Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

HUBUNGAN HUKUM NEWTON


BAGI KESEHATAN

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Ilmu Dasar Keperawatan

Di susun Oleh :

A. Fauzy Nur Rahman


Cariel Ravenka Putra
Delsa Suvi Alvina
Aprinisa Purba
Hena Ariska

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BUDI

LUHUR

1
CIMAHI

2
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji dan syukur tim penulis kehadirat Allah Ta’ala dan terima kasih
kepada tim penulis. Berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul, “HUBUNGAN HUKUM NEWTON BAGI KESEHATAN.” dapat
kami selesaikan dengan baik. Tim penulis berharap makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman kepada pembaca bagaimana hukum newton dalam proses
keperawatan.

Pada kesempatan ini saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah memberikan semangat dan motivasi dalam penyusunan makalah ini. Kepada
orang tua kami yang telah berjasa besar kepada kami, kepada dosen mata kuliah Falsafah
yang telah memberikan dan membantu tugas kami dalam banyak hal. Kami berharap
informasi dan materi yang terkandung dalam makalah ini bermanfaat bagi para pembaca.
Tidak ada yang sempurna di dunia kecuali Allah SWT. Tuhan Yang Maha Esa, mohon
kritik dan saran yang membangun untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.

Bandung, 21 September 2022

Penulis.

3
Buat daftar isi
KATA PENGANTAR

4
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Fisika merupakan salah satu ilmu alam fundamental yang banyak digunakan
sebagai ilmu pengetahuan dasar ilmu lainnya. Fisika adalah ilmu yang mempelajari
fenomena alam total. Studi fisika adalah materi, energi, dan fenomena atau
peristiwa alam makroskopik (besar, seperti pergerakan bumi mengelilingi matahari)
atau mikroskopis (kecil seperti pergerakan elektron di sekitar nukleus). Berkaitan
dengan perubahan materi atau energi. Fisika adalah dasar dari banyak variasi
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hubungan antara fisika dan
disiplin ilmu lainnya sedang berkembang bidang baru, dari ilmu astronomi ke ilmu
astrofisika. Biologi membentuk biofisika, ilmu kesehatan membentuk fisika medis
Ilmu material membentuk fisika material, dan geologi membentuk geofisika. Dalam
bab ini, Anda akan mempelajari dasar-dasar fisika.

Fisika berasal dari bahasa Yunani dan berarti “alam”. fisika adalah ilmu
seseorang yang mempelajari sifat dan gejala benda-benda di alam. Gejala ini
pertama itu adalah apa yang indra kita alami. Belajar mendengar melalui cahaya,
suara, dan temukan sentuhan rasakan kehangatan Mengapa saya harus belajar
fisika? Fisika menjadi sains fundamental karena berkaitan dengan objek, terutama
perilaku dan strukturnya. Secara historis, fisika adalah cabang ilmu tertua.
Pengamatan pergerakan benda langit seperti orbit, durasi, usia, dll. Bidang
pengetahuan ini dimulai berabad-abad yang lalu. Ini berkembang selama masa
Galileo dan Newton. Hukum yang dirumuskan oleh Galileo Newton mempelajari
gerak umum benda jatuh, Pergerakan planet-planet di tata surya.

Hukum gerak Newton adalah hukum sains yang dibuat oleh Sir Isaac Newton
tentang gerak benda. Hukum gerak Newton adalah dasar. Jadi, pertama, hukum ini
tidak dapat dibuktikan dari prinsip-prinsip lain. Kedua hukum ini memungkinkan
kita untuk memahami jenis gerakan yang paling umum. Ini adalah dasar dari
mekanika klasik.

5
Dalam kehidupan sehari-hari, gaya merupakan tarikan atau dorongan.
Misalnya, pada waktu kita mendorong atau menarik suatu benda atau kita
menendang bola, dikatakan bahwa kita mengerjakan suatu gaya dorong pada mobil
mainan. Pada umumnya benda yang dikenakan gaya mengalami perubahan-
perubahan lokasi atau berpindah tempat.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari Hukum Newton.
2. Bagaimana bunyi Hukum I. Newton.
3. Bagaimana bunyi Hukum II. Newton.
4. Bagaimana bunyi Hukum III. Newton.
5. Bagaimana hubungan Hukum Newton dengan kesehatan.

C. TUJUAN
1. Mengetahui Pentingnya Hukum Newton.
2. Mengetahui bunyi hukum I. Newton.
3. Mengetahui bunyi hukum II. Newton.
4. Mengetahui bunyi hukum III. Newton.
5. Mengetahui hubungan antara Hukum Newton dengan kesehatan.

