Anda di halaman 1dari 44

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Fisika adalah salah satu ilmu pengetahuan alam dasar yang banyak
digunakan sebagai dasar bagi ilmu-ilmu yanglain. Fisika adalah ilmu yang
mempelajari gejala alam secarakeseluruhan. Fisika mempelajari materi, energi,
danfenomena atau kejadian alam, baik yang bersifat makroskopis (berukuran
besar, seperti gerak Bumi mengelilingiMatahari) maupun yang bersifat
mikroskopis (berukurankecil, seperti gerak elektron mengelilingi inti) yang
berkaitan dengan perubahan zat atau energi.Fisika menjadi dasar berbagai
pengembangan ilmudan teknologi. Kaitan antara fisika dan disiplin ilmu
lainmembentuk disiplin ilmu yang baru, misalnya denganilmu astronomi
membentuk ilmu astrofisika, denganbiologi membentuk biofisika, dengan ilmu
kesehatanmembentuk fisika medis, dengan ilmu bahan membentuk fisika
material, dengan geologi membentuk geofisika, danlain-lain. Pada bab ini akan
dipelajari tentang dasar dasarilmu fisika.
Fisika berasal dari bahasa Yunani yang berarti alam.Fisika adalah ilmu
pengetahuan yang mempelajari sifatdan gejala pada benda-benda di alam. Gejalagejala inipada mulanya adalah apa yang dialami oleh indra kita,misalnya
penglihatan menemukan optika atau cahaya,pendengaran menemukan pelajaran
tentang bunyi, danindra peraba yang dapat merasakan panas.Mengapa kalian perlu
mempelajari

Fisika?

Fisikamenjadi

ilmu

pengetahuan

yang

mendasar,

karenaberhubungan dengan perilaku dan struktur benda khususnya benda mati.


Menurut sejarah, fisika adalah bidangilmu yang tertua, karena dimulai dengan
pengamatan-pengamatan dari gerakan benda-benda langit, bagaimanalintasannya,
periodenya, usianya, dan lain-lain. Bidangilmu ini telah dimulai berabadabadyang

lalu,

danberkembang

pada

zaman

Galileo

dan

Newton.

Galileomerumuskan hukum-hukum mengenai benda yangjatuh, sedangkan


Newton mempelajari gerak pada umumnya, termasuk gerak planet-planet pada
sistem tata surya.
1 | Fisika Dasar II Teknik Pertambangan

Hukum gerak Newton adalah hukum sains yang ditentukan oleh Sir Isaac
Newton mengenai sifat gerak benda. Hukum gerak Newton itu sendiri merupakan
hukum yang fundamental. Artinya, pertama hukum ini tidak dapat dibuktikan dari
prinsip-prinsip lain, kedua hukum ini memungkinkan kita agar dapat memahami
jenis gerak yang paling umum yang merupakan dasar mekanika klasik.
Hukum gerak Newton adalah hukum sains yang ditentukan oleh Sir Isaac
Newton mengenai sifat gerak benda.Hukum gerak Newton itu sendiri merupakan
hukum yang fundamental.Artinya, pertama hukum ini tidak dapat dibuktikan dari
prinsip-prinsip lain, kedua hukum ini memungkinkan kita agar dapat memahami
jenis gerak yang paling umum yang merupakan dasar mekanika klasik.
Dalam fisika kita mengenal yang namanya hukum newton 1, 2 dan 3.
Hukum gerak Newton adalah tiga hukum fisika yang menjadi dasar
mekanikaklasik. Hukum ini menggambarkan hubungan antara gaya yang bekerja
pada suatu benda dan gerak yang disebabkannya.
Newton merupakan ilmuwan Inggris yang mendalami Dinamika, yaitu
cabang fisika yang mempelajari tentang gerak. Ketiga hukum gerak ini pertama
dirangkum oleh Isaac Newton dalam karyanya Philosophi Naturalis Principia
Mathematica, pertama kali diterbitkan pada 5 Juli 1687. Dalam makalah kali ini,
penulis hanya membahas tentang Hukum I Newton dan Hukum II Newton
saja.
Dalam kehidupan sehari-hari, gaya merupakan tarikan atau dorongan.
Misalnya, pada waktu kita mendorong atau menarik suatu benda atau kita
menendang bola, dikatakan bahwa kita mengerjakan suatu gaya dorong pada
mobil mainan.
Energi kinetik adalah energi gerak yang diperoleh sebagai gerakan dari
obyek, partikel, atau seperangkat partikel. Sebuah obyek yang memiliki gerak,
apakah itu gerak vertikal atau horizontal, maka sebuah obyek tersebut berarti
memiliki energi kinetik. Faktor yang mempengaruhi energi kinetik adalah
semakin berat sebuah obyek tersebut dan semakin cepat pula obyek tersebut
bergerak maka energi kinetik yang yang dimiliki obyek tersebut semakin besar.

2 | Fisika Dasar II Teknik Pertambangan

Energi potensial merupakan suatu bentuk energi yang tersimpan, yang dapat
dimunculkan dan diubah sepenuhnya menjadi tenaga kinetik. Tenaga potensial
tidak dapat dikaitkan dengan gaya tak konservatif seperti gaya gesekan, karena
tenaga kinetik dalam sistem demikian tidak kembali ke harga semula ketika sistem
mencapai konfigurasi mula mula. Energi potensial merupakan suatu bentuk
energi yang tersimpan, yang dapat dimunculkan dan diubah sepenuhnya menjadi
tenaga kinetik. Tenaga potensial tidak dapat dikaitkan dengan gaya tak konservatif
seperti gaya gesekan, karena tenaga kinetik dalam sistem demikian tidak kembali
ke harga semula ketika sistem mencapai konfigurasi mula mula.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa Pengertian Hukum Newton?
2. Bagaimana Bunyi, Rumus, Contoh soal Hukum I Newton?
3. Bagaimana Bunyi, Rumus, Contoh soal Hukum II Newton?
4. Bagaimana Bunyi, Rumus, Contoh soal Hukum III Newton?
5. Bagaimana Perbedaan berat dan massa sehingga pembaca bisa membedakan
antara massa dan berat?
6. Bagaimana tentang Energi Kinetik?
7. Bagaiman tentang Energi Potensial?
1.3 TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui pengertian Hukum Newton
2. Untuk mengetahui bunyi Hukum I. Newton
3. Untuk mengetahui bunyi Hukum II. Newton
4. Untuk mengetahui bunyi Hukum III. Newton
5. Untuk mengetahui perbedaan berat dan massa sehingga pembaca bisa
membedakan antara massa dan berat.
6. Untuk mengetahui tentang Energi Kinetik.
7. Untuk mengetahui tentang Energi Potensial.
1.3 MANFAAT PENULISAN
3 | Fisika Dasar II Teknik Pertambangan

Untuk Mengetahui pengertian Hukum Newton, Bunyi Hukum Newton I


dan Rumus Hukum Newton I, Bunyi Hukum Newton I dan Rumus Hukum
Newton I, Bunyi Hukum Newton I dan Rumus Hukum Newton I, Mengetahui
tentang Energi Kinetik dan juga Energi Potensial seperti pengertiam dan
Rumusnya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.

