OLEH
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat dan hidayahNya Makalah tentang Hukum
Newton Dan Hukum Thermodinamika dapat terselesiakan.
Makalah ini memuat teori dasar Hukum Newton dan Hukum
Termodinamika serta implementasinya.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Bapak Dr. Ir. Bau
Toknok, S.P., M.P sebagai dosen Fisika yang telah memberikan ilmu,
arahan dan bimbingannya serta kepada semua pihak yang telah
membantu demi terselesainya makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan, olehnya penulis mengharap kritik dan saran yang bersifat
membangun dari para pembaca demi penyempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para
pembaca.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman
I. PENDAHULUAN..................................................................................
A. Latar Belakang................................................................................
B. Rumusan Masalah............................................................................
C. Tujuan...........................................................................................
II. PEMBAHASAN....................................................................................
A. Hukum Newton................................................................................
B. Hukum Termodinamika...................................................................
III. PENUTUP..........................................................................................
Kesimpulan ........................................................................................
Daftar Pustaka
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Fisika berasa dari Bahasa Yunani yang berarti “alam”. Fisika
adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari sifat dan gejala pada
benda-benda di alam. Gejala-gejala ini pada mulanya adalah apa yang
dialami oleh indra kita, misalnya penglihatan menemukan optika atau
cahaya, pendengaran menemukan pelajaran tentang bunyi, dan indra
peraba yang dapat merasakan panas Fisika menjadi ilmu pengetahuan
yang mendasar, karena berhubungan dengan perilaku dan struktur
benda khususnya benda mati. Menurut sejarah, fisika adalah bidang
ilmu yang tertua, karena dimulai dengan pengamatan-pengamatan
dari gerakan benda-benda langit, bagaimana lintasannya, periodenya,
usianya, dan lain-lain. Bidang ilmu ini telah dimulai berabad-abad yang
lalu, dan berkembang pada zaman Galileo dan Newton. Galileo
merumuskan hukum-hukum mengenai benda yang jatuh, sedangkan
Newton mempelajari gerak pada umumnya, termasuk gerak planet-
planet pada sistem tata surya. Dalam makalah ini membahas tentang
Hukum Newton dan Hukum Thermodinamika.
Hukum gerak Newton adalah hukum sains yang ditentukan oleh
Sir Isaac Newton mengenai sifat gerak benda. Hukum gerak Newton
itu sendiri merupakan hukum yang fundamental. Artinya, pertama
hukum ini tidak dapat dibuktikan dari prinsip-prinsip lain, kedua
hukum ini memungkinkan kita agar dapat memahami jenis gerak yang
paling umum yang merupakan dasar mekanika klasik.
Termodinamika adalah satu cabang fisika teoritik yang
berkaitan dengan hukum-hukum pergerakan panas, dan perubahan
dari panas menjadi bentuk-bentuk energi yang lain. Istilah
1
termodinamika diturunkan dari bahasa Yunani Therme (panas) dan
dynamis (gaya).
B. Rumusan Masalah
a. Bagaimana teori dan konsep hukum newton?
b. Bagaimana implementasi hukum newton dalam bidang kehutanan
atau agrokompleks?
c. Bagaimana teori dan konsep hukum thermodinamika?
d. Bagaimana implementasi hukum thermodinamika dalam bidang
kehutanan atau agrokompleks?
A. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, makalah ini bertujuan
untuk:
a. Untuk mengetahui teori, konsep dan penerapan hukum newton.
b. Untuk mengetahui teori, konsep dan penerapan hukum
thermodinamika.
2
BAB II
PEMBAHASAN
I. HUKUM NEWTON
B. Hukum I Newton
“ Jika resultan dari gaya-gaya yang bekerja pada benda
sama dengan nol maka benda diam akan tetap diam dan benda
bergerak lurus beraturan akan tetap bergerak lurus beraturan“.