6
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Hukum Newton

Hukum Newton adalah hukum gerak yang menjadi hukum dasar dinamika
dengan merumuskan gaya terhadap pengaruh gerak pada benda tertentu. Rumus ini
kemudian dikenal dengan istilah Hukum Newton 1, Hukum Newton 2, dan Hukum
Newton 3. Atas jasa sang ilmuwan, istilah Newton ini kemudian dijadikan sebagai
satuan gaya demi menghormati Sir Isaac Newton atas penemuannya. Ketiga hukum
gerak ini pertama kali dikemukakan oleh Isaac Newton dalam karyanya Philosophi
Naturalis Principa Mathematica pertama kali diterbitkan pada tanggal 5 Juli 1687.
Berikut ini penjelasan lebih rinci terkait pengertian hukum Newton, 1, 2, dan 3:

B. Hukum I Newton
a. Bunyi hukum I Newton
“Jika resultan dari gaya-gaya yang bekerja pada benda sama dengan nol maka
benda diam akan tetap diam dan benda bergerak lurus beraturan akan tetap bergerak
lurus beraturan.”
b. hukum kelembaman I Newton

Hukum I Newton menyatakan apakah suatu benda diam atau bergerak dengan
kecepatan konstan, diam, atau tetap bergerak dengan kecepatan konstan kecuali ada
gaya luar yang bekerja pada benda tersebut. Kecenderungan ini dijelaskan sebagai
objek yang memiliki inersia. Benda yang mula-mula diam akan mempertahankan
keadaan diamnya (malas bergerak), dan benda yang mula-mula bergerak akan
mempertahankan keadaan bergeraknya (malas berhenti). Sifat benda yang
cenderung mempertahankan keadaan geraknya (diam atau bergerak) inilah yang
disebut kelembaman atau inersia (kemalasan). Oleh karena itu hukum pertama
Newton disebut juga hukum Kelembaman atau Hukum inersia.
Secara matematis, Hukum 1 Newton ditulis sebagai berikut:

7
C. Hukum II Newton
a. Bunyi Hukum II Newton
“Percepatan yang ditimbulkan oleh gaya yang bekerja pada suatu benda
berbanding lurus dengan besar gaya itu (searah dengan gaya itu) dan berbanding
terbalik dengan massa benda tersebut.”
Secara matematis dapat ditulis:

b. Gaya, Massa dan Hukum II Newton

Hukum kedua Newton menetapkan hubungan antara besaran dinamika gaya dan
massa dan besaran kinematika percepatan, kecepatan, dan perpindahan. Gaya adalah
suatu pengaruh pada sebuah benda yang menyebabkan benda mengubah
kecepatannya, artinya dipercepat. Arah gaya adalah arah percepatan yang disebabkan
jika gaya itu adalah satu-satunya gaya yang bekerja pada benda tersebut. Besarnya
gaya adalah hasil kali massa benda dan besarnya percepatan yang dihasilkan gaya.
Massa adalah sifat intristik sebuah benda mengukur resistensinya terhadap
percepatan.

D. Hukum III Newton

Hukum III Newton tentang gerak menyatakan bahwa bila suatu benda
melakukan gaya pada benda lainnya, maka akan menimbulkan gaya yang besarnya
sama dengan arah yang berlawanan. Dengan kata lain, Hukum III Newton ini
berbunyi :

Gaya aksi = gaya reaksi.


Gaya aksi = gaya yang bekerja pada benda.
Gaya reaksi = gaya reaksi benda akibat gaya aksi.
8
Secara sistematis dapat ditulis:

Untuk setiap gaya aksi yang dilakukan, selalu ada gaya reaksi yang besarnya
sama tetapi arahnya berlawanan, atau gaya interaksi antara dua buah benda selalu
sama besar tetapi berlawanan arah. Harus selalu diingat bahwa pasangan gaya yang
dimaksudkan dalam Hukum III Newton ini bekerja pada dua benda yang berbeda.
Gaya mana yang merupakan gaya reaksi pada dasarnya tidak dapat ditentukan. Namun
demikian, biasanya dalam soal fisika disebutkan bahwa gaya aksi adalah gaya yang
kita lakukan, meskipun sebenarnya bisa dipertukarkan. Hukum ketiga menyatakan
bahwa tidak ada gaya timbul di alam semesta ini, tanpa keberadaan gaya lain yang
sama dan berlawanan dengan gaya itu. Jika sebuah gaya bekerja pada sebuah benda
(aksi) maka benda itu akan mengerjakan gaya yang sama besar namun berlawanan
arah (reaksi). Dengan kata lain gaya selalu muncul berpasangan. Tidak pernah ada
gaya yang muncul sendirian.