Pengertian Hukum Newton


Hukum-hukum Newton adalah hukum yang mengatur tentang gerak.

Hukum gerak Newton itu sendiri merupakan hukum yang fundamental. Artinya,
pertama hukum ini tidak dapat dibuktikan dari prinsip-prinsip lain. Kedua, hukum
ini memungkinkan kita agar dapat memahami jenis gerak yang paling umum yang
merupakan dasar mekanika klasik.
Hukum gerak Newton adalah tiga hukum yang menjadi dasar mekanika klasik.
Hukum ini menggambarkan hubungan antara gaya yang bekerja pada suatu benda
dan gerak yang disebabkannya. Ketiga hukum gerak ini pertama dirangkum oleh
Isaac Newton dalam karyanya Philosophi Naturalis Principa Mathematica,
pertama kali ditebitkan pada 05 Juli 1687.
2.2.

Hukum I Newton

Bunyi Hukum I Newton


Jika resultan dari gaya-gaya yang bekerja pada benda sama dengan nol
maka benda diam akan tetap diam dan benda bergerak lurus beraturan akan tetap
bergerak lurus beraturan
Artinya Suatu benda akan mempertahankan keadaanya apabila gaya yang bekerja
padanya sama dengan 0. Contohnya batu akan tetap diatas gunung apabila tidak
ada yang memindahkannya
Secara fisika, HUKUM NEWTON 1 dapat dituliskan :
F = 0
Keterangan :
4 | Fisika Dasar II Teknik Pertambangan

F = resultan gaya (Kg m/s2)


Berdasarkan hukum I Newton, dapatlah kita pahami bahwa suatu benda
cenderung mempertahankan keadaannya. Benda yang mula-mula diam akan
mempertahankan keadaan diamnya, dan benda yang mula-mula bergerak akan
mempertahankan geraknya. Oleh karena itu, hukum I Newton juga sering disebut
sebagai hukum kelembaman atau hukum inersia. Ukuran kuantitas kelembaman
suatu benda adalah massa. Setiap benda memiliki tingkat kelembaman yang
berbeda-beda. Makin besar massa suatu benda, makin besar kelembamannya. Saat
mengendarai sepeda motor kita bisa langsung memperoleh kelajuan besar dalam
waktu singkat. Namun, saat kita naik kereta, tentu memerlukan waktu yang lebih
lama untuk mencapai kelajuan yang besar. Hal itu terjadi karena kereta api
memiliki massa yang jauh lebih besar daripada massa sepeda motor.
Setiap hari kita mengalami hukum I Newton. Misalnya, saat kendaraan
yang kita naiki direm secara mendadak, maka kita akan terdorong ke depan dan
saat kendaraan yang kita naiki tiba-tiba bergerak, maka kita akan terdorong ke
belakang, peristiwa tersebut merupakan contoh dari Hukum Newton 1.
Hukun Newton Pertama Sebagai Hukum Kelembaman
Hukum pertama Newton menyatakan bahwa sebuah benda dalam keadaan
diam atau bergerak dengan kecepatan konstan akan tetap diam atau akan terus
bergerak dengan kecepatan konstan kecuali ada gaya eksternal yang bekerja pada
benda itu. Kecenderungan ini digambarkan dengan mengatakan bahwa benda
mempunyai kelembaman. Benda yang mula-mula diam akan mempertahankan
keadaan diamnya ( malas bergerak ), dan benda yang mula-mula bergerak akan
mempertahankan keadaan bergeraknya ( malas berhenti ). Sifat benda yang
cenderung mempertahankan keadaan geraknya ( diam atau bergerak ) inilah yang
disebut kelembaman atau inersia ( kemalasan ). Oleh karena itu hukum pertama
Newton disebut juga hukum Kelembaman atau Hukum inersia.
Contoh hukum I Newton
5 | Fisika Dasar II Teknik Pertambangan

a. Jika sepeda yang kita naiki sedang melaju, tiba-tiba direm mendadak maka
tubuh kita akan terdorong ke depan.
b. Jika kita sedang duduk didalam bus yang sedang berhenti, tiba-tba supir bus
menjalankan bus maka tubuh akan terdorong ke belakang.
Soal dan Pembahasan Hukum Newton I
1. Sebuah benda ditarik lewat garis lurus sepanjang sebuah permukaan datar dan
licin dengan gaya konstan. Pertambahan kelajuannya dalam selang 10 s adalah 5
km/jam. Jika gaya konstan kedua dikerjakan dalam arah yang sama di samping
gaya pertama tadi, kelajuan bertambah 15 km/jam dalam selang 10 s. Bagaiamana
perbandingan kedua gaya itu?
Jawab :
Percepatan benda berhubungan dengan massa dan gaya total sehingga berlaku F =
m . Jika m menjadi massa kapal, maka 1 adalah percepatan kapal dengan gaya
total F1 dan 2 adalah percepatannya dengan gaya F1 + F2.

2. Sebuah gaya tertentu F0 memberikan percepatan 6 x 106 m/s2 pada suatu benda.
Gaya lain memberikan pada benda yang sama percepatan sebesar 9 x 106 m/s2.
a. berapakah besarnya gaya kedua?Berapakah percepatan benda?
b. jika kedua gaya itu bekerja bersama sama pada benda dalam arah yang sama
c. jika kedua gaya itu bekerja bersama sama pada benda dalam arah yang
berlawanan
d. jika kedua gaya itu saling tegak lurus
Jawab :
6 | Fisika Dasar II Teknik Pertambangan

3. Gaya tertentu yang diberikan pada sebuah benda bermassa m1 memeberinya


percepatan 20 m/s2. Gaya yang sama diberikan pada sebuah benda bermassa
7 | Fisika Dasar II Teknik Pertambangan

m2 menyebabkan percepatan 30 m/s2. Jika kedua benda itu diikat bersama dan
gaya yang sama diberikan pada gabungan benda-benda itu carilah percepatannya!
Jawab:

4. Balok meluncur ke kanan dengan kecepatan tetap 4ms-1.jika F1=10 N ; F2=20


N. Berapa
besar F3?
Pembahasan:
F=0
F1+F3-F2=0
F3=F2-F1
F3=20-10
F3=10 N
5. Benda bermassa m = 10 kg berada di atas lantai kasar ditarik oleh gaya F = 12
N ke arah kanan. Jika koefisien gesekan statis antara benda dan lantai adalah 0,2
dengan koefisien gesekan kinetis 0,1 tentukan besarnya :
a) Gaya normal
b) Gaya gesek antara benda dan lantai
c) Percepatan gerak benda
Pembahasan :
Gaya-gaya pada benda diperlihatkan gambar berikut:
a) Gaya normal
8 | Fisika Dasar II Teknik Pertambangan

