Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

SEMINAR FISIKA

Tentang:

KONSEP HUKUM NEWTON TERINTEGRASI AL-QUR’AN

Oleh:

Muhammad Syofwan

1914080014

Dosen Pembimbing:

Dr. Hj. Prima Aswirna, S. Si, M. Sc

Sandijal Putra, S. Si, M. PFis

JURUSAN TADRIS IPA FISIKA (A)

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

IMAM BONJOL PADANG

1443 H / 2022 M
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT. Yang telah memberi kami kekuatan dan
petunjuk untuk menyelesaikan tugas makalah ini. Karena tanpa pertolongannya
kami sekelompok tidak akan bisa menyelesaikan makalah ini dengan baik
Makalah ini disusun berdasarkan tugas dan proses pembelajaran yang telah
dititipkan kepada kelompok kami. Makalah ini di susun dengan menghadapi
berbagai rintangan, namun dengan penuh kesabaran, kami selalu mencoba untuk
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.

Makalah ini disusun untuk diajukan sebagai salah satu tugas pada mata
kuliah “Seminar Fisika” dengan judul “Konsep Hukum Newton Terintegrasi
Al-Qur’an”. Dalam pembuatan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang penulis
hadapi. Namun dengan penuh kesadaran dan kerja keras, maka makalah ini dapat
terselesaikan. Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan makalah ini tak lain
dan tak bukan berkat bantuan, dorongan, bimbingan, dan motivasi dari Bapak
Sandijal Putra, S. Si, M. PFis.

Saya menyadari masih banyak kekurangan dalam makalah ini baik dari
segi isi maupun referensi, oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat pemakalah harapkan. Demikian makalah ini dibuat dengan
sebik – baiknya dan kami ucapkan terima kasih banyak.

Padang, 27 Maret 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar...................................................................................... i
Daftar Isi................................................................................................. ii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah......................................................................... 2
C. Tujuan........................................................................................... 2
D. Manfaat......................................................................................... 2

BAB II : KAJIAN TEORITIS


A. Landasan Religi............................................................................ 3
B. Landasan Teoritis.......................................................................... 3

BAB III : PEMBAHASAN


A. Pembagian Hukum Newton.......................................................... 5
B. Konsep Hukum Newton Terintegrasi Al- Qur’an......................... 7
C. Penerapan Hukum Newton dalam Kehidupan Sehari-hari........... 10

BAB IV: PENUTUP


A. Kesimpulan................................................................................... 12
B. Saran.............................................................................................. 12

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Fisika adalah salah satu ilmu pengetahuan alam dasar yang banyak
digunakan sebagaidasar bagi ilmu-ilmu yanglain. Fisika adalah ilmu yang
mempelajari gejala alamsecarakeseluruhan. Fisika mempelajari materi,
energi, danfenomena atau kejadian alam, baik yang bersifat makroskopis
(berukuran besar, seperti gerak bumi mengelilingi matahari) maupun yang
bersifat mikroskopis (berukurankecil, seperti gerak elektron mengelilingi
inti yang berkaitan dengan perubahan zat atau energi). Fisika menjadi
dasar berbagai pengembangan ilmu dan teknologi

Dalam fisika kita mengenal yang namanya hukum newton 1, 2 dan


3. Hukum gerak Newton adalah hukum sains yang ditentukan oleh Sir
Isaac Newton mengenai sifat gerak benda. Hukum gerak Newton itu
sendiri merupakan hukum yang fundamental. Artinya, pertama hukum ini
tidak dapat dibuktikan dari prinsip-prinsip lain, kedua hukum ini
memungkinkan kita agar dapat memahami jenis gerak yang paling umum
yang merupakan dasar mekanika klasik. Hukum Newton ini juga
dijelaskan dan bisa dikaitkan dengan ayat-ayat Al- Qur’an

Dalam kehidupan sehari-hari, gaya merupakan tarikan atau


dorongan. Misalnya, pada waktu kita mendorong atau menarik suatu
benda atau kita menendang bola, dikatakan bahwa kita mengerjakan suatu
gaya dorong pada mobil mainan. Pada umumnya benda yang dikenakan
gaya mengalami perubahan-perubahan lokasi atau berpindah tempat.