E. Hubungan Hukum Newton dengan kesehatan

Hukum Newton sangat berpengaruh dalam kehidupan sehari-hari termasuk dalam


ilmu medis atau kesehatan. Sesaui dengan materi yang dipaparkan ada beberapa contoh
kasus dari Hukum Newton I, II, dan III dalam kesehatan, sebagai berikut:

1. Hukum Newton I
 Jika seseorang berada di bus yang sedang melaju dan tiba-tiba berhenti,
tubuh mereka akan mulai tersentak ke depan. Namun, kepala cenderung
tidak bergerak dan menyentak dalam posisi menonjol. Karena kepala
menempel pada tubuh, kepala akan terbentur kuat ke depan,
menyebabkan kerusakan pada tulang belakang leher (vertebra serviks).
 Pengukuran massa bayi dengan suatu timbangan pegas. Saat bayi
9
ditimbang, pada bayi bekerja gaya berat w yang disebabkan oleh
percepatan gravitasi bumi. Pada saat dalam keadaan seimbang bayi tidak
bergerak – gerak, maka gaya berat w akan sama dengan tegangan tali T.
Tegangan tali T akan terukur pada angka yang ditunjukkan oleh
timbangan.

2. Hukum II Newton
 Seorang perawat sedang mendorong pasien yang ditidurkan di atas
sebuah strecher dengan gaya F. Oleh karena gaya F tersebut, strecher
menjadi bergerak dengan percepatan.
 Seorang tenaga medis yang memindahkan troli dari keadaan diam
menjadi bergerak.

3. Hukum III Newton


 Saat seorang dokter berjalan, hentakan kaki ke permukaan lantai
mengartikan bahwa dokter tersebut menekankan kakinya ke permukaan
lantai dengan gaya reaksi bumi yang sama melali lantai pada kaki dokter
tersebut.

Selain dari beberapa contoh di atas, seorang perawat harus memahami dan
menerapkan ilmu tersebut untuk melindungi dirinya saat bekerja (posisi yang
ergonomis) serta dapat bekerja lebih efisien. Penerapan dalam keperawatan dapat di
lihat pada pemenuhan kebutuhan mobilisasi pasien, ergonomi, posisi yang seimbang,
analisis gaya, traksi pada tulang, sistem pengumpil, dan lainnya.

1
0
Posisi mengangkat benda dengan benar.

Gambar di atas menunjukan posisi mengangkat yang benar, dimana posisi beban
mendekati titik pusat sumbu tubuh, sehingga konstraksi otot dan lebih efektif untuk
mengangkat beban.

Traksi merupakan tindakan konservatif dalam penatalaksanaan patah tulang sehingga


tulang dapat menyambung dengan sempurna. Guna mendapatkan hasil yang maksimal
maka pembebanan traksi dan posisi (sudut kemiringan) harus selalu dipertahankan sesuai
dengan bentuk tubuh manusia.

1
1
BAB III
PENUTUP

1
2
DAFTAR PUSTAKA

Irianto, Kus. 2007. Struktur dan fungsi tubuh manusia untuk paramedic.
Bandung: Yrama Widya.

“Hukum Newton: Pengertian, Bunyi, Rumus, Contoh, Dan Penerapannya”.


gramedia.com. 2021. 21 September 2022.
https://www.gramedia.com/literasi/hukum-newton/

“5 Contoh Penerapan Hukum Newton Dalam BidangKesehatan”.


materikimia.com. 21 Februari 2021. 21 September 2022.
https://materikimia.com/5-contoh-penerapan-hukum-newton-dalam-bidang-
kesehatan/

Ruwanto, Bambang. 2009. Asas-asas Fisika 2A. Yogyakarta: Yudhistira

Sugijono, dkk. 1996. Konsep-konsep Fisika. Klaten: PT Intan Pariwara

Induksi terjadi ketika


penyamarataan dibangun
dari suatu kejadian yang
diamati secara
spesifik. Di mana perawat
dengan sungguh-sungguh

1
3
melakukan praktek dan
dengan sungguh-
sungguh menerapkan
keperawatan sebagai disiplin,
sehingga mereka menjadi
terbiasa dengan
konsep Implisit atau eksplisit,
terminologi, dalil, dan asumsi
pendukung praktek mereka.
Ketika
perawat lulus sekolah, mereka
mungkin diminta untuk
menjelaskan diagram
prakteknya, yang

1
4
mana tugas tersebut sangatlah
mudah
1. Induksi
Induksi terjadi ketika
penyamarataan dibangun
dari suatu kejadian yang
diamati secara
spesifik. Di mana perawat
dengan sungguh-sungguh
melakukan praktek dan
dengan sungguh-
sungguh menerapkan
keperawatan sebagai disiplin,
sehingga mereka menjadi
terbiasa dengan
1
5
konsep Implisit atau eksplisit,
terminologi, dalil, dan asumsi
pendukung praktek mereka.
Ketika
perawat lulus sekolah, mereka
mungkin diminta untuk
menjelaskan diagram
prakteknya, yang
mana tugas tersebut sangatla

1
6

Anda mungkin juga menyukai