Fy = 0
NW=0
N mg = 0
N (10)(10) = 0
N = 100 N
b) Gaya gesek antara benda dan lantai
Cek terlebih dahulu gaya gesek statis maksimum yang bisa terjadi antara benda
dan lantai:
fsmaks = s N
fsmaks = (0,2)(100) = 20 N
Ternyata gaya gesek statis maksimum masih lebih besar dari gaya yang menarik
benda (F) sehingga benda masih berada dalam keadaan diam. Sesuai dengan
hukum Newton untuk benda diam :
Fx = 0
F fges = 0
12 fges = 0
fges = 12 N
c) Percepatan gerak benda
Benda dalam keadaan diam, percepatan benda NOL

9 | Fisika Dasar II Teknik Pertambangan

2.3. Hukum II Newton


Bunyi Hukum II Newton
Percepatan yang ditimbulkan oleh gaya yang bekerja pada suatu benda
berbanding lurus dengan besar gaya itu ( searah dengan gaya itu ) dan berbanding
terbalik dengan massa benda tersebut.
Secara matematis dapat ditulis :

Gaya, Massa, dan Hukum Kedua Newton


Hukum kedua Newton menetapkan hubungan antara besaran dinamika gaya
dan massa dan besaran kinematika percepatan, kecepatan, dan perpindahan. Gaya
adalah suatu pengaruh pada sebuah benda yang menyebabkan benda mengubah
kecepatannya, artinya dipercepat. Arah gaya adalah arah percepatan yang
disebabkan jika gaya itu adalah satu-satunya gaya yang bekerja pada benda
tersebut. Besarnya gaya adalah hasil kali massa benda dan besarnya percepatan
yang dihasilkan gaya. Massa adalah sifat intristik sebuah benda mengukur
resistensinya terhadap percepatan.
Contoh penerapan Hukum II Newton :
Pada gambar disamping, sebuah benda ditarik dengan gaya F. Dengan
adanya gaya F, maka benda bergerak dengan percepatan a. Pada kasus yang
kedua, benda dengan massa m ditarik oleh 2 orang dengan gaya 2F. Pada Kasus
yang kedua ini, benda bergerak dengan percepatan 2a, massa benda ditambah dan
10 | F i s i k a D a s a r I I T e k n i k P e r t a m b a n g a n

ditarik dengan gaya F. Pada kasus yang ketiga benda bergerak dengan percepatan
a/2 .
Dalam hukum ini, Newton menyimpulkan sebagai berikut :
1. Percepatan benda yang disebabkan adanya resultan gaya pada benda dengan
massa m berbanding langsung ( sebanding ) dengan besar resultan gaya. Makin
besar gaya, makin besar percepatan.
2. Percepatan benda yang disebabkan adanya resultan gaya pada benda
berbanding terbalik dengan massa benda m. Makin besar massa, makin kecil
percepatan.
Aplikasi hukum II Newton dalam kehidupan sehari-hari :
1. Mengambil air dari dalam sumur menggunakan katrol. Pada saat mengambil
air dari dalam sumur kita memberikan gaya pada katrol dengan menarik tali
yang menhubungkan katrol. Gaya inilah yang akan menggerakkan katrol,
seperti yang ditunjukka pada gambar di atas.
2. Lift yang bergerak naik turun. Sebelum bergerak baik naik maupun turun lift
dalam keadaan diam. Kemudian lift diberi gaya yang mengakibatkan lift
mengalami percepatan.
Contoh Soal dan Pembahasan Newton II :
1. Mobil-mobilan bermassa 2 Kg diam diatas lantai licin, kemudian diberi gaya
tertentu dan bergerak dengan percepatan 10m/s2. Berapakah gaya yang
diberikan pada mobil-mobilan?
Diketahui : m = 2 Kg
a = 10 m/s2
Ditanya : F ?
Jawab : F = m.a
= 2 Kg . 10 m/s2 = 20 N
2. Benda bermassa 1 kg bergerak dengan percepatan konstan 5 m/s 2. Berapa
besar resultan gaya yang menggerakan benda tersebut ?
Pembahasan
Diketahui :
Massa benda (m) = 1 kg
11 | F i s i k a D a s a r I I T e k n i k P e r t a m b a n g a n

Percepatan (a) = 5 m/s2


Ditanya : resultan gaya yang menggerakan benda
Jawab :
Jadi resultan gaya yang menggerakan benda adalah :

3. Massa balok = 1 kg, F = 2 Newton. Besar dan arah percepatan balok adalah

Pembahasan
Diketahui :Massa balok (m) = 1 kg
Gaya (F) = 2 Newton
Ditanya : besar dan arah percepatan balok (a)
Jawab :

Arah percepatan balok = arah gaya F


4. Massa balok = 2 kg, F1 = 5 Newton, F2 = 3 Newton. Besar dan arah
percepatan balok adalah

Pembahasan:
Diketahui :
12 | F i s i k a D a s a r I I T e k n i k P e r t a m b a n g a n

Massa balok (m) = 2 kg


F1 = 5 Newton
F2 = 3 Newton
Ditanya : besar dan arah percepatan balok (a)
Jawab :

4. Massa balok = 2 kg,


F1 = 10 Newton, F2 = 1 Newton. Besar dan arah percepatan balok adalah

Pembahasan

Diketahui :
Massa balok (m) = 2 kg
F2 = 1 Newton
F1 = 10 Newton
F1x = F1 cos 60o = (10)(0,5) = 5 Newton
Ditanya : besar dan arah percepatan balok (a)
Jawab :
13 | F i s i k a D a s a r I I T e k n i k P e r t a m b a n g a n

Arah percepatan balok = arah


resultan gaya = arah F1x
5. F1 = 10 Newton, F2 = 1 Newton, m1 = 1 kg, m2 = 2 kg. Besar dan arah
percepatan balok adalah

Pembahasan
Diketahui :
Massa balok 1 (m1) = 1 kg
Massa balok 2 (m2) = 2 kg
F1 = 10 Newton
F2 = 1 Newton
Ditanya : besar dan arah percepatan balok (a)
Jawab :

6. Sebuah balok dengan massa 1 kg yang awalnya diam, diberi gaya 1 Newton
sehingga balok bergerak dengan kecepatan 10 m/s selama 2 detik. Tentukan
percepatan balok selama bergerak !
14 | F i s i k a D a s a r I I T e k n i k P e r t a m b a n g a n

Diketahui :
m : 10 kg
t=2s
v1 = 0 m/s
v2 = 10 m/s
F=1N
a = v/t = 10/2 = 5 m/s2
ditanya :
a...?
jawab :
a = F/m
a = 1/1
a = 1 m/s2
7. Sebuah benda bermassa 2 kg ditarik dengan gaya 15 Newton searah dengan
gerak benda. Tentukan percepatan benda jika gaya gesekan antara benda dan
lantai 1 Newton !
Diketahui :
m : 2 kg
F = 15 N
fg : 1 N
ditanya :
a...?
jawab :
F fg = m a
15 1 = 2 a
14 = 2a
a = 14/2
a = 7 m/s2
2.4. Hukum III Newton
Hukum III Newton dapat dituliskan
15 | F i s i k a D a s a r I I T e k n i k P e r t a m b a n g a n