Newton merupakan ilmuwan Inggris yang mendalami Dinamika,


yaitu cabang fisika yang mempelajari tentang gerak. Ketiga hukum gerak
ini pertama dirangkum oleh Isaac Newton dalam karyanya Philosophiæ
Naturalis Principia Mathematica, pertama kali diterbitkan pada 5 Juli
1687.
1
Dari latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka didalam
makalah ini akan dibahas mengenai konsep Hukum Newton terintegrasi
Al- Qur’an dan dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijabarkan, dapat


dirumuskan bahwa permasalahannya adalah “Bagimana konsep hukum
newton yang terintegrasi Al-Qur’an?”.

C. Tujuan

Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui Konsep Hukum


Newton yang terintegrasi Al Qur’an dan kaitannya dengan kehidupan
sehari-hari.

D. Manfaat

Manfaat yang diharapkan dalam pembuatan makalah ini yaitu


untuk menambah wawasan tentang Konsep Hukum Newton terintegrasi
Al-Qur’an dan kaitannya dengan kehidupan sehari-har dan juga sebagai
sarana untuk menyelesaikan matakuliah Seminar Fisika di UIN Imam
Bonjol Padang.

2
BAB II

KAJIAN TEORITIS

A. Landasan Religi

Hukum Newton adalah hukum gerak yang menjadi hukum dasar


dinamika dengan merumuskan gaya terhadap pengaruh gerak pada benda
tertentu. Didalam al-qur’an dijelaskan tentang hukum newton pada setiap
pembagiannya. Dalam surah Ar-rad ayat 11 menjelaskan tentang benda
tidak akan bergerak jika tidak dikenai gaya, Allah memang dapat merubah
nasib semua orang dan suatu kaum, akan tetapi hidup itu realistis. Benda
tidak akan bergerak jika tidak dikenai suatu gaya. Benda akan tetap
bergerak pada kecepatan awal jika tidak dikenai gaya. Begitu juga hidup,
tidak akan bergerak jika tidak ada gaya atau suatu usaha dari manusia itu
sendiri. Hidup juga akan tetap berjalan datar jika tidak diberi gaya atau
usaha yang lebih.

Dalam surah al- Jatsiyah ayat 22 juga dijelaskan tentang benda


yang akan bergerak dan mau apabila diberikan gaya yang lebih besar. Arti
dari surah Al- Jatsiyah ini yaitu: Dan Allah menciptakan langit dan bumi
dengan tujuan yang benar, dan agar setiap jiwa diberi balasan sesuai
dengan apa yang dikerjakannya, dan mereka tidak akan dirugikan.

B. Landasan Teoritis

Hukum-hukum Newton adalah hukum yang mengatur tentang


gerak. Hukum gerak Newton adalah tiga hukum yang menjadi dasar
mekanika klasik. Hukum ini menggambarkan hubungan antara gaya yang
bekerja pada suatu benda dan gerak yang disebabkannya. Ketiga hukum
gerak ini pertama dirangkum oleh Isaac Newton dalam karyanya
Philosophi Naturalis Principa Mathematica, pertama kali ditebitkan pada

3
05 Juli 1687. Hukum newton tentang gerak ini mendasari mekanika dalam
fisika, kinematika dan dinamika. 1

