Anda di halaman 1dari 102

MAKALAH

GEOFISIKA

OLEH :

NAMA : MATHILDIS CHANIA LAMBE

NIM : 1806100038

KELAS/SEMESTER : A/ V

JURUSAN : TEKNIK PERTAMBANGAN

1
BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar belakang

Geofisika adalah bagian dari ilmu bumi yang mempelajari bumi


menggunakan kaidah atau prinsip-prinsip fisika. Di dalamnya termasuk juga
meteorologi, elektrisitas atmosferis dan fisika ionosfer. Penelitian geofisika
untuk mengetahui kondisi di bawah permukaan bumi melibatkan
pengukuran di atas permukaan bumi dari parameter-parameter fisika yang
dimiliki oleh batuan di dalam bumi. Dari pengukuran ini dapat ditafsirkan
bagaimana sifat-sifat dan kondisi di bawah permukaan bumi baik itu secara
vertikal maupun horisontal.

2
Dalam skala yang berbeda, metode geofisika dapat diterapkan secara global
yaitu untuk menentukan struktur bumi, secara lokal yaitu untuk eksplorasi
mineral dan pertambangan termasuk minyak bumi dan dalam skala kecil
yaitu untuk aplikasi geoteknik (penentuan fondasi bangunan dll).

Di Indonesia, ilmu ini dipelajari hampir di semua perguruan tinggi negeri


yang ada. Biasaya geofisika masuk ke dalam fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam (MIPA), karena memerlukan dasar-dasar ilmu fisika
yang kuat, atau ada juga yang memasukkannya ke dalam bagian dari
Geologi. Saat ini, baik geofisika maupun geologi hampir menjadi suatu
kesatuan yang tak terpisahkan Ilmu bumi.

Bidang kajian ilmu geofisika meliputi meteorologi (udara), geofisika bumi


padat dan oseanografi (laut).

Beberapa contoh kajian dari geofisika bumi padat misalnya seismologi yang
mempelajari gempabumi, ilmu tentang gunungapi (Gunung Berapi) atau
volcanology, geodinamika yang mempelajari dinamika pergerakan lempeng-
lempeng di bumi, dan eksplorasi seismik yang digunakan dalam pencarian
hidrokarbon.

1.2. Rumusa Masalah


 Bagaimana sejarah dan pengaplikasian (Sehari-hari, Fisiska,
Geologi dan pertambangan) hokum Newton?
 Bgaimana sejarah dan pengaplikasian (Sehari-hari, Fisiska,
Geologi dan pertambangan) hokum Coulomb?

3
 Bagaimana sejarah dan pengaplikasian (Sehari-hari, Fisiska,
Geologi dan pertambangan) hokum Faraday?
 Bagaimana sejarah dan pengaplikasian (Sehari-hari, Fisiska,
Geologi dan pertambangan) hokum Ohm?
 Bagaimana sejarah dan pengaplikasian (Sehari-hari, Fisiska,
Geologi dan pertambangan) hokum snell?

1.3. Manfaat

Manfaat yang diharapkan dari penulisan makalah in adalah :

1) Untuk mengetahui sejarah dan pengaplikasian (sehari-hari, Fisika,


Geologi dan pertambangan) hokum Newton
2) Untuk mengetahui sejarah dan pengaplikasian (sehari-hari, Fisika,
Geologi dan pertambangan) hokum Coulomb
3) Untuk mengetahui sejarah dan pengaplikasian (sehari-hari, Fisika,
Geologi dan pertambangan) hokum Faraday
4) Untuk mengetahui sejarah dan pengaplikasian (sehari-hari, Fisika,
Geologi dan pertambangan) hokum Ohm
5) Untuk mengetahui sejarah dan pengaplikasian (sehari-hari, Fisika,
Geologi dan pertambangan) hokum Snell

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. HUKUM NEWTON 

A. Sejarah Hukum Newton

Sir Isaac Newton (lahir di Woolsthorpe-by-Colsterworth, Lincolnshire, 4


Januari 1643 –meninggal 31 Maret 1727 pada umur 84 tahun; KJ: 25
Desember 1642 – 20 Maret 1727) merupakan seorang fisikawan,
matematikawan, ahli astronomi, filsafat alam, alkimiawan, dan teolog yang
berasal dari Inggris. Ia merupakan pengikut aliran heliosentris dan ilmuwan
yang sangat berpengaruh sepanjang sejarah, bahkan dikatakan sebagai bapak
ilmu fisika klasik.

5
Hukum gerak Newton adalah tiga hukum fisika yang menjadi dasar
mekanika klasik. Hukum ini menggambarkan hubungan antara gaya yang
bekerja pada suatu benda dan gerak yang disebabkannya. Hukum ini telah
dituliskan dengan pembahasaan yang berbeda-beda selama hampir 3 abad. 

Hukum Pertama Newton

Setiap benda akan mempertahankan keadaan diam atau bergerak lurus


beraturan, kecuali ada gaya yang bekerja untuk mengubahnya. Hukum Ini
menyatakan jika Resultan Gaya (jumlah Vektor dari semua gaya yang
bekerja pada benda ) bernilai nol maka kecepatan benda tersbut Konstan.
Dirumuskan Secara Matematis : 

 Sejarah Hukum Pertama Newton


Hukum pertama newton adalah penjelasan kembali dari hukum inersia
yang sudah pernah dideskripsikan oleh Galileo. Dalam bukunya Newton
memberikan penghargaan pada Galileo untuk hukum ini. Aristoteles
berpendapat bahwa setiap benda memilik tempat asal di alam semesta:
benda berat seperti batu akan berada di atas tanah dan benda ringan seperti
asap berada di langit. Bintang-bintang akan tetap berada di surga. Ia mengira
bahwa sebuah benda sedang berada pada kondisi alamiahnya jika tidak
bergerak, dan untuk satu benda bergerak pada garis lurus dengan kecepatan
konstan diperlukan sesuatu dari luar benda tersebut yang terus
mendorongnya, kalau tidak benda tersebut akan berhenti bergerak. Tetapi
Galileo menyadari bahwa gaya diperlukan untuk mengubah kecepatan benda
tersebut (percepatan), tapi untuk mempertahankan kecepatan tidak
diperlukan gaya. Sama dengan hukum pertama Newton : Tanpa gaya berarti
tidak ada percepatan, maka benda berada pada kecepatan konstan.

6
Hukum Kedua Newton

Hukum kedua menyatakan bahwa total gaya pada sebuah partikel sama
dengan banyaknya perubahan momentum linier p terhadap waktu :Karena
hukumnya hanya berlaku untuk sistem dengan massa konstan, variabel
massa (sebuah konstan) dapat dikeluarkan dari operator diferensial dengan
menggunakan aturan diferensiasi. Maka Dengan F adalah total gaya yang
bekerja, m adalah massa benda, dan a adalah percepatan benda. Maka total
gaya yang bekerja pada suatu benda menghasilkan percepatan yang
berbanding lurus.

 Sejarah Hukum Kedua Newton

Hukum kedua Newton dalam bahasa aslinya (latin) berbunyi:

“Lex II: Mutationem motus proportionalem esse vi motrici impressae, et


fieri secundum lineam rectam qua vis illa imprimatur” Diterjmahkan dengan
cukup tepat oleh Motte pada tahun 1729 menjadi:

“Law II: The alteration of motion is ever proportional to the motive force
impress'd; and is made in the direction of the right line in which that force is
impress'd.”

Yang dalam Bahasa Indonesia berarti:

Hukum Kedua: “Perubahan dari gerak selalu berbanding lurus terhadap


gaya yang dihasilkan / bekerja, dan memiliki arah yang sama dengan garis
normal dari titik singgung gaya dan benda.” 

Hukum Ketiga Newton

7
Hukum ketiga berbunyi Untuk setiap aksi selalu ada reaksi yang sama
besar dan berlawanan arah: atau gaya dari dua benda pada satu sama lain
selalu sama besar dan berlawanan arah. Secara matematis, hukum ketiga ini
berupa persamaan vektor satu dimensi, yang bisa dituliskan sebagai berikut.
Asumsikan benda A dan benda B memberikan gaya terhadap satu sama lain. 

 Sejarah Hukum Ketiga Newton

Newton menggunakan hukum ketiga untuk menurunkan hukum


kekekalan momentum, namun dengan pengamatan yang lebih dalam,
kekekalan momentum adalah ide yang lebih mendasar

(diturunkan melalui teorema Noether dari relativitas Galileo dibandingkan


hukum ketiga, dan tetap berlaku pada kasus yang membuat hukum ketiga
newton seakan-akan tidak berlaku. Misalnya ketika medan gaya memiliki
momentum, dan dalam mekanika kuantum.

B. Aplikasi Hukum Newton dalam Kehidupan Sehari-hari


Tentunya banyak dari teman-teman yang sudah tau mengenai hukum
Newton. Nah, kali ini saya bakal nge-share penerapan Hukum Newton
dalam kehidupan sehari-hari.

APLIKASI HUKUM I NEWTON DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI:

1. Pena  yang berada di atas kertas di meja akan tetap disana ketika
kertas ditarik secara cepat.
2.  Ketika kita berdiri dalam bus yang sedang  melaju kencang, tiba-tiba
bus direm, para penumpang akan terdorong ke depan.

8
3. Demikian juga saat tiba-tiba bus dipercepat (di gas), para penumpang
terlempar ke belakang. Karena tubuh penumpang sedang
mempertahankan posisi diamnya.
4. Ayunan bandul sederhana. Bandul jika tanpa gaya dari luar akan tetap
bergerak  , dgn percepatan nol.
5. Pada lift diam atau bergerak dengan kecepatan tetap, maka
percepatannya nol. Oleh karena itu, berlaku keseimbangan gaya
(hukum I Newton).
6. Saat kita salah memasang taplak padahal makanan sudah di taruh di
atasnya. Tenang, ketika kita tarik taplak tersebut lurus dan cepat,
makanan tidak akan bergeser.
7. Benda diam yang ditaruh di meja tidak akan jatuh kecuali ada gaya
luar yang bekerja pada benda itu.
8. Pemakaian roda gila pada mesin mobil.
9. Bola Tolak peluru : akan diam jika tidak diberikan gaya dari luar.
Dalam tolak peluru, sifat kekekalan sebuah benda terdapat pada
peluru itu sendiri. Pada saat peluru dilempar, peluru akan terus
bergerak secara beraturan setelah itu akan jatuh dan berhenti, titik
dimana peluru itu akan berhenti, dan akan terus diam jika tidak
digerakkan.
10. Pada saat Dribbling : bola akan terus bergerak beraturan, dan berhenti
jika bola di pegang kedua tangan.
11. Seseorang yang turun dari sebuah bis yang masih melaju akan
terjerembab mengikuti arah gerak bis.
12.Kardus yang berada diatas mobil akan terlempar ketika mobil tiba-tiba
membelok.

9
APLIKASI HUKUM II NEWTON DALAM KEHIDUPAN SEHARI-
HARI:

1. Benda yang melaju jika melakukan percepatan akan dirinya maka


gaya akan bertambah besar.
2. Pada gerakan di dalam lift. Ketika kita berada di dalam lift yang
sedang bergerak, gaya berat kita akan berubah sesuai pergerakan lift.
Saat lift bergerak ke atas, kita akan merasakan gaya berat yang lebih
besar dibandingkan saat lift dalam keadaan diam. Hal yang sebaliknya
terjadi ketika lift yang kita tumpangi bergerak ke bawah. Saat lift
bergerak ke bawah, kita akan merasakan gaya berat yang lebih kecil
daripada saat lift dalam keadaan diam.
3. Bus  yang melaju dijalan raya akan mendapatkan percepatan yang
sebanding dengan gaya dan berbading terbalik dengan massa busl
tersebut.
4. Permainan Kelereng. Kelereng yang kecil saat dimainkan akan lebih
cepat menggelinding, sedangkan kelereng yang lebih besar relatif
lebih lama  (percepatan berbanding terbalik dengan massanya).
5. Menggeser barang pada bidang miring.
6. Berat badan kita ( W= m g ).
7. Saat melakukan lemparan tolak peluru : bola akan lebih jauh dan cepat
jika diberikan lemparan yang kuat begitu sebaliknya.
8. Pada saat berlari : Menambah gaya kecepatan agar menghasilkan 
percepatan yang maksimal. Semakin besar gaya yang dikeluarkan oleh
seorang atlit, maka akan semakin besar percepatannya.

10
9. Mobil yang mogok akan lebih mudah didorong oleh dua
orang,dibandingkan diorong oleh satu orang.
10.Jika terjadi tabrakan antara sebuah mobil dengan kereta api, biasanya
mobil akan terseret puluhan bahkan ratusan meter dari lokasi tabrakan
sebelum akhirnya berhenti. Terseretnya mobil menunjukkan
terjadinya perubahan kecepatan pada mobil, karena massa mobil jauh
lebih kecil dari pada massa kereta api, maka dengan gaya yang sama
mobil medapan percepatan yang sangat besar, sedangkan kereta api
tidak mengalami percepatan.
11.Pada saat shooting : cepat dan lambat pergerakan bola basket
mempengaruhi jarak bola. Saat melakukan shooting, seorang atlet
harus menentukan kekuatan gaya yang dibutuhkan untuk memasukkan
sebuah bola ke dalam ring, tergantung jarak antara atlet dan ring.

APLIKASI HUKUM III NEWTON DALAM KEHIDUPAN


SEHARI-HARI:

1.  Seseorang memakai sepatu roda dan berdiri menghadap tembok. Jika


orang tersebut mendorong tembok (aksi), maka tembok
mendorongnya dengan arah gaya yang berlawanan(reaksi).

2.  Ketika menekan ujung meja dengan tangan, tangan kita mengerjakan


gaya pada meja(aksi). Dan sebaliknya ujung meja pun menekan
tangan kita(reaksi).

3.  Ketika kaki pelari menolak papan start ke belakang(aksi), papan start


mendorong pelari ke depan(reaksi) sehingga pelari dapat melaju ke
depan.

11
4.  Ketika seorang perenang menggunakan kaki dan tangannya untuk
mendorong air ke belakang(aksi), air juga akan mendorong kaki dan
tangan perenang ke depan(reaksi).

5.  Ketika kita berjalan di atas tanah, telapak kaki kita mendorong tanah
ke belakang. Sebagai reaksi, tanah mendorong kaki kita ke depan
sehingga kita dapat berjalan.

6.  Ketika kita menembak, senapan mendorong peluru ke depan(aksi).


Sebagai reaksi, peluru pun mendorong senapan ke belakang.

7.  Ketika mendayung perahu, pada waktu mengayunkan dayung,


pendayung mendorong air ke belakang(aksi). Sebagai reaksi, air
memberi gaya pada dayung ke depan, sehingga perahu bergerak ke
depan.

8.  Ketika seseorang membenturkan kepalanya ke tiang(aksi), dia akan


merasa sakit karena tiang memberikan gaya pada dia(reaksi).

9. Ketika orang menendang bola, kaki memberikan gaya ke bola(aksi).


Reaksi : bola memberikan gaya ke kaki.

10.Ketika peluncuran roket, roket mendorong asap ke belakang(aksi).


Reaksi : asap mendorong roket ke atas.

11.Ketika mobil berjalan, ban mobil berputar ke belakang(aksi). Reaksi :


mobil bergerak ke depan.

12
12.Ketika Anda duduk di kursi Anda, tubuh Anda memberikan gaya ke
bawah pada kursi dan kursi mengerahkan gaya ke atas pada tubuh
Anda.

13.Seekor ikan menggunakan sirip untuk mendorong air ke belakang.


Karena hasil dari kekuatan interaksi timbal balik, air juga harus
mendorong ikan ke depan, mendorong ikan melalui air.

14.Seekor burung terbang dengan menggunakan sayapnya. Sayap burung


mendorong ke bawah udara. Karena hasil dari kekuatan interaksi
timbal balik, udara juga harus mendorong ke atas burung. Aksi-reaksi
pasangan kekuatan memungkinkan burung untuk terbang.

15.Ketika kita meniup balon sampai mengembang, dan kemudian


melepaskannya.  Ketika mulut balon dilepaskan, balon mendorong
udara keluar. Pada saat yang sama, udara juga mendorong balon. Gaya
dorong udara menyebabkan balon terbang.

16.Ketika melakukan percobaan dengan menaiki perahu dan


melemparkan sesuatu, entah batu atau benda lain ke luar dari perahu.
Ini dilakukan ketika perahu sedang diam. Maka perahu akan bergerak
ke belakang jika anda melempar ke depan, dan sebaliknya.

17.Ketika ikan gurita bergerak ke depan dengan menyemprotkan air ke


belakang (gaya aksi); air yang disemprotkan tersebut mendorong ikan
gurita ke depan (gaya reaksi), sehingga ikan gurita bisa berenang
bebas di dalam air laut.

13
18.Peristiwa gaya magnet.

19.Adanya gaya gravitasi.

20.Gaya listrik.

21.Pantulan bola basket saat dribbling : Saat bola didribbling, pasti


memanfaatkan lantai sebagai tempat untuk memantulkan bola tersebut
ke atas.

22.Sebuah lokomotif menarik gerbong, gaya diberikan lokomotif kepada


gerbong.

C. Aplikasi hokum Newton pada fisika

Aplikasi Hukum-Hukum Newton Tentang Gerak

1. Gerak Benda Pada Bidang Datar

Balok terletak pada bidang datar yagn


licin, diberikan gaya

14
Gambar diatas menunjukkan pada sebuah balok yang terletak pada bidang
mendatar yang licin, bekerja gaya F mendatar hingga balok bergerak
sepanjang bidang tersebut.

2. Gerak Benda Pada Bidang Miring

Balok terletak pada bidang miring yang


licin, diberikan gaya

Gambar diatas menunjukkan sebuah balok yang bermassa m bergerak


menuruni bidang miring yang licin. Dalam hal ini kita anggap untuk sumbu
x ialah bidang miring, sedangkan sumbu y adalah tegak lurus pada bidang
miring.

Balok terletak pada bidang mendatar


yang licin, dikerjakan gaya

15
Gambar diatas menunjukkan dua buah balok A dan B dihubungkan dengan
seutas tali terletak pada bidang mendatar yang licin. Pada salah satu balok
(misalnya balok B) dikerjakan gaya F mendatar hingga keduanya bergerak
sepanjang bidang tersebut dan tali dalam keadaan tegang yang dinyatakan
dengan T.