F aksi = - F reaksi
Ingat gaya merupakan besaran vektoryang mempunyai nilai dan arah,
tanda negatif menunjukkan arah gaya reaksi berlawanan dengan gaya aksi.
Adapun syarat berlakunya hukum II Newton atau hukum aksi reaksi kedua
gaya sama besar, kedua gaya arahnya berlawanan, bekerja pada dua benda yang
berbeda. Gaya yang bekerja pada aksi reaksi disebut gaya sentuh.
Hukum III Newton juga berlaku pada gaya tak sentuh, seperti pada gaya
gravitasi bumi. Gaya gravitasi bumi menyebabkan benda-benda dapat jatuh ke
bumi. Buah kelapa yang sudah tua seringkali jatuh dari pohonnya.
Hukum III Newton tentang gerak menyatakan bahwa bila suatu benda
melakukan gaya pada benda lainnya, maka akan menimbulkan gaya yang
besarnya sama dengan arah yang berlawanan. Dengan kata lain, Hukum III
Newton ini berbunyi :
Gaya aksi
Gaya aksi
Gaya reaksi

= gaya reaksi.
= gaya yang bekerja pada benda.
= gaya reaksi benda akibat gaya aksi.

Untuk setiap gaya aksi yang dilakukan, selalu ada gaya reaksi yang
besarnya sama tetapi arahnya berlawanan, atau gaya interaksi antara dua buah
benda selalu sama besar tetapi berlawanan arah. Harus selalu diingat bahwa
pasangan gaya yang dimaksudkan dalam Hukum III Newton ini bekerja pada dua
benda yang berbeda. Gaya mana yang merupakan gaya reaksi pada dasarnya tidak
dapat ditentukan. Namun demikian, biasanya dalam soal fisika disebutkan bahwa
gaya aksi adalah gaya yang kita lakukan, meskipun sebenarnya bisa
dipertukarkan.
Hukum ketiga menyatakan bahwa tidak ada gaya timbul di alam semesta
ini, tanpa keberadaan gaya lain yang sama dan berlawanan dengan gaya itu. Jika
sebuah gaya bekerja pada sebuah benda ( aksi ) maka benda itu akan mengerjakan
gaya yang sama besar namun berlawanan arah ( reaksi ). Dengan kata lain gaya
selalu muncul berpasangan. Tidak pernah ada gaya yang muncul sendirian.

16 | F i s i k a D a s a r I I T e k n i k P e r t a m b a n g a n

Sebagai Contoh, ketika kita berjalan, telapak kaki kita mendorong tanah
kebelakang ( aksi ). Sebagai reaksi, tanah mendorong telapak kaki kita ke depan,
sehingga kita berjalan kedepan.
Contoh lain, Ketika seseorang mendayung perahu, pada waktu
mengayunkan dayung, pendayung mendorong air ke belakang ( aksi ). Sebagai
reaksi, air memberi gaya pada dayung kedepan sehingga perahu bergerak
kedepan.

Secara matematis, Hukum III Newton ditulis sebagai berikut :


FA = - FB

Atau

Faksi = - Freaksi

Yang bisa dibaca sebagai gaya benda A yang bekerja pada benda B sama
dengan negativ gaya benda B yang bekerja pada benda A
Aplikasi hukum III Newton dalam kehidupan sehari-hari :
1. Tangan terasa sakit saat memukul tembok
Saat memukul tembok kita memberikan gaya pada tembok sebagai aksi, dan
tembok aka memberikan gaya yang sama tetapi arahnya berlawanan sebagai
reaksi. Gaya reaksi inilah yang menyebabkan tangan terasa sakit saat memukul
tembok.
2. Berjalan di atas lantai
Pada saat berjalan kaki memberikan gaya dorong kepada lantai sebagai aksi, gaya
aksi ini arahnya ke belakang. Lantai akan memberikan gaya dorong ke depan
kepada kaki sebagai reaksi.
3. Berenang
Pada saat berenang kaki dan tangan memberikan gaya dorong kebelakang kepada
air sebagai aksi. Air akan memberikan gaya dorong ke depan sebagai reaksi.
17 | F i s i k a D a s a r I I T e k n i k P e r t a m b a n g a n

peluncuran roket
4. Peluncuran roket
Pada saat roket diluncurkan mesin rokt akan memberikan gaya aksi kepada gas
yang arahnya ke bawah, dan gas tersebut akan mendoron roket keatas sebagai
gaya reaksi.
5. Senapan yang ditembakkan
Senapan mendorong peluru ke depan sebagai aksi, dan peluru akan mendorong
senapan ke belakang sebagai reaksi.
Demikianlah sekilas tentang hukum III Newton semoga bermanfaat.
2.5. Perbedan Berat dan Massa Berat
Gaya yang paling umum dalam pengalaman sehari-hari adalah gaya tarikan
grafitasi bumi pada sebuah benda. Gaya ini dinamakanberat benda, w. Jika kita
menjatuhkan sebuah benda dekat permukaan bumi dan mengabaikan resistensi
udara sehinngga satu-satunya gaya yang bekerja pada benda itu adalah gaya
karena grafitasi (keadaan ini dinamakan jatuh bebas), benda dipercepat ke bumi
dengan percepatan 9,81 m/s2. Pada tiap titik di ruang, percepatan ini sama untuk
semua benda, tak tergantung massanya. Kita namakan nilai percepatan ini g. Dari
hukum kedua Newton, kita dapat menulis gaya grafitasi Fg pada benda bermassa
m sebagai :
Fg = ma
Dengan menggunakan a = g dan menulis w untuk gaya grafitasi, kita
dapatkan :
18 | F i s i k a D a s a r I I T e k n i k P e r t a m b a n g a n

w = mg
Karena g adalah sama untuk semua benda di suatu titik, kita dapat
menyimpulkan bahwa berat benda sebanding dengan massanya. Namun
pengukuran g yang teliti di berbagai tempat menunjukkan bahwa g tidak
mempunyai nilai yang sama di mana-mana.
Gaya tarikan bumi pada benda berubah dengan lokasi. Secara khusus, di
titik-titik di atas permukaan bumi, gaya karena gravitasi berubah secara terbalik
dengan kuadrat jarak benda dari pusat bumi. Jadi, sebuah benda memiliki berat
sedikit lebih kecil pada ketinggian yang sangat tinggi dibandingkan pada
ketinggian laut. Medan gravitasi juga sedikit berubah dengan garis lintang karena
bumi tidak tepat bulat tetapi agak datar di kutub-kutubnya. Jadi,berat tidak seperti
massa,bukan sifat intrinsik benda itu sendiri. Satuan SI untuk berat adalah N
(Newton).
Massa
Massa adalah sifat intrinsik dari sebuah benda yang menyatakan
resistensinya terhadap percepatan. Massa sebuah benda dapat dibandingkan
dengan massa benda lain dengan menggunakan gaya yang sama pada masingmasing benda dan dengan mengukur percepatannya. Dengan demikian rasio
massa benda-benda itu sama dengan kebalikan rasio percepatan benda-benda itu
yang dihasilkan oleh gaya yang sama :
m1/m2 = a1/a2
Satuan SI untuk massa adalah kg (kilogram)
Untuk lebih jelasnya perbedaan antara berat dan massa dapat kita lihat pada
tabel berikut :
No. Massa
Massa adalah jumlah /
1.
banyaknya zat itu sendiri.
Disemua tempat harganya
2.
tetap
3.
Satuan ( SI ) Kg

