Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

“HUKUM NEWTON DAN HUKUM THERMODINAMIKA”

OLEH

TRI MARCHELA MANGIRI


L13122409

FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat dan hidayahNya Makalah tentang Hukum
Newton Dan Hukum Thermodinamika dapat terselesiakan.
Makalah ini memuat teori dasar Hukum Newton dan Hukum
Termodinamika serta implementasinya.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Bapak Dr. Ir. Bau
Toknok, S.P., M.P sebagai dosen Fisika yang telah memberikan ilmu,
arahan dan bimbingannya serta kepada semua pihak yang telah
membantu demi terselesainya makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan, olehnya penulis mengharap kritik dan saran yang bersifat
membangun dari para pembaca demi penyempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para
pembaca.

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR .......................................................................................


DAFTAR ISI .................................................................................................

I. PENDAHULUAN..................................................................................
A. Latar Belakang................................................................................
B. Rumusan Masalah............................................................................
C. Tujuan...........................................................................................

II. PEMBAHASAN....................................................................................
A. Hukum Newton................................................................................
B. Hukum Termodinamika...................................................................

III. PENUTUP..........................................................................................
Kesimpulan ........................................................................................

Daftar Pustaka

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Fisika berasa dari Bahasa Yunani yang berarti “alam”. Fisika
adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari sifat dan gejala pada
benda-benda di alam. Gejala-gejala ini pada mulanya adalah apa yang
dialami oleh indra kita, misalnya penglihatan menemukan optika atau
cahaya, pendengaran menemukan pelajaran tentang bunyi, dan indra
peraba yang dapat merasakan panas Fisika menjadi ilmu pengetahuan
yang mendasar, karena berhubungan dengan perilaku dan struktur
benda khususnya benda mati. Menurut sejarah, fisika adalah bidang
ilmu yang tertua, karena dimulai dengan pengamatan-pengamatan
dari gerakan benda-benda langit, bagaimana lintasannya, periodenya,
usianya, dan lain-lain. Bidang ilmu ini telah dimulai berabad-abad yang
lalu, dan berkembang pada zaman Galileo dan Newton. Galileo
merumuskan hukum-hukum mengenai benda yang jatuh, sedangkan
Newton mempelajari gerak pada umumnya, termasuk gerak planet-
planet pada sistem tata surya. Dalam makalah ini membahas tentang
Hukum Newton dan Hukum Thermodinamika.
Hukum gerak Newton adalah hukum sains yang ditentukan oleh
Sir Isaac Newton mengenai sifat gerak benda. Hukum gerak Newton
itu sendiri merupakan hukum yang fundamental. Artinya, pertama
hukum ini tidak dapat dibuktikan dari prinsip-prinsip lain, kedua
hukum ini memungkinkan kita agar dapat memahami jenis gerak yang
paling umum yang merupakan dasar mekanika klasik.
Termodinamika adalah satu cabang fisika teoritik yang
berkaitan dengan hukum-hukum pergerakan panas, dan perubahan
dari panas menjadi bentuk-bentuk energi yang lain. Istilah

1
termodinamika diturunkan dari bahasa Yunani Therme (panas) dan
dynamis (gaya).
B. Rumusan Masalah
a. Bagaimana teori dan konsep hukum newton?
b. Bagaimana implementasi hukum newton dalam bidang kehutanan
atau agrokompleks?
c. Bagaimana teori dan konsep hukum thermodinamika?
d. Bagaimana implementasi hukum thermodinamika dalam bidang
kehutanan atau agrokompleks?

A. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, makalah ini bertujuan
untuk:
a. Untuk mengetahui teori, konsep dan penerapan hukum newton.
b. Untuk mengetahui teori, konsep dan penerapan hukum
thermodinamika.

2
BAB II
PEMBAHASAN

I. HUKUM NEWTON

A. Pengertian Hukum Newton


Hukum Newton adalah hukum yang mengatur tentang

gerak. Hukum gerak Newton itu sendiri merupakan hukum yang

fundamental. Artinya, pertama hukum ini tidak dapat dibuktikan

dari prinsip-prinsip lain. Kedua, hukum ini memungkinkan kita agar

dapat memahami jenis gerak yang paling umum yang merupakan

dasar mekanika klasik.