Hukum pertama Newton menyatakan bahwa sebuah benda dalam
3
keadaan diam atau bergerak dengan kecepatan konstan akan tetap
diam atau akan terus bergerak dengan kecepatan konstan kecuali
ada gaya eksternal yang bekerja pada benda itu. Kecenderungan ini
digambarkan dengan mengatakan bahwa benda mempunyai
kelembaman. Benda yang mula-mula diam akan mempertahankan
keadaan diamnya ( malas bergerak ), dan benda yang mula-mula
bergerak akan mempertahankan keadaan bergeraknya ( malas
berhenti ). Sifat benda yang cenderung mempertahankan keadaan
geraknya ( diam atau bergerak ) inilah yang disebut kelembaman
atau inersia ( kemalasan ). Oleh karena itu hukum pertama Newton
disebut juga hukum Kelembaman atau Hukum inersia.
F=0
C. Hukum II Newton
“ Percepatan yang ditimbulkan oleh gaya yang bekerja pada
suatu benda berbanding lurus dengan besar gaya itu ( searah
dengan gaya itu ) dan berbanding terbalik dengan massa benda
tersebut”. Secara matematis dapat ditulis :
a= F
m
a = percepatan (m2)
F = gaya (N)
m = Massa (Kg)
4
berbanding terbalik dengan percepatan benda. Arah percepatan
benda akan sama dengan arah gaya total yang bekerja pada benda
tersebut.
Melalui Hukum Newton 2 gaya benda kemudian akan
menjadi semakin besar jika memperoleh kekuatan gaya yang
searah dengan laju benda tersebut bergerak. Sebaliknya, jika
diberikan gaya berlawanan atau bertolak belakang melawan gaya
benda, maka laju gaya akan semakin lambat atau kecepatannya
mengecil karena terjadi perubahan kecepatan dan laju yang
berubah.
Besar kecilnya lambat atau cepat yang dimiliki benda
bergerak tersebut, maka akan memengaruhi arah gerak benda.
Hukum ini menjelaskan resultan gaya yang bekerja pada suatu
benda tidak sama dengan nol, maka benda tersebut akan bergerak
dengan kecepatan tertentu, alias benda yang bergerak pasti
memiliki percepatan.
Hukum kedua Newton menetapkan hubungan antara
besaran dinamika gaya dan massa dan besaran kinematika
percepatan, kecepatan, dan perpindahan. Gaya adalah suatu
pengaruh pada sebuah benda yang menyebabkan benda
mengubah kecepatannya, artinya dipercepat. Arah gaya adalah
arah percepatan yang disebabkan jika gaya itu adalah satu-satunya
gaya yang bekerja pada benda tersebut. Besarnya gaya adalah
hasil kali massa benda dan besarnya percepatan yang dihasilkan
gaya. Massa adalah sifat intristik sebuah benda mengukur
resistensinya terhadap percepatan.
5
“Tiap aksi akan menimbulkan reaksi, jadi apabila suatu benda
memberikan gaya pada benda lain maka benda yang mendapat gaya
akan memberikan gaya kembali yang besarnya sama dengan gaya
yang diterima dari benda pertama, namun arahnya akan
berlawanan“
Hukum III Newton tentang gerak menyatakan bahwa bila
suatu benda melakukan gaya pada benda lainnya, maka akan
menimbulkan gaya yang besarnya sama dengan arah yang
berlawanan. Untuk setiap gaya aksi yang dilakukan, selalu ada gaya
reaksi yang besarnya sama tetapi arahnya berlawanan, atau gaya
interaksi antara dua buah benda selalu sama besar tetapi
berlawanan arah. Harus selalu diingat bahwa pasangan gaya yang
dimaksudkan dalam Hukum III Newton ini bekerja pada dua benda
yang berbeda. Gaya mana yang merupakan gaya reaksi pada
dasarnya tidak dapat ditentukan. Namun demikian, biasanya dalam
soal fisika disebutkan bahwa gaya aksi adalah gaya yang kita
lakukan, meskipun sebenarnya bisa dipertukarkan.
