Disusun Oleh
Yuni Zahara
1914080024
MK:Seminar Fisika
Dosen Pembimbing
ص َدفَ ْي ِن قَا َل ا ْنفُ ُخ ْوا َۗح ٰتّ ٓى اِ َذا َج َعلَ ٗه نَا ًر ۙا َ ٰاتُ ْونِ ْي ُزبَ َر ا ْل َح ِد ْي ۗ ِد َح ٰتّ ٓى اِ َذا
َّ س ٰاوى بَ ْي َن ال
ط ًرا ْ ِۗ قَا َل ٰاتُ ْونِ ْٓي اُ ْف ِر ْغ َعلَ ْي ق
Ayat ini berkaitan dengan tentang perpindahan panas secara konduksi yang
ada pada kata فرغ2 أ2طرا عليه22 قartinya berilah aku tembaga (yang mendidih) agar
kutuangkan ke atasnya (besi panas itu). Karena tembaga yang meleleh memiliki
panas yang akan berpindah ke besi. Menjelaskan perjalanan Dzulkarnain yang
membangun banguan yang kokoh, dimana dia berkata “berilah aku potongan
potongan besi hingga apabila besi-besi itu telah sama rata dengan kedua
puncak gunung itu, dan tiuplah api pada potongan-potongan besi itu hingga
begitu api sudah menyalah dan berkobar, dan tuangkanlah tembaga yang
meleleh pada besi yang dipanaskan”. Pada besi yang dipanaskan maka tembaga
yang di tuangkan pada besi tersebut akan menyatuh Karena konduksi terjadi
pada benda yang saling bersentuhan dan energinya akan saling berpindah,
bahwa titik leleh besi adalah 1.538˚C, sedangkan titik leleh tembaga yaitu 1.085˚
Perpindahan Kalor Secara Konveksi
QS. Al-Baqarah/2 : 164
ُ اس َو َمٓا اَ ْن َز َل هّٰللا َ َّك الَّتِ ْي تَجْ ِريْ فِى ْالبَحْ ِر بِ َما يَ ْنفَ ُع الن ِ ار َو ْالفُ ْل
ِ َف الَّي ِْل َوالنَّه ِ ْت َوااْل َر
ْ ض َو
ِ اختِاَل ِ ق السَّمٰ ٰو ِ اِ َّن فِ ْي َخ ْل
ب ْال ُم َس َّخ ِر بَي َْن ِ ح َوال َّس َحا ِ ث فِ ْيهَا ِم ْن ُك ِّل َد ۤابَّ ٍة ۖ َّوتَصْ ِري
ِ ْف الرِّ ٰي َ ِْم َن ال َّس َم ۤا ِء ِم ْن َّم ۤا ٍء فَاَحْ يَا بِ ِه ااْل َر
َّ َض بَ ْع َد َم ْوتِهَا َوب
ٍ ض اَل ٰ ٰي
ت لِّقَ ْو ٍم يَّ ْع ِقلُ ْو َن ۤ
ِ ْال َّس َما ِء َوااْل َر
Pada ayat di atas, berkaitan dengan perpindahan panas secara konveksi yang
bahtera artinya yang سماء منماء2 مناا2له22نزلاا2لنا س وما أ22 ا2نفع22ما ي22لبحر ب22يا222جريف22 تkata
pada ada yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia
dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air. Pada ayat tersebut
memanaskan air laut oleh sinar matahari berupa energi panas dan sinar
infra merah. Pemanasan yang berbeda karena posisi awan di atas laut,
menghasilkan penguapan yang berbeda setiap tempat dan intensitas hujan
yang berbeda. Sehingga menghasilkan kadar garam yang berbeda. Matahari
yang menyebabkan laut dan samudra yang asing menjadi menguap yang
akhirnya turun kembali menjadi hujan yang membawa berkah
Perpindahan KALOR SECARA RADIASI
Qs. Yunus/10 : 05
َ ِق هّٰللا ُ ٰذل
ك اِاَّل َ َاب َما َخل َ ۗ از َل لِتَ ْعلَ ُم ْوا َع َد َد ال ِّسنِي َْن َو ْال ِح َس ۤ ِ س
ِ َضيَا ًء َّو ْالقَ َم َر نُ ْورًا َّوقَ َّد َر ٗه َمن َ هُ َو الَّ ِذيْ َج َع َل ال َّش ْم
ِ ص ُل ااْل ٰ ٰي
ت لِقَ ْو ٍم يَّ ْعلَ ُم ْو َن ِّ َق يُف ِّ ۗ بِ ْال َح
Pada ayat tersebut berkaitan dengan perpindahan panas pada radiasi yang ada pada
kataشمس2ياء اا22لقمر ض22ورا وا22 نyang artinya matahari bersinar dan bulan bercahaya. Karena
pada
ayat tersebut disebutkan bahwa matahari bersinar, sinarnya menyinari bumi. Kata
besinar mengandung cahaya dan panas yang dipancarkan tanpa zat perantara. Kata
dhiya digunakan pada Alquran untuk melukiskan cahaya benda-benda yang berasal dari
dirinya sendiri. ayat tersebut juga menjelaskan bahwa jika tidak ada cahaya matahari,
maka bulan pun tidak bersinar dan tidak mempunyai bentuk. Karena bulan adalah yang di
tunjuk dalam ayat tersebut adalah satelit bumi atau bulan yang telah kita kenal, maka
ayat tersebut mengajak bicara kepada kita, penduduk bumi, pada ayat”agar kalian tahu
bilangan tahun dan perhitungan ( waktu).” Pada penjelasan tersebut disimpulkan bahwa
manusia dapat mengetahui pembagian waktu dengan melihat bentuk bulan yang
bermacam-macam dan menjelaskan bahwa jika matahari tidak bersinar maka bulan juga
tidak bersinar dan tidak berbentuk
SEKIAN
TERIMA KASIH