Hukum gerak Newton adalah tiga hukum yang menjadi dasar

mekanika klasik. Hukum ini menggambarkan hubungan antara gaya

yang bekerja pada suatu benda dan gerak yang disebabkannya.

Ketiga hukum gerak ini pertama dirangkum oleh Isaac Newton

dalam karyanya Philosophi Naturalis PrincipaMathematica, pertama

kali ditebitkan pada 05 Juli 1687.

B. Hukum I Newton
“ Jika resultan dari gaya-gaya yang bekerja pada benda
sama dengan nol maka benda diam akan tetap diam dan benda
bergerak lurus beraturan akan tetap bergerak lurus beraturan“.
Hukum pertama Newton menyatakan bahwa sebuah benda dalam

3
keadaan diam atau bergerak dengan kecepatan konstan akan tetap
diam atau akan terus bergerak dengan kecepatan konstan kecuali
ada gaya eksternal yang bekerja pada benda itu. Kecenderungan ini
digambarkan dengan mengatakan bahwa benda mempunyai
kelembaman. Benda yang mula-mula diam akan mempertahankan
keadaan diamnya ( malas bergerak ), dan benda yang mula-mula
bergerak akan mempertahankan keadaan bergeraknya ( malas
berhenti ). Sifat benda yang cenderung mempertahankan keadaan
geraknya ( diam atau bergerak ) inilah yang disebut kelembaman
atau inersia ( kemalasan ). Oleh karena itu hukum pertama Newton
disebut juga hukum Kelembaman atau Hukum inersia.
F=0

C. Hukum II Newton
“ Percepatan yang ditimbulkan oleh gaya yang bekerja pada
suatu benda berbanding lurus dengan besar gaya itu ( searah
dengan gaya itu ) dan berbanding terbalik dengan massa benda
tersebut”. Secara matematis dapat ditulis :
a= F
m

a = percepatan (m2)
F = gaya (N)
m = Massa (Kg)

Hukum II Newton adalah berkaitan dengan kondisi benda


yang bergerak dalam keadaan massa benda dan gaya yang ada
pada benda tersebut juga diperhitungkan. Hal ini menunjukan
percepatan benda akan berbanding lurus dengan gaya total yang
bekerja pada benda tersebut, sedangkan massanya akan

4
berbanding terbalik dengan percepatan benda. Arah percepatan
benda akan sama dengan arah gaya total yang bekerja pada benda
tersebut.
Melalui Hukum Newton 2 gaya benda kemudian akan
menjadi semakin besar jika memperoleh kekuatan gaya yang
searah dengan laju benda tersebut bergerak. Sebaliknya, jika
diberikan gaya berlawanan atau bertolak belakang melawan gaya
benda, maka laju gaya akan semakin lambat atau kecepatannya
mengecil karena terjadi perubahan kecepatan dan laju yang
berubah.
Besar kecilnya lambat atau cepat yang dimiliki benda
bergerak tersebut, maka akan memengaruhi arah gerak benda.
Hukum ini menjelaskan resultan gaya yang bekerja pada suatu
benda tidak sama dengan nol, maka benda tersebut akan bergerak
dengan kecepatan tertentu, alias benda yang bergerak pasti
memiliki percepatan.
Hukum kedua Newton menetapkan hubungan antara
besaran dinamika gaya dan massa dan besaran kinematika
percepatan, kecepatan, dan perpindahan. Gaya adalah suatu
pengaruh pada sebuah benda yang menyebabkan benda
mengubah kecepatannya, artinya dipercepat. Arah gaya adalah
arah percepatan yang disebabkan jika gaya itu adalah satu-satunya
gaya yang bekerja pada benda tersebut. Besarnya gaya adalah
hasil kali massa benda dan besarnya percepatan yang dihasilkan
gaya. Massa adalah sifat intristik sebuah benda mengukur
resistensinya terhadap percepatan.