Berat
Berat adalah gaya tarik bumi
terhadap benda.
Harganya
tidak
terdantung dari tempat itu.
Satuan Newton ( N )

19 | F i s i k a D a s a r I I T e k n i k P e r t a m b a n g a n

tetap,

4.
5.

Merupakan besaran skala


Merupakan besaran vektor
Dapat diukur dengan neraca Dapat diukur dengan neraca
ohauss dan neraca pegas.

pegas.

20 | F i s i k a D a s a r I I T e k n i k P e r t a m b a n g a n

21 | F i s i k a D a s a r I I T e k n i k P e r t a m b a n g a n

22 | F i s i k a D a s a r I I T e k n i k P e r t a m b a n g a n

4. Sebuah mobil bermassa 10 000 kg, bergerak dengan kecepatan 20 m/s.


Mobil direm dan berhenti setelah menempuh jarak 200 m. Berapakah gaya
pengeremannya?
Penyelesaian :
Diketahui :
m = 10 000 kg
v0 = 0 m/s
v = 20 m/s
x = 200 m
Ditanya : F?
Jawab :
F = m.a
v2 = v02 + 2.a.x
a = tvv.2202
= )200.(220022
= - 1 m/s2 (diperlambat)
F = m.a
= 10 000 (-1)
= - 10 000 N (berlawanan arah kecepatan mobil)
5. Sebuah balok terletak pada suatu bidang miring. Balok ini diikat oleh
sebuah tali. Jika tali diputuskan apa yang terjadi pada balok ini?
Perhatikan gambar dibawah ini :
Penyelesaian:
Mari kita lihat gaya-gaya yang bekerja pada benda.
Ada 3 buah gaya yang bekerja pada benda ini.
F gaya reaksi tali akibat gaya aksi yang diberikan oleh benda pada tali. F1
sering dinamakan sebagai gaya tegang tali yang diberi simbol T
W gaya berat benda akibat tarikan gravitasi. Reaksinya adalah gaya
sebesar W pada bumi. FISIKA MEKANIKA, Jonifan, Iin Lidya, Yasman

23 | F i s i k a D a s a r I I T e k n i k P e r t a m b a n g a n

F2 gaya reaksi bidang miring pada benda, akibat gaya aksi yang diberikan
benda itu pada bidang miring. F2 dinamakan gaya normal, sering diberi
simbol N.
Karena benda diam, maka percepatan benda sama dengan nol, sehingga
menurut Hukum Newton II :
F = m.a
F1 + F2 + W = 0
T + N + m.g = 0
Kita ambil sumbu x sepanjang bidang miring dan surnbu y tegak lurus
bidang miring. Komponen x dan y persamaan di atas adalah,
FX = T mg sin = 0
Dan
FY = T mg cos = 0
Jika tali dipotong maka T tidak ada, gaya resultan pada balok sama dengan
nol lagi, balok akan bergerak dipercepat. Jika aX dan aY adalah percepatan
arah sumbu x dan y, maka;
FX =maX
0 mg sin = maX
aX = - g sin
dan
FY= maY
T mg cos = maY
0 =maY
aY = 0
Jadi kesimpulannya adalah ketika tali putus maka benda bergerak dengan
percepatan -g sin 0 arah ke bawah sejajar bidang miring.
6. Suatu benda dijatuhkan dari atas bidang miring yang licin dan sudut
kemiringan 300. Tentukanlah percepatan benda tersebut jika g = 10 m/s2
dan massa benda 4 kg
Penyelesaian :
Diketahui :
24 | F i s i k a D a s a r I I T e k n i k P e r t a m b a n g a n

m = 4 kg
g = 10 m/s2
= 300
Ditanya : a ?
Jawab :
F = mg sin
mg mg cos
F = - mg sin = ma
a = - g sin
= - 10 sin 300
= - 10 . (0,5)
= 5 m/s2

2.6. Energi Kinetik

25 | F i s i k a D a s a r I I T e k n i k P e r t a m b a n g a n

Energi kinetik adalah energi gerak yang diperoleh sebagai gerakan dari
obyek, partikel, atau seperangkat partikel. Sebuah obyek yang memiliki gerak,
apakah itu gerak vertikal atau horizontal, maka sebuah obyek tersebut berarti
memiliki energi kinetik. Faktor yang mempengaruhi energi kinetik adalah
semakin berat sebuah obyek tersebut dan semakin cepat pula obyek tersebut
bergerak maka energi kinetik yang yang dimiliki obyek tersebut semakin besar.
Ada banyak bentuk energi kinetik antara lain yaitu : getaran (energi karena gerak
getaran), rotasi (energi karena gerak rotasi atau berputar), dan translasi (energi
karena gerakan perpindahan dari satu lokasi ke lokasi lain). Secara umum, energi
kinetik adalah energi yang dipunyai suatu benda yang sedang bergerak. Secara
khusus, energi kinetik adalah energi yang dipunyai suatu benda bermassa m yang
sedang bergerak dengan kelajuan v.

Gambar Energi Kinetik


Contoh energi kineti dalam kehidupan sehari-hari
1.Seekor gajah yang sedang berlari mempunyai energi kinetik lebih besar
daripada seorang atlet yang sedang berlari (dengan kelajuan yang sama)
karena gajah mempunyai massa yang lebih besar.

26 | F i s i k a D a s a r I I T e k n i k P e r t a m b a n g a n

2.Mobil balap yang sedang bergerak mempunyai energi kinetik lebih besar
daripada mobil pada umumnya (dengan massa yang sama pula) karena mobil
balap mempunyai kelajuan yang lebih besar.