6
(aksi). Sebagai reaksi, air memberi gaya pada dayung kedepan
sehingga perahu bergerak kedepan.
7
b) Massa
Massa adalah sifat intrinsik dari sebuah benda yang
menyatakan resistensinya terhadap percepatan. Massa
sebuah benda dapat dibandingkan dengan massa benda lain
dengan menggunakan gaya yang sama pada masing-masing
benda dan dengan mengukur percepatannya. Dengan
demikian rasio massa benda-benda itu sama dengan
kebalikan rasio percepatan benda-benda itu yang dihasilkan
oleh gaya yang sama :
m1/m2 = a1/a2
Satuan SI untuk massa adalah kg (kilogram)
8
F. Penerapan Hukum Newton dibidang kehutanan atau
agrokompleks
9
II. Hukum Termodinamika
B. Hukum 0 Termodinamika
10
“Jika dua sistem berada dalam kesetimbangan termal dengan
sistem ketiga, maka mereka berada dalam kesetimbangan termal satu
sama lain”
C. Hukum I Termodinamika
D. Hukum II Termodinamika
Hukum II termodinamika menunjukkan kondisi alami dari alur kalor
suatu objek dengan sistem. “Kalor mengalir secara alami dari benda
yang panas ke benda yang dingin; kalor tidak akan mengalir secara
spontan dari benda dingin ke benda panas tanpa dilakukan usaha”.
11
E. Hukum III Termodinamika
“Entropi dari suatu kristal sempurna pada absolut nol adalah sama
dengan nol,”
F. Bentuk-Bentuk Energi
G. Hukum ini berbunyi: “Kalor dan kerja mekanik adalah bisa saling
tukar”. Sesuai dengan
H. hukum ini, maka sejumlah kerja mekanik dibutuhkan untuk
menghasilkan sejumlah kalor, dan
I. sebaliknya.
J. Hukum ini bisa juga dinyatakan sebagai: “Energi tidak bisa dibuat
atau dimusnahkan,
K. namun bisa dirubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya”. Sesuai
dengan hukum ini, energi yang
L. diberikan oleh kalor mesti sama dengan kerja eksternal
yang dilakukan ditambah dengan
M. perolehan energi dalam karena kenaikan temperatur.
N. Jika kalor diberikan kepada sistem, volume dan suhu sistem akan
bertambah (sistem akan
O. terlihat mengembang dan bertambah panas). Sebaliknya, jika kalor
diambil dari sistem, volume
P. dan suhu sistem akan berkurang (sistem tampak mengerut dan
terasa lebih dingin). Prinsip ini
Q. merupakan hukum alam yang penting dan salah satu bentuk dari
hukum kekekalan energi.
R. Sistem yang mengalami perubahan volume akan
melakukan usaha dan sistem yang
S. mengalami perubahan suhu akan mengalami perubahan energi
dalam. Jadi, kalor yang diberikan
T. kepada sistem akan menyebabkan sistem melakukan usaha dan
mengalami perubahan energi
U. dalam. Prinsip ini dikenal sebagai hukum kekekalan energi dalam
termodinamika
V. Hukum ini berbunyi: “Kalor dan kerja mekanik adalah bisa saling
tukar”. Sesuai dengan
W. hukum ini, maka sejumlah kerja mekanik dibutuhkan untuk
menghasilkan sejumlah kalor, dan
X. sebaliknya.
Y. Hukum ini bisa juga dinyatakan sebagai: “Energi tidak bisa dibuat
atau dimusnahkan,
12
Z. namun bisa dirubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya”. Sesuai
dengan hukum ini, energi yang
AA. diberikan oleh kalor mesti sama dengan kerja
eksternal yang dilakukan ditambah dengan
BB.perolehan energi dalam karena kenaikan temperatur.