Proses pembelajaran Hukum Newton tidak terlepas dari kegiatan


seperti: mengamati peragaan benda diletakkan di atas kertas kemudian
kertas ditarik perlahan dan ditarik tiba-tiba atau cepat, peragaan benda
ditarik atau didorong untuk menghasilkan gerak, benda dilepas dan
bergerak jatuh bebas, benda ditarik tali melalui katrol dengan beban
berbeda. Mendiskusikan tentang sifat kelembaman (inersia) benda,
hubungan antara gaya, massa, dan gerakan benda, gaya aksi reaksi, dan
gaya gesek. Mendemonstrasikan dan atau melakukan percobaan hukum I,
II, dan III Newton. Menghitung percepatan benda dalam sistem yang
terletak pada bidang miring, bidang datar, gaya gesek statik dan kinetik.
Mempresentasikan hasil percobaan hukum I, II, dan III Newton.2

1
Pristiadi Utomo, Fisika Interaktif Pelajaran Fisika untuk SMA/ MA, (Jakarta: Azka Press),
2007, hlm. 56
2
Rambu Ririnsia Harra Hau , Nuri, Pemahaman Siswa terhadap Konsep Hukum I Newton,
Jurnal Variabel, 2019, hlm 56-61
4
BAB III

PEMBAHASAN

A. Pembagian Hukum Newton

Isaac Newton membagi hukum Newton ini ke dalam 3 pebagian,


diantaranya sebagai berikut:

1. Hukum I Newton

Dalam kehidupan sehari-hari, kita menemukan bahwa semua


benda pada dasarnya memiliki sifat mempertahankan keadaa. Ketika
suatu benda bergerak, ia cenderung untuk terus bergerak. Di sisi lain,
ia juga tetap diam ketika diam. Kualitas ini disebut inersia atau
kelembamam.

Hukum I Newton ini berbunyi: “suatu benda yang sedang diam


akan tetap diam dan benda yang sedang bergerak lurus beraturan akan
terus bergerak lurus beraturan, jika resultan gaya yang bekerja pada
benda tersebut sama dengan nol.”

Rumus Hukum I Newton ini yaitu: ∑F = 0, dengan satuan


Newton (N).

Berikut adalah gambaran hukum I Newton:

Gambar di atas menunjukkan sebuah buku berada di atas meja


dalam sebuah gerbong kereta. Pada saat gerbong berhenti di stasiun,

5
maka gerbong dan buku dikatakan diam terhadap stasiun. Jika
gerbong bergerak meninggalkan stasun, maka buku dikatakan
bergerak relative terhadap stasiun, dan buku dikatakan diam relative
terhadap gerbong. Jadi jika kerangka acuannya stasiun, maka buku
dikatakan bergerak, tetapi jika kerangka acuannya gerbong maka buku
dikatakan tetap diam.3

2. Hukum II Newton

Bunyi untuk hukum II newton: “Percepatan disuatu benda itu


kemudian berbanding lurus yakni dengan sebuah gaya total yang
bekerja padanya serta juga kemudian akan berbanding secara terbalik
dengan massanya. Arah percepatan nya itu sama dengan arah gaya
total yang bekerja padanya”.

Hukum II Newton menetapkan hubungan antara besaran dinamika


gaya dan massadan besaran kinematika percepatan, kecepatan, dan
perpindahan. Gaya adalah suatu pengaruh pada sebuah benda yang
menyebabkan benda mengubah kecepatannya, artinya dipercepat. Arah
gaya adalah arah percepatan yang disebabkan jika gaya itu adalah satu-
satunya gayayang bekerja pada benda tersebut. Besarnya gaya adalah
hasil kali massa benda dan besarnya percepatan yang dihasilkan gaya.
Massa adalah sifat intristik sebuah benda mengukur resistensinya
terhadap percepatan.4

Hukum II Newton dapat dirumuskan dengan; F= m. a

Dimana:

F = gaya (N)

m= massa (kg)

3
Suyoso, Fisika Umum, HUKUM NEWTON.pdf, hlm. 1
4
Ilham A Lambaga, Tinjauan Umum Konsep Fisika Dasar, (Yogyakarta: Deepublish), 2019,
hlm.51-52
6
a= percepatan (m/s2)

3. Hukum III Newton

Gaya yang bekerja pada suatu benda berasal dari benda-benda


lain yang membentuk lingkungannya. Suatu gaya tunggal
hanyalahsalah satu bagian dari interaksi timbal balik anatara dua
benda. Secara eksperimen diketahui bahwa jika sebuah benda
melakukan gaya pada benda kedua, maka benda kedua selalu
membalas melakukan gaya pada benda yang pertama. Selanjutnya
diketahu juga bahwa kedua gaya tersebut sangat besar, tetapi arahnya
berlawanan.

