekspektasi
A. Pengertian Fisika Klasik

Fisika klasik adalah fisika yang didasari prinsip-prinsip yang dikembangkan


sebelum bangkitnya teori kuantum, biasanya termasuk teori relativitas khusus
dan teori relativitas umum, mekanika klasik (hukum
gerak Newton dan lagrangian serta mekanika Hamiltonian), elektrodinamika
klasik, dan termodinamika klasik.

Tokoh-tokoh besar dalam fisika klasik antara lain


a. Descartes,
b. Galileo,
c. Johannes Keppler,
d. Isaac Newton,
e. James Clerk Maxwell,
f. Thomas Young, Fresnell,
g. Huygens.
Kesuksesan fisika klasik dalam menjelaskan mekanika klasik,
electromagnet, dan termodinamika dengan alasan dapat mengukur
besaran apapun dengan ketelitian berapapun ternyata tidak langgeng
dalam waktu yang lama. Beberapa eksperimen, seperti: radiasi
benda hitam dan efekfotolistrik ternyata tidak dapat dijelaskan oleh
fisika klasik.

Alih-alih menjelaskan elsperimen tersebut, fisika klasik malah


mendapatkan guncangan besar. Teori-teori dasar fisika klasik
mendapat benturan ketika eksperimen-eksperimen tersebut mulai
dijelaskan. Energi gelombang yang
tidak berbanding lurus dengan intensitasnya, energi yang tidak
kontinyu, partikel dan gelombang yang ternyata tidak
berkontradiktif, merupakan temuan-temuan baru yang
mengguncang fisika klasik.
Fisika klasik kokoh dengan seperangkat keyakinan-keyakinannya. Ada 6
keyakinan (anggapan) yang menjadi sokoguru fisika klasik. Anggapan-
anggapan itu yakni :

1). Alam semesta mirip mesin raksasa dalam kerangka ruang-waktu


mutlak.Gerakan rumit bisa dipandang sebagai paduan gerakan sederhana
dari bagian-bagian penyusunnya, sekalipun bagian-bagian tersebut tidak bisa
dilukiskan.

2). Hk Newton menyimpulkan setiap gerak memiliki sebab. Jika sebuah


benda bergerak, kita selalu bisa mencari penyebabnya, ini sebab -
akibat yangsudah tidak dipertanyakan lagi.

3). Jika sekarang diketahui keadaan gerak suatu titik, bisa ditentukan gerak
disebarang titik pada masa depan, bahkan masa lalu. Rentetan kejadian
yang begitu pasti ini hanyalah konsekuensi dari sebab-sebab sebelumnya. Inilah
determinisme
4). Sifat-sifat cahaya bisa dilukiskan secara lengkap dengan teori gelombang
elektromagnetik Maxwell dan dibuktikan oleh Thomas Young yang pola
interferensi dalam percobaan celah-ganda 1802.

5). Energi yang bergerak bisa dilukiskan dengan 2 model fisik: pertama
adalah partikel, digambarkan sebagai bola pejal seperti bola golf, kedua
gelombang, terlihat seperti ombak di permukaan laut. Keduanya terpisah
dan berdiri sendiri. Artinya, energi bisa dinyatakan sebagai partikel atau
gelombang.

6). Mungkin saja untuk mengukur sifat sistem


– misalnya temperatur dan kecepatannya - dengan ketelitian tak terbatas.
Pengamat hanya perlu mengatur ketelitian yang diinginkan atau
menyesuaikan ketelitian yangdiperoleh secara teoretik. Sistem atomik pun
tidak terkecuali.
1. Adapun tokoh-tokoh besar dalam fisika modern antara lain :

a. Pada tahun 1900, Max Planck memperkenalkan ide bahwa energi


dapatdibagi-bagi menjadi beberapa paket atau kuanta. Ide ini secara
khususdigunakan untuk menjelaskan sebaran intensitas radiasi
yangdipancarkan oleh benda hitam.
b. Pada tahun 1905, Albert Einstein menjelaskan efek fotoelektrik dengan
menyimpulkan bahwa energi cahaya datang dalam bentuk kuanta yang
disebut foton.
c. Pada tahun 1913, Niels Bohr menjelaskan garis spektrum dari atom
hidrogen, lagi dengan menggunakan kuantisasi.
d. Pada tahun 1924, Louis de Broglie memberikan teorinya tentang
gelombang benda. Mekanika kuantum modern lahir pada tahun 1925,
ketika Werner Karl Heisenberg mengembangkan mekanika matriks dan
Erwin Schrödinger menemukan mekanika gelombang dan persamaan
Schrödinger. Heisenberg merumuskan prinsip ketidakpastiannya
e. pada tahun 1927, dan interpretasi Kopenhagen terbentuk dalam waktuyang
hampir bersamaan.

