Anda di halaman 1dari 32

MORFOLOGI TUMBUHAN

Tri Marchela Mangiri L13122409


berasal dari bahasa latin morphus yang berarti
MORFOLOGI wujud atau bentuk, dan logos yang berarti ilmu

MORFOLOGI merupakan ilmu yang mempelajari bentuk fisik


TUMBUHAN dan struktur tubuh dari tumbuhan (akar, batang, daun,
bunga dan buah)

mengidentifikasi tumbuhan secara visual, sehingga


keragaman tumbuhan yang sangat besar dapat
dikenali dan diklasifikasikan serta diberi nama yang
tepat untuk setiap kelompok yang terbentuk
Fungsi :
DAUN  Tempat keluar masuknya gas karbondioksida dan oksigen
 Tempat melakukan fotosintesis
 Sebaga alat transpirasi/penguapan
 Membatasi proses transpirasi/pengupan apabila tubuh tumbuhan
kekurangan air
 Alat perkembangbiakan secara vegetatif

Bagian-Bagian Daun
Setiap Satu tangkai daun
Pembagian Daun TUNGGAL terdapat satu helaian daun

Setiap Satu tangkai daun


MAJEMUK terdapat lebih dari satu helaian
daun
Acicularis berbentuk jarum sangat panjang dan
Bentuk-bentuk meruncing
Daun
berbentuk sisik kecil, pendek, meruncing
Scallike tajam, melebar pangkanya

berbentuk garis panjang daun ada beberapa


Liner kali

berbentuk memanjang, panjang daun kurang


Oblong lebih 2,5 dikali lebarnya

berbentuk lanset panjang kurang lebih 3-5


kali lebarnya, bagian terlebar pada dititik
Laceolate sekitar 1/3 bagian panjang dari pangkal;
menyempit pada ujungnya
bentuk lanset sungsang
Oblanceolate
Bentuk-bentuk
Daun
berbentuk bulat telur, dengan bagian
Ovate yang terlebar dekat pangkal

Obovate berbentuk bulat telur sungsang

Elliptical berbentuk elips

berbentuk jorong, panjang daun kurang lebih


Oval 1,5 dikali lebarnya

berbentuk bundar, panjang dan lebar sama


Obticular
Oblique : sisi
pangkal tidak merata
Pangkal Daun (Base) Attenuate : pangkal daun
yang lebar tiba-tiba
menyempit ke batang

Truncate : pangkal daun


Cuneate : pangkal rata (horizontal)
meruncing dengan ujung
yang rata

Cordate : pangkal daun


berbentuk hati Auriculate : berbentuk
seperti daun telinga
Peltate : tangkai daun
Sagitate : seperti berada di tengan dengan
pangkal panah dengan pangkal daun rata
ujung pangkal tidak
keluar

Hastate : seperti Obtuse : pangkal


pangkal panah dengan membulat
ujung pangkal keluar mendekati tangkai
ke samping
Ujung daun (apex)
Ujung daun perlahan – Ujung daun
lahan menyempit seperti jarum
sebelum bertemu pada yang pendek
ujung daun tetapi tidak
kaku dan
tajam

Kedua sisinya lurus


dan perlahan-lahan dan Ujung daunnya
berakhir di satu titik tajam seperti
jarum yang
panjang

Ada semacam titik


diujungnya tetapi
yidak tajam
10

Ada semacam Ujung daun


titik, agak pendek, berlekuk lebar
tajam dan kaku
dapa ujungnya

Tumpul, tepi daun Ujung daun


paralel dan berlekuk
melengkung pada sempit
ujung
11 Pertulangan daun
Pengertian Bunga
 Bunga merupakan sistem percabangan suatu batang tumbuhan yang
terdiri dari bagian yang bersifat steril dan fertil
steril : sebagai pelengkap dan penghias
tangkai bunga,dasar bunga, daun pelindung, daun tangkai, dan perhiasan
bunga. Perhiasan bunga terdiri dari daun kelopak (sepal) dan daun mahkota
(petal)
fertil : sebagai alat perkembang biakan
mikrosporofil sebagai benang sari dan makrosporofil sebagai putik
(pistillum) dengan daun buah sebagai penyusunnya.

 Bunga merupakan alat perkembangbiakan generatif, tempat terjadinya


peristiwa penyerbukan dan pembuahan yang nantinya akan
menghasilkan buah yang di dalamnya terdapat biji
Fungsi Bunga

1. Sebagai alat perkembangbiakan

2. Sebagai wadah menyatunya gamet jantan dan betina untuk


menghasilkan biji.