4. Gerak Benda Di Dalam Lift

Gambar dibawah menunjukkan seseorang yang berada di dalam lift. Dalam


hal ini ada beberapa kemungkinan peristiwa, antara lain:

16
Lift dalam keadaan diam atau bergerak dengan kecepatan konstan.

5. Gerak Benda Yang Dihubungkan Dengan Katrol

Dua buah benda dihubungkan dengan tali melalui sebuah katrol

Gambar diatas menunjukkan dua buah balok A dan B yang dihubungkan


dengan seutas tali melalui sebuah katrol yang licin dan massanya diabaikan.
Apabila massa benda A lebih besar dari massa benda B (mA > mB), maka
benda A akan bergerak turun dan B akan bergerak naik. Karena massa katrol
dan gesekan pada katrol diabaikan, maka selama sistem bergerak besarnya
tegangan pada kedua ujung tali adalah sama yaitu T. Selain itu, percepatan
yang dialami oleh masing-masing benda adalah sama yaitu sebesar a.

Dalam menentukan persamaan gerak berdasarkan Hukum II Newton, kita


pilih gaya-gaya yang searah dengan gerak benda diberi tanda positif (+),
sedangkan gaya-gaya yang berlawanan arah dengan gerak benda diberi tanda
negatif (-).

17
Aplikasi Hukum-Hukum Newton Tentang Gerak

Selanjutnya, salah satu benda terletak pada bidang mendatar yang licin
dihubungkan dengan benda lain dengan menggunakan seutas tali melalui
sebuah katrol, di mana benda yang lain dalam keadaan tergantung tampak
seperti pada gambar berikut di samping.

Sebuah benda diatas bidang datar


dihubungkan dengan tali melalui sebuah katrol dengan benda yang
terggantung

Dalam hal ini kedua benda merupakan satu sistem yang mengalami
percepatan sama, maka berdasarkan persamaan Hukum II Newton dapat
dinyatakan sebagai berikut:

ΣF = Σm.a
wA – T + T – T + T = (mA + mB)a
wA = (mA + mB)a
mA.g = (mA + mB)a

18
a=

dengan:

a = percepatan sistem (m/s2)


mA = massa benda A (kg)
mB = massa benda B (kg)
g = percepatan gravitasi setempat (m/s2)

D. Aplikasi pada Geologi dan Pertambangan

Metode Gravitasi
Posted in Geofisika with tags Geofisika, Gravitasi, Metode Geofisika,
Metode Gravitasi, Newton on February 14, 2015 by rachelyanna

Metode Gravitasi adalah salah satu metode dalam survey geofisika, yang
termasuk sebagai metode pasif. Metode ini memanfaatkan perbedaan nilai
medan gravitasi di permukaan bumi. Perbedaan/variasi nilai medan gravitasi
tersebut kemudian dipetakan distribusinya.

Pada kenyataannya, medan gravitasi bumi di permukaan tidaklah homogen.


Gravitasi sangat dipengaruhi oleh massa jenis benda, termasuk batuan
penyusun kerak bumi. Batuan-batuan dengan massa jenisnya yang beragam
tersebut akan mempengaruhi medan gravitasi bumi di permukaan.

Variasi medan gravitasi di permukaan pun dapat dipengaruhi oleh adanya


struktur geologi di bawah permukaan, termasuk tidak meratanya kondisi

19
topografi/relief permukaan bumi. Sehingga, posisi pengamatan juga
memiliki pengaruh terhadap pengukuran. Pada dasarnya, segala kondisi
geologis di bawah maupun di permukaan dapat mempengaruhi medan
gravitasi bumi yang terukur.

Gmbr. pengaruh struktur


geologi, adanya penambahan dan pengurangan massa di bawah permukaan
terhadap medan gravitasi di permukaan.

Jadi metode gravitasi merupakan metode yang digunakan untuk mengetahui


kondisi geologi/struktur bawah permukaan berdasarkan variasi medan
gravitasi bumi di permukaan, yang disajikan dalam bentuk model bawah
permukaan. Dalam bidang eksplorasi, dari model yang dihasilkan dapat
diketahui anomali medan gravitasi yang bisa mengindikasikan adanya suatu
akumulasi mineral tertentu, atau barang tambang yang ekonomis. Selain itu,
metode ini dapat juga digunakan untuk mendeteksi adanya struktur geologi,
batuan dasar (basement), kontak intrusi batuan beku/magma, rongga dalam

20
massa batuan, endapan sungai purba, logam terpendam, dll. Metode ini
memiliki sensitifitasi tinggi terhadap perubahan vertikal.

Variasi medan gravitasi di permukaan bumi, apabila dibandingkan dengan


nilai gravitasi absolut sangatlah kecil. Namun, dengan teknologi alat ukur
yang sangat sensitif dan presisi, perbedaan tersebut dapat diketahui.
Teknologi ukur pengukuran gravitasi menggunakan alat Gravitymeter, yang
memiliki komponen utama berupa pegas dengan kontruksi tertentu.
Pengukurannya di lapangan, biasanya dilakukan pada titik-titik pengukuran
di sepanjang lintasan pengukuran dalam suatu luasan area pengukuran.
Biasanya juga diperlukan satu titik acuan bebas gangguan/noise (base
station) yang akan digunakan sebagai unsur koreksi dalam analisa data
(koreksi drift). Selain pengukuran di darat, pengukuran juga dapat dilakukan
di laut dengan kapal, maupun di udara dengan pesawat.

Gmbr. alat gravitymeter


LaCoste&Romberg

Satuan pengukuran dalam metode gravitasi biasanya dinyatakan dalam gal


(Galileo). Apabila dalam satuan SI (Satuan Internasional), g dinyatakan
dalam m/s^2, dimana 1 gal = 1 cm/s^2 = 0,01 m/s^2. Gravitasi rata-rata di
permukaan bumi sekitar 980 gal.

21
Data pengukuran medan gravitasi yang diperoleh akan mengandung anomali
yang terdiri dari efek lokal dan efek regional. Efek lokal merupakan sasaran
dari pengukuran mikro-gravitasi, dimana pengukuran ini dilakukan pada
ketelitian pengukuran hingga satuan mikrogal (10/^-6 gal).Efek lokal ini
membawa anomali medan gravitasi yang sangat dekat dengan permukaan.

Teori Medan Gravitasi

Teori yang mendasari metode ini adalah Hukum Gravitasi Universal


NEWTON, yang menyatakan bahwa gaya tarik F antara dua titik massa m1

dan m2 yang berjarak r (dengan G adalah konstanta gravitasi) :


dan Hukum Gerak Newton, yang menyatakan gaya yang bekerja F

dipengaruhi oleh massa m dan percepatan gravitas g : Dari kedua


hukum tersebut, kemudian dapat diperoleh persamaan Percepatan Gravitasi

di permukaan bumi g (dengan M merupakan massa bumi) :

Potensial Medan Gravitasi

Medan gravitasi merupakan medan konservatif, yang merupakan gradien


dari suatu fungsi potensial skalar U. Mengingat g sebagai medan vektor :

dan potensial gravitasi sebagai besaran skalar, sebagai U :

22
Potensial gravitasi U merupakan usaha yang dilakukan gravitasi dalam
perpindahan suatu massa m ke posisi r.

Dari dua persamaan tersebut, sehingga diperoleh hubungan percepatan

gravitasi g dengan potensial gravitasi U : Potensial gravitasi


yang disebabkan oleh adanya distribusi massa continue m dengan densitas

ρ(r0) di dalam volume V adalah : Up(r1) merupakan


potensial medan gravitasi pada sembarang titik P di luar benda.

Percepatan medan gravitasi bumi beragam di permukaan, dimana nilainya


bergantung pada :

 Distribusi massa di bawah permukaan (fungsi densitas ρ(r0)).


 Bentuk bumi yang sebenarnya (batas integral).

Anomali Gravitasi

Sebagaimana tujuan metode ini adalah untuk mendeteksi adanya suatu


anomali medan gravitasi yang dapat mengindikasikan sesuatu. Secara
matematis, dapat didefinisikan bahwa anomali medan gravitasi di topografi
atau di posisi (x,y,z), (Δg (x,y,z)) merupakan selisih dari medan gravitasi
terukur (gobs(x,y,z)) terhadap medan gravitasi teoritis (gTeoritis(x, y, z)). Medan
gravitasi teoritis adalah medan yang diakibatkan oleh faktor-faktor non-
geologi dan nilainya dihitung berdasarkan persamaan yang dijabarkan secara

23
teoritis. Nilai medan ini dipengaruhi oleh letak lintang, ketinggian, dan

massa topografi di sekitar titik tersebut.  

Koreksi-Koreksi dalam Metode Gravitasi

1. Koreksi Penyimpangan (Drift Correction)

Pengukuran di titik yang sama pada waktu yang berbeda dapat menghasilkan
nilai medan gravitasi yang berbeda. Hal ini dapat disebabkan karena faktor
alat, maupun faktor dari pasang-surut akibat gaya tarik menarik antara bumi
dengan matahari dan bulan. Permasalahan tersebut dapat diatasi dengan
melakukan Koreksi Penyimpangan, yang dapat dilakukan dengan metode :

 Mengukur titik acuan (base station) secara berkala.


 Mengasumsikan bahwa efek drift sebagai fungsi linear.
 Pengukuran dalam area secara loop.

2. Koreksi Lintang (Latitude Correction)

24
Posisi lintang bumi mempengaruhi medan gravitasi permukaan yang terukur.
Hal tersebut disebabkan oleh bentuk bumi yang tidak bulat sempurna (pepat
di ekuator), sehingga mengakibatkan nilai g di ekuator akan lebih kecil
dibandingkan g di kutub bumi. Selain itu juga disebabkan karena pengaruh

gaya sentrifungal akibat rotasi bumi.


Koreksi lintang dilakukan

mengacu pada persamaan berdasarkan GRS-1967 (Φ sebagai lintang bumi) :

3. Koreksi Kolom Udara-Bebas (Free-Air Correction)

Adanya beda ketinggian antara titik pengukuran dengan datum/muka air laut
rata-rata (mean sea level) memberikan suatu masalah. Hal ini disebabkan
karena medan gravitasi nomal masih berada pada bidang datum (z = 0)
sedangkan medan gravitasi terukurnya, gobs (x,y,z), berada pada topografi.
Untuk mengatasi masalah tersebut maka dilakukan koreksi Udara-Bebas
(CF), yang dinyatakan dengan persamaan (h sebagai ketinggian posisi

25
pengukuran) : Hasil koreksi tersebut kemudian dapat diterapkan

untuk memperoleh nilai anomali Udara-Bebas (ΔgF) :

 4. Koreksi Bouguer (Bouguer Correction)

Pada penghitungan anomali Udara-Bebas, adanya massa yang terletak di


antara titik pengukuran dengan datum tidak diperhitungkan, padahal
keberadaan massa ini sangat mempengaruhi nilai anomali medan gravitasi.

Oleh karenanya, perlu dilakukan koreksi


Bouguer untuk mengatasi permasalahan tersebut. Koreksi Bouguer (CB)

dinyatakan dalam persamaan : Hasil koreksi Bouguer ini


kemudian dapat diterapkan untuk memperoleh nilai anomali Bouguer (ΔgB) :

5. Koreksi Medan (Terrain Correction)

Kondisi topografi yang tidak beraturan di sekitar titik pengukuran akan


mempengaruhi medan gravitasi yang terukur.

26
Untuk mengatasi
permasalahan tersebut dilakukan Koreksi Medan, yang dapat dilakukan
dengan metode :

 Rectangular Grid

 Hammer Chart

Dari koreksi Medan ini pada akhirnya akan dapat diperoleh nilai anomaly
Bouguer Lengkap (ΔgB) (setelah menerapkan semua macam koreksi-koreksi

tersebut), yang dinyatakan dalam persamaan :

6. Proyeksi Ke Bidang Datar dan Atenuasi ke Atas

Anomali Bouguer Lengkap masih terletak pada topografi dengan ketinggian


yang bervariasi. Oleh karena itu diperlukan suatu metode untuk membawa
ke bidang datar. Salah satu metode tersebut adalah Sumber Ekivalen Titik
Massa. Sedangkan Atenuasi ke Atas digunakan untuk memisahkan efek
lokal dengan efek regional.

 Interpretasi

27
Setelah dilakukan akuisisi/pengukuran data medan gravitasi di lapangan,
melakukan analisa data (menerapkan koreksi-koreksi), langkah kemudian
adalah menafsirkan hasilnya. Penafsiran dapat dilakukan secara kuantitatif
dan kualitatif.

Penafsiran ini mempertimbangkan :

 apakah anomali akan ditampilkan sebagai penampang profil 2 dimensi


atau peta kontur distribusi 3 dimensi.
 mengantisipasi ambiguitas, diperlukan integrasi pemahaman dengan
informasi geologi.
 penafsiran dalam forward modeling atau inverse modeling

Gmbr. Hasil survey gravitasi,


menyatakan peta kontur Anomali Bouger Lengkap (kiri) dan Anomali Lokal
(kanan). (gambar hasil fieldcamp geofisika ugm 2013, sengaja warna di-
greyscale-kan)

28
Gmbr. Survey gravitasi, yang dipadukan
dengan GPS. (sumber pict.www.mmtec.co.jp)

2.2. HUKUM COULOMB


A. Sejarah Hukum Coulomb
Biografi Charles Augustin de Coulomb. Charles
Augustin de Coulomb (1736 - 1806) merupakan
fisikawan asal Perancis yang merumuskan gaya
tarik menarik antara benda bermuatan listrik yang
dinamai sesuai namanya, yaitu Hukum Coulomb.
Ia dilahirkan di Angouleme, Perancis pada tanggal 14 Juni 1736. Ia
berprofesi sebagai insinyur militer selama tiga tahun di pelabuhan
Bourbon, Martinique. Disini Coulomb ditugaskan untuk menyelesaikan

29
sebuah bangunan yang menghabiskan biaya yang sangat besar. Semua
pengalaman disini mengiringnya untuk mempelajari sifat-sifat mekanis
bahan-bahan dan bermacam-macam struktur tehnik. Selama dipulau ini
dia menulis sebuah paper terkenalnya “sur une application des Regles de
maximis et minimis a quelques ploblemes de staliques relative a
l’architecture” yang dipresentasikan pada 1773 di Akademik Sains
Prancis. Laporan ilmiah ini menjelaskan sejauh mana gabungan
matematika dan fisika itu akan mempengaruhi gesekan dalam beberapa
persoalan Statika.

Pada tahun 1780-an, Charles Coulomb menyelidiki gaya listrik


dengan menggunakan pengimbang torsi. Peralatan yang digunakan
Coulomb hampir sama dengan peralatan Cavendish, yaitu peralatan yang
digunakan untuk gaya gravitasi.

Pemilihan Coulomb menjadi anggota akademik paris 1781


memungkinkan dia untuk melakukan penelitian dalam bidang fisika.
Pada 9 september 1784 Coulomb menulis laporan ilmiahnya tentang
puntiran.
Ketika bola bermuatan didekatkan ke bola pada batang yang
tergantung, batang tersebut berotasi sedikit. Serat tempat batang
bergantung menahan gerak berputarnya batang tersebut dan sudut
putaran sebanding dengan gaya yang diberikan. Dengan menggunakan
peralatan ini, Coulomb menyelidiki bagaimana gaya listrik bervariasi
sebagai fungsi besar muatan dan jarak di antaranya.
Coulomb berpendapat bahwa:

30
Alat Uji Gaya
Coulomb
(Neraca Puntir)
1. Gaya yang diberikan pada satu benda bermuatan dengan benda
bermuatan lainnya berbanding lurus dengan muatan pada masing-
masing benda tersebut. Artinya, jika muatan pada salah satu benda
digandakan, gaya akan naik menjadi empat kali lipat dari nilai
awalnya. Hal ini berlaku jika jarak antara kedua muatan tersebut
tetap sama.
2. Jika jarak antara kedua muatan bertambah maka gaya akan
berkurang terhadap kuadrat jarak antara kedua muatan tersebut.
Artinya, jika jarak digandakan, gaya akan berkurang menjadi
seperempat nilai awalnya.
Dengan demikian, Coulomb menyimpulkan bahwa gaya yang diberikan
satu benda kecil bermuatan pada benda bermuatan kedua sebanding dengan
hasil kali besar muatan benda pertama Q1 dengan besar muatan benda kedua
Q2, dan berbanding terbalik terhadap kuadrat jarak r di antaranya. Pada
tahun 1781, ia menetap di Paris. Setelah revolusi berakhir pada tahun 1789,
ia mengundurkan diri dari jabatannya sebagai intendant des eaux et
fontaines, kemudian pindah dan tinggal di sebuah rumah di Blois. Pada
tahun 1802, ia dipanggil ke Paris dan kemudian diangkat menjadi inspektur.
Oleh karena kesehatannya yang semakin memburuk, empat tahun kemudian,
tepatnya tanggal 23 Agustus 1806, ia meninggal dunia di Paris, Perancis.

Pengertian Hukum Coulomb

Muatan listrik merupakan entitas dasar dan menjadi primadona


dalam elektrostatika. Muatan listrik dapat dipindah dari suatu benda ke
benda lainnya dengan cara menggosok atau cara lainnya, akan tetapi

31
muatan tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan. Ada dua jenis muatan
yaitu positif dan negatif. Muatan yang sejenis bersifat tolak-menolak, dan
muatan yang tak sejenis akan tarik-menarik.

Ketika batang kaca digosokkan dengan kain sutra terjadi


perpindahan electron dari batang kacake kain sutra. Hal itu terjadikarena
gaya tarik menarik inti atom kain terhadap electron yang lebih kuat
daripada gaya tarik menarik inti atom kaca. Tentu saja batang kaca akan
makin banyak kekurangan electron jika penggosokan dilakukan lebih
lama. Artinya, muatan listrikbatang kaca menjadi lebih besar. Itulah
sebabnya, gaya tarik batang kaca menjadi lebih besar dari sebelumnya.

