Anda di halaman 1dari 1

NAMA : REVANYA DEBORA

NIM : 2009105

KELAS : FISIKA-3C

Poin-Poin Perubahan dari Konsep Fisika Klasik ke Fisika Modern

Menjelang akhir abad ke-19, banyak perkembangan yang terjadi pada dunia fisika.
Setelah ditemukannya teori mekanika Newton, teori elektromagnetik Maxwell, dan
termodinamika, fisika berhasil menjelaskan berbagai macam fenomena yang terjadi di dunia.
Ketiga teori tersebut kemudian dikenal sebagai fisika klasik. Seiring dengan berkembangnya
berbagai peralatan untuk eksperimen, para fisikawan menemukan bahwa ada fenomena-
fenomena yang tidak dapat dijelaskan menggunakan teori fisika klasik. Fenomena-fenomena
ini baru dapat dijelaskan pada awal abad ke-20 yang merupakan awal era fisika modern. Era
fisika modern sendiri ditandai dengan penemuan teori fisika yang mampu menjawab
fenomena-fenomena yang sebelumnya tidak dapat dijelaskan oleh teori fisika klasik.

Pada fisika modern, materi dianalisa pada kecepatan tinggi. Pembahasan secara
terpisah dilakukan dalam teori relativitas khusus untuk partikel yang bergerak dengan
kecepatan mendekati atau sama dengan kecepatan cahaya. Hipotes Planck mengawali ilmu
fisika modern dengan pernyataan bahwa besaran energi suatu benda yang berosilasi tidak lagi
bersifat berkesinambungan, tetapi bersifat diskrit. Fisika modern mengawali perkembangan
fisika kuantum dan penemuan konsep dualisme partikel-gelombang yang merupakan dasar
dari fisika modern. Fisika modern merupakan ilmu yang membahas tentang perilaku materi
dan energi pada skala atomik dan partikel-partikel sub-atomik atau gelombang. Fisika
modern membahas tentang benda-benda yang ukuranya sangat kecil dan kecepatan benda
mendekati kecepatan cahaya (relativitas).

Anda mungkin juga menyukai