3. Sumber makanan, minuman, penghias, bahan parfum, bahan obat,


untuk keperluan budaya, dan lain-lain (Harry, 1994).
Bagian-Bagian Bunga

1. Kelopak Bunga
Kelopak bunga atau calyx merupakan bagian paling luar berwarna hijau seperti daun atau
kecoklatan. Bagian ini berfungsi melindungi mahkota pada saat kuncup. Kelopak bunga akan membuka pada saat
mahkota bunga mekar sempurna. Sebenarnya kelopak bunga merupakan modifikasi dari daun.
2. Mahkota Bunga
berwarna mencolok berfungsi membantu penyerbukan bunga dengan menarik
perhatian para serangga agar hinggap. Selain itu tugas mahkota juga melindungi
alat reproduksi bunga (putik dan benang sari). Petal atau kelopak pada mahkota
bunga umumnya berjumlah 5 helai dan terletak pada lingkar dalam kelopak
bunga.

3. Kepala Putik
merupakan alat reproduksi bunga betina atau biasa disebut dengan gynoecium. Oleh
sebab itu bagian ini mengandung sel-sel telur untuk bereproduksi. Posisi putik terletak
pada tengah bunga dan terdiri dari tiga bagian yaitu stigma atau kepala putik, stilus atau
tangkai putik, dan ovarium atau bakal buah.

4. Tangkai Putik
Tangkai putik merupakan saluran penghubung antara kepala putik dengan ovarium.
Selain itu tangkai putik berfungsi menyangga kepala putik agar bisa berdiri tegak dan
tetap pada posisinya. Bagian ini memiliki tabung serbuk sari yang digunakan untuk
membantu proses pembuahan dengan mengantarkan polen ke bagian bakal buah.
5. Benang Sari

merupakan alat kelamin jantan yang terdiri dari anter atau kepala sari untuk
menyimpan serbuk sari, polen atau serbuk sari untuk penyerbukan, dan filamen
atau tangkai sari untuk membantu proses reproduksi. Benang sari bekerja dengan
cara mikrosporangium dan spora haploid yaitu pelepasan serbuk sari dengan
bantuan agen penyerbukan seperti air, angin, atau serangga, kemudian serbuk sari
menempel pada putik bunga yang sama atau lainnya.

6. Bakal Biji

Bakal biji biasanya banyak ditemukan pada tumbuhan berbiji. Sedangkan pada bunga bakal biji
berfungsi melindungi sel telur dan menjadi tempat pertemuan antara sel-sel telur yang akan
dibuahi. Bakal biji letaknya didalam bakal buah

7. Dasar bunga atau receptacle

bagian tempat melekatnya mahkota dan komponen bunga lainnya agar tetap berada di posisinya
meskipun terkena terpaan angin
8. Tangkai Bunga
Berfungsi sebagai penyokong dan sebagai penghubung antara bunga dengan
ranting. Tangkai bunga memiliki ukuran diameter yang berbeda-beda sesuai
dengan jenisnya. Beberapa tangkai bunga berbentuk merambat atau
majemuk, hal ini biasanya dikondisikan sesuai dengan lingkungan hidup
bunga

Bunga yang lengkap mempunyai empat bagian bunga sebagai berikut :


1. Kelopak
2. Mahkota
3. Benang Sari
4. Putik

Bunga tidak lengkap atau tidak sempurna apabila salah satu bunga bagian bunga
diatas tidak ada
BUAH

adalah organ pada tumbuhan berbunga yang


merupakan perkembangan lanjutan dari bakal buah
(ovarium). Buah biasanya membungkus dan
melindungi biji. Aneka rupa dan bentuk buah tidak
terlepas kaitannya denganfungsi utama buah, yakni
sebagai pemencar biji tumbuhan (Campbell,2003)
Pembagian Buah

Buah Semu (False Fruit) : buah yang bukan terbentuk dari bakal buah, tapi berasal bagian lain dari bunga
yang kemudian menjadi bagian utama, dimana buah yang sesungguhnya tidak menonjol.

1. Buah semu tunggal :


berasal dari 1 bunga dan 1 bakal buah, bagian bunga yang
lain menonjol dan ikut membentuk buah. Contoh: Jambu mente (Anacardium
occidentale).
2. Buah Semu Ganda :
berasal dari 1 bunga yang memiliki > 1 bakal buah yang posisinya bebas
satu sama lain, masing-masing tumbuh menjadi buah, bagian lain juga ikut membesar dan
menonjol. Contoh: Fragaria visca. Buah ini juga biasa disebut Accessory Fruit, yaitu buah
atau bagian yang menyerupai buah yang mana bagian yang berdaging yang menonjol
adalah receptacle yang dilingkupi oleh banyak pistil dengan biji-biji kering menyerupai tipe
achene. Strawberry (Fragaria visca) memiliki receptacle yang lembut yang dapat dimakan
dan buahnya yang berisi biji terletak di bagian permukaan.