Sebenarnya, ketika terjadi perpindahan electron dari kain wol ke


penggaris plastic. Kain wol menjadi kekurangan electron (bermuatan
positif). Namun, pada saat yang hamper bersamaan, terjadinya
perpindahan electron tangan kita ke kain wol. Akibatnya, kain wol
menjadi netral. Demikian ugak halnya dengan kain sutera. Sebenarnya,
ketika terjadinya perpindahan electron dari kaca ke kain sutera, kain
sutera menjadi kelebihan electron (bermutan negative). Namun, electron
tersebut tidak berhenti di kain sutera, tetapi terus mengalir ke tangan kita.
Akibatnya, kain sutera menjadi netral. Adapun pada penggaris listrik
plastic dan batang kaca, aliran electron seperti itu tidak terjadi. Dengan
demikian, kita dapat membedakan benda menjadi dua macam, yaitu
benda yang mudah di aliri electron dan benda yang tidak mudak dialiri
electron. Benda yang mudah dialiri disebut konduktor, contohnya tubuh
manusia dan benda logam, sedangkan yang tidak mudah dialiri electron
disebut isolator, contohnya plastic, karet dan kaca.

32
Masih ingatkah anda pengertian gaya gravitasi bumi ketika masih
belajar di SD dulu ? Gaya gravitasi itu terjadi karena suatu massa benda
tarik menarik oleh massa bumi. Hal yang sama juga dapat terjadi pada
dua benda yang bermuatan listrik. Untuk memahami interaksi dua benda
bermuatan dapat menggunakan batang kaca dan penggaris yang sudah
bermuatan.
Muatan listrik itu tersimpan dalam benda-benda yang berada di
sekeliling kita, seperti misalnya pada plastik yang digosok dengan wool,
gelas yang digosok dengan sutera pada kilat, dan masih banyak yang
lainnya lagi. Benda-benda yang bermuatan akan mengerjakan gaya
terhadap benda bermuatan lainnya. Gaya ini dinamakan gaya
elektrostatik. Gaya ini bergantung pada besarnya muatan masing-masing
benda dan bergantung pada jarak ke dua benda.

B. Aplikasi Hukum Coulomb dalam Kehidupan Sehari-hari

Seperti hukum fisika lainnya, Hukum Coulomb juga telah diterapkan pada
alat dan kehidupan sehari-hari loh, berikut ini contoh penerapannya.

33
Sisir dan Rambut

Ketika sisir dan rambut digosokkan (menyisir) maka muatan negatif dari
sisir dan muatan positif dari rambut akan membuat gaya elektrostatis atau
tarik-menarik dikarenakan ke dua benda ini memiliki muatan yang berbeda
jenis. Tetapi, muatan elektrostatis tersebut hanya bersifat sementara saja.

Generator Van De Graff

Generator Van De Graff ini biasanya berada di laboratorium penelitian dan


digunakan sebagai mesin pembangkit listrik. Apabila memegang atau berada
didekat alat ini rambut akan berdiri loh dan cara kerja alat ini menggunakan
metode gesekan yaitu dengan menggosokan silinder bagian bawah generator
dengan sabuk karet sehingga terdapat muatan listrik negatif.

Generator ini menggunakan prinsip listrik statis. Listrik statis tidak akan
bertahan lama dan akan menghilang apabila muatan listriknya telah
menghilang.

Gambar 4. Generator Van De Graff, Sumber: pitsco.com

Elektroskop

Contoh penerapan selanjutnya adalah elektroskop yang merupaka alat


pendeteksi ada tidaknya muatan listrik pada suatu benda. Gaya tarik-menarik

34
dan tolak-menolak dari muatan benda lah yang memicu pita logam pada
elektroskop ini bekerja sehingga dapat terbuka ataupun tertutup.

Gambar 5. Elektroskop, Sumber: leermiddelen.be

Filter elektrostatik

Filter elektrostatik ini digunakan untuk menyaring debu sehingga tidak


mengganggu pernapasan. Jadi pada tabung filter elektrostatik ini terdapat
alat yang bisa mengionisasikan partikel gas dan jika partikel gas tersebut
bermuatan berbeda dengan dinding tabung maka partikel gas tersebut akan
menempel di dinding tabung.

Gambar 6. Filter Elektrostatik, Sumber:


hdmhavalandirma.com

Printer Laser

Printer laser memiliki cara kerja yaitu memanfatkan prinsip gaya tarik-
menarik antar muatan benda yang berbeda jenis. Sinar laser pada alat ini

35
yang membuat Photoreceptor Drum pada printer bila terkena cahaya, bagian
tersebut akan menjadi muatan negatif padahal sebelumnya bermuatan
positif.

C. Aplikasi Dalam Fisika

Medan magnet dalam ilmu Fisika, adalah suatu medan yang dibentuk
dengan menggerakan muatan listrik  yang menyebabkan munculnya gaya di
muatan listrik yang bergerak lainnya. Yang dalam kehidupan sehari-hari
banyak dipergunakan manusia untuk mempermudah kehidupan antara lain
untuk Mengambil Benda-Benda dari Logam, Penunjuk Arah, Membantu
dalam Perubahan Energi, Menghasilkan Listrik, Merapatkan Dua Benda,
Menggantikan Roda pada Kereta Api Maglev, dan lain-lain. Listrik adalah
salah satu bentuk energi, pembahasan listrik dikelompokan menjadi dua
terdiri dari listrik statis dan listrik dinamis. Dan dalam listrik statis pun
banyak digunakan di kehidupan sehari-hari contohnya petir, mesin foto
copy, permukaan layar vertikal televisi sangat berdebu dan lain-lain.

D. APLIKASI DALAM GEOLOGI DAN PERTAMBANGAN

Metode Magnetik

Dilakukan berdasarkan pengukuran anomaly geomagnet yang diakibatkan


oleh perbedaan kontras suseptibilitas, atau permeabilitas magnetik tubuh
cebakan dari daerah sekelilingnya. Perbedaan permeabilitas relatif itu
diakibatkan oleh perbadaan distribusi mineral ferromagnetic, paramagnetic,

36
diamagnetic. Metode ini sensitive terhadap perubahan vertical, umumnya
digunakan untuk mempelajari tubuh intrusi, batuan dasar, urat hydrothermal
yang kaya akan mineral ferromagnetic, struktur geologi. Dan metode ini juga
sangat disukai pada studi geothermal karena mineral-mineral ferromagnetic
akan kehilangan sifat kemagnetannya bila dipanasi mendekati temperatur
Curie oleh karena itu digunakan untuk mempelajari daerah yang dicurigai
mempunyai potansi Geothermal.

Metode magnetik didasarkan pada pengukuran variasi intensitas medan


magnetik di permukaan bumi yang disebabkan oleh adanya variasi distribusi
benda termagnetisasi di bawah permukaan bumi. Variasi yang terukur
(anomali) berada dalam latar belakang medan yang relatif besar. Variasi
intensitas medan magnetik yang terukur kemudian ditafsirkan dalam bentuk
distribusi bahan magnetik di bawah permukaan, yang kemudian dijadikan
dasar bagi pendugaan keadaan geologi yang mungkin. Metode magnetik
memiliki kesamaan latar belakang fisika dengan metode gravitasi, kedua
metode sama-sama berdasarkan kepada teori potensial, sehngga keduanya
sering disebut sebagai metoda potensial. Namun demikian, ditinjau dari segi
besaran fisika yang terlibat, keduanya mempunyai perbedaan yang
mendasar. Dalam magnetik harus mempertimbangkan variasi arah dan besar
vektor magnetisasi. sedangkan dalam gravitasi hanya ditinjau variasi besar
vektor percepatan gravitasi. Data pengamatan magnetik lebih menunjukan
sifat residual yang kompleks. Dengan demikian, metode magnetik memiliki
variasi terhadap waktu jauh lebih besar. Pengukuran intensitas medan
magnetik bisa dilakukan melalui darat, laut dan udara. Metode magnetik
sering digunakan dalam eksplorasi pendahuluan minyak bumi, panas bumi,

37
dan batuan mineral serta serta bisa diterapkan pada pencarian prospeksi
benda-bendaarkeologi.
Sifat magnetik material pembentuk batuan – batuan dapat dibagi menjadi :

1. Diamagnetik

Dalam batuan diamagnetik atom – atom pembentuk batuan mempunyai kulit


elektron berpasangan dan mempunyai spin yang berlawanan dalam tiap
pasangan. Jika mendapat medan magnet dari luar orbit, elektron tersebut
akan berpresesi yang menghasilkan medan magnet lemah yang melawan
medan magnet luar tadi mempunyai Susceptibilitas k negatif dan kecil dan
Susceptibilitas k tidak tergantung dari pada medan magnet luar. Contoh :
bismuth, grafit, gipsum, marmer, kuarsa, garam.

2. Paramagnetisme

Di dalam paramagnetik terdapat kulit elektron terluar yang belum jenuh


yakni ada elektron yang spinnya tidak berpasangan dan mengarah pada arah
spin yang sama. Jika terdapat medan magnetik luar, spin tersebut berpresesi
menghasilkan medan magnet yang mengarah searah dengan medan tersebut
sehingga memperkuatnya. Akan tetapi momen magnetik yang terbentuk
terorientasi acak oleh agitasi termal, oleh karena itu bahan tersebut dapat
dikatakan mempunyai sifat :

Susceptibilitas k positif dan sedikit lebih besar dari satu.


Susceptibilitas k bergantung pada temperatur.
Contoh : piroksen, olivin, garnet, biotit, amfibolit dll.
Dalam benda-benda magnetik, medan yang dihasilkan oleh momen-momen
magnetik atomik permanen, cenderung untuk membantu medan luar,

38
sedangkan untuk dielektrik-dielektrikmedan dari dipol-dipol selalu
cenderung untuk melawan medan luar, apakah dielektrik mempunyai dipol-
dipol yang terinduksi atau diorientasikan.
3.Ferromagnetic
Terdapat banyak kulit electron yang hanya diisi oleh suatu electron sehingga
mudah terinduksi oleh medan luar.keadaan ini diperkuat lagi oleh adanya
kelompok-kelompok bahan berspin searah yang membentuk dipole-dipol
magnet (domain) mempunyai arah sama, apalagi jika didalam medan magnet
luar.
Mempunyai sifat :
susceptibilitas k positif dan jauh lebih besar dari satu.
Susceptibilitas k bergantung dari temperature.
Contoh : besi, nikel, kobalt.
4.Antiferromagnetik
Pada bahan antiferromagnetik domain-domain tadi menghasilkan dipole
magnetic yang saling berlawanan arah sehingga momen magnetic secara
keseluruhan sangat kecil.
Bahan antiferromagnetik yang mengalami cacat kristal akan mengalami
medan magnet kecil dan suseptibilitasnya seperti pada bahan paramagnetic
suseptibilitas k seperti paramagnetic, tetapi harganya naik sampai dengan
titik curie kemudian turun lagi menurut hokum curie-weiss.
Contoh : hematit ( Fe2O3 ).
5.Ferrimagnetik
Pada bahan ferrimagnetik domain-domain tadi juga saling antiparalel tetapi
jumlah dipol pada masing-masing arah tidak sama sehingga masih
mempunyai resultan magnetisasi cukup besar. Suseptibilitasnya tinggi dan

39
tergantung temperatur.
Contoh : magnetit ( Fe3O4 ), ilmenit ( FeTiO3 ), pirhotit ( FeS ).
Berdasarkan proses terjadinya maka ada dua macam magnet :
Magnet induksi ( bergantung pada suseptibilitasnya menyebabkan anomaly
pada medan magnet bumi ).
Magnet permanen : bergantung pada sejarah pembentukan batuan tadi.

2.3. HUKUM FARADAY

A. Sejarah Hukum Faraday

Michael Faraday (1791-1867) : Penemu


Kelistrikan yang Belajar Autodidak

DALAM hal kelistrikan, memang banyak tokoh


yang telah berpartisipasi. Sebut saja de Coulomb,
Alesandro Volta, Hans C. Cersted, dan Andre
Marie Ampere. Mereka ini dianggap "jago-jago"

40
terbaik di bidang listrik. Namun, dari semua itu, orang tak boleh melupakan
satu nama yang sangat berjasa dan dikenal sebagai perintis dalam meneliti
tentang listrik dan magnet. Dialah Michael Faraday, seorang ilmuwan asal
Inggris.

Michael Faraday lahir pada tanggal 22 September 1791 di Newington Butts,


Inggris. Orang tuanya tergolong keluarga miskin. Ayahnya hanya seorang
tukang besi yang harus memberi makan sepuluh anaknya. Tak heran jika
ayahnya tak mampu membiayai sekolah anak-anaknya tak terkecuali dengan
Faraday. Untuk membantu ekonomi keluarga, pada usia 14 tahun Faraday
bekerja sebagai penjilid buku sekaligus penjual buku. Di sela-sela
pekerjaannya ia manfaatkan untuk membaca berbagai jenis buku, terutama
ilmu pengetahuan alam, fisika, dan kimia.

Ketika umurnya menginjak 20 tahun, dia mengikuti ceramah-ceramah yang


diberikan oleh ilmuwan Inggris kenamaan. Salah satunya adalah Sir
Humphry Davy, seorang ahli kimia yang juga kepala laboratorium Royal
Institution. Selama mengikuti ceramah, Faraday membuat catatan dengan
teliti dan menyalinnya kembali dengan rapi apa yang didengarnya.
Kemudian, berkas catatan itu ia kirimkan kepada Humphry Davy disertai
lamaran kerja. Ternyata sang dosen tertarik dan mengangkat Faraday sebagai
asistennya di Laboratorium Universitas terkenal di London. Saat itu dia
berusia 21 tahun.

Di bawah bimbingan Davy, Faraday menunjukkan kemajuan pesat.


Awalnya, ia hanya bekerja sebagai seorang pencuci botol. Tetapi, berkat
kegigihannya dalam belajar, hanya dalam waktu relatif singkat, ia dapat

41
membuat penemuan-penemuan baru atas hasil kreasinya sendiri, yaitu
menemukan dua senyawa klorokarbon dan berhasil mencairkan gas klorin
dan beberapa gas lainnya. Berkat kepandainnya pula, Faraday dapat
berhubungan dengan para ahli ternama, seperti Andre Marie Ampere. Di
samping itu, ia juga mendapat kesempatan berkeliling Eropa bersama Davy.
Pada kesempatan itu, Faraday mulai membangun pengetahuannya yang
praktis dan teoretis.

Davy memiliki pengaruh besar dalam pemikiran Faraday dan telah


mengantarkan Faraday pada penemuan-penemuannya. Penemuan Faraday
pertama yang penting di bidang listrik terjadi tahun 1821. Dua tahun
sebelumnya Oersted telah menemukan bahwa jarum magnet kompas biasa
dapat beringsut jika arus listrik dialirkan dalam kawat yang tidak berjauhan.
Dari temuan ini, Faraday berkesimpulan, jika magnet diketatkan, yang
bergerak justru kawatnya. Bekerja atas dasar dugaan ini, dia berhasil
membuat suatu skema yang jelas di mana kawat akan terus-menerus
berputar berdekatan dengan magnet sepanjang arus listrik dialirkan ke
kawat.

Sesungguhnya, dalam hal ini Faraday sudah menemukan motor listrik


pertama, suatu skema pertama penggunaan arus listrik untuk membuat
sesuatu benda bergerak. Betapa pun primitifnya, penemuan Faraday ini
merupakan "nenek moyang" dari semua motor listrik yang digunakan dunia
sekarang ini. Sejak penemuannya yang pertama pada tahun 1821, Michael
Faraday si ilmuwan autodidak ini namanya mulai terkenal. Hasil
penemuannya dianggap sebagai pembuka jalan dalam bidang kelistrikan.

42
Hukum Faraday

Dalam percobaan-percobaan yang dilakukannya pada tahun 1831, ia


menemukan bahwa bila magnet dilalui sepotong kawat, arus akan mengalir
di kawat, sedangkan magnet bergerak. Keadaan ini disebut "pengaruh
elektromagnetik" dan penemuan ini disebut "Hukum Faraday". Penemuan
ini dianggap sebagai penemuan monumental. Mengapa? Pertama, "Hukum
Faraday" memiliki arti penting dalam hubungan dengan pengertian teoretis
kita tentang elektromagnetik. Kedua, elektromagnetik dapat dipergunakan
sebagai penggerak secara terus-menerus arus aliran listrik seperti yang
digunakan oleh Faraday dalam pembuatan dinamo listrik pertama.

Dengan berbagai temuannya, tak berlebihan jika Faraday termasuk salah


satu tokoh yang telah memberi sumbangan terbesar pada umat manusia. Ia
seorang yang sederhana, seorang penemu yang mulai belajar secara
autodidak. Kesederhanaannya ia tunjukkan ketika dia menolak diberi gelar
kebangsawanan dan juga menolak jadi ketua British Royal Society. Karena
masalah kesehatan, Michael Faraday berhenti meneliti. Tetapi, ia
meneruskan pekerjaannya sebagai dosen sampai 1861. Ia meninggal dunia
pada tanggal 25 Agustus 1867 dan dimakamkan di dekat kota London,
Inggris.

B. Aplikasi dalam kehidupan sehari-hari

 Geophone

43
Geophone berasal dari bahasa yunani yaitu "geo" yang berarti "bumi" dan
“Phone" yang berarti "suara“.  Jadi, 
GEOPHONE adalah sensor yang berfungsi mengubah  gerakan atau getaran
bumi (getaran  seismik)  menjadi sinyal 
listrik yang dapat direkam di sebuah stasiun 
rekaman. Sensor Geofone biasa digunakan  dalam  industri 
Pertambangan Minyak dan Gas. Sensor digunakan untuk mengetahui
bagaimana struktur tanah dan batuan yang ada di  bawah permukaan bumi
sebelum dilakukan pengeboran.
Komponen Utama Sensor Geophone 
Magnet permanen diletakkan menyatu dengan permukaan bumi, sehingga ak
an mengikuti getaran vertikal 
bumi bila ada gelombang seismik yang menjalar di permukaan
bumi. Kemudian Lilitan kawat tergantung pada pegas. Ketika terjadi vibrasi
yang menyebabkan geophone atau magnet yang berada di dalam geophone
bergerak, lilitan akan tetap diam karena kelembamannya. Pergerakan magnet
relatif terhadap lilitan ini menimbulkan tegangan listrik yang proporsional
terhadap kecepatan relatif lilitan terhadap magnet. Geophone bekerja
berdasakan hukum Faraday, dimana pada sebuah kumparan akan terjadi arus
listrik 
apabila pada kumparan tersebut terjadi perubahan fluk magnet terhadap
waktu. Besarnya tegangan yang terjadi berbanding lurus dengan besarnya
perubahan fluk terhadap waktu tersebut

44
 Generator
Generator  adalah  suatu  alat  yang  digunakan  untuk  mengubah  energi 
mekanik  menjadi  energi listrik.  Generator ada dua jenis yaitu generator  
arus  searah  (DC)  atau  dynamo  dan  generator  arus bolak-balik (AC) atau
alternator.  

