Daun biasanya pipih, lebar, bewarna hijau dan memiliki bentuk paling beragam dibandingkan dengan
organ tumbuhan yang lain. Daun pada umumnya memiliki umur yang terbatas sehingga pada saat
tertentu akan gugur. Sepanjang perjalannan daun mengalami perubahan warna yang pada saat mudah
bewarna hijau muda, saat dewasa bewarna hijau tua, namun menjelang gugur akan berubah warna
menjadi pucat atau kekuningan. Pada tumbuhan tertentu daun dewasa tidak bewarna hijau tetapi
merah atu kuning. Monokotil dan dikotil memiliki perbedaan pola pertulangan daun. Secara umum,
monokotil memiliki tulang daun yang sejajar, sedangkan dikotil memiliki tulang daun menjari atau
melengkung
B. Sifat-sifat daun
Sifat-sifat daun yang perlu diketahui meliputi:
a. Bangunan daun (circumscriptio)
Bagian yang terlebar berada di tengah-tengah helaian daun
Deskripsi Contoh
Bangun bulat atau bundar (orbicularis), jika perbandingan
panjang : lebar = 1 : 1
Daun sawo
Daun jantung sungsang (obcordatus)
Daun semanggi
Bangun sudip atau bangun spatel (Spathulatus)
Graminae
Bangun pita (ligulatus). Seperti daun bangun garis tapi lebih panjang
lagi
Daun jagung
Bangun pedang (ensiformis) seperti bangun garis tapi daunnya tebal
di tengah dan tipis dikedua tepinya
Daun nenas
Bangun paku atau dabus (subulatus). Bentuk daun hampir seperti
silinder dan ujung runcing
Daun Araucaria
Bangun jarum (acerosus). Serupa bagun paku tapi lebih kecil,
runcing dan panjang
Daun pinus
b) Menjari (palminervis) : ujung tangkai daun keluar beberapa tulang yang memencar,
memperlihatkan seperti jari-jari pada tangan. Seperti pada pepaya, jarak, kapas, singkong.
d) Bertulang sejajar atau lurus (rectinervis) : bangun garis atau pita, mempunyai satu tulang
ditengah yang besar dan membujur daun. Pertulangan seperti ini terdapat pada tumbuhan
monokotil seperti rumput, teki-tekian (cyperaceae), dsb
g. Permukaan daun
Biasanya sisi atas daun lebih hijau dibanding bagian bawah. Berdasarkan kondisi permukaan daun
dibedakan menjadi :
1. Licin (leavis) atau mengkilap (nitidus) seperti pada Kopi (Coffee sp.)
2. Suram (opacus) seperti pada ketela rambat (Ipomea batatas)
3. Berselaput lilin (pruinosus) seperti pada tasbih (Canna hibrida)
C. Modifikasi Daun
Pada banyak tumbuhan, daun dimodifikasi untuk melakukan beberapa fungsi khusus selain
fungsi normal, seperti fotosintesis dan transpirasi. Terkadang modifikasi ini sebagai respons
terhadap kondisi lingkungan tertentu. Beberapa modifikasi penting dari daun terdiri atas:
1. Daun Penyimpanan
Beberapa tumbuhan xerophytic dan anggota famili Crassulaceae umumnya memiliki daun yang
sangat rimbun dan sukulen dengan jaringan penyimpan air. Daun ini memiliki sel parenkim yang
besar dengan vakuola sentral yang besar. Adaptasi semacam ini membantu tanaman untuk
menghemat pasokan air yang sangat terbatas dan menahan dari kekeringan
Sulur daun
3. Duri
Duri dapat terbentuk dari daun atau beberapa bagian anak daun termodifikasi menjadi duri
seperti pada Asparagus, Opuntia, Aloe, Argemone.
4. Sisik daun. Daun menjadi tipis, kering dan membentuk sebuah membran yang memiliki struktur
seperti kertas dan berfungsi melindungi tunas. Seperti pada Ficus and Tamarix, Ruscus,
Casurina.
5. Kantong daun (leaf pitcher) merupakan daun bermodifikasi menjadi kantung seperti ditemukan
pada Nepenthes, Dischidia.
6. Daun bola (leaf bladder) : pada berbagai tanaman daun termodifikasi menjadi ruang seperti bola
(bladder) seperti pada Utricularia.
7. Kait daun (leaf hooks): pada berbagai tanaman ujung anak daun termodifikasi menjadi kait
(hooks) yang membentu tanaman untuk memanjat seperti Argemone, Opuntia, Aloe, ekor kucing
(Bignonia unguiscati)
9. Daun berdaging (flashy leaves): pada bawang merah dan bawang putih ditemukan daun
berdaging yang berfungsi untuk penyimpanan makanan.