3. Bola menggelinding di lantai


4. Mobil sedang melaju di jalan
5. Benda yang dilempar
Dapat diambil kesimpulan bahwa faktor yang mempengaruhi energi
kinetik adalah massa dan kelajuan suatu benda.
Rumus dan penurunan
Rumus umum dari energi kinetik adalah:
Ek=1/2.m.v2

Rumus tersebut diperoleh dari penurunan rumus usaha (W=F.s). Berikut


penurunannya:
Kita mulai dengan persamaan untuk jarak yang ditempuh benda dengan kelajuan
awal v0, percepatan a, dalam waktu t. s=v0.t + 1/2.a.t2
Jika v0=0, maka didapatkan:
s=1/2.a.t2 ...(1)
Untuk kelajuan benda vt dengan v0=0, didapatkan:
vt=v0 + a.t
vt=a.t
27 | F i s i k a D a s a r I I T e k n i k P e r t a m b a n g a n

t=vt/a ...(2)
Subtitusikan persamaan (2) ke persamaan (1), sehingga:
s=1/2.a.t2
=1/2.a.(vt/a)2
=vt2/2a ...(3)
Kita subtitusikan Hukum II Newton dan persamaan (3) ke rumus usaha (W=F.s)
sehingga diperoleh:
W=F.s
W=(m.a).vt2/2a
W=1/2.m.vt2
maka rumus energi kinetik adalah:
1
Ek= 2 . m.v2

9,DContoh Soal dan Pembahasan


1.Sebuah mobil bermassa 1 ton pada mulanya diam. Sesaat kemudian bergerak
dengan kelajuan 10 m/s. Besar usaha yang dilakukan oleh mesin mobil tersebut
adalah
A. 1.000 Joule
B. 10.500 Joule
C. 15.000 Joule
D. 25.000 Joule
E. 50.000 Joule
Pembahasan :
28 | F i s i k a D a s a r I I T e k n i k P e r t a m b a n g a n

Diketahui :
m = 1 ton = 1000 kg, vo = 0 m/s, vt = 10 m/s
Ditanya :
Usaha (W) ?
Jawab :
Usaha = perubahan energi kinetik
Perubahan energi kinetik :
= m(vt2 vo2) = (1000)(100 0) = (1000)(100) = 50.000 kg m2/s2 = 50.000
Joule
Jadi W = 50.000 Joule
Jawaban yang benar adalah E.
2. Sebuah meja bermassa 10 kg mula-mula diam di atas lantai licin, lalu didorong
selama 10 sekon sehingga bergerak lurus dengan percepatan 2 m/s2. Besar
usaha yang terjadi adalah
A. 2000 Joule
B. 3000 Joule
C. 6000 Joule
D. 8000 Joule
E. 9000 Joule
Pembahasan :
Diketahui :
m = 10 kg, t = 10 sekon, vo = 0, a = 2 m/s2, vt = ?
Ditanya :
Usaha (W) ?
Jawab :
Hitung kelajuan akhir (vt) :
vt = vo + a t = 0 + (2)(10) = 20 m/s
Usaha = perubahan energi kinetik
29 | F i s i k a D a s a r I I T e k n i k P e r t a m b a n g a n

Perubahan energi kinetik :


= m(vt2 vo2) = (10)(400 0) = (10)(400) = (4000) = 2000 Joule
Jadi W = 2000 Joule
Jawaban yang benar adalah A.
3.Mobil bermassa 5000 kg pada mulanya diam, sesaat kemudian bergerak dengan
kelajuan 20 m/s. Tentukan usaha total yang dilakukan pada mobil tersebut!

Pembahasan
Diketahui :
Massa (m) = 5000 kg
Kelajuan awal (vo) = 0 m/s (pada mulanya mobil diam)
Kelajuan akhir (vt) = 20 m/s
Ditanya : Usaha total
Jawab :
Teorema usaha-energi kinetik menyatakan bahwa usaha total sama dengan
perubahan energi kinetik. Secara matematis :

Usaha total :
Wtotal = m (vt2 vo2)
Wtotal = (5000)(202 02)

30 | F i s i k a D a s a r I I T e k n i k P e r t a m b a n g a n

Wtotal = (2500)(400 0)
Wtotal = (2500)(400)
Wtotal = 1000.000
Usaha total adalah 1000.000 Joule.

4.Benda bermassa 10 kg pada mulanya bergerak dengan kelajuan 5 m/s. Sesaat


kemudian benda itu bergerak dengan kelajuan 10 m/s. Tentukan usaha total yang
dikerjakan pada benda tersebut.
Pembahasan
Diketahui :
Massa benda (m) = 10 kg
Kelajuan awal (vo) = 5 m/s
Kelajuan akhir (vt) = 10 m/s
Ditanya : usaha total
Jawab :
Usaha total :

Usaha total adalah 375 Joule.


5. Sebuah mobil bermassa 2000 kg bergerak dengan kelajuan 10 m/s pada arah
mendatar. Tiba-tiba pengemudi mengurangi kelajuan mobil menjadi 5 m/s.
31 | F i s i k a D a s a r I I T e k n i k P e r t a m b a n g a n

Usaha yang dilakukan pengemudi pada mobil adalah


Pembahasan
Diketahui :
Massa mobil (m) = 2000 kg
Kelajuan awal (vo) = 10 m/s
Kelajuan akhir (vt) = 5 m/s
Ditanya : usaha total
Jawab :
Usaha total :

Usaha total adalah 75.000 joule.

Tanda negatif artinya resultan gaya yang bekerja pada mobil berlawanan arah
dengan perpindahan mobil. Usaha negatif juga berarti energi kinetik mobil
berkurang.

6. Sebuah mobil bermassa 5.000 kg sedang bergerak dengan kelajuan 72 km/jam


mendekati lampu merah.

32 | F i s i k a D a s a r I I T e k n i k P e r t a m b a n g a n

Tentukan besar gaya pengereman yang harus dilakukan agar mobil berhenti di
lampu merah yang saat itu berjarak 100 meter dari mobil! (72 km/jam = 20 m/s)
Pembahasan

2.7. Energi Potensial


Energi potensial merupakan suatu bentuk energi yang tersimpan, yang
dapat dimunculkan dan diubah sepenuhnya menjadi tenaga kinetik. Tenaga
potensial tidak dapat dikaitkan dengan gaya tak konservatif seperti gaya gesekan,
karena tenaga kinetik dalam sistem demikian tidak kembali ke harga semula
ketika sistem mencapai konfigurasi mula mula.
Di dalam suatu sistem, ada dikenal tenaga potensial dan tenaga kinetik
dan ini dikenal dalam sistem konservatif. Tenaga potensial sendiri merupakan
tenaga yang belum dikeluarkan dan masih tersimpan. Dalam tulisan ini akan
dibahas dua jenis energi potensial yaitu energi potensial gravitasi dan energi
potensial pegas.
1 Energi Potensial Gravitasi
Misalkan sebuah benda bermassa m (dan beratnya w = mg) bergerak
vertikal seperti gambar 1 (a) dari sebuah titik dimana pusat beratnya ada pada
ketinggian y1 di atas suatu bidang yang dipilih sembarang menuju sebuah titik
yang tingginya y2. Disini akan dibicarakan perpindahan di dekat bumi saja,
sehingga perbedaan gaya gravitasi akibat perbedaan jarak benda ke pusat bumi
dapat diabaikan. Gaya gravitasi ke bawah terhadap benda nilainya konstan
(sebesar w). Andaikan P adalah resultan semua gaya lainnya yang bekerja
terhadap benda itu, dan andaikan pula W adalah usaha gaya gaya ini. Arah gaya
gravitasi w berlawanan dengan perpindahan ke atas dan usaha gaya ini adalah
W grav=w ( y 2 y1 ) =(mgy 2mgy 1)

33 | F i s i k a D a s a r I I T e k n i k P e r t a m b a n g a n

Dapat dikatakan bahwa usaha gaya gravitasi adalah

mg( y 2 y 1) , tak peduli

apakah benda itu bergerak naik atau turun.