                      

                                Generator ac                                            Generator dc

Generator  bekerja  berdasarkan  prinsip  induksi  elektromagnetik sesuai


dengan hukum faraday, yaitu  dengan  memutar  suatu  kumparan  dalam 
medan  magnet  sehingga  timbul GGL induksi seperti yan sudah saya

45
jelaskan di awal.  Perbedaan  antara  generator  AC  dan  DC  terletak  pada 
bagian  komponen  yang  berhubungan  dengan  ujung  kumparan  yang 
berputar.  Dinamo  (generator dc) menggunakan  sebuah  cincin  belah 
(komutator),  sedangkan  alternator  (generator (ac) menggunakan dua buah
cincin slip.

 Transfomator
Transformator  atau  trafo  merupakan  alat  untuk  mengubah 
(memperbesar  atau  memperkecil)  tegangan  AC  berdasarkan  prinsip 
induksi  elektromagnetik.

Prinsip  kerja  trafo  memindahkan  energi  listrik  secara  induksi  melalui 


kumparan  primer  ke  kumparan  skunder.  Trafo  ada  dua  jenis,  yaitu 
trafo  step-up  dan  step-down.  Trafo  step-up  berfungsi untuk menaikkan
tegangan AC sumber,  jumlah  lilitan  kumparan  skunder  lebih  banyak 
dibandingkan  jumlah  lilitan  primer.  Trafo step-down berfungsi  untuk 
menurunkan  tegangan  AC sumber, jumlah lilitan skundernya lebih sedikit. 
Trafo menimbulkan GGL pada kumparan skunder  karena medan magnet
yang berubah-ubah akibat  aliran  arus  listrik  bolak-balik    pada  kumparan

46
primer  yang  berakibat  berubah-ubah  pula  medan  magnet  yang  timbul 
pada  kumparan  primer.  Dikarenakan  kumparan  primer  dan  sekunder 
dililitkan  pada  bahan  ferromagnetik  maka  pada  kumparan  sekunder 
juga  dilingkupi  medan  magnetik  yang  berubah-ubah.  Akibatnya
(berdasarkan  hukum  Faraday)  pada  ujung-ujung  kumparan sekunder
timbul ggl induksi. Dalam hal  ini  besi  lunak  di  dalam  transformator 
berfungsi  Sebagai medium yang dapat  mengupulkan garis-garis  gaya 
magnetik  agar  tidak  menyebar  keluar dari  kumparan  primer  maupun 
sekunder.  Tetapi  dikarenakan  bahan  tersebut  juga  sebagai  penghantar
maka padanya juga timbul ggl secara  mikroskopik  yang  disebut  dengan 
Arus  EDDY.  Arus  inilah  yang  menyebabkan  Besi  tersebut  menjadi 
panas  dan  merupakan  faktor  yang  merugikan  dikarenakan  membuang 
energi  listrik  dalam  bentuk  panas.

 Induktor
Induktor  merupakan  kumparan  yang  memiliki  banyak  lilitan  kawat. 
Induktor  memiliki  induktansi  diri,  induktansi diri adalah gejala 
kelistrikan yang menyebabkan  perubahan  arus  listrik  pada  kumparan 
dapat  membangkitkan  GGL  induksi  pada  kumparan itu sendiri.

47
Induktor  dapat  menyimpan  energi listrik,  karena menurut hukum bio-
savart pada  saat induktor  terdapat arus  listrik  maka  dalam  induktor 
tersebut timbul medan  magnet, ketika  arus  listrik  dalam  konduktor 
menjadi  nol,  maka  medan  magnetpun hilang. Medan magnet yang semula 
ada menjadi tidak ada atau berubah inilah yang  dapat  menimbulkan  ggl 
induksi  diri menurut faraday.   Artinya  induktor  masih mengalir arus listrik
atau mampu  menyimpan  energi  listrik sebesar ggl induksi diri tersebut. 

C. Aplikasi Dalam Bidang Fisika

Induksi Elektromagnetik dan Arus Bolak-balik


 GGL INDUKSI
Kemagnetan dan kelistrikan merupakan dua gejala alam yang
prosesnya dapat dibolak-balik. Ketika H.C. Oersted membuktikan bahwa di
sekitar kawat berarus listrik terdapat medan magnet (artinya listrik
menimbulkan magnet), para ilmuwan mulai berpikir keterkaitan antara
kelistrikan dan kemagnetan. Tahun 1821 Michael Faraday membuktikan
bahwa perubahan medan magnet dapat menimbulkan arus listrik (artinya
magnet menimbulkan listrik) melalui eksperimen yang sangat sederhana.
Sebuah magnet yang digerakkan masuk dan keluar pada kumparan dapat
menghasilkan arus listrik pada kumparan itu. Galvanometer merupakan alat
yang dapat digunakan untuk mengetahui ada tidaknya arus listrik yang
mengalir. Ketika sebuah magnet yang digerakkan masuk dan keluar pada
kumparan (seperti kegiatan di atas), jarum galvanometer menyimpang ke
kanan dan ke kiri. Bergeraknya jarum galvanometer menunjukkan bahwa

48
magnet yang digerakkan keluar dan masuk pada kumparan menimbulkan
arus listrik. Arus listrik bisa terjadi jika pada ujung-ujung kumparan terdapat
GGL (gaya gerak listrik). GGL yang terjadi di ujung-ujung kumparan
dinamakan GGL induksi. Arus listrik hanya timbul pada saat magnet
bergerak. Jika magnet diam di dalam kumparan, di ujung kumparan tidak
terjadi arus listrik.
1. Penyebab Terjadinya GGL Induksi
Ketika kutub utara magnet batang digerakkan masuk ke dalam kumparan,
jumlah garis gaya-gaya magnet yang terdapat di dalam kumparan bertambah
banyak. Bertambahnya jumlah garis- garis gaya ini menimbulkan GGL
induksi pada ujung-ujung kumparan. GGL induksi yang ditimbulkan
menyebabkan arus listrik mengalir menggerakkan jarum galvanometer. Arah
arus induksi dapat ditentukan dengan cara memerhatikan arah medan magnet
yang ditimbulkannya. Pada saat magnet masuk, garis gaya dalam kumparan
bertambah. Akibatnya medan magnet hasil arus induksi bersifat mengurangi
garis gaya itu. Ketika kutub utara magnet batang digerakkan keluar dari
dalam kumparan, jumlah garis-garis gaya magnet yang terdapat di dalam
kumparan berkurang. Berkurangnya jumlah garis-garis gaya ini juga
menimbulkan GGL induksi pada ujung-ujung kumparan. GGL induksi yang
ditimbulkan menyebabkan arus listrik mengalir dan menggerakkan jarum
galvanometer. Sama halnya ketika magnet batang masuk ke kumparan. pada
saat magnet keluar garis gaya dalam kumparan berkurang. Akibatnya medan
magnet hasil arus induksi bersifat menambah garis gaya itu. Ketika kutub
utara magnet batang diam di dalam kumparan, jumlah garis-garis gaya
magnet di dalam kumparan tidak terjadi perubahan (tetap). Karena jumlah
garis-garis gaya tetap, maka pada ujung-ujung kumparan tidak terjadi GGL

49
induksi. Akibatnya, tidak terjadi arus listrik dan jarum galvanometer tidak
bergerak. Jadi, GGL induksi dapat terjadi pada kedua ujung kumparan jika
di dalam kumparan terjadi perubahan jumlah garis-garis gaya magnet (fluks
magnetik). GGL yang timbul akibat adanya perubahan jumlah garis-garis
gaya magnet dalam kumparan disebut GGL induksi. Arus listrik yang
ditimbulkan GGL induksi disebut arus induksi. Peristiwa timbulnya GGL
induksi dan arus induksi akibat adanya perubahan jumlah garis-garis gaya
magnet disebut induksi elektromagnetik. Coba sebutkan bagaimana cara
memperlakukan magnet dan kumparan agar timbul GGL induksi?
2. Faktor yang Memengaruhi Besar GGL Induksi Sebenarnya besar kecil
GGL induksi dapat dilihat pada besar kecilnya penyimpangan sudut jarum
galvanometer. Jika sudut penyimpangan jarum galvanometer besar, GGL
induksi dan arus induksi yang dihasilkan besar. Bagaimanakah cara
memperbesar GGL induksi? Ada tiga faktor yang memengaruhi GGL
induksi, yaitu : a. kecepatan gerakan magnet atau kecepatan perubahan
jumlah garis-garis gaya magnet (fluks magnetik), b. jumlah lilitan, c. medan
magnet
 PENERAPAN INDUKSI ELEKTROMAGNETIK
Pada induksi elektromagnetik terjadi perubahan bentuk energi gerak
menjadi energi listrik. Induksi elektromagnetik digunakan pada pembangkit
energi listrik. Pembangkit energi listrik yang menerapkan induksi
elektromagnetik adalah generator dan dinamo. Di dalam generator dan
dinamo terdapat kumparan dan magnet. Kumparan atau magnet yang
berputar menyebabkan terjadinya perubahan jumlah garis-garis gaya magnet
dalam kumparan. Perubahan tersebut menyebabkan terjadinya GGL induksi
pada kumparan. Energi mekanik yang diberikan generator dan dinamo

50
diubah ke dalam bentuk energi gerak rotasi. Hal itu menyebabkan GGL
induksi dihasilkan secara terus-menerus dengan pola yang berulang secara
periodik
1. Generator
Generator dibedakan menjadi dua, yaitu generator arus searah (DC)
dan generator arus bolak-balik (AC). Baik generator AC dan generator
DC memutar kumparan di dalam medan magnet tetap. Generator AC
sering disebut alternator. Arus listrik yang dihasilkan berupa arus bolak-
balik. Ciri generator AC menggunakan cincin ganda. Generator arus DC,
arus yang dihasilkan berupa arus searah. Ciri generator DC menggunakan
cincin belah (komutator). Jadi, generator AC dapat diubah menjadi
generator DC dengan cara mengganti cincin ganda dengan sebuah
komutator. Sebuah generator AC kumparan berputar di antara kutub-
kutub yang tak sejenis dari dua magnet yang saling berhadapan. Kedua
kutub magnet akan menimbulkan medan magnet. Kedua ujung kumparan
dihubungkan dengan sikat karbon yang terdapat pada setiap cincin.
Kumparan merupakan bagian generator yang berputar (bergerak) disebut
rotor. Magnet tetap merupakan bagian generator yang tidak bergerak
disebut stator. Bagaimanakah generator bekerja? Ketika kumparan sejajar
dengan arah medan magnet (membentuk sudut 0 derajat), belum terjadi
arus listrik dan tidak terjadi GGL induksi. Pada saat kumparan berputar
perlahan-lahan, arus dan GGL beranjak naik sampai kumparan
membentuk sudut 90 derajat. Saat itu posisi kumparan tegak lurus dengan
arah medan magnet. Pada kedudukan ini kuat arus dan GGL induksi
menunjukkan nilai maksimum. Selanjutnya, putaran kumparan terus
berputar, arus dan GGL makin berkurang

51
Putaran kumparan berikutnya arus dan tegangan mulai naik lagi
dengan arah yang berlawanan. Pada saat membentuk sudut 270 derajat,
terjadi lagi kumparan berarus tegak lurus dengan arah medan magnet.
Pada kedudukan kuat arus dan GGL induksi menunjukkan nilai
maksimum lagi, namun arahnya berbeda. Putaran kumparan selanjutnya,
arus dan tegangan turun perlahanlahan hingga mencapai nol dan
kumparan kembali ke posisi semula hingga memb entuk sudut 360
derajat.
2. Dinamo
Dinamo dibedakan menjadi dua yaitu, dinamo arus searah (DC)
dan dinamo arus bolak-balik (AC). Prinsip kerja dinamo sama dengan
generator yaitu memutar kumparan di dalam medan magnet atau
memutar magnet di dalam kumparan. Bagian dinamo yang berputar
disebut rotor. Perbedaan antara dinamo DC dengan dinamo AC terletak
pada cincin yang digunakan. Pada dinamo arus searah menggunakan satu
cincin yang dibelah menjadi dua yang disebut cincin belah (komutator).
Cincin ini memungkinkan arus listrik yang dihasilkan pada rangkaian
luar Dinamo berupa arus searah walaupun di dalam dinamo sendiri
menghasilkan arus bolak-balik. Adapun, pada dinamo arus bolak-balik
menggunakan cincin ganda (dua cincin). Alat pembangkit listrik arus
bolak balik yang paling sederhana adalah dinamo sepeda. Tenaga yang
digunakan untuk memutar rotor adalah roda sepeda. Jika roda berputar,
gb124kumparan atau magnet ikut berputar. Akibatnya, timbul GGL
induksi pada ujung-ujung kumparan dan arus listrik mengalir. Makin
cepat gerakan roda sepeda, makin cepat magnet atau kumparan berputar.
Makin besar pula GGL induksi dan arus listrik yang dihasilkan. Jika

52
dihubungkan dengan lampu, nyala lampu makin terang. GGL induksi
pada dinamo dapat diperbesar dengan cara putaran roda dipercepat,
menggunakan magnet yang kuat (besar), jumlah lilitan diperbanyak, dan
menggunakan inti besi lunak di dalam kumparan.

 TRANSFORMATOR
Di rumah mungkin kamu pernah dihadapkan persoalan tegangan
listrik, ketika kamu akan menghidupkan radio yang memerlukan tegangan 6
V atau 12 V. Padahal tegangan listrik yang disediakan PLN 220 V. Bahkan
generator pembangkit listrik menghasilkan tegangan listrik yang sangat
tinggi mencapai hingga puluhan ribu volt. Kenyataannya sampai di rumah
tegangan listrik tinggal 220 V. Bagaimanakah cara mengubah tegangan
listrik? Alat yang digunakan untuk menaikkan atau menurunkan tegangan
AC disebut transformator (trafo). Trafo memiliki dua terminal, yaitu
terminal input dan terminal output. Terminal input terdapat pada kumparan
primer. Terminal output terdapat pada kumparan sekunder. Tegangan listrik
yang akan diubah dihubungkan dengan terminal input. Adapun, hasil
pengubahan tegangan diperoleh pada terminal output. Prinsip kerja
transformator menerapkan peristiwa induksi elektromagnetik. Jika pada
kumparan primer dialiri arus AC, inti besi yang dililiti kumparan akan
menjadi magnet (elektromagnet). Karena arus AC, pada elektromagnet
selalu terjadi perubahan garis gaya magnet. Perubahan garis gaya tersebut
akan bergeser ke kumparan sekunder. Dengan demikian, pada kumparan
sekunder juga terjadi perubahan garis gaya magnet. Hal itulah yang
menimbulkan GGL induksi pada kumparan sekunder. Bagian utama

53
transformator ada tiga, yaitu inti besi yang berlapis-lapis, kumparan primer,
dan kumparan sekunder. Kumparan primer yang dihubungkan dengan PLN
sebagai tegangan masukan (input) yang akan dinaikkan atau diturunkan.
Kumparan sekunder dihubungkan dengan beban sebagai tegangan keluaran
(output).
1. Macam-Macam Transformator
Apabila tegangan terminal output lebih besar daripada tegangan yang
diubah, trafo yang digunakan berfungsi sebagai penaik tegangan.
Sebaliknya apabila tegangan terminal output lebih kecil daripada
tegangan yang diubah, trafo yang digunakan berfungsi sebagai penurun
tegangan. Dengan demikian, transformator (trafo) dibedakan menjadi
dua, yaitu
Trafo step up adalah transformator yang berfungsi untuk menaikkan
tegangan gb1271AC. Trafo ini memiliki ciri-ciri
a. jumlah lilitan primer lebih sedikit daripada jumlah lilitan sekunder,
b. tegangan primer lebih kecil daripada tegangan sekunder,
c. kuat arus primer lebih besar daripada kuat arus sekunder.
Trafo step down adalah transformator yang berfungsi untuk
menurunkan tegangan AC. Trafo ini memiliki ciri-ciri:
 jumlah lilitan primer lebih banyak daripada jumlah lilitan
sekunder,
 tegangan primer lebih besar daripada tegangan sekunder,
 kuat arus primer lebih kecil daripada kuat arus sekunder.
2. Transformator Ideal
Besar tegangan dan kuat arus pada trafo bergantung banyaknya lilitan.
Besar tegangan sebanding dengan jumlah lilitan. Makin banyak jumlah

54
lilitan tegangan yang dihasilkan makin besar. Hal ini berlaku untuk lilitan
primer dan sekunder. Hubungan antara jumlah lilitan primer dan
sekunder dengan tegangan primer dan tegangan sekunder dirumuskan
rms12Trafo dikatakan ideal jika tidak ada energi yang hilang menjadi
kalor, yaitu ketika jumlah energi yang masuk pada kumparan primer
sama dengan jumlah energi yang keluar pada kumparan sekunder.
Hubungan antara tegangan dengan kuat arus pada kumparan primer dan
sekunder dirumuskan rms2Jika kedua ruas dibagi dengan t, diperoleh
rumus rms3Dalam hal ini faktor (V × I) adalah daya (P) transformator.
Berdasarkan rumus-rumus di atas, hubungan antara jumlah lilitan primer
dan sekunder dengan kuat arus primer dan sekunder dapat dirumuskan
sebagai rms4Dengan demikian untuk transformator ideal akan berlaku
persamaan berikut. rms5Dengan:
Vp = tegangan primer (tegangan input = Vi ) dengan satuan volt (V)
Vs = tegangan sekunder (tegangan output = Vo) dengan satuan volt (V)
Np = jumlah lilitan primer
Ns = jumlah lilitan sekunder
Ip = kuat arus primer (kuat arus input = Ii) dengan satuan ampere (A)
Is = kuat arus sekunder (kuat arus output = Io) dengan satuan ampere (A)
1. Efisiensi Transformator
Di bagian sebelumnya kamu sudah mempelajari transformator atau trafo
yang ideal. Namun, pada kenyataannya trafo tidak pernah ideal. Jika trafo
digunakan, selalu timbul energi kalor. Dengan demikian, energi listrik
yang masuk pada kumparan primer selalu lebih besar daripada energi
yang keluar pada kumparan sekunder. Akibatnya, daya primer lebih besar
daripada daya sekunder. Berkurangnya daya dan energi listrik pada

55
sebuah trafo ditentukan oleh besarnya efisiensi trafo. Perbandingan antara
daya sekunder dengan daya primer atau hasil bagi antara energi sekunder
dengan energi primer yang dinyatakan dengan persen disebut efisiensi
trafo. Efisiensi trafo dinyatakan dengan η . Besar efisiensi trafo dapat
dirumuskan sebagai berikut. Rumus

 RANGKAIAN ARUS BOLAK-BALIK


telah diketahui bahwa generator arus bolak-balik sebagai sumber tenaga
listrik yang
mempunyai GGL :

E = Emax sint
Persamaan di atas jelas-jelas menunjukkan bahwa GGL arus bolak-balik
berubah secara sinusoidal. Suatu sifat yang menjadi ciri khas arus bolak-
balik.
Dalam menyatakan harga tegangan AC ada beberapa besaran yang
digunakan, yaitu
1. Tegangan sesaat : Yaitu tegangan pada suatu saat t yang dapat
dihitung dari persamaan E = Emax sin 2ft jika kita tahu Emax, f dan t.
2. Amplitudo tegangan Emax : Yaitu harga maksimum tegangan. Dalam
persamaan : E = Emax sin 2ft, amplitudo tegangan adalah Emax.