Oleh karena itu hukum III Newton menyatakan bahwa setiap


aksi sebanding dengan reaksi, dengan nilai yang saling berlawanan.
Sehingga, jika ada sebuah objek mengerjakan gaya pada benda kedua,
maka benda kedua pun mengerjakan gaya pada benda pertama dengan
besar yang sama. 5

Bunyi hukum III newton yaitu: “Ketika suatu gaya (aksi)


diberikan pada suatu benda, maka benda tersebut akan memberikan
gaya (reaksi) yang sama besar dan berlawanan arah dengan gaya yang
diberikan.”

Secara sistematis, hukum III Newton dapat ditulis dengan


persamaan F aksi = F reaksi

Sifat pasangan gaya aksi-reaksi adalah sebagai berikut:

1) sama besar

2) Arahnya berlawanan

3) Bekerja pada benda yang berlainan (satu bekerja pada benda


A, yang lain bekerja pada benda B.

5
Ibid, hlm. 52-53
7
4) Terletak pada satu garis lurus (merupakan sifat tambahan).

B. Konsep Hukum Newton terintegrasi Ayat Al-Qur’an

1. Hukum I Newton

Didalam hukum I Newton dijelaskan bahwa benda yang diam


cenderung untuk diam, benda yang bergerak cenderung untuk tetap
bergerak. Hal ini disebut sifat kelembaman benda.

Allah menunjukan bagaimana aplikasi hukum Newton I melalui


tanda-tandanya yang ada di alam ini alam ini. Sebagaimana yang tersirat
pada fiman Allah dalam Q.S. Yassin Ayat 38 dan 40.

‫ستَقَ ٍّر لَّ َها ٰۗذلِكَ تَ ْق ِد ْي ُر ا ْل َع ِز ْي ِز ا ْل َعلِ ْي ۗ ِم‬


ْ ‫ي لِ ُم‬
ْ ‫س ت َْج ِر‬
ُ ‫ش ْم‬
َّ ‫َوال‬

Artinya: dan matahari berjalan ditempat peredarannya. Demikianlah


ketetapan yang Maha Perkasa lagi Maha mengetahui. (Kemenag RI Al-
Quran dan terjemahan,2009: 863)

Ayat diatas ditafsirkan oleh Tafsir Al – Mishbah (M. Quaish


Shihab) yang menjelaskan bahwa matahari terus menerus beredar pada
garis edarnya secara amat teratur sejak penciptaannya hingga kini. Akibat
peredarannya itulah maka terjadi siang dan malam serta gelap dan terang.
Hal ini menunjukan betapa besarnya kuasa dan kudrat Allah, yang dapat
kita bayangkan begitu besarnya matahari yang mencapai satu juta kali lipat
besarnya bumi, dan bahwa dia bergerak di angkasa raya yang begitu luas
dan dalam keadaan yang sangat teliti lagi teratur.6

2. Hukum II Newton

6
Muhammad Nasir, Skripsi: Pengembangan Bahan Ajar Fisika Berbasis Terintegrasi Sains
Islam pada Materi Hukum Newton I, II, III untuk Madrasah Aliyah, (Palangkaraya: IAIN
Palangkaraya, 2018), hlm. 44
8
Hukum II Newton berbunyi, “Percepatan yang ditimbulkan oleh
gaya yang bekerja pada benda berbanding lurus dengan besar gayanya
dan berbanding terbalik dengan massa benda.”