D. Hukum III Newton

5
“Tiap aksi akan menimbulkan reaksi, jadi apabila suatu benda
memberikan gaya pada benda lain maka benda yang mendapat gaya
akan memberikan gaya kembali yang besarnya sama dengan gaya
yang diterima dari benda pertama, namun arahnya akan
berlawanan“
Hukum III Newton tentang gerak menyatakan bahwa bila
suatu benda melakukan gaya pada benda lainnya, maka akan
menimbulkan gaya yang besarnya sama dengan arah yang
berlawanan. Untuk setiap gaya aksi yang dilakukan, selalu ada gaya
reaksi yang besarnya sama tetapi arahnya berlawanan, atau gaya
interaksi antara dua buah benda selalu sama besar tetapi
berlawanan arah. Harus selalu diingat bahwa pasangan gaya yang
dimaksudkan dalam Hukum III Newton ini bekerja pada dua benda
yang berbeda. Gaya mana yang merupakan gaya reaksi pada
dasarnya tidak dapat ditentukan. Namun demikian, biasanya dalam
soal fisika disebutkan bahwa gaya aksi adalah gaya yang kita
lakukan, meskipun sebenarnya bisa dipertukarkan.

Hukum ketiga menyatakan bahwa tidak ada gaya timbul di


alam semesta ini, tanpa keberadaan gaya lain yang sama dan
berlawanan dengan gaya itu. Jika sebuah gaya bekerja pada sebuah
benda (aksi) maka benda itu akan mengerjakan gaya yang sama
besar namun berlawanan arah (reaksi). Dengan kata lain gaya selalu
muncul berpasangan. Tidak pernah ada gaya yang muncul sendirian.

Sebagai Contoh, ketika kita berjalan, telapak kaki kita


mendorong tanah kebelakang (aksi). Sebagai reaksi, tanah
mendorong telapak kaki kita ke depan, sehingga kita berjalan
kedepan. Contoh lain, Ketika seseorang mendayung perahu, pada
waktu mengayunkan dayung, pendayung mendorong air ke belakang

6
(aksi). Sebagai reaksi, air memberi gaya pada dayung kedepan
sehingga perahu bergerak kedepan.

E. Perbedan Berat dan Massa


a) Berat
Gaya yang paling umum dalam pengalaman sehari-hari
adalah gaya tarikan gravitasi bumi pada sebuah benda. Gaya ini
dinamakan berat benda, w. Jika kita menjatuhkan sebuah
benda dekat permukaan bumi dan mengabaikan resistensi
udara sehingga satu-satunya gaya yang bekerja pada benda itu
adalah gaya karena gravitasi (keadaan ini dinamakan jatuh
bebas), benda dipercepat ke bumi dengan percepatan 9,81
m/s2. Pada tiap titik di ruang, percepatan ini sama untuk
semua benda, tak tergantung massanya. Gaya tarikan bumi
pada benda berubah dengan lokasi. Secara khusus, di titik-titik
di atas permukaan bumi, gaya karena gravitasi berubah secara
terbalik dengan kuadrat jarak benda dari pusat bumi. Jadi,
sebuah benda memiliki berat sedikit lebih kecil pada ketinggian
yang sangat tinggi dibandingkan pada ketinggian laut. Medan
gravitasi juga sedikit berubah dengan garis lintang karena bumi
tidak tepat bulat tetapi agak datar di kutub-kutubnya.
Jadi,berat tidak seperti massa,bukan sifat intrinsik benda itu
sendiri. Satuan SI untuk berat adalah N (Newton).
Fg = ma
w = mg
Fg = gaya gravitasi
m = massa
a = percepatan
w = berat

7
b) Massa
Massa adalah sifat intrinsik dari sebuah benda yang
menyatakan resistensinya terhadap percepatan. Massa
sebuah benda dapat dibandingkan dengan massa benda lain
dengan menggunakan gaya yang sama pada masing-masing
benda dan dengan mengukur percepatannya. Dengan
demikian rasio massa benda-benda itu sama dengan
kebalikan rasio percepatan benda-benda itu yang dihasilkan
oleh gaya yang sama :
m1/m2 = a1/a2
Satuan SI untuk massa adalah kg (kilogram)

Tabel perbedaan Massa dan Berat

8
F. Penerapan Hukum Newton dibidang kehutanan atau
agrokompleks

1) Tanaman yang meliuk ke kanan dan ke kiri yang disebabkan oleh


arah angin. Pada peristiwa ini angin memberikan gaya dorongan
pada tanaman sehingga tanaman dapat meliuk ke kiri maupun ke
kanan sesuai arah angin. Meskipin mendapat gaya dorongan dari
angin, tanaman akan tetap berdiri kokoh di tempat ia tumbuh.