56
3. Tegangan puncak-kepuncak (Peak-to-peak) yang dinyatakan dengan
Epp ialah beda antara tegangan minimum dan tegangan maksimum.
Jadi Epp = 2 Emax.
4. Tegangan rata-rata (Average Value).
5. Tegangan efektif atau tegangan rms (root-mean-square) yaitu harga
tegangan yang dapat diamati langsung dalam skala alat ukurnya.

 KEGUNAAN DARI GELOMBANG ELETROMAGNETIK


LAINNYA:
1. Infrared
                        Sinar inframerah meliputi daerah frekuensi 1011Hz sampai
1014 Hz atau daerah panjang gelombang 10-4 cm sampai 10-1 cm. jika kita
memeriksa spektrum yang dihasilkan oleh sebuah lampu pijar dengan
detektor yang dihubungkan pada miliampermeter, maka jarum ampermeter
sedikit diatas ujung spektrum merah. Sinar yang tidak dilihat tetapi dapat
dideteksi di atas spektrum merah itu disebut radiasi inframerah. Sinar
infamerah dihasilkan oleh elektron dalam molekul-molekul yang bergetar
karena benda diipanaskan. Jadi setiap benda panas pasti memancarkan sinar
inframerah. Jumlah sinar inframerah yang dipancarkan bergantung pada
suhu dan warna benda. 
                        Kondisi-kondisi kesehatan dapat didiagnosis dengan
menyelidiki pancaran inframerah dari tubuh. Foto inframerah khusus disebut
termogram digunakan untuk mendeteksi masalah sirkulasi darah, radang
sendi dan kanker. Radiasi inframerah dapat juga digunakan dalam alarm
pencuri. Seorang pencuri tanpa sepengetahuannya akan menghalangi sinar
dan menyembunyikan alarm. Remote control berkomunikasi dengan TV

57
melalui radiasi sinar inframerah yang dihasilkan oleh LED ( Light Emiting
Diode ) yang terdapat dalam unit, sehingga kita dapat menyalakan TV dari
jarak jauh dengan menggunakan remote control. 
2. Ultraviolet
                        Sinar UV diperlukan dalam asimilasi tumbuhan dan dapat
membunuh kuman-kuman penyakit kulit. Sinar ultraviolet mempunyai
frekuensi dalam daerah 1015 Hz sampai 1016 Hz atau dalam daerah panjang
gelombagn 10-8 m 10-7 m. gelombang ini dihasilkan oleh atom dan molekul
dalam nyala listrik. Matahari adalah sumber utama yang memancarkan sinar
ultraviolet dipermukaan bumi,lapisan ozon yang ada dalam lapisan atas
atmosferlah yang berfungsi menyerap sinar ultraviolet dan meneruskan sinar
ultraviolet yang tidak membahayakan kehidupan makluk hidup di bumi.
3. Sinar X
Sinar X mempunyai frekuensi antara 10 Hz sampai 10 Hz . panjang
gelombangnya sangat pendek yaitu 10 cm sampai 10 cm. meskipun seperti
itu tapi sinar X mempunyai daya tembus kuat, dapat menembus buku tebal,
kayu tebal beberapa sentimeter dan pelat aluminium setebal 1 cm.    
Sinar X ini biasa digunakan dalam bidang kedokteran untuk memotret
kedudukan tulang dalam badan terutama untuk menentukan tulang yang
patah. Patah tulang, penyakit dalam dapat dideteksi dan didiagnosa oleh
dokter dengan akurat dengan bantuan sinar X atau sinar Rontgen. Sejak
ditemukan sinar X pada tahun 1895 oleh Wilhelm Conrad Rontgen, dunia
medis mendapatkan kemajuan pesat untuk mengobati penyakit dalam atau
sakit patahtulang. Dengan hasil images film sinar X tim dokter mendapat
informasi jelas bagianmana yang harus mendapatkan penanganan. Akan

58
tetapi penggunaan sinar X harus hati-hati sebab jaringan sel-sel manusia
dapat rusak akibat penggunaan sinar X yang terlalu lama.
5.    Teleskop Satelit Inframerah
Sebuah teleskop inframerah Space Infrared Telescope Facility
(SIRTF) atau 272 Fasilitas Teleskop Infra Merah Ruang Angkasa.
SIRTF adalah sistem peneroponganbintang keempat yang diluncurkan
NASA. Sebelumnya badan angkasa luar AmerikaSserikat itu telah
meluncurkan Teleskop Angkasa Hubble, diorbitkan pesawat ulang alik tahun
1990;Gamma Ray Observatory, diluncurkan tahun 199; dan Chandra
XRayObservatory diluncurkan tahun 1999. Masing-masing sistem
peneropongan itu digunakan untuk mengamati cahaya-cahaya dengan warna
yang berbeda, yang tidak dapat dilihat dari permukaan bumi. Masing-masing
sistem juga memiliki fungsi berbeda satu dengan lainnya.
Dengan Teleskop Hubble, para peneliti mencari obyek "paling merah" yang
berarti jaraknya sangat jauh. Dengan SIRTF akan bisa melihat populasi
bintang di dalam objek sangat jauh tersebut karena SIRTF akan bekerja
dalam gelombang cahaya inframerah. Sebelum itu pada tahun 1983 kerja
sama antara Amerika Serikat, Belanda, dan Inggris telah meluncurkan IRAS
(The Infrared Astronomical Satellite) atau Satelit Astronomi inframerah,
yang juga masih berfungsi sampai dengan sekarang.
6.    Radio
Teleskop radio untuk menangkap gelombang radio dan mendeteksi
sinyal-sinyal lain (pulsar) dari angkasa luar. Penemuan gelombang radio
yang datang dari angkasa luar dan berhasil dideteksi di bumi oleh Karl
Jansky seorang insinyur listrik dari laboratorium Telepon Bell pada tahun
1931, telah berhasil mengembangkan astronomi radio. Deretan teleskop

59
radio sebanyak 27 buah dibangun dekat Socorro di New Meksiko. Radio
energi adalah bentuk level energi elektromagnetik terendah, dengan kisaran
panjang gelombang dari ribuan kilometer sampai kurang dari satu meter.
Penggunaan paling banyak adalah komunikasi, untuk meneliti luar angkasa
dan sistem radar. Radar berguna untuk mempelajari pola cuaca, badai,
membuat peta 3D permukaan bumi, mengukur curah hujan, pergerakan es di
daerah kutub dan memonitor lingkungan. Panjang gelombang radar berkisar
antara 0,8 – 100 cm. 
7.    Pemanfaatan Solar Sel untuk Menangkap Energi Cahaya Matahari
Gelombang elektromagnetik dari matahari dalam bentuk cahaya
tampak pada siang hari dapat ditangkap oleh sel surya yang terbuat dari
bahan semikonduktor misalnya silikon. Sel surya akan mengubah energi
panas ini menjadi energi listrik dan dapat menghasilkan tegangan listrik.
Pada siang hari tegangan listrik disimpan dalam baterei atau accumulator
sehingga pada malam hari dapat dimanfaatkan untuk menyalakan peralatan
listrik atau memanaskan air. Solar sel juga dikembangkan untuk
menggerakkan mobil tanpa bahan bakar migas.
8.    Oscilator Penghasil Gelombang Elektromagnetik
Gelombang elektromagnetik telah diketahui keberadaannya.
Permasalahannya dapatkah gelombang elektromagnetik diproduksi terus-
menerus. Berdasarkan hukum Ampere dan hukum Faraday berhasil
diketemukan bahwa rangkaian oscilasi listrik dapat menghasilkan
gelombang elektromagnetik terus menerus. Frekuensi yang dihasilkan
gelombang elektromagnetik disebut frekuensi resonansi, untuk rangkaian
LC. Prinsip ini dipakai dalam teknologi penyiaran baik gelombang TV ,
gelombang radar, gelombang mikro, maupun gelombang radio.

60
9.    Teknologi Charger Wireless dari Fujitsu
Fujitsu tengah mengembangkan sebuah teknologi charging tanpa
kabel. Dengan teknologi ini, proses charging atau pengisian baterai diklaim
bisa 150 kali lebih cepat dari biasanya. Teknologi charger wireless buatan
Fujitsu ini memanfaatkan sebuah metode yang disebut resonansi magnetik.
Tak seperti metode induksi elektromagnetik kebanyakan, metode ini
nantinya tak akan lagi mengharuskan adanya keselarasan antara power
transmitter dan receiver. Keunggulan yang ditawarkan oleh Fujitsu lewat
teknologi ini adalah kemampuan melakukan proses charging ke beberapa
perangkat sekaligus lewat sebuah transmitter tunggal. Selain itu, teknologi
wireless charging ini diklaim mampu mengisi ulang baterai sebuah
perangkat dalam jarak beberapa meter. Laboratorium Fujitsu
mengembangkan teknologi yang bisa mempersingkat waktu charging,
mengembangkan sistem charging lewat metode resonansi magnetik. Metode
resonansi magnetik yang dipakai Fujitsu pada teknologi wireless charging
ini memanfaatkan koil dan kapasitor sebagai resonator. Resonator inilah
yang nantinya mampu mentransmisikan energi listrik dalam jarak beberapa
meter. Teknologi yang diklaim 85 persen lebih efisien ini rencananya akan
dipasarkan mulai tahun 2012. Perangkat pertama yang menikmati teknologi
ini kemungkinan besar adalah ponsel. Selain itu, nantinya Fujitsu juga
berencana memanfaatkan teknologi ini untuk mengisi ulang baterai
perangkat berukuran besar seperti mobil elektrik.

D. Aplikasi Dalam Geologi dan Pertambangan

61
Elektromagnetik transien , (juga elektromagnetik domain-waktu / TDEM),
adalah teknik eksplorasi geofisika di mana medan listrik dan magnet diinduksi oleh
pulsa transien arus listrik dan respons peluruhan selanjutnya diukur. Metode TEM /
TDEM umumnya dapat menentukan sifat listrik bawah permukaan, tetapi juga
sensitif terhadap sifat magnetik bawah permukaan dalam aplikasi seperti deteksi
dan karakterisasi UXO . Survei TEM / TDEM adalah teknik EM permukaan yang
sangat umum untuk eksplorasi mineral, eksplorasi air tanah, dan untuk pemetaan
lingkungan, yang digunakan di seluruh dunia baik dalam aplikasi darat maupun
lepas pantai .

2.4. HUKUM OHM


A. Sejarah Hukum Ohm
Dalam Ilmu Elektronika, Hukum dasar Elektronika yang wajib dipelajari dan
dimengerti oleh setiap Engineer Elektronika ataupun penghobi Elektronika adalah
Hukum Ohm, yaitu Hukum dasar yang menyatakan hubungan antara Arus Listrik
(I), Tegangan (V) dan Hambatan (R). Hukum Ohm dalam bahasa Inggris disebut
dengan “Ohm’s Laws”. Hukum Ohm pertama kali diperkenalkan oleh seorang
fisikawan Jerman yang bernama Georg Simon Ohm (1789-1854) pada tahun 1825.
Georg Simon Ohm mempublikasikan Hukum Ohm tersebut pada Paper yang
berjudul “The Galvanic Circuit Investigated Mathematically” pada tahun 1827.

Bunyi Hukum Ohm

Pada dasarnya, bunyi dari Hukum Ohm adalah :

62
“Besar arus listrik (I) yang mengalir melalui sebuah penghantar atau
Konduktor akan berbanding lurus dengan beda potensial / tegangan (V) yang
diterapkan kepadanya dan berbanding terbalik dengan hambatannya (R)”.

Secara Matematis, Hukum Ohm dapat dirumuskan menjadi persamaan


seperti dibawah ini :

V=IxR

I=V/R

R=V/I

Dimana :
V = Voltage (Beda Potensial atau Tegangan yang satuan unitnya adalah Volt
(V))
I = Current (Arus Listrik yang satuan unitnya adalah Ampere (A))
R = Resistance (Hambatan atau Resistansi yang satuan unitnya adalah Ohm
(Ω))

Dalam aplikasinya, Kita dapat menggunakan Teori Hukum Ohm dalam


Rangkaian Elektronika untuk memperkecilkan Arus listrik, Memperkecil
Tegangan dan juga dapat memperoleh Nilai Hambatan (Resistansi) yang kita
inginkan.

Hal yang perlu diingat dalam perhitungan rumus Hukum Ohm, satuan unit
yang dipakai adalah Volt, Ampere dan Ohm. Jika kita menggunakan unit
lainnya seperti milivolt, kilovolt, miliampere, megaohm ataupun kiloohm,
maka kita perlu melakukan konversi ke unit Volt, Ampere dan Ohm terlebih

63
dahulu untuk mempermudahkan perhitungan dan juga untuk mendapatkan
hasil yang benar.

Contoh Kasus dalam Praktikum Hukum Ohm

Untuk lebih jelas mengenai Hukum Ohm, kita dapat melakukan Praktikum
dengan sebuah Rangkaian Elektronika Sederhana seperti dibawah ini :

Kita memerlukan sebuah DC Generator (Power Supply), Voltmeter,


Amperemeter, dan sebuah Potensiometer sesuai dengan nilai yang
dibutuhkan.

Dari Rangkaian Elektronika yang sederhana diatas kita dapat


membandingkan Teori Hukum Ohm dengan hasil yang didapatkan dari
Praktikum dalam hal menghitung Arus Listrik (I), Tegangan (V) dan
Resistansi/Hambatan (R).

64
B. Aplikasi dalam kehidupan sehari-hari

Alat listrik (misalnya lampu pijar, seterika listrik) memiliki bagian yang
mengalirkan arus listrik yang disebut elemen pemanas.

Pada bola lampu pijar, elemen pemanasnya adalah filamen listrik yang
terbuat dari tungsten. Filamen listrik ini memiliki hambatan konstan R.

Jika bola lampu pijar diberi tegangan V, sesuai dengan hukum ohm, kuat
arus listrik yang mengalir melalui filamen adalah I =V/R.
Tegangan yang diberikan pada suatu alat listrik harus disesuaikan dengan
tegangan yang seharusnya diperuntukkan bagi alat itu. 

Sebagai contoh, jika lampu pijar diberi tegangan yang melebihi tegangan
yang seharusnya, elemen pemanas pada lampu pijar akan dilalui oleh arus
lebih (arus yang melebihi arus yang seharusnya), akan mengakibatkan
elemen pemanas rusak.

Jika tegangan yang diberikan pada alat listrik lebih kecil daripada tegangan
yang seharusnya, maka arus yang mengalir menjadi kurang.

Kondisi ini dapat terjadi pada penggunaan kompor listrik dengan tegangan
lebih rendah, maka arus yang mengalir juga kurang. 

65
Dengan aliran arus yang kurang ini proses pemanasan elemennya menjadi
lambat.
Contoh lain yang sering dijumpai adalah redupnya lampu pijar ketika
mengalami penurunan tegangan. 

C. Aplikasi Hukum Ohm dalam Bidang Fiska

D. Aplikasi dalam Bidang Geologi dan Pertambangan

Penerapan pada bidang Geologi


GEOLISTRIK
Geolistrik adalah suatu metoda eksplorasi geofisika untuk menyelidiki
keadaan bawah permukaan dengan menggunakan sifat-sifat kelistrikan
batuan. Sifat-sifat kelistrikan tersebut adalah, antara lain. tahanan jenis
(specific resistivity, conductivity, dielectrical constant, kemampuan
menimbulkan self potential dan medan induksi serta sifat menyimpan
potensial dan lain-lain.
Metoda geolistrik menempati tempat yang unik pada klasifikasi
geolistrik. Metoda - metoda ekpslorasi geolistrik sangat beragam, ada
metoda yang dapat dimasukkan dalam kategori dinamis, akan tetapi ada juga

66
yang dapat dimasukkan kedalam kategori statis. Salah satu keunikan lain
dari metoda geolistrik adalah terpecah-pecaah menjadi bermacam-macam
mazhab (aliran atau school) yang berbeda satu dengan yang lain.
Pendugaan geolistrik dilakukan dengan menghantarkan arus listrik
(beda I) buatan kedalam tanah melalui batang elektroda arus , kemudian
mengukur beda potensial (beda V) pada elektroda lain. Hasil pencatatan
akan dapat mengetahui tahanan jenis bahan yang dilalui oleh arus listrik
dapat diketahui dengan Hukum Ohm yaitu :
R = V/I..............(1),
dimana R = tahanan (ohm/mohm), V= beda potensial listrik (volt/mvolt) dan
I = beda arus listrik dalam amper/mampe).
Dengan memanfaatkan nilai tahanan jenis ini maka aplikasi metoda
geolistrik telah digunakan pada berbagai bidang ilmu yaitu :
1. Regional Geology untuk mengetahui struktur, stratigrafi dan sedimentasi.
2. Hidrogeologi/Geohidrologi untuk mengetahui muka air tanah, akuifer,
stratigrafi , intrusi air laut.
3. Geologi Teknik untuk mengetahui struktur, startigrafi, permeabilitas dan
porositas batuan, batuan dasar, pondasi, kontruksi bangunan teknis.
4. Pertambangan untuk mengetahui endapan plaser, stratigrafi, struktur,
penyebaran endapan mineral.
5. Archeology untuk mengetahui dasar candi, candi terpendam, tanah galian
lama.
6. Panas bumi (geothermal) mengetahui kedalaman, penyebaran, low
resistivity daerah panas bumi.
7. Minyak untuk mengetahui struktur, minyak, air dan kontak air dan
minyak serta porositas , water content (well logging geophysic).