Gbr 1. Usaha Gravitasi w pada waktu gerak lurus suatu benda dari suatu titik ke
titik lain dalam suatu medan gravitasi.

Jika benda tersebut bergerak dari ketinggian yang sama y1 tetapi menuju
ketinggian y2 menuruti suatu lintasan seperti pada gambar 1 (b). Gambar 1 (c)
ialah gambar perbesaran dari bagian kecil lintasan itu. Usaha gaya gravitasi ialah
s2

W grav= w cos ds
s1

Misalkan merupakan sudut antara ds dan komponen vertikalnya dy. Maka


dy=ds cos dan karena =180 ,

dan
w dy =
y2

W grav=

w ( y 2 y 1 ) =(mgy 2 mgy 1 )

y1

34 | F i s i k a D a s a r I I T e k n i k P e r t a m b a n g a n

Oleh sebab itu, usaha gravitasi bergantung hanya pada ketinggian


permulaan dan ketinggian terakhir saja dan bukan pada bentuk lintasan. Kalau
titik titik ini berada ketinggian yang sama, maka usaha adalah nol.
Karena usaha total sama dengan perubahan energi kinetik, maka
W ' +W grav =E K E K
2

( 12 mv 12 m v )

W ' (mgy2 mgy1 )=

Pada persamaan di atas, keadaaan bergantung pada keadaan awal dan


keadaan akhir sehingga dapat disusun kembali menjadi persamaan seperti berikut
ini

( 12 m v 12 m v )

W ' =( mgy 2mgy 1 ) +

Ruas kiri persamaan di atas mengandung usaha gaya P. Suku suku


dalam ruas kanan hanya bergantung pada keadaan akhir dan permulaan gerak
benda itu (laju dan ketinggiannya) dan tidak bergantung pada keadaan
lintasannya. Besaran mgy, hasil kali antara berat mg dari benda dengan tinggi y
dari pusat beratnya di atas bidang patokan, disebut energi potensial gravitasi Ep.
E P ( gravitasi )=mgy
Oleh karena itu persamaan di atas dapat ditulis
W '=

( 12 m v +mgy )( 12 m v
2
2

2
1

+mgy 1

Jadi persamaan di atas adalah jumlah energi mekanik sistem dan tanda
kurung pertama adalah jumlah energi mekanik awal dan tanda kurunng kedua
adalah jumlah energi mekanik akhir. Sehingga dapat disimpulkan bahwa usaha
semua gaya yang bekerja pada benda kecuali gaya gravitasi sama dengan
perubahan energi mekanik benda itu sendiri. Dalam hal ini, dapat ditulis
persamaan sesuai kesimpulan ini sehingga dapat disimpulkan bahwa energi
kinetik berhubungan erat dengan energi potensial.

35 | F i s i k a D a s a r I I T e k n i k P e r t a m b a n g a n

1
1
m v 22 +mg y 2= m v 12+ mg y 1
2
2
2

Energi Potensial Pegas


Pada gambar 2 dapat dilihat sebuah benda bermassa m di atas sebuah

permukaan datar. Salah satu ujung pegas direkatkan pada benda tersebut dan
ujung lainnya diikat tetap. Kemudian ditentukan pangkal koordinat benda tersebut
pada saat pegas tidak regang seperti pada gambar 2 (a). Suatu gaya luar P
menarik pegas tersebut sampai meregang. Begitu gaya P menarik, ada suatu gaya
F yang ada dalam pegas tersebut berlawanan arahnya terhadap pertambahan
panjang x dan berlawanan terhadap gaya tarik P. Gaya F ini dinamakan gaya
elastik. Kalau gaya P diperkecil atau dibuat nol, gaya elastik ini akan memulihkan
pegas kembali bentuk semula (tidak meregang).

Gbr. 2. Bila P bekerja terhadap pegas memperpanjangnya sebesar x, akan


timbul gaya pemulih F di dalam pegas dimana F = kx
Yang menyatakan gaya pemulih ini pertama kali adalah Robert Hooke
pada tahun 1678. Ia mengamati bahwa apabila perpanjangan x sebuah pegas tidak
begitu besar sehingga tidak terjadi cacat permanen pada pegas itu sehingga gaya
tersebut berbanding langsung dengan perpanjangan dan dapat ditulis
F=kx
yang merupakan persamaan Hooke. Konstanta perbandingan k disebut konstanta
gaya atau koefisien (angka) kekakuan.
Usaha gaya elastik Wel, dalam tiap proses dimana pegas diregangkan dari
harga x1 dan x2, ialah

36 | F i s i k a D a s a r I I T e k n i k P e r t a m b a n g a n

x2

W el = F ds= F cos dx
x1

Karena arah F berlawanan dengan arah dx maka cos =1 sehingga


x2

W el = kx dx
x1

atau

( 12 k x 12 k x )
2

W el =

2
1

Andaikan W ialah usaha gaya P yang dikerjakan. Maka dengan membuat usaha
total sama dengan energi kinetik benda, kita peroleh
W ' +W el = E k
1

W '

( 12 k x 12 k x )=( 12 mv 12 m v )
2
2

Besaran

1
2
k x2
2

1
2
k x1
2

dan besaran

hanya bergantung pada posisi

awal dan posisi akhir dari benda, bukan pada cara benda tersebut bergerak. Oleh
karena itu persamaan tersebut, bagian persamaan usaha dipindah ke bagian
persamaan energi. Dengan demikian
1
1
1
1
W ' = m v 22 m v12 + k x 22 k x 12
2
2
2
2

Besaran

)(

1 2
k x , yaitu setengah kali konstanta gaya dengan kuadrat
2

koordinat benda disebut energi potensial elastik, EP, benda tersebut.