3. Buah Semu Majemuk :


Buah yang berasal dari bunga majemuk tetapi dari luar tampak satu.
Tipe Syconium: buah yang tersusun oleh receptacle yang cekung yang
didalamnya terdapat banyak bunga majemuk kecil, yang didalamnya terdapat
biji. Contoh: Ficus sp.
Buah Sejati (True Fruit)
Buah sejati : buah yang benar-benar berasal dari pistil yang masak dan
merupakan bagian utama yang menonjol.
Dibagi menjadi:
1. Buah sejati tunggal
2. Buah sejati ganda
3. Buah sejati majemuk
1. Buah Sejati Tunggal : berasal dari 1 bunga dan 1 bakal buah yang berisi 1 biji atau lebih.
a. Tunggal Kering (Dry) : buah sejati tunggal yang lapisan luarnya keras dan berkayu.
 Buah Tunggal Kering, Biji Tunggal & Indehiscent
Caryopsis : buah berbiji satu yang kering dan kecil, tidak pecah, memiliki lapisan pericarp yang
tipis, memiliki kulit biji yang melekat pada biji (Contoh: Jagung (Zea mays))
Achene : biji yang berlekatan dengan biji hanya pada satu tempat dan satu locule. Contoh:
Bunga matahari
Nut : tergolong buah achene, tetapi kulitnya sangat keras dan mengayu, ovary berlocule banyak tetapi melebur
menjadi satu. Contoh: Kastanya (Castaena argantea)
Samara : buahnya bersayap, indehiscent. Contoh: Mahoni (Swietenia macrophylla), Famili
Dipterocarpacea.
 Buah Tunggal Kering, Banyak Biji

Schizocarp : buah kering yang terbagi menjadi 2 apabila pecah, terbagi menjadi mericarp (bagian buah) dan carpophore
(tangkai/batang dari sporocarp -- receptacle yang berisi spora). Contoh: Tanaman kaki kuda (Centella asiatica), Wortel (Datura
metel).
Rhegna : hampir sama dengan schizocarp, tetapi buahnya pecah lagi sehingga biji dapat keluar dari ruangnya.
Contoh: Jarak (Ricinnus communis), karet (Hevea spp.)
Buah Kotak : buah yang mengandung banyak biji terdiri dari beberapa carpel, dehiscent, kulit buah yang pecah
melekat pada tangkai bunga/buah. Contoh: Durian (Durio zibethinus)

b. Tunggal Berdaging (Fleshy) : buah yang pericarp-nya atau carpelnya menebal dan berkembang, merupakan tipe buah
indehiscent.
Biasanya terdiri dari 3 bagian : Exocarp (bagian luar)
Mesocarp (bagian tengah)
Endocarp (bagian dalam)
Seed (biji)
1). Bacca (buni) : buah yang dindingnya mempunyai 2 lapisan; a) lapisan luar yang tipis dan kaku dan b) lapisan dalam yang tebal,
lunak, dan berair, seringkali dapat dimakan. Contoh: Carica papaya, Averrhoa carambola.
2). Pepo : ditinjau dari sudut susunannya tidak jauh berbeda dengan buah bacca., dinding luar lebih kuat dan tebal Biasanya
kulit buah bagian luar lebih tebal dan kaku, ruangan buah (locule) berisi biji-biji dalam jumlah yang besar dan masih mempunyai bagian
yang kosong, terdiri atas 3 carpel. Contoh: Famili Cucurbitaceae, Famili Passifloraceae.
3). Hesperidium : dianggap sebagai variasi buah bacca.,memiliki partisi antar ruang dan biasanya terdiri dari 3 lapisan. Kulit buah
mempunyai 3 lapisan:
a. Flavedo : lapisan luar yang kaku, mengandung banyak kelenjar minyak atsiri, mula-mula berwarna hijau, tetapi jika buahnya masak
warnanya berubah menjadi kuning/jingga.
b. Albedo : bersifat seperti spons, terdiri atas jaringan yang berwarna putih.
c. Juice sacs : lapisan yang bersekat-sekat, hingga terbentuk beberapa ruang yang didalamnya terdapat gelembung-gelembung berair dan
bijinya biasanya terdapat bebas di antara gelembung.
4). Drupe : mempunyai kulit buah yang terdiri dari 3 lapisan kulit. Contoh: Mangga (Mangifera indica), Plum-Aprikot-
Nektarin (Prunus spp.), kelapa (Cocos nucifera)
5). Pome : seperti batu dengan kulit dalam yang tipis, tetapi cukup kuat, seperti kulit, kulit tengah tebal, lunak, berair dan biasanya dapat
dimakan, memiliki beberapa ruangan, tiap ruangannya mengandung satu biji, Contoh: Mallus domestica, Pyrus communis.
6). Berry : buah yang terbentuk dari ovary tunggal yang mengandung 1 atau lebih biji, ovary superior. Keseluruhan pericarrp berdaging,
kulit kadang keras. Contoh: Solanum lycopersicum (tomat), alpukat (Persea spp.)
2. Buah Sejati Ganda
Buah Sejati Ganda : buah yang berasal dari 1 bunga dan beberapa bakal buah, yang satu sama lain
bebas dan masing-masing menjadi 1 buah, tetapi semuanya berkumpul pada satu tangkai.
Tipe Buah sejati Ganda:
Aggregate : buah dengan receptacle tidak berdaging yang
mendukung banyak pistil dan setiap pistil berdaging.
Contoh : Anona squamosa, Michelia campaka, Raspberry (Rubus spp)