67
Sejarah perkembangan eksplorasi geolistrik merupakan perkembangan
yang paling unik dari seluruh geofisika eksplorasi. Unik karena dalam
perkembangannya metoda ini terbagi - bagi dalam beberapa mazhab
(school), padahal sumber dasar teori sama. Perbedaan tersebut terletak pada :
a. Tata cara kerja ( konfigurasi elektroda, interpretasi).
b. Alat yang digunakan, sebetulnya tiap alat dapat digunakan untuk
mazhab apapun, akan tetapi perbedaan konfigurasi elektroda yang
dipakai mempengaruhi daya penetrasi alat.
c. Data prossessing.

Penggunaan sifat-sifat kelistrikan untuk maksud eksplorasi sudah dikenal


peradaban manusia lebih dari dua abad yang lalu. Pelopor yang mula-mula
memakai cara geofisika untuk maksud ksplorasi adalah :
 Gray dan Wheeler thn. 1720, melakukan pengukuran terhadap batuan
dan mecoba membakukan tebal konduktivitas batuan.
 Watson thn 1746, menemukan ,bahwa tanah merupakan konduktor
dimana potensial yang diamati pada titik-titik diantara dua elektroda
arus yang dipotong sejarak 2 mil , bervarisai akibat adanya perbedaan
kondisi geologi setempat.
 Robert W. Fox thn. (1789 - 1877) , dapat disebut sebagai Bapak
Metoda Geolistrik , karena beliau yang pertama kali mempelajai
hubungan sifat-sifat listrik dengan keadaan geologi, temperatur,
terrestrial electric dan geothermal. Fox mempelajari sifat-sifat
kelistrikan tersebut di tambang-tambang Corn wall, Inggris.
 Perkembangan dilanjutkan secara bertahap : thn.1871 oleh W.Skey,
thn. 1847 oleh Charles Matteucci., thn. 1882 oleh Cart Barus, thn.

68
1891 oleh Brown, thn. 1897 oleh Bernfield, thn 1912 oleh Gottchalk,
thn. 1914 oleh R.C. Wells dan George Ottis.
 Perkembangan agak berbeda setelah Conrad Schlumberger dan R.C.
Well dimana geolistrik berkembang di dua benua, dengan cara dan
sejarah yang berbeda. Akan tetapi di ujung perkembangan tersebut
kedua mazhab ini bertemu lagi, terutama dalam menggunakan konsep
matematika yang sama yang diterapkan pada teori interpretasi masing-
masing.
 Perkebangan peralatan dimulai dari peralatan geolistrik di dalam truk
sampai pada alat geolistrik sebesar tas kecantikan.
 Perkembangan pengolahan data nilai tahanan jenis pada abad ke 20
yaitu dengan dibuatnya kurva baku dan kurva tambahan oleh Orellana
E. dan Mooney H.M.,1966, Bhattacharya P.K. dan Patra H.P., 1968,
Rijkkswaterstaat, The Netherland, 1975, Zohdy, A.A.R.,1975.
 Perkembangan dalam penafsiran lengkungan tahanan jenis dengan
pembuatan perangkat lunak dari melakukan "matching curve" sampai
perangkat lunak VESPC, RESINT 53, GRIVEL, RESIX dan IP2Win
 Mazhab Perancis (French School)
Mazhab ini mula-mula berkembang dari hasil study Conrad
Schlumberger (1878 - 1936). Sebagai orang yang serba bisaa
(geologist, physicist, mining engineer) , Conrad Schlumberger
merupakan peletak dasar baru dalam menggunakan aspek kelistrikan.
Untuk menyelidiki keadaan geologi bawah permukaan , beliau
menggunakan"aspect dynamic" dari arus listrik yang diinjeksikan
kedalam bumi, serta mengamati akibat terhadap sifat kelistrikan
batuan sekelilingnya. Beliau juga sudah membayangkan akibat dari

69
suatu medan listrik terhadap media yang homogen dan
membandingkan dengan media yang non homogen. Berdasarkan
study Conrad Schlumberger membuat peta isopotensial yang
dilakukan pada endapan pirit di Sain Bel (phone) pada tahun 1918.
Laporan penyelidikan Conrad Schlumberger terlihat dibawah ini.
Sejak itu sekolah Perancis mengembangkan banyak metoda, baik
konfigurasi elektroda dan metoda eksplorasi. Semenjak Marcel
Schlumberger ikut dalam kelompok Schlumberger, tekanan study
sekolah Perancis lebih ditekankan kepada pengukuran geolistrik di
lubang bor. Sehingga sampai sekarang dapat dikatakan merupakan
satu-satunya perusahaan keluarga yang mempunyai hampir monopoli
untuk penyelidikan geofisika lubang bor di seluruh dunia.
Ide yang sama juga dikembangkan oleh Wenner secara terpisah,
pada saat bersamaan menemukan konsep yang sama. Hasil Wenner ini
merupakan dasar dari perkembangan mazhab Amerika (1915).
 Mazhab Amerika (American School)
Studi geolistrik di Amerika Serikat dimulai dari hasil study
R.C. Wells dan dikembangkan oleh Wenner dari U.S. Beureau of
Standart. Ide Wenner dikembangkan dari patent yang diusulkan oleh
Fred Brown,1883, yang mengusulkan suatu alat dan cara eksplorasi
geolistrik. Tahun 1927, Mc.Clatvckey mendapatkan patent untuk alat
dan cara eksplorasi yang lebih baik dan serta lebih sempurna. Pada
mazhab Amerika ini, perkembangan juga bertahap dengan melalui
percobaan-percobaan. Beberapa nama yang perlu dicatat disini :
Kelly S.F., Mc. Collum , Logan, H.R. Cohklin, Gish, Rooney, Eve &
Keus, Cook dan van Nostrad.Selain mazhab Perancis dan Amerika,

70
masih banyak lagi mazhab yang kecil yaitu mazhab Inggris, Rusia,
Swedia, Norwegia, Jepang dll.
 Perkembangan Sesudah Perang Dunia I sampai Sekarang
Sejak penemuan metoda ekksplorasi , sampai Perang Dunia I dan
II, interpretasi hasil pendugaan geolistrik masih dilakukan dengan cara
coba-coba antara lain merubah cycles, log, linier dan metode empiris
lain seperti Moore dan Barnes. Pada tahun 1980 dengan
perkembangan elektronika mengakibatkan perubahan peralatan
geolistrik dan penafsiran geolistrik dengan perangkat lunak (RESINT
53 , IP2Win).
Dasar teori interpretasi secara matematis mula-mula dikembangkan
oleh Hummell di Jerman dan King di Inggris. Selama orang lain
masih sibuk mencari dan memanfaatkan empiris mazhab Perancis
membentuk enam riset yang terdiri dari Mailet, Stefaanessco,
Konstintzin dll. Hasil kerja tim mengembangkan suatu teori matematis
yang mendapatkan paten tanggal 25 September 1925, untuk fungsi-
fungsi ideal, lapisan-lapisan horizontal. Hasil kerja tim inilah yang
sekarang merupakan landasan baru bagi interpretasi modern. Di
Amerika kejadian ini dijawab oleh Gosh dan Rooney 26 Septembaer
1925, beda satu hari dan juga mencoba menjawab persoalan
matemaatis dari lapisan-lapisan horizontal terhadap batuan yang
berbeda.
Tahun 1933 L.B. Slichter, mencoba menerangkan aspek tadi
dengan pemecahan mendasar secara berangsur-angsur. Pertama
memecahkan dulu fungsi matematis dari lapisan horizontal yang

71
dikenal sebagai fungsi Kernel. Tahap kedua adalah mencoba
menurunkan distribusi lapisan dengan menggunakan fungsi Kernel.
Tahun 1968, Koefoed memoles fungsi Kernel dengan raised Kernel
Function.Tahun 1964, J.C.van Dam menurunkan metoda pembuatan
kurve baku dari fungsi matematis dan efek cermin.Perkebangan yang
paling revolusioner adalah penurunan fungsi transform oleh Gosh,
yang diajukan pada tesis doktor. Gosh memanfaatkan sifat dari
Wenner Filter (minimum least square filter). Gosh dapat memecahkan
masalah yang sejak dulu tidak/belum dapat dipecahkan oleh
pendahulunya. Untuk itu Gosh muncul dengan Direct Interpretation
Method atau Transform Method.
Pada masa sekarang ini perkembangan geolistrik maju pesat dengan
beberapa modifikasi elektoda. Modifikasi elektroda berkembang
untuk menjawab tantangan keadaan lingkungan (environmental ) dan
study keteknikan (enginereeng study). Perkembangan geolistrik dapat
menafsirkan keadaan bawah permukaan dengan membuat penampang
2 dimensi atau 3 dimensi (Griffiths D.H. dan Barker R.D.,1993
,Loke,M.H.,Dr.,2000).

Pada prinsipnya metode geolistrik adalah salah satu metode geofisika


untuk menyelidiki kondisi bawah permukaan bumi, dengan cara
mempelajari sifat aliran listrik pada batuan dibawah permukaan bumi
(Telford, 1982). Pada eksplorasi Hidrogeologi adanya variasi nilai aliran
listrik digunakan untuk membedakan lapisan berdasarkan Variasi kedalaman
dari lapisan akifer yang berbeda (multi akifer), Perubahan horisontal dari
lapisan akifer (menebal/menipisnya suatu lapisan akifer), Ketidakmenerusan

72
akifer akibat perbedaan kondisi geologi setempat (intrusi, patahan, lensa),
Ketebalan dari lapisan akifer dan lapisan impermeabel, Nilai porositas dan
permeabilitas suatu lapisan, Derajat salinitas dari airtanah (kandungan garam
dari airtanah)
Metode yang umum digunakan di Indonesia adalah electrical logging
dan metode tahanan jenis (resistivity), sedangkan metode geolistrik lainnya,
seperti metodepengukuran resistivity 2D dan 3D, VLF (Very Low
Frequency), Georadar, IP (Induced Polarization) dan magnetotelurik belum
terlalu berkembang dan lebih sering digunakan untuk suatu studi khusus,
sebagai contoh studi intrusi airlaut.

ELECTRICAL LOGGING
Electrical logging merupakan bagian daripada geofisika well logging.
Geofisika well logging (Guyot dan Sane, 1969) merupakan suatu teknik
pengukuran parameter fisika yang digunakan untuk menginterpretasi
karakteristik batuan dan kandungan fluida dalam batuan di dalam satu
lubang bor. Dalam eksplorasi hidrogeologi metoda ini selalu digunakan
setelah tahapan kita membuat suatu sumur bor, metoda ini digunakan untuk
membuat konstruksi sumur bor dan penentuan screen.
Elektrical logging sendiri terdiri dari : (1) Spontaneous Potential Logs
(SP) dan (2) Resistivity Logging. Metoda Geofisika Logging yang lainnya
adalah Radioaktif Logging (gamma,rey, neutron logging dan lain-lain),
Caliper logging dan Temperature Logging.

METODA TAHANAN JENIS (RESISTIVITY)

73
Metode ini dilakukan diatas permukaan tanah dan merupakan suatu
metode tidak langsung (preeliminary study). Dalam metode ini digunakan
injeksi arus searah atau bolak-balik (ac/dc) berfrekwensi rendah melalui
elektroda arus. Injeksi arus ini akan mengakibatkan distribusi potensial arus
yang berbeda-beda, diakibatkan oleh perbedaan tahanan jenis batuan yang
akan diukur oleh elektroda pengukur atau elektroda potensial
Penggunaan metode ini terbagi berdasarkan beberapa tipe yang
tergantung pada konfigurasi dan jarak antara elektroda arus dan elektroda
pengukur. Perbedaan konfigurasi ini terjadi karena adanya perbedaan tujuan
pengukuran dan kondisi daerah pengukuran.

Alat dan instrumen geolistrik


1. Geolistrik Single Channel Twin Probe (G-SOUND)
G-Sound dibuat untuk menjawab kebutuhan akan alat ukur resistivitas
(geolistrik) yang murah dan handal. Instrumen geolistrik ini di desain
untuk pengukuran bergerak (portable) dengan kedalaman penetrasi arus 100-
150 meter. Pada G-Sound tidak diperlukan adjusting SP dengan rumit,
melalui tombol adjusting maka nilai SP terkoreksi secara otomatis. Hal ini
sangan membantu untuk para operator alat yang belum berpengalaman.
Dengan berat sekitar 1 kg menjadikan pekerjaan akuisisi data resistivity
profiling ataupun sounding bertambah ringan. Teknologi Curren
Source (pembangkit arus) yang terdapat pada G-Sound menjadikannya
handal, benrpengaman sistem anti short circuit dimana kondisi hubungan
singkat sering terjadi pada saat spasi AB (arus) terlalu dekat atau pada
lapisan berimpedansi rendah. Dengan impedansi multimeter pada instrumen

74
sebesar 10 MOmhs dan resolusi 12 bit menjadikan pengukuran nilai
tegangan dan arus sangat presisi dan akurat.
Teknologi yang diaplikasikan pada setiap instrumen geolistrik dengan sistem
current sources dan anti short circuit dapat dimanfaatkan untuk melakukan
pengukuran dalam skala laboratorium misalkan mengukur resistansi media
tanah (soil box), batuan (sampel core) dan lumpur. Dengan demikian G-
Sound mendukung semua keperluan pengukuran baik di lapangan maupun di
laboratorium.
2. Geolistrik Multichannel
Geolistrik
Multichannel
S-Field adalah alat ukur resistivity dengan sentuhan teknologi
terdepan. Instrumen didesain dengan sistem pengukuran elektroda banyak
channel (multichannel), full automatis dengan sampling arus injeksi
dilakukan setiap 2-5 detik. Alat ini memberikan hasil dengan tingkat akurasi
tinggi dan bising yang rendah. Dengan hadirnya alat ini pengukuran
resistivitas bisa dilakukan secara simultan sampai 16 elektroda, dan dapat
pula di-upgrade menjadi 32, 64, 128 elekroda atau lebih (max 1000 channel).
Dengan demikian akan menghemat waktu dan tenaga dalam pengukuran
resistivitas bawah permukaan. Melalui instrumen resistivity multichannel
pengukuran data resistivitas 2D dan 3D menjadi lebih efisien. Teknologi
Curent Source (pembangkit arus) yang terdapat pada S-Field menjadikannya
handal, berpengaman sistem anti short circuit, sehingga aman digunakan
pada saat jarak elektroda arus terlalu rapat atau impedansi sangat rendah.
Output format file hasil pengukuran 2D sesuai (compatible) dengan format
software Res2Dinv.

75
3. Induced Polarization (IPMGEO)
IPMGEO
Induced polarization atau polarisasi terimbas merupakan salah satu
metode geofisika yang mendeteksi terjadinya polarisasi listrik pada
permukaan mineral logam. Polarisasi ini terjadi akibat adanya arus induktif
yang menyebabkan reaksi transfer antara ion elektrolit dan mineral logam.
IPMGEO dirancang untuk mengukur parameter polarisasi terimbas melalui
nilai charge ability. Nilai ini merupakan perbandingan antara peluruhan
potensial sekunder terhadap waktu. IPMGEO bekerja dalam domain waktu,
dimana data akuisisi direkam melalui A/D card dengan akurasi 10 bit.
Prinsip pengukuran IP memiliki susunan konfigurasi yang serupa dengan
geolistrik. IPMGEO telah dikombinasikan sedemikian rupa sehingga
akuisisi data IP dapat dilakukan secara simultan dengan geolistrik. Dengan
demikian dapat dikarakteristik material yang memiliki respon resistivitas
yang sama tetapi mempunyai karakteristik IP yang berbeda. IPMGEO dapat
dikembangkan menjadi instrumen pengukuran multichannel 16, 32, 48
channel atau lebih (sesuai seri) dengan maksimum jumlah channel 1000
buah.
4. Sonic Wave Analyzer (SOWAN)
SOWAN adalah instrumen ukur kecepatan gelombang ultrasonik
pada sampel batuan. Melalui alat ini dapat terbaca waktu tempuh gelombang
P dan S secara akurat, karena pulsa tegangan bernilai 350 V dan lebar pulsa
1 ns. Instrumen ukur ini dapat digunakan untuk analisa kekuatan batuan, uji

76
tak rusak (NDT) melalui analisa citra ultrasonik tomografi ataupun analisa
fisika batuan (rock physics). Dari citra tomografi (image
slicing) dapat dianalisa keberadaan void, honeycomb, aliran fluida,
dsb. Instrumen ini juga bermanfaat untuk menganalisa kekuatan bahan,
beton misalnya, melalui penurunan parameter elastik dinamik. Dengan input
ukuran panjang (dimensi), densitas dan waktu tempuh gelombang, dapat
dihitung poisson's rasio dinamik, shear modulus, young modulus, dsb.
SOWAN sangat bermanfaat bagi teknik sipil, mekanika batuan, dan juga
ahli geofisika untuk analisa fisika batuan (rock physic). Khusus untuk
analisa fisika batuan, instrumen ini dapat dimodifikasi untuk simulasi
pengukuran kecepatan gelombang sonik insitu melalui panambahan tabung
tekanan tinggi (tertekan triaxial). Melalui studi ini dapat ditentukan
fisibilitas seismik 4D dan prosesing seismik 3D.
5. Ultra Low Seismic Accelerometer (ULSA)
ULSA
Akselerometer ULSA adalah sensor gelombang
seismik/akselerometer dengan respon frekuensi rendah, sensitivitas output
tinggi dan mempunyai noise sangat rendah. Sehingga sensor ini bermanfaat
dalam pengukuran sinyal dengan karakteristik amplitudo dan frekuensi kecil
yang biasanya ditemui dalam monitoring struktur dan vibrasi. Demikian juga
dengan kajian gempa bumi misalnya, untuk monitoring sinyalnya harus
menggunakan sensor dengan frekuensi dan noise rendah.
6. Pulse Echo/Digital Time Delay Analyzer (DITDA)
DITDA
DITDA adalah instrumen yang didesain untuk mengukur waktu
tempuh gelombang sonik-P saat merambat dari sensor transmitter menuju

77
receiver. Pada dasarnya DITDA memiliki kesamaan fungsi dan cara kerja
dengan SOWAN. Waktu tempuh gelombang sonik sudah terdigitasi pada
LCD dan tanpa memerlukan osiloskop untuk menampilkan hasil.
7. Seismic Instrument (GEO-SAM)
Geo-Sam
GEO-SAM adalah alat ukur gelombang seismik permukaan yg di
desain untuk keperluan geoteknik dan eksplorasi dangkal. Alat seismik ini
didesain dengan akurasi 16-bits, 12 channels maupun 24 channels yang
beroperasi pada sistem operasi Windows. Sumber gelombang yang
digunakan pada GEO-SAM bisa berupa dinamit, hammer ataupun weight-
drop dengan penerima geophone, beroperasi pada lingkungan darat maupun
rawa. Salah satu kelebihan yang dikembangkan pada sistem akuisisi adalah
non-take out cable. Sehingga, pengguna bebas menentukan lebar spasi antar
geophone.