1 2
E P ( elastik ) = k x
2
Jadi usaha W gaya P sama dengan jumlah perubahan energi kinetik benda
dan perubahan energi potensial elastiknya sehingga dapat ditulis menjadi
persamaan
1
1
1
1
W ' = m v 22 + k x 22 m v 12+ k x 12
2
2
2
2

)(

Jumlah energi kinetik dan potensial benda sama denagn energi mekanik
totalnya dan usaha semua gaya gaya yang bekerja pada benda itu, dengan
pengecualian gaya elastik, sama dengan perubahan energi mekanik total benda.
37 | F i s i k a D a s a r I I T e k n i k P e r t a m b a n g a n

Contoh Soal dan Pembahasan :


1. Sebuah kelapa bermassa 2 kg berada pada ketinggian 10 meter dari
permukaan bumi. Jika diketahui gravitasi bumi ditempat itu adalah 10
m/s2, berapakah energi potensial yang dimiliki kelapa pada ketinggian itu?
Jawab:
o

EP = m x g x h

EP = 2 x 10 x 10

EP = 200 Joule

2. Sebuah benda bermassa 2 kg memiliki energi potensial sebesar 500 Joule


pada ketinggian tertentu. Jika gravitasi bumi ditempat itu adalah 10 m/s2,
berapakah perkiraan ketinggian benda tersebut dari permukaan bumi?
Jawab
o

EP = m x g x h

h = EP /(mxg)

h = 500 / (2 x 10)

h = 25 meter.

Contoh soal pertama merupakan contoh penggunaan rumus dasar energi


potensial, sedangkan contoh kedua merupakan penggunaan rumus jika energi
potensial dan dua faktor lainnya diketahui. Semoga dua contoh diatas sudah
cukup mewakili bahasan kita tentang soal energi potensial.

38 | F i s i k a D a s a r I I T e k n i k P e r t a m b a n g a n

3. Sebuah benda berada pada ketinggian seperti yang terlihat pada gambar
berikut.

Jika benda telah turun sejauh 2 meter dari posisi mula-mula, berapakah
energi potensial yang dimiliki benda itu sekarang?
Jawab
o

Ep1/Ep2 = h1/h2

6000/Ep2 = 10/8

Ep2 = (6000 x 8)/10

Ep2 = 4800 J

4. Jika diketahui Energi Potensial benda pada ketinggian 5 meter sebesar


6000 J, berapakah perkiraan massa benda jika diketahui percepatan
gravitasi bumi (g) adalah 10 m/s2?

39 | F i s i k a D a s a r I I T e k n i k P e r t a m b a n g a n

Jawab
Nilai massa (m) benda dapat dihitung dengan memodifikasi persamaan Energi
potensial menjadi:
m = Ep/(g.h)
m = 6000/(10.5)
m = 6000/50
m = 120 kg
5. John memiliki benda tergantung di udara. Benda itu memiliki massa 50
kilogram dan 50 meter di atas tanah. Berapa besar usaha objek yang akan
dilakukan jika itu dijatuhkan?
Jawab:
EP = mgh
EP dari objek tersebut (50 kg) (9,80655 m / s2) (50 m)
EP = (2.500 kg m) (9,80655 m / s2)
EP = 24.516,375 kg m2 / s2 atau 24.516,375 joule
Jika dijatuhkan itu bisa dilakukan kerja 24.516,375 24.516 joule 24
kilojoule
6. Ibu Jacobs menjatuhkan suatu benda dari 10 meter. Dia tahu itu 50 joule
dari energi kerjanya. Berapa berat bendanya?
EP = mgh
EP dari objek adalah 50 joule

40 | F i s i k a D a s a r I I T e k n i k P e r t a m b a n g a n

50 kg m2 / s2 = m (9,80655 m / s2) (10 m)


Menyelesaikannya untuk m adalah:
5 kg m / s2 = (9,80655 m / s2) m
m = 5 kg m / s2 : 9,80655 m / s2 = 0,5098 kg
Massa benda tersebut adalah sekitar 0,5 kilogram.
7. Richard ingin tahu berapa besar energi potensial yang dimiliki kucingnya
ketika naik ke atas pohon di dekat rumahnya. Tinggi pohon 15 meter dan
kucing memiliki massa 5 kilogram. Berapa banyak energi potensial yang
dimiliki kucingnya?
Jawab:
EP = mgh
EP = (5 kg) (9,8 m / s2) (15 meter)
EP = (5 kg) (147 m2 / s2)
EP = 735 kg m2 / s2 atau 735 joule
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
-

Hukum-hukum Newton adalah hukum yang mengatur tentang gerak.


Hukum I Newton berbunyi Jika resultan dari gaya-gaya yang bekerja pada
benda sama dengan nol maka benda diam akan tetap diam dan benda bergerak

lurus beraturan akan tetap bergerak lurus beraturan. Dimana


Hukum II Newton berbunyi Percepatan yang ditimbulkan oleh gaya yang
bekerja pada suatu benda berbanding lurus dengan besar gaya itu dan berbanding
terbalik dengan massa benda itu . Dimana :

41 | F i s i k a D a s a r I I T e k n i k P e r t a m b a n g a n

Hukum III Newton berbunyi bila suatu benda melakukan gaya pada benda
lainnya, maka akan menimbulkan gaya yang besarnya sama dengan arah yang
berlawanan. Dimana :
Faksi

= - Freaksi

Massa berbeda dengan berat. Massa adalah sifat intristik dari sebuah benda
yang menyatakan resistensinya terhadap percepatan, sedangkan berat bergantung
pada hakikat dan jarak benda-benda lain yang mengerjakan gaya-gaya
gravitasional pada benda itu.
3.2. Saran
Pengunaan Hukum Newton dalam kehidupan sehari-hari sangat banyak
seperti:
- Mobil yang melaju dijalan raya akan mendapatkan percepatan yang
sebanding dengan gaya dan berbading terbalik dengan massa mobil
tersebut
-Adanya gaya gravitasi
-Peristiwa gaya magnet
-Gaya listrik
Jadi, sebaiknya kita harus menggunakan hukum newton dengan baik dalam
pengunaan kehidupan sehari-hari.
Dan juga pengunaan Energi Kinetik dan Potensial juga harus digunakan
dalam kehidupan sehari-hari untuk menunjang kehidupan kita semua. Energi
sangat mempengaruhi kehidupan manusia dan manjaga keseimbangan bumi tanpa
energi bumi tidak akan seperti ini.

42 | F i s i k a D a s a r I I T e k n i k P e r t a m b a n g a n

DAFTAR PUSTAKA
Ruwanto, Bambang. 2009. Asas-asas Fisika 2A. Yogyakarta:Yudhistira
Sugijono, dkk. 1996. Konsep-konsep Fisika. Klaten: PT Intan Pariwara
http://thamaro.blogspot.com/2012/12/makalah-hukum-newton.html (Diakses pada
23 Maret 2016, pukul 16:17)
http://tatangsma.com/2015/09/contoh-soal-energi-potensial-besertajawabannya.html (Diakses pada 23 Maret 2016, pukul 16:19)
http://fisikastudycenter.com/fisika-smp/52-energi-kinetik-energi-potensial-energimekanik-8-smp (Diakses pada 23 Maret 2016, pukul 16:20)
43 | F i s i k a D a s a r I I T e k n i k P e r t a m b a n g a n

https://pustakafisika.wordpress.com/2011/09/20/contoh-penerapan-hukumnewton-i-ii-dan-iii/ (Diakses pada 23 Maret 2016, pukul 16:22)

44 | F i s i k a D a s a r I I T e k n i k P e r t a m b a n g a n

Anda mungkin juga menyukai