3. Buah Sejati Majemuk


Buah Sejati Majemuk : buah yang berasal dari 1 bunga majemuk, jadi merupakan kumpulan buah yang masing-masing
berasal dari 1 bunga (dalam 1 rangkaian bunga majemuk).

Tipe Buah Sejati Majemuk:


Multiple : Berasal dari bunga majemuk dengan ovary superior dan berdaging. Contoh: blackberry
Buah Buni Majemuk (Syncarp) : jika bakal buah masing-masing bunga majemuk membentuk suatu buah buni. Contoh: nenas
Batang (Caulis)
 Batang: salah satu organ vital bagi tumbuhan dan merupakan penyangga/sumbu tubuh tumbuhan.
 Sifat-sifat batang: bentuk panjang bulat (silindris) dan actinomorphic, memiliki ruas-ruas yang dibatasi oleh buku-
buku (pada buku-buku ini terdapat daun), fototrop atau heliotrop, pertambahan panjang di ujung, umumnya tidak
berwarna hijau (kecuali tumbuhan berumur pendek atau sewaktu batang masih muda)

Fungsi batang:  Mendukung bagian-bagian tumbuhan


 Melalui percabangan memperluas bidang asimilasi dan menempatkan bagian-bagian
tumbuhan lainnya di dalam ruang sehingga terdapat dalam posisi yang menguntungkan.
 Tempat jalannya air dan zat-zat makanan dari bagian bawah ke atas dan jalan
pengangkutan hasil-hasil asimilasi dari atas ke bawah.
 Tempat penimbunan zat-zat cadangan makanan.
Pembagian tumbuhan berdasarkan keberadaan batangnya:
 Planta acaulis (tumbuhan tidak berbatang): tumbuhan yang benar tidak berbatang, atau hanya
nampaknya tidak memiliki batang (batang sangat pendek) sehingga semua daunnya seakan keluar dari
bagian atas akar dan tersusun rapat satu sama lain. Contoh: lobak (Raphanus sativus), sawi (Brassica
juncea).
 Planta caulis (tumbuhan yang jelas berbatang) :
Tipe ini dibedakan menjadi:
1. Batang basah (herbaceus) lunak, berair contoh: Amaranthus spinosus
2. Batang berkayu (lignosus) keras, kuat, terdiri atas batang kayu. Contoh: pohon: mangga (Mangifera
indica), semak: sidaguri (Sida rhombifolia)
3. Batang rumput (Calmus) batang ≠ keras, ruas-ruas nyata dan berongga. contoh: padi (Oryza sativa)
4. Batang mendong (Calamus seperti batang rumput tetapi ruas lebih panjang. Contoh: mendong
(Fimbristylis globulosa), tumbuhan sebangsa teki (Cyperaceae)
Bentuk batang (penampang melintang)