Biasanya dalam pertambangan geolistrik di gunakan untuk mencari sumber


daya alam yang berada di dlam bumi yang kita tidak bisa lihat. karena
kemmampuan alat ini intuk menghantar listrik ke dalam tanah agar
mendapatkan gambrapa bawah permukaan senhingga kita dapat menghitung
keterdapatan dan cadangan mineral yang ada sehing memperkecil biaya
pengeluaran pada saat penambngan berlangsung

2.5. HUKUM SNELL


A. Sejarah Hukum Snell

78
Hukum Snellius adalah rumus matematika yang meberikan hubungan
antara sudut datang dan sudut bias pada cahaya atau gelombang lainnya
yang melalui batas antara dua medium isotropik berbeda, seperti udara dan
gelas. Nama hukum ini diambil dari matematikawan Belanda Willebrord
Snellius, yang merupakan salah satu penemunya. Hukum ini juga dikenal
sebagai Hukum Descartes atau Hukum Pembiasan.
Hukum ini menyebutkan bahwa nisbah sinus sudut datang dan sudut bias
adalah konstan, yang tergantung pada medium. Perumusan lain yang
ekivalen adalah nisbah sudut datang dan sudut bias sama dengan nisbah
kecepatan cahaya pada kedua medium, yang sama dengan kebalikan nisbah
indeks bias. Perumusan matematis hukum Snellius adalah

atau

atau

Lambang merujuk pada sudut datang dan sudut bias, dan pada
kecepatan cahaya sinar datang dan sinar bias. Lambang merujuk pada
indeks bias medium yang dilalui sinar datang, sedangkan adalah indeks
bias medium yang dilalui sinar bias.
Hukum Snellius dapat digunakan untuk menghitung sudut datang atau sudut
bias, dan dalam eksperimen untuk menghitung indeks bias suatu bahan.
Pada tahun 1637, René Descartes secara terpisah menggunakan argumen
heuristik kekekalan momentum dalam bentuk sinus dalam tulisannya
Discourse on Method untuk menjelaskan hukum ini. Cahaya dikatakan
mempunyai kecepatan yang lebih tinggi pada medium yang lebih padat

79
karena cahaya adalah gelombang yang timbul akibat terusiknya plenum,
substansi kontinu yang membentuk alam semesta. Dalam bahasa Perancis,
hukum Snellius disebut la loi de Descartes atau loi de Snell-Descartes.
Sebelumnya, antara tahun 100 hingga 170 Ptolemeus dari Thebaid
menemukan hubungan empiris sudut bias yang hanya akurat pada sudut
kecil.[1] Konsep hukum Snellius pertama kali dijelaskan secara matematis
dengan akurat pada tahun 984 oleh Ibn Sahl dari Baghdad dalam
manuskripnya On Burning Mirrors and Lenses[2][3]. Dengan konsep tersebut
Ibn Sahl mampu membuat lensa yang dapat memfokuskan cahaya tanpa
aberasi geometri yang dikenal sebagai kanta asperik. Manuskrip Ibn Sahl
[4]
ditemukan oleh Thomas Harriot pada tahun 1602, tetapi tidak
dipublikasikan walaupun ia bekerja dengan Johannes Keppler pada bidang
ini.
Pada tahun 1678, dalam Traité de la Lumiere, Christiaan Huygens
menjelaskan hukum Snellius dari penurunan prinsip Huygens tentang sifat
cahaya sebagai gelombang. Hukum Snellius dikatakan, berlaku hanya pada
medium isotropik atau "teratur" pada kondisi cahaya monokromatik yang
hanya mempunyai frekuensi tunggal, sehingga bersifat reversibel.[5] Hukum
Snellius dijabarkan kembali dalam rasio sebagai berikut:

Hukum Snellius adalah rumus matematika yang memerikan


hubungan antara sudut datang dan sudut bias pada cahaya atau gelombang
lainnya yang melalui batas antara dua medium isotropik berbeda, seperti
udara dan gelas. Nama hukum ini diambil dari matematikawan Belanda

80
Willebrord Snellius, yang merupakan salah satu penemunya. Hukum ini juga
dikenal sebagai Hukum Descartes atau Hukum Pembiasan.

Hukum Snellius I
Adapun bunyi Hukum Snellius I adalah :
“Jika suatu cahaya melalui perbatasan dua jenis zat cair, maka garis
semula tersebut adalah garis sesudah sinar itu membias dan garis
normal dititik biasnya, ketiga garis tersebut terletak dalam satu bidang
datar.”

Hukum Snellius II
Adapun bunyi Hukum Snellius II adalah :
“Perbandingan sinus sudut datang dengan sinus sudut bias selalu
konstan. Nilai konstanta dinamakan indeks bias(n)
Apa itu pemantulan cahaya?
Cahaya punya sifat khas salah satunya dipantulkan. Kapan cahaya itu
dipantulkan? Jawabannya ketika cahaya tersebut melewati benda yang tidak
bening. Jika ia menabrak benda bening maka ia akan dibiaskan. Cahaya
yang sering sobat lihat seberanarnya terdiri dari bagian-bagian yang disebut
berkas cahaya. Selama ini dikenal ada 3 jenis berkas cahaya:
 Berkas Cahaya Sejajar (arahnya sejajar satu sama lain) Contohnya
berkas cahanya pada lampu senter yang sering kita pakai. Berkas

81
cahaya dari lampu senter disejajarkan oleh cermin cekung yang ada di
bagian kepala lampu senter.
 Berkas Cahaya Divergen (menyebar), berkas dari satu titik kemudian
melebar ke arah tertentu. Contohnya sering sobat lihat pada lampu
jalan atau lampu belajar di rumah.
 Berkas Cahaya Konverge (mengumpul), beberapa berkas cahaya
mengumpul di satu titik. Contohnya saat sobat iseng membakar daun
kering menggunakan lup atau kaca pembesar.
Jenis Pemantulan Cahaya
Sebelum mempelajari hukum pemantulan cahaya ada baiknya sobat
mengetahui macam-macam pemantulan cahaya itu sendiri.
 Pemantulan Cahaya Teratur
Pemantulan yang terjadi ketika berkas jatuh pada benda dengan
permukaan rata, licin, dan mengkilap. Sinar datang akan dipantulkan
secara teratur (sudut datang sama dengan sudut pantul). Contohnya
ketika sobat bercermin. Cermin yang sobat pakai adalah benda licin,
rata, dan mengkilap. Karena pemantulan sempurna maka apa yang
dipantulkan oleh cermin tidak ada yang dirubah (baur). Kalau sobat
cantik akan kelihatan cantik, kalau jelek tetep cantik, heheh bercanda.
Lebih lengkapanya nanti kita bahas di bagian hukum pemantulan
cahaya.

 Pemantulan Cahaya Difus (Baur)


Terjadi saat berkas cahaya jatuh pada benda yang tidak rata sehingga
arah pantulan cahaya random (tidak beraturan). Misalnya pematulan
pada kristal, pada batu, dinding, aspal, dan masih banyak lagi.

82
Hukum Pemantulan Cahaya
Ada yang kenal Willebrord Snellius? Ia adalah salah satu tokoh penting
dalam dunia fisika modern. Imuwan kelahiran leiden, Belanda inilah yang
menemukan hukum pemantulan cahaya. Snellius adalah seorang profesor
matematika di Universitas Leiden Belanda. Dalah hukum temuannya
snellius mengatakan:
 Sinar datang, sinar pantul, dan garis normal terletak pada satu bidang
datar
 Besarnya sudut datang sama dengan sudut pantul
Apa yang dimaksud sinar datang, sinar pantul, garis normal, bidang datar?
Berikut jawabaannya
Sinar datang :  sinar yang mengarah pada benda
Sinar pantul : sinar yang dihasilkan dari pemantulan sinar datang oleh
bidang datar
Titik Pantul : titik berkas sinar datang dipantulkan, sering disebut titik
datang atau titik sinar jatuh
Garis noral : garis khayal yang dibuat melalui titik pantul dan tegak lurus
dengan permukaan benda
Sudut datang : sudut yang dibentuk oleh berkasa sinar datang dengan garis
normal
Sudut Pantul : sudut yang dibentuk oleh berkas sinar pantul dengan garis
normal
Rumus hukum pemantulan cahaya sebagai berikut
θi = θr

83
Manfaat Pematulan Cahaya
Tahukah sobat apa manfaat pemantulan cahaya? Mungkin dari sobat
aga kesulitan menyebutkannya. Asal sobat tahu, memantulnya cahaya
mungkin sebuah anugrah luar biasa dari Allah SWT. Sebuah benda dapat
kita lihat karena benda tersebut memantulkan cahaya yang ditangkap oleh
mata kita. Tahukah sobat kalau sebagaian besar benda di alam semesta
adalah benda gelap (tidak bisa memancarkan cahaya), ia hanya memantulkan
cahaya yang ia terima sehingga kita bisa melihatnya. Dengan adanya
pemantulan ini sobat bisa bercermin dan melihat betapa lucu dan manisnya
sobat. Hehehehe. Sekian sobat hukum pemantulan cahaya dari
rumushitung.com. Selamat belajar.
Jika kita amati, pemantulan cahaya terbagi menjadi dua yaitu
pemantulan teratur  dan pemantulan baur (pemantulan difus). Pemantulan
teratur terjadi jika berkas sinar sejajar jatuh pada permukaan halus sehingga
berkas sinar tersebut akan dipantulkan sejajar dan searah, sedangkan
pemantulan baur terjadi jika sinar sejajar jatuh pada permukaan yang kasar
sehingga sinar tersebut akan dipantulkan ke segala arah dengan berkas sinar
pantul yang menyebar. Hikmahnya adalah manusia dapat melihat benda di
sekitar benda yang terkena cahaya.

84
Begitulah alam mengajari kita, yang jika kita gali ilmunya akan
memberi manfaat yang luar biasa.           

Hukum Snellius Pada Pembiasan


Seperti pada peristiwa pemantulan cahaya, pada pembiasan cahaya
juga dijumpai hukum Snellius. Misalkan cahaya merambat dari medium 1
dengan kecepatan v1 dan sudut datang i menuju ke medium 2. Saat di
medium 2 kecepatan cahaya berubah menjadi v2 dan cahaya dibiaskan
dengan sudut bias r seperti diperlihatkan pada Gambar 1 di bawah.
Gambar 1. Sinar yang berasal dari udara dibiaskan menjauhi garis normal
saat masuk ke dalam air.
Berdasarkan teori muka gelombang, rambatan cahaya dapat digambarkan
sebagai muka gelombang yang tegak lurus arah rambatan dan muka
gelombang itu membelok saat menembus bidang batas medium 1 dan
medium 2
Cahaya datang dengan sudut i dan dibiaskan dengan sudut r. Cepat rambat
cahaya di medium 1 adalah v1 dan di medium 2 adalah v2. Waktu yang
diperlukan cahaya untuk merambat dari B ke D sama dengan waktu yang

85
dibutuhkan dari A ke E sehingga DE menjadi muka gelombang pada
medium 2. Oleh karenanya
BD = v1 t
AE = v2 t

Hukum Pembiasan Cahaya


1. Sinar datang, sinar bias dan garis normal terletak pada satu bidang.
Perbandingan sinus sudut datang dan sinus sudut bias cahaya yang
2. memasuki bidang batas dua medium yang berbeda selalu bernilai tetap
(konstan).

Indeks bias mutlak medium yaitu indeks bias medium saat berkas
cahaya dari ruang hampa melewati medium tersebut. Indek bias mutlak
suatu medium dituliskan nmedium. Indeks bias mutlak kaca dituliskan
nkaca, indeks bias mutlak air dituliskan nair dan seterusnya. Tabel 2 di
bawah memperlihatkan indeks bias mutlak beberapa zat.

Tabel 2. Indeks bias mutlak beberapa zat.


Indeks bias
Medium
mutlak
Udara (1 atm, 0° C) 1,00029
1,00028
Udara (1 atm, 0° C) 1,00026
Udara (1 atm, 0° C) 1,33

86
Air
1,36
Alkohol
1,47
Gliserin
1,46
Kaca kuarsa
1,52
Kaca kerona
1,65
Kaca flinta
2,42
Intan
Pada tabel terlihat bahwa tekanan dan suhu mempengaruhi indeks bias
zat khususnya udara. Perbedaan itu tampak kecil saja. Dalam modul ini, bias
udara sama dengan satu.
Indeks bias relatif adalah perbandingan indeks bias dua medium yang
berbeda. Indeks bias relatif medium kedua terhadap medium pertama
didefinisikan sebagai perbandingan indeks bias medium kedua terhadap
medium pertama.

.
Gelombang seismik adalah rambatan energi yang disebabkan karena
adanya gangguan di dalam kerak bumi, misalnya adanya patahan atau
adanya ledakan. Energi ini akan merambat ke seluruh bagian bumi dan dapat
terekam oleh seismometer.
Seismik merupakan salah satu bagian dari seismologi eksplorasi yang
dikelompokkan dalam metode geofisika aktif, dimana pengukuran dilakukan

87
dengan menggunakan ‘sumber’ seismik (palu, ledakan,dll). Setelah usikan
diberikan, terjadi gerakan gelombang di dalam medium (tanah/batuan) yang
memenuhi hukum-hukum elastisitas ke segala arah dan mengalami
pemantulan ataupun pembiasan akibat munculnya perbedaan kecepatan.
Kemudian, pada suatu jarak tertentu, gerakan partikel tersebut di rekam
sebagai fungsi waktu. Berdasar data rekaman inilah dapat ‘diperkirakan’
bentuk lapisan/struktur di dalam tanah.
Eksperimen seismik aktif pertama kali dilakukan padatahun 1845 oleh
Robert Mallet, yang oleh kebanyakan orang dikenal sebagai bapak
seismologi instrumentasi. Mallet mengukur waktu transmisi gelombang
seismik,yang dikenal sebagai gelombang permukaan, yang dibangkitkan
oleh sebuah ledakan. Mallet meletakkan sebuah wadah kecil berisi merkuri
pada beberapa jarak dari sumber ledakan dan mencatat waktu yang
diperlukan oleh merkuri untuk be-riak. Pada tahun 1909, Andrija
Mohorovicic menggunakan waktu jalar dari sumber gempa bumi untuk
eksperimennya dan menemukan keberadaan bidang batas antara mantel dan
kerak bumi yang sekarang disebut sebagai Moho.
Pemakaian awal observasi seismik untuk eksplorasi minyak dan
mineral dimulai pada tahun 1920an. Teknik seismik refraksi digunakan
secara intemsif di Iran untuk membatasi struktur yang mengandung minyak.
Tetapi, sekarang seismik refleksi merupakan metode terbaik yang digunakan
di dalam eksplorasi minyak bumi. Metode ini pertama kali didemonstrasikan
di Oklahoma pada tahun 1921.

88
Hukum Fisika Gelombang Seismik
Gelombang seismik mempunyai kelakuan yang sama dengan kelakuan
gelombang cahaya, sehingga hukum-hukum yang berlaku untuk gelombang
cahaya berlaku juga untuk gelombang seismik. Hukum-hukum tersebut
antara lain:
1. Huygens mengatakan bahwa gelombang menyebar dari sebuah titik
sumber gelombang ke segala arah dengan bentuk bola.
2. Hukum snellius menyatakan bahwa bila suatu gelombang jatuh diatas
bidang batas dua medium yang mempunyai perbedaan densitas, maka
gelombang tersebut akan dibiaskan jika sudut datang gelombang lebih
kecil atau sama dengan sudut kritisnya. Gelombang akan dipantulkan
jika sudut datangnya lebih besar dari sudut kritisnya. Gelombang
datang, gelombang bias, gelombang pantul terletak pada suatu bidang
datar.
Ketika gelombang seismik melalui lapisan batuan dengan impedansi
akustik yang  berbeda dari lapisan batuan yang dilalui sebelumnya, maka
gelombang akan terbagi. Gelombang tersebut sebagian terefleksikan kembali
ke permukaan dan sebagian diteruskan merambat dibawah permukaan.
Penjalaran gelombang seismik mengikuti Hukum Snellius yang
dikembangkan dari Prinsip Huygens, menyatakan bahwa sudut pantul dan
sudut bias merupakan fungsi dari sudut datang dan kecepatan gelombang.
Gelombang P yang datang akan mengenai permukaan bidang batas antara
dua medium berbeda akan menimbulkangelombang refraksi dan refleksi
(Hutabarat, 2009). 