Hukum ini menjelaskan bahwa ketika resultan gaya yang bekerja


pada suatu benda tidak sama dengan nol, maka benda tersebut akan
bergerak dengan suatu percepatan tertentu. Semakin besar gaya yang
diberikan pada suatu benda, maka percepatan benda juga semakin besar.
Sebaliknya, semakin besar massa benda, maka percepatan benda semakin
kecil. Hal ini sebagaimana dalam surah al-Jatsiyah ayat 22.

‫و َخلَ َ هّٰللا‬
‫سبَتْ َو ُه ْم اَل‬ ٍ ۢ ‫ق َولِت ُْج ٰزى ُك ُّل نَ ْف‬
َ ‫س بِ َما َك‬ ِّ ‫ض بِا ْل َح‬
َ ‫ت َوااْل َ ْر‬
ِ ‫سمٰ ٰو‬
َّ ‫ق ُ ال‬ َ
َ‫يُ ْظلَ ُم ْون‬.

Artinya: “Dan Allah menciptakan langit dan bumi dengan tujuan yang
benar, dan agar setiap jiwa diberi balasan sesuai dengan apa yang
dikerjakannya, dan mereka tidak akan dirugikan.” Allah memang Maha
Adil dan Bijaksana.

Benda akan bergerak lebih cepat jika diberi gaya yang lebih.
Begitu juga dengan hidup, akan lebih cepat bergerak dan maju apabila
diberikan gaya yang lebih besar. Kalau kita hidup hanya menjadi beban
atau massa kapan kita bisa maju. Semua itu tergantung usaha manusianya
sendiri. Tidak akan ada yang dirugikan.7

3. Hukum III Newton

Hukum III Newton berbunyi, “ketika benda pertama memberikan


gaya (gaya aksi) kepada benda kedua, maka benda kedua akan kembali
memberikan gaya (gaya reaksi) yang sama besar kepada benda pertama,
namun arahnya berlawanan.”

7
Sindi Wulan Aprilia, Hukum Newton dalam Perspektif Ilmu Fisika dan Al-Quran.
https://ibtimes.id/hukum-newton-dalam-perspektif-ilmu-fisika-dan-al-quran/ (diakses pada 28
Maret 2022. Jam 22.09)
9
Dalam kehidupan ini, Allah akan memberikan kita suatu cobaan
dan masalah sebesar kemampuan kita mengatasinya. Hal ini sebagaimana
dalam surah al-Baqarah ayat 286.

ْ‫َُؤاخ ْذنَآ اِن‬ ‫هّٰللا‬


ِ ‫سبَتْ ۗ َربَّنَا اَل ت‬ َ َ‫سبَتْ َو َعلَ ْي َها َما ا ْكت‬ َ ‫س َع َها ۗ لَ َها َما َك‬ ْ ‫سا اِاَّل ُو‬ ً ‫اَل يُ َكلِّفُ ُ نَ ْف‬
‫ص ًرا َك َما َح َم ْلت َٗه َعلَى الَّ ِذيْنَ ِمنْ قَ ْبلِنَا ۚ َربَّنَا‬ ْ ِ‫س ْينَآ اَ ْو اَ ْخطَْأنَا ۚ َربَّنَا َواَل ت َْح ِم ْل َعلَ ْينَآ ا‬
ِ َّ‫ن‬
‫ص ْرنَا‬ ُ ‫ار َح ْمنَا ۗ اَ ْنتَ َم ْو ٰلىنَا فَا ْن‬
ْ ‫َواَل ت َُح ِّم ْلنَا َما اَل طَاقَةَ لَنَا بِ ٖ ۚه َواعْفُ َعنَّ ۗا َوا ْغفِ ْر لَنَ ۗا َو‬
َ‫َعلَى ا ْلقَ ْو ِ•م ا ْل ٰكفِ ِريْن‬

Artinya: “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan


kesanggupannya. Dia mendapat (pahala) dari kebajikan yang
dikerjakannya dan dia mendapat (siksa) dari (kejahatan) yang
diperbuatnya. (Mereka berdoa), “Ya Tuhan kami, jangnlah Engkau
hukum kami jika kami lupa atau kami melakukan kesalahan. Ya Tuhan
kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat
sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya
Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak
sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan
rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami, maka tolonglah kami
menghadapi orang-orang kafir.”