1. Bulat (teres) Contoh:bambu (Bambusa sp.)


2. Bersegi (angularis)
Segi tiga (triangularis) Contoh: rumput teki (Cyperus rotundus)
Segi empat (quadrangularis) Contoh: markisa (Passiflora quadrangularis)
3. Pipih
Filokladia (Phyllocladium)sangat pipih, tumbuh terbatas. Contoh: jakang (Muehlenbeckia
platyclade
Kladodia (cladodium)  masih tumbuh terus dan bercabang. Contoh: kaktus (Opuntia vulgaris)
Permukaan batang
• Licin (laevis), contoh: batang jagung
• Berusuk (Costatus), terdapat rigi-rigi yang membujur. contoh: iler (Coleus scutellarioides)
• Beralur (sulcatus), jika membujur batang terdapat alur-alur yang jelas. contoh: Cereus peruvianus.
• Bersayap (alatus), biasanya pada batang yang bersegi, dimana pada sudutnya terdapat pelebaran yang tipis. contoh: ubi
(Dioscorea alata), markisa
• Berambut (pilosus), contoh: tembakau (Nicotiana tabacum)
• Berduri (spinosus) contoh: mawar, contoh:(Rosa spp).
• Memperlihatkan bekas-bekas daun, contoh: Carica papaya
• Memperlihatkan bekas-bekas daun penumpu contoh: Nangka (Artocarpus integra
• Memperlihatkan banyak lentisel Contoh: sengon (Albizia stipulata).
• Keadaan-keadaan lain, contoh lepasnya kerak pada jambu biji dan pohon kayu putih (Melaleuca leucadendron).
Akar (radix)
Karakteristik Akar 1) tumbuh di dalam tanah;
2) akar tidak memiliki buku (Nodus) dan ruas (internodus);
3) tidak berwarna hijau;
4) aktif melakukan pertumbuhan, tetapi tidak secepat pertumbuhan daun dan batang,
dan;
5) berbentuk meruncing, hingga lebih mudah untuk menembus tanah.

Fungsi Akar • Memperkokoh dalam tugasnya menopang tumbuhan.


• Menyerap air dan unsur hara penting yang terdapat dalam tanah dan menyalurkan ke
batang dan daun.
• Sebagai tempat untuk menyimpang cadangan makanan, contoh umbi akar.
• Sebagai alat respirasi pada beberapa jenis tumbuhan, contoh tumbuhan bakau.
• Sebagai alat perkembangbiakan, contoh pohon sukun berkembang biak dengan tunas
dari akar.
• Mengangkut zat-zat makanan dan air yang sudah diserap ke bagian tumbuhan yang
memerlukan.
Collum (Leher Akar), merupakan pangkal dimana akar tumbuh pada awal proses pertumbuhan
Struktur yang terdekat dengan tanah dan terhubung langsung pada pangkal batang. Collum sangat mudah
Morfologi Akar dibedakan karena biasanya berwarna lebih terang daripada struktur lainnya.
Corpus Radicis (Batang Akar), struktur ini yang disebut juga “akar pokok” merupakan
struktur akar terdapat di antara ujung akar dan leher akar. Bagian inilah yang terus berkembang
dari tumbuhan mulai tumbuh hingga tumbuhan mati.
Radix Literalis, merupakan cabang-cabang akar yang berkembang dari batang akar. Radix
Literalis tidak terhubung langsung dengan pangkal batang, melainkan terhubung dengan Corpus
Radicis.
Akar Pokok, merupakan bagian akar yang terdiri dari kumpulan cabang akar dan tiap cabang
akar dapat melakukan percabangan akar lagi dan lagi.
Fibrilia Radicalis, merupakan serabut akar yang terdapat pada tiap cabang akar. Serabut akar
terdapat di antara cabang akar dan ujung akar.
Apex Radicis (Ujung Akar), merupakan struktur akar yang akan selalu mengalami
pertumbuhan karena terdiri dari jaringan-jaringan yang masih muda yang selalu bertambah dan
tumbuh.
Calyptras (Tudung Akar), merupakan struktur yang terdapat pada paling ujung bagian akar
yang mempunyai fungsi melindungi ujung akar dalam menembus tanah yang sangat lemah dan
rentan karena masih muda. Bagian ini sangat halus sehingga saat selesai menembus tanah akan
selalu diganti dengan jaringan yang baru.
Sistem Akar 1. Akar Tunggang (Taproot System)
Sistem akar tunggang pada umumnya terjadi pada tumbuhan dengan biji belah atau
berkeping biji dua (dikotil). Sistem perakaran tunggang terdiri dari akar pokok yang besar
dan tumbuh cabang-cabang akar yang mempunyai ukuran lebih kecil. Sistem akar
tunggang pada umumnya mempunyai fungsi utama yaitu untuk menyimpan makanan.

2. Akar Serabut (Fibrousroot System)


Sistem akar serabut merupakan sekumpulan akar yang jumlahnya banyak dengan ukuran
yang seragam. Pada umumnya akar serabut dapat kita temukan pada tumbuhan berkeping
tunggal atau monokotil, seperti rumput, padi, gandum, dan jagung.

Anda mungkin juga menyukai