89
Gambar 1 Pemantulan dan Pembiasan Gelombang

Hukum Snellius dapat dinyatakan dalam persamaan sebagai berikut :

Sebagian energi gelombang akan dipantulkan sebagai gelombang P dan


gelombang S, dan sebagian lagi akan diteruskan sebagai gelombang P dan
gelombang S (Hutabarat, 2009).
Di dalam eksplorasi seismik dikenal 2 macam metode, yaitu:
1. Metode seismik bias (refraksi)
Metoda seismik bias
Seismik refraksi dihitung berdasarkan waktu jalar gelombang pada
tanah/batuan dari posisi sumber ke penerima pada berbagai jarak tertentu.
Pada metode ini, gelombang yang terjadi setelah gangguan pertama (first
break) diabaikan,sehingga sebenarnya hanya data first break saja yang

90
dibutuhkan. Parameter jarak (offset) dan waktu jalar dihubungkan oleh cepat
rambat gelombang dalam medium. Kecepatan tersebut dikontrol oleh
sekelompok konstanta fisis yang ada di dalam material dan dikenal
sebagaiparameter elastisitas batuan.
Seismik bias dihitung berdasarkan waktu jalar gelombang pada
tanah/batuan dari posisi sumber ke penerima pada berbagai jarak tertentu.
Pada metode ini, gelombang yang terjadi setelah usikan pertama (first break)
diabaikan, sehingga sebenarnya hanya data first break saja yang dibutuhkan.
Parameter jarak (offset) dan waktu jalar dihubungkan oleh sepat rambat
gelombang dalam medium. Kecepatan tersebut dikontrol oleh sekelompok
konstanta fisis yang ada di dalam material dan dikenal sebagai parameter
elastisitas.
Sedangkan dalam seismik pantul, analisis dikonsentrasikan pada energi yang
diterima setelah getaran awal diterapkan. Secara umum, sinyal yang dicari
adalah gelombang-gelombang yang terpantulkan dari semua interface antar
lapisan di bawah permukaan. Analisis yang dipergunakan dapat disamakan
dengan ‘echo sounding’ pada teknologi bawah air, kapal, dan sistem radar.
Informasi tentang medium juga dapat diekstrak dari bentuk dan amplitudo
gelombang pantul yang direkam. Struktur bawah permukaan dapat cukup
kompleks, tetapi analisis yang dilakukan masih sama dengan seismik bias,
yaitu analisis berdasar kontras parameter elastisitas medium.

2. Metode seismik pantul (refleksi)

91
Seismik pantul Seismik Refleksi
Seismik refleksi adalah metoda geofisika dengan menggunakan
gelombang elastis yang dipancarkan oleh suatu sumber getar yang biasanya
berupa ledakan dinamit (pada umumnya digunakan di darat, sedangkan di
laut menggunakan sumber getar (pada media air menggunakan sumber
getar berupa air gun, boomer atau sparker). Gelombang bunyi yang
dihasilkan dari ledakan tersebut menembus sekelompok batuan di bawah
permukaan yang nantinya akan dipantulkan kembali ke atas permukaan
melalui bidang reflektor yang berupa batas lapisan batuan. Gelombang yang
dipantulkan ke permukaan ini diterima dan direkam oleh alat perekam yang
disebut geophone (di darat) atau Hydrophone (di laut), (Badley, 1985).
Refleksi dari suatu horison geologi mirip dengan gema pada suatu muka
tebing atau jurang. Metoda seismic refleksi banyak dimanfaatkan untuk
keperluan Explorasi perminyakan, penetuan sumber gempa ataupun
mendeteksi struktur lapisan tanah. Seismik refleksi hanya mengamati
gelombang pantul yang datang daribatas-batas formasi geologi. Gelombang
pantul ini dapat dibagi atas beberapa jenis gelombang yakni: Gelombang-P,
Gelombang-S, Gelombang Stoneley, dan Gelombang Love
Seismik refleksi ini, dikonsentrasikan pada energi yang diterima
setelah getaran awal diterapkan. Secara umum, sinyal yang dicari adalah
gelombang-gelombang yang terpantulkan dari semua interface antar lapisan
di bawah permukaan. Analisis yang dipergunakan dapat disamakan dengan
‘echo sounding’ pada teknologi bawah air, kapal, dan sistem radar.
Informasi tentang medium juga dapat diekstrak dari bentuk dan amplitudo
gelombang refleksi yang direkam.Struktur bawah permukaan dapat cukup

92
kompleks, tetapi analisis yang dilakukan masih sama dengan seismik
refraksi, yaitu analisis berdasar kontras parameter elastisitas medium.
Seismik refleksi umumnya dipakai untuk penyelidikan hidrokarbon.
Biasanya metode seismik refleksi ini dipadukan dengan metode geofisika
lainnya, misalnya metode grafitasi, magnetik, dan lain-lain. Namun metode
seismik refleksi adalah yang paling mudah memberikan informasi paling
akurat terhadap gambaran atau model geologi bawah permukaan
dikarenakandata-data yang diperoleh labih akurat.
Pada umumnya metode seismik refleksi terbagi atas tiga tahapan utama,
yaitu:
1. Pengumpulan data seismik (akuisisi data seismik): semua kegiatan
yang berkaitan dengan pengumpulan data sejak survey pendahuluan
dengan survey detail.
2. Pengolahan data seismik (processing data seismik): kegiatan untuk
mengolah data rekaman di lapangan (raw data) dan diubah ke bentuk
penampang seismik migrasi.
3. Interpretasi data seismik: kegiatan yang dimulai dengan penelusuran
horison, pembacaan waktu, dan plotting pada penampang seismik
yang hasilnya disajikan atau dipetakan pada peta dasar yang berguna
untuk mengetahui struktur atau model geologi bawah permukaan.

Keunggulan & Kelemahan Metoda Seismik


Keunggulan  Kelemahan
Dapat mendeteksi variasi baik lateral Banyaknya data yang dikumpulkan
maupun kedalaman dalam parameter dalam sebuah survei akan sangat
fisis yang relevan, yaitu kecepatan besar jikadiinginkan data yang baik

93
seismik.
Dapat menghasilkan citra Perolehan data sangat mahal baik
kenampakan struktur di bawah akuisisi dan logistik dibandingkan
permukaan dengan metode geofisika lainnya.
Dapat dipergunakan untuk membatasi Reduksi dan prosesing membutuhkan
kenampakan stratigrafi dan beberapa banyak waktu, membutuhkan
kenampakan pengendapan. komputer mahal danahli-ahli yang
banyak.
Respon pada penjalaran gelombang Peralatan yang diperlukan dalam
seismic bergantung dari densitas akuisisi umumnya lebih mahal dari
batuan dan konstanta elastisitas metode geofisika lainnya.
lainnya. Sehingga,setiap perubahan
konstanta tersebut (porositas,
permeabilitas, kompaksi, dll) pada
prinsipnya dapat diketahui dari
metode seismik.
Memungkinkan untuk deteksi Deteksi langsung terhadap
langsung terhadap keberadaan kontaminan, misalnya pembuangan
hidrokarbon limbah, tidak dapat dilakukan.

Perbandingan Seismik Refraksi dan Refleksi


Metode Seismik Bias (Refraksi) Metode Seismik Pantul (Refleksi)
Keunggulan Kelemahan
Pengamatan refraksi membutuhkan Karena lokasi sumber dan penerima
lokasi sumber dan penerima yang yang cukup lebar untuk memberikan
kecil, sehingga relatif murah dalam citra bawah permukaan yang lebih
pengambilan datanya baik, maka biaya akuisisi menjadi
lebih mahal. 

94
Prosesing refraksi relatif simpel Prosesing seismik refleksi
dilakukan kecuali proses filtering memerluakn komputer yang lebih
untuk memperkuat sinyal first berak mahal, dan sistem data base yang
yang dibaca. jauh lebih handal.
Karena pengambilan data dan lokasi Karena banyaknya data yang
yang cukup kecil, maka direkam, pengetahuan terhadap
pengembangan model untuk database harus kuat, diperlukan juga
interpretasi tidak terlalu sulit beberapa asumsi tentang model yang
dilakukan seperti metode geofisika kompleks dan interpretasi
lainnya. membutuhkan personal yang cukup
ahli.
Kelemahan Keunggulan
Dalam pengukuran yang regional , Pengukuran seismik pantul
Seismik refraksi membutuhkan offset menggunakan offset yang lebih kecil
yang lebih lebar.
Seismik bias hanya bekerja jika Seismik pantul dapat bekerja
kecepatan gelombang meningkat bagaimanapun perubahan kecepatan
sebagai fungsi kedalaman. sebagai fungsi kedalaman
Seismik bias biasanya pantul lebih mampu melihat struktur
diinterpretasikan dalam bentuk yang lebih kompleks
lapisan-lapisan. Masing-masing
lapisan memiliki dip dan topografi.
Seismik bias hanya menggunakan Seismik pantul merekan dan
waktu tiba sebagai fungsi jarak menggunakan semua medan
(offset) gelombang yang terekam.
Model yang dibuat didesain untuk Bawah permukaan dapat tergambar
menghasilkan waktu jalar teramati. secara langsung dari data terukur

95
B. Aplikasi dalam kehidupan Sehari-hari
Salah satu contoh hukum Snellius dalam kehidupan sehari-hari adalah
terdapat pada peristiwa terjadinya pelangi. Ketika sinar matahari mengenai
cermin siku-siku atau tepi prisma gelas, atau permukaan buih sabun, kita
melihat berbagai warna dalam cahaya. Apa yang terjadi adalah cahaya putih
dibiaskan menjadi berbagai panjang gelombang cahaya yang terlihat oleh
mata kita sebagai merah, jingga, kuning, hijau, biru, dan ungu.
Panjang gelombang cahaya ini membentuk pita garis-garis paralel, tiap
warna bernuansa dengan warna di sebelahnya. Pita ini disebut "spektrum".
Di dalam spektrum, garis merah selalu berada pada salah satu ujung dan biri
serta ungu disisi lain, dan ini ditentukan oleh perbedaan panjang gelombang.
Ketika kita melihat pelangi, sama saja dengan ketika kita melihat
spektrum. Bahkan, pelangi adalah spketrum melengkung besar yang
disebabkan oleh pembiasan cahaya matahari. Ketika cahaya matahari
melewati tetesan air, ia membias seperti ketika melalui prisma kaca. Jadi
didalam tetesan air, kita sudah mendapatkan warna yang berbeda
memanjang dari satu sisi ke sisi tetesan air lainnya. Beberapa dari cahaya
berwarna ini kemudian dipantulkan dari sisi yang jauh pada tetesan air,
kembali dan keluar lagi dari tetesan air.
Cahaya keluar kembali dari tetesan air kearah yang berbeda, tergantung pada
warnanya. Dan ketika kita melihat warna-warna ini pada pelangi, kita akan
melihatnya tersusun dengan merah di paling atas dan ungu di paling bawah
pelangi.
Pelangi hanya dapat dilihat saat hujan bersamaan dengan matahari bersinar,
tapi dari sisi yang berlawanan dengan si pengamat. Posisi kita harus berada

96
diantara matahari dan tetesan air dengan matahari dibekalang kita. Matahari,
mata kita dan pusat busur pelangi harus berada dalam satu garis lurus.

C. Aplikasi Dalam Bidang Fisika

Hukum Snell (juga dikenal sebagai hukum Snell – Descartes dan


hukum refraksi ) adalah rumus yang digunakan untuk menggambarkan
hubungan antara sudut datang dan refraksi , saat mengacu pada cahaya atau
gelombang lain yang melewati batas antara dua media isotropik yang
berbeda, seperti seperti air, gelas, atau udara.

Refraksi cahaya pada antarmuka antara dua media indeks bias yang berbeda,
dengan n 2 > n 1 . Karena kecepatan lebih rendah di media kedua (v 2 <v 1 ),
sudut bias θ 2 lebih kecil dari sudut datang θ 1 ; artinya, sinar dalam medium
indeks lebih tinggi mendekati normal.

Dalam optik, hukum digunakan dalam penelusuran sinar untuk menghitung


sudut datang atau refraksi, dan dalam optik eksperimental untuk menemukan
indeks bias suatu material. Hukum ini juga dipenuhi dalam metamaterial ,
yang memungkinkan cahaya dibengkokkan "ke belakang" pada sudut bias
negatif dengan indeks bias negatif .

97
Hukum Snell menyatakan bahwa rasio sinus sudut datang dan refraksi setara
dengan rasio kecepatan fase pada dua media, atau setara dengan kebalikan
dari rasio indeks bias :

dengan masing-m asing sebagai sudut yang


diukur dari batas normal, sebagai kecepatan cahaya di masing-masing

media (satuan SI adalah meter per detik, atau m / s), dan


sebagai indeks bias (yang tidak bersatuan) dari masing-masing media.

Hukum mengikuti prinsip Fermat tentang waktu terkecil , yang pada


gilirannya mengikuti perambatan cahaya sebagai gelombang.

D. Aplikasi Dalam Bidang Geologi Dan Pertambangan


Dalam mempelajari ilmu kebumian atau geologi, sangat erat kaitannya
dengan ilmufisika karena fisika merupakan bagian dari geologi. Geologi
mempelajari tentang planet bumi,terutama mengenai materi penyusunnya,
proses yang terjadi padanya, hasil proses tersebut,sejarah planet itu dan
bentuk-bentuk kehidupan sejak bumi terbentuk (Bates dan Jakcson,1990,
272). Sedangkan fisika mempelajari gejala alam yang tidak hidup atau materi
dalam lingkup ruang dan waktu. Dengan demikian jika ingin mempelajari
geologi pasti juga membutuhkan ilmu fisika dimana ilmu fisika sering
diterapkan untuk mengeksplorasi sumberdaya alam yang ada di dalam bumi.
Sebagai contoh ; seorang geologis ingin mengeksploitasi sumber daya alam
dan mineral di bawah permukaan bumi. Tanpa ilmu fisika tentu geologis

98
itutidak tahu sumber daya alam itu ada pada kedalaman berapa dan terletak
dimana. Dengan gelombang seismik kita dapat mengetahui kedalaman dan
jenis lapisan tanah yang diteliti.Istilah yang digunakan untuk menerangkan
aktivitas pencarian sumber daya alam dan mineralyang ada di bawah
permukaan bumi dengan bantuan gelombang seismik disebut eksplorasi
seismik. Pengambilan data mencakup semua kegiatan mulai dari bagaimana
pita magnetikdibaca, diatur kembali pada aturan yang sesuai, dilakukan
berbagai koreksi, diolah sehingga memunculkan sinyal yang dikehendaki
hingga diplot pada kertas yang akan memberikan gambaran keadaan bawah
permukaan berupa berbagai bidang pantul atau yang sering
disebuthorison.Gelombang seismik juga dapat mendeteksi terjadinya
aktivitas tektonik berupa gempabumi. Gempa adalah pergeseran tiba-tiba
dari lapisan tanah di bawah permukaan bumi. Saat pergeseran terjadi, timbul
getaran yang disebut gelombang seismic. Gelombang ini menjalar menjauhi
titik gempa bumi ke segala arah dalam bumi. Ketika gelombang seismik
mencapai permukaan bumi, getaran ini bias merusak bangunan-bangunan yang berdiri.
Gempa dapat terjadi kapan saja. Tetapi, konsentrasi gempa cenderung terjadi
di tempat-tempat tertentu saja,

BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Geofisika adalah bagian dari ilmu bumi yang mempelajari bumi
menggunakan kaidah atau prinsip-prinsip fisika. Di dalamnya termasuk

99
juga meteorologi, elektrisitas atmosferis dan fisika ionosfer. Penelitian
geofisika untuk mengetahui kondisi dibawah permukaan bumi melibatkan
pengukuran diatas permukaan bumi dari parameter-parameter fisika yang
dimiliki oleh batuan di dalam bumi. Dari pengukuran ini dapat ditafsirkan
bagaimana sifat-sifat dan kondisi di bawah permukaan bumi baik itu secara
vertikal maupun horisontal.
Di Indonesia, ilmu ini dipelajari hampir di semua perguruan tinggi
negeri yang ada. Biasanya geofisika masuk dalam fakultas Matematika dan
MIPA, karena memerlukan dasar-dasar ilmu fisika yang kuat
Ada juga hukum-hukum yang digunakan dalam geofisika yaitu Hukum
Newton, hukum Coloumb, hukum Ohm, Hukum Sneli’s,dan hukum
Farady’s
Hukum-hukum ini bisa di terapkan pada bidang Geologi dan
pertambangan dalam mencari potensi dan cadangan mineral, yang nantinya
dapat di olah oleh para Penambang di bidang mereka dan juga di pelajari
oleh mereka pada bidang Geologi

100
101
DAFTAR PUSTAKA
Halliday dan Resnick, 1999, Fisika jilid 2, Terjemahan. Jakarta :
Penerbit Erlangga
Kamaruddin, Thamrin, 2013, Modul “Listrik Magnet.
Kanginan, Marthen. 2006. Fisika untuk SMA kelas XII. Jakarta :
Penerbit Erlangga.
Purwanto, Budi. 2004. Sains Fisika Konsep dan Penerapan untuk
kelas IX SMP dan MTS. Solo : Penerbit PT Tiga Serangkai
Pustaka Mandiri.
Yusrizal. 2009. Sejarah Fisika dari Copernicus hinggan Ampere.
Banda Aceh : Penerbit Yayasan PeNA Banda Aceh.
http://id.wikipedia.org/wiki/Hukum_Coulomb
http://zhuldyn.wordpress.com/2011/03/11/hukum-coulomb/
http://blog.uad.ac.id/fiskahardiana/2011/12/15/hukum-coulomb/
http://pustakafisika.wordpress.com/2012/09/01/penerapan-hukum-
coulomb/
http://fisikon.com/kelas3/index.php?
option=com_content&view=article&id=123&Itemid=175

102

Anda mungkin juga menyukai