CC. Jika kalor diberikan kepada sistem, volume dan suhu sistem
akan bertambah (sistem akan
DD. terlihat mengembang dan bertambah panas). Sebaliknya,
jika kalor diambil dari sistem, volume
EE.dan suhu sistem akan berkurang (sistem tampak mengerut dan
terasa lebih dingin). Prinsip ini
FF. merupakan hukum alam yang penting dan salah satu bentuk dari
hukum kekekalan energi.
GG. Sistem yang mengalami perubahan volume akan
melakukan usaha dan sistem yang
HH. mengalami perubahan suhu akan mengalami perubahan
energi dalam. Jadi, kalor yang diberikan
II. kepada sistem akan menyebabkan sistem melakukan usaha dan
mengalami perubahan energi
JJ. dalam. Prinsip ini dikenal sebagai hukum kekekalan energi dalam
termodinamika
KK.Hukum ini berbunyi: “Kalor dan kerja mekanik adalah bisa saling
tukar”. Sesuai dengan
LL. hukum ini, maka sejumlah kerja mekanik dibutuhkan untuk
menghasilkan sejumlah kalor, dan
MM. sebaliknya.
NN. Hukum ini bisa juga dinyatakan sebagai: “Energi tidak bisa
dibuat atau dimusnahkan,
OO. namun bisa dirubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya”.
Sesuai dengan hukum ini, energi yang
PP.diberikan oleh kalor mesti sama dengan kerja eksternal
yang dilakukan ditambah dengan
QQ. perolehan energi dalam karena kenaikan temperatur.
RR. Jika kalor diberikan kepada sistem, volume dan suhu sistem
akan bertambah (sistem akan
SS.terlihat mengembang dan bertambah panas). Sebaliknya, jika kalor
diambil dari sistem, volume
TT.dan suhu sistem akan berkurang (sistem tampak mengerut dan
terasa lebih dingin). Prinsip ini
UU. merupakan hukum alam yang penting dan salah satu bentuk
dari hukum kekekalan energi.
VV.Sistem yang mengalami perubahan volume akan
melakukan usaha dan sistem yang
13
WW. mengalami perubahan suhu akan mengalami perubahan
energi dalam. Jadi, kalor yang diberikan
XX.kepada sistem akan menyebabkan sistem melakukan usaha dan
mengalami perubahan energi
YY.dalam. Prinsip ini dikenal sebagai hukum kekekalan energi dalam
termodinamika
ZZ.Hukum ini berbunyi: “Kalor dan kerja mekanik adalah bisa saling
tukar”. Sesuai dengan
AAA. hukum ini, maka sejumlah kerja mekanik dibutuhkan untuk
menghasilkan sejumlah kalor, dan
BBB. sebaliknya.
CCC. Hukum ini bisa juga dinyatakan sebagai: “Energi tidak bisa
dibuat atau dimusnahkan,
DDD. namun bisa dirubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya”.
Sesuai dengan hukum ini, energi yang
EEE. diberikan oleh kalor mesti sama dengan kerja
eksternal yang dilakukan ditambah dengan
FFF. perolehan energi dalam karena kenaikan temperatur.
GGG. Jika kalor diberikan kepada sistem, volume dan suhu sistem
akan bertambah (sistem akan
HHH. terlihat mengembang dan bertambah panas). Sebaliknya,
jika kalor diambil dari sistem, volume
III.dan suhu sistem akan berkurang (sistem tampak mengerut dan
terasa lebih dingin). Prinsip ini
JJJ. merupakan hukum alam yang penting dan salah satu bentuk
dari hukum kekekalan energi.
KKK. Sistem yang mengalami perubahan volume akan
melakukan usaha dan sistem yang
LLL. mengalami perubahan suhu akan mengalami perubahan
energi dalam. Jadi, kalor yang diberikan
MMM. kepada sistem akan menyebabkan sistem melakukan usaha
dan mengalami perubahan energi
NNN. dalam. Prinsip ini dikenal sebagai hukum kekekalan energi
dalam termodinamika
Total energi (E) suatu sistem merupakan jumlah dari energi termal,
mekanis, kinetis, potensial, elektrik, magnetik, kimia dan nuklir. Di
dalam termodinamika yang dipelajari adalah besarnya perubahan dari
satu bentuk energi ke bentuk lainnya, bukan menghitung jumlah
energi dari suatu sistem.