f. Pada 1927, Paul Dirac menggabungkan mekanika kuantum denganrelativitas


khusus. · Pada tahun 1932, Neumann Janos merumuskandasar matematika
yang kuat untuk mekanika kuantum sebagai teorioperator.

g. Pada 1927, percobaan untuk menggunakan mekanika kuantum kedalam


bidang di luar partikel satuan, yang menghasilkan teori medankuantum. ·
Interpretasi banyak dunia diformulasikan oleh Hugh Everetth.

Pada tahun 1956. · Teori Kromodinamika kuantum diformulasikan padaawal


1960-an. Teori yang kita kenal sekarang ini diformulasikan oleh Polizter, Gross
and Wilzcek pada tahun 1975
B. Pengertian Fisika Modern.

Fisika modern merupakan salah satu bagian dari ilmu Fisika yang
mempelajari perilaku materi dan energi pada skala atomik dan partikel-
partikel subatomik atau gelombang. Pada prinsipnya sama seperti dalam
Fisika Klasik, namun materi yangdibahas dalam Fisika Modern adalah skala
atomik atau subatomik dan partikel bergerak dalam kecepatan tinggi.
Untuk partikel yang bergerak dengan kecepatan mendekati atau sama
dengan kecepatan cahaya, perilakunya dibahas secara terpisah dalam teori
relativitas khusus.
C. Perbedaan Fisika Klasik dan Fisika Modern ·

Fisika klasik menyuguhkan kepastian. Apabila kita mempunyai


sistem pergerakan sebuah benda, kita dapat dengan yakin memastikan posisi benda
tersebut untuk beberapa detik, jam, atau hari mendatang, sedangkan fisika modern
hanya menyajikan satu : probabilitas, Kemungkinan.

Tidak ada yang pasti didalam fisika modern. Anda bisa memastikan posisi suatu benda
di satu titik? Berarti anda telah salah. · fisika klasik untuk dunia kasat mata dengan
kondisi;terutama kecepatan yang "normal", sementara fisika modern memang
digunakan untuk pendekatan yang lebih "super" dunia2 yang sangat besar atau sangat
kecil. Fisika klasik tidak mampu menjelaskan fenomena yang terjadi pada materi yang
sangat kecil (fenomena mikroskopis). Fenomena mikroskopis yaitu fenomena-fenomena
yang tidak dapat dilihat secara langsung, seperti
elektron, proton, neutron, atom, dan sebagainya.