2) Penerapan hukum Newton juga terjadi pada daya tekan akar.


Epidermis akan menyerap air dari dalam tanah secara terus
menerus yang mengakibatkan kadar air dan tekanan turgor
meningkat. Meningkatnya kadar air pada ujung akar menyebabkan
perbedaan konsentrasi antara sel pada ujung akar dan sel-sel yang
berada diatasnya. Karena meningkatnya konsentrasi dan tekanan
turgor sel, menyebabkan adanya dorongan air ke atas didalam
pembuluh xylem. Tekanan akar pada setiap tumbuhan berbeda-
beda. Besarnya tekanan akar dipengaruhi oleh besar kecil dan
tinggi rendahnya ukuran tumbuhan. Bukti adanya daya tekan pada
akar adalah pada batang yang dipotong. Saat suatu batang
tumbuhan dipotong maka akan ada air yang menggenang
dipermukaan tunggakanya.

3) Mentukan biomassa bibit tanaman. Bibit tanaman ditimbang


sebelum dikeringkan akan lebih tinggi massanya dibandingkan bibit
tanaman yang belum dikeringkan, tujuan perhitungan biomassa
adalah untuk mengetahui kualitas bibit tanaman.

9
II. Hukum Termodinamika

A. Pengertian Hukum Termodinamika


Termodinamika adalah ilmu tentang energi yang secara spesifik
membahas tentang hubungan antara energi panas dengan kerja.
Seperti telah diketahui bahwa energi didalam alam dapat terwujud
dalam berbagai bentuk, selain energi panas dan kerja, yaitu energi
kimia, energi listrik, energi nuklir, energi gelombang electromagnet,
energi akibat gaya magnet, dan lain-lain. Energi dapat berubah dari
satu bentuk ke bentuk yang lain, baik secara alami maupun hasil
rekayasa teknologi. Selain itu energi di alam semesta bersifat kekal,
tidak dapat dibangkitkan atau dihilangkan, yang terjadi adalah
perubahan energi dari satu bentuk menjadi bentuk yang lain tanpa
ada pengurangan atau penambahan. Prinsip ini disebut
sebagai prinsip konservasi atau kekekalan energi.
Prinsip termodinamika tersebut sebenarnya telah terjadi secara
alami dalam kehidupan sehari-hari. Bumi setiap hari menerima energi
gelombang elektromagnetik dari matahari, dan dibumi energi tersebut
berubah menjadi energi panas, energi angin, gelombang laut, proses
pertumbuhan, berbagai tumbuh-tumbuhan dan banyak proses alam
lainnya. Proses di dalam diri manusia juga merupakan proses konversi
energi yang kompleks, dari input energi kimia dalam makanan.

B. Hukum 0 Termodinamika

10
“Jika dua sistem berada dalam kesetimbangan termal dengan
sistem ketiga, maka mereka berada dalam kesetimbangan termal satu
sama lain”

C. Hukum I Termodinamika

Hukum pertama termodinamika dinyatakan sebagai hukum


kekekalan energi. “Energi tidak dapat diciptakan ataupun
dimusnahkan, namun dapat diubah dari suatu bentuk ke bentuk
lainnya.” Artinya, jumlah energi internal suatu sistem adalah tetap.
Namun, energi tersebut dapat berubah menjadi bentuk energi lainnya
seperti usaha dan juga panas.

Hukum I termodinamika dapat dituliskan dalam persamaan:


ΔU = Q - W
Dengan,
ΔU = perubahan total energi internal sistem (joule)
Q = jumlah kalor yang dipertukarkan antara sistem dan
lingkungan (joule)
W = jumlah usaha system (joule)

D. Hukum II Termodinamika
Hukum II termodinamika menunjukkan kondisi alami dari alur kalor
suatu objek dengan sistem. “Kalor mengalir secara alami dari benda
yang panas ke benda yang dingin; kalor tidak akan mengalir secara
spontan dari benda dingin ke benda panas tanpa dilakukan usaha”.