14
1. Energi Makroskopik: Berhubungan dengan gerak dan pengaruh luar
seperti gravitasi, magnetik, elektrik dan tegangan permukaan.
Ep = m . g . h
15
1) Aliran air sungai dapat menghasilkan energi listrik dari PLTA.
2) Ekstraksi biji nyamplung menjadi biofuel yang dapat digunakan
sebagai bahan bakar menjadi energi kinetik (gerak).
3) Pemanfaatan limbah kotoran sapi menjadi biogas digunakan untuk
kebutuhan memasak
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
a. Hukum Newton
Hukum-hukum Newton adalah hukum yang mengatur
tentang gerak.
16
Hukum I Newton berbunyi “ Jika resultan dari gaya-
gaya yang bekerja pada benda sama dengan nol
maka benda diam akan tetap diam dan benda
bergerak lurus beraturan akan tetap bergerak lurus
beraturan”. Di mana
F=0
Hukum II Newton berbunyi “ Percepatan yang
ditimbulkan oleh gaya yang bekerja pada suatu benda
berbanding lurus dengan besar gaya itu dan
berbanding terbalik dengan massa benda itu “.
Dimana :
b. F=ma
Hukum III Newton berbunyi “ bila suatu benda
melakukan gaya pada benda lainnya, maka akan
menimbulkan gaya yang besarnya sama dengan arah
yang berlawanan”. Dimana :
Faksi = - Freaksi
Massa berbeda dengan berat. Massa adalah sifat
intristik dari sebuah benda yang menyatakan
resistensinya terhadap percepatan, sedangkan berat
bergantung pada hakikat dan jarak benda-benda lain
yang mengerjakan gaya-gaya gravitasi pada benda
itu.
b. Hukum Termodinamika
17
menghasilkan usaha/kerja. Namun sekarang ini pengertian
termodinamika telah berkembang, termodinamika diartikan
sebagai ilmu yang mempelajari energy beserta
perubahannya dan hubungan antara sifat-sifat (properties)
fisis materi. Hubungan antara kedua pandangan itu terletak
pada kenyataan bahwa beberapa sifat yang terukur
langsung, yang perinciannya meliputi pemerian makroskopik,
sebenarnya rata-rata terhadap selang waktu tertentu dari
sejumlah besar ciri khas mikroskopik.
Hukum yang memiliki dua konsep dimunculkan sejak
era mekanika klasik yang pertama kali dirumuskan oleh
alkemis. teolog, ahli fisika dan matematika Isaac Newton
berkaitan dengan hukum gerak tubuh makroskopik
kecepatan cahaya c.
Hukum termodinamika kedua terdapat dua
pernyataan yang sering dipergunakan dalam termodinamika
teknik adalah pernyataan Clausius dan Kelvin-Planck.
Pernyataan Clausius dipilih sebagai titik tolak dalam
pembelajaran hukum kedua beserta konsekuensinya karena
sesuai dengan pengalaman sehingga mudah diterima.
DAFTAR PUSTAKA
18
Anonim. 2015. Makalah Hukum Newton
https://nuretamra12.blogspot.com/2015/03/makalah-hukum-
newton.html [diakses pada 24 Januari 2023]
Larasati, Zara. 2022. Bunyi 3 Hukum Newton
https://www.ruangguru.com/blog/hukum-newton [diakses pada 24
Januari 2023]
Kompas. 2022. Bunyi Hukum Newton II dan Contoh Penerapannya dalam
Kehidupan
https://www.kompas.com/skola/read/2022/01/12/164427769/bunyi-
hukum-newton-ii-dan-contoh-penerapannya-dalam-kehidupan?
page=2 [diakses pada 24 Januari 2023]
19