Dalam hidup ini kita harus bergerak dinamis. Kemajuan hidup kita
tergantung pada usaha yang kita lakukan. Saat proses itu, akan banyak
cobaan dan tantangan yang datang, namun cobaan dan tantangan tersebut
datangnya dari Allah. Jadi, jangan takut karena Allah mengetahui
seberapa kemampuan kita menghadapi suatu cobaan dan rintangan yang
diberikan-Nya. Tidak mungkin Allah memberikan suatu tugas untuk
menyelesaikan masalah tanpa memberi kemampuan untuk mengatasi
masalah tersebut.8

8
Ibid, Hukum Newton dalam Perspektif Ilmu Fisika dan Al-Quran - IBTimes.ID
10
C. Penerapan Hukum Newton dalam kehidupan Sehari-hari

1. Hukum I Newton

Contoh penerapnnya didalam kehidupan sehari-hari berdasarkan


penjelaan sebelumnya yaitu:9

a) Ketika kita sedang naik mobil atau kendaraan lainnya. Jika mobil
semula diam, kemudian secara tiba-tiba bergerak, kita akan
terdorong ke belakang. Jika semula mobil melaju kencang
kemudian direm mendadak, kita akan terdorong ke depan.
Kejadian ini terjadi karena kita berusaha mempertahankan keadaan
semula.

b) Bola yang menggelinding di atas es licin akan terus menggelinding


dengan kecepatan tetap karena tidak dikenai gaya luar atau dengan
kata lain resultan gayanya sama dengan nol (0).

c) Pemain ice skating meluncur tanpa mengeluarkan tenaga maka


tidak ada gaya yang dikeluarkan oleh pemain ice skating tersebut.
Pemain tetap dapat meluncur dengan kecepatan tetap karena
lapangan ice skating sangat licin sehingga gaya gesek antara sepatu
pemain ice skating dan lapangan sangat kecil dan dapat diabaikan.

2. Hukum II Newton

Contoh penerapannya yaitu:

a) Pada sistem kerja lift juga terdapat gaya, untuk lift yang diam atau
bergerak dengan kecepatan tetap maka gaya normal (N) akan sama
dengan gaya tarik bumi (w = mg). Sedangkan untuk lift yang
sedang bergerak dipercepat/diperlambat, maka gaya tekan akan
sama dengan gaya normal tetapi tidak sama dengan gaya tarik
bumi.
9
Supervisor Blog MIPA, 46 Contoh Penerapan Hukum Newton 1, 2, 3 Dalam Kehidupan
Sehari-Hari, https://www.fisikabc.com/2018/06/contoh-penerapan-hukum-newton-1-2-3.html,
(diakses pada 28 Maret 2022, jam 22.46)
11
b) Pada permainan kelereng, kelereng yang kecil saat dimainkan akan
lebih cepat menggelinding, sedangkan kelereng yang lebih besar
relatif lebih lama (percepatan berbanding terbalik dengan
massanya).

c) Benda massanya kecil diberi gaya yang sama dengan benda yang
massanya besar akan mengalami percepatan yang lebih besar
dibandingkan benda yang massanya besar karena percepatan
berbanding lurus dengan resultan gaya.

3. Hukum III Newton

Beberapa contoh penerapan hukum III newton yaitu:10

a) Hukum III newton dapat digunakan untuk menjelaskan bagaimana


kita berjalan. Seseorang mulai berjalan dengan cara mendorong
kakinya pada tanah ke belakang. Selanjutnya, tanah melakukan
gaya yang sama pada orang, ke depan (berlawanan arah). Gaya
inilah yang menggerakkannya ke depan

b) Dapat dilihat saat melakukan dribble pada permainan basket.


Seorang yang melakukan dribble memanfaatkan hukum III
Newton. Saat bola dilepaskan pemain, gaya gravitasi bumi
menraiknya jatuh ke lantai. Bola pun bertumbukan dengan lantai,
sehingga bola memberikan gaya pada lantai (gaya aksi). Sebagai
akibatnya, lantai memberikan reaksi melawan gaya aksi. Gaya
reaksi inilah yang menyebabkan bola memantul lagi ke atas.

BAB IV

PENUTUP

10
Bambang Ruwanto, Asas-asas Fisika 1A, (Penerbit Yudhistira), 2006, hlm. 135
12
A. Kesimpulan

Hukum-hukum Newton adalah hukum yang mengatur tentang


gerak. Hukum gerak Newton adalah tiga hukum yang menjadi dasar
mekanika klasik. Hukum ini menggambarkan hubungan antara gaya yang
bekerja pada suatu benda dan gerak yang disebabkannya. Ketiga hukum
gerak ini pertama dirangkum oleh Isaac Newton dalam karyanya
Philosophi Naturalis Principa Mathematica, pertama kali ditebitkan pada
05 Juli 1687. Hukum newton tentang gerak ini mendasari mekanika dalam
fisika, kinematika dan dinamika.

Hukum-hukum Newton ini juga dibahas dalam Al- Qur’an, hukum


I Newton dijelaskan dalam surah Yasin ayat 38, hukum II Newton didalam
surah Al-Jatsiyah ayat 22 dan hukum III Newton dibahas dalam surah al-
Baqarah ayat 286. Setiap hukum-hukum newton ini juga terdapat banyak
penerapnnya didalam kehidupan sehari-hari, seperti pada hukum I Newton
contohnya bola yang menggelinding di atas es licin akan terus
menggelinding dengan kecepatan tetap karena tidak dikenai gaya luar atau
dengan kata lain resultan gayanya sama dengan nol.

B. Saran

Pemakalah menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata kata
sempurna, untuk itu pemakalah mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca yang bersifat membangun agar kedepannya lebih baik lagi dan
semoga makalah ini bermanfaat terutama bagi saya dan untuk kita semua.

DAFTAR PUSTAKA

13
Aprilia, Sindi Wulan, Hukum Newton dalam Perspektif Ilmu Fisika dan Al-Quran,
diakses pada 28 Maret 2022 dari https://ibtimes.id/hukum-newton-dalam-
perspektif-ilmu-fisika-dan-al-quran/
Hau, Rambu Ririnsia Harra, Nuri, (2019), Pemahaman Siswa terhadap Konsep
Hukum I Newton, Jurnal Variabel 2(2), 56-61
Lambaga, Ilham A, (2019), Tinjauan Umum Konsep Fisika Dasar, Yogyakarta:
Deepublish
Nasir, Muhammad, (2018), Skripsi: Pengembangan Bahan Ajar Fisika Berbasis
Terintegrasi Sains Islam pada Materi Hukum Newton I, II, III untuk
Madrasah Aliyah, Palangkaraya: IAIN Palangkaraya.
Ruwanto, Bambang, (2006), Asas-asas Fisika 1A, Penerbit Yudhistira.
Supervisor Blog MIPA, 46 Contoh Penerapan Hukum Newton 1, 2, 3 Dalam
Kehidupan Sehari-Hari, diakses pada 28 Maret 2022 di
https://www.fisikabc.com/2018/06/contoh-penerapan-hukum-newton-1-2-
3.html
Suyoso, Fisika Umum, HUKUM NEWTON.pdf,
Utomo, Pristiadi, (2007), Fisika Interaktif Pelajaran Fisika untuk SMA/ MA,
Jakarta: Azka Press

14

Anda mungkin juga menyukai