11
E. Hukum III Termodinamika
“Entropi dari suatu kristal sempurna pada absolut nol adalah sama
dengan nol,”

F. Bentuk-Bentuk Energi
G. Hukum ini berbunyi: “Kalor dan kerja mekanik adalah bisa saling
tukar”. Sesuai dengan
H. hukum ini, maka sejumlah kerja mekanik dibutuhkan untuk
menghasilkan sejumlah kalor, dan
I. sebaliknya.
J. Hukum ini bisa juga dinyatakan sebagai: “Energi tidak bisa dibuat
atau dimusnahkan,
K. namun bisa dirubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya”. Sesuai
dengan hukum ini, energi yang
L. diberikan oleh kalor mesti sama dengan kerja eksternal
yang dilakukan ditambah dengan
M. perolehan energi dalam karena kenaikan temperatur.
N. Jika kalor diberikan kepada sistem, volume dan suhu sistem akan
bertambah (sistem akan
O. terlihat mengembang dan bertambah panas). Sebaliknya, jika kalor
diambil dari sistem, volume
P. dan suhu sistem akan berkurang (sistem tampak mengerut dan
terasa lebih dingin). Prinsip ini
Q. merupakan hukum alam yang penting dan salah satu bentuk dari
hukum kekekalan energi.
R. Sistem yang mengalami perubahan volume akan
melakukan usaha dan sistem yang
S. mengalami perubahan suhu akan mengalami perubahan energi
dalam. Jadi, kalor yang diberikan
T. kepada sistem akan menyebabkan sistem melakukan usaha dan
mengalami perubahan energi
U. dalam. Prinsip ini dikenal sebagai hukum kekekalan energi dalam
termodinamika
V. Hukum ini berbunyi: “Kalor dan kerja mekanik adalah bisa saling
tukar”. Sesuai dengan
W. hukum ini, maka sejumlah kerja mekanik dibutuhkan untuk
menghasilkan sejumlah kalor, dan
X. sebaliknya.
Y. Hukum ini bisa juga dinyatakan sebagai: “Energi tidak bisa dibuat
atau dimusnahkan,

12
Z. namun bisa dirubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya”. Sesuai
dengan hukum ini, energi yang
AA. diberikan oleh kalor mesti sama dengan kerja
eksternal yang dilakukan ditambah dengan
BB.perolehan energi dalam karena kenaikan temperatur.
CC. Jika kalor diberikan kepada sistem, volume dan suhu sistem
akan bertambah (sistem akan
DD. terlihat mengembang dan bertambah panas). Sebaliknya,
jika kalor diambil dari sistem, volume
EE.dan suhu sistem akan berkurang (sistem tampak mengerut dan
terasa lebih dingin). Prinsip ini
FF. merupakan hukum alam yang penting dan salah satu bentuk dari
hukum kekekalan energi.
GG. Sistem yang mengalami perubahan volume akan
melakukan usaha dan sistem yang
HH. mengalami perubahan suhu akan mengalami perubahan
energi dalam. Jadi, kalor yang diberikan
II. kepada sistem akan menyebabkan sistem melakukan usaha dan
mengalami perubahan energi
JJ. dalam. Prinsip ini dikenal sebagai hukum kekekalan energi dalam
termodinamika
KK.Hukum ini berbunyi: “Kalor dan kerja mekanik adalah bisa saling
tukar”. Sesuai dengan
LL. hukum ini, maka sejumlah kerja mekanik dibutuhkan untuk
menghasilkan sejumlah kalor, dan
MM. sebaliknya.
NN. Hukum ini bisa juga dinyatakan sebagai: “Energi tidak bisa
dibuat atau dimusnahkan,
OO. namun bisa dirubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya”.
Sesuai dengan hukum ini, energi yang
PP.diberikan oleh kalor mesti sama dengan kerja eksternal
yang dilakukan ditambah dengan
QQ. perolehan energi dalam karena kenaikan temperatur.
RR. Jika kalor diberikan kepada sistem, volume dan suhu sistem
akan bertambah (sistem akan
SS.terlihat mengembang dan bertambah panas). Sebaliknya, jika kalor
diambil dari sistem, volume
TT.dan suhu sistem akan berkurang (sistem tampak mengerut dan
terasa lebih dingin). Prinsip ini
UU. merupakan hukum alam yang penting dan salah satu bentuk
dari hukum kekekalan energi.
VV.Sistem yang mengalami perubahan volume akan
melakukan usaha dan sistem yang

13
WW. mengalami perubahan suhu akan mengalami perubahan
energi dalam. Jadi, kalor yang diberikan
XX.kepada sistem akan menyebabkan sistem melakukan usaha dan
mengalami perubahan energi
YY.dalam. Prinsip ini dikenal sebagai hukum kekekalan energi dalam
termodinamika
ZZ.Hukum ini berbunyi: “Kalor dan kerja mekanik adalah bisa saling
tukar”. Sesuai dengan
AAA. hukum ini, maka sejumlah kerja mekanik dibutuhkan untuk
menghasilkan sejumlah kalor, dan
BBB. sebaliknya.
CCC. Hukum ini bisa juga dinyatakan sebagai: “Energi tidak bisa
dibuat atau dimusnahkan,
DDD. namun bisa dirubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya”.
Sesuai dengan hukum ini, energi yang
EEE. diberikan oleh kalor mesti sama dengan kerja
eksternal yang dilakukan ditambah dengan
FFF. perolehan energi dalam karena kenaikan temperatur.
GGG. Jika kalor diberikan kepada sistem, volume dan suhu sistem
akan bertambah (sistem akan
HHH. terlihat mengembang dan bertambah panas). Sebaliknya,
jika kalor diambil dari sistem, volume
III.dan suhu sistem akan berkurang (sistem tampak mengerut dan
terasa lebih dingin). Prinsip ini
JJJ. merupakan hukum alam yang penting dan salah satu bentuk
dari hukum kekekalan energi.
KKK. Sistem yang mengalami perubahan volume akan
melakukan usaha dan sistem yang
LLL. mengalami perubahan suhu akan mengalami perubahan
energi dalam. Jadi, kalor yang diberikan
MMM. kepada sistem akan menyebabkan sistem melakukan usaha
dan mengalami perubahan energi
NNN. dalam. Prinsip ini dikenal sebagai hukum kekekalan energi
dalam termodinamika
Total energi (E) suatu sistem merupakan jumlah dari energi termal,
mekanis, kinetis, potensial, elektrik, magnetik, kimia dan nuklir. Di
dalam termodinamika yang dipelajari adalah besarnya perubahan dari
satu bentuk energi ke bentuk lainnya, bukan menghitung jumlah
energi dari suatu sistem.

Bentuk energi dibagi menjadi dua kelompok:

14
1. Energi Makroskopik: Berhubungan dengan gerak dan pengaruh luar
seperti gravitasi, magnetik, elektrik dan tegangan permukaan.

Energi Makroskopik terdiri dari:


 Energi Kinetik ( Ek ): Energi yang disebabkan oleh gerakan
relatif terhadap suatu referensi. Adapun besarnya dalam
berntuk energi per-satuan masa dengan:
Ek = ½ m . v2

* m= satuan masa media pembawa energi

* v= satuan kecepatan gerakan masa

 Energi Potensial ( Ep ): Energi yang disebabkan oleh


elevasinya dalam medan gravitasi, besarnya adalah:

Ep = m . g . h

2. Energi Mikroskopik: Berhubungan dengan struktur molekul dan


derajat aktivitas molekul. Jumlah total energi mikroskopik disebut
energi dalam (internal energy) , dengan simbol U.

Energi Mikroskopik terdiri dari:


 Energi Sensibel : Berhubungan dengan energi kinetik dan
gerakan (translasi, rotasi, vibrasi) molekul sistem.
 Energi Latent : Berhubungan dengan fasa dari sistem, mencair,
menguap dll.
 Energi Kimia : Berhubungan dengan ikatan atom-atom dalam
sistem.
Dengan demikian energi total suatu sistem hanya dipengaruhi oleh
energi kinetik, energi potensial dan energi dalam.

G. Penerapan Hukum Termodinamika dibidang kehutanan atau


agrokompleks

15
1) Aliran air sungai dapat menghasilkan energi listrik dari PLTA.
2) Ekstraksi biji nyamplung menjadi biofuel yang dapat digunakan
sebagai bahan bakar menjadi energi kinetik (gerak).
3) Pemanfaatan limbah kotoran sapi menjadi biogas digunakan untuk
kebutuhan memasak

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
a. Hukum Newton
 Hukum-hukum Newton adalah hukum yang mengatur
tentang gerak.

16
 Hukum I Newton berbunyi “ Jika resultan dari gaya-
gaya yang bekerja pada benda sama dengan nol
maka benda diam akan tetap diam dan benda
bergerak lurus beraturan akan tetap bergerak lurus
beraturan”. Di mana
F=0
 Hukum II Newton berbunyi “ Percepatan yang
ditimbulkan oleh gaya yang bekerja pada suatu benda
berbanding lurus dengan besar gaya itu dan
berbanding terbalik dengan massa benda itu “.
Dimana :
b. F=ma
 Hukum III Newton berbunyi “ bila suatu benda
melakukan gaya pada benda lainnya, maka akan
menimbulkan gaya yang besarnya sama dengan arah
yang berlawanan”. Dimana :
Faksi = - Freaksi
 Massa berbeda dengan berat. Massa adalah sifat
intristik dari sebuah benda yang menyatakan
resistensinya terhadap percepatan, sedangkan berat
bergantung pada hakikat dan jarak benda-benda lain
yang mengerjakan gaya-gaya gravitasi pada benda
itu.

b. Hukum Termodinamika

Kata termodinamika berasal dari bahasa Yunani


therme berarti kalor dan dymanics berarti kakas. Jadi
termodinamika berarti kemampuan benda panas

17
menghasilkan usaha/kerja. Namun sekarang ini pengertian
termodinamika telah berkembang, termodinamika diartikan
sebagai ilmu yang mempelajari energy beserta
perubahannya dan hubungan antara sifat-sifat (properties)
fisis materi. Hubungan antara kedua pandangan itu terletak
pada kenyataan bahwa beberapa sifat yang terukur
langsung, yang perinciannya meliputi pemerian makroskopik,
sebenarnya rata-rata terhadap selang waktu tertentu dari
sejumlah besar ciri khas mikroskopik.
Hukum yang memiliki dua konsep dimunculkan sejak
era mekanika klasik yang pertama kali dirumuskan oleh
alkemis. teolog, ahli fisika dan matematika Isaac Newton
berkaitan dengan hukum gerak tubuh makroskopik
kecepatan cahaya c.
Hukum termodinamika kedua terdapat dua
pernyataan yang sering dipergunakan dalam termodinamika
teknik adalah pernyataan Clausius dan Kelvin-Planck.
Pernyataan Clausius dipilih sebagai titik tolak dalam
pembelajaran hukum kedua beserta konsekuensinya karena
sesuai dengan pengalaman sehingga mudah diterima.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2013. Hukum I Termodinamika


https://www.slideshare.net/BughisBerkata/hukum-i-termodinamika
[diakses pada 24 Januari 2023]

Anonim. 2019. Makalah Termodinamika


https://www.academia.edu/39893042/Makalah_Termodinamika
[diakses pada 24 Januari 2022]

18
Anonim. 2015. Makalah Hukum Newton
https://nuretamra12.blogspot.com/2015/03/makalah-hukum-
newton.html [diakses pada 24 Januari 2023]
Larasati, Zara. 2022. Bunyi 3 Hukum Newton
https://www.ruangguru.com/blog/hukum-newton [diakses pada 24
Januari 2023]
Kompas. 2022. Bunyi Hukum Newton II dan Contoh Penerapannya dalam
Kehidupan
https://www.kompas.com/skola/read/2022/01/12/164427769/bunyi-
hukum-newton-ii-dan-contoh-penerapannya-dalam-kehidupan?
page=2 [diakses pada 24 Januari 2023]

19

Anda mungkin juga menyukai