Sedangkan fisika modern mampu menjelaskan fenomena-fenomena tersebut karena


para fisikawan telah menemukan ilmu-ilmu baru dalam teori – teori baru.
Fisika klasik adalah fisika yang didasari prinsip-prinsip yang
dikembangkan sebelum bangkitnya teori kuantum, biasanya termasuk
teori relativitas khusus dan teori relativitas umum, mekanika klasik
(hukum gerak Newton dan lagrangian serta mekanika
Hamiltonian), elektrodinamika klasik, dan termodinamika klasik. Pada
awal abad 17, Galileo membuka penggunaan eksperimen untuk
memastikan
Fisika Klasik :
· Cahaya digambarkan sebagai gelombang
· Teori ini tidak dapat menerangkan spektrum radiasi benda hitam
· Energi kinetik bertambah jika intensitas cahaya diperbesar
· Efek fotolistrik terjadi pada tiap frekuensi asal intensitasnya memenuhi
· Tidak dapat menjelaskan Energi kinetik maksimal jika frekuensi cahaya diperbesar
· Fisika klasik dibagi atas 3 fase, yakni padat, cair, gas.
Fisika Modern :
· Cahaya digambarkan sebagai partikel
· Terdiri dari paket-paket energi yang disebut kuanta atau foton
· Energi kinetik tidak bergantung pada intensitas cahaya
· Efek fotolistrik terjadi diperlukan frekuensi minimum (frekuensi ambang)
· Dapat menjelaskan Energi kinetik maksimal jika frekuensi cahaya diperbesar
· Radiasi kalor tergantung pada suhu
· Makin tinggi suhu, makin besar energi kalor yang dipancarkan
· Fisika Modern terbagi atas 4 fase padat, cair, gas, dan plasma.
· Dapat membuktikan adanya fenomena efek fotolistrik dan efek Compton
· cahaya tersusun dari paket-paket energi diskret yang diberi nama foton
· Masing-masing foton memiliki energi sesuai dengan frekuensinya. Persamaan energi
foton Einstein adalah sebagai berikut:
E = hυ atau E = hc/λ
Fisika Modern secara umum dibagi menjadi dua bagian pembahasan yaitu Teori
kuantum lama dan Teori Kuantum Modern. Teori Kuantum lama memperkenalkan
besaran-besaran fisika, seperti energi merupakan besaran diskrit bukan besaran
kontinu seperti halnya dibahas dalam mekanika klasik. Teori kuantum lama diawali
oleh hipotesa Planck yang menyatakan bahwa energi yang dipancarkan oleh sumber
(berupa osilator) bersifat kuanta/diskrit karena hanya bergantung pada
frekuensinya bukan pada amplitudo seperti dalam mekanika klasik dimana besaran
amplitudo tidak terbatas (kontinu). Pada tahun 1900 Max-Planck merumuskan
besaran energi yang bersifat diskrit dalam merumuskan energi yang dipancarkan
oleh benda hitam yaitu :

dimana n = 1, 2, 3, ... dan h = 6,626 x 10-34 Joule/detik (konstanta Planck). Albert


Einstein pada tahun 1905 menggunakan konstanta Planck dalam merumuskan
energi yang dipancarkan oleh berkas cahaya/foton (penemuan efek fotolistrik).
Pada perisitiwa radiasi benda hitam dan efek fotolistrik, fisika klasik
tidak mampu menjelaskannya. Disinilah hadir sosok fisika modern yang
mengguncang ilmu pengetahuan dengan kemampuannya dalam
menjelaskan teori benda hitam dan efek fotolistrik. Tokoh-tokoh
terkenal dibalik fisika modern adalah Max Planck, Albert Einsten, Louis
De Broglie, Paul Direc dan sebagainya.
Berikut ini 9 perbedaan fisika klasik dengan fisika modern:

1. Fisika klasik mengatakan energi kontinu, di fisika modern energi tidak kontinu
melainkan sebuah paket-paket atau yang disebut kuantum/kuanta atau energi bersifat
diskrit.

2. Fisika klasik tidak bisa menjelaskan skala atomik, fisika modern dapat
menjelaskannya.

3. Fisika klasik mengatakan gelombang dengan partikel berlawanan, pada fisika


modern gelombang dengan partikel tidak berlawanan.

4. Di Fisika klasik materi yang bergerak tidak dikatakan sebagai gelombang, di fisika
modern materi yang bergerak dikatakan sebagai gelombang.

5. Fisika klasik menjelaskan energi yang dipancarkan bersifat kontinu serta tergantung
dengan amplitudo, pada fisika modern energi yang dipancarkan bersifat diskrit tidak
tergantung pada amplitudo melainkan tergantung pada frekuensi.
Berikut ini 9 perbedaan fisika klasik dengan fisika modern:

6. Fisika klasik mengatakan energi kinetik berbanding lurus dengan intentitas cahaya, pada
fisika modern energi kinetik tidak tergantung pada intentitas cahaya.

7. Fisik klasik mengatakan efek fotolistrik terjadi tiap frekuensi asalkan intentitasnya
memenuhi, pada fisika modern efek fotolistrik dapat terjadi jika memenuhi frekuensi
minimum.

8. Fisika klasik membagi fase menjadi 3 yaitu padat, gas, cair.. Sedangkan pada fisika
modern fase dibagi menjadi 4 yaitu pada, gas, cair dan plasma.

9. Fisika klasik berpendapat suatu nilai perhitungan adalah mutlak/deterministik,


sedangkan pada fisika modern nilai perhitungannya hanya nilai probabilitas.. hanyalah
suatu nilai kemungkinan atau ekspektasi.

Anda